Tujuan Umum:
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Tn. N Akan mengetahui tentang penyakit
abses hapar.
Tujuan khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Tn. N akan dapat:
1. Menyebutkan pengertian abses hepar
2. Menyebutkan penyebab abses hepar
3. Menyebutkan tanda dan gejala abses hepar
4. Menyebutkan pengobatan abses hepar
5. Menyebutkan komplikasi hipertensi
1
Kegiatan Penyuluhan
Evaluasi :
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
2
Abses adalah kumpulan nanah setempat dalam rongga yang mengakibatkan
kerusakan jaringan, Hepar adalah hati.
Abses hepar adalah bebentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena
infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis stail yang bersumber dari sistem
gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses gupurasi dengan pembentukan
pus yang terdiri dari jaringan hati neklohk, sel-sel inflamasi atau sel darah didalam
parenkim hati.
Pada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses
hati pyogenik (AHP). AHA merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal. Abses
hepar pyogenik (AHP) dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liverabscess,
bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess.
2. Penyebab
1. Abses hati amoeba
Didapatkan beberapa spesies amoeba yang dapat hidup sebgai parasit non
patogen dalam mulut dan usus, tapi hanya Enteremoeba histolytica yang dapat
menyebabkan penyakit.
2. Abses hati piogenik
Infeksi terutama disebabkan oleh kuman gram negatif dan penyebab yang
terbanyak adalah E.coli.
3. Tanda gejala
3
Ikterus (kuning pada mata dan kulit)
4. Pengobatan
a. Kemoterapi
Obat-obatan dapat diberikan secara oral atau intravena, sebagai contoh untuk
gram negative di beri Metranidazol, Clindazimin atau Kloramfenikal.
b. Aspirasi Jarum
Pada abses yang kecil atau tidak toksik tidak perlu dilakukan aspirasi, hanya
dilakukan pada ancaman truktur atau gagal pengobatan konserpatif.
Sebaliknya aspirasi ini dilakukan dengan tuntunan USG.
Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Untuk mengetahui kelainan hematologi antara lain hemoglobin, leukosit, dan
pemeriksaan faal hati.
b. Foto dada
Dapat ditemukan berupa diafragma kanan, berkurangnya pergerakan
diafragma, efusi pleura, kolarp paru dan abses paru.
c. Foto Polos Abdomen
Kelainan dapat berupa hepatomegali, gambaran ileus, gambaran udara bebas
di atas hati.
d. Ultrasonografi
Mendeteksi kelainan traktus bilier dan diafragma.
e. Tomografi
Melihat kelainan di daerah posterior dan superior, tetapi tidak dapat melihat
integritas diafragma
f. Pemeriksaan serologi
Menunjukkan sensitifitas yang tinggi terhadap kuman.
5. Komplikasi
a. Kegagalan hati
4
b. Hemobilia
c. Perdarahan ke dalam abses hati.