BAB III

PENUTUPAN

III.1 KESIMPULAN
 Kelenjar saliva merupakan suatu kelenjar eksokrin yang berperan
penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut. Menurut
struktur anatomis dan letaknya, kelenjar saliva dibagi alam dua kelompok
besar yaitu kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.
 Kelainan kelenjar saliva adalah suatu keadaan abnormal dalam kelenjar
saliva yang dapat merujuk pada kondisi yang menyebabkan
pembengkakan atau nyeri. Pada kondisi normal air liur berfungsi
membasahi makanan untuk memantu mengunyahdan menelan. Air liur
juga dapat membersihkan mulut dari bakteri.
 Pada gangguan kelenjar saliva sering kali ditemukan gejala seperti
pembengkakan pada wajah,pembengkakan pada telinga, sakit diwajah,
kesulitan membuka mulut dan mulut kering.
 Salah satu kelainan kelenjar saliva adalah segala bentuk perubahan atau
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga tidak
mencapai pertumbuhan dan perkembangan normal atau menimbulkan
suatu pertumbuhan patologis pada fase tertentu dan kemudian berhenti.
Seperti : mukokel, ranula, sialadenitis, sialolithiasis, sialosis, xerostomia
dll.
 Dengan mengetahui ciri kelainan, gejala klinis dari dan bantuan beberapa
alat yang telah ditemukan untuk diagnosis kelainan dengan semakin
berkembangnya teknologi, sangat diharapkan berkembang pula diagnosis
yang lebih baik.

III.2 SARAN
 Dengan bantuan makalah ini semoga pembaca dapat menambah ilmu
tentang kelainan pada kelenjar ludah sehingga materi yang disampaikan
dapat di terima dengan baik. Khusus nya bagi seorang dokter gigi agar
dapat lebih memahami kelainan pada kelenjar ludah. Sehingga dapat
memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat dan efektif pada
penderita dengan kelainan kelenjar ludah
 Kelainan kelenjar ludah dapat dicegah sekaligus dirawat dengan
mengkonsumsi makanan atau cairan yang dapat merangsang produksi
saliva seperti makanan yang asam dan tetesan air lemon. Selain itu dapat
dilakukan pijatan kelenjar liur yang dapat meningkatkan aliran dan
membantu mencegah infeksi.