DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor: 052.DP/611/LISDES-PAPUA/2013
Tanggal, 28 Agustus 2013
untuk
Pengadaan
BAB I
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM PASCAKUALIFIKASI
Nomor: 052.P/611/LISDES-PAPUA/2013
Satuan Kerja Listrik Perdesaan Papuaakan melaksanakan Pelelangan Umum Pascakualifikasi Sistem Gugur
untuk paket pekerjaan pengadaan barang/jasa sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan:
Lingkup pekerjaan
Perkiraan Harga
Rp.4.267.873.556,terbilang (Empat milyar dua ratus enam puluh tujuh juta delapan ratus
tujuh puluh tiga ribu lima ratus lima puluh enam rupiah).
Sumber pendanaan
material
pelengkap di
2. Persyaratan Peserta:
Paket pekerjaan pengadaan barang/jasa ini terbuka untuk Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Dokumen Pemilihan, dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Portal
http://eproc-lpse.pln.co.id.
3. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan:
Jadwal pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat dilihat pada portalhttp://eproc-lpse.pln.co.id, untuk memperoleh
informasi dapat menghubungi :
Nama
: Pokja Pengadaan Barang/Jasa Listrik Perdesaan Papua Tahun Anggaran 2013
Email
: - john.kadang@pln.co.id; john_kadang@yahoo.com
- sunarya.mrk@pln.co.id; masnaryopln@gmail.com
Waktu
: Setiap hari kerja
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN BARANG/JASA
Keterangan:
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
A. UMUM
1.
Lingkup Pengadaan
1.1
1.2
2.
Pokja/ULP (sebagaimana tercantum dalam LDP) melalui Pokja/ULP mengundang para penyedia
barang/jasa untuk menyampaikan penawaran atas paket pengadaan barang/jasa terkait yang tercantum
dengan Spesifikasi Teknis dan kuantitas tercantum dalam LDP. Judul paket pengadaan tercantum dalam
LDP.
Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis, harga dan jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP berdasarkan syarat-syarat umum
dan syarat-syarat khusus kontrak.
Sumber Dana
Pengadaan barang/jasa ini dibiayai dari sumber pendanaan yang tercantum dalam LDP.
3.
Metode Pemilihan
Metode pemilihan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam LDP.
4.
Persyaratan Peserta
4.1.
4.2.
4.3.
Pengadaan barang/jasa ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta pengadaan barang/jasa
sesuai dengan LDP.
Peserta adalah yan g telah menda ftar da n mengunduh Dokumen Pemilihan.
Peserta wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
c. memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia pekerjaan konstruksi dalam kurun
d.
e.
f.
g.
h.
i.
waktu 4 (empat) tahun terakhir baik di l i ngkungan pemeri nta h ma upu n s was ta, termasuk
pengalaman subkontrak;
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi peserta yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
memi l i ki s umber daya man us i a, modal , peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan, Peserta harus mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi (KSO)/Kemitraan yang memuat persentase Ke mi traan dan perus a haan ya ng
mewaki l i Kemitraan tersebut;
memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi
Kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha Non-Kecil;
memiliki Kemampuan Dasar untuk usaha Non Kecil:
untuk Pekerjaan Konstruksi, KD sama dengan 3 NPt (Nilai
Pengalaman Tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir);
khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP)
sebagai berikut:
SKP = KP P
KP
a). untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket
pekerjaan; dan
b). untukUsaha Non Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6
(enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.
P = jumlah paket yang sedang dikerjakan.
N=
j. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
Pokja Pengadaan Barang/Jasa
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Peserta;
k. sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi
k e w a j i b a n p e r p a j a k a n t a h u n t e r a k h i r (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (ba gi
Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan.
l. secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak;
m. tidak masuk dalam Daftar Hitam;
n. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman;
o. menandatangani Pakta Integritas.
4.4.
4.5.
Persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4.3 huruf c, hu ruf d, hu ruf f, h uru f h dan hur u f
i , dikecualikan bagi Peserta orang perorangan.
Peserta tidak boleh memiliki/melakukan peran ganda :
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris tidak boleh merangkap sebagai anggota Direksi atau
Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada Pengadaan yang sama.
b. Peserta yang telah ditunjuk sebagai konsultan perencana tidak boleh menjadi Peserta untuk
pekerjaan fisik yang direncanakannya,
d. Peserta sebagai pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkapsebagai anggota ULP/Pejabat Pengadaanatau pejabat yang berwenang menentukan
pemenang Pengadaan.
4.6.
Peserta tidak boleh berafiliasi/berhubungan, baik antar Peserta, maupun antara Peserta dengan PPK
dan/atau anggota Pokja/ULP, antara lain meliputi:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat kedua, baik secara
horizontal maupun vertikal;
b. PPK/Pejabat Pengadaan baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan Peserta;
c. hubungan
antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang saham
dan/atau salah satu pengurusnya sama.
4.7.
Peserta berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai
berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja/ULP dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung
6.
Pegawai K/L/D/I dilarang mengikuti pengadaan sebagai peserta kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.
Dalam melakukan Kemitraan harus memperhatikan kompetensi peserta yang sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh peserta termasuk penyusunan penawaran dan isian kualifikasi
menjadi beban peserta dan tidak mendapat penggantian dari Pokja/ULP.
Dalam hal penawaran ditolakatau pengadaan barang/jasadinyatakan gagal atau batal karena suatu hal
sebagaimana ketentuan dalam angka 4.5. maka tidak dapat diberikan ganti rugi dan/atau menuntut
PPK atau Pokja/ULP.
Pendaftaran Peserta
6.1.
Semua pes erta waji b mel akukan pendaftaran sebelum mengunduh (download)Dokumen
Pemilihandilakukan dengan pencatatan nama pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta nomor
telepon, nomor faksimili dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi untuk keperluan
korespondensi.
7.
6.2.
6.3.
Pemberian penjelasan dilakukan melalui portal dan pada waktu yang ditentukan sesuai LDP,
serta diikuti oleh peserta yang terdaftar.
7.2.
Pokja/ULP/tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer) memberikan penjelasan
mengenai Dokumen Pemilihanpada waktu dan tempat sesuai dalam LDP. Dalam acara pemberian
penjelasan, dijelaskan kepada peserta mengenai:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
8.
Metode pemilihan;
Cara penyampaian Dokumen Penawaran;
Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran;
Pembukaan Dokumen Penawaran;
Metode Evaluasi;
Hal-hal yang menggugurkan penawaran;
Jenis kontrak yang akan digunakan;
Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi
dalam negeri;
Ketentuan tentang penyesuaian harga (bila ada);
Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil;
Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat menerbitkan jaminan;
Bahaya dan tingkat risiko pekerjaan berdasarkan kategori risiko berkaitan dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang telah ditetapkan oleh PPK.
7.3.
Apabila dipandang perlu, Pokja/ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan caramelakukan
penjelasan tatap muka dan peninjauan lapangan. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian
penjelasan menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja/ULP.
7.4.
Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen Pemilihan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari
Pokja/ULP, perubahan substansi do kumen, has i l peni nja uan l apa ngan, s e rt a keterangan
lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh
Pokja/ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
7.5.
Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP, maka BAPP
cukup ditandata ngani ol eh a nggota Pokja/ULP.
7.6.
Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7.4 terdapat hal-hal ketentuan baru atau
perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja/ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pemilihanyang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
Apabila ketentuan baru atau perubahan penting ter s ebut ti dak di tua ngkan dal am Ade ndu m
Dokumen Pemilihan, maka ketentuan baru atau perubahan t ersebut dia nggap ti dak ada da n
ke te ntua n y ang ber l ak u a dal ah Dok ume n P em i l i hanawal.
7.7.
Peserta dengan risiko dan biaya sendiri dianjurkan untuk meni nja u l apa ngan p ek erja a n
dengan seksama untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna menyiapkan
penawaran.
7.8.
