Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

PADA TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA

DI DUSUN GOGIK DESA GOGIK

Disusun Oleh
ANUGERAH PUTRA

070116B004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2018
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Istilah dewasa berasal dari bahasa Latin, yaitu adultus yang berarti tumbuh
menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Seseorang
dikatakan dewasa adalah apabila dia mampu menyelesaikan pertumbuhan dan
menerima kedudukan yang sama dalam masyarakat atau orang dewasa lainnya (Pieter
& Lubis, 2010). Seseorang dikatakan dewasa apabila telah sempurna pertumbuhan
fisiknya dan mencapai kematngan psikologis sehingga mampu hidup dan berperan
bersama-sama orang dewasa lainnya (Mubin & Cahyadi, 2006).
B. Batasan usia dewasa
1. Dewasa Awal (18 tahun – 40 tahun )
Dewasa dianggap kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia berada
pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang
perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap
pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema
antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam
perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.Dan masalah yang timbul
tersebut merupakan salah satu bagian dari perkembangan sosio-emosional.
Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap individu dalam
warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.Menurut Teori
Erikson, Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur 20 an ke 30
an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang
lebih berat. Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan
berkembang.Perkembangan pada masa dewasa awal:
a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik
Pada periode dewasa awal, penampilan dan kesehatan fisik mencapai
puncaknya dan periode yang sama penurun penampilan, kekuatan dan
kesehatan fisik pun mulai menurun. penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik
dicapai pada periode permulaan dewasa awal dan menurun pada akhir dewasa
awal. dan puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan
duapuluhan dan sesudah mana menjadi penurunan lambat laun hingga awal
usia 40-an.
b. Perubahan Kognitif
Kekhasan tingkah laku kognitif, orang dewasa yang matang perkembangan
kognitifnya lebih sistematis dalam memecahkan masalah. Orang dewasa awal
mulai berpikir yang lebih liberal dan bijaksana dalam mengambil keputusan
tentang cara pemecahan masalah, sehingga peningkatan toleransi terhadap hal – hal
yang tidak diinginkan.
c. Penyesuaian peran seksual
Penyesuaian pada peran seks pada masa dewasa dini benar – benar sulit.anak
laki – laki dan perempuan telah menyadari pembagian peran seks yang direstui
masyarakat, tetapi belum tentu mereka mau menerimanya sepenuhnya. banyak
gadis remaja ingin berperan sebagai seorang ibu dan isteri yang baik kalau mereka
dewasa nanti. tetapi setelah dewasa mereka tidak mau menjadi isteri ataupun ibu
sesuai pengertian tradisional yaitu alasan mereka ingin menghindari peranan
wanita tradisional yang telah dijelaskan oleh Arnott dan Bengslon.
d. Penyesuaian perubahan minat
Remaja umumnya mempertahankan minat – minat mereka sewaktu beralih
kemasa dewasa tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. ini
disebabkan karena beberapa minat yang dipertahankan dalam kehidupan dewasa
tidak sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, sedangkan yang lain tidak lagi
memberikan kepuasan seperti semula. perubahan minat biasanya terjadi amat cepat
pada masa remaja seperti perubahan – perubahan fisik dan psikologis.
e. Penyesuaian perubahan perkawinan
Penyesuaian yang lebih cocok dan disukai menjadi sulit begitu juga dengan
banyaknya pertambahan model keluarga menjadikan proses penyesuaian hidup
sebagai suami istri sulit. tingkat kesulitan menjadi besar dimana gaya hidupnya
berbeda sekali dengan anggota lainnya dalam keluarga. misalnya, seorang wanita
dahulu kehidupan masa anak-anaknya dirumah dibesarkan dalam keluarga inti
mungkin akan mendapat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi baru
dan masalah yang timbul ketika ia menikah dengan pria yang berasal dari latar
belakang keluarga besar.
f. Penyesuaian pekerjaan
Penyesuaian pekerjaan makin cocok bakat dan minatnya dengan jenis
pekerjaan yang diemban, makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh.pola
umum kehidupan mereka bergantung pada beberapa banyak yang mereka peroleh
dan bagaimana cara memperolehnya. banyak orang dewasa muda yang tidak atau
kurang memiliki keterampilan atau pelatihan untuk suatu bentuk pekerjaan tertentu
dalam melamar berbagai kantor yang sifatnya berbeda dengan yang dilamar, tidak
sesuai pula dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.
