PENDAHULUAN
• 1. LATAR BELAKANG
Pada penelitian De Craemer pada tahun 1994; dan penelitian Bayramoglu pada
tahun 2002 sebelumnya telah menjelaskan bahwa pengaruh kontaminasi jamur pada
jaringan tubuh cadaver di laboratorium dapat menyebabkan efek negatif terhadap
mahasiswa, dosen dan laboran yang sering terpapar dalam waktu yang lama di
laboratorium anatomi. Efek negatif yang dapat terjadi seperti penularan penyakit
ringan dan penyakit kronis.4 Oleh karena itulah penelitian ini kami lakukan untuk
mengetahui apakah proses embalming cadaver di laboratorium Fakultas Kedoteran
Universitas Kristen Indonesia terkontaminasi mikroorganisme berupa jamur yang akan
dapat mempengaruhi morfologi warna dari preparat cadaver di laboratorium. Preparat
cadaver sekarang ini di laboratorium FK.UKI berjumlah 80 cadaver dimana kondisi
preparat kurang bagus keadaannya dimana banyak cadaver yang mengalami perubahan
warna kehitaman dan jaringannya banyak yang rusak.
A.1.1. Rumusan Masalah
A.1.2. Hipotesis
Ada hubungan perubahan morfolog warna dan kerusakan pada jaringan preparat
cadaver terhadap banyaknya pertumbuhan mikroorganisme jamur yang diamati
dengan mikroskop.
• Hasil laporan penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan rujukan ilmiah
dalam menjawab kesenjangan/inkonsistensi dalam laporan hasil terdahulu
TINJAUAN PUSTAKA
• 1. B.1. EMBALMING
B.2.1. Formaldehida
B.2.2.1.Indikasi Embalming
• Adanya penundaan penguburan atau kremasi lebih dari 24 jam: Hal ini
penting karena di Indonesia yang beriklim tropis, dalam 24 jam mayat
sudah mulai membusuk, mengeluarkan bau, dan cairan pembusukan yang
dapat mencemari lingkungan sekitarnya.
• Pelestarian
Pelestarian, yaitu upaya pencegahan pembusukan dan dekomposisi
jenazah, sehingga jenazah di dikuburkan, dikremasikan tanpa bau
atau hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya.
• Restorasi
B .3. JAMUR
Fungi adalah organism heterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk
nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut, mereka disebut
safrofit. Safrofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan kompleks,
menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian
dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi
mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu, tekstil,
makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik
yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya
dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.16
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
B.3.1.4. Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan
inang yang, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
B.3.1.5. Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik
yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang
telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang oleh
inangnya.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada
pula dengan cara generatif.20
Fungi dibagi atas 6 divisio yaitu :
2. Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti reproduksi
• Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
• Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.13
Contoh spesies:
• Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air
• Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada
kentang.
• Ascomycotina
Organism ini dapat hidup sebagai saprofit pada selaput-
selaput lender pada kebanyakan orang tanpa menyebabkan
penyakit. Namun demikian, apabila inangnya lemah karena
suatu penyakit akan menyababkan infeksi.
Contoh spesies:
• Sacharomyces cerevisae:sehari-hari dikenal sebagai
ragi. berguna untuk membuat bir, roti maupun
alkohol. Mampu mengubah glukosa menjadi
alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
• Neurospora sitophila:jamur oncom.
• Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
• Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
• Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap
• Aspergillus wentii untuk membuat kecap
• Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin
hidup pada biji-bijian, flatoksin salah satu penyebab
kanker hati.
• Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal
buah Gramineae
3. Basidiomycotina
Basidiomycotina dicirikan oleh adanya basidispora yang
terbentuk di luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycotina
yang banyak dikenal meliputi jamur, jamur papan pada pepohonan,
dan jamur karat serta jamur gosong. Basidiokraf yang mengandung
basidia bersama basidiosporanya. Ciri khasnya alat repoduksi
generatifnya berupa basidium sebagaibadan penghasil spora.
Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
• Volvariella volvacea :jamur merang, dapat dimakan dan
sudah dibudidayakan
• Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan
sudah dibudidayakan
• Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab
penyakit cacar daun teh atau blister blight.
• Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun,
habitat di daerah subtropics
• Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.
• Puccinia graminis :jamur karat, parasit pada gandum
4. Deutromycotina
Kelas ini meliputi jamur yang tingkat reproduksinya seksualnya
belum ditemukan. Sebagian besar jamur yang patogenik pada
manusia adalah deuteromycotina. Nama lainnya Fungi Imperfecti
(jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini
belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.21
BAB III
• Subjek penelitian :
Menggunakan cadaver bagaian regio extremitas inferior otot
gastrocenemius dan Quadratus femoris
n = (t-1)(r-1) > 15
t = jumlah perlakuan 2
• Kerokan pada otot gastrocnemius
• Kerokan pada otot quadricef femoris
n = (2-1)(r-1) > 15 , r = 16
n = 32 sampel
• Kriteria eksklusi:
• Cadaver tidak busuk dan rusak sebelum penelitian
• Tidak ada perubahan warna dan kontaminasi jamur atu bakteri
dari luar
• Variabel Penelitian
• Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pemeriksaan jamur.
• Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profil jamur
• Biakan dan eramkan pada incubator suhu 37°C selama 5-7 hari
Hasil pengamatan :