Masing-masing peserta dapat memperoleh salinan BAPP dari Pokja/ULP atau dapat mengunduh
(download) melalui portal http://eproc-lpse.pln.co.id
B. DOKUMEN PEMILIHAN
9.
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Spesifikasi - Teknik
10.
11.
Semua
pes erta waji b mel akuka n pe ndaft aran sebelum mengunduh (download)Dokumen
Pemilihan.
11.2.
11.3.
Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan. Dokumen Pemilihan dapat diunduh
(download) melalui portal http://eproc-lpse.pln.co.id, peserta tidak dipungut biaya apapun.
12.
13.
Pokja/ULP akan mengadakan acara penjelasan (aanwijzing) dengan metode dan waktu yang ditentukan
dalam LDP.
12.2. Jika dipandang perlu, Pokja Pengadaan barang/jasa dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
tatap muka atau melakukan peninjauan lapangan. Semua biaya dan resiko Peserta Pengadaan
barang/jasa dalam peninjauan lapangan sepenuhnya merupakan tanggungan peserta lelang.
12.3. Dalam hal penjelasan dilakukan secara elektronik, hasil acara penjelasan yang memuat pertanyaan
peserta lelang pengadaan barang/jasa dan jawaban serta keterangan lain dari Pokja/ULP akan
dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan. Dalam hal penjelasan tidak dilakukan secara elektronik Berita
Acara Penjelasan ditandatangani oleh Pokja Pengadaan/ULP dan sekurang-kurangnya 1 (satu) wakil
Peserta Pengadaan yang hadir. Berita Acara Penjelasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pemilihan dan akan ditayangkan pada website http://eproc-lpse.pln.co.id.
12.4. Apabila dalam Berita Acara Penjelasan dimuat hal/ketentuan baru yang mengubah Dokumen Pemilihan
maka hal/ketentuan tersebut akan dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang diatur dalam
Point 13 IKPP.
Addendum Dokumen Pemilihan
12.1.
13.1.
Sebelum batas waktu penyampaian dan pemasukan Dokumen Penawaran berakhir dan pada saat
penjelasan Dokumen Pemilihan, Pokja/ULP Pengadaan barang/jasa dapat mengubah ketentuan dokumen
pemilihan dengan menerbitkan addendum.
13.2.
Apabila terdapat perubahan kriteria dan tata cara evaluasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan
dituangkan dalam Addendum Dokumen Pengadaan barang/jasa .Jika perubahan tersebut tidak
dituangkan dalam Addendum Dokumen Pengadaan barang/jasa, maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam Dokumen Pengadaan barang/jasa awal.
13.3.
Setiap Addendum Dokumen Pemilihan yang diterbitkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen pen gadaan da n Pokja Pengadaa n /U LP memberitahukan kepada semua peserta
untuk meng und uh A dde nd um Dok umen Pemilihan.
13.4.
Apabila penerbitan Addendum akan mempengaruhi waktu pemasukan Dokumen Penawaran, maka
untuk memberi waktu yang cukup kepada peserta dalam menyiapkan penawaran, Pokja/ULPwajib
mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran.
13.5. Peserta dapat mengunduh (download) salinan Addendum Dokumen Pemilihan dari Pokja/ULP
melalui portal http://eproc-lpse.pln.co.id.
14.
15
Bahasa Penawaran
14.1.
14.2.
Lampiran-lampiran asli berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam
hal terjadi perbedaan penafsiran maka yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
Dokumen Penawaran
15.1.
Seluruh dokumen penawaran disampaikan dalam bentuk softcopy dengan menggunakan aplikasi eprocurement pada portal http://eproc-lpse.pln.co.id kecuali asli Surat Jaminan Penawaran.
15.2
Asli Surat Jaminan Penawaran dan Asli Dukungan Bankharus diterima oleh Pokja Pengadaan
Barang/Jasa paling lambat 1 jam sebelum Pembukaan Penawaran.
15.3.
Pengadaan barang/jasa ini menggunakan metode/sistem pascakualifikasi 1 (satu) file dengan aplikasi eprocurement pada portal http://eproc-lpse.pln.co.id.
15.4.
15.5.
15.6.
16.
untuk
Harga Penawaran
16.1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf. Harga penawaran yang mengikat
adalah harga penawaran yang sudah dilakukan koreksi aritmatik (harga penawaran terkoreksi).
16.2.
Pada saat acara pembukaan penawaran, dalam hal angka dan huruf berbeda, maka yang digunakan
adalah dalam huruf.
16.3.
a. Biaya umum (overhead) yang meliputi antara lain biaya keselamatan dan kesehatan kerja,
b. Keuntungan (profit),
c. Retribusi yang harus dibayar oleh peserta dalam pelaksanaan kontrak, dan
d. Beban pajak.
16.4.
17.
Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga mengikat dan tetap, kecuali apabila
terjadi pekerjaan tambah untuk harga satuan timpang.
Peserta akan memperoleh dokumen kualifikasi dan wajib diisi serta disampaikan bersamaan dengan
dokumen penawaran.
17.2 . Jumlah dokumen is ian kualifi kasi yang harus disampaik an sama dengan jumlah
dokumen penawaran.
17.3.
Peserta menyampaikan dokumen isian kualifikasi menggunakan bentuk-bentuk yang ditentukan dalam
dokumen kualifikasi.
17.4.
Peserta dalam penawarannya wajib memaksimalkan penggunaan bahan, peralatan, dan jasa
produksi dalam negeri termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional.
10
19.
18.2.
Dalam mengajukan penawaran peserta diminta untuk menyertakan perhitungan Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) dalam penggunaan produksi dalam negeri yang akan dievaluasi sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
18.3.
Penyedia Barang/Jasa wajib bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
Koperasi Kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama
sesuai dengan yang disebutkan LDP.
18.4.
Dalam penawaran dari peserta yang bukan termasuk penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil, maka:
a. Peserta wajib bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil, antara
lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya;
b. Dalam melaksanakan kewajiban di atas maka peserta yang terpilih tetap bertanggungjawab penuh
atas keseluruhan pekerjaan tersebut; dan
c. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
20.
Harga satuan mata pembayaran dan jumlah harga penawaran harus menggunakan mata uang sesuai
ketentuan dalam LDP.
Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam LDP.
21.
Jaminan Penawaran
21.1.
Peserta harus menyediakan jaminan penawaran sesuai dengan besaran nominal yang ditetapkan
oleh Pokja/ULP dan masa berlakunya sesuai ketentuan dalam data pemilihan.
21.2. Jaminan penawaran diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan Penjaminan, atau oleh Perusahaan
Asuransi Umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan (suretyship) yangditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
21.3. Masa berlakunya jaminan penawaran sekurang-kurangnya sama dengan masa berlakunya surat
penawaran.
21.4. Jaminan penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari
Pokja/ULP diterima oleh Penerbit Jaminan, sesuai ketentuan dalam bentuk jaminan penawaran.
21.5. Bentuk jaminan penawaran ditentukan dalam dokumen pemilihan.
21.6. Substansi dan keabsahan/keaslian jaminan penawaran dikonfirmasi dan diklarifikasi secara tertulis
kepada penerbit jaminan.
21.7. Dalam hal kemitraan, Jaminan Penawaran adalah atas nama perusahaan yang mewakili
kemitraan (lead firm).
21. 8. J ami nan penawa ran d ari peme nang l el ang dikembalikan setelah pemenang lelang menyerahkan
jaminan pelaksanaan.
11
22.
22.3.
23.
Pengadaan ini menggunakan metode/sistem pascakualifikasi 1 (satu) file dengan aplikasi e-procurement
pada portal http://eproc-lpse.pln.co.id
Peserta Pengadaan memasukkan dokumen penawaran yang terdiri dari 1 file (.rhs) yang didalamnya
terdapat 3 (Tiga) dokumen (.pdf), yaitu:
a. Dokumen pertama berisi kelengkapan Administrasi (Dengan nama Dokumen Administrasi.pdf),
b. Dokumen kedua berisi kelengkapan Teknis (Dengan nama Dokumen Teknis.pdf),
c. Dokumen ketiga berisi Penawaran Biaya (dengan nama Dokumen Penawaran Biaya.pdf) sesuai
yang ditetapkan dalam LDP.