2. Dewasa Madya (40-60 tahun)
Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa
dewasa muda yang berusia 40- 60 tahun.Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek
tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau
berhenti.Bahkan ada aspek- aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran-
kemunduran.
Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur
menurun.Aspek- aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus
berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan
kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir masa
dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara
berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia
dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci
tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa.
Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa
Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun tercapailah
puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah baya
antara usia 40-45 tahun).Beberapa perkembangan pada masa dewasa madya :
a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik
Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan
penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia
madya. dari salah satu sekian banyak penyesuaian yang sulit yang pria dan
wanita berusia madya harus lakukan adalah dalam mengubah penampilan.
penyesuaian diri terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan
bahwa sikap individu yang kurang menguntungkan semakin di intensifkan lagi
oleh perilaku sosial yang kurang menyenangkan terhadap perubahan normal
yang muncul bersama pada tahun – tahun selanjutnya.
b. Perubahan Kognitif
Pada usia setengah baya kemampuan kognitifnya yang menurun adalah
kemampuan mengingat, berpikir, mekanisme yang memerlukan kecepatan dan
keakuratan input melalui panca indra agar dapat mengamati gerak, perbedaan,
perbandingan dan pengelompokan atau pengkategorian. tentu saja tidak semua
orang dewasa pertengahan makin meningkat kemampuan kognitif pemecahan
masalah.
c. Penyesuaian peran seksual
d. Penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun wanita pada
usia madya terdapat pada perubahan, pada kemampuan seksual mereka.
Perubahan seksual pada wanita; perubahan tubuh dan emosi secara
umum terjadi pada saat menopause, tetapi tidak selalu disebabkan atau
berhubungan dengan keadaan tersebut.berhentinya menstruasi hanya merupakan
salah satu aspek dari menopause.
Perubahan seksual pada pria klimakterik pada pria sangat berbeda
dengan menopause pada wanita.klimakterik dating kemudian, biasanya pada
usia 60 atau 70 tahunan dan berjalan sangat lambat.
e. Penyesuaian perubahan minat
Perubahan minat selama usia madya perubahan – perubahan tersebut
jauh kurang kentara daripada perubahan – perubahan yang terjadi pada tahun –
tahun awal kehidupan. perubahan minat yang ada perubahan tugas,
tanggungjawab, kesehatan dari peran dalam hidup, konsentrasi pria pada bidang
pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran penting dalam menekan
keinginan mereka dibanding pada masa yang relative masih muda.
f. Penyesuaian perubahan perkawinan
Pola kehidupan keluarga yang dijalani banyak mengalami perubahan
selama periode usia madya seperti diungkapkan cavan “perubahan yang paling
besar adalah penarikan diri dari anak – anak dari keluarga, meninggalkan bapak
dan ibunya. sebagai unit keluarga” penyesuaian terhadap perubahan ini biasanya
lebih sulit bagi wanita daripada pria karena kehidupan wanita berpusat pada
rumah dan anggota keluarga selama tahun – tahun usia dini.
g. Kondisi yang merumitkan penyesuaian diri terhadap perubahan pola keluarga
pada usia madya :
1) Perubahan fisik
2) Hilangnya peran sebagai orangtua
3) Kurangnya persiapan
4) Perasaan kegagalan
5) Merasa tidak berguna lagi
6) Kekecewaan terhadap perkawinan
7) Merawat anggota keluarga berusia lanjut.
h. Penyesuaian pekerjaan
Semakin bertambahnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja usia
madya, maka masalah pengalaman menyesuaikan diri dengan pekerjaan bukan
monopoli pria saja. wanita juga mempunyai banyak masalah yang sama dengan
pria dan bahkan banyak wanita menganggapnya sebagai masalah yang unik bagi
mereka.
3. Masa dewasa lanjut (Usia Lanjut)
Masa dimana kemampuan fisik dan bahkan psikologis cepat menurun. Masa
dewasa lanjut – Senescence, atau usia lanjut dimulai pada umur 60 tahun sampai
kematian. Pada waktu ini, baik kemampun fisik maupun psikologis cepat menurun,
tetapi teknik pengobatan modern, serta upaya dalam hal berpakaian dan dandanan
memungkingkan pria dan wanita perpenampilan, bertindak, dan berperasaan seperti
kala mereka masih lebih muda. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat
gejala penurunan fisik dan psikologis dan lambatnya gerak motorik. Akibat
perubahan fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh
terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut
usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitasnya.
C. Ciri-Ciri Usia Dewasa
Menurut Anderson dalam Mubin & Cahyadi (2006), seseorang yang sudah
dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego
2. Mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efisien
3. Dapat mengendalikan perasaan pribadinya
4. Mempunyai sikap yang objektif
5. Menerima kritik dan saran
6. Bertanggung jawab
7. Dapat menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan yang realistis dan yang baru

D. Aspek Perkembangan Usia Dewasa


Berikut ini diuraikan beberapa aspek perkembangan yang terjadi selama masa
dewasa, yang meliputi :
1. Perkembangan Fisik
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan
fisik mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode
ini. Dalam pembahasan berikut akan diuraikan beberapa gejala penting dari
perkembangan fisik yang terjadi selama masa dewasa , yang meliputi :
a. Kesehatan Badan
Bagi kebanyakan orang , awal masa dewasa ditandai dengan
memuncaknya kemampuan dan kesehatan .Mulai dari sekitar usia 18 hingga
25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar , gerak-gerak refleks
mereka sangat cepat . Lebih dari itu, kemampuan reproduktif mereka berada
ditingkat yang paling tinggi. Meskipun pada awal masa dewasa kondisi
kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini penurunan
pada fisik juga terjadi. Sejak usia 25 tahun, perubahan – perubahan fisik mulai
terlihat. Perubahan – perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitatif
daripada kualitatif. Secara berangsur – angsur, kekuatan fisik mengalami
kemunduran, sehingga lebih mudah terserang penyakit. Akan tetapi,
bagaimanapun juga seseorang masih tetap cukup mampu untuk melakukan
aktivitas normal. Bahkan bagi orang – orang yang selalu menjaga kesehatan
dan olahraga secara rutin masih terlihat bugar.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama masa
pertengahan dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan produktiv, yakni
mulai mengalami menopause atau berhentinya menstruasi dan hilangnya
kesuburan. Pada umunya menopause muali terjadi sekitar usia 50 tahun, tetapi
ada juga yang sudah mengalami menopause pada usia 40 tahun. Peristiwa
menopause disertai dengan berkurangnya hormon estrogen. Bagi sebagian
besar perempuan, menopause tidak menimbulkan problem psikologis. Tetapi ,
bagi sebagian lain, menopause telah menyebabkan munculnya sejumlah besar
gejala psikologis , termasuk depresi dan hilang ingatan. Sejumlah studi
belakangan ini menunjukkan bahwa problem - problem tersebut sebenarnya
lebih disebabkan oleh reaksi terhadap usai tua yang dicapai oleh wanita dalam
suatu masyarakat yang sangat menghargai anak – anak muda daripada
peristiwa menopause itu sendiri.
Bagi laki – laki, proses penuaan semasa masa pertenghan dewasa tidak
terlalu kentara, karena tidak ada tanda – tanda fisiologis dari peningkatan usia
seperti berhentinya haid pada perempuan. Lebih dari itu, laki – laki tetap subur
dan menjadi ayah anak – anak sampai memasuki usia tua. Hanya beberapa
kemunduran fisik juga terjadi secara berangsur angsur, seperti berkurangnya
produksi air mani, dan frekuensi orkesme yang cenderung merosot.
Pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik
semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan. Diantara perubahan –
perubahan fisik yang paling kentara pada masa tua ini terlihat pada perubahan
rambut menjadi jarang dan beruban, kulit mengering dan mengerut, gigi hilang
dan gusi menyusut, konfigurasi wajah berubah; tulang berlakang menjadi
bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang - tulang menjadi
rapuh, mudah patah dan lambat untuk dapat diperbaiki kembali. Sitem
kekebalan tubuh melemah, sehingga orangtua rentan terhadap berbagai
penyakit seperti kanker dan radang paru – paru.
b. Perkembangan Sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan
pendengaran mungkin belum begitu kentara. Akan tetapi , pada masa dewasa
tengan perubahan – perubahan dalam penglihatan dan pendengaran merupakan
dua perubahan fisik yang paling menonjol. Pada usai antara 40 dan 59 tahun,
daya akomodasi mata mengalami perubahan paling tajam. Karena itu, banyak
orang pada usia setengah baya mengalami kesulitan dalam melihat objek –
objek yang dekat. Sementara itu, pendengaran juga mengalami penurunan
pada usia sekitar 40 tahun. Penurunan dalam hal pendengaran ini terlihat pada
sensitivitas terhadap nada tinggi. Dalam hal penurunan sensitifitas terhadap
nada tinggi ini, terdapat perbedaan jenis kelamin, yakni laki – laki biasanya
kehilangan sensitifitas terhadap nada tinggi lebih awal dibandingkan
perempuan. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin lebih disebabkan oleh
pengaruh pengalaman laki – laki terhadap suara gaduh dalam pekerjaan sehari
– hari, seperti pertambangan, perbengkelan, dan sebagainya.
Selanjutnya pada masa dewasa akhir, perubahan – perubahan sensori
fisik melibatkan indra penglihatan, indra pendengaran, indra perasa, indra
pencium, dan indra peraba. Perubahan dalam indra penglihatan dalam masa
dewasa akhir misalnya tampak pada berkurangnya ketajaman penglihatan dan
melambatnya adaptasi terhadap perubahan cahaya. Biji mata menyusut dan
lensanya menjadi kurang jernih, sehingga jumlah cahaya yang diperoleh retina
berkurang. Retina orangtua usia 65 tahun hanya mampu menerima jumlah
caha ya sepertiga dari jumlah cahaya yang diperolehnya pada usia 20 tahun.
Demikian juga halnya dengan pendengaran, diperkirakan sekitar 75 %
dari orang usia 75 – 79 tahun mengalami berbagai jenis masalah pendengaran,
dan sekitar 15 % dari populasi di atas usia 60 tahun mengalami ketulian, yang
biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga (cochela). Sementara
itu, penurunan juga terlihat dalam kepekaan terhadap rasa dan bau. Dalam hal
ini, kepekaan terhadap rasa pahit dan asam bertahan lebih lama dibandingkan
kepekaan terhadap rasa manis dan asin.
c. Perkembangan otak
Mulai masa dewasa awal sel – sel otak juga berangsur – angsur
berkurang. Tetapi, perkembangbiakan koneksi neural (neural connection),
khususnya bagi orang – orang yang tetap aktiv, membantu mengganti sel – sel
yang hilang. Hal ini membantu menjelaskan pendapat umum bahwa orang
dewasa yang tetap aktiv, baik secara fisik, seksual ataupun secara mental,
menyimpan lebih banyak kapasitas merekaa untuk melakukan aktivitas –
aktivitas demikian pada tahun – tahun selanjutnya.
Pada usia tua, sejumlah neuron, unit – uint sel dasar dari sistem syaraf
menghilang. Menurut hasil sejumlah penelitian, kehilangan neuron itu
diperkirakan mencapai 50 % selama tahun – tahun masa dewasa. Tetapi,
penelitian lain memperkirakan bahwa kehilangan itu lebih sedikit.,
diperkirakan bahwa 5 – 10 % dari neuron bisa berhenti tumbuh sampai kita
mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
Hilangnya sel – sel otak dari sejumlah orang dewasa diantaranya
disebakan oleh serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu
banyak minum – minuman berakhohol. Semua ini akan semakin merusak otak,
menyebabkan terjadinya erosi mental, yang sering disebut dengan kepikunan
(senility). Bahkan, juga dapat menimbulan penyakit otak yang lebih
menakutkan, yaitu penyakit Alzaimer, yang diderita 3 % dari populasi dunia
berusia 75 tahun. Alzaimer dapat merusak kecerdasan pikiran. Pertama – tama
alzaimer menyebabkan memory berkurang, kemudian penalaran dan bahasa
memburuk. Sebagai penyakit yang menjalar cepat, setelah 5 hingga 20 tahun,
penderita menjadi kehilangan arah, kemudian tidak dapat mengendalikan diri,
dan akhirnya kosong secara mental, hidup menjadi merana.

2. Perkembangan Kognitif
a. Perkembangan Pemikiran Postformal
Pemikiran dewasa muda menunjukkan suatu perubahan yang
signifikan. Ia percaya bahwa masyarakat kita yang kompleks memiliki
pertimbangan-pertimbangan yang praktis dan bahkan mengubah bentuk
logika kaum muda yang idealis. Karena itu, pemikiran orang dewasa mudah
menjadi lebih konkret dan pragmatis, sesuatu yang dikatakan oleh Labouvie-
Vief sebagai tanda kedewasaan.
Dengan demikian, kemampuan kognitif terus berkembang selama masa
dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada
masa dewasa tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan
kadang-kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan
seiring dengan pertambahan usia.
b. Perkembangan Memori
Salah satu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan orang
dewasa dan usia tua adalah penurunan daya ingat. Kemerosotan dalam
memori episodik, sering menimbulkan perubahan-perubahan dalam
kehidupan orang tua. Misalnya, seseorang yang memasuki masa pensiun,
yang mungkin tidak lagi menghadapi acam- macam tantangan penyesuaian
intelektual sehubungan dengan pekerjaan, dan mungkin lebih sedikit
menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat
berbagai hal, jelas akan mengalami kemunduran dalam memorinya. Untuk
itu, latihan menggunakan bermacam- macam strategi mnemonic (strategi
penghapalan) bagi orang tua, tiadak hanya memungkinkan dapat mencegah
kemunduran memori jangka panjang, melainkan sekaligus memungkinkan
dapat meningkatkan kekuatatan memori mereka.
c. Perkembangan Intelegensi
Studi Thorndike mengenai kemampuan belajar orang dewasa
menyimpulkan bahwa kemampuan belajar mengalami kemunduran sekitar
15% pada usia 22 dan 24 tahun. Kemampuan mempelajari pelajaran-pelajaran
sekolah ternyata hanya mengalami kemunduran sekitar 0,5% sampai 1%
setiap tahun antara usia 21 dan 41 tahun. Memang, puncak kemampuan
belajar bagi kebanyakan orang terdapat pada usia 25 tahun, namun
kemunduran yang terjadi sesudah usia 25 hingga 45 tahun tidak signifikan.
Bahkan pada usia 45 tahun kemampuan belajar seseorang sama baiknya
ketika mereka masih berusia antara 20 hingga 25. Kemunduran kemampuan
intelektual pada orang dewasa tidak disebabkan oleh faktor usia, melainkan
oleh faktor-faktor lain. Menyebutkan tiga faktor penybab terjadinya
kemunduran kemampuan belajar orang dewasa. Pertama, ketiadaan kapasitas
dasar. Orang dewasa tidak akan memiliki kemampuan belajar yang memadai.
Kedua, terlampau lamanya tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat
intelektual artinya, orang-orang yang telah berhenti memaca bacaan-bacaan
“berat” dan berhenti pula untuk melakukan pekerjaan intelektual, akan terlihat
bodoh dan tidak mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan semacam itu.
Ketiga, faktor budaya, terutama cara-cara seseorang melakukan sambutan,
seperti kebiasaan, cita-cita, sikap, dan prasangka-prasangka yang mengakar,
sehingga setiap usaha untuk mempelajari usaha sambutan yang baru akan
mendapat tantangan yang kuat.
3. Perkembangan Psikososial
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi
lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada
masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan
tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang
lebih muda. Perbedaan- perbedaan teersebut tidak disebabkan oleh perubahan-
perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih
disebabkan oleh peristiwa-peristiw kehidupan yang dihubungkan dengan keluarga
dan pekerjaan. Selama periode ini orang melibatkan diri secara khusus secara
karir, pernikahan, dan hidup berkeluarga.
a. Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan
orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang yang tidak dapat
menjalin hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson,
pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi
oleh orang yang memasuki masa dewasa. Pada masa dewasa awal ini, orang-
orang telah siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang lain mereka
mendambakan hubungan-hubungan yang intim-akrab, dilandasi rasa
persaudaraan, serta siap mengembangkan daya-daya yang dibutuhkan untuk
memenuhi komitmen-komitmen ini sekalipun mereka mungkin harus
berkorban untuk itu. Dalam pengaruh yang besar terhadap perkembangan
psikologis dan fisik seseorang. Orang-orang yangg mempunyai tempat untuk
berbagi ide, peraasaan, dan masalah, merasa lebih bahagia dan lebih sehat
dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tempat untuk berbagi.
b. Cinta
Selama tahap perkembangan keintiman ini, nilai- nila ini muncul.
Cinta mengacu pada prilaku manusia yang sangat luas dan kompleks, cinta
dapat diklasifikasikan menjadi empat bentuk cinta, yaitu: altruisme,
persahabatan, cinta yang romantis/bergairah, dan cinta yang penuh perasaan
atau persahabatan. Meskipun cinta sudah tampak dalam tahap-tahap
sebelumnya (seperti cinta bayi pada ibunya dan cinta birahi pada remaja),
namun perkembangan cinta dan keintiman sejati baru muncul setelah
seseorang memasuki masa dewasa. Pada masa ini, perasaan lebih dari sekedar
gairah atau romantisme, melainkan suatu aveksi-cinta yang penuh perasaan
dan kasih sayang. Cinta pada orang dewasa ini diungkapkan dalam bentuk
kepedulian terhadap orang lain. Orang-orang dewasa awal lebih mampu
melibatkan diri dalam hubungan bersama, dimana mereka saling berbagi hidup
dengan seorang mitra yang intim.
c. Pernikahan dan Keluarga
Dalam pandangan erikson, keintiman biasanya menuntut
perkembangan seksua yang mengarah pada pendangan hubungan seksul
dengan lawan jenis yang dia cintai, yang dipandang sebagai teman berbagi
suka dan duka. Ini berarti, bahwa hubungan intim yang terbentuk akan
mendorong orang dewasa awal untuk mengembangkan genitalitas seksual
yang sesungguhnya dalam hubungan timbal balik dengan mitra yang dicintai.
Kehidupan seks dalam tahap perkembangan sebelumnya terbatas pada
penemuan identtas seksual dan perjuangan menjalin hubungan-hubungan
akrab yang bersifat sementara. Agar memiliki arti sosial yang menetap maka
genetalitas membutuhkan seseorang yang dicintai dan dapat diajak melakukan
hubungan seksual, serta dapat berbagi rasa dalam suatu hubungan
kepercayaan. Dihampir setiap masyarakat, hubungan seksual dan keintiman
pada masa awal ini diperoleh lembaga pernikahan dan perkawinan
d. Perkembangan Integritas
Integritas (integrity) merupakan tahap perkembangan psikososial
erikson yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan
yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang,
produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri
dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Tahap
integritas ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang
tengah berada pada usia ini seering disebut sebagai orang usia tua/orang usia
lanjut. Terdapat beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik
diri dari keterlibatan sosial: (1) ketika masa pensiun tiba da lingkungan
berubah, orang mungkin lepas dari peran dan aktivitasnya selama ini; (2)
penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat dia terlalu
memikirkan diri sendiri secara berlebihan; (3) orang-orang yang lebih muda di
sekitarnya cenderung menjauh darinya; dan (4) pada saat kematiaan semakin
mendekat oraang sepertinya ingin membuang semua hal yang bagi dirinya
tadak bermakna lagi.
E. Tugas-tugas Perkembangan Usia Dewasa
1. Dewasa awal
a. Mulai bekerja
b. Memilih pasangan hidup
c. Belajar hidup dengan suami/istri mulai membentuk keluarga
d. Mengasuh anak
e. Mengelola/mengemudikan rumah tangga
f. Menerima/mengambil tanggung jawab warga negara
g. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
2. Dewasa Madya
a. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan
fisiologis
b. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu
c. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia
d. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
pekerjaan
e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa
f. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh.
DAFTAR PUSTAKA

Mubin, dan Cahyadi, A. (2006). Psikologi Perkembangan.Ciputat: Quantum


Teaching
Patricia Gonce Morton et.al. (2011). Keperawatan Kritis: pendekatan asuhan holistic ed.8;
alih bahasa, Nike Esty wahyuningsih. Jakarta: EGC
Penney Upton.2012.Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Pieter, H.Z. & Lubis,N.L. 2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana

Potter dan Perry. (2005). Fundamental keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai