Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan tehnologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini

membawa dampak positif dan negatif, dampak positif yang terjadi adalah

kemajuan transportasi, bertambahnya kendaraan, dan makin

bertambahnya lalu lintas, sedangkan dampak negatifnya adalah makin

banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas. Sehingga insident

penyakit/kejadian fraktur lebih tinggi terutama fraktur femur. Kasus yang

penulis ambil merupakan kondisi fraktur pada bagian paha, penyebab

fraktur ini didapatkan data > 50 % akibat trauma kecelakaan lalu lintas

yang mengakibatkan penyebab tertinggi dari fraktur lainnya. Klien yang

mengalami fraktur ekstremitas bawah yang dipasang traksi dengan

imobilisasi tirah baring yang lama sering mengalami masalah yang

kompleks. Klien dengan tirah baring dan atropi pada sistem

muskuloskeletal itu sendiri, juga akan dapat mempengaruhi system

kardiovaskuler, keseimbangan hemodinamik, sistem pernafasan, sistem

Muskuloskletal, sistem integumen, dan masalah lain.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa

dampak terhadap kompleksnya permasalahan kesehatan. Sejalan hal

tersebut pelayanan kesehatan di rumah sakit juga mengalami

1
2

perkembangan akibat meningkatnya tuntutan kebutuhan masyarakat.

Kemajuan transportasi berdampak pada tingginya angka kecelakaan lalu

lintas, selain itu peningkatan angka usia harapan hidup juga berdampak

terhadap berbagai permasalahan seperti penyakit-penyakit degenaratif,

dan yang paling umum diderita adalah terjadinya Fraktur Femur patologis

akibat osteoporosis (Brunner & Suddarth, 2013).

Insiden kecelakaan merupakan salah satu dari lima masalah

kesehatan utama di negara-negara maju, modern dan industri. Kelima

masalah kesehatan utama tersebut adalah kecelakaan, penyakit

kardiovaskuler, kanker, penyakit degeneratif dan gangguan gangguan

jiwa (Depkes RI,2014).

Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun 2015 terdapat

lebih dari 9 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan

sekitar 4 juta orang mengalami kecacatan fisik. Salah satu insiden

kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi yakni insiden fraktur

ekstremitas bawah yakni sekitar 46,2% dari insiden kecelekaan yang

terjadi. Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi diistegritas

tulang, penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan, tetapi faktor lain

seperti proses degeneratif juga dapat berpengaruh terhadap kejadian

fraktur (Depkes RI, 2014).

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2014

didapatkan sekitar delapan juta orang mengalami kejadian fraktur dengan


3

jenis fraktur yang berbeda dan penyebab yang berbeda, dari hasil survey

tim depkes RI didapatkan 25% penderita fraktur yang mengalami

kematian, 45 mengalami cacat fisik, 15% mengalami stress psikologis

karena cemas dan bahkan depresi, dan 10% mengalami kesembuhan

dengan baik.

Fraktur metatarsal perlu mendapatkan perawatan serius karena

dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup dan hal ini akan menambah

penderitaan pasien. Asuhan keperawatan yang tepat dan cepat

diharapkan mampu untuk mengatasi masalah Fraktur metatarsal,

mempercepat penyembuhan dan menghindari komplikasi yang di

timbulkan. (Brunner & Suddarth, 2013)

Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Labuang Baji

Makassar didapatkan data pada tahun 2016 berjumlah 21 kasus. Angka

ini cukup tinggi dan dapat berdampak pada quality assurance rumah

sakit.

Di samping membatasi kemandirian klien juga mengganggu

masalah ekonominya, untuk itu diperlukan perhatian khusus dalam

pelaksanaan tindakan perawatan agar supaya penyembuhan dapat

seefektif mungkin dan leher akan terhindari dari kelainan yang

mengganggu fungsi tubuh.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka penulis diberi tugas

mengangkat kasus ini untuk dijadikan kasus karya tulis dengan judul :
4

“Asuhan Keperawatan Tn.B Dengan Gangguan Sistem

Muskuloskeletal Akibat Fraktur Metatarsal di Ruang Perawatan Baji

Kamase 2 RSUD Labuang Baji Makassar”. Tanggal 08 sampai

dengan 11 Mei 2017.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Memperoleh gambaran dan informasi yang jelas tentang asuhan

keperawatan dengan gangguan system Muskuloskletal : “Fraktur

Metatarsal” di Ruang Perawatan Baji Kamase II RSUD Labuang Baji

Makassar

2. Tujuan khusus

a. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam pengkajian, analisa

data pada klien dengan gangguan sistem Muskuloskletal : “Fraktur

Metatarsal” di Ruang Perawatan Baji Kamase II RSUD Labuang

Baji Makassar

b. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan

diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem

Muskuloskletal : “Fraktur Femur” di Ruang Perawatan Baji Kamase

II RSUD Labuang Baji Makassar

c. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam perencanaan Asuhan

Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Muskuloskletal :


5

“Fraktur Metatarsal” di Ruang Perawatan Baji Kamase II RSUD

Labuang Baji Makassar

d. Untuk dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien

dengan gangguan sistem Muskuloskletal : “Fraktur Metatarsal” di

Ruang Perawatan Baji Kamase II RSUD Labuang Baji Makssar

e. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan evaluasi dengan

gangguan sistem Muskuloskletal : “Fraktur Metatarsal” di Ruang

Perawatan Baji Kamase II RSUD Labuang Baji Makassar

f. Menganalisa kesenjangan penerapan proses keperawatan antara

teori dan kasus nyata pada klien dengan gangguan system

Muskuloskletal : “Fraktur Metatarsal” di Ruang Perawatan Baji

Kamase II RSUD Labuang Baji Makasssar

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini antara lain :

1. Bagi Institusi

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

intitusi pendidikan STIKES Bina Bangsa Majene, dan sebagai bahan

bacaan di perpustakaan

2. Bagi Rumah Sakit

Dapat menjadi masukan dalam rangka meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan, khususnya di ruang perawatan bedah


6

terutama yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dengan

gangguan sistem Muskuloskletal Fraktur Metatarsal.

3. Bagi keluarga dan klien

Agar klien dan keluarga dapat mengetahui pencegahan, perawatan,

perawatan dan pengobatan penyakit dengan gangguan Fraktur

Metatarsal.

4. Manfaat bagi penulis

Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi

penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

pendidikan, dan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan pada program studi Keperawatan STIKES Bina Bangsa

Majene

D. Metodologi

1. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan studi kasus dilakukan di ruang Perawatan Baji

Kamase II RSUD Labuang Baji Makssar.

2. Waktu

Tanggal 08 sampai 11 mei 2017

3. Studi kepustakaan

Mempelajari literature yang berkaitan dengan kasus karya tulis ilmiah.

4. Studi kasus
7

Untuk studi kasus keperawatan, maka pendekatan yang dilakukan

adalah proses meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi

5. Studi dokumentasi

Melihat dan membaca langsung status klien di ruang perawatan

Baji Kamase II dalam hal-hal yang relevan dengan kasus, untuk

melengkapi data atau informasi dalam pengkajian digunakan tekhnik,

yaitu :

a. Wawancara

Mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pasien dan

keluarga serta tenaga kesehatan lainnya.

b. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung terhadap pasien

c. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan tekhnik :

Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi

d. Studi dokumentasi

Mencatat dokumentasi yang ada pada kasus status pasien

termasuk hasil diagnostic.


8

E. Sistematikan Penulisan

Untuk memperoleh gambaran singkat dari isi karya tulis ini, maka penulis

menyusun sistematika penulisan dalam lima (V) bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Penulisan

C. Manfaat Penulisan

D. Metodologi

E. Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Medik

1. Pengkajian

2. Analisa Data

3. Diagnosa

4. Implementasi

5. Evaluasi

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengakajian

2. Analisa Data

3. Diagnosa

4. Implementasi

5. Evaluasi
9

BAB III : TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

C. Intervensi

D. Implementasi

E. Evaluasi

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

C. Intervensi Keperawatan

D. Implementasi Keperawatan

E. Evaluasi Keperawatan

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai