Anda di halaman 1dari 31

MATA KULIAH BIOKIMIA

MAKALAH NUTRIENT AN ORGANIK

KELOMPOK 3 :
1. Akhmad Sayoga
2. Arina
3. Asrizal
4. Fedri Satria
5. Suseno Saputra
6. Sunenti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DEHASEN BENGKULU


TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdullah penulis ucapkan atas pertolongan dan rahmat Lil Alamin, Tuhan
Semesta Alam, yang telah memberikan kekuatan dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga
atas izin-Nyalah penyusunan makalah ini dapat terselesaikan yang tidak kurang dari waktu
yang ditentukan. Sholawat dan salam selalu kita haturkan kepada Nabiullah Muhammad
SAW yang telah membimbing dan membawa kita keAlam yang penuh dengan Ilmu dan
Iman, semoga beliau selalu mendapat tempat yang tertinggi seperti yang dijanjikan oleh
Allah SWT.

Akhir kata “Tiada Gading yang tak Rentak” jadi bagaimanapun usaha yang
dilakukan oleh penulis untuk menyempurnakan isi pembahasan dalam makalah ini, tentunya
masih terdapat hal-hal yang bersifat keliru dan salah.Oleh karena itu input Ibu dosen serta
rekan-rekan mahasiswa yang berupa saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan, guna memperbaiki dan menyempurnakan pembahasan dalam makalah ini. “Semua
yang hilaf datangnya dari kita manusia, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah SWT”.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepahiang, 12 Januari 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah


kecildalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting
untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan
vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat
dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang
terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh
vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan
kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Mineral adalah bahan organik yang dibutuhkan tubuh untuk proses kehidupan baik
dalam bentuk ion atau elemen bebas. Mineral diperoleh dari makanan (tubuh tidak dapat
memproduksi). Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan dalam tubuh di bagi dalam 2 elemen,
makroelemen dan mikroelemen. Makro : sodium,potasium,klorida,magnesium,fosfor dan
kalsium, Mikro : besi,tembaga,zinc,yod dan fluoride
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang seperti Indonesia.
Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori,
bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan
yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan
kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun
sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom
karbon(C), hidrogen(H), dan aksigen(O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi
sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

B. Tujuan
1. Mendeskripsikan air
2. Mendeskripsikan vitamin
3. Mendeskripsikan mineral
4. Mendeskripsikan karbohidrat
5. Mendeskripsikan lemak
6. Mendeskripsikan protein
BAB II
PEMBAHASAN

1. AIR
A. Pengertian Air
Air merupakan komponen utama dalam tubuh sehingga setiap makhluk hidup pasti
membutuhkan air, karena tanpa air di dunia ini tidak ada pula kehidupan karena air
merupakan komponen utama dalam kehidupan. Air merupakan komponen kimia utama
dalam tubuh. Ada tiga komponen utama air dalam tubuh kita, yaitu air intraseluler pada
membran sel, air intravaskuler, dan air interseluler atau air ekstraseluler pada dinding
kapiler. Dua komponen air yang terakhir di sebut juga cairan ekstra seluler kandungan
air dalam tubuh.

B. Manfaat Air Bagi Tubuh


Kebutuhan air pada setiap orang sangatlah berbeda-beda, bergantung dari beberapa
faktor, misalnya: aktivitas, usia, berat badan, tinggi badan, serta kondisi lingkungan di
manakita berada. Air memiliki kegunaan yang luar biasa bagi tubuh. Beberapa fungsi air
dalam peranannya di dalam tubuh kita, yaitu:
1. Air sebagai pengatur suhu tubuh
Kondisi tubuh akan menurun ketika kandungan air yang ada di dalam tubuh menurun.
Bila tubuh kekurangan air maka suhu tubuh akan menjadi panas dan naik. Jika kita
berada pada daerah atau tempat yang suhunya panas, maka tubuh kita akan
membutuhkan air yang cukup. Pada tempat yang panas seperti itu, tubuh akan
merespon dengan mengeluarkan keringatuntuk menormalkan suhu tubuh. Begitu juga
ketika di ruang ber-AC, kita dianjurkan untuk minum lebih banyak, karena udara AC
akan membuat tubuh mengalami dehidrasi dan kulit menjadi kering.

2. Air berguna untuk melancarkan darah


Seperti yang kita ketahui, darah dalam tubuh kita terdiri dari 90% air. Bisa
dibayangkan bilatubuh kita kekurangan air maka darah menjadi lebih kental.
Pengentalan darah membuat persediaan oksigen yang diantarkan ke otak berkurang
dan memungkinkan terjadinya stroke. Pengentalan darah juga akan merusak fungsi
ginjal karena ginjal dipaksa bekerja ekstra kerasuntuk menyaring darah. Bahkan lebih
parah lagi, bisa memicu terjadinya kanker usus besarakibat sisa-sisa makanan pada
usus besar mengeras.
D
3. Air dapat menyehatkan dan menghaluskan kulit tubuh
Ketika kita jarang minum air, tubuh akan menyerap kandungan air di dalam kulit
sehingga kulit akan menjadi tampak kering, kusam, kasar, berkerut, dan tidak segar.
Kulit bukan hanya sekadar selubung yang membalut seluruh tubuh, tetapi juga organ
vital yang sangat kuat. Melalui kulit kotoran-kotoran dari dalam tubuh kita
dikeluarkan. Bila pori-pori kulit tersebut tertutup oleh partikel atau minyak kotor
berukuran kecil (yang dihasilkan oleh tubuh kita) maka proses pembuangan menjadi
terhalang atau terlambat, akibatnya di kulit muncul jerawat serta bintik hitam. Air
sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air di dalam
tubuh perlu untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elasistas kulit.

