Akurasi ketepatan geolistrik hanya 50% sedangkan Geo Electromagnetic Satellite Scan 90%
Seringkali Clay basah dibaca air oleh peralatan Geolistrik. Geo Electromagnetic Satellite Scan
hanya membaca air yang mengalir di dalam tanah sehingga untuk pengeboran jaran sekali
mengalami air kering setelah proses pengeboran selesai.
Sumber : http://borartetis.blogspot.com
V. PEMOMPAAN UJI
Setelah konstruksi sumur selesai, Penyedia Jasa harus mempersiapkan pemompaan uji.
Pengujian yang akan dilaksanakan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pemompaan uji pendahuluan (Preliminary Pumping Test)
b. Uji debit tetap (Constant Rest Test)
Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan, pekerjaan, bahan bakar dan semua
kebutuhan lain untuk selama periode waktu pemompaan uji, kecuali jika ditetapkan atau
diinstruksikan lain oleh Pengguna Jasa.
1. Alat Pemompaan
Pemompaan uji dilaksanakan dengan jenis pompa (Turbin/Sentrifugal/ Submersible) yang
mempunyai kapasitas tidak kurang dari ( 20 l/dt dengan head pengisap tidak kurang dari
40 m untuk sumur dalam - DTW ) lengkap dengan mesin pengerak dan pengatur debit.
2. Alat Pengukur Debit
Debit pemompa diukur dan diamati dengan mengunakan kotak pengukur debit yang
dilengkapi dengan alat ukur Thompson Type “V-Nocth” atau “ Orifice Weir” atau “Flow
Meter”
Tujuan dari pemompaan uji pendahuluan adalah untuk melakukan pemeriksaan terhadap
hasil development sumur untuk memperoleh gambaran umum tentang hubungan debit
pemompaan dan pengukuran muka air sehingga air debit pemompaan pada tiap tingkat dari
uji penurunan bertingkat dapat ditentukan.
Oleh sebab itu Penyedia Jasa diharuskan melakukan pengamatan terhadap debit, kedalaman
muka air dan kandungan pasir dari air yang dipompa sesuai dengan yang ditentukan oleh
Pengguna Jasa, apabila hasil pemompaan uji pendahuluan menunjukan bahwa development
sumur belum sempurna maka Pengguna Jasa berhak memberikan instruksi untuk
melanjutkan development sumur dan Penyedia Jasa harus melaksanakannya.
Setelah segala persyaratan pengujian dianggap telah memenuhi oleh Pengguna Jasa maka
Penyedia Jasa dapat mempersiapkan pelaksanaan uji penurunan bertingkat.
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengamatan terhadap penurunan muka air tanah pada sumur
yang dipompa. Apabila kondisi lapangan memungkinkan maka disamping melaksanakan
pengamatan paling tidak 2 (dua) sumur tabung yang terdapat dalam radius 1200 meter dari
sumur yang dipompa dan 1 (satu) sumur gali yang terdapat dalam radius 400 meter dari sumur
yang dipompa, sumur yang diukur tanpa dipompa tersebut selanjutnya didebut sebagai sumur
pengamat.
Selama pelaksanaan pemompaan uji debit tetap, Penyedia Jasa juga harus melaksanakan
pengukuran terhadap PH, temperatur, dan EC air yang dipompa, pengukuran dilaksanakan paling
tidak 4 kali selama pemompaan dengan kurun waktu kira-kira 24 jam.
Penyedia Jasa harus menjaga supaya lokasi pemompaan uji bebas dari genangan air permukaan
atau air hujan serta air hasil pemompaan uji itu sendiri, sehingga tidak mempengaruhi pengujian.
Untuk itu sebelum pelaksanaan pemompaan uji Penyedia Jasa harus membuat saluran
pembuangan untuk menyalurkan air yang dipompa ketempat yang jauh dari sumur tanpa
menimbulkan kerugian pihak lain.
Apabila pemompan berhenti sebelum waktu yang ditentukan karena kerusakan mesin atau
kehabisan bahan bakar, maka Penyedia Jasa harus mengulangi pemompaan uji dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk pemompaan sebelum berhenti sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.
Pada waktu pemompaan uji ditiap sumur, Penyedia Jasa harus mengambil air sumur untuk
dianalisa. Pengambilan contoh air dilaksanakan pada menjelang berakhirnya pemompaan air
debit tetap sebanyak 2 (dua) contoh untuk setiap sumur dengan volume masing-masing tidak
kurang 1 (satu) liter. Contoh air tersebut disimpan dalam botol poly ethylene yang sebelum
dipakai harus dicuci dan dibilas dengan air sumur tersebut paling tidak sebanyak 3 (tiga) kali,
kemudian diisi penuh sehingga tidak ada udara yang tertinggal didalamnya, lalu ditutup
dengan rapat pada masing-masing jerigen dicantumkan nomor sumur, lokasi dan tanggal
pengambilan air sumur tersebut.
Penyedia Jasa harus melakukan analisa kimia terhadap salah satu contoh air tersebut dengan
segera yaitu dengan mengirimkan pada laboratorium yang disetujui Pengguna Jasa.
Contoh air kedua harus segera dikimkan pada Pengguna Jasa dikantor proyek untuk diamati.
Analisa kimia air minimal yang harus dilakukan terhadap parameter sebagai berikut :
A. Fisika B. Kimia
1. Kekeruhan (Turbidity) 9. Mangan (Mn)
2. pH (Derajad Keasaman) 10. Allumunium (Al)
3. Conductivity 11. Besi (Fe)
4. Temperatur 12. Nitrit (NO2)
5. TDS (Total Dissolved Solid) 13. Nitrat (NO3)
6. Warna 14. Sulfat (SO4)
7. Bau 15. Kesadahan (CaCO3)
8. Salinitas 16. Calsium (Ca/l)
17. Magnesium (Mg/l)
Kandungan-kandungan zat kimia diukur dan dinyatakan dalam satuan ppm serta diberikan
rekomendasi dari laboratorium penguji tentang memenuhi syarat atau tidaknya air tersebut
dipakai sebagai Air Minum. Prosentase kesalahan maksimum yang diizinkan untuk dianalisa
kimia dari contoh air dari tiap sumur ditetapkan sebagai berikut:
% Kesadahan max
Yang diizinkan 15 7 5 4 3 2
Apabila hasil analisis kimia contoh dari air dari suatu sumur menyimpang dari yang telah
ditentukan maka Penyedia Jasa harus melakukan analisa ulang terhadap contoh sumur
tersebut dengan biaya sendiri.