Artikel Zat Cair
Artikel Zat Cair
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ELISABETH
ASSANDRA
COLLIN
HAIKEL
STEFANIE
ELSE
DOIN
KRISTINA
KELAS :
TEKANAN PADA ZAT CAIR
Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika kamu mencoba untuk
menyelam ke dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam maka kamu akan merasa gaya
yang menekan ke tubuhmu semakin besar. Semakin dalam, berat air yang mendorong kita
semakin banyak, akibatnya gaya yang diberikan semakin besar sehingga tekanan di dalam air
bertambah sesuai kedalamannya. Selain kedalaman, jenis zat cair juga mempengaruhi
tekanan hidrostatis. Semakin besar masa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada
kedalaman tertentu. Secara matematis, tekanan zat cair (tekanan hidrostatis) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis
zat cair dan kedalaman di dalam zat cair.
HUKUM TEKANAN HIDROSTATIS
Menurut hukum tekanan hidrostatis “Tekanan hidrostatis yang terletak pada semua titik
yang terletak pada suatu bidang datar dalam suatu jenis zat cair yang sama besarnya sama”
Hukum tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak mengalir).
Rumus tekanan hidrostatis
P=ρgh
Dimana :
1. Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit. Hal
ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga akan semakin besar.
2. Pembuatan Bendungan
Mengapa tukang bangunan membuat dinding bendungan bagian bwawah lebih tebal
dari bagian atas ? sesuai konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam maka tekanan akan
semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari bagian atas agar
bendungan tidak jebol karena tekanan zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.
3. Pemasangan Infuse
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah pasien. Hal ini
dilakukan karena pemasangan infus harus memperhatikan tekanan darah pasien. Dimana
tekanan infus harus lebih tinggi dari tekanan darah pasien agar cairan infusmengalir ke dalam
tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih besar dari tekanan cairan infus maka yang
terjadi darah pasien akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus.
HUKUM PASCAL
Blaise Pascal mengemukakan hukum Pascal yang berbunyi: “ Tekanan yang diberikan
zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama
besar”
Keterangan: F1= gaya pada penampang A1 (N) A1=luas penampang 1 (m2) F2= gaya
pada penampang A2 (N) A2=luas penampang 2 (m2) Aplikasi Hukum Pascal Peralatan-
peralatan yang menggunakan prinsip kerja Hukum Pascal antara lain dijelaskan sebagai
berikut.
a. Dongkrak Hidrolik
Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil? Bagian badan mobil yang akan
diganti bannya harus diganjal supaya badan mobil tidak miring. Untuk melakukan itu,
digunakan dongkrak hidrolik.
Gambar 1 memperlihatkan skema dongkrak hidrolik yang terdiri atas:dua bejana yang
berhubungan terbuat dari bahan yang kuat misalnya besipenghisap kecil dan penghisap
besar minyak pengisi bejana.Adapun cara kerja dongkrak hidrolik tersebut adalah sebagai
berikut. Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk menekan penghisap
kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak ke segala arah. Oleh karena dinding bejana
terbuat dari bahan yang kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-
satunya jalan, tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar A2.
Tekanan ini sama dengan tekanan yang diterima pengisap besar A2. (Ingat Hukum
Pascal)
b. Rem Hidrolik
Tak terbayangkan jika sistem rem pada mobil tidak menggunakan Hukum Pascal.
Pengendara mobil akan memerlukan tenaga besar untuk menghentikan laju mobilnya. Akan
tetapi, dengan menerapkan Hukum Pascal pada sistem rem mobil, pengemudi hanya perlu
memberikan gaya kecil untuk mengurangi laju kendaraannya. Gaya ini berupa injakan kaki
pada pedal rem.
Hukum Pascal dapat juga terjadi pada aliran darah pada tubuh kita. Aliran darah pada
tubuh kita berada dalam suatu ruang tertutup yakni di dalam ruang tertutup. Darah mengalir
melalui suatu pembuluh darah. Jika orang yang sehat (normal), pembuluh darah orang yang
sehat bersih tanpa ada penghambat. Sehingga orang yang normal aliran tekanan darahnya pun
stabil.
Tetapi jika orang yang misalnya terkena penyakit tekanan darah tinggi karena kelebihan
kolesterol makan pembuluh darahnya akan lebih menyempit. Sehingga jantung akan bekerja
lebih keras dalam memompa lebih keras yang bahkan dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah. Penyebab lain tekanan darah tinggi yang dapat menyempitkan pembuluh
darah adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman beralkohol.
HUKUM ARCHIMEDES
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh
benda tersebut”
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-
hari :
Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa tangki
penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh
tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang
berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak
naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk
mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan membuat kran
tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup
2. KAPAL SELAM
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal
selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air
laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam
mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka
kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.
3. HIDROMETER
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini
berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan
stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip Archimedes.
Semakin besar besar massa jenis zar air, maka akan semakin sedikit bagian hidrometer
yang tenggelam. Hidrometer ini banyak dipakai untuk mengetahui besarnya kandungan air
dalam susu, bir, atau minuman lain.
Hidrometer ini terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca tersebut terapung dan tegak
dalam zat cair, maka bagian bawahnya diberi butiran timbal yang berfungsi sebagai beban.
Diameter bagian bawah tabung dirancang lebih besar dengan tujuan agar volume zat cair
yang dipindahkan oleh hidrometer menjadi lebih besar. Dengan begitu, dihasilkanlah gaya ke
atas yang lebih besar, dan terapunglah hidrometer dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca ini dirancang sedemikian rupa agar perubahan kecil dalam berat
benda yang dipindahkan dapat menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tabung yang
tercelup dalam zat cair tersebut. Ini berarti adanya perbedaan bacaan yang terdapat pada skala
menjadi lebih jelas.
4. JEMBATAN PONTON
5. KAPAL LAUT
Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini
bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar.
Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang
dipindahkan, sehingga gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu
melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.