4. Air memperlancar fungsi pencernaan


Peran air di dalam tubuh sangatlah besar, karena air akan membantu sistem
pencernaan di dalam tubuh. Dengan mengonsumsi air yang cukup akan membantu
kerja organ-organ pencernaan, seperti usus besar yang berfungsi untuk mencegah
konstipasi (susah buang air besar). Hal ini disebabkan karena gerakan-gerakan usus
menjadi lebih lancar, dan feses pun dikeluarkan dengan lebih lancar.

5. Air membantu pernapasan tubuh


Organ tubuh kita yang berfungsi dalam pernapasan adalah paru-paru. Paru-paru di
dalam tubuh manusia harus selalu basah dalam melakukan tugasnya, dikarenakan
untuk memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompakan karbondioksida keluar
dari tubuh. Paru-paru kita sangat membutuhkan air, ini bisa dibuktikan dengan cara
menghembuskan napas ke kaca, dimana kita akan melihat uap air yang keluar lewat
napas dan terlihat dalam bentuk embun yang menempel pada kaca.

6. Air sebagai pelumas sendi dan otot


Air yang cukup di dalam tubuh akan melindungi dan melumasi gerakan sendi dan
otot. Orang-orang yang beraktivitas tinggi, seperti olahragawan misalnya, sangat
rawan mengalami cedera pada tulang sendi dan juga otot-ototnya. Oleh karenanya, air
sangat dibutuhkan bagi olahragawan karena mereka mempunyai aktivitas tinggi.
Untuk itulah, mengonsumsi air selama beraktivitas berguna untuk meminimalisasi
risiko kejang otot. Perlu kita ketahui, jika otot-otot tubuh kekurangan cairan, maka
otot-otot tubuh akan mengempis, sehingga otot-otot tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik karena kekurangan cairan.

7. Air sebagai media untuk pemulihan kondisi tubuh


Ketika sedang sakit, demam misalnya, cairan yang keluar dari dalam tubuh akan lebih
banyak, maka sebaiknya dianjurkan untuk mengonsumsi air minum lebih banyak dari
biasanya dikarenakan air berfungsi untuk menggantikan cairan yang telah terbuang
dari dalam tubuh. Ketika sakit suhu tubuh juga meningkat. Meningkatnya suhu tubuh
adalah reaksi yang normal, karena ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh
dalam menghadapi masuknya benda-benda asing seperti bakteri atau virus. Demam
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, kerusakan otak, dan juga kerusakan
jantung. Itulah sebabnya mengapa orang sakit dianjurkan untuk selalu banyak minum
air untuk membantu proses penyembuhan.

8. Air untuk kesuburan


Meningkatnya hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita
menunjukkan tingkat kesuburan dan kesehatan seseorang, ini bisa terjadi bila kita
mandi dengan air dingin. Menurut para peneliti sebuah lembaga riset trombosis di
London, Inggris, jika seseorang mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya
akan lancar atau membaik sehingga tubuh akan menjadi lebih segar. Mandi dengan air
dingin juga akan meningkatkan produksi sel darah putih sehingga akan meningkatkan
kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Seperti telah disebutkan di atas mandi
pagi dengan menggunakan air dingin dapat meningkatkan hormon estrogen dan
testosterone, dengan demikian kesuburan dan gairah seksual pun akan meningkat.

C. Jenis Jenis Air


Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga.
Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi
lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a. Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan
tanah serta beradadi atas lapisan kedap air.
b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua
lapisan kedapair.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah
dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa,
empang, dan lain sebagainya.
Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan.Contohnya
rawa-rawa,danau, sungai, dan lain sebagainya.
b. Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya air
laut yang berada di air yang sehat.

D. Kandungan Air Pada Makanan


Pada umumnya makanan mengandung air bahkan yang terlihat keras. Sekalipun tubuh
dapat memperoleh air sampai sepertiga kebutuhan dari makanan. Proses pencernaan
sendiri dapat menghasilkan air sebagai sisa dan dapat menyuplai 10% kebutuhan tubuh
akan air kebutuhan sisanya harus di peroleh dari cairan.

E. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika kadar kandungan air dalam tubuh terlalu rendah. Kondisi ini
dapat dicegah dengan meningkatkan asupan cairan. Gejala-gejala dehidrasi diantaranya
adalah sakit kepala, pusing, lesu, murung, daya respon rendah, saluran hidung kering,
bibir kering dan pecah-pecah, urin berwarna terlalu kuning atau gelap, tubuh lemah,
letih, dan halusinasi. Akhirnya tidak dapat mengeluarkan urin, ginjal gagal bekerja, dan
tubuh tidak mampu membuang hasil sisa-sisa proses metabolisme yang beracun. Dan
bahkan pada kondisi yang sudah ekstrim dapat mengakibatkan kematian. Beberapa
penyebab dehidrasi diantaranya adalah :
1. Meningkatnya produksi keringat karena cuaca yang panas, kelembapan, olahraga,
atau demam.
2. Kurang minum air.
3. Kurang baiknya kerja mekanisme sinyal tubuh pada manula, hingga kadang manula
tidak merasa haus padahal sedang dalam kondisi dehidrasi.
4. Meningkatnya keluaran urin karena kondisi kekurangan hormon, diabetes, sedang
dalam pengobatan atau berpenyakit ginjal.
5. Mengalami diare atau muntah.
6. Sedang dalam masa penyembuhan luka bakar.

