LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
berjumlah 0,8% yang di diagnosa oleh dokter atau tenaga kesehatan dengan
dan gejala yang meningkat sesuai dengan bertambahnya umur, terbanyak yaitu
pada usia 55-64 dan prevalensi DM pada perempuan cenderung lebih tinggi
dari pada laki-laki. Saat ini terdapat kecenderungan bahwa masyarakat kota
ini berkaitan dengan meningkatnya status sosial yang diikuti perubahan pola
hidup menjadi kurang sehat, antara lain kurangnya kegiatan fisik, makan
resiko dari diabetes mellitus. Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi
banten tahun 2011, penyakit Diabetes Melitus dengan jumlah penderita sekitar
lemak, dan protein sebagai akibat dari defisiensi sekresi hormon insulin,
aktivitas insulin, atau keduanya. Penyakit diabetes ini disebabkan oleh pola
makan atau nutrisi, perilaku tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan stres.
penderita kencing manis pada tahun 2015 sebanyak 20.524 orang, namun
seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke dan serangan jantung juga termasuk
orang, Dimana penderita Diabetes Melitus tipe 2 sebanyak 1.305 orang dan
yang dilakukan pada tahun 2017 dengan melihat data rekam medis di ruang
pengelolaan Diabetes Melitus yaitu edukasi, terapi gizi, latihan jasmani, dan
studi yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah pada
pasien DM tipe 2 diantaranya terapi insulin, terapi aktivitas fisik dan terapi
untuk menurunkan kadar gula darah (Tarwoto, 2011 dalam Andriani, putu risna
2015). Terapi komplementer saat ini masih sedikit dan belum banyak
mandiri oleh penderita DM. Latihan-latihan seperti ini sering diabaikan oleh
setiap pederita DM, hal ini dapat disebabkan oleh 3 faktor seperti keterbatasan
waktu untuk melakukan aktivitas fisik karena pekerjaan, usia yang tidak
menstabilkan gula darah adalah terapi latihan Slow Deep Breathing (Tarwoto,
2011 dalam Andriani, putu risna 2015). Slow Deep Breathing merupakan
latihan pernapasan yang disadari untuk mengatur pernapasan secara dalam dan
penelitian kuasi eksperimen pre test-post test control grup, dengan jumlah
kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUD kabupaten
Breathing terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
Breathing Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Latihan Slow Deep Breathing Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien
Tangerang
Tangerang
gula darah sebelum dan sesudah dilakukan latihan Slow Deep Breathing
D. Manfaat Penelitian
yang berbeda, jumlah sampel yang lebih banyak dan tempat yang berbeda
klien dalam melaksanakan latihan Slow Deep Breathing hal ini sebagai