Anda di halaman 1dari 50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama
Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung
Mata
Pelajaran : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kompetensi
Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas /
Semester : XI / 1
Pertemuan
ke : 1 – 2 (satu dua)
Alokasi
waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Standar 1. Konsep Dasar Lingkungan
Kompetensi : Hidup
Kompetensi 1.1. Memahami Konsep Dasar
dasar : Lingkungan Hidup

A. Indikator
1. Mengidentifikasi unsurunsur lingkungan sesuai jenisnya
2. Mendeskripsikan komponenkomponen unsur lingkungan dengan baik
3. Mendeskripsikan hubungan timbal balik antara komponenkomponen lingkungan
4. Mendeskripsikan kegiatankegiatan yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengelompokkan unsurunsur lingkungan
sesuai jenisnya. (Nilai karakter: rasa ingin tahu dan komunikatif)
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan unsurunsur lingkungan
sesuai dengan jenisnya. (Nilai karakter: rasa ingin tahu dan komunikatif)
3. Setelah melakukan studi kasus dan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan hubungan timbal balik
antara manusia denga komponen lingkungannya. (Nilai karakter: rasa ingin tahu, komunikatif, peduli
lingkungan)
4. Setelah melakukan studi kasus dan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan kegiatan kegiatan yang
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan. (Nilai karakter: rasa ingin tahu, komunikatif, peduli
lingkungan)

C. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2. Unsur Unsur Lingkungan
Unsur Abiotik : komponen tak hidup yang meliputi udara, air, mineral, cahaya (sinar matahari),
angin, kelembaban, suhu, keasaman (pH) dan kadar garam (salinitas).
a. Udara
Udara di atmosfer kita tersusun atas Nitrogen (N2, 78 %), Oksigen (O2, 21 %), Karbondioksida
( CO2, 0,03 % ), dan gas lainnya.
Nitrogen
Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk membentuk protein dan
persenyawaan lainnya.
Oksigen
Oksigen (O2) merupakan gas yang berguna dalam pernafasan. Makanan (karbohidrat) yang ada di dalam
sel mengalami oksidasi (pembakaran dengan oksigen). Baik tumbuhan, manusia,

hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut
sebagai pernafasan sel.

Karbon dioksida (CO2)


Karbon dioksida sangat diperlukan tumbuhan dalam proses Fotosintesis. Hasil fotosintesis adalah amilum
dan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk sumber makanan dan pernafasan.
b. Air
Sekitar 80% 90% tubuh makhluk hidup tersusun atas air. Air sangat berperan dalam menentukan
keanekaragaman makhluk hidup. Aktivitas kita seharihari banyak memerlukan air untuk minum, mandi,
mencuci, memasak, membersihkan rumah, menyiram tanaman, dll.
c. Mineral

d. Cahaya (Sinar Matahari)


Cahaya matahari digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Tanpa cahaya matahari tumbuhan
tidak bisa hidup dan selanjutnya makhluk hidup yang lain juga tidak akan memperoleh kehidupan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa matahari merupakan sumber energi bagi makhluk hidup di bumi.
e. Angin
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhtumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan.
f. Kelembaban
Kelembaban memegang peranan penting dalam menjaga agar organisme tidak cepat mengering karena
penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri tidak dapat hidup di tempattempat yang
kering.
g. Suhu
Makhluk hidup ratarata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 0oC – 40oC. Umumnya makhluk
hidup tidak tahan terhadap suhu panas di atas 40oC, karena suhu demikian dapat mematikan. Namun
beberapa macam ganggang biru dapat tahan hidup sampai suhu 70oC. Indonesia yang terletak di daerah
khatulistiwa, memiliki suhu yang hangat sepanjang tahun, ratarata 27oC. Suhu ini sangat ideal bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup. Karenanya Indonesia memiliki keanekaragaman biota yang tinggi
dibandingkan dengan daerah lain.
h. Keasaman (pH)
Keasaman juga berpengaruh terhadap makhluk hidup. Biasanya makhluk hidup memerlukan lingkungan
yang memiliki pH netral . Makhluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa.
Umumnya tanah di Kalimantan bersifat asam sehingga sulit dijadikan areal pertanian. Jika tidak diolah dan
dinetralkan terlebih dahulu. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Untuk menetralkan dapat diberi
bubuk kapur. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Untuk menetralkan dapat diberi bubuk belerang
i. Kadar Garam (Salinitas)
Jika kadar garam tinggi, selsel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya tumbuhan itu akan mati. Di daerah
yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu, misalnya pohon bakau yang tahan terhadap
lingkungan berkadar garam tinggi.

Unsur Biotik: makhluk hidup yang meliputi manusia, hewan dan tumbuhan.
a. Organisasi Makhluk Hidup
Bila kita perhatikan makhluk hidup yang ada di sekitar kita baik hewan, tumbuhan dan manusia yang ada di
sekitar kita, secara alami tidak pernah hidup sendirisendiri. Dalam ekosistem tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen dan mikroorganisma/mikroba berperan sebagai
dekomposer/pengurai. Tingkatantingkatan organisasi makhluk hidup meliputi:
1. Individu
Individu merupakan organisme makhluk tunggal seperti: seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang
pohon kelapa dan seorang manusia.
2. Populasi

3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya komunitas kolam dan komunitas
sawah, komunitas guru, komunitas siswa.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan antara makhluk hidup baik manusia, hewan, tumbuhan dengan lingkungan,
misalnya ekosistem sawah, ekosistem gurun, ekosistem kutub.
5. Biosfer

Adalah bumi dan segenap isinya.

D. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan
. Pembelajaran : Kontekstual
2 Metode : Tanya jawab,
. pembelajaran studi kasus

E. Kegiatan
Belajar
Pertemuan Ke
1

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan bendabenda biotik (bunga, daun, kupukupu) dan benda abiotik (pulpen, buku, kursi)
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pengelompokkan unsur lingkungan berdasarkan benda-
benda yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pengertian lingkungan hidup
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk mengelompokkan unsur-
unsur lingkungan sesuai dengan jenisnya
c. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk menjelaskan unsurunsur
lingkungan sesuai dengan jenisnya.
d. Siswa menyimpulkan pengertian lingkungan hidup, dan pengelompokkan unsurunsur lungkungan sesuai
dengan jenisnya.
e. Siswa mengaplikasikan pengelompokan unsurunsur lingkungan sesuai dengan jenisnya dalam kehidupan
seharihari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang pengertian lingkungan, unsureunsur lingkungan serta pengelompokkan unsur
lingkungan berdasarkan jenisnya.
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan hidup.
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke 2

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi

2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kasus yang berkaitan dengan lingkungan hidup
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab
di kelas untuk menganalisis kasus yang dibawa masingmasing
c. Siswa menyimpulkan penyebab dan akibat dari hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.
d. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungannya, baik penyebab maupun akibatnya. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang pengertian limbah dan baku mutu
lingkungan, serta pengelompokan limbah berdasarkan senyawa.
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang hak dan kewajiban dalam K3.
d. Penutupan pembelajaran 10’

F. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat / Media
a. Papan tulis
b. Bahan Studi Kasus
2. Sumber Belajar

Tim PPPG Kejuruan Sawangan. 2005. Modul Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tim Pengembang Kurikulum dan Bahan Ajar Mulok PLH. ____. Pedoman dan Modul Mulok
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi SMK dan Sederajat. Bandung: Dinas Pendidikan
Kota Bandung.
Media cetak, elektronik dan internet.

G. Penilaian
1. Penilaian : Test tertulis, test lisan
kognitif
Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya
2. jawab
Penilaian : Antusiasme siswa dalam
3. afektif mengikuti pembelajaran

H. Soal Penilaian Kognitif


Bentuk Soal Pertanyaan Jawaban Skor
Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Jelaskan unsurunsur penyusun lingkungan!
3. Jelaskan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya!
4. Sebutkan tiga contoh kegiatan yang berkaitan dengan hubungan yang tidak harmonis antara manusia
dengan lingkungannya!

1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Pendidikan Lingkungan Hidup memiliki fungsi yang sangat penting
dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran siswa terhadap lingkungan.

2. Unsur penyusun lingkungan terdiri atas unsur biotik (unsur hidup) dan unsure abiotik (unsur tak hidup).
Contoh unsur boiti: manusia, hewan, tumbuhan. Contoh unsur abiotik: tanah, air, udara, sinar matahari,
pH, salinitas, kelembapan udara.
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan merupakan hubungan yang saling membutuhkan satu sama
lainnya. Hubungan ini dapat terjalin dengan harmonis bila ada kepedulian dari manusia dalam
memanfaatkan lingkungan. Namun, dapat juga menimbulkan bencana bila manusia memperlakukan
lingkungan sekitarnya secara seenaknya.
4. - Penebangan hutan secara liar
- Membuang limbah tanpa diolah terlebih dahulu
- Penangkapan ikan dengan menggunakan bom

Catatan Kepala Sekolah

Bandung, Juli 2011


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Bandung

Drs. Nanang Yusuf Nurdin


NIP. 196210151989021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama
Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung
Mata
Pelajaran : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kompetensi
Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas /
Semester : XI / 1
Pertemuan
ke : 3 – 4 (tiga empat)
Alokasi
waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Standar
Kompetensi : 1. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Kompetensi 1.2. Menerapkan nilainilai ketertiban, kebersihan
dasar : dan keindahan dalam
kehidupan di rumah, sekolah dan masyarakat

A. Indikator
1. Mengapresiasi hak dan kewajiban sebagai individu dan warga tentang K3 dengan benar
2. Mengapresiasi jenisjenis pelanggaran dan sanksi terhadap pelaksanaan K3
3. Meyakini bahwa budaya tertib, budaya bersih, dan nilainilai keindahan merupakan hal

yang penting dalam kehidupan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengapresiasi hak dan kewajiban sebagai
individu dan warga tentang K3. (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, komunikatif, disiplin, tanggung jawab)
2. Setelah melakukan studi kasus dan diskusi, siswa mampu mengapresiasi jenisjenis pelanggaran dan
sanksi terhadap pelaksanaan K3. (Nilai Karakter: komunikatif, disiplin, tanggung jawab)
3. Setelah melakukan praktek menjalankan tata tertib sekolah, siswa dapat meyakini bahwa budaya tertib,
budaya bersih, dan nilainilai keindahan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. (Nilai Karakter:
disiplin, tanggung jawab)

C. Materi Pembelajaran
1. Mencintai Budaya Tertib, Budaya Bersih, dan NilaiNilai Keindahan dalam Kehidupan Sebagai seorang
siswa dalam lingkungan sekolah hendaknya berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sesuai
dengan K3 (Ketertiban Kebersihan dan Keindahan), yaitu:
a. Melaksanakan program K3.
b. Menjaga dan memelihara lingkungan yang bersih dan nyaman.
c. Turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan hari lingkungan dan peduli terhadap
lingkungan.
d. Melakukan penanaman dan penghijauan serta memperindah lingkungan sekolah.
2. Jenisjenis pelanggaran dan sanksi terhadap pelaksanaan K3 dipahami dan diapresiasi dengan baik
Dalam rangka menciptakan ketertiban di lingkungan daerah, ada beberapa pasal dalam peraturan yang
melarang setiap warga melakukan halhal diantaranya:
a. Menjual/menangkap hewanhewan yang dilesterikan
b. Membuang benda yang berbau busuk
c. Berusaha/berdagang di atas trotoar
d. Mengotori /merusak jalan, jalur hijau, taman kota, hutan kota
e. Membakar sampah di badan jalan
f. Membuang limbah B3(Berbau, Beracun dan Berbahaya) ke
dalam sumber air/ saluran air minum dan lainlain
g. Membuang bendabenda padat/cair berupa limbah ke dalam maupun sekitar sungai
h. Mengemis di tempat umum
i. Menggelandang tanpa mata pencaharian
j. Menyediakan rumah untuk tempat asusila

1. Pejalan kaki yang tidak menggunakan jembatan penyebrangan atau zebra cross didenda Rp. 250.000, (dua
ratus lima puluh ribu rupiah).
2. Merusak trotoar /jalan didenda Rp. 250.00, (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
3. Merokok di tempat umum didenda Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah)
4. Membuang benda berbau busuk dan mengganggu penduduk sekitar didenda Rp.
5. 250.000, dua ratus lima puluh ribu rupiah)
6. Membakar sampah /kotoran di badan jalan, jalur hijau, taman, selokan dan tempat umum didenda Rp.
1.000.000, (satu juta rupiah)
7. Perusahaan/industri yang membuang limbah B3(Beracun, Berbau dan Berbahaya) dendanya Rp.
50.000.000, (lima puluh juta rupiah)
8. Membuat, mengedarkan, menyimpan, menimbun, menjual, menyulut petasan tanpa izin dendanya Rp.
5.000.000, (lima juta rupiah)
9. Menjual minuman keras tanpa izin dendanya Rp.5.000.000, (lima juta rupiah)
10. Memperjualbelikan hewanhewan yang dilestarikan dan atau membiarkan hewan peliharaan di
tempat umum dendanya Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah)
11. Menangkap dan memelihara binatangbinatang yang dilestarikan dendanya Rp.
12. 5.000.000, (lima juta rupiah)
13. Bermain layangan, ketepel, panah, melempar batu dan bendabenda lainnya di jalur lalu lintas
dendanya Rp. 250.000, (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
14. Berusaha atau berdagang di trotoar/jalan/badan jalan, taman jalur hijau, tanpa izin di denda Rp.
1.000.000, (satu juta rupiah)
15. Mencuci mobil, menyimpan, menjadikan garasi, membiarkan kendaraan rusak,rongsokan,
memperbaiki kendaraan beberapa hari lamanya dan mengecat kendaraan di bahu jalan dan trotoar didenda
Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah)
16. Memasang portal penghalang jalan dan polisi tidur pada jalan umum tanpa izin dari walikota atau
pejabat yang ditunjuk dendanya Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)
15. Menggelandang, mengemis, di tempat dan di muka umum
serta fasilitas sosial lainnya didenda Rp. 250.000, (dua ratus
lima puluh ribu rupiah).
16. Mengamen, mencari upah jasa dari pengelapan mobil, di
simpang jalan/lampu merah didenda Rp. 250.000, (dua ratus
lima puluh ribu rupiah)
17. Membuat gubug untuk tempat tinngal di bawah jembatan, di
atas jembatan penyebrangan dan tamantaman serta fasilitas umum
lainnya didenda Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)
18. Menghimpun anakanak jalanan untuk dimanfaatkan
memintaminta, mengamen, untuk diterik penghasilannya dan
penyalahgunaan pemberdayaan anak didenda Rp. 50.000.000,
(lima puluh juta rupiah)
19. Melakukan perbuatan asusila didenda Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah)
20. Menyediakan, menghimpun wanita tuna susila untuk
dipanggil, memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk
berbuat asusila didenda Rp. 50.000.000,(lima puluh juta rupiah)
21. Membuang sampah, kotoran, atau barang bekas lainnya di
saluran air, selokan,jalan, trotoar dan tempat umum lainnya
yang menggannggu
K3 didenda Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah)
22. Menyebarkan atau menempelkan selebaran, poster, slogan,
pamplet, kain bendera atau kain bergambar, spanduk, dan yang
sejenisnya di sepanjang jalan, pada ramburambu lalu lintas, tiang
penerangan jalan, pohonpohon ataupun di bangunanbangunan lain
serta fasilitas umum didenda Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)
23. Merubah, merusak, mengganggu, menebang, memangkas,
sebagian atau seluruhnya pepohonan pelindung jalan dan tanaman
lainnya yang merupakan fasilitas umum didenda Rp.
5. 000.000, (lima juta rupiah)

D. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan
. Pembelajaran : Kontekstual
2 Metode : Tanya jawab, studi
. pembelajaran kasus, diskusi

E. Kegiatan
Belajar
Pertemuan Ke
3

1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat
mengenai gambargambar yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di
kelas untuk mengapresiasi hak dan kewajiban sebagai individu
dan warga tentang K3
c. Siswa menyimpulkan hak dan kewajiban sebagai individu
dan warga yang berkaitan dengan K3
d. Siswa mengaplikasikan hak dan kewajiban sebagai individu dan warga yang berkaitan
dengan K3 dalam kehidupan seharihari.60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang hak dan kewajiban sebagai individu
dan warga yang berkaitan dengan K3
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang jenis
pelanggaran yang berkaitan dengan Perda K3 Kota Bandung.
d. Penugasan 10’

Pertemuan Ke 4

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi

2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kasus yang berkaitan dengan lingkungan hidup
b. Kelas dibagi menjadi lima kelompok untuk melakukan diskusi
c. Masingmasing kelompok membahas pelanggaran yang berkaitan dengan Perda K3 Kota

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 7/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
Bandung, yakni:
Membuang sampah di sembarang tempat
Merusak taman dan hutan kota
Membakar sampah di badan jalan, taman kota ataupun di tempat umum
Perusahaan/industri yang membuang limbah B3 ke sungai
Merusak trotoar/jalan
d. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab dalam kelompok untuk menganalisis kasus yang
dibahas
e. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
f. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang pelanggaran
yang terjadi di lingkungan sekitar 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
berbudaya tertib di lingkungan keluargasekolah dan
masyarakat.
d. Penutupan pembelajaran 10’

F. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat / Media
c. Papan tulis
d. Bahan Studi Kasus
2. Sumber Belajar
Tim PPPG Kejuruan Sawangan. 2005. Modul Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tim Pengembang Kurikulum dan Bahan Ajar Mulok PLH. ____. Pedoman dan Modul Mulok
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi SMK dan Sederajat. Bandung: Dinas Pendidikan
Kota Bandung.
Media cetak, elektronik dan internet.

G. Penilaian
Penilaian
1. kognitif : Test tertulis, test lisan
Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya
2. jawab
Penilaian : Antusiasme siswa dalam
3. afektif mengikuti pembelajaran

H. Soal Penilaian Kognitif


Bentuk Soal Pertanyaan Jawaban Skor
Uraian 1. Sebutkan kewajiban seorang siswa dalam upaya menciptakan lingkungan yag
sehat sesuai program K3!
2. Sebutkan jenisjenis pelanggaran yang dilakukan masyarakat terhadap pelaksanaan K3!

3. Sebutkan lima contoh perilaku masyarakat yang


melanggar Perda Pemerintah Kota Bandung No. 11 Tahun
2005! Kewajiban seorang siswa dalam upaya menciptakan
lingkungan yag sehat sesuai dengan K3, yaitu:
melaksanakan program K3
menjaga dan memelihara lingkungan yang bersih dan nyaman
turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan
hari lingkungan dan peduli terhadap lingkungan

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 8/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

Jenisjenis pelanggaran yang dilakukan masyarakat terhadap pelaksanaan K3:


menjual / menangkap hewanhewan yang dilestarikan
membuang benda yang berbau busuk
berusaha / berdagang di atas trotoar
mengotori / merusak jalan, jalur hijau, taman kota, hutan kota
menggelandang tanpa mata pencaharian

Perilaku masyarakat yang melanggar Perda Pemerintah Kota Bandung No. 11 Tahun 2005:
pejalan kaki yang tidak menggunakan jembatan penyebrangan / zebra cross didenda Rp.
250.000,
merokok di tempat umum didenda Rp. 5.000.000,
membuat, mengedarkan, menyimpan, menimbun, menjual,
menyulut petasan tanpa izin dendanya Rp. 5.000.000,
menjual minuman keras tanpa izin dendanya Rp. 5.000.000,
menggelandang, mengemis di tempat dan di muka umum
serta fasilitas sosial lainnya didenda Rp. 250.000, 30

35

35

Catatan Kepala Sekolah

Bandung, Juli 2011


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Bandung
Drs. Nanang Yusuf Nurdin
NIP. 196210151989021003

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 9/27
RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta
1/30/2018 Lingkungan Hidup
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama
Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung
Mata
Pelajaran : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kompetensi
Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas /
Semester : XI / 1
Pertemuan
ke : 5 – 6 (lima – enam)
Alokasi
waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Standar
Kompetensi : 1. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Kompetensi 1.3. Membiasakan diri berbudaya tertib pada lingkungan
dasar : keluarga,
sekolah
dan
masyarakat

A. Indikator
1. Mengaplikasikan ketertiban lingkungan pada kehidupan
keluarga, dengan mengikuti peraturan yang berlaku
2. Melaksanakan tata tertib sekolah dengan penuh tanggung jawab
3. Melaksanakan hidup tertib, sopan, toleransi antar sesama
warga pada lingkungan masyarakat
4. Melaksanakan hidup tertib berlalu lintas di jalan, di pasar, di
mall, di terminal, di masjid dan tempat yang menjadi arena publik

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu
mengaplikasikan ketertiban lingkungan pada kehidupan
keluarga, dengan mengikuti peraturan yang berlaku. (Nilai
Karakter: komunikatif, disiplin, tanggung jawab)
2. Setelah melaksanakan praktek pelaksanaan tata tertib
sekolah, siswa mampu melaksanakan tata tertib dengan penuh
tanggung jawab. (Nilai Karakter: disiplin, tanggung jawab)
3. Setelah melakukan kegiatan studi kasus dan diskusi, siswa
dapat melaksanakan hidup tertib, sopan, toleransi antar sesama
warga pada lingkungan masyarakat. (Nilai Karakter: disiplin,
tanggung jawab)
4. Setelah melakukan tanya jawab, siswa dapat melaksanakan
hidup tertib berlalu lintas di jalan, di pasar, di mall, di terminal,
di masjid dan tempat yang menjadi arena publik. (Nilai
Karakter: disiplin, tanggung jawab)

C. Materi Pembelajaran
1. Berbudaya Tertib pada Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam lingkungan
masyarakat. Keluarga merupakan kelompok yang terbentuk dari
ikatan perkawinan antara pria dan wanita. Hubungan tersebut
sedikit banyak akan berlangsung lama sehingga melahirkan satu
generasi ke generasi berikutnya. Jadi keluarga merupakan suatu
kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri beserta anakanaknya
yang bertumbuh sejak mulai dalam kandungan ibunya sampai
menjelang usia dewasa. Dalam proses regenerasi tersebut
hendaknya orangtua mulai menanamkan rasa cinta terhadap
lingkungan, perduli terhadap lingkungan sehingga akan terlahir
generasi yang perduli dan mau memelihara lingkungan.
Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mulai diterapkan di rumah
sejak usia dini, dimulai dari hal hal yang kecil, contohnya anak
ditugaskan untuk membereskan tempat tidur dan membersihkan
kamar tidurnya sendiri, menyapu dan membersihkan halaman
rumah, belajar menanam tanaman baik tanaman hias, sayuran,
TOGA (Tanaman Obat dan Keluarga) serta menyiram dan merawat
tanaman. Dengan aktivitas tersebut diharapkan akan tumbuh rasa
cinta terhadap tanaman serta akan tercipta lingkungan rumah yang
sehat, bersih, sejuk, indah serta asri. Halaman rumah yang ditanami
pohon seperti tanaman hias, tanaman sayuran, TOGA ataupun
tanaman kuat akan menghasilkan udara yang sejuk dan segar
karena pohon atau tanaman tersebut mampu memproduksi oksigen
dalam jumlah yang banyak. Pohon juga dapat menyaring debudebu
yang akan masuk ke dalam rumah, sehingga rumah akan tetap
bersih, bebas dari debu serta gasgas udara dari asap kendaraan,
asap rokok serta polusi udara lainnya.

Kegiatan lainnya yang perlu ditanamkan kepada anak adalah sikap


perduli terhadap lingkungan agar terbebas dari sampah. Biasakan
membuang sampah pada tempatnya, dimulai dari sampah terkecil
misalnya sampah pembungkus permen, jangan dibuang seenaknya
misalnya dibuang ke pot tanaman, halaman dan lainlain. Kalau kita
belum menemukan tong sampah lebih baik sampah itu kita
kantongi dulu atau untuk sementara simpan dulu ke dalam tas
sampai kita menemukan tempat sampah baru kita membuangnya.

2. Berbudaya Tertib pada Lingkungan Sekolah

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 10/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
a. Pengertian dan Definisi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak manusia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Sekolah adalah lembaga penyelenggaraan pendidikan formal
mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang
terdiri atas unsureunsur fisik sekolah, warga sekolah dan
lingkungan sekitar.
Warga sekolah adalah Kepala Sekolah, staf pimpinan sekolah,
tata usaha, guru, siswa, siswi, staf pendukung (petugas kebersihan,
satpam, pengelola unit kegiatan/usaha di sekolah) sedangkan
warga sekitar sekolah adalah warga masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar sekolah dan /atau warga masyarakat yang
mempunyai hubungan langsung dan tidak langsung dengan
lingkungan sekolah.
Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) adalah Pengelolaan
pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
yang dilandasi oleh kesadaran dan pemahaman atas kondisi
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar saat ini sebagai satu
unit lingkungan terkecil, dalam rangka mengembangkan cipta,
rasa, karsa, dan karya untuk memelihara, memperbaiki, dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup saat ini dan yang akan
datang.
b. Visi dan Misi
Visi sekolah berbudaya lingkungan (SBL) adalah “Terbentuknya
Generasi Yang Peduli Lingkungan Dan Mampu
Mengimplementasikan Kepeduliannya Dalam Kehidupan Sehari-
Hari”. Misi SBL adalah:
Mengembangkan sumber daya manusia yang memahami dan
sadar terhadap kondisi dan lingkungan saat ini, terutama
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Mengembangkan sumber daya manusia yang mampu
merumuskan upaya untuk memelihara, memperbaiki dan
meningkatkan kualitas lingkungan terutama lingkungan sekolah
dan sekitarnya.
Mengembangkan sumber daya manusia yang peduli
lingkungan terutama lingkungan sekolah dan sekitarnya, serta
mau dan mampu mewujudkan kepeduliannya dalam kehidupan
seharihari.
c. Tujuan SBL
Tujuan umum “Sekolah Berbudaya Lingkungan“ (SBL) adalah
menyediakan wahana yang mampu mendukung dan berperan nyata
dalam upaya menumbuh kembangkan sumber daya manusia yang
berbudaya lingkungan. Dalam arti sadar dan memahami kondisi
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya, serta mampu
mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya untuk memelihara,
memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup saat ini
dan yang akan datang.
Tujuan umum tersebut dijabarkan dalam tujuantujuan antara lain:
1. Memfasilitasi dalam upaya menumbuh kembangkan sumber
daya manusia yang mampu memahami dan sadar terhadap
kondisi lingkungan saat ini, terutama lingkungan sekolah dan
lingkungan sekitarnya sebagai satu unit ekosistem.
2. Memfasilitasi dalam upaya menumbuh kembangkan sumber
daya manusia yang mampu merumuskan upaya untuk
memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas
lingkungan terutama lingkungan sekolah dan lingkungan
sekitarnya sebagai satu unit ekosistem.
3. Memfasilitasi dalam upaya menumbuh kembangkan sumber
daya manusia saat ini yang peduli terhadap lingkungan terutama
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya sebagai satu unit
ekosistem serta mewujudkan kepeduliannnya tersebut dalam
kehidupan sehari – hari.

3. Berbudaya tertib pada lingkungan masyarakat


Mencintai lingkungan sangat perlu bagi setiap warga masyarakat,
agar lingkungan yang kita tempati memberikan kenyamanan
dalam kehidupan kita. Manusia memiliki hubungan timbal balik
dengan lingkungan, maka jika manusia bertindak seenaknya
terhadap lingkungan, hanya mementingkan kebutuhannya sendiri
tanpa memperhatikan keseimbangan alam maka akan
mengakibatkan bencana. Oleh karena itu sebaiknya dalam
pengelolaan kota harus melakukan pendekatan ekosistem.
Contohnya seperti bencana banjir yang terjadi di Jakarta yang
diakibatkan oleh warga masyarakat yang bersikap tidak
bertanggung jawab, dimana daerah BOPUNJUR (Bogor Puncak
Cianjur) yang notabene sebagai daerah resapan air, hutannya,
tanamannya ditebangin disulap menjadi perumahan mewah, villa-
villa, daerah wisata, dan lainlain, sehingga ketika hujan turun
daerah resapan air itu tidak mampu menyerap air, akhirnya air
dengan cepat mengalir ke dataran rendah yang muaranya adalah
Jakarta, sementara sungai ciliwung sebagai sungai yang dapat
menampung aliran air sudah mengalami pendangkalan akibat
masyarakat yang membuang sampah ke sungai, akibatnya air yang
tidak tertampung baik di daerah resapan atau pun di sungai akan
meluap ke rumahrumah penduduk, dan terjadilah bencana banjir di
wilayah Jakarta dan sekitarnya yang mengakibatkan kerugian serta
menimbulkan korban jiwa juga korban harta benda.

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 11/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
Oleh karena itu hidup tertib dan taat hukum harus tetap dijaga agar
kerusakan lingkungan yang dapat menimbulkan bencana dapat kita
hindari. Misalnya sebuah kota yang baik, yang konsern dan peduli
terhadap lingkungan maka harus terdapat kawasan hijau terbuka
sebagai daerah resapan air dan paruparu kota minimal sejumlah
30%, sedangkan kota Jakarta kawasan hijau terbukanya baru
mencapai 9%. Maka sebaiknya gerakan menanam sejuta pohon
harus terus digalakan serta pembangunan mall dan perumahan
harus diperketat perizinannya sehingga keseimbangan alam,
tanaman dan kegiatan masyarakat tetap terjaga lingkungan
ekosistemnya.

4. Berbudaya tertib pada lingkungan kota Bandung


Membiasakan diri hidup tertib di lingkungan kota Bandung, harus
diimplementasikan dalam kehidupan seharihari misalnya tertib
berlalu lintas di jalan raya, tertib di pasar, tertib di terminal, di
mesjid dan tempat lain yang menjadi arena publik.

D. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan
. Pembelajaran : Kontekstual
2 Metode : Tanya jawab, studi
. pembelajaran kasus, diskusi

E. Kegiatan
Belajar
Pertemuan Ke
5

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat
mengenai gambar yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang gambar tentang
ketertiban yang terjadi di lingkungan Kota Bandung.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di
kelas untuk mengaplikasikan ketertiban lingkungan pada
kehidupan keluarga, dengan mengikuti peraturan yang berlaku
c. Siswa menyimpulkan perilaku tertib di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
d. Siswa mengaplikasikan perilaku tertib yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku dalam kehidupan seharihari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku tertib di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
perilalu hidup tertib di lingkungan masyarakat
d. Penugasan 10’

Pertemuan Ke 6

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi

2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kasus yang berkaitan dengan lingkungan hidup
b. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (2 orang/kelompok) untuk melakukan diskusi
c. Masingmasing kelompok membahas kasus yang telah
ditugaskan pada pertemuan sebelumnya
d. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab dalam kelompok untuk menganalisis kasus yang
dibahas
e. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang kasus ketertiban
yang terjadi di lingkungan sekitar
f. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang perilaku ketertiban dalam kehidupan sehari

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 12/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku ketertiban yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
berbudaya bersih di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
d. Penutupan pembelajaran 10’

F. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat / Media
a. Papan tulis
b. Bahan Studi Kasus
i. Sumber Belajar
Tim PPPG Kejuruan Sawangan. 2005. Modul Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tim Pengembang Kurikulum dan Bahan Ajar Mulok PLH. ____. Pedoman dan Modul Mulok
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi SMK dan Sederajat. Bandung: Dinas Pendidikan
Kota Bandung.
Media cetak, elektronik dan internet.

G. Penilaian
Penilaian
1. kognitif : Test tertulis, test lisan
Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya
2. jawab dan diskusi
Penilaian : Antusiasme siswa dalam
3. afektif mengikuti pembelajaran

H. Soal Penilaian Kognitif


Bentuk Soal Pertanyaan Jawaban Skor
Uraian 1. Sebutkan lima jenis tanaman obat keluarga (TOGA)!

2. Sebutkan manfaat dari adanya tanaman obat keluarga (TOGA)!

3. Sebutkan upaya untuk menjadikan lingkungan masyarakat


menjadi bersih, sehat dan indah! Contoh lima jenis tanaman
obat keluarga (TOGA):
• Jahe
• Kumis kucing
• Kunyit
• Lidah buaya
• Kencur
Manfaat dari adanya tanaman obat keluarga (TOGA):
• Sebagai sumber oksigen
• TOGA dapat menjadi obat penolong pertama pada saat keadaan darurat

Upaya untuk menjadikan lingkungan masyarakat menjadi bersih, sehat dan indah, yaitu:
• berperan aktif dalam kegiatan kerja bakti demi terciptanya
kebersihan, kesehatan, dan keindahan lingkungan
• tidak membuang sampah sembarangan
• membersihkan saluran selokan/got
• berperan aktif dalam memanfaatkan lahan kosong
• mengkampanyekan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun 30

30

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 13/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

40

Catatan Kepala Sekolah

Bandung, Juli 2011


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Bandung

Drs. Nanang Yusuf Nurdin


NIP. 196210151989021003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama
Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung
Mata
Pelajaran : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kompetensi
Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas /
Semester : XI / 1
Pertemuan
ke : 7 – 11 (tujuh sebelas)
Alokasi
waktu : 10 x 40 menit (5 x pertemuan)
Standar
Kompetensi : 1. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Kompetensi
dasar : 1.4. Membiasakan diri berbudaya bersih pada lingkungan keluarga,
sekolah
dan
masyarakat
http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 14/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

A. Indikator
1. Mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada kehidupan
keluarga dengan menjaga kebersihan diri, rumah, perabot dan
menangani limbah
2. Mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada lingkungan
sekolah dengan melaksanakan piket dan membersihkan peralatan
praktek
3. Melaksanakan hidup tertib, sopan, toleransi antar sesama
warga pada lingkungan masyarakat dengan berpartisipasi dalam
kerja bakti, membersihkan selokan/sanitasi lainnya
4. Mengaplikasikan kebersihan lingkungan kota dengan turut
berpartisipasi dalam program kebersihan yang dikeluarkan oleh
pemerintah kota Bandung

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan dan melakukan tanya jawab,
siswa mampu mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada
kehidupan keluarga dengan menjaga kebersihan diri, rumah,
perabot dan menangani limbah. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung
jawab, peduli lingkungan)
2. Setelah melakukan pengamatan dan praktek kebersihan
lingkungan sekolah, siswa dapat mengaplikasikan kebersihan
lingkungan pada lingkungan sekolah dengan melaksanakan piket
dan membersihkan peralatan praktek. (Nilai karakter: Disiplin,
tanggung jawab, peduli lingkungan)
3. Setelah melaksanakan praktek kebersihan lingkungan sekolah,
siswa dapat melaksanakan hidup tertib, sopan, toleransi antar
sesama warga pada lingkungan masyarakat dengan berpartisipasi
dalam kerja bakti, membersihkan selokan/sanitasi lain. (Nilai
karakter: Disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan)
4. Setelah melaksanakan praktek kebersihan lingkungan sekolah,
siswa dapat mengaplikasikan kebersihan lingkungan kota dengan
turut berpartisipasi dalam program kebersihan yang dikeluarkan
oleh pemerintah kota Bandung. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung
jawab, peduli lingkungan)

C. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan keluarga
yang bersih Arti rumah
bagi manusia
Dalam keluarga perlu adanya kepedulian dan mau menjaga
lingkungan sekitarnya untuk menciptakan kebersihan,
kerapian dan kenyamanan dalam keluarga. Beberapa sasaran
keluarga adalah bersih, menarik, nyaman serta aman.
1. Bersih
Kebersihan di lingkungan keluarga sangat menentukan. Bila
kebersihan terjaga maka keluarga menjadi tenang karena sanitasi
dan higienitas terjamin. Inilah langkah pertama dalam menilai
suatu keluarga.

2. Menarik
Dengan dasar kebersihan pada suatu ruangan dan ditunjang
dengan perlengkapan serta dekorasi yang serasi maka ruangan
akan menjadi menarik.
3. Nyaman
Lingkungan dan ruangan di dalam rumah yang bersih, menarik,
dan tenang akan menciptakan keluarga merasa nyaman dan betah
tinggal di rumah.
4. Aman
Faktor penting yang selalu didambakan keluarga adalah rasa
aman. Untuk itu ciptakanlah model rumah yang memiliki
keamanan keluarga.
Syarat rumah yang sehat
1. Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat
terpenuhi kebutuhan dasar fisik dari penghuninya.
Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga suhu
lingkungan yang sejuk, bersih dari polusi akan tercipta. Salah satu
upayanya dengan menanam berbagai jenis tanaman di halaman
rumah untuk memproduksi oksigen dan udara bersih supaya tetap
tersedia.
b. Rumah tersebut harus terjamin penerangannya yang
bersumber dari cahaya sinar matahari serta penerangan dari
nyala lampu.
c. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna
sehingga aliran udara segar dapat masuk ke dalam ruangan.
d. Rumah tersebut harus mampu melindungi penghuni dari gangguan bising yang berlebihan.
2. Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat
terpenuhi kebutuhan kejiwaan dasar dari penghuninya.
Tergantung dari pola hidup yang dimiliki oleh penghuni, maka
apa yang disebut kebutuhan kejiwaan dasar ini amat relatif
sekali.
3. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat
melindungi penghuni dari kemungkinan penularan penyakit atau
berhubungan dengan zatzat yang membahayakan

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 15/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
kesehatan. Dari segi ini, maka rumah yang sehat adalah rumah
yang didalamnya tersedia air bersih yang cukup, ada tempat
pembuangan sampah dan tinja yang baik, terhindar penularan
penyakit pernafasan, terhindar dari pengotoran terhadap makanan,
tidak menjadi tempat bersarang binatang melata atau pun
penyebab penyakit lainnya.
4. Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat
melindungi penghuni dari kemungkinan terjadinya bahaya
atau kecelakaan.
Dari keempat syarat yang dikemukakan ini, dapat mudah
dipahami bahwa rumah yang sehat bukanlah rumah yang mewah,
mahal atau lux. Sebab rumah yang dibangun dari bahan yang
sederhanapun jika ke semua syarat di atas dapat terpenuhi, dapat
dikatakan sebagai rumah yang sehat.