Ketiga file disampul secara elektronik menjadi 1 (satu) file (.rhs) dengan menggunakan Aplikasi
Pengaman Dokumen (APENDO).
24.
Penawaran Terlambat
Pokja/ULP menolak semua dan/atau sebagian tambahan Dokumen Penawaran yang masuk setelah batas akhir
pemasukan penawaran.
25.
12
Pembukaan Penawaran
26.1.
Dokumen Penawaran akan dibuka oleh Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada waktu sesuai ketentuan
dalam LDP;
26.2.
Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta lelangpengadaan barang/jasa, maka
pengadaan tidak dilanjutkan dan akandilakukan lelang ulang.
26.3.
Pokja Pengadaan Barang/Jasa memeriksa kelengkapan Dokumen Penawaran yang terdiri dari:
a. Surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran dan mencantumkan
harga penawaran;
27.
26.4.
Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus
dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
26.5
26.6.
Salinan berita acara akan diunggah (upload) melalui portal http://eproc-lpse.pln.co.idyang dapat
diunduh (download) oleh peserta lelang pengadaan barangh/jasa.
Kerahasiaan Proses
27.1.
Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan para pihak dil arang mempe ngar uhi
atau melakukan intervensi kepada Pokja Pengadaan Barang/jasaselama proses evaluasi.
27.2.
Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi dan usulan calon
pemenang lelang tidak boleh diberitahukan kepada peserta atau orang lain yang tidak berkepentingan
sampai keputusan pemenang diumumkan.
29.
28.1.
Bila terdapat hal-hal yang kurang jelas dalam suatu penawaran, Pokja/ULP dapat melakukan klarifikasi
dengan peserta yang bersangkutan. Dalam klarifikasi, peserta hanya diminta untuk menjelaskan halhal yang menurut Pokja/ULP kurang jelas, namun tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran.
28.2.
13
a. Penyimpangan dari Dokumen Pemilihan yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan;
dan/atau
b. Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan diluar ketentuan Dokumen Pemilihan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
30.
31.
Evaluasi Penawaran
31.1.
31.2.
1). Volume
pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
2). Apabila
terjadi kesalahan hasil perkalian antara vol ume dengan harga satua n
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang
ditawarkan tidak boleh diubah; dan
3). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong.
b. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran sehingga urutanperingkat dapat menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula.
c. Pelaksanaan evaluasi dilakukan Pokja/ULP terhadap 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik.
d. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar
harga kurang dari HPS maka proses lelang tetap di l anjutkan dengan mel ak ukan
eval uas i penawaran.
2). Pokja Pengadaan Barang/Jasadan/atau peserta dil arang mena mbah, m engu rangi ,
mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran;
3). Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja Pengadaan
Barang/Jasaselama proses evaluasi;
4). Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat
14
tidak
kurang dari
waktu yang
(2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan; dan
(3) Bertanggal.
2). Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a).
Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b).
Jami nan Penawara n dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan
masa berlakunya tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan;
c).
d).
Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;
e).
f).
Besaran
g).
Paketpekerjaanyangdijaminsamadenganpaketpekerjaanyangdilelangkan.
nilai Jaminan
dal am
s urat
J ami nan
3). Pokja Pengadaan Barang/Jasamengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran kepada penerbit jaminan serta memastikan Jaminan
Penawaran dapat dicairkan sebesar nilai jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja Pengadaan
Barang/JasaditerimaolehPenerbit Jaminan.
4). Pokja Pengadaan Barang/Jasa dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas
dan meragukan;
5). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
6). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) pes erta yang memenuhi pers yaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
7). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pengadaan dinyatakan
gagal.
h. Evaluasi Teknis:
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
2). Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur, dengan ketentuan sebagai berikut:
a). E val uas i di l akukan dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;
15
4). Peserta
5). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga;
6). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pengadaan dinyatakan gagal.
i. Evaluasi Harga:
1). Unsur-unsur yang dievaluasi adalah harga dalam penawaran:
a). Total harga penawaran melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur;
b). Harga satuan penawaran timpang yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila
setelah dilakukan klari fikasi ternyata harga sa tuan penawaran tersebut timpang,
maka harga satuan penawaran timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
c). Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan
kegiatan tersebut harus tetap dil aksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam
harga satuan pekerjaan lainnya
2). Dilakukan evaluasi kewajaran harga sebagai berikut:
a). Klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda dibandingkan dengan
perkiraan Pokja Pengadaan Barang/Jasa;
b). Klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran di bawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS dengan ketentuan:
(1) Apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; atau
(2) Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran disita untuk
negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.
Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja Pengadaan Barang/Jasa dan/atau
PPK, dengan tuj uan u ntuk me mena ngk an s al ah s at u peserta, maka:
a. Peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat dimasukkan
ke dalam Daftar Hitam;
b. Anggota Pokja/ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti, dikenakan sanksi
administrasi dan/atau pidana;
c. Proses evaluasi tetap dil anjutkan denga n menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat
(apabila ada); dan
16
d. Apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka (3), maka pengadaan
dinyatakan gagal.
31.4.
c. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi, tidak
hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima;
atau
Evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dok ume n kual ifik asi terhadap calon
pemenang lelang serta pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
32.2.
32.3.
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
32.4.
Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang tidakdapat dilengkapi.
32.5.
2).Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dal am ak te pendi rian atau perubahannya;
3).Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik;
4).Pejabat yang menurut perjanjian kerja samaberhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
b.
Memiliki izin usaha pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang
pekerjaan konstruksi;
c.
d.
Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam Daftar Hitam;
e.
Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan)
serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal
25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan. Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal
(SKF);
f.
Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak;
Memiliki kemampuan pada bidang/sub bidang pekerjaan;
g.
h.
Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan;
17
i.
j.
k.
1). Peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi /Kemitraan yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan
2). Untuk perusahaan yang melakukan kemitraan, evaluasi persyaratan dilakukan untuk setiap
perusahaan yang melakukan kemitraan kecuali untuk K emampuan Das ar (K D)
yang diperhitungkan dari perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm).
l.
Memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan kompleksitas yang setara,
hanya untuk usaha non kecil, dengan ketentuan:
1). KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada subbidang pekerjaan yang sejenis dalam 10
(sepuluh) tahun terakhir.
2). Dalam hal kemitraan yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang mewakili
kemitraan;
3). KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
4). Pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan
status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
5). Nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang dengan
present value menggunakan perhitungan sebagai berikut:
NPs= NPo x Is/Io
NPs
(apabila
ada)
saat
2) .
3) .
4).
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Dalam hal kemitraan, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua perusahaan yang
bermitra.
32.6.
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
32.7.
Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
32.8.
Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah
evaluasi kualifikasi.
18
32.9.
keaslian
dokumen
dan
32.10.Pokja/ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
32.11. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan
usaha dan pengurus a tau peser ta perora ngan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
19
F. PEMENANG LELANG
33.
Kriteria Pemenang
33.1.
34.
35.
2)
3)
memenuhi syarat kualifikasi; dan data yang diisi dalam formulir isian kualifikasi terbukti benar.
Penetapan Pemenang
34.1.
34.2.
Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan mengakibatkan surat penawaran dan
Jaminan Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada seluruh peserta untuk
memperpanjang surat penawaran dan Jaminan Penawaran. Calon pemenang yang tidak bersedia
memperpanjang surat penawaran dan Jaminan Penawaran, dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan
sanksi.
Pengumuman Pemenang
35.1.
36.
Pengumuman pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) dilakukan melalui
portalhttp://eproc-lpse.pln.co.id.
Peserta yang berkeberatan atas hasil penetapan pemenang l el ang ters ebut dapat men gajukan
sanggahan secara elektronik paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang disertai
bukti-bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan sesuai dengan LDP. Sanggahan yang
diajukan tidak secara elektronik tidak akan ditindaklanjuti oleh Pokja Pengadaan Barang/Jasa.
36.2.
Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri - sendiri maupun bersama-sama dengan peserta
lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
1.
2.
3.
Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang di atur dalam Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010,Nomor 35 Tahun 2011, Nomor 70 Tahun 2011, Nomor 84 Tahun 2012 dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;
Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/atau
Penyalahgunaan wewenang oleh Pokja/ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
36. 3. Sangga han ya ng dis ampaik an buka n kepad a Pokja/ULP atau disampaikan diluar masa
sanggah, dianggap sebagai pengaduan saja.
37.
36.4.
Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja Pengadaan Barang/Jasa
dapatmengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada Menteri/pemimpin/lembaga/kepala
daerah/pimpinan instansi paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan,
dengan tembusan kepada PPK, Pokja Pengadaan Barang/Jasa, APIP yang bersangkutan.
36.5.
36.6.
20
38.
39.
Pokja/ULP memiliki hak untuk menerima atau menolak salah satu/semua penawaran dan membatalkan
proses pengadaan pada setiap tahapan sampai penunjukan penyedia (SPPBJ).
38.2.
Sehubungan dengan keputusan penolakan atau pembatalan di atas, Pokja Pengadaan Barang/Jasa tidak
bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung oleh peserta pengadaan barang/jasa.
39.2.
a. Sanggahan yang diterima ternyata tidak benar dan tidak ada sanggah banding, SPPBJ diterbitkan
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah masa sanggah banding berakhir.
b. Sanggah banding yang diterima ternyata tidak benar, SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah semua sanggahan banding dijawab.
40.
41.
Jaminan Pelaksanaan
40.1.
Jaminan pelaksanaan diberikan setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan kontrak.
40.2.
Peserta harus menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada PPK dengan nilai dan masa berlakunya
sesuai ketentuan dalam LDP.
40.3.
Jaminan pelaksanaan diterbitkan oleh Bank umum, Perusahaan Penjaminan, atau Perusahaan Asuransi.
40.4.
Apabila peserta yang ditunjuk sebagai pemenang lelang gagal menandatangani kontrak, maka
dinyatakan batal sebagai pemenang lelang, jaminan penawarannya disita dan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan.
Penandatanganan Kontrak
41.1.
41.2.
41.3.
41.4.
42.
43.
Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah penerbitan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan setelah peserta menyerahkan jaminan pelaksanaan,
dengan ketentuan/syarat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Revisi Anggaran
DIPA Tahun Anggaran 2013, dalam hal tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana hasil
Revisi Anggaran DIPA Tahun Anggaran 2013 maka diberlakukan sebagaimana ketentuan
yang tercantum pada point (42.1.) di bawah.
Sebelum menandatangani Kontrak, PPK dan Penyedia Barang berkewajiban untuk memeriksa konsep
Kontrak yang meliputi substansi, bahasa/redaksional, angka, huruf dan isi kontrak lainnya.
Jika Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk menolak/mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima atau gagal untuk menandatangani Kontrak sesuai batas waktu di atas, maka SPPBJ yang
bersangkutan dibatalkan, Surat Jaminan Penawarannya dicairkan, dan dimasukan daftar hitam selama 2
(dua) tahun.
Penyedia Barang/Jasa harus segera menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang
ditetapkan.
Pemilihan/lelang batal apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau
tidak cukup tersedia, maka pemili han/lel ang dapat dibatalkan dan peserta tidak dapat
menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
42.2.
Pengajuan uang muka harus disertai rencana penggunaannya dengan mendapat persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
43.2.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan membayar uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak setelah peserta menyerahkan jaminan uang muka dengan nilai sekurang-kurangnya
21
c. Persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa.
43.4.
44.
Besarnya Uang Muka untuk Kontrak Tahun Tunggal dapat diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. untuk Usaha Kecil paling tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari nilai Kontrak; atau
b. untukUsaha non Kecil paling tinggi 15% (lima belas perseratus) dari nilai Kontrak.
PPK, Pokja Pengadaan Barang/Jasa, dan peserta atau antara peserta dilarang melakukan
persekongkolan untuk mengatur dan/atau menentukan pemenang dalam pengadaan barang/jasa
sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat.
44.2.
Peserta dilarang melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur harga penawarandi luar
prosedur pelaksanaan pengadaan barang/jasa sehingga mengurangi/menghambat/ memperkecil
dan/atau meniadakan pe rsai ngan ya ng sehat d an/atau merugikan pihak lain.
44.3.
Peserta dilarang melakukan suatu upaya memalsukan atau memb eri kan hal ya ng ti dak bena r
atau menghilangkan fakta untuk mempengaruhi suatu proses pengadaan.
44.4.
PPK, Pokja Pengadaan Barang/Jasadan peserta yang mel akukan pers ekongkol an ata u
kecuran gan dikenakan sanksi administratif, pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara
perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
22
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
Keterangan:
1.
LDP memuat ketentuan dan informasi tambahan atas Instruksi Kepada Peserta sesuai dengan kebutuhan
paket pekerjaan.
2. LDP ditetapkan oleh Pokja Pengadaan Barang/Jasa yang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik
3.
4.
5.
1.
Lingkup Pengadaan
1.1.
1.2.
2.
sesuai dengan jenis pekerjaan, meliputi antara lain: penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi
penawaran, sanggahan, sanggahan banding, dan penunjukan peserta.
Pokja Pengadaan Barang/Jasa dapat menambahkan ketentuan lain.
Bila terjadi perbedaan antara Instruksi Kepada Peserta dengan LDP, maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam LDP.
LDP menjadi bagian dari kontrak.
Nama Pokja/ULP
Alamat Pokja/ULP
Judul Paket Pengadaan
Sumber Dana
Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) No. DIPA020.05.1.447331/2013 tanggal 05 Desember 2012,Tahun Anggaran 2013-Satker Listrik Perdesaan Papua.
3.
Metode Pemilihan
Pemilihan Penyedia ini dilaksanakan dengan metode Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi Sistem Gugur.
4.
5.
23
portalhttp://eproc-lpse.pln.co.id
5.4. Terkait dengan ketentuan pasal 5.3. di atas, Pokja Pengadaan Barang/Jasatidak memiliki kewajiban untuk
menjawab atau memberikan keterangan terhadap pengajuan pertanyaan yang melewati ketentuan waktu
tersebut.
5.5. Apabila dalam penjelasan (aanwijzing) dimuat hal/ketentuan baru yang mengubah Dokumen Pemilihan
maka hal/ketentuan tersebut akan dituangkan dalam Addendum Dokumen Pemilihan. Keterangan yang
sifatnya memperjelas maksud atau memberikan informasi tambahan cukup dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan atau Penjelasan saja.
5.6. Hasil acara penjelasan (aanwijzing) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
6.
7.
Dokumen Penawaran
7.1.1
7.1.2
Dokumen Penawaran adalah 1 (satu) file .rhs yang telah dienkripsikan menggunakan APENDO yang
didalamnya terdiri dari :
a.
Dokumen Administrasi (7.1.2) (Nama file : Dokumen Administrasi.pdf);
b.
Dokumen Teknis (7.1.3) (Nama file : Dokumen Teknis.pdf);
c.
Dokumen Penawaran Biaya (7.1.4) (Nama File : Dokumen Penawaran Biaya.pdf).
Dokumen Administrasi yang disampaikan oleh peserta lelang pengadaan barang/jasa harus terdiri
dari:
a.
Surat Penawaran (lampiran 1LDP);
b.
Perjanjian Kemitraaan (lampiran 2 LDP);
c.
Surat Pernyataan tunduk dan patuh kepada Perpres Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010, No.
35 Tahun 2011, No. 70 Tahun 2012, dan No. 84 Tahun 2012(lampiran 3 LDP);
d.
Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa Peserta Pengadaan bukan Pegawai Negeri
Sipil/Pegawai BUMN/BUMD/Pegawai Bank Pemerintah/Anggota TNI atau Polri (lampiran 4
LDP);
e.
