Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat
terutama dibidang elektronika ditandai dengan pesatnya kemajuan yang terjadi
dengan diciptakannya peralatan elektronika yang semakin canggih. Banyak
keuntungan yang diperoleh dari perkembangan elektronika tersebut, diantaranya
adalah semakin mudahnya manusia dalam menyelesaikan suatu masalah atau
melakukan sesuatu sehingga waktu, tenaga, dan biaya dapat digunakan dengan
lebih hemat namun efektif. Aktivitas yang bersifat rutin sekarang banyak
digantikan oleh peralatan-peralatan yang dirancang secara otomatis. Sarana
transportasi menjadi penting dalam mobilisasi sosial yang dilakukan masyarakat.
Maka dari itu, dibutuhkan kendaraan yang efektif dalam menempuh jalur
khusus/alternatif yang sempit, berkelok-kelok, menanjak dan menurun dengan
ekstrim. Adapun akses jalan yang layak memang sulit untuk dilalui oleh roda
empat sekalipun. Maka salah satu solusinya adalah kendaraan roda dua, yaitu
sepeda motor. [1]
Semakin meningkatnya populasi sepeda motor, dengan berbagai merk dan
modifikasi dikembangkan. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor ini juga
meningkatkan resiko banyaknya tindak kriminal pencurian sepeda motor. Sistem
pengamanan yang sudah ada saat ini belum cukup untuk menanggulangi tindak
pencurian/kriminalitas kendaraan belakangan ini, baik di siang hari ataupun di
malam hari, di dalam rumah ataupun luar rumah, tetap saja tindakan pencurian
dapat dilakukan. Kesempatan pencuri itu datang saat kita lengah dengan sepeda
motor kita, kurang waspada dan hati-hati, ceroboh tanpa adanya pengaman kunci
ganda. Penerapan teknologi pengaman sepeda motor sudah banyak diterapkan,
seperti kunci pada tempat kunci yang harus diputar (lock key), sistem sensor
inframerah yang sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm
keamanan, dan otomatisasi pada sistem, sensor gembok, gabungan kunci sentuh
alarm dan ultrasonik yang data inputannya oleh mikrokontroler diproses sehingga
membuat alarm berbunyi dan CDI mati, kunci cakram, kunci garpu, hingga kunci

1
smart RFID (Radio Frequency Identification) yang merupakan proses
pengidentifikasian suatu objek secara otomastis dengan frekuensi radioyang
terdiri dari kartu (Tag) dan pembaca (Reader), serta kunci alrm gprs/sms. Dari
semua alat pengaman tersebut masih saja tidak mampu mengendalikan tindakan
pencurian dengan diangkat, dirusak paksa kunci T, merusak gembok dan rantai.
[3]
Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan system
mikrokontroler pada motor menggunakan Relay yang membuat motor hidup
secara otomatis saat sidik jari menempel pada fingerprint. Ketika akan
menghidupkan sepeda motor menggunakan fingerprint dan menempelkan sidik
jari pada fingerprint, apabila sidik jari tidak sesuai maka bisa dikatakan sepeda
motor tersebut dicuri. Lalu fungsi mikrokontroller menggunakan Arduino Uno
adalah untuk mengatur relay yang nantinya bisa menghidupkan dan mematikan
motor secara otomatis.
Berdasarkan hal itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Rancang Bangun Protoype Sistem Keamanan Sepeda Motor Dengan
Menggunakan Sensor Fingerprint dan Mikrokontroler berbasis Arduino
Uno” untuk membangun sistem keamanan yang lebih baik lagi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang mendasari penelitian ini dapat di rumuskan
masalah yang ada yaitu bagaimana rancang bangun protoype sistem keamanan
sepeda motor dengan mengunakan sensor fingerprint berbasis Mikrokontroller
menggunakan Arduino Uno ?