F. Kapan Harus Menambah Asupan Cairan


Kalau Anda tidak meminum cukup air, maka resiko batu ginjal akan meningkat dan pada
wanita resiko infeksi saluran urin akan meningkat. Juga terdapat beberapa bukti
meningkatnya resiko beberapa jenis penyakit kanker termasuk kanker kandung kemih
dan kanker kolon. Kondisi kurang minum air juga akan menurunkan performa fisik dan
mental dan fungsi kelenjar saliva.
Orang-orang yang memerlukan asupan air lebih banyak, termasuk diantaranya adalah:
1. Mereka yang menjalani diet makanan berprotein tinggi;
2. Mereka yang menjalani diet makanan berserat tinggi, karena cairan membantu
mencegah sembelit;
3. Mereka yang termasuk anak-anak;
 Mereka yang sedang menderita penyakit sehingga harus muntah atau diare;
 Mereka yang aktif secara fisik;
 Mereka yang harus menghadapi kondisi cuaca dan suhu hangat atau panas;
 Mereka yang termasuk manula berkondisi dehidrasi.
4. Orang-orang yang berusia lebih tua cenderung beresiko mengalami dehidrasi.
Kondisi tersebut dikarenakan :
 Perubahan pada fungsi ginjal seiring bertambahnya usia;
 Perubahan hormonal
 Seringkali merasa tidak haus (dikarenakan mekanisme dalam tubuh yang member
sinyal rasa haus sudah tidak bekerja maksimal seiring bertambahnya usia);
 Sedang dalam pengobatan (misalnya pengobatan diuretik dan laxative);
 Sedang menderita penyakit kronis;
 Mobilitas yang sangat rendah.
5. Dehidrasi pada Bayi dan Anak-anak
Anak-anak bisa sangat rentan dengan kondisi dehidrasi terutama jika sedang
menderita sakit. Contohnya adalah muntah, demam, dan diare dapat dengan cepat
membuat bayi mengalami dehidrasi. Kondisi tersebut bisa sangat membahayakan
keselamatan bayi. Jika Anda mengetahui suatu kondisi dehidrasi pada anak-anak atau
bayi, maka segeralah bawa ke rumah sakit terdekat. Beberapa gejala dehidrasi pada
anak-anak termasuk diantaranya adalah :
 Kulit terasa dingin
 Terlihat lesu
 Mulut yang kering
 Kondisi anatomi tulang kepala yang tertekan
 Kulit berwarna sedikit biru karena sirkulasi yang melamban

G. Kelebihan Asupan Air (Hyponatremia)


Berbalikan dengan berbagai kondisi diatas, minum terlalu banyak air juga dapat
merusak tubuh dan menyebabkan hyponatremia. Kondisi ini dikenal dengan menurunnya
kadar sodium dalam darah hingga level sangat rendah dan membahayakan. Sodium
diperlukan dalam kontraksi otot dan dalam pengiriman impuls-impuls syaraf. Jika terlalu
banyak minum air maka ginjal tidak mampu mengeluarkan cukup cairan. Kelebihan air
dapat mengarah kepada sakit kepala, pandangan kabur, kram (hingga akhirnya kejang-
kejang), otak membengkak, koma, dan pada akhirnya kematian.
Untuk mencapai level kelebihan, dapat diakibatkan minum air berlebihan hingga
beberapa liter sehari. Kondisi kelebihan air umumnya terjadi pada orang-orang yang
menderita penyakit-penyakit khusus atau sakit mental (misalnya dalam beberapa kasus
schizophrenia) dan pada bayi yang diberi makan-makanan formula bayi yang terlalu cair.

H. Jumlah Asupan Air yang Dianjurkan


Sangat dianjurkan mengkonsumsi 6-8 gelas (masing-masing 150 ml) air atau berbagai
jenis cairan setiap hari. Konsumsi ini dianjurkan untuk mereka yang kurang beraktifitas
fisik, para manula, berada dalam suhu atau cuaca dingin, dan yang banyak
mengkonsumsi makanan mengandung banyak air. Konsumsi lebih dari 8 gelas sehari
dibutuhkan oleh mereka yang termasuk aktif beraktifitas fisik, anak-anak, berada dalam
suhu atau cuaca hangat atau panas, dan ibu-ibu menyusui (yang memerlukan 750-1,000
ml tambahan cairan).

2. VITAMIN
A. Pengertian Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata
bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom
N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam
reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
B. Fungsi Vitamin Secara Umum
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal
dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita
akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan
karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh. Fungsi Vitamin secara
umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim, terutama vitamin –vitamin
kelompok B.
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut
“APOENZIM” Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh peradaban
manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal vitamin sebagai salah
satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.
Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.
Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya
memacu dan memelihara :
1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.

C. Macam-Macam Vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2
vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A,
D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan
di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin
hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain
dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk
ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,
vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam
hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,
vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas
tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan
udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu,
ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-
buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel,
pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja
dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami
infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang
kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada
tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan
rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.
Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh
juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh,
pembengkakan hati, dan iritasi kulit. Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan
sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.