Surat Pernyataan tidak mensubkontrakkan pekerjaan/pengadaan barang/jasa secara
keseluruhan/sebagian kepada pihak lain (lampiran 5 LDP);
f.
Surat Pernyataan kebenaran dokumen (lampiran 6 LDP);
g.
Hasil pemindaian (scan) Surat Jaminan Penawaran;
h.
Formulir kualifikasi yang telah diisi secara benar dan lengkap (lampiran 7 LDP), dengan
dilampirkan :
1)
Surat Pernyataan bahwa perusahaan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
dan/atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan; (lampiran 8 LDP),
2)
Surat Pernyataan bahwa perusahaan tidak masuk dalam daftar hitam; (lampiran 9 LDP),
3)
Hasil pemindaian (scan) Akta Perusahaan,
4)
Hasil pemindaian (scan) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk Bidang/Sub bidang
sesuai dengan yang dipersyaratkan yang masih berlaku,
5)
Hasil pemindaian (scan) Keterangan Domisili Perusahaan/SITU yang masih berlaku,
6)
Hasil pemindaian (scan) Sertifikat Badan Usaha (SBU) untuk Bidang Pemasokan Barang
sub bidang : Alat/Peralatan/Suku Cadang : Mekanikal dan Elektrikal/Listrik,
7)
Hasil pemindaian (scan) Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) untuk bidang/sub bidang sesuai
dengan yang dipersyaratkan yang masih berlaku,
8)
Hasil Pemindaian (scan) Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Penetapan Penanggung
Jawab Teknik (SP-PJT) yang masih berlaku dan sesuai bidang yang dilelangkan,
9)
Hasil pemindaian (scan) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan,
10) Hasil pemindaian (scan) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SSPKP),
11) Hasil pemindaian (scan) tanda terima bukti pelaporan SPT Tahunan PPh Badan tahun
2012,
12) Hasil pemindaian (scan) tanda terima bukti pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25/pasal 29
untuk 3 (tiga) bulan terakhir,
13) Hasil pemindaian (scan) tanda terima bukti pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21 untuk 3
24
7.1.3
7.1.4
25
8.
9.
Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan tidak dalam bentuk pecahan desimal
serta bukan pembulatan pada Total Harga Penawaran.
Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
kontrak/ perjanjian yang ditandatangani oleh PPK dan Pihak Penyedia Barang/Jasa.
10.
Jaminan Penawaran
10.1
10.2.
10.3.
10.4.
Asli Surat Jaminan Penawaran harus diserahkan kepada Pokja Pengadaan Barang/Jasa-Satker Listrik
Perdesaan Papua Tahun Anggaran 2013, Jl. A. Yani No. 18Jayapura; paling lambat 1 (satu) jam
sebelum Pembukaan Dokumen Penawaran.
Besar nilai Jaminan Penawaran adalah 3% dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar
Rp.4.267.873.556,- terbilang (Empat milyar dua ratus enam puluh tujuh juta delapan ratus
tujuh puluh tiga ribu lima ratus lima puluh enam rupiah).
Masa berlaku Jaminan Penawaran adalah 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal hari
terakhir (upload) dokumen penawaran dan apabila diperlukan, harus bersedia untuk diperpanjang.
Isi Jaminan Penawaran menyebutkan nama dan jenis paket pekerjaan sesuai Dokumen Pemilihan.
11.
12.
13.
Pembukaan Penawaran
Pembukaan penawaran dilaksanakan sesuai jadwal dalamportal http://eproc-lpse.pln.co.id.
14.
14.2.
15.
Sanggahan diajukan secara elektronik dan ditujukan kepada Pokja Pengadaan Barang/Jasa Listrik
Perdesaan Papua Tahun Anggaran 2013.
Tembusan sanggahan ditujukan kepada
1. P2K Listrik Perdesaan Papua
2. PA/KPA
3. APIP di K/L/D/I
Peserta pengadaan yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dapat mengajukan sanggahan
banding secara tertulis, Sanggahan banding ditujukan kepada PA/KPA.
Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada :
1. P2K Listrik Perdesaan Papua
2. Pokja Pengadaan Barang/Jasa-SatkerListrik Perdesaan Papua
3. APIP di K/L/D/I
16.
Jaminan Pelaksanaan
16.1.
16.2.
Nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari Nilai Kontrak.
Besarnya Jami nan Pelaks anaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil
dari 80% HPS), di nai kkan me njadi sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus) dari Nilai Total
HPS.
26
16.3.
17.
Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal kontrak sampai serah terima pekerjaan
Barang/Jasa atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
Penyelesaian Perselisihan
17.1.
17.2.
Dalam hal terjadi perselisihan antara para pihak dalam Penyediaan Barang/Jasa Pemerintah, para
pihak terlebih dahulu menyelesaikan perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal penyelesaiaan perselisihan sebagaimanan dimaksud pada angka (17.1.) tidak tercapai,
penyelesaian perselisihan tersebut dapat dilakukan melalui arbitrase, alternative penyelesaian sengketa
atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam dokumen lelang ini dilaksanakan menurut kelaziman normalisasi, persyaratan
yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan syarat-syarat yang sudah ditentukan dan akan
diatur dalam amandemen yang merupakan bagian tidak terpisahkan serta akan diselenggarakan dengan jalan
musyawarah/mufakat.
27
BAB IV
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A.
KETENTUAN UMUM
1. DEFENISI
Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti
yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.
a. Pekerjaan Konstruksi adalah pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang dan jasa
yang
perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan Pengguna Jasa dan proses serta pelaksanaaannya
diawasi oleh Pengguna Jasa atau Pengawas pekerjaan/ pengawas pekerjaan yang ditugasi.
b. Pengguna Jasa adalah PPK sebagai Pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pengadaan
Barang dan Jasa jasa. Nama, jabatan, dan alamat Pengguna Jasa tercantum dalam Syarat-syarat
Khusus Kontrak;
c. Penyedia Jasaadalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan Jasa.
d. Pokja Pengadaan Barang/Jasaadalah tim yang diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan pemilihan Penyedia Jasa
e. Kontrak adalah perikatan hukum antara Pengguna Jasa dengan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa;
f. Dokumen Kontrakadalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri
dari:
1).
Surat Perjanjian;
2).
Surat Penunjukkan Penyedia Jasa;
3).
Surat Penawaran;
4).
Addendum Dokumen Lelang (bila ada);
5)
Instruksi kepada peserta lelang
6).
Syarat-syarat Khusus Kontrak;
7).
Syarat-syarat Umum Kontrak;
8)
Syarat syarat teknik Kontrak
9).
Daftar Kuantitas dan Harga;
10) Gambar - gambar
11). Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;
g. Hari Kerja adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;
h. Pengawas Pekerjaanadalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus
Kontrak untuk mengelolah administrasi kontrak dan mengendalikan pekerjaan.
i. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
permanen
j. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa
untuk melakukan perubahan pekerjaan;
k. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan
dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Pengguna Jasa;
l. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus
Kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan
akhir pekerjaan;
2. PENERAPAN
Ketentuan pada Syarat-syarat Umum Kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan
yang ada dalam Dokumen Kontrak keseluruhan.
Dokumen Kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Surat Perjanjian;
Surat Penunjukkan Penyedia Jasa;
Surat Penawaran;
Addendum Dokumen Pemilhan/Lelang (bila ada);
28
e.
f.
g.
h.
i.
j.
l.
m.
Instruksi Lelang;
Lembar Data Pemilihan
Syarat-syarat Khusus Kontrak;
Syarat-syarat Umum Kontrak;
Syarat syarat Teknik kontrak
Daftar Kuantitas dan Harga;
Gambar gambar;
Dokumen lain yang tercantum dalam Lampiran Kontrak.
29
Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai harga yang tercantum dalam
kontrak awal.
Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pengguna Barang/Jasa secara tertulis kepada Penyedia
Barang/Jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
30
1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat
dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau
2) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan terhadap hak yang legal
oleh pengguna barang/jasa atau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh penyedia
barang/jasa.
b. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan yang disebabkan karena
desain atau disebabkan oleh kesalahan pengguna barang/jasa, keadaan kahar dan pencemaran
limbah.
c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan
material sejak saat pekerjaan selesai sampai berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila :
1) Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau
2) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang bukan tanggungjawab
pengguna barang/jasa.
Resiko Penyedia Barang/Jasa :
Kecuali resiko-resiko pengguna barang/jasa, maka penyedia barang/jasa bertanggungjawab atas setiap
cidera atau kematian dan semua kerugian atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan
dan harta benda yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.
31
32
Tidak termasuk keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian
para pihak.
Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin Penyedia Barang/Jasa memberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan.
Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang,
maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat
keadaan Kahar.
21.5
21.6
Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan kecurangan baik
dalam proses pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini Penyedia Jasa dapat
dikenakan sanksi yaitu :
1). Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara;
2). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
Pemutusan kontrak dilakukan bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan ditambah 50 (lima puluh)
hari kalender Penyedia Barang/Jasa belum menyerahkan pekerjaan baik seluruhnya maupun sebagian
dan tetap dikenakan denda keterlambatan sesuai denganpada angka V. 33 Syarat syarat khusus
kontrak. Selanjutnya Pengguna barang/jasa berhak menunjuk penyedia barang/jasa lain untuk
meneruskan kekurangan pekerjaan dan segala akibat dari hal ini menjadi beban dan tanggung jawab
penyedia barang/jasa terdahulu.
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci
dalam angka 21.3 sampai angka 21.5 diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak
diberlakukan.
Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam angka 21.3
sampai dengan 21.5 maka Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua)
tahun.
23. PERPAJAKAN
Penyedia Jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundangundangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.
24. KORESPONDENSI
Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis, Korespondensi dapat dikirim
langsung, atau melalui pos, telex, kawatAlamat para pihak ditetapkan sebelum tandatangan kontrak
25. DENDA DAN GANTI RUGI
Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia Barang/Jasa, sedangkan ganti rugi
adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada Pengguna Barang/Jasa, karena terjadinya cidera janji
terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
Besar dan tata cara pemberlakuan serta pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur dalam syaratsyarat khusus kontrak.
33
BAB V
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
28. DIREKSILAPANGAN
DireksiLapangan adalah Manajer PT PLN (Persero) Area....Rayon... atau yang dikuasakan.
Direksi Lapangan berhak memberikan petunjuk-petunjuk kepada Pihak Kedua (Pelaksana) dalam
kegiatan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Direksi Lapangan dapat mendelegasikan tugas/tanggung jawab pengawasannya kepada Pengawas
Pekerjaan yang ditunjuk.
34
30.2.
30.3.
30.4.
30.5.
30.6.
30.7.
30.8.
Jaminan pelaksanaan diberikan setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan Kontrak.
Jaminan pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak sampai serah terima Barang/Jasa Lainnya atau
serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan sertifikat garansi;
atau penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari Nilai Kontrak.
Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal surat penunjukan belum menyerahkan
jaminan pelaksanaan maka pemborong dianggap mengundurkan diri.
Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada pemborong setelah pelaksanaan pekerjaan / penyerahan
pekerjaan selesai sesuai dengan surat perjanjian / kontrak.
Jaminan pelaksanaan harus diperpanjang masa berlakunya atau diganti baru apabila:
- Waktu penyelesaian pekerjaan diperpanjang yang dinyatakan dalam addendum kontrak.
- Sampai dengan batas waktu pelaksanaan pekerjaan seperti ditentukan dalam kontrak, pemborong
belum dapat menyelesaikan pekerjaan.
Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Negara dalam hal :
- Pemborong mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak / surat perjanjian.
- Pemborong dalam waktu yang telah ditetapkan tidak melaksanakan pekerjaan.
35
3. Pembayaran bulanan/termin harus dipotong angsuran uang muka dan denda (apabila ada), serta
pajak pajak yang berlaku ;
4. Untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub penyedia barang/jasa sesuai dengan prestasi pekerjaan.
33.2 Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan berita
acara serah terima pekerjaan diterbitkan.
33.3 Apabila penyedia tidak menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan kontrak, maka PPK berhak menolak
membayar tagihan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa.
34. KETERLAMBATAN
Untuk setiap hari keterlambatan dalam menyerahkan pekerjaan dari batas waktu yang telah ditentukan,
penyedia barang/jasa diwajibkan membayar uang denda sebesar 1 o/oo (satu perseribu) dari nilai
kontrak untuk setiap hari keterlambatan . Hal tersebut tidak berlaku apabila keterlambatan disebabkan
adanya force majeure atau sebab lain dari pihak pengguna barang/jasa seperti kendali operasi dan
sebagainya. Pembayaran denda langsung dipotong dari pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa.
35. CLAIM
a. Pemborong tidak dapat menuntut tambahan biaya apapun walaupun ada kenaikan harga material dan
atau jasa yang ada hubungannya dengan pelaksanaannya pekerjaan ini kecuali bila Pengguna Jasa
menentukan adanya ijin claim untuk kenaikan harga tersebut..
36. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
36.1. Dalam hal terjadi perselisihan antara para pihak dalam Penyediaan Barang/Jasa Pemerintah, para
pihak terlebih dahulu menyelesaikan perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk mufakat.
36.2. Dalam hal penyelesaiaan perselisihan sebagaimanan dimaksud pada angka (17.1.) tidak tercapai,
penyelesaian perselisihan tersebut dapat dilakukan melalui arbitrase, alternative penyelesaian sengketa
atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
36.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung penyedia barang/jasa.
36
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
1.
PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN JARINGAN DISTRIBUSI
1.1.
Barang yang diserahkan harus 100% (seratus persen) baru, baik dan tanpa cacat serta penyedia
barang/jasa tetap bertanggung jawab sepenuhnya mengenai kualitas barang.
1.2.
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas kerusakan atau cacat lainnya untuk seluruh material yang
disebabkan oleh kesalahan pabrik. Material Distribusi Utama harus di garansi selama 12 (duabelas) bulan
terhitung sejak diterima oleh pengguna barang/jasa.
1.3.
Biaya pengepakan, pengangkutan, pengujian maupun perbaikan/ penggantian menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa dan sudah termasuk di dalam harga kontrak.
1.4.
Penyedia barang/jasa wajib mengasuransikan Material Distribusi Utama pada saat pengiriman dari
pabrikan ke lokasi pekerjaan serta memberi informasi kepada pengguna barang/jasa tentang jadwal
pengiriman barang serta penyampaian dokumen pengiriman barang, sarana transportasi yang dipakai
sesuai kontrak.
1.5.
Sebelum Material Distribusi Utama dikirim kelokasi pekerjaan harus dilakukan pemeriksaan barang di
pabrik oleh Pengguna Barang/Jasa untuk memberikan keyakinan kepada pengguna barang/jasa bahwa
barang tersebut sudah sesuai dengan Spesifikasi Teknis. Biaya pemeriksaan dipabrik sudah termasuk
dalam harga kontrak.
1.6.
Berdasarkan hasil pengujian sesuai klausal 1.5 akan diterbitkan IQC (Inpection Quality Sertificate) oleh
pabrikan.
1.7.
Saat Material Distribusi Utama (MDU) tiba di pelabuhan (port) dan lokasi pekerjaan akan dilakukan
pemeriksaan/pengujian sesuai Spesifikasi Teknis yang dipersyaratkan, jika tidak sesuai Spesifkasi Teknis
maka material tersebut tidak diterima oleh Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa wajib
mengganti sesuai Spesifikasi Teknis yang dipersyaratkan.
1.7.
Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mengikuti ketentuan sesuai dengan isi
dokumen pemilihan, berikut gambar-gambar rencana serta bertanggung jawab atas kekuatan konstruksi,
perbaikan dan kesempurnaan pekerjaan.
1.8.
