Anda di halaman 1dari 13

SYOK

ANAFILATIK

KELOMPOK 3
1 . KOMARUDIN P27905122021
2 . LENCY CAHYANINGSIH P27905122022
3 . LIGAR PITALOKA P27905122023
4 . MAHDA FATTWA R P27905122024
5 . MEGA SURYA P27905122025
6 . MELLY NUR F P27905122027
7 . MOH DHIKA R P27905122028
8 . MUBIYATUL H P27905122029
9 . NANDA TRIOCHA P27905122030
KATA
PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan makalah
Syok Anafilatik. Penyusunan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak
yang sangat berharga, baik secara moril maupun materil, baik
langsung ataupun tidak langsung. Penulis berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Selain itu juga
bisa dijadikan sumber bacaan untuk menambah wawasan.
Penulis menyadari, bahwa apa yang disajikan dalam
makalah ini mungkin belum seperti yang diharapkan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritikan, saran, dan masukan
yang bersifat membangun dari semua pihak.

Tangerang, 29 Juli 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................... i
DAFTAR ISI.................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................... 2
C. Tujuan.......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Syok Anafilatik............................... 3
B. Faktor Risisko Syok Anafilatik..................... 3
C. Gejala Syok Anafilatik.................................. 4
D. Penyebab Syok Anafilatik............................. 5
E. Kompikasi Syok Anafilatik.......................... 6
F. Pencegahan Syok Anafilatik......................... 6
G. Diagnosis Syok Anafilatik............................. 7
H. Pengobatan Syok Anafilatik.......................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................... 9
B. Saran............................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah respon
imunologi yang berlebihan terhadap suatu bahan
dimana seorang individu pernah tersensitasi oleh bahan
tersebut. Saat pasien kontak dengan bahan tersebut,
histamin, serotonin, tryptase dan bahan vasoaktif
lainnya dilepaskan dari basofil dan sel mast. Reaksi
anafilaktoid secara klinik tak dapat dibedakan dengan
anafilaksis, tetapi reaksi ini dimediasi langsung oleh
obat atau bahan tertentu, dan tidak melalui sensitasi
antibodi IgE. Pelepasan sejumlah kecil histamin secara
langsung sering dijumpai pada pemberian obat seperti
morfin dan relaksan otot non depolarisasi (tubokurare,
alkuronium, atrakurium).
Manifestasi klinik biasanya ringan, terdiri dari
urtikaria (kemerahan dan pembengkakan kulit),
biasanya sepanjang vena, kemerahan pada tubuh dan
kadang-kadang hipotensi ringan. Berbagai macam obat
secara potensial dapat menyebabkan reaksi alergi tidak
terkecuali bahan yang digunakan dalam praktek
anestesi, yang terlibat dalam menyebabkan reaksi
anafilaktik antara lain tiopenton, suksametonium, obat
pelumpuh otot non depolarisasi, anestetik lokal
golongan ester, antibiotik, plasma ekspander (dextran,
kanji dan glatin) serta lateks.

1
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Syok
Anafilatik.
2. Apa saja faktor risiko daro Syok
Anafilatik.
3. Apa saja gejala dari Syok Anafilatik.
4. Apa saja penyebab dari Syok Anafilatik.
5. Apa saja komplikasi dari Syok Anafilatik.
6. Bagaimana pencegahan dari Syok
anafilatik.
7. Apa saja diagnosis dari Syok Anafilatik.
8. Bagaimana cara pengobatan dari Syok
Anafilatik.

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Syok
Anafilatik.
2. Untuk mengetahui faktor risiko dari Syok
Anafilatik.
3. Untuk mengetahui gejala dari Syok
Anafilatik.
4. Untuk mengetahui penyebab dari Syok
Anafilatik.
5. Untuk mengetahui komplikasi dari Syok
Anafilatik.
6. Untuk mengetahui pencegahan dari Syok
Anafilatik.
7. Untuk mengetahui diagnosis dai Syok
Anafilatik.
8. Untuk mengetahui cara pengobatan dari
Syok Anafilatik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah syok akibat reaksi alergi


yang berat. Reaksi alergi ini menyebabkan penurunan tekanan darah
secara drastis dan penyempitan saluran pernapasan. Bila tidak segera
ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Syok anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat menyebabkan
kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. Kondisi ini terjadi apabila
pasien alergi terhadap makanan, obat-obatan, bisa serangga, dan lateks.
Reaksi ini dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit dari paparan
agen alergi, di mana tekanan darah pasien turun secara tiba-tiba dan
saluran udara terhambat dan mengganggu pernapasan.