2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di
dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait
dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat
meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber
energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B
berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu
jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk
rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses
metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan
mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum,
nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah
yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1. Beri-beri, penyakit yang
disebabkan oleh defisiensi vitamin B1

4. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen
koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine
dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting
dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga
berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen,
serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan
kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang
kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya
daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan
sariawan.

5. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting
dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak,
dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga
kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,
terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini
dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin
ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan
sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

6. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam
tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis
metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.
Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf
pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter,
dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi
makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati,
seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain
itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk
tidur.

7. Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin
yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu
senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui
jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini
juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang
berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak
dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

8. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena
itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di
dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA
dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan
iritasi kulit.

9. Vitamin C
Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Vitamin C
(asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam
tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait
dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat
membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya
berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat
terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.

10. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya,
seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah
tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi
tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari
(sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O
dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan
mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya
unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya
ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan
adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan
tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare,
berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

11. Vitamin E
Struktur molekul vitamin E. Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan
berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah
hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari
polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh
sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan,
ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.

12. Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik
dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di
dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis
reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber
vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

D. Tahun Penemuan Vitamin

Tahun penemuan vitamin alami dan sumberny a


Tahun penemuan V i t a m i n Nama biokimia D i t e m u k a n d i
1 9 0 9 Vitamin A R e t i n o l Wortel
1 9 1 2 Vitamin B1 T i a m i n S u s u
1 9 1 2 Vitamin C Asam askorbat Jeruk sitrun
1 9 1 8 Vitamin D Kalsiferol K e j u
1 9 2 0 Vitamin B2 Riboflavin T e l u r
1 9 2 2 Vitamin E T o k o f e r o l Minyak mata bulir gandum,
1 9 2 6 Vitamin B12 Sianokobalamin T e l u r
1 9 2 9 Vitamin K F i l o k u i n o n a Kuning telur
1 9 3 1 Vitamin B5 Asam pantotenat S u s u
1 9 3 1 Vitamin B7 B i o t i n H a t i
1 9 3 4 Vitamin B6 Piridoksin K a c a n g
1 9 3 6 Vitamin B3 N i a s i n R a g i
1 9 4 1 Vitamin B9 Asam folat H a t i

E. Senyawa Serupa Vitamin


Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam
para-aminobenzoat Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga
berperan dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki
karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan
istilah senyawa serupa vitamin (vitamin like substances). Perbedaan utamanya dengan
vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok
vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan sumber makanannya. Akan tetapi,
secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting vitamin. Kolin
(choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa
vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam
pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel. Mioinositol
(myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam
air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa
serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang
berperan sebagai senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitin
(carnitine) merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak
dan pembentukkan otot tubuh.

F. Vitamin sebagai antioksidan


Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup.
Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi,
salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk
yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals).
Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga
bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat
mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di
dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan
sinar ultraviolet. Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak
jaringan tubuh, terutama paru-paru.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini
untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan
alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase.
Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi
atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2). Senyawa lain yang juga
dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein,
serta vitamin. Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang
cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di
dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.
Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi
sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam
tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi
yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini
berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C
juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai
senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat
diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti
kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik. Bagi orang
yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan
untuk mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai
sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu
mengatasi masalah tersebut.

G. Vitamin dan Penuaan Tubuh


Struktur mitokondria, salah satu organel sel penghasil energi bagi tubuh. Penuaan
tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak
dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat
diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis.
Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan
terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh.
Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam
peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami
kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan
banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat
metabolisme energi tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat
kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau
panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi
oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh
memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi
perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya.
Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan
oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif. Selain itu, vitamin juga
berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai
penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi,
secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan
kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang.
3. MINERAL
A. Pengertian mineral
Mineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan
bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah
sodium, potasium, kalsium, besi, seng, iodium, dan klorida yang berperan dalam
pembentukan neurotransmitter. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk
pembentukan myelin (selaput lemak pelindung saraf). Zat besi juga berguna untuk
kecepatan penghantaran saraf, pemrosesan informasi dan kecerdasan.

B. Fungsi mineral
 Sebagai katalist berbagai reaksi biokimiawi dalam tubuh
 Transmisi sinyal / pesan pada sel saraf
 Produksi hormone
 Pencernaan dan penggunaan makanan
 Bagian dari organ vital seperti tulang,darah,gigi dll

C. Mineral sebagai kofaktor


Banyak enzim yang mengandung ion metal = metaloenzim. Ion berfungsi mirip
dengan koenzim. Fungsi metal tersebut dalam enzim tersebut sangat bervariasi. Bisa
sebagai katalis : Zn. Kadang untuk meningkatkan efisiensi enzim = ATP-Mg.

D. macam-macam mineral

a. Magnesium (Mg), merupakan kation bivalent = cenderung berfungsi sebagai


“chelator”. Lebih banyak ditemukan di intraseluler sel dari pada di serum darah.
Mineral penting,selain ca dan fosfor. Di intraseluler sel – sering ditemukan berikatan
dengan ATP = berperan sebagai kofaktor. ATp yang berikatan dengan Mg =
merupakan substrat yang lebih efektif bagi enzim-enzim yang membutuhkan ATP.
Berfungsi pula menghambat kalsium di sinapsis sel saraf = mencegah ekskresi
neurotransmitter terutama adrenalin,non adrenalin.
Manfaat Utama:
 pembentukan tulang & gigi
 fungsi saraf & otot
 pengaktivan enzim
b. Kalsium (Ca), merupakan mineral yang sulit diperoleh dari makanan kita sehari-hari.
Berfungsi :
 Kontraksi otot
 Secondary messenger
 Pembentukan tulang dan otot
 Koagulasi darah
 Pemecahan glikogen dan activator siklus kreb
Untuk melakukan kontraksi – otot membutuhkan ATP ( dalam myofibril), tapi yang
menstimulasi terjadinya kontraksi = Ca
Defisiensi kalsium akan menyebabkan:
 Pembentukan tulang dan gigi tidak sempurna
 Bila terjadi luka, pembentukandarah lambat
 Sering timbul pada kekejangan
 Pada orang lanjut usia kadang ditemukan osteoporosis
Manfaat Utama:
 pembentukan tulang & gigi
 pembekuan darah
 fungsi saraf & otot
 irama jantung normal
c. Potasium (K)
Merupakakn mineral esensial dan banyak dikenal sebagai elektrolit. Fungsi tubuh
normal = tergantung konsentrasi K di dalam dan di luar sel.
Berfungsi sebagai :
 Menjaga potensial membran sel
 Kofaktor enzim
 Menjaga potensial membrane
 Sebagai kofaktor enzim
contoh : pyrupat kinase ( metabolism karbohidrat )
d. Besi (Fe)
fungsi utama : bergabung dengan protein dan tembaga. Penting untuk pembentukan
myoglobin. Penting untuk penderita thyroidsm.
Defisiensi besi:
Kekurangan zat besi menimbulkan penyakit anemia gizi besi (AGB). Anemia
adalah suatu keadaan dimana kadar hb dalam darah kurang dari kadar normal. Gejala
anemia : muka pucat dan denyut jantung cepat.Penyebab terjadinya AGB: makanan
yang dikonsumsi kurang mengandung zat besi, adanya gangguan penyerapan gizi
misalnya system pencernaan dan perdarahan akibat luka.
Kelebihan zat besi
Kelebiahan Fe akan ditimbun dalam jaringan tubuh dan menyebabkan keracunan yang
di sebut hemosiderosis atau hemokromatis. AKG yang di anjurkan untuk orang
dewasa, Laki-laki :13 mg/hari, Perempuan: 14-26 mg/hari, Bumil: +20 mg/hari.
Kecukupan besi untuk wanita lebih besar dari pada pria karena wanita mengalami
kehilangan darah setiap bulan melalui menstruasi.
Manfaat Utama zat besi:
 pembentukan enzim, yg berfungsi mengubah berbagai reaksi kimia dlm tubuh
 pembentukan komponen utama dari sel darah merah & sel-sel otot
e. Zinc
Element esensial dalam makanan baik(tumbuhan, hewan, dan manusia). Dibutuhkan
untuk pembentukan substansi genetik dalam sel dan untuk reproduksi biologis.
Diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Kekurangan Zn: tidak spesifik enzim
karena banyaknya enzim yang membutuhkan Zn.
Manfaat zinc
dibutuhkan oleh semua reaksi di otak; membantu produksi zat-zat kimia penting dan
protein di dalam otak; berperan membentuk energi dari glukosa dan protein. Akibat
defisiensi: kelesuan, cepat marah, kebiasaan makan yang buruk, anoreksia, keletihan,
obesitas, bingung.

4. KARBOHIDRAT
A. Pengertian karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
‘sákcharon’ yang berarti “gula”). Karbohidrat berasal dari kata karbon ( C ) dan
hidrat (H2O). Rumus umumnya dikenal sebagai CnH2nOn. Karbohidrat meliputi zat-zat
yang terdapat di alam dan sebagian besar berasal dari tumbuhan, dimana tumbuhan
merupakan sumber makanan yang maha penting bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,
atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawanya bila di hidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau
mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Klorofil pada tumbuh-tumbuhan
akan menyerap dan menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan
bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul
yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat berfungsi
sebagai penghasil energi dan karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme
heterotrof.

B. Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks.
a. Karbohidrat sederhana
 Monosakarida
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula) adalah senyawa
karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam keadaan lunak menjadi karbohidrat lain. Beberapa
monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut
air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Beberapa monosakarida yang
penting, yaitu :
o Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa (gula
anggur) karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi
kearah kanan. Terdapat didalam sayur, buah, sirup jagung dan bersamaan
dengan fruktosa terdapat dalam madu. Tubuh hanya dapat menggunakan
glukosa dalam bentuk D.
o Fruktosa
Fruktosa suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa (gula buah).
Memiliki tingkat kemanisan gula yang paling manis.
o Galaktosa
Galaktosa merupakan monosakarida yang tidak terdapat bebas di alam
seperti halnya glukosa dan fruktosa. akan tetapi terdapat dalam tubuh
sebagai hasil pencernaan laktosa.
o Pentosa
Pentosa merupakan aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan bebas
di alam. Merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami.
Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
Ribosa dan doksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel.
Karena dapat disintesis oleh semua hewan, ribosa dan deoksiribosa tidak
merupakan zat gizi esensial.

 Disakarida (C12H22O11)
Disakarida, merupakan suatu molekul yang dibentuk oleh dua molekul
monosakarida yang berikatan satu sama lain. Disakarida merupakan jenis
karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul
monosakarida. Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa,
laktosa dan trehalosa.
o Sukrosa
Sukrosa ataugula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada
turnbuhan lain, rnisalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel. Dengan
pencernaan atau hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan
glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert.
o Maltosa
Maltosa atau gula gandum tidak terdapat bebas dalam alam, merupakan
disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa yang bergabung.

o Laktosa
Laktosa atau gula susu merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat
yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan
glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen
bobot susu keseluruhan. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak
manis( 1/6 dari manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida
lain.
o Trehalosa
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal
sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas
trehelosa. Trehelosa juga terdapat dalam serangga.

b. Karbohidrat Kompleks
 Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai 3000 unit gula sederhana
yang tersusun dalam bentuk rantain panjang lurus atau bercabang. Gula sederhana
ini terutama glukosa. Jenis polisisakarida yang penting dalam ilmu gizi yaitu ;
pati, dekstrin, dan glikogen
o Pati/amilum
Pati/amilum merupakan bentuk simpanan karbohidrat dalam tumbuh-
tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dikonsumsi manusia
diseluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, umbi-
umbian,serealia dan biji-bijian
o Dekstrin
Dekstrin merupakan zat antara dalam pencernaan pati (pemecahan
amilum). Molekulnya lebih sederhana, Lebih mudah larut di dalam air.
Dekstrin maltosa, suatu produk hasil hidrolisis parsial pati, digunakan
sebagai makanan bayi karena tidak mudah mengalami fermentasi dan
mudah dicerna.
o Glikogen
Glikogen atau disebut pati hewan merupakan bentuk simpanan
karbohidrat didalam tubuh manusia dan hewan, terutama terdapat dalam
hati dan
 Serat (polisakarida nonpati)
Serat adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding sel.
Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan dapat larut dalam air.
Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, dan mukilase.
1. Serat yang tidak dapat larut dalam air :
o Selulosa, merupakan bagian utama dinding sel tumbuh- tumbuhan yang
terdiri atas polimer linear panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat
dalam bentuk ikatan beta. Selulosa berfungsi melunak-kan dan memberi
bentuk pada fases karna mampu meyerap air, sehingga membantu gerakan
peristaltik usus, dengan demikian membantu defekasi dan mencegah
konstipasi (sembelit).
o Hemiselulosa, merupakan bagian utama serat serealia yang terdiri atas
pilomer bercabang heterogen heksosa, pentosa dan asam uronat.
o Lignin, terdiri atas pilomer karbohidrat yang relatif pendek yaitu antara
50-2000 unit. Lignin memberi kekuatan pada struktur tumbuh-tumbuhan
oleh karena itu, lignin merupakan bagian keras dari tumbuh-tumbuhan.
Sehingga jarang dimakan.
2. Serat yang larut dalam air
o Pektin, terdapat didalam sayur dan buah, terutama jenis sitrus, apel,jambu
biji, anggur, dan wortel. Senyawa pektin berfungsi sebagai bahan perekat
antar dinding sel. Buah- buahan yang mempunyai kandungan pektin tinggi
baik untuk dibuat selai atau jeli.
o Gum, terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama terdiri atas glukosa,
galaktosa, manosa, arabinosa, ramnosa, dan asam uronat. Gum arabic
adalah sari pohon atasia. Gum diekstraksi secara komersial dan digunakan
dalam industri pangan sebagai pengental, emulsifier (zat pengemulsi
adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air) ,
dan stabilizer.
o Mukilase, merupakan struktur kompleks yang mempunyai ciri khas, yaitu
memiliki komponen asam D-galakturonat. Mukilase terdapat didalam biji-
bijian dan akar. Mukilase berfungsi untuk mencegah kekeringan.

C. Sumber Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat menurut anjuran WHO (1990) adalah 55-75 % dari total
konsumsi energi diutamakan bersal dari karbohidrat kompleks dan 10 % dari karbohidrat
sederhana. Demikian juga kebutuhan sehari-hari menurut lembaga kanker amerika
mengganjurkan 20-30 gram/hari. Pola makanan penduduk Indonesia umumnya kaya
serat dari kacang-kacangan, sayuran maupun buah.
a. Tanaman pangan
Tanaman pangan merupakan tanaman yang menjadi sumber karbohidrat untuk
dikonsumsi oleh makhluk hidup.
Jenis karbohidrat yang terdapat pada tanaman pangan ini merupakan karbohidrat
kompleks. Beberapa tanaman yang mempunyai jenis karbohidrat ini, yaitu :
 Padi
 Kentang
 Ubi
 Jagung
 Singkong
 Kacang-kacangan
D. Manfaat Karbohidrat

a. Sebagai Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi
dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4
kalori.

b. Pemberi Rasa Manis Pada Makanan


Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida dan
disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula yang
paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan
fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

c. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.

d. Pengatur Metabolisme Lemak


Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam osetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium
dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis
yang dapat merugikan tubuh.

e. Membantu Pengeluaran Feses


Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner
yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu
absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga
menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntung.