Hasil pelaksanaan pekerjaan diserahkan oleh penyedia barang/jasa kepada pengguna barang /jasa dalam
keadaan selesai dengan baik dan dilampirkan dengan sertifikat/surat asal usul barang dan garansi dari
pabrik, serta asuransi khusus untuk Material Distribusi Utama:Tiang Besi, Isolator, Lightning
Arrester,Fuse Cut Out,Kawat AAAC, Kawat AAACS, Kawat LVTC, Panel Distribusi/LV Panel,
Transformator, (Kabel XLPE kalau ada).
1.9.
Pelaksanaan pekerjaan harus didasarkan pada ketentuan dan peraturan di bawah ini serta mengikat :
a. SNI, SPLN, PUIL 2000, dan Buku Standar Konstruksi 2010 PLN.
b. Peraturan lain yang telah diakui oleh Pengawas Pekerjaan.
c. Gambar-gambar dan ketentuan yang ada.
d. Penjelasan yang telah diberikan pada waktu penjelasan.
e. Peraturan yang ada di daerah/tempat di mana pekerjaan dilaksanakan.
f. Peraturan tentang keselamatan kerja (SK Menteri Tenaga Kerja No. 115/KMK/011/81, tanggal 28
Februari 1981.
g. Petunjuk yang diberikan oleh Pengawas Pekerjaan pada waktu pelaksanaan.
h. Gambar lokasi terlampir.
1.10. Selama masa pemeliharaan, penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas kerusakan, perubahan
atau kekurangan yang disebabkan oleh kurang baiknya pelaksanaan pekerjaan dan harus segera
mengganti serta memasang kembali setiap pekerjaan/ bagian pekerjaan yang terbukti rusak/ kurang.
Seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan hal ini adalah menjadi tanggung jawab penuh penyedia
barang/jasa.
1.11. Apabila
dalam
jangka
waktu3
(tiga)
hari
setelah
pemberitahuan
tentang
adanya
kerusakan/perubahan/kekurangan/ketidaknormalan hasil pekerjaan, penyedia barang/jasa belum memulai
penyesuaian, maka Pengawas Pekerjaan berhak untuk memerintahkan pelaksanaan penyesuaian
sebagaimana disebut dalam klausul 1.10 kepada pihak ketiga yang seluruh biayanya dibebankan kepada
penyedia barang/jasa.
2. WAKIL PENYEDIA BARANG/JASA
Untuk kelancaran dan tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan di lokasi, penyedia Barang/Jasa wajib menunjuk
seorang wakil dengan disertakan surat penugasan yang mempunyai kuasa penuh di lokasi pekerjaan dan
dapat menerima segala perintah maupun petunjuk dari Pengawas Pekerjaan.
Pokja Pengadaan Barang/Jasa
37
3.
KEAMANAN
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab terhadap keamanan barang dan peralatan yang digunakan atau
yang ada dibawah tanggung jawabnya.Pengamanan wajib dijalankan oleh penyedia Barang/Jasa untuk
menghindari bahaya pencurian, pengrusakan, kerusakan maupun kerugian lainnya.
4.
KEBERSIHAN
Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara kebersihan di tempat pekerjaan.Bahan-bahan dan peralatan kerja
yang digunakan harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.Sisasisa bahan pekerjaan yang tidak digunakan lagi harus segera dibersihkan dari tempat pekerjaan agar tetap
bersih.
5.
GUDANG DARURAT
Selama pelaksanaan pekerjaan di lokasi, penyedia barang/jasa wajib mempunyai gudang darurat/sewa
gudang untuk meyimpan peralatan kerja dan material listrik dari penyedia barang maupun dari pengguna
barang.Penyedia barang/jasa tetap bertanggung jawab atas keamanan material-materialnya.
6.
38
yang belum ada dapat dipenuhi.Keterlambatan pekerjaan akibat tindakan tersebut menjadi tanggung jawab
penyedia Barang/Jasa.
9. TENAGA PELAKSANA
Didalam melaksanakan pekerjaan, penyedia Barang/Jasa harus menyertakan/menggunakan tenaga-tenaga
teknis yang ahli dalam bidang pekerjaannya baik tenaga ahli asing/Indonesia yang mempunyai pengalaman
kerja/curriculum vitae dalam bidang kerja yang dilaksanakan. Selain tenaga tersebut di atas, Penyedia
Barang/Jasaakan menyediakan tenaga pelaksana (manpower) secukupnya dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut.
10. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada garis besarnya, pekerjaan ini meliputi :
10.1.
Survei/Persiapan Pelaksana.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melakukan survey ulang bersama
petugas lapangan/yang ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa untuk memastikan kebenaran Bill of
Quantity(BQ) di dalam Dokumen Pengadaan, apakah telah dan dapat dilaksanakan sepenuhnya tanpa
ada lingkup pekerjaan yang terlewati.Bila dalam survey ternyata Bill of Quantity (BQ) dianggap tidak
sesuai, maka Penyedia Barang/Jasa harus meminta kejelasan kepada Pengawas Pekerjaan untuk
segera ditindaklanjuti penyelesaiannya.
10.2. Penyedia Barang/Jasa wajib menjaga seluruh material yang akan dipasang dari kerusakan dan
kehilangan.
11. KETENTUAN DOKUMEN.
Bila terjadi perbedaan antara satu dengan yang lainnya, maka yang diberlakukan adalah ketentuan pelaksaan
yang mempunyai kekuatan lebih tinggi dan akan ditindaklanjuti dengan Amandemen Kontrak.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemborong harus mentaati harga yang telah ditetapkan,
memenuhi isi dan makna dari ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam dokumen kontrak.
Bila karena satu hal sehingga terjadi salah perhitungan oleh pemborong dalam menyampaikan penawaran
tanpa disertakan harganya, sedangkan bagian pekerjaan tersebut nyata-nyata yang tidak dapat dipisahkan
dari pekerjaan, maka Pemberi Tugas / Direksi tidak akan memperhitungkan sebagai Kerja Tambah.
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan kualitas barang, kesesuaian spesifikasi
dan konstruksinya.
12.
Pekerjaan Persiapan
a. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia barang/Jasa harus melakukan pekerjaan persiapan
seperlunya termasuk pembersihan lokasi pekerjaan dan koordinasi dengan pengawas lapangan
sehinga seluruh pekerjaan dapt terlaksana dengan baik dan lancar.
b. Segera setelah surat penunjukan diterbitkan, Penyedia Barang/Jasa wajib melaporkan
Penaggung Jawab pekerjaan dan rencananya kepada Direksi Pekerjaan.
c. Penyedia Barang/Jasa pekerjaan diwajibkan bekerja mengikuti Gambar yang terdapat dalam
Dokumen Pengadaan seperti terlampir,keterangan/petunjuk Direksi Lapangan, baik lisan
maupun tulisan dan syarat-syarat lainnya.
39
13.2
13.3
Pekerjaan pematokan
Penentuan pematokan pada situasi atau jalur untuk penanaman tiang-tiang dilaksanakanoleh
rekanan menurut gambar situasi seperti pada lampiran Dokumen pemilihan dan meminta petunjuk
dari PT. PLN (Persero) setempat atau Diereksi lapangan dan Instansi pemerintah daerah setempat
yang bersangkutan/pemilik, sekaligus diajukan permohonan izin untuk pelaksanaan pekerjaan
dimana biaya tersebut diatas adalah beban Penyedia Barang/Jasa.
13.4
Penebangan pohon
Jikaterdapat penebangan pepohonan yang terkena jalur pembangunan jaringan
listrik,
pembiayaannya dibebankan kepada penyedia Barang/Jasa pekerjaan, hanya kepengurusannya dapat
dibantu oleh pihak PT. PLN (Persero) setempat. Pada jalur sepanjang jaringan distribusi udara harus
dibersihkan dari tanaman pada jarak minimum 3 (tiga) meter dari kiri kanan jalur jaringan harus
dibersihkan.
13.5
e.
Bila tanah sedang/keras cukup ditanam langsung ke tanah dan dipadatkan dengan
batu-batu.
Sebelum ditanam, pada bagian tiang yang tertanam dilabur Shell Flincote Emulsion
Type3, sampai 2 (dua) kali merata, selesai pemasangan tiang di-cat aluminium dan
setinggi lebih kurang 1,25 m dari sleeve di-cat hitam. Pengecetan sekurangkurangnya 2 (kali) merata dan baik.
Tiang harus tegak lurus betul dan tidak boleh miring/condong, toleransi yang
diizinkan 2(dua) cm. diusahakan antaratiang satu dengan tiang berikutnya
lurus/simetris. Jarak umum antara tiang pada JTM maksimum50 m untuk daerah
40
f.
g.
h.
13.5.2.
Stay Equipment.
Sebelum konduktor digelar, seluruh stay equipment lengkap harus sudah dipasang untuk
menghindari kemungkinan terjadinya tiang miring akibat tarikan konduktor yang digelar.
Stay Equipment harus terpasang pada posisi sedemikian rupa sehingga pada tiang belokan
(tiang antara tarikan-tarikan konduktor dan Stay Equipment) mempunyai resultan gaya
sama dengan 0 (nol).
Untuk menanam angker blok harus dilakukan penggalian tanah dengan luas dan
kedalaman tanah sesuai gambar terlampir, sehingga masih banyak kepadatan tanah
aslinya. Pengurugan tanah kembali harus dilakukan dengan memadatkan tanah tersebut
lapis demi lapis sehingga penuh kepermukaan tanah. Pada tiang belokan (angle pole)
sebelum penggelaran konduktor dilaksanakan, tiang dibuat miring 5 sampai 7 derajat dari
sumbu tegak ke arah yang berlawanan dengan resultan gaya tarikan konduktor.
Pada masa pemeliharaan pemborong harus memeriksa semua stay equipment sekali lagi
dan diset kembali sehingga tiang dalam posisi tegak lurus terhadap garis horisontal bumi.
13.5.3.
Cross Arm.
Pemasangan cross arm dilakukan sebelum diadakan penggelaran konduktor dan jenis cross
arm dipakai UNP 80 sampai 100 mm berdasarkan SII dan hot deep galvanis dengan
ketebalan 40 micron. Panjang normal cross arm 2.000 mm akan tetapi untuk kebutuhan
tertentu dipakai panjang 2.200 mm. ketentuan ini berlaku berdasarkan fungsinya seperti
jarak antara tiang atau jarak bentangan dan besarnya sudut belok dalam penarikan
konduktor yakni sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
13.5.4.
Type A.1
Type A.2
Type A.3
Type B.3
Pengikat.
Sebagai pengikat pada pin isolator bisa menggunakan preformed top ties dan side ties,
atau menggunakan alluminium bending wire. Preformed top ties digunakan pada tarikan
dengan sudut belok 0 s/d 2 sedangkan bila sudut belok > dari 2 dipergunakan side ties.
Sedangkan alluminium bending wire dapat digunakan pada tarikan dengan sudut belok 0
s/d < 60 dengan panjang 1,5 meter untuk setiap pin isolator. Pengikat pada ujung tiang
atau tiang penegang dapat dipakai preform grip atau strain clamp yang ukurannya
disesuaikan dengan penampang kawat/konduktor yang dipasang.
13.5.5
Sambungan.
Ada dua macam sambungan menurut tempatnya :
a. Sambungan ditengah gawang (tension joint).
b. Sambungan di tiang penegang (non tension joint) atau di tiang pengambilan
(connecting clamp / tapping clamp).
Pada sambungan di tengah-tengah gawang digunakan tension joint sleeve dengan jenis
dan dimensinya disesuaikan dengan jenis dan penampang konduktornya. Sedangkan
sambungan di tiang penegang dan tiang pengambilan menggunakan Htype connector dan
pemasangannya harus menggunakan compression tools dengan ukuran gigi(dies size) yang
disesuaikan dengan penampang konduktor yang dipasang / terpasang.
41
Pada lokasi-lokasi penyambungan atau tapping, seperti pada gardu sisipan dan tapping JTM
baru ke JTM lama yang tidak mungkin dilakukan pemadaman, maka penyambungannya
diharapkan menggunakan live line connector (LLC) dengan metode PDKB-TM.
13.5.6.
Konduktor.
Penggelaran konduktor minimal harus menggunakan peralatanseperti:
a. Hand wich, power pull dan dinamo meter.
b. Messenger steel wire.
c. Roll untuk drum konduktor dan stringing block.
Toleransi adalah 5 % untuk AAAC 150 mm dan AAAC 70 mm.
Dalam penggelaran konduktor agar didudukkan drum/haspel konduktor dibuat kuat, drum
tersebut tetap mudah berputar dan konduktor dapat dijamin tidak cacat.Penarikan
konduktor agar dimulai dari awal tiang penegang sampai pada tiang penegang lainnya atau
dari isolator tarik yang pertama ke isolator tarik berikutnya, kemudian dibiarkan beberapa
hari sampai konduktor tersebut mencapai titik muai maksimum.Setelah konduktor
mencapai titik muai maximum, penarikan konduktor dapat dilanjutkan kembali.
Selanjutnya dilakukan pengikatan pada isolator. Penarikan konduktor yang dilaksanakan
tanpa strining blok atau tanpa mengikuti ketentuan di atas, sehingga mengakibatkan
rusaknya konduktor, menjadi tanggung jawab pemborong.
13.5.7.
Grounding / Pentanahan.
Semua peralatan seperti L.Arrester, titik netral trafo, LV Board dan lain-lain harus terpasang
grounding / pentanahan, dipancang/diarahkan vertikal ke dalam tanah sampai ujung
bagian atas tertanam 50 cm dibawah permukaan tanah. Sebagai konduktor pentanahan
digunakan BC 50 mm. Konduktor pentanahan pasangan luar yang dipasang di tiang, harus
dilindungi dengan pipa galvanis panjang 3 meter, dipasang dengan rapi seperti gambar
terlampir. Nilai tahanan pentanahan untuk sistem TM sama dengan / lebih kecil dari 3
ohm.
13.5.8
Penghalang Panjat.
Penghalang panjat dipasang pada tiang jaringan TM murni, Tiang Trafo dan dipasang
dengan ketinggian 2,5 s/d 3 meter dari permukaan tanah.
Sebelum dipasang, trafo harus diperiksa terlebih dahulu dulu untuk memastikan bahwa
trafo yang akan dipasang dalam keadaan baik.
Bagian Transformator yang harus dites dan diperhatikan adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
13.6.2.
13.6.3.
13.6.4.
42
13.6.5
Pemasangan arde /pentanahan untuk sistem TM (L.Arrester) dengan JTR pada sisi
nol/netralnya serta body trafo terpasang terpisah dengan tahanan pentanahan sebagai
berikut:
TM sama dengan / lebih kecil 3 ohm.
TR, netral / body sama dengan / lebih kecil 5 ohm.
Pengujian harus dilakukan kedua belah pihak yaitu Pengawas pekerjaan/Wakil dan dari
Penyedia Barang/Jasa.
13.9.3
Perbaikan atau penggantian material yang mengalami kerusakan akibat pengujian menjadi
beban Penyedia Barang/Jasa.
13.10. Pemeliharaan.
Pada masa pemeliharaan pemborong wajib melakukan penyempurnaan terhadap seluruh pekerjaan
yang oleh Pengawas pekerjaan dianggap perlu disempurnakan.
Contoh :
Penebangan dan perabasan pohon.
Pengencangan dan penyempurnaan pasangan stay equipment (treck schoor, kontramast dan
druch schoor ).
Meluruskan tiang yang miring.
Pengencangan konduktor.
Penggantian material yang rusak akibat testing.
Dan lain-lain.
14. Spesifikasi teknik untuk Tiang Besi, Isolator, Lightning Arrester, Kawat LVTC, Transformator serta
perlengkapan lainnya terlampir.
Pokja Pengadaan Barang/Jasa
43
44