B. Faktor Risiko Syok Anafilaktik

Setiap orang bisa mengalami syok anafilaktik. Namun,


ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko
seseorang mengalami syok anafilaktik, yaitu:
1. Menderita asma atau alergi
2. Memiliki riwayat syok anafilaktik sebelumnya
3. Memiliki keluarga dengan riwayat alergi atau syok
anafilaktik

3
C. Gejala Syok Anafilaktik

Gejala syok anafilaktik bisa timbul dalam


beberapa menit atau jam setelah penderita
mengonsumsi, menghirup, atau terpapar alergen.
Gejala awal syok anafilaksis bisa terlihat seperti
gejala alergi, seperti bersin-bersin dan munculnya
ruam pada kulit. Namun, gejalanya akan bertambah
parah dengan cepat. Beberapa gejala yang muncul
saat seseorang mengalami syok anafilaktik adalah:
1. Ruam seperti biduran, yang terasa gatal
2. Sulit bernapas, sesak napas, atau napas berbungi
“ngik” (mengi)
3. Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah,
dan tenggorokan
4. Jantung berdebar-debar
5. Denyut nadi lebih cepat, tetapi terasa lemah
6. Kram atau nyeri perut
7. Mual, muntah, atau diare
8. Sensasi kesemutan di kulit kepala, mulut,
tangan, dan kaki
9. Linglung, gelisah, hingga penurunan kesadaran
10. Penurunan tekanan darah secara drastis yang
menyebabkan lemas, pusing, dan terasa ingin
pingsan

4
D. Penyebab Syok Anafilaktik

Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi


hipersensitivitas atau reaksi alergi yang parah. Reaksi
hipersensitivitas dapat menyebabkan sistem
kekebalan tubuh bereaksi tidak normal atau
berlebihan terhadap bahan atau zat tertentu (alergen).
Reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan
tersebut dapat menimbulkan gangguan aliran darah
dan penyerapan oksigen pada seluruh organ tubuh.
Syok anafilaksis bisa dipicu oleh berbagai macam
alergen, antara lain:
1. Obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik, obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat pelemas
otot, atau obat anti kejang
2. Makanan atau minuman, seperti makanan laut,
telur, gandum, kacang, buah, atau susu
3. Sengatan serangga, seperti semut merah, lebah,
atau tawon
4. Bahan pengawet makanan
5. Tanaman, seperti serbuk sari bunga
6. Bahan lain, misalnya debu lateks yang terhirup
Meski jarang terjadi, syok anafilaktik dapat dipicu
oleh olahraga. Pada beberapa kasus, syok anafilaktik
juga dapat tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).

5
E. Komplikasi Syok Anafilaktik

Jika terlambat ditangani, syok anafilaktik dapat


menyebabkan sejumlah komplikasi yang serius bagi
penderitanya, seperti:
1. Gagal ginjal
2. Aritmia
3. Serangan jantung
4. Kerusakan otak
5. Syok kardiogenik
6. Kematian

F. Pencegahan Syok Anafilaktik

Pencegahan syok anafilaktik adalah dengan menghindari berbagai hal


yang bisa menyebabkan alergi dan syok anafilaktik. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya reaksi alergi dan
syok anafilaktik adalah:
1. Menjalani tes alergi di rumah sakit atau klinik, untuk mengetahui
jenis zat yang bisa memicu alergi pada Anda.
2. Membaca label keterangan pada makanan atau minuman
kemasan.
3. Menggunakan penangkal serangga terutama ketika berada di luar
ruangan.
4. Menggunakan alas kaki saat berjalan ke luar rumah.
5. Membawa obat alergi yang diresepkan dokter saat bepergian.
6. Menginformasikan kepada dokter mengenai riwayat kesehatan,
termasuk riwayat alergi tertentu, jika akan menjalani prosedur
medis

6
G. Diagnosis Syok Anafilaktik

Orang yang mengalami syok anafilaktik perlu


dibawa ke IGD rumah sakit terdekat agar segera
ditangani. Saat tiba di rumah sakit, dokter akan
melakukan tindakan untuk menstabilkan kondisi
pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh. Pada pemeriksaan fisik,
dokter akan mengecek tanda-tanda vital, seperti
tekanan darah, denyut nadi, frekuensi napas, suhu
tubuh, dan tingkat kesadaran pasien.
Setelah kondisi pasien stabil, dokter akan
melakukan tanya jawab dengan pasien atau
keluarganya seputar riwayat penggunaan obat,
konsumsi makanan, paparan zat dan bahan
tertentu, atau riwayat alergi pasien.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan penunjang, seperti tes darah untuk
mendeteksi peningkatan kadar histamin dan
tryptase, atau tes alergi (skin prick test atau
intradermal test) untuk mendeteksi jenis alergen
yang memicu reaksi alergi.

7
H. Pengobatan Syok Anafilaktik

Penanganan pertama syok anafilaktik adalah


dengan menyuntikkan epinephrine, guna
mengurangi keparahan reaksi alergi. Suntik
epinephrine bisa dilakukan saat petugas medis
tiba di lokasi pasien.
Selanjutnya, saat pasien tiba di rumah sakit,
dokter akan memberikan pertolongan lanjutan.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh
dokter adalah:
1. Pemberian alat bantu pernapasan
menggunakan selang oksigen, masker
oksigen atau ventilator
2. Pemberian cairan infus
Dokter juga bisa memberikan obat-obatan, seperti
antihistamin, kortikosteroid, obat agonis beta ntuk
meredakan gejala dan mencegah kambuhnya syok
anafilaktik.
Jika pasien syok anafilaktik datang dengan henti
napas atau henti jantung, dokter akan melakukan
resusitasi jantung paru.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Syok anafilaktik merupakan salah satu manifestasi klinis dari


anafilaksis dan merupakan bagian dari syok distributive yang
ditandai oleh adanya hipotensi yang nyata akibat vasodilatasi
mendadak pada pembuluh darah dan disertai kolaps pasa
sirkulasi darah yang menyebabkan terjadinya sinkop dan
kematian pada beberapa pasien. Penatalaksanaan syok
anafilaktik harus cepat dan tepat mulai dari hentikan alergen
yang menyebabkan rekasi anafilaksis; baringkan penderita
dengan kaki diangkat lebih tinggi dari kepala; penilaian A,B,C
dari tahapan resusitasi jantung paru; pemberian adrenalin dan
obat-obat yang lain sesuai dosi; monitoring keadaan
hemodinamik penderita bila perlu rujuk berikan terapi cairan
secara intravena, observasi keadaan penderit bila rujuk ke
rumah sakit. Pencegahan merupakan langkah terpenting dalam
penatalaksanaan syok anafilaktik terutama yang disebabkan
oleh obat-obatan. Apabila ditangani secara cepat dan tepat
sesuai dengan kaedah kegawatdaruratan, reaksi anafilaksis
jarang menyebabkan kematian.

B. SARAN

Pemberian informasi mengenai alergi di


masyarakat sangat jarang sehingga kami
menyarankan agar pemberian informasi
mengenai reaksi alergi, penyebab, gejala, dan
bahaya reaksi alergi diberikan secara lebih luas
sehingga masyarakat dapat mengenali dan
melakukan tindakan yang tepat serta dapat
mencegah timbulnya reaksi anafilaksis melalui
penghindaran terhadap alergen.

9
DAFTAR PUSTAKA

Stephen FK, 2011, Anaphylaxis, Medscape. Available


from URL: http://emedicine.medscape.com
Anonym, 2011, Anaphylaxis. Available from
URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Anaphylaxis
Johnson RF, Peebles RS, 2011, Anaphylaxis
Syok: Pathopysiology, Recognition and
Treatment, Medscape, Available.
Suryana K, 2003, Diktat Kuliah, Clinical Allergy
Immunology, Divisi Allergi Imunologi
Bagian/SMF
Ilmu Penyakit Dalam FK UNUD/RS Sanglah,
Denpasar
Wiryana M, 2002, Syok dan Penanganannya, Seminar
Sehari Traumatologi, IKAYANA FK UNUD,
Denpasar 8. Wijaya IP, 2009, Syok Hipovolemik,
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Interna

10

Anda mungkin juga menyukai