ROM
Judul : ROM
Hari/tanggal : Rabu/ 29 November 2017
Tempat : Kamar Pasian
Lama : 15 menit
Penyaji : Cucu Malihah, S.Kep
Audiens : Klien Ny. A
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien Ny. A dengan
Stroke di Panti Hana Bogor
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian ROM
2. Jenis ROM
3. Tujuan ROM
4. Manfaat ROM
5. Prosedur tindakan ROM
E. Alat Bantu :
Leaflet.
F. Metode
Mempraktekan
G. Kegiatan Penyuluhan
2. 10 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi · Mendengarkan
a. Menjelaskan tentang pengertian ROM
b. Menjelaskan tentang jenis ROM
c. Menjelaskan tentang tujuan ROM
d. Menjelaskan tentang manfaat ROM
e. Menjelaskan tentang prosedur tindakan
ROM
2. Tanya jawab ·
a. Memberikan kesempatan kepada peserta Bertanya
untuk bertanya
3. 3 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kembali hal-hal yang · Menjelaskan
sudah dijelaskan mengenai ROM ·
2.
4. 5 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan · Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas ·
2. Memberikan salam penutup Menjawab salam
H. Evaluasi :
1. Peserta mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
3. Penilaian
Lampiran
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian.
Range of Motion (ROM) merupakan prosedur dan usaha untuk memenuhi kebutuhan fisik
terutama aktivitas gerak (mobilisasi) untuk pasien dengan keterbatasan gerak.
2. Jenis ROM
ROM terdiri dari fleksi dan ekstensi siku, pronasi dan supinasi lengan bawah, fleksi bahu,
abduksi dan adduksi bahu.rotasi bahu, ekstensi jari-jari tangan, inversi dan eversi jari kaki,
fleksi dan ekstensi pergelangan kaki, fleksi dan ekstensi lutut, rotasi pangkal paha, abduksi
dan adduksi pangkal paha.
3. Manfaat ROM
Manfaat dilakukannya range of motion adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas.
Aktivitas pada anggota gerak akan memperlancar sirkulasi dan perfusi jaringan. Selain itu,
koordinasi persyarafan akan menjadi lebih optimal. Sedangkan, manfaat dilakukannya range
of motion pada pasien dengan gangguan mobilisasi adalah untuk mencegah disuse atrofi
syndrome pada otot dengan gangguan mobilitas fisik. ROM dapat merangsang sistem syaraf,
meningkatkan perfusi jaringan sekaligus merehabilitasi sistem muskulo skeletal yang
mengalami gangguan.
4. Tujuan ROM
a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Menstimuulasi persendian
d. Mencegah kontraktur sendi
5. Patofisiologi
Proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung dari penyebab gangguan yang terjadi. Ada
tiga hal yang yang dapat menyebabkan gangguan tersebut. Diantaranya adalah:
a. Kerusakan otot
Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot. Otot berperan
sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan jika terjadi kerusakan pada otot,
maka tidak akan terjadi pergerakan jika otot terganggu. Otot dapat rusak oleh beberapa hal
seperti trauma langsung oleh benda tajam yang merusak kontinuitas otot. Kerusakan tendon
atau ligaman, radang dan lainnya.
b. Gangguan pada skelet
Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat terganggu pada kondisi
tertentu hingga menggangu pergerakan atau mobilisasi. Beberapa penyakit dapat
mengganggu bentuk, ukuran maupun fungsi dari sistem rangka. Diantaranya adalah, farktur,
radang sendi, kekakuan sendi dan lain sebagainya.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.
Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit. EGC
Jakarta.
Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.