2
1.3 Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu merancang sistem kendali sepeda motor
menggunakan fingerprint dan Mikrokontroler berbasis Arduino Uno.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun mantfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu :

1.4.1 Manfaat Akademis


Mampu mengaplikasikan beberapa mata kuliah yaitu sistem kontrol,
rangkaian elektronika dan mikroposesor dan juga sebagai sumbangsih
pengetahuan dalam bidang Teknik Elektro.

1.4.2 Manfaat Praktis


Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk sebuah proses keamanan
sebuah kendaraan sepeda rmotor sehingga pemilik sepeda motor memiliki user
tertentu sehingga keamanan sepeda motor terjaga, selain itu sistem memberi
keamanan lebih pada saat menyalakan sepeda motor karena menggunakan
keunikan sidik jari, proses ini juga bermanfaat meminimalisasi kejahatan
pencurian sepeda motor. Dan peranan Relay disini yaitu untuk menghidupkan dan
mematikan motor secara oromatis. Ketika sidik jari menempel pada alat
fingerprint, secara otomatis motor akan menyala.

1.5 Batasan Masalah


Agar penelitian ini lebih terarah di pandang perlu membuat batasan masalah,
batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Arduino Uno sebagai mikrokontoler.
2. Driver Relay sebagai ON/OFF otomatis pada motor.
3. Bahas pemograman yang di gunakan adalah bahasa C.
4. Fingerprint yang di konfirmasi user yang terdaftar.
5. Sensor fingerprint terpasang di dalam kendaraan.
6. Prototype di pergunakan pada kendaraan berjenis sepeda motor.

3
1.6 Posisi Penelitian (State of the Art)
State of the art merupakan pernyataan yang menunjukan bahwa penyelesaian
masalah yang diajukan merupakan hal yang berbeda dengan penelitian yan telah
dilakukan pihak lain. Dalam bagian ini akan diuraikan secara singkat penelitian.

Ardiansyah, Beni Irawan, Tedi Risman. (2015)


Joyner R Oroh. (2014) RANCANG BANGUN SISTEM
KENDARAAN BERMOTOR DENGAN
RANCANG BANGUN
SMS GATEWAY BERBASIS
SISTEM KEAMANAN
MIKROKONTROLER DAN ANDROID
MOTOR DENGAN
PENGENALAN SIDIK JARI Penelitian ini bertujuan memanfaatkan media
Pada Penelitian ini bertujuan SMS berbasis microcontroller dan Android
membuat sistem keamanan motor dengan menggunakan modem Wavecom.
dengan menyalakan melalui sidik
jari dengan menggunakan alarm.

SURYA. (2017)
RANCANG BANGUN PROTOYPE SISTEM
KEAMANAN SEPEDA MOTOR DENGAN
MENGGUNAKAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS
MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ARDUINO
UNO
Membuat sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan
fingerprint dan Mikrokontroler.

Pauline Rahmiat. (2014) Fahlefi Roma Doni. (2015)


IMPLEMENTASI SISTEM RANCANGAN PENGAMAN
BLUETOOTH MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR BERBASIS
ANDROID DAN ARDUINO MIKROKONTROLER ATMEGA16
DENGAN KONTROL ANDROID
nelitianini bertujuan untuk
Penelitian
mengimplementasikan sistem bluetooth Penelitian ini bertujuan membuat sistem
menggunakan Android dan Arduino Uno keamanan menggunakan smartphone
untuk kendali peralatan elektronik. Android sebagai media kontrol.

Gambar 1. Posisi Penelitian

4
1.7 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran berisi alur pemikiran yang memuat uraian sistematis


tentang informasi hasil penelusuran atau perumusan masalah yang membantu
mempercepat pemahaman tentang alur logis penelitian, dan menjadi bentuk kasar
dari stuktur penelitian yang di lakukan. Kerangka berfikir penelitian ini dapat di
jelaskan sebagai berikut :

PERMASALAHAN PENDEKATAN
Sistem pengamanan yang sudah ada Menggunakan fingerprint
saat ini belum cukup untuk dan mikrokontroler sebagai
menangulangi tindak pencurian sistem keamanan yang lebih
kendaraan bermotor. canggih.

PERANCANGAN KESEMPATAN

Sensor Fingerprint dan mikrokontroler Banyak orang


sebagai kunci pengamanan. Dan motor menggunakan kendaraan
sebagai penggerak pintu. Menggunakan bermotor, dan mereka
Arduino uno sebagai pengatur perintah. menghendaki sistem
Menggunakan driver Relay sebagai alat keamanan yang lebih
bantu otomatisasi. canggih.

IMPLEMENTASI
Driver Relay digunakan untuk menghidupkan dan mematikan motor secara
otomatis saat jari menempel pada fingerprint.

HASIL PENGUJIAN
Hasilnya berupa sistem pengaman Dilakukan pengujian pada kinerja
kendaraan bermotor berbasis fingerprint, dan dilakukan percobaan
fingerprint dan mikrokontroler keberhasilan pemrograman Arduino
menggunakan Arduino Uno. Uno dalam mengendalikan Relay
berbasis mikrokontroler.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

5
1.8 Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas akhir memiliki sistematika penulisan dengan jumlah 5 bab
dimana setiap bab mempunyai isi masing masing, berikut penjabaran isi
setiap bab :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan dan manfaat, perumusan masalah,
batasan masalah, kerangka berpikir, posisi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini membahas teori penunjang secara umum tentang teknologi sistem
keamanan kendaraan bermotor menggunakan fingerprint dan mikrokontroler
berbasis Arduino Uno.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisi tentang alur penelitian dan juga metode penelitian yang
digunakan dari mulai perancangan sampai hasil implementasi alat.

BAB IV PERANCANGAN ALAT


Bab ini berisi tentang tahapan perancangan alat dari mulai mencari
komponen, membuat skematik rangkaian sampai dengan hasinya.

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI


Bab ini menjelaskan tentang pengujian alat untuk mengetahui apabila ada
kesalahan dalam perancangan alat dan juga mengimplementasi kan alat.

BAB VI PENUTUP
Bab ini mengenai kesimpulan berdasarkan hasil pengujian dan saran-saran
untuk penelitian selanjutnya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fingerpint

Fingerprint adalah salah satu teknologi biometrik. Teknologi biometrik


adalah sistem yang menggunakan bagian tubuh manusia untuk kepastian
pengenalan. Teknologi ini menggunakan bagian tubuh manusia yang unik dan
tetap seperti sidik jari, mata dan wajah seseorang. Sampai saat ini, teknologi yang
banyak di gunakan adalah sidik jari. [4]

Biometriks secara teoritis dapat lebih efektif untuk mengindentifikasi


pribadi seseorang karena biomatriks mengukur karakteristik masing-masing
pribadi untuk membedakan setiap orang. Tidak seperti dengan metoda
indentifikasi konvensional yang menggunakan sesuatu yang anda punyai,
misalnya kartu indentitas untuk akses masuk ke suatu bangunan, seperti password
untuk logon ke system komputer dan lain-lain. Ketika digunakan untuk
indentifikasi pribadi, teknologi biometriks mengukur dan menganalisa
karakteristik tingkah laku dan fisiologis manusia. Mengindentifikasi karakteristik
fisiologis seseorang yang didasarkan pada pengukuran langsung bagian dari
body–fingertips, hand geometry, facial geometry dan eye retinas serta irises.

Sebuah fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan yakni menggambil


gambar sidik jari pengguna dan pola pantulan ini di pergunakan untuk menyusun
cita sidik jari yang di baca. Dengan cara ini, tangan yang kotor tidak menjadi
masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan
meghambat proses pembacaan. Pola sidik jari yang ada dalam setiap tangan dan
bersifat permanen, setiap jari pun memiliki pola yang berbeda.

Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni


mengambil gambar sidik jari pengguna, dan memutuskan apakah pola alur sidik
jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di
database. Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang, namun
salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.
Inti dari scanner optical adalah Charge Coupled Device (CCD).[2]

7
Proses scan mulai berlangsung saat seseorang meletakkan jari pada
lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil gambarnya. Scanner
memiliki sumber cahaya sendiri, biasanya berupa larik light emitting diodes
(LED), untuk menyinari alur sidik jarinya.Sistem CCD menghasilkan gambar jari
yang terbalik, area yang lebih gelap merepresentasikan lebih banyak cahaya yang
dipantulkan (bagian punggung dari alur sidik jari), dan area yang lebih terang
merepresentasikan lebih sedikit cahaya yang dipantulkan (bagian lembah dari alur
sidik jari). Sebelum membandingkan gambar yang baru saja diambil dengan data
yang telah disimpan, processor scanner memastikan bahwa CCD telah mengambil
gambar yang jelas dengan cara melakukan pengecekan kegelapan pixel rata-rata,
dan akan menolak hasil scan jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap atau terlalu
terang. Jika gambar ditolak, scanner akan mengatur waktu pencahayaan,
kemudian mencoba pengambilan gambar sekali lagi. Jika tingkat kegelapan telah
mencukupi, sistem scanner melanjutkan pengecekan definisi gambar, yakni
seberapa tajam hasil scan sidik jari.Processor memperhatikan beberapa garis lurus
yang melintang secara horizontal dan vertikal. Jika definisi gambar sidik jari
memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang berjalan akan dibuat di atas
bagian pixel yang paling gelap dan paling terang. Jika gambar sidik jari yang
dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan baik, barulah processor akan
membandingkannya dengan gambar sidik jari yang ada dalam database.Hasilnya
dapat diketahui dalam waktu yang sangat singkat berupa seseorang adalah benar
karyawan perusahaan atau orang suruhan alias joki, pemilik notebook, atau
pencuri informasi. [1]

Gambar 2.1 Sensor Fingerprint

2.2 Relay

8
Relay berfungsi sebagai pemutus aliran listrik dari sumber ke beban, yang
dikontrol dari dalam sistem mikrokontroler. Rangkaian driver berbasis relay
digunakan untuk mengaktifkan komponen buzzer yang dikontrol oleh modul
pengolah data melalui pin 5 dengan memberikan logika High. Dengan adanya
logika High tersebut maka transistor akan mengalami saturasi sehingga relay akan
dialiri arus listrik yang mengakibatkan terjadinya medan magnet. Medan magnet
ini akan mengaktifkan saklar (Normaly open = NO) menjadi rangkaian tertutup
yang mengakibtkan buzzer berbunyi. Untuk menon-aktifkan buzzer, maka modul
rangkaian ini harus diberikan logika Low oleh modul pengolah data melalui pin 5.
Penggunaan rangkaian relay pada modul ini bertujuan untuk pengembangan
sistem untuk menyalakan dan mematikan motor. Secara otomatis, akan memberi
sinyal ke Mikrokontroler Arduino. Selanjutnya keluaran mikrokontroller ini akan
memberi perintah ke Rangkaian Driver Relay Mikro 5 VDC.

Gambar 2.2 Relay

Rangkaian ini digunakan untuk memutuskan atau pun menyalakan melalui


Relay 12 VDC yang tersambung ke terminal PLN. Pada driver relay ini digunakan
transistor type PNP yang berfungsi sebagai transistor switching, pada kaki emitter
diberi masukan 0 volt (ground) sehingga ketika transistor pada kaki basis diberi
logika 0 oleh kontroller maka tegangan 0 volt (ground) tersebut akan keluar ke
kaki collector, dimana kaki collector transistor ini sebelumnya telah terhubung
dengan salah satu kaki coil dengan relai 5 volt DC. Kaki coil relai 5 volt DC
lainnya terhubung dengan +5 volt DC sehingga relay tersebut akan mengontak
(switching) atau aktif. Relai 5 volt DC ini juga digunakan untuk mengaktifkan
relai 12 volt DC, hal ini dengan cara menghubungkan kaki common dari relay 5
volt DC dengan tegangan 0 volt (ground) kemudian kaki NO dihubungkan dengan

9
salah satu kaki coil relai 12 volt DC dan kaki coil satunya telah terhubung dengan
tegangan 12 volt DC. Kaki common dari relai 12 volt DC ini juga telah terhubung
dengan salah satu jalur tegangan bolak-balik (AC) dan ketika relay 12 volt DC ini
aktif maka dapat meneruskan tegangan ACyang digunakan untuk mengaktifkan
device setelahnya. [4]

2.3 Arduino Uno

Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada IC


Atmega328. Salah satu contoh yang akan dibahas kali ini yaitu arduino Uno.
Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz,
sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol
reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah
kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino UNO dapat disuplai melalui
koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih
secara otomatis. (Muh Haris) Perkembangan teknologi mikrokontroler
memberikan kemudahan dalam pemrogramannya seperti arduino. Arduino
merupakan design system minimum mikrokontroler dengan modul mikrokontroler
AVR, sehingga dapat digunakan untuk membangun sistem elektronika berukuran
minimalis namun handal dan cepat. Mikrokontroler dapat dihubungkan dengan
alat elektronik bahkan dengan peralatan yang besar dan voltase besar melalui
relay dengan mekanisme tertentu. Mobil mainan atau helikopter mainan sebagai
gambarannya. Cukup menekan tombol tertentu maka mainan akan berjalan maju
mundur, belok kanan kiri, melaju kencang atau pelan dan sebagainya.

Smartphone memiliki beberapa sensor dan perangkat yang ditanamkan oleh


pabrik. Jika alat ini dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler maka
memungkinkan smartphone ini digunakan sebagai controller untuk alat-alat
elektronik yang lain. Sehingga peralatan lain yang masih manual/mekanik dapat
dikembangkan dalam bentuk elektronik dan dikontrol menggunakan smartphone.

10
(Andi Widiyanto) Arduino adalah physical computing atau single-board
microcontroller yang bersifat open source. Arduino dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektromekanik dalam berbagai kegiatan. Microcontroller yang
digunakan pada Arduino berjenis atmel AVR dengan berbagai jenis lainnya.
Software Arduino IDE dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh
OSx dan Linux. Arduino adalah sebuah produk design system minimum
mikrokontroler yang di buka secara bebas. Arduino menggunakan bahasa
pemrograman C yang telah dimodifikasi dan sudah ditanamkan programmer
bootloader yang berfungsi untuk menjembatani antara software compiler arduino
dengan mikrokontroler.

Kelebihan Arduino diantaranya adalah tidak perlu perangkat chip


programmer karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani
upload program dari komputer, Arduino sudah memiliki sarana komunikasi USB,
sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakannya.

Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC


atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-
positive plug yang panjangnya 2,1mm ke power jack dari board. Kabel lead dari
sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin
Vin dari konektor POWER.

Gambar 2.3 Arduino Uno

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Studi Literatur

Rumusan Masalah

Analisis Kebutuhan

Perancangan

Implementasi

Pengujian

T Hasil
Pengujia
n

Analisa

Hasil

Gambar 1. Flow chart metodologi peneitian

12
3.1 Studi Literatur

Studi literature adalah pengumpulan dan pencatatan literatur-literatur yang


berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Literature tersebut diambil dari
penelitian sebelumnya ataupun dari jurnal-jurnal ilmiah. Literature tersebut
diantaranya adalah hasil–hasil penelitian mengenaisistem keamanan kendaraan
sepeda bermotor berbasis fingerprint dan SMS Gateway menggunakan software
Arduino Uno.

3.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah proses menganalisa masalah yang ada yang


menyebabkan penulis memutuskan untuk melakukan penelitian ini. Dalam hal ini,
penulis melihat saat ini banyakterjadi pencurian kendaraan bermotor di
masyarakat. Karena itu penulis melakukan penelitian sietem keamanan kendaraan
bermotor menggunakan fingerprint berbasis Mikrokontroler menggunakan
Arduino Uno.

3.3 Analisis kebutuhan

Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

3.3.1 Software

 Aplikasi Arduino Uno.

 Aplikasi fritzing

 3.3.2 hardware

 Arduino Uno

 Sensor Fingerprint

 Motor DC

 Laptop

 Relay 12 V digunakan untuk menjalankan ON dan OFF secara otomatis.

13
 Rangkaian Driver Relay 5 VDC yang memberikan instruksi kepada relay
12 V untuk mengeksekusi instruksi ON dan OFF secara otomatis.

3.4 Perancangan

Pada proses perancangan hal-hal yang dilakuakn meliputi beberapa tahap :

1. Perancangan tahap pertama yaitu, pada tahapan ini dilakukan perancangan


bagaimana susunan Sensor Fingerprint, Arduino, Driver Relay, motor dc dan
komponen lainya.

2. Tahapan yang kedua adalah memprogram dengan memasukan perintah


perintah pada Arduino Uno dengan PC atau laptop menggunakan kabel usb.
Dan juga membuat skematik rangkaiannya dengan bantuan software Fritzing
Selain itu juga dengan bantuan software Fritzing bias mensimulasikan
rangkaian untuk melihat apabila terjadi kesalahan.

3.5 Implementasi

Setelah selesai pada tahap perancangan maka rancangan diimplementasikan


dengan cara membuat sebuah prototipe system keamanan kendaraan bermotor
berbasis mikrokontroler fingerprint dan Arduino Uno.

3.6 Pengujian

Pengujian alat dilakukan untuk melihat apakah alat sudah bekerja sesuai
yang direncanakan dan dilakukan evaluasi jika ada kesalahan dalam perancangan
alat dan jika terjadi kesalahan maka akan dilakukan pengidentifikasian kesalahan
dan selanjutnya dirancang ulang. Pengujian dilakukan dengan menjalankan
prorotipe yang sudah dirangkai dan melihat sejauh mana keberhasilan alat
tersebut.

3.7 Analisi Data

Setelah pengujian, dilakukan analisis terhadap hasil data yang diperoleh


apakah sistem keamanan berbasis fingerprint dan Driver Relay menggunakan
Ardiuno Uno berhasil atau tidak. Jika tidak, dilakukan analisa lebih lanjut
mengenai penyebab ketidak berhasilannya.

14
3.8 Rencana Waktu Penelitian

Penelitian ini diharapkan selesai pada saat yang sudah ditentukan, berikut
jadwal penelitian yang sudah direncanakan :

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Mei Juni Juli Agustus September


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi
Literatur

2 Rumusan
Masalah

3 Analisis
Kebutuhan

4 Perancangan

5 Implementasi

6 Pengujian

7 Analisis Data

8 Penulisan
Laporan
Tugas Akhir

Penelitian ini diharapkan bisa selesai pada bulan September 2017 dan
dengan hasil yang memuaskan.

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Suharjo, Beman, dkk. 2011. Perancangan Sistem Keamanan Sepeda Motor
dengan Sistem Sidik Jari. Jurusan Teknik Komputer. Universitas Bina
Nusantara.
[2] Oroh, Joyner R. 2014. Rancang Bangun Sistem Keamanan Motor Dengan
Pengenalan Sidik Jari. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
[3] Artika, Kurnia Dwi. 2013. Rancang Bangun Sistem Pengaman pada Sepeda
Motor dengan Memanfaatkan Sensor Encoder dan Sensor Ping. Teknik Mesin
Otomotif. Politeknik Tanah Laut.
[4] Doni, Fahlepi. 2015. Rancangan Sepeda Motor berbasis Mikrokontroller
Atmega16 dengan Kontrol Android. Program Studi Teknik Informatika, AMIK
BSI Purwokerto.
[5] Sari, Catur Fifti. 2013. Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan
Finger Print di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman
Modal Kabupaten Pacitan. Progran Studi Teknik Informatika. Universitas
Surakarta

16

Anda mungkin juga menyukai