2. Lingkungan sekolah yang bersih


Lingkungan sekolah yang sehat, bersih, segar dan aman akan
mempengaruhi jiwa seseorang dan akan menjadikan jiwa lebih
bergairah, semangat dan dapat memberikan kesempatan tumbuh
dan berkembang secara harmonis serta belajar secara optimal.
Bila warga sekolah sehat dan kuat jiwa raganya (lahir dan batin)
akan memperkuat ketahanan sekolah. Ingat semboyan “Men sana
in corpore sano” bahwa “jiwa yang sehat ada dalam badan yang
sehat”. Lingkungan yang sehat sangat penting untuk mempunyai
generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Generasi yang sehat
hanya tercapai kalau pertumbuhannya dipelihara berdasar syarat-
syarat kesehatan.
Membina hubungan yang baik antara guru dengan para warga
sekolah serta masyarakat pada umumnya merupakan lingkungan
yang sehat. Lingkungan yang sehat akan mempengaruhi jiwa
seseorang. Sekolah merupakan tempat yang dapat dijadikan
percontohan lingkungan hidup yang sehat, bersih dan segar serta
aman bila semuanya mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah.

Keadaan lingkungan yang bersih dan sehat disebut sanitasi


lingkungan. Secara operasional kondisi fisik sekolah harus
memperhatikan dan mendukung kesehatan fisik, mental, dan sosial
anak. Karena itu dari sisi fisik, sekolah harus dirancang agar tata
letak, lokasi dan kondisi bangunan, peralatan sekolah, dan sanitasi
sekolah mampu memenuhi syarat kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan bagi warga sekolah. Dari sisi mental, sekolah harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan sehat. Dari sisi
sosial, sekolah harus menyediakan ruang bagi siswa untuk
berinteraksi dengan sesamanya, guru dan warga sekolah lainnya.
1. Lokasi sekolah
Diupayakan jauh dari lokasi yang dapat mengganggu
ketenangan belajar dan kesehatan siswa seperti tempat
pembuangan sampah, pabrik, terminal, kereta api, lapangan
terbang, kuburan, rawarawa dan lainlain.
Jika lokasi sekolah dekat dengan obyekobyek tersebut, maka
dilakukan cara sederhana ataupun modern.
2. Ruang Kelas
Ruang kelas diupayakan tidak terlalu padat, sehingga masih
memungkinkan siswa bergerak secara leluasa.
Setiap ruang kelas sebaiknya dilengkapi dengan 2 buah pintu,
dengan daundaun pintu menghadap keluar, sehingga dalam
keadaan darurat seperti kebakaran/gempa, siswa dengan cepat
dapat keluar.
Luas jendela dan ventilasi udara minimal 20% dari luas lantai,
sehingga memungkinkan pertukaran udara secara terusmenerus.
Jendela dibuat sedemikian rupa sehingga sinar dapat masuk tetapi
anak tidak tergoda untuk melihat keluar.
Warna dinding kelas diupayakan berbeda agar terhindar dari
kebosanan atau satu warna saja tapi diselingi oleh gambar atau
lukisan yang menarik.
Penerangan dalam kelas diupayakan memanfaatkan
sumber energi alam yaitu sinar matahari dengan intensitas
cahaya yang cukup untuk mendukung proses pembelajaran.
Ruangan kelas dilengkapi dengan berbagai ornamen yang
menarik seperti tanaman tanaman di pot, gambargambar pada
dinding.
Ruang (kelas, guru, perpustakaan, dll) harus bersih dengan
tata letak perangkat ruang yang rapi dan serasi.
Seluruh ruangan yang ada bebas dari sampah dan kotoran lainnya.
Tersedia alat pembersih ruangan (sapu, lap, pel, dll) dan
tempat sementara menampug sampah di setiap ruangan.
3. Ruang Praktek
Halhal yang perlu dimiliki dalam pengelolaan ruang praktek adalah:
Ruangan bersih, jumlah kursi dan meja praktek yang
pengaturannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Alat ruang praktek sesuai dengan jenis tempat praktek.
Alatalat ini setelah dipakai disimpan disimpan di tempat
khusus dan dicatat sesuai dengan golongannya.
Daftar alatalat yang ada dicatat dalam buku khusus dan
diletakkan di meja petugas agar mudah melayani bagi yang
memerlukannya.

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 16/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
Pada setiap ruang praktek terdapat pengelola ruang praktek yang
mengatur barangbarang yang ada.
4. Kamar Mandi/ WC
Tersedia ventilasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Tersedia penerangan listrik untuk penggunaan malam hari dan kaca untuk penerangan
siang hari.
Kamar mandi/wc untuk wanita dan pria terpisah dengan tanda yang jelas.
Jumlah kamar mandi/wc cukup bagi warga sekolah,
sehingga tidak terjadi antrian yang cukup berarti.
Kedap air, tidak terdapat sudutsudut tajam, dinding tidak
berlumut, selalu tersedia air pada bak, tidak terdapat genangan air
pada lantai.
Jika tempat untuk membuang kotoran adalah seftic tank,
maka dirancang kedap air, sehingga tidak mencemari warga
sekitar.
Kamar mandi/wc tidak bau tak sedap dan terlihat bersih dari
segala kotoran dan binatang pengganggu.
Melakukan penghematan air dan kran tidak bocor.
Tersedia pembersih/alat pembersih disetiap kamar mandi/wc dan tempat sampah tertutup.
5. Air bersih
Selalu tersedia air bersih untuk kebutuhan siswasiswa dan guru.
Tersedia krankran air di sejumlah tempat yang terjangkau
siswa untuk keperluan cuci tangan yang dilengkapi sabun dan
lap.
Selain air bersih sekolah juga perlu memiliki air untuk
keperluan lain seperti menyiram tanaman, membersihkan lantai
dan lainlain.
6. Pengelolaan Sampah
Tersedia tempat / bak sampah yang tertutup dan terpilah
(Organik dan Anorganik). Jumlah tempat sampah harus
memadai dan tidak hanya ditempatkan setiap kelas.
Tersedia tempat pembuangan sampah sementara yang
tertutup untuk menampung sampah dari tempat sampah
lainnya.
7. Pengelolaan Limbah Cair
Limbah cair domestik dan limbah dari laboratorium yang mengandung bahan Berbau,
Berbahaya dan Beracun (B3) dipisahkan.
Dilakukan pengelolaan limbah cair baik yang domestik
maupun dari laboratorium sebelum dibuang ke lingkungan.

3. Mewujudkan lingkungan masyarakat yang bersih


Lingkungan masyarakat yang bersih adalah lingkungan
masyarakat yang secara mental perduli dan mau menjaga
kelestarian lingkungannya. Menjaga lingkungannya dari berbagai
macam pencemaran seperti pencemaran air, tanah dan udara.
Contoh tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat dalam
mewujudkan lingkungan yang bersih adalah:
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut, dan lainlain.
Tidak menggunakan sungai atau danau, untuk mencuci truk, mobil dan sepeda motor.
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk memandikan ternak dan sebagai tempat
BAB (Buang Air Besar/Buang Hajat).
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak terlebih dahulu.
Tidak membangun rumah dibantaran sungai yang dapat
menghambat arus aliran sungai, dan lainlain.
Apabila telah terwujud lingkungan yang bersih maka
masyarakatlah yang akan menikmati dan menggunakan sumber
daya alam yang tersedia.

D. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan
. Pembelajaran : Kontekstual
2 Metode : Tanya jawab,
. pembelajaran pengamatan, praktek

E. Kegiatan
Belajar
Pertemuan Ke
7

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru mengajak siswa mengamati kondisi rumah melalui gambar.

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 17/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat
mengenai kondisi rumah yang ditempati. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kondisi rumah mereka.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di
kelas untuk dapat mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada
kehidupan keluarga dengan menjaga kebersihan diri, rumah,
perabot dan menangani limbah.
c. Siswa menyimpulkan perilaku bersih di lingkungan rumah.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku bersih dalam kehidupan seharihari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku bersih di lingkungan sekitar rumah
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
perilalu hidup tertib di lingkungan sekolah
d. Penugasan 10’

Pertemuan Ke – 8 s.d.10

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi

2 Kegiatan
inti
Pertemuan
Ke 8
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang foto yang
berkaitan dengan kebersihan lingkungan sekolah
b. Siswa ditugaskan secara individual untuk mengamati kondisi lingkungan sekitar sekolah.
c. Siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam bentuk tabel dan disertai dengan
dokumentasi
Pertemuan Ke – 9
a. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sebangkunya
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab untuk menganalisis hasil pengamatan kondisi
lingkungan sekolah
c. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang kondisi kebersihan sekolah

a. Siswa melakukan praktek kebersihan lingkungan sekolah


b. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang perilaku yang
berkaitan dengan kebersihan dalam kehidupan seharihari
60’

60’

60’

3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku kebersihan yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang kebersihan di lingkungan Kota

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 18/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
Bandung
d. Penugasan 10’

Pertemuan Ke – 11

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat
mengenai gambar yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pendapat
mereka terhadap kondisi Kota Bandung.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab di kelas untuk dapat mengaplikasikan kebersihan
lingkungan kota dengan turut berpartisipasi dalam program
kebersihan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung.
c. Siswa menyimpulkan perilaku bersih di lingkungan Kota Bandung.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku bersih dalam kehidupan seharihari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku bersih di lingkungan Kota Bandung
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
menerapkan nilai keindahan di lingkungan keluarga, sekolah
dan Kota Bandung.
d. Penutupan pembelajaran 10’

F. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat / Media
a. Papan tulis
b. Bahan Studi Kasus
2. Sumber Belajar
Tim PPPG Kejuruan Sawangan. 2005. Modul Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tim Pengembang Kurikulum dan Bahan Ajar Mulok PLH. ____. Pedoman dan Modul Mulok
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi SMK dan Sederajat. Bandung: Dinas Pendidikan
Kota Bandung.
Media cetak, elektronik dan internet.

G. Penilaian
Penilaian
1. kognitif : Test tertulis, test lisan
Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya
2. jawab dan diskusi
3. Penilaian : Antusiasme siswa dalam
afektif mengikuti pembelajaran

H. Soal Penilaian Kognitif


Bentuk Soal Pertanyaan Jawaban Skor
Uraian 1. Berikan contoh kegiatankegiatan menjaga kebersihan lingkungan di rumah!

2. Sebutkan syaratsyarat ruang kelas yang baik!

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 19/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

3. Sebutkan upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah


menjadi bersih, sehat dan indah! Contoh kegiatan untuk menjaga
kingkungan di rumah:
Membersihkan rumah secara rutin
Menanam dan merawat tanaman untuk mengurangi
gas pencemar udara Menata rumah supaya nyaman
untuk ditinggali

Syarat Ruang kelas yang baik:


• ruang kelas diupayakan tidak terlalu padat, sehingga
memungkinkan siswa bergerak secara leluasa
• luas jendela dan ventilasi udara minimal 20% dari luas lantai
• penerangan dalam kelas diupayakan memanfaatkan sumber
energi alam, yaitu matahari dengan intensitas cahaya yang cukup
untuk mendukung proses pembelajaran
• setiap ruang kelas sebaiknya dilengkapi dengan 2 buah
pintu dengan daun pintu menghadap keluar
• tersedia alat pembersih ruangan dan tempat sampah di setiap ruangan

Upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan indah:
menjaga kebersihan alatalat kelas
membersihkan lingkungan sekolah dari sampah
memiliki sarana cuci tangan pakai sabun
menjaga kebersihan toilet sekolah
menjaga kebersihan dan kesehatan warung sekolah 30

35
35

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 20/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

Catatan Kepala Sekolah

Bandung, Juli 2011


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Bandung

Drs. Nanang Yusuf Nurdin


NIP. 196210151989021003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama
Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung
Mata
Pelajaran : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kompetensi
Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas /
Semester : XI / 1
Pertemuan : 12 16 (duabelas – enam belas)
ke
Alokasi
waktu : 10 x 40 menit (5 x pertemuan)
Standar
Kompetensi : 1. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Kompetensi
dasar : 1.5. Menerapkan nilai nilai keindahan pada lingkungan keluarga,
sekolah
dan
masyarakat
http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 21/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

A. Indikator
1. Mengaplikasikan keindahan lingkungan pada lingkungan
keluarga, dengan penataan halaman rumah/taman,
barang/perabot pada tempat yang sesuai
2. Mengaplikasikan keindahan lingkungan sekolah dengan
penataan kelas, halaman/taman sekolah
3. Mengaplikasikan keindahan lingkungan masyarakat dengan
turut serta memelihara fasilitas yang ada di masyarakat
4. Mengaplikasikan keindahan lingkungan kota dengan turut
serta memelihara fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kota
Bandung

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan dan melakukan tanya jawab,
siswa mampu mengaplikasikan keindahan lingkungan pada
lingkungan keluarga, dengan penataan halaman rumah/taman,
barang/perabot pada tempat yang sesuai. (Nilai karakter: Disiplin,
tanggung jawab, peduli lingkungan)
2. Setelah melakukan praktek menata lingkungan kelas,
halaman sekolah dan fasilitas lain yang ada di sekolah, siswa
dapat mengaplikasikan keindahan lingkungan sekolah dengan
penataan kelas, halaman/taman sekolah. (Nilai karakter:
Disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan)
3. Setelah melakukan praktek menata lingkungan kelas, halaman
sekolah dan fasilitas lain yang ada di sekolah, siswa dapat
mengaplikasikan keindahan lingkungan masyarakat dengan turut
serta memelihara fasilitas yang ada di masyarakat. (Nilai
karakter: Disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan)
4. Setelah melakukan praktek menata lingkungan kelas,
halaman sekolah dan fasilitas lain yang ada di sekolah, siswa
dapat mengaplikasikan keindahan lingkungan kota dengan turut
serta memelihara fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kota
Bandung. (Nilai karakter:
Disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan)

C. Materi Pembelajaran
1. Keindahan Lingkungan
Keindahan adalah perpaduan unsur alami ciptaan Allah SWT
yang menimbulkan rasa estetika dalam kehidupan. Lingkungan
yang sehat, bersih, segar dan aman akan mempengaruhi jiwa
seseorang dan akan menjadikan jiwa menjadi jiwa lebih
bergairah, semangat dan dapat memberikan kesempatan
tumbuh dan berkembang secara harmonis.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Makin
meningkatnya upaya pembangunan akan mengakibatkan dampak
buruk terhadap lingkungan. Keadaan ini yang mendorong semakin
diperlukannya upaya pengendalian dampak lingkungan sehingga
resiko terhadap lingkungan hidup dapat ditekan sekecil mungkin.
Lingkungan hidup kita menjadi tetap terjaga, bersih , indah dan
nyaman sebagai tempat tinggal.

