Anda di halaman 1dari 5

ISI

MASALAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA

Masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar


adalah suatu hal yang sulit untuk diatasi, karena penyelesaiannya melibatkan
banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti
pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, remaja itu sendiri,
dan pihak-pihak lain. Dikatakan, penyalahgunaan narkoba terjadi karena
korban kurang atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat
dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (pengedar). Keluarga,
orang tua tidak tahu atau kurang memahami hal-hal yang berhubungan
dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan
yang jelas kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Kurangnya penyuluhan
dan informasi di masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk
itu penyuluhan dan tindakan edukatif harus direncanakan, diadakan dan
dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada masyarakat yang
disampaikan dengan sarana atau media yang tepat untuk masyarakat.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk


tujuan pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah
berlebih, secara kurang lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga
menyebabkan ganggunan kesehatan fisik, gangguan kesehatan jiwa, dan
kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja merupakan masalah
yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan
remaja. Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di
Jakarta, dari penderita yang umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih
aktif di SMP dan SMA, bahkan perguruan tinggi. Generasi muda
merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh karena itu,
generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut. Secara lebih
terperinci, penyalahgunaan Narkotika dapat diartikan dengan penggunaan
narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin
menikmati pengaruhnya. Karena pengaruhnya itulah narkoba disalahgunakan.

Dalam Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika ada istilah Abuse atau


Drugabuse, istilah ini berasal dari bahasa Inggris. Drug artinya obat Abuse
menyalah gunakan obat-obatan narkotika, Kadang istilah ini berbunyi ”drug
abuse”. Abuser adalah orang yang menyalahgunaan obat-narkotika. Pada
dasarnya penyalahgunaannarkotika dan psikotropika dianggap terjadi jika
memenuhi alasan atau kriteria sebagai berikut :a.Apabila dalam pelaksanaannya
penggunaan Narkotika dan Psikotropika tanpa resep dokter
resmi.b.Penggunaannya tanpa pengawasan dokterc.Dokternya malpraktik atau
kurang hati-hati memakai narkotikad.Atau kurang memiliki ilmu yang dalam
tentang penggunaan narkotika.

Narkoba (nakoba dan Obat/Bahan Berbahaya) yang disebut juga dengan


NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah obat bahan atau zat
bukan makanan yang jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan,
berpengaruh pada kerja otakyang bila masuk kedalam tubuh manusia akan
mempengaruhi tubuh terutama otak (susunan saraf pusat), sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena
terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi)
terhadap NAPZA tersebut. Berdasarkan jenisnya narkoba dapat menyebabkan;
perubahan pada suasana hati, perubahan pada pikiran dan perubahan
perilaku.

Narkoba dan obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala


lapisan masyarakat Indonesia. Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-
tempat hiburan malam, tetapi sudah merambah ke daerah pemukiman, kampus
dan bahkan ke sekolah-sekolah. Korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia
semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan kelompok masyarakat yang
mampu, mengingat harga narkoba yang tinggi, tetapi juga sudah merambah
kekalangan masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena
komoditi narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling mahal
yang hanya dapat beli oleh kalangan elite atau selebritis, sampai yang paling
murah yang dikonsumsi oleh kelompok masyarakat ekonomi rendah.

Mencermati perkembangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba akhir-


akhir ini, telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga menjadi
persoalan kenegaraan yang mendesak. Karena korban penyalahgunaan
narkoba bukan hanya orang dewasa, mahasiswa tetapi juga pelajar SMU
sampai pelajar setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan yang
rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki sifat
dinamis, energik, selalu ingin mencoba. Mereka juga mudah tergoda dan
putus asa sehingga mudah jatuh pada masalah penyalahgunaan narkoba.
Bahkan kampus dijadikan sasaran empuk sebagai tempat peredaran narkoba
karena kampus merupakan tempat yang bisa dibilang cukup aman dan
tersembunyi dari patroli dan pengawasan kepolisian. Selain itu, mahasiswa yang
jiwanya masih labil dan selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, merupakan
sasaran empuk bagi para pengedar narkoba.

Dan dapat kita lihat saat ini ada berbagai modus yang dilakukan dalam
pengedaran narkoba. Salah satunya yaitu bermoduskan kue brownies yang
mengandung ganja dengan menggunakan perantara makanan yang dijual di
tempat-tempat resm dan dijual secara online. Modus baru ini diakui Badan
Narkotika Nasional adalah cara yang cukup cerdas karena makanan sulit
dideteksi secara fisik. Untuk memastikannya butuh dilakukan uji
laboratorium. Hal itu disampaikan juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet
Pribadi, Selasa (14/4/2015). Menurut dia, penjualan brownies mengandung ganja
ini memanipulasi bentuk dan cara penggunaan narkotika jenis ganja. Jajanan
mengandung ganja itu lantas dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan
kue. Adapun target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa, dan
pecandu ganja di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian


narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007
berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan
meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak,
penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba
menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba
mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat
adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba
masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak
nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara,
pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih
lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba
masih jauh dari harapan.

Namun dibalik itu semua adapun penyebab seseorang menyalahgunakan narkoba,


yaitu:

1. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan


2. Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.
3. Kurangnya siraman agama
4. Keinginan untuk sekadar mencoba

Berikut beberapa tips menghindari narkoba yang dilansir dari website


resmi BNN antara lain adalah sebagai berikut :

 Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali


atas dasar pertimbangan medis atau dokter.
 Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
 Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan
kita pada penyalahgunaan narkotika.
 Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun mengikuti
kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif baik
kepada kita.
 Selalu ingatkan bahwawasannya ancaman hukuman untuk penyalah
guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga
Pemasyarakatan.
 Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-
malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan
bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
 Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan
jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.

Dan ada juga beberapa langkah pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan


Obat Berbahaya yang dilansir dari website BNN antara lain:

1. Memberikan Menanamkan Sejak Dini Akan Arti Makna Hidup Sehat


2. Informasi Yang Benar Tentang Bahaya Narkoba
3. Peduli Pada Lingkungan Sekitar
4. Bekerjasama Dengan Lingkungan Rumah
5. Menjalin Hubungan Interpersonal Yang Baik
PENUTUP

KESIMPULAN:

Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa
diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan
hanyamasalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat
merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua
pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal.
Ini membuktikan bahwa pengedaran dan penyalahgunaan narkoba dikalangan
masarakat adalah suatu masalah sosial yang dapat menghancurkan generasi
penerus bangsa. Adalah sangat penting untuk bekerja sama dalam rangka
melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang
bermanfaat seiringdengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba
dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.

Narkoba merupakan hal yang benar-benar harus dijauhi oleh masyarakat.


Pasalnya, narkoba akan membawa dampak negatif bagi masyarakat dan dapat
berpengaruh kepada tingkat kesadaran dan bahkan merusak syaraf dan kesehatan.
Maka masalah pengedaran dan penyalahgunaan narkoba ini harus diselesaikan
dengan cepat sebelum menghancurkan masyarakat. Dan kita sebagai masyarakat
sebaiknya memperkuat iman, selektif dalam memilih teman, makanan, minuman
dan menghindari lingkungan yang tidak tepat agar kita tidak terjerumus untuk
menyalahgunakan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai