Anda di halaman 1dari 21

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi yang dilakukan oleh antar individu atau kelompok-kelompok
kecil.Proses komunikasi melibatkatkan semua alat indera manusia.Pada saat
mengirim pesan atau informasi kita menggunakan indera pengucap(mulut),dan
pada saat menerima pesan atau informasi tersebut kita menggunakan indera
penglihatan dan pendengaran(mata dan telinga).Indera penglihatan dan
pendengaran juga selalu digunakan untuk melihat tanggapan langsung atau
respon atas pesan atau informasi yang diberikan.
Indera pendengaran yang menggunakaan organ tubuh manusia yaitu
telinga,mempunyai peranan yang sangat penting dalam tercapainya tujuan dari
pesan atau informasi yang diberikan.Ketepatan mendengarkan akan membuat
kesamaan pesan atau informasi antara pengirim dan penerima pesan atau
informasi tersebut.Sebaliknya apabila kita tidak mendengarkan dengan baik
dan tepat pesan atau informasi tersebut maka antara pengirim dan penerima
memiliki perbedaan dalam memaknai pesan atau informasi tersebut.
Kesalahan dalam mendengarkan disebabkan adanya hambatan-hambatan
dalam penerimaan pesan atau informasi yang diberikan.Hambatan-hambatan
ini datang dari dalam dan luar diri penerima pesan tersebut.Hambatan dari
dalam diri berupa hambatan fisik,misalnya pendengarnya mengalami
gangguan pendengaran,dan juga hambatan berupa adanya kepentingan pribadi
dari pendengar tersebut.Hambatan dari luar disebabkan oleh faktor lingkungan
yang tidak mendukung.
Hambatan-hambatan dalam mendengarkan tersebut menyebabkan
kesalahan dalam menerima pesan atau informasi yang diberikan. Penerima
pesan akan salah dalam menilai dan melakukan pesan atau informasi yang

1
2

diberikan.Tujuan dari pesan atau informasi tersebut pun menjadi tidak


tercapai.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas penulis akan membuat
makalah dengan judul “Hambatan Mendengar Dalam komunikasi Ciptakan
Pesan atau Informasi Yang Salah”

1.2 Rumusan Masalah


Apakah hambatan mendengar dalam komunikasi dapat menciptakan pesan
atau informasi yang salah
1.3 Tujuan
Mengetahui hambatan-hambatan dalam mendengar
3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang


kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap,pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langung melalui media
(Effendy, 2006: 5)

komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dapat


berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui
simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang
dilakukan dengan media-media tertentu (Mulyana.D,2007)

2.2 Mendengarkan

2.2.1 Pengertian Mendengarkan

Dalam system komunikasi, proses mendengarkan merupakan merupakan


aspek yang sangat penting, proses mendengarkan secara efektif, tidak hanya
memepergunakan indra pendengaran saja, tetapi merupakan perpaduan antara
pendengaran dan fikiran kita. Oleh karna itu, mendengarkan mempunyai dua
macam pengertian yaitu mendengarkan dalam artu sempit dan dalam arti luas.

Dalam arti sempit, mendengarkan adalah usaha memperoleh suatu


pengertian terhadap suatu berita atau suatu pesan dengan mempergunakan
indra pendengar. Dalam arti luas, mendengarkan adalah usaha untuk
memperoleh suatu pengertian dengan mempergunakan indra pendengaran dan
kemampuan fikiran untuk mengadakan interpensi terhadap berita atau pesan
yang di terima.
2.2.2 Tujuan Mendengarkan
a. Untuk Memahami dan Memperoleh Informasi

3
4

orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
sukses,baik secara pribadi maupun dalam konteks profesional sebab diera
sekarang,menguasai informasi berarti menguasai sumber daya.Memahami
perintah,memahami pesan,memahami kebutuhan orang lain,menggali lebih
banyak informasi dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi,serta
menjadi kemampuan utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.

b. Analisis terhadap Kualitas Informasi


Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi dibutuhkan agar
dapat bertindak tepat.Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih
banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data,
dan kemampuan mengolah informasi,sehingga simpulan atau analisis
terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.

c. Membangun dan memelihara hubungan


Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi
interpersonal. Banyak survai telah membuktikan bahwa orang yang memiliki
kemampuan untuk mendengarkan dengan efektif/baik,memiliki hubungan
yang lebih baik dengan sesamanya,sebaliknya mereka yang kurang mampu
untuk mendengar akan memperburuk hubungan, atau setidaknya tidak dapat
membangun hubungan yang lebih baik.

d. Menolong orang lain


Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain
dan, pada akhirnya, dapat menolong orang lain.Beberapa profesi menjadikan
kemampuan mendengarkan sebagai suatu yang wajib dimiliki untuk dapat
membantu para klien,misalnya profesi dokter,pengacara,psikolog,guru atau
lainnya. Namun tidak terbatas hanya pada para profesional, setiap orang dapat
juga memberikan bantuan bagi orang lain, karena yang diperlukan hanya
kemampuan untuk mendengarkan dengan baik dan efektif.Pada saat
seseorang mau mendengarkan dan memberikan perhatian yang tulus serta
5

serius kepada permasalahan yang kita sampaikan,hampir sebagian besar


masalah kita telah dapat ditolong,atau minimal dapat memberikan pola atau
perspektif yang baru tentang bagaimana kita dapat menghadapi masalah yang
kita hadapi.(DeVito,J.A,2007)
2.2.3 Komponen Proses Mendengarkan
Proses mendengarkan memiliki 5 (lima) komponen: mendengar,memberikan
perhatian,memahami,mengingat,dan memberikanrespon/umpan balik.
a. Mendengar
Mendengar merupakan komponen dasar dari hampir seluruh proses
mendengarkan. Pada proses ini terdapat banyak kemungkinan gangguan
(noise) yang akan mempengaruhi kualitas proses mendengarkan, seperti
misalnya kehilangan kemampuan mendengar,suara yang terlalu bising atau
lemah, adanya suara lain yang didengar secara bersamaan, dan lain lain.

b. Memberi Perhatian
Jika mendengar lebih pada aspek fisik, maka proses memberi perhatian
merupakan aspek psikologis.Proses memberikan perhatian merupakan proses
penyaringan informasi yang kita dengar dengan informasi yang kita butuhkan
untuk diolah lebih lanjut. Kemungkinan pada saat yang bersamaan kita
mendengarkan berbagai macam suara yang masuk ke telinga, namun hanya
informasi yang diperlukan saja yang mendapatkan perhatian lebih atau
menjadi perhatian kita.

c. Mengerti
Mendengar dan memberi perhatian terhadap apa yang didengar belum
menjamin bahwa kita akan mengerti apa pesan atau informasi yang
disampaikan oleh pengirim pesan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk dapat mengerti pesan atau informasi yang
didengarnya, namun yang paling utama adalah kesamaan bahasa antara
pengirim pesan dengan penerima pesan, atau penerima pesan memahami
bahasa isi pesan. Faktor selanjutnya adalah pengetahuan yang memadai
6

mengenai subjek pesan, latar belakang budaya pengirim dan penerima pesan,
latar belakang penyampaian pesan, isi pesan, kemampuan intelektual
penerima pesan, motivasi penerima pesan dan kemampuan mental penerima
pesan.

d. Mengingat
Mengingat adalah kemampuan untuk mendapatkan kembali informasi yang
telah kita terima dan telah kita pahami.Kemampuan ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah berapa banyak atau berapa kali informasi
yang sama itu diulang,berapa banyak informasi tersebut disimpan dalam otak,
serta berapa lama informasi tersebut telah disimpan dalam otak.

e. Memberikan Respon
Empat komponen yang telah dibahas, yaitu mendengar, memberi perhatian,
mengerti dan mengingat, lebih merupakan proses yang terjadi pada sisi
penerima pesan. Komponen kelima, berupa respon, bukan hanya proses pada
sisi penerima pesan, namun juga berpengaruh pada kualitas komunikasi bagi
si pengirim pesan (Pusdiklatwas,2007)

2.2.4 Hal Yang dipelajari Sebagai Pendengar


a. Membuat kontak mata dengan pembicara
Untuk mendorong pembicara berbicara lebih lanjut tataplah matanya untuk
mengurangi kemungkinan perhatian kita teralihkan.Tampilkan komunikasi
nonverbal,seperti anggukan/gelengan kepala dan ekspresi wajah yang sesuai
untuk menunjukkan kepada pembicara bahwa kita menaruh perhatian terhadap
pembicaraan tersebut.

b. Hindari gerakan atau komunikasi nonverbal


Justru mengganggu atau tidak sesuai dengan maksud kita untuk
mendengarkan dengan melakukan itu kita tidak hanya dapat menangkap
maksud pembicaraan,juga pembicara akan mengartikan bahwa kita tidak
7

tertarik,bosan,dan tidak perduli,sehingga akhirnya topik pembicaraan tidak


sesuai dengan maksud komunikasi tersebut.Pada saat mendengarkan,hindari
gerakan melihat-lihat jam,memutar-mutarkan pinsil atau pulpen,merobek-
robek kertas,melihat-lihat pemandangan di luar,atau melakukan aktifitas lain
yang akan mengganggu proses mendengarkan.

c. Ajukan pertanyaan
Pendengar yang efektif akan menganalisis apa yang dia dengar dan akan
mengajukan pertanyaan.Dengan mengajukan pertanyaan,kita dapat
memperjelas maksud topik yang dibicarakan,meyakinkan pembicara bahwa
kita mengerti,sekaligus memberikan dukungan kepada pembicara untuk
berbicara lebih lanjut karena kita benar-benar memerhatikan dan
mendengarkan secara serius.

d. Mengungkapkan kembali/konfirmasi
Ulangi apa yang disampaikan pembicara dengan menggunakan bahasa
sendiri. Proses ini selain merupakan proses untuk memperjelas makna,juga
merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah kita benar- benar mengerti
atau tidak.

e. Hindari interupsi
Biarkan pembicara menyelesaikan dahulu apa yang akan disampaikan
sebelum kita memberikan tanggapan.Hindari menebak maksud dari si
pembicara.Jika belum jelas,ajukan pertanyaan.

f. Jangan berbicara terlalu banyak


Kita memiliki kecenderungan untuk berbicara daripada mendengarkan.Dan
kita juga memiliki kecenderungan untuk berbicara sambil mendengarkan.
Pendengar efektif tidak akan melakukan hal tersebut.
8

g. Buat transisi yang baik antara menjadi pendengar yang baik dengan
pembicara yang baik.Sebuah proses komunikasi adalah proses berbicara dan
mendengarkan,dan dalam proses komunikasi yang efektif,kita melakukan
peran tersebut secara bergantian.Lakukan proses transisi antara peran
mendengarkan dan peran pembicara secara baik.

h. Prinsip komunikasi empatik


Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti..Dengan komunikasi
empatik pasangan komunikasi kita akan merasa dimengerti secara mendalam
sehingga berdampak positif pada pemberian pengaruh dan pemecahan
masalah(Pusdiklatwas:2007)

2.2.5 Membangun Kemampuan Mendengar Yang Efektif


a. Pilihlah suatu lingkungan yang kondusif untuk mendengarkan
b. Bersihkan pikiran anda
c. Ulangi frasa-frasa penting dalam hati
d. Akuilah si pembicara
e. Doronglah pembicara untuk terus berbicara
f. Jangan siapkan bantahan pada saat pembicara sedang berbicara
g. Ajukan pertanyaan klarifikikasi apabila ada yang tidak dimengerti
h. Catatlah pada sehelai kertas frasa-frasa penting
i. Ringkaskan dan berilah umpan balik
j. Tangguhkan penilaian-jangan menghakimi
k. Usahakan untuk menetralisir emosi yang negatif
l. Berikan respon yang layak (Suranto,A.W.2007)
2.2.6 Hambatan Dalam Mendengarkan

a.Hambatan atau kendala pada kemampuan mendengar

Orang yang mengalami gangguan pendengaran (sementara atau permanen)


akan mengalami kesulitan mendengar atau mengartikan makna yang
didengar.Gangguan pendengaran ini dapat berupa gangguan fisik ataupun
9

gangguan mental.Orang yang hilang ingatan atau yang mengalami


keterbelakangan mental dapat juga dikategorikan sebagai orang yang
mengalami gangguan dalam proses mendengarkan.

b. Informasi yang terlalu banyak

Di sekeliling kita terdapat banyak suara yang tidak mungkin kita dengarkan
seluruhnya.Jika kita hitung berapa banyak waktu yang habis untuk
mendengarkan orang berbicara dan berapa banyak informasi yang dapat
masuk ke dalam otak,secara teoritis,hampir tidak mungkin untuk menyimpan
seluruh informasi tersebut.

c. Adanya kepentingan pribadi


Adanya kepentingan pribadi kadang kala dapat mengganggu cara kita
menerima informasi yang disampaikan.Kepentingan pribadi ini
mengakibatkan kita tidak menerima pesan yang dikirimkan atau kalau pun
menerima,ada kemungkinan pesannya salah atau tidak sesuai dengan maksud
si pengirim pesan.

d. Kemampuan berpikir manusia


Secara teoritis, kemampuan otak manusia untuk dapat mendengarkan dan
mengerti suatu pembicaraan adalah 600 kata per menit (Drullman &
Smoorenburg, 1997; Versfeld &Dreschler,2002), akan tetapi kecepatan orang
untuk berbicara pada umumnya lebih rendah, berkisar pada angka 100 – 140
kata per menit. Selisih kapasitas antara kemampuan otak untuk mendengar
dengan kata yang didengar tersebut biasanya dimanfaatkan oleh otak untuk
memikirkan hal-hal lain yang dapat mengaburkan konsentrasi, yang pada
akhirnya tidak memerhatikan topik pembicaraan. Adanya gangguan ini, baik
secara fisik ataupun mental, dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk
mendengarkan dengan baik. Kemampuan mendengarkan dengan baik/efektif
bukan berarti mampu untuk mendengarkan kata per kata satu persatu dan
10

harus didengar 100%, sebab dalam kenyataannya banyak informasi yang


tidak relevan.

e. Adanya gangguan dari pihak luar (noise)


Hal lain yang menyebabkan kita sulit mendengarkan adalah adanya suara lain
selain pesan yang disampaikan,kebisingan lalu lintas,suara musik yang keras,
termasuk juga adanya gangguan psikologis yang dapat menyebabkan
penerima pesan sulit atau salah menerima pesan dari pemberi pesan.

f. Setiap pendengar tidak menerima pesan yang sama


Pada saat dua orang atau lebih mendengarkan suatu pembicaraan,kita berpikir
bahwa mereka akan menerima pesan yang sama.Pada kenyataannya tidak
demikian.Faktor psikologis yang berbeda antara pendengar yang satu dengan
pendengar yang lain, status sosial, latar belakang budaya, kepentingan pribadi
yang berbeda, dapat membiaskan informasi atau data yang didengar menjadi
pesan atau informasi yang berbeda-beda. Proses penerjemahan pesan oleh
setiap pendengar juga menjadikan pesan yang sama dapat diterima dan
diinterpretasikan secara berbeda oleh masing-masing pendengar.

g. Beberapa kebiasaan buruk dalam proses mendengarkan


Kebiasaan buruk dalam proses mendengarkan dapat mengurangi kualitas
pesan atau informasi yang diterima.Berikut ini beberapa kebiasaan buruk
yang biasa dilakukan oleh orang dalam proses mendengarkan:
1. Pseudo listening
Adalah menunjukan kepalsuan.Orang yang melakukan kebiasaan ini seolah-
olah mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara,mereka
mengangguk setuju,menatap pada pandangan pembicara,bahkan tersenyum
dan memberikan jawaban pada pembicara seolah mereka memahami apa
yang disampaikan oleh pembicara,padahal semua itu palsu dan muka manis
semata.Pada hakikatnya,mereka sama sekali tidak setuju dan tidak mau
melakukan sesuatu sebagaimana disampaikan oleh pembicara.
11

2. Stage Hogging
Hanya tertarik pada ide dan konsep pemikiran diri sendiri dan tidak perduli
pada apa yang disampaikan oleh pembicara.Tipe pendengar seperti ini
memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara,hanya agar mereka
dapat menarik napas sejenak,dan setelah itu mereka berbicara atau
menyampaikan apa yang ada dalam konsep berpikirnya.
3. Selective Listening
Hanya memberikan respon terhadap apa yang menjadi perhatiannya,dan
mengabaikan yang lain.Dalam kasus seperti ini,pembicara seolah-olah
berbicara kepada ”tembok”,jika tidak ada topik yang menjadi perhatian si
pendengar.
4. Filling in Gaps
Orang dengan tipe seperti ini mendengarkan sedikit,dan selanjutnya
merekayasa informasinya sendiri berdasarkan konsep yang ada pada dirinya.
Orang seperti ini dapat memberikan kesan bahwa mereka ”tahu segalanya”,
padahal informasi yang disampaikan lebih lanjut kemungkinan besar sudah
tidak benar lagi.
5. Insulated Listening
Kebiasaan ini hampir merupakan kebalikan dari kebiasaan“selective listening
”,yang mana orang yang memiliki kebiasaan ini jika mendapatkan topik yang
tidak menarik baginya,maka ia cenderung untuk tidak mendengarkan
keseluruhan informasi yang disampaikan.
6. Defensive Listening
Orang yang tidak percaya diri atau mereka yang merasa tidak aman
cenderung menyampaikan komentar-komentar menyerang untuk
mempertahankan dirinya.Orang dengan kebiasaan seperti ini cenderung
menghindari kenyataan bahwa mereka merasa tidak aman dengan
mengalihkannya kepada orang lain.
7. Ambushing
Orang dengan kebiasaan ini akan mendengarkan pembicara secara seksama,
dan hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang dapat
12

dipergunakan olehnya untuk dapat menyerang kembali apa yang disampaikan


oleh si pembicara.Kebiasaan ini juga merupakan bentuk strategi
mempertahankan diri.( Siringoringo, Revoldi,2004)
13

BAB 3

KONSEP MAPPING

3.1 Mapping

KOMUNIKASI

MEMBERI MENERIMA
PESAN ATAU PESAN ATAU
INFORMASI INFORMASI

HAMBATAN
MENDENGARKAN

PESAN ATAU
INFORMASI SALAH

3.2 Hipotesa

Hambatan mendengar dalam komunikasi dapat menciptakan pesan atau


informasi yang salah

13
14

BAB 4

PEMBAHASAN

Dalam komunikasi terjadi proses pengiriman pesan atau informasi dan


penerimaan pesan atau informasi tersebut.Proses berlangsungnya komunikasi ini
melibatkan indera manusia untuk dapat mencapai tujuan dari pesan atau informasi
tersebut.Penerimaan pesan melibatkan indera penglihatan (mata) dan pendengaran
(telinga).Indera pendengaran mempunyai peranan yang sangat penting.Penerima
pesan,mendengar pesan atau informasi yang dikirimkan padanya dan menilai atau
mengevaluasi pesan tersebut,selanjutnya melaksanakan pesan atau informasi yang
didapatkan tersebut.

Pesan atau informasi tersebut akan dinilai secara baik dan dilaksanakan
secara tepat apabila ada kesamaan dalam memaknai pesan atau informasi antara
pengirim dan penerima pesan tersebut.Ketepatan dalam menerima pesan atau
informasi tersebut disebabkan oleh penerima pesan tersebut mendengarkan secara
efektif pesan atau informasi yang diberikan.Sebaliknya seseorang tidak dapat
mendengarkan secara efektif pesan atau informasi yang disampaikan karena
adanya hambatan-hambatan pada saat mendengarkan pesan atau informasi
tersebut.Hambatan-hambatan ini menganggu proses mendengar.

Hambatan-hambtan dalam proses mendengarkaan ini berasal dari dalam


dan luar diri penerima pesan atau informasi tersebut.Hambatan yang berasal dari
dalam penerima pesan atau informasi tersebut adalah keadaan kemampuan
pendengaran yang kurang baik dari penerima pesan tersebut,kemampuan berpikir
dari penerima pesan,adanya kepentingan pribadi si penerima pesan,dan kebiasaan-
kebiasaan buruk dari penerima pesan atau informasi tersebut.Selain dari dalam
ada hambatan yang berasal dari luar diri penerima pesan,misalnya keadaan atau
suasana lingkungan yang ribut,suara musik yang keras,suara bising
kendaraan,adanya informasi yang diterima terlalu banyak

14
15

Hambatan-hambatan diatas baik yang berasal dari dalam dan luar


menyebabkan penerima pesan salah menerima pesan atau informasi yang
diberikan.Kesalahan pesan atau informasi ini membuat penerima pesan salah
dalam menilai atau mengevaluasi pesan atau informasi tersebut,dan selanjutnya
salah dalam melaksanakan pesan atau informasi tadi.Hal inilah yang membuat
tujuan dari pesan atau informasi tidak tercapai.
16

BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1.Hambatan-hambatan dalam mendengarkan menyebabkan pesan atau


informasi yang diterima menjadi salah
2. Pesan atau informasi yang salah menyebabkan tujuan pesan atau informasi
tidak tercapai

16
17

DAFTAR PUSTAKA

DeVito,J.A.(2007).The Interpersonal Communication Book.Boston:Pearson

Education

Effendy,Oneng Uchjana.(2006).Teori dan Praktikum Ilmu Komunikasi.

Bandung:PT.Remaja Rodsa Karya

Mulyana.D.(2007).Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: PT.Remaja

Rosda Karya

Pusdiklatwas BPKP, Modul Interpersonal Skill,Edisi 2007, Jakarta 2007

Siringoringo,Revoldi.Kemampuan Mendengarkan, Modul Pelatihan.Jakarta:2004

Suranto,A.W.2007.Komunikasi Efektif.Yogyakarta: Graha Ilmu

17
18

HAMBATAN MENDENGARKAN DALAM KOMUNIKASI


CIPTAKAN PESAN ATAU INFORMASI YANG SALAH

Disusun Oleh :
MARIA YOPITA ENILIANA KOLIN
10613054

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2013
19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa.karena dengan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judu
Hambatan Mendengar Dalam komunikasi Ciptakan Pesan atau Informasi Yang
Salah” yang merupakan bagian dari tugas tutorial blok 2 Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter gigi Institut ilmu kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang


telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan makalah ini,antara lain
adalah dukungan dari:

1. drg.Multia Ranum Sari selaku dosen pembimbing


2. Pihak institut yang telah menyediakan segala fasilitas study
sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar
3. Orang tua yang selalu merestui dengan segenap doa dan semangat
dukungannya.
4. Semua pihak yang belum disebutkan baik secara langsung maupun
tidak langsung telah membantu proses penyelesaian makalah ini.

Semoga hal-hal yang disajiakan ini dalam makalah ini dapat menjadi
sumber informai,wacana,sumber pengetahuan,agar semakin memperluas
pengetahuan kita semua,khususnya dalam pendidikan kedokteran gigi

Penulia menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat


kekurangan karena keterbatasan kami.Untuk itu kami menerima segala bentuk
kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun,dari para pembaca.

Sekian dari penulis,terima kasih bila ada kekurangan baik dalam penulisan
maupun dalam penyampaian informasi,penulis mohon maaf

Kediri,Desember 2013

Penulis

ii
20

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
2.1 Komunikasi .............................................................................................. 3
2.2 Mendengar .............................................................................................. 3
2.2.1 Pengertian Mendengarkan .................................................................... 3
2.2.2 Tujuan Mendengarkan .......................................................................... 3
2.2.3 Komponen Mendengarkan .................................................................. 5
2.2.4 Hal Yang dipelajari Sebagai Pendengar .............................................. 6
2.2.5 Membangun Kemampuan Mendengar Efektif..................................... 8
2.2.6 Hambatan Mendengarkan................................................................... .. 8
BAB III KONSEP MAPPING ................................................................................... 13
3.1 Mapping ................................................................................................... 13
3.2 Hipotesa................................................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 14
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17

iii
21

Anda mungkin juga menyukai