2. Memelihara Keindahan Lingkungan Keluarga


Lingkungan keluarga adalah bagian dari lingkungan hidup
dalam lingkungan terkecil. Keluarga merupakan lingkungan yang
dijadikan tempat bapak, ibu dan anak tinggal untuk melaksanakan
aktivitas kebutuhan rumah tangganya. Sebagai bagian terkecil dari
lingkungan diharapkan dapat mengawali usaha yang konstruktif
yang mempunyai kepedulian dan komitmen terhadap pelestarian
lingkungan, untuk itu perlu dilakukan oleh anggota keluarganya
halhal sebagai berikut:
Memelihara dan menjaga lingkungan rumah tetap bersih,
indah dan nyaman Melaksanakan penghijauan di
lingkungan rumah, dengan menanam tanaman hias,
sayuran, buahbuahan atau pun tanaman pelindung
Menata dan membersihkan halaman rumah
Membersihkan kamar mandi secara berkala
Menata dan selalu membersihkan perabotan rumah

3. Memelihara Keindahan Lingkungan Sekolah


Lingkungan yang sehat sangat penting untuk membangun generasi
yang sehat dan bangsa yang kuat. Generasi yang sehat hanya
tercapai kalau pertumbuhannya dipelihara berdasarkan syarat-
syarat kesehatan.
Membina hubungan yang baik antara guru dengan para warga
sekolah serta masyarakat pada umumnya merupakan perwujudan
hubungan lingkungan yang sehat dan harmonis. Lingkungan yang
sehat akan mempengaruhi jiwa seseorang. Sekolah merupakan
tempat yang dapat dijadikan percontohan lingkungan hidup yang
sehat, bersih dan segar serta aman bila semuanya mematuhi tata
tertib yang berlaku di sekolah. Keadaan lingkungan yang sehat

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 22/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
disebut sanitasi lingkungan. Lingkungan gedung sekolah dikatakan baik dan sehat, bila:
Halaman atau pekarangan terawat dengan baik dan bersih.
Cukup udara dan cahaya yang masuk.
Sekolah tidak dicemari olah sampahsampah atau kotoran
lain, dan tidak terdapat genangan air.
Mempunyai sumber air yang bersih.
Mempunyai kamar mandi dan jamban.
Tata ruang dan bangunan yang baik.
Penghijauan di sekeliling sekolah.
Lokasi sekolah bebas dari kebisingan dan aman
D. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan
. Pembelajaran : Kontekstual
2 Metode : Tanya jawab,
. pembelajaran pengamatan, praktek

E. Kegiatan
Belajar
Pertemuan Ke
12

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat
mengenai gambar yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang gambar yang berkaitan dengan keindahan.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab di kelas untuk dapat mengaplikasikan nilainilai
keindahan lingkungan rumah
c. Siswa menyimpulkan perilaku yang mengandung nilai keindahan di lingkungan rumah.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku yang mengandung nilai keindahan dalam kehidupan
seharihari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku yang mengandung nilai
keindahan di lingkungan sekitar rumah
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
menerapkan nilainilai keindahan di lingkungan sekolah
d. Penugasan 10’

Pertemuan Ke – 13 s.d. 15
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi

2 Kegiatan
inti
Pertemuan
Ke 13
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang foto yang
berkaitan dengan keindahan lingkungan sekolah
b. Siswa ditugaskan secara individual untuk mengamati kondisi lingkungan sekitar sekolah.
c. Siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam bentuk
tabel dan disertai dengan dokumentasi
Pertemuan Ke – 14
a. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sebangkunya
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab untuk menganalisis hasil pengamatan kondisi
lingkungan sekolah
c. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang kondisi
keindahan lingkungan sekolah Pertemuan Ke – 15
c. Siswa melakukan praktek menjaga keindahan di lingkungan sekolah
d. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang perilaku yang berkaitan dengan keindahan

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 23/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
dalam kehidupan seharihari
60’

60’

60’

3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku yang mengandung nilai
keindahan yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
keindahan di lingkungan Kota Bandung
d. Penugasan 10’

Pertemuan Ke – 16

No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi

b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat
mengenai gambar yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pendapat
mereka terhadap kondisi Kota Bandung.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya
jawab di kelas untuk dapat mengaplikasikan keindahan
lingkungan kota dengan turut berpartisipasi dalam program
keindahan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung.
c. Siswa menyimpulkan perilaku indah di lingkungan Kota Bandung.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku indah dalam kehidupan seharihari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku indah di lingkungan Kota Bandung.
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang
menerapkan nilai keindahan di lingkungan keluarga, sekolah
dan Kota Bandung.
d. Penutupan pembelajaran 10’

F. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat / Media
a. Papan tulis
b. Bahan Studi Kasus
2. Sumber Belajar
Tim PPPG Kejuruan Sawangan. 2005. Modul Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tim Pengembang Kurikulum dan Bahan Ajar Mulok PLH. ____. Pedoman dan Modul Mulok
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi SMK dan Sederajat. Bandung: Dinas Pendidikan
Kota Bandung.
Media cetak, elektronik dan internet.

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 24/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup
G. Penilaian
Penilaian
1. kognitif : Test tertulis, test lisan
Penilaian : Keaktifan dalam tanya jawab
2. psikomotorik dan diskusi
Penilaian : Antusiasme siswa dalam
3. afektif mengikuti pembelajaran

H. Soal Penilaian Kognitif


Bentuk Soal Pertanyaan Jawaban Skor
Uraian 1. Berikan contoh kegiatankegiatan menjaga keindahan lingkungan di rumah!

2. Sebutkan syaratsyarat ruang kelas yang baik!

3. Sebutkan upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah


menjadi bersih, sehat dan indah! Contoh kegiatan untuk menjaga
lingkungan di rumah:
Membersihkan rumah secara rutin
Menanam dan merawat tanaman untuk mengurangi
gas pencemar udara Menata rumah supaya nyaman
untuk ditinggali

Syarat Ruang kelas yang baik:


• ruang kelas diupayakan tidak terlalu padat, sehingga
memungkinkan siswa bergerak secara leluasa
• luas jendela dan ventilasi udara minimal 20% dari luas lantai
• penerangan dalam kelas diupayakan memanfaatkan sumber
energi alam, yaitu matahari dengan intensitas cahaya yang cukup
untuk mendukung proses pembelajaran
• setiap ruang kelas sebaiknya dilengkapi dengan 2 buah
pintu dengan daun pintu menghadap keluar
• tersedia alat pembersih ruangan dan tempat sampah di setiap ruangan

Upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan indah:
menjaga kebersihan alatalat kelas
membersihkan lingkungan sekolah dari sampah
memiliki sarana cuci tangan pakai sabun
menjaga kebersihan toilet sekolah
menjaga kebersihan dan kesehatan warung sekolah 30

http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 25/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

35

35

Catatan Kepala Sekolah

Bandung, Juli 2011


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Bandung

Drs. Nanang Yusuf Nurdin


NIP. 196210151989021003
z

Diposting oleh Neneng Kusmiasih di 01.08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html 26/27
1/30/2018 RPP PLH di SMKN 3 Bandung | Pecinta Lingkungan Hidup

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Accou

Publikasikan Pratinjau

Beranda

Blogger news Blogroll About

Copyright © 2018 Pecinta Lingkungan Hidup | Designed for Database of Logos wholesale watches,
Services locations, http://www.collegetextbookprice.com
http://nenengkusmiasih.blogspot.co.id/2013/09/rpp‐plh‐di‐smkn‐3‐bandung.html

27/27

Anda mungkin juga menyukai