E. Gangguan Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Karbohidrat

a. Kekurangam Kalori dan Protein (KKP)


Penyakit kekurangam kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi
dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP
terutama menyerang anak yang sedang tumbuh,ibu hamil dan dapat pula menyerang
orang dewasa, yang biasanya kekurangan makan secara menyeluruh.
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering
ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat
kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta
kesehatan lingkungan.

b. Laktosa Intolerans (LI)


Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila minum susu,
sehingga menyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangam enzim laktase pada
usus halusnya tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) menjadi gula. yang lebih
sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini ditandai dengan gejala
kejang perut, diare, dan perut kenbung jika minum susu. Upaya yang ditempuh untuk
mengatasi gangguan reaksi LI dengan penambahan enzim laktase pada susu dengan
hasil olahannya seperti yoghurt, keju, dan mentega. Ini penting dilakukan karena susu
merupakan bahan makanan yang padat gizi dan penting dikonsumsi.

c. Gula Darah
Glukosa. dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi sel
dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkisar antara 60-
120 mg/100 ml. Kadar glukosa melebihi mormal disebut hiperglikemi, yaitu
kelebihas kadar gula dalam darah. Keadaam sebaliknya disebut hipoglikemil yaitu
keadaan kadar gula. darah di bawah normal. Hipoglikemi dapat meryebabkan
kehilangan kesadaran (koma), karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat
bekerja dengan mengambil glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian
harus segera diberikan suntikan glukosa. untuk menormalkan fungsi otak.

d. Kencing manis (Diabetes Melitus)


Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan metalobolik yang
berkaitan dengan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan umumnya sependapat, dasar
penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam kelenjar
pankreas dan mempunyai fungsi memetabolisme glukosa.
Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik, dan obat. Jika
penangannya cukup baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk jangka
waktu tertentu. Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan, terutama yang
tidak dirawat dengan baik, misalnya kelainan retina (retinopathia diabetica), kelainan
kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah halus, kelainan ginjal dan
kelainan hati. Bisa juga terjadi kelainan saraf yang disebut neuropathia diabetica.

e. Obesitas
obesitas atau kegemukan adalah kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya
penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat badan.
Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara
lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor
keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu. Kelebihan berat badan antara lain
disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana
konsumsi terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan
dalam bentuk jaringan lemak.

5. PROTEIN
A. Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein
alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.
Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki
fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur ,
Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.
Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung
menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian
protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya

B. Struktur Protein
1. Struktur Primer
Struktur protein adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai
polipeptida. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun
proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan
ilmuwan yangberjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada
protein, denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara
asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan
lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik.

2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka
protein.Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.Struktur sekunder
protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada
protein yang distabilkan oleh ikatan hydrogen.

3. Struktur Tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai
polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh, struktur
tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur tersier yang merupakan
gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa
gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan
kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.

4. Struktur Kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida.Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama
membentuk struktur protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
 Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-
molekul asam amino.
 Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus
bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat,
lipid atau asam nukleat.
C. Sumber Protein
Protein dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat berasal dari hewani
maupun nabati. Protein yang berasal dari hewani seperti daging, ikan, ayam, telur, susu,
dan lain-lain disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut protein nabati. Dahulu,
protein hewani dianggap berkualitas lebih tinggi daripada menu seimbang protein nabati,
karena mengandung asam-asam amino yang lebih komplit. Tetapi hasil penelitian akhir-
akhir ini membuktikan bahwa kualitas protein nabati dapat setinggi kualitas protein
hewani, asalkan makanan sehari-hari beraneka ragam. Protein dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan, pembentukan otot, pembentukan sel-sel darah merah,
pertahanan tubuh terhadap penyakit, enzim dan hormon, dan sintesa jaringan-jaringan
badan lainnya. Protein dicerna menjadi asam-asam amino, yang kemudian dibentuk
protein tubuh di dalam otot dan jaringan lain. Protein dapat berfungsi sebagai sumber
energi apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi seperti pada waktu berdiet
ketat atau pada waktu latihan fisik intensif. Sebaiknya, kurang lebih 15% dari total kalori
yang dikonsumsi berasal dari protein

D. Fungsi Protein
1. Katalisis enzimatik : Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis
oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein.
2. Transportasi dan penyimpanan : Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport
oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh
hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi gerak : Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen
protein. Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan
pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang mekanis : Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang
merupakan protein fibrosa
5. Proteksi imun : Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat
mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari
organisma lain.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf : Respon sel saraf terhadap
rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor.Misalnya rodopsin adalah
protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina.
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi : Pada organisme tingkat tinggi,
pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan.Misalnya faktor
pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf.Selain itu, banyak
hormon merupakan protein.

E. Keuntungan Dan Kekurangan Protein Bagi Tubuh


1. Keuntungan Protein
 Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memeliharajaringan tubuh.
 Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh.
 Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak.
 Sumber energy.
 Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan.
 Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody.\Pengatur keseimbangan kadar
asam basa dalam sel.

2. Kekurangan Protein
 Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin).
 Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari
yang namanya busung lapar.
 Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat
kematian.
6. LEMAK
A. Pengertian Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak (asam karboksilat pada
suku tinggi) dan dapat larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dapat larut
dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak mempunyai polaritas yang sama
dengan pelarut tersebut. Beberapa lemak ada pula yang dapat larut oleh air. Bahan-bahan
dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat
terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnya
asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih
polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi
asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam
sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah
diekstraksi dengan pelarut non-polar. Lemak dan minyak merupakan senyawaan
trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak
juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai
rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.

