ANAFILATIK
KELOMPOK 3
1 . KOMARUDIN P27905122021
2 . LENCY CAHYANINGSIH P27905122022
3 . LIGAR PITALOKA P27905122023
4 . MAHDA FATTWA R P27905122024
5 . MEGA SURYA P27905122025
6 . MELLY NUR F P27905122027
7 . MOH DHIKA R P27905122028
8 . MUBIYATUL H P27905122029
9 . NANDA TRIOCHA P27905122030
KATA
PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................... i
DAFTAR ISI.................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................... 2
C. Tujuan.......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Syok Anafilatik............................... 3
B. Faktor Risisko Syok Anafilatik..................... 3
C. Gejala Syok Anafilatik.................................. 4
D. Penyebab Syok Anafilatik............................. 5
E. Kompikasi Syok Anafilatik.......................... 6
F. Pencegahan Syok Anafilatik......................... 6
G. Diagnosis Syok Anafilatik............................. 7
H. Pengobatan Syok Anafilatik.......................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................... 9
B. Saran............................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah respon
imunologi yang berlebihan terhadap suatu bahan
dimana seorang individu pernah tersensitasi oleh bahan
tersebut. Saat pasien kontak dengan bahan tersebut,
histamin, serotonin, tryptase dan bahan vasoaktif
lainnya dilepaskan dari basofil dan sel mast. Reaksi
anafilaktoid secara klinik tak dapat dibedakan dengan
anafilaksis, tetapi reaksi ini dimediasi langsung oleh
obat atau bahan tertentu, dan tidak melalui sensitasi
antibodi IgE. Pelepasan sejumlah kecil histamin secara
langsung sering dijumpai pada pemberian obat seperti
morfin dan relaksan otot non depolarisasi (tubokurare,
alkuronium, atrakurium).
Manifestasi klinik biasanya ringan, terdiri dari
urtikaria (kemerahan dan pembengkakan kulit),
biasanya sepanjang vena, kemerahan pada tubuh dan
kadang-kadang hipotensi ringan. Berbagai macam obat
secara potensial dapat menyebabkan reaksi alergi tidak
terkecuali bahan yang digunakan dalam praktek
anestesi, yang terlibat dalam menyebabkan reaksi
anafilaktik antara lain tiopenton, suksametonium, obat
pelumpuh otot non depolarisasi, anestetik lokal
golongan ester, antibiotik, plasma ekspander (dextran,
kanji dan glatin) serta lateks.
1
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Syok
Anafilatik.
2. Apa saja faktor risiko daro Syok
Anafilatik.
3. Apa saja gejala dari Syok Anafilatik.
4. Apa saja penyebab dari Syok Anafilatik.
5. Apa saja komplikasi dari Syok Anafilatik.
6. Bagaimana pencegahan dari Syok
anafilatik.
7. Apa saja diagnosis dari Syok Anafilatik.
8. Bagaimana cara pengobatan dari Syok
Anafilatik.
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Syok
Anafilatik.
2. Untuk mengetahui faktor risiko dari Syok
Anafilatik.
3. Untuk mengetahui gejala dari Syok
Anafilatik.
4. Untuk mengetahui penyebab dari Syok
Anafilatik.
5. Untuk mengetahui komplikasi dari Syok
Anafilatik.
6. Untuk mengetahui pencegahan dari Syok
Anafilatik.
7. Untuk mengetahui diagnosis dai Syok
Anafilatik.
8. Untuk mengetahui cara pengobatan dari
Syok Anafilatik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
3
C. Gejala Syok Anafilaktik
4
D. Penyebab Syok Anafilaktik
5
E. Komplikasi Syok Anafilaktik
6
G. Diagnosis Syok Anafilaktik
7
H. Pengobatan Syok Anafilaktik
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10