B. Struktur Umum Dan Tata Nama Senyawa Lemak


Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril
yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh:
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
CH -COO-C17H35 CH -COO-C17H33
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
Gliseril tristearat (tristearin) gliseril trioleat (triolein)
CH2-COO-C11H23
CH -COO-C15H31
CH2-COO-C17H35
Gliseril lauro palmitostearat

C. Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan


1. Jenis – jenis asam lemak
Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan
asam stearat.
2. Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang menngandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
D. Sifat kimia lemak
1. Sifat-sifat kimia lemak
 Esterifikasi,Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari
trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui
reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan
pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
 Hidrolisa,Dalam reaksi hidrolisis, lemak akan diubah menjadi asam-asam
lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak.
Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak tersebut.
 Penyabunan,Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa
kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang
mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
 Hidrogenasi, Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari
rantai karbon asam lemak pada lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai,
lemak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya
adalah lemak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat
kejenuhan.
 Pembentukan keton, Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara
hidrolisa ester.
 Oksidasi, Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah
oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan
mengakibatkan bau tengik pada lemak.

E. Kegunaan Lemak Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Sumber energi bagi tubuh, Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan
atau sumber energi. Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran
1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarine, Lemak dapat diubah menjadi mentega
atu margarin dengan cara hidrogenasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi air itu sangat bermanfaat bagi makhluk hidup termasuk kita sebagai manusia,
karena tanpa air kita tidak dapat hidup. Air merupakan komponen terpenting dalam
tubuh kita,dan air ternyata mempunyai banyak manfaat yang tak pernah kita bayangkan.
1. Masing-masing vitamin dibutuhkan tubuh dalam jumlah terttentu, bila terlalu
banyak di konsumsi akan menimbulkan gejala-gejala merugikan, keadaan
demikian disebut “HIPERVITAMINOSIS”.
2. Bila hanya kadar vitamin dalam darah saja yang turun tetapi belum menunjukkan
gejala klinis di sebut “HIPOVITAMINOSIS”, sedangkan jika sudah ada gejala
klinis disebut “AVITAMINOSIS”
Jadi mineral adalah salah satu bahan organik yang dibutuhkan tubuh untuk proses
kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Mineral diperoleh dari
makanan (tubuh tidak dapat memproduksi).
Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium,
potasium, kalsium, besi, seng, iodium, dan klorida yang berperan dalam pembentukan
neurotransmitter.Masing-masing MINERAL dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu.
1. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
2. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan:
 Karbohidrat sederhana : monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa dan
pentosa), disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa), gula alkhohol (sorbitol,
manitol,dulsitol, dan inositol) dan oligosakarida .
 Karbohidrat Kompleks : polisakarida (pati, dekstrin, glikogen) dan serat /
non pati.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar dalam
tubuh sesudah air. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
Protein yang berasal dari hewani disebut protein hewani, sedangkan protein yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut protein nabati.
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak (asam karboksilat pada
suku tinggi) dan dapat larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya.
DAFTAR PUTAKA

Posted in Gaya Hidup.Oleh Dimas Nugroho..www.google.com

Almatsier,S.(2004).Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Yolanda Amirta. 2006. Sehat Murah Dengan Air.Jakarta:Erlangga


Biokomia.Harper.Robert.K.Murrey(et.al).Alih Bahasa.Andri Hartono.Editor Edisi Bahasa
Indonesia.Anna.Bani.Tiar.M.N.Sikubang_ed.25_Jakarta.2003.ESG

http://blogspot.com/2010/5/Gaya hidup sehat.html/di akses tanggal 11/01/2012

Sherwood, L . 2001. Biochemistry for Dental Students. CBS Publishers and Distributor, New
Delhi.

Akhilender. 2003. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.

Sunita, A. 2004. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.

Yuniastuti, L. 2008. Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu Kesehatan


Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur UNHAS, Makassar.

Guyton, A . C . 2007. Biokimia untuk Pertanian. USU-Press, Medan

Pauling, L. 1971. General Chemistry ed isi4. Gaya Baru, Jakarta.

http://cni.co.id/corporate-info/55-slideshow/643-sudah-cukupkah-vitamin-dan-mineral-yang-
anda-konsumsi.html

http://sweetpee.wordpress.com/2007/07/30/vitamin-dan-mineral/

http://rumahdiahttp://www.tipsbayi.com/vitamin-dan-mineral-untuk-
\bayhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/1826824-
vitamin-dan-mineral-untuk-kulit/i.htmlbetes.com/vitamin-dan-mineral/

http://jutawansains.blogspot.com/2009/05/vitamin-dan-mineral.html

http://www.promina.co.id/pages/beberapa-aspek-dan-peran-nutrisi-vitamin-dan-mineral-
untuk-keseimbangan-tubuh-bayi.aspx

http://www.scribd.com/doc/33912647/Vitamin-Dan-Mineral

http://drlizagizi.blogspot.com/2007/12/fungsi-vitamin-dan-mineral.html
http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/07/09/kumpulan-artikel-kegunaan-
vitamin-dan-mineral-untuk-tubuh-kita/

http://www.indonesiaindonesia.com/f/11204-vitamin-mineral/

http://rumahdiabetes.com/vitamin-dan-mineral/
http://kesehatan/read/2010/06/22/13533184/Persahabatan.Vitamin.dan.Mineral

http://www.sportindo.com/jangan-abaikan-vitamin-dan-mineral.html

http://www.tanyadokteranda.com/2011/07/suplemen-vitamin-dan-mineral-pada-anak-
wajibkah/

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai