Syarat Mutu Minuman Bubuk Berdasarkan SNI 01-4320-1996 PDF
Syarat Mutu Minuman Bubuk Berdasarkan SNI 01-4320-1996 PDF
Minuman serbuk yang telah diolah dalam penyajian bentuk bubuk (instan)
dan praktis. Permasalahan yang umum terjadi pada pembuatan bubuk instan
pemanasan tinggi (lebih 60 C) seperti hilang atau rusaknya komponen flavor serta
terjadinya pengendapan pada saat bubuk dilarutkan dalam air, sehingga untuk
dan penggunaan bahan penstabil yang berfungsi melapisi komponen flavor serta
(Intan, 2007).
mendidih, namun cukup dengan air suam-suam kuku atau bahkan dengan air
dingin. Bahan serbuk yang telah diberi perlakuan instan akan menjadi mudah larut
dan terdispersi. Serbuk instan memiliki ciri tidak higroskopis (menyerap air)
sehingga tidak menggumpal dan apabila dibasahi maka serbuk instan akan
terdispersi, melarut, serta stabil (tetap instan). Pembuatan produk pangan secara
sehingga mutu produk lebih terjaga dan tidak mudah kotor serta terjangkit bibit
5
Keuntungan dari suatu bahan ketika dijadikan minuman serbuk adalah
mutu produk dapat terjaga dan tanpa pengawet. Semua hal tersebut
dimungkinkan karena minuman serbuk instan merupakan produk dengan kadar air
yang cukup rendah yaitu sekitar 3-5%. Melalui proses pengolahan tertentu,
minuman serbuk instan tidak akan mempengaruhi kandungan atau khasiat dalam
bahan (Rengga dan Handayani, 2004). Standar mutu serbuk minuman penyegar
minuman serbuk antara lain menggunakan pengering semprot atau spray drying.
Kendala jika menggunakan metode ini adalah dari segi biaya sangat mahal
6
sehingga tidak cocok untuk usaha menengah ataupun usaha kecil
(Awpermana, 2009).
penggunaannya tidak dilakukan dengan suhu tinggi (>100 oC) karena akan
berpengaruh buruk untuk kandungan gizi dari bahan. Apabila suhu yang
lama. Untuk itu suhu pengeringan yang digunakan berkisar antara 60-80oC
Sereh
Tanaman sereh dapur tumbuh pada iklim tropis, cahaya matahari dan
curah hujan yang tidak terlampau melimpah. Di daerah yang curah hujannya
berlimpah, tanaman ini dapat dipanen lebih sering dibandingkan dengan daerah
yang lebih kering, namun minyak yang dihasilkan berkadar citral lebih rendah
(Guenther, 2006). Komponen utama penyusun sereh dapat dilihat pada Tabel 2.
seni, peluruh keringat, peluruh dahak (obat batuk), bahan untuk kumur, dan
penghangat badan. Daunnya sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan,
pengobatan pasca melahirkan, penurun panas dan pereda kejang (Wibisono, 2011).
7
Adapun kedudukan taksonomi sereh dapur termasuk menurut Guenther (2006):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Batang Sereh
Manfaat sereh, terutama pada batang dan daun yang kering digunakan
untuk bumbu masak, minyak wangi, bahan pencampur jamu, dan juga dibuat
minyak atsiri. Kandungan kimia tanaman sereh lebih banyak terdapat pada batang
dan daun yang mengandung senyawa citral, sitronellal, geraniol, mirsena, nerol,
diperoleh dari senyawa citral. Citral adalah cairan tak berwarna atau agak kuning,
memiliki rasa lemon yang kuat, yang terdiri atas senyawa geranial dan neral
dengan rumus molekul C10H16O (Wikipedia, 2010). Adapun struktur kimia citral
8
Batang sereh dapat memiliki panjang lebih dari 30 cm. Sereh ini memiliki banyak
yang dimiliki batang sereh untuk kesehatan tubuh kita. Kandungan yang dimiliki
dipenten, citral, dan lain-lain. Khasiat batang sereh antara lain: antikanker,
(Wibisono, 2011).
Jahe
Rimpang jahe memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari agak pipih,
adalah minyak yang mudah menguap dan memberikan bau khas pada jahe.
pedas dan agak pahit adalah oleoresin (fixed oil). Senyawa oleoresin yang
terdapat dalam rimpang jahe adalah sebanyak 3%-4%. Senyawa oleoresin ini
dapat diekstrak dengan pelarut alkohol, keton ataupun ester. Komponen utama
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan
9
termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Menurut Rukmana (2003)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoidae
Genus : Zingiber
Komponen utama dari jahe segar adalah gingerol. Gingerol sangat tidak
stabil dengan adanya panas dan pada suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol.
menguap (non volatile oil). Minyak menguap yang biasa disebut minyak atsiri
merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan minyak tak menguap
yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit.
kandungan jahe, yaitu minyak atsiri dari fixed oil yang terdiri dari zingerol,
10
stabilitas terbaik pada pH 4, sedangkan pada suhu 100°C dan pH 1, degradasi
perubahan relatif cukup cepat (Wohlmuth, et al., 2005). Adapun struktur kimia
1. Jahe putih/kuning besar disebut juga jahe gajah atau jahe badak.
Ditandai ukuran rimpangnya besar dan gemuk, warna kuning muda atau kuning,
berserat halus dan sedikit. Beraroma tapi berasa kurang tajam. Dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun tua, baik sebagai jahe segar maupun olahan. Pada
2. Jahe kuning kecil disebut juga jahe sunti atau jahe emprit.
Jahe ini ditandai ukuran rimpangnya termasuk kategori sedang, dengan bentuk
agak pipih, berwarna putih, berserat lembut, dan beraroma serta berasa tajam. Jahe
ini selalu dipanen setelah umur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari
jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-
11
3. Jahe merah
berserat kasar, beraroma dan berasa tajam. Dipanen setelah tua dan memiliki
minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil sehingga jahe merah umumnya
Menurut laporan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, produksi tanaman jahe
Sumatera Utara tahun 2011 adalah 5.037.719 kg dengan produktivitas 2,41 kg/m 2
sedangkan daerah dengan produksi tanaman jahe terbesar di Indonesia adalah D.I.
Komposisi kimia jahe sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
waktu panen, lingkungan tumbuh (ketinggian tempat, curah hujan, jenis tanah),
keadaan rimpang (segar atau kering) dan geografi (Ali, et al., 2008). Rasa pedas
dari jahe segar berasal dari kelompok senyawa gingerol, yaitu senyawa turunan
fenol yang merupakan komponen kimia utama keton aromatik (Hernani dan
Hayani, 2001). Adapun komposisi kimia jahe dalam 100 g bahan adalah seperti
12
Gula aren
Gula aren dikenal masyarakat sebagai gula jawa. Gula aren merupakan
olahan nira pohon aren (enau) yang diambil dari tandan bunga jantan. Biasanya
apabila tidak dibuat menjadi gula aren, buahnya akan dibuat menjadi makanan
olahan salah satunya adalah kolang-kaling. Selain itu salah satu unsur yang
metabolisme dan mengaktifkan fungsi sel sehingga stamina tubuh tetap terjaga
(Rumokoi, 1990).
dengan gula putih. Gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah
yaitu sebesar 35 sedangkan pada gula pasir indeks glikemiknya sebesar 58.
Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan pada makanan
darah, skala yang digunakan adalah 0-100. Indeks glikemik disebut rendah jika
berada di skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan
1. Gula kerekan
13
2. Gula pasir
Gula aren yang dikristalkan kecil-kecil seperti pasir. Bedanya dengan gula
pasir (tebu) adalah warnanya. Gula pasir (aren) berwarna merah sedangkan gula
3. Gula semut
Gula semut ini mirip dengan gula pasir, yaitu bentuknya kecil-kecil
mengkristal seperti gula pasir. Hanya saja lebih besar sedikit daripada gula pasir
(Safari, 1993).
Proses pembuatan gula aren lebih alami sehingga zat-zat tertentu yang
memurnikannya. Nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini tidak menyebabkan
lonjakan kadar gula darah yang signifikan, sehingga tidak membahayakan tubuh
Kekhasan dari segi kimia gula aren yaitu mengandung sukrosa kurang
lebih 84% dibandingkan dengan gula tebu dan gula bit yang masing-masing hanya
20% dan 17% sehingga gula aren mampu menyediakan energi yang lebih tinggi
dari gula tebu dan gula bit (Rumokoi, 1990). Kandungan gizi yang terdapat pada
14
Bahan-bahan Tambahan pada Pembuatan Minuman Penyegar Sereh
Susu bubuk
Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid
(susu asli). Susu bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama daripada susu cair
dan tidak perlu disimpan di lemari es karena kandungan uap airnya sangat rendah
sehingga menyebabkan tingkat ketahanannya lebih baik daripada susu cair yang
memiliki kadar air yang lebih banyak. Susu bubuk memiliki kandungan gizi yang
lebih rendah dari pada susu cair segar sebab telah mengalami proses panjang
(spray drying atau freeze drying) (Buckle, 2009). Standar mutu susu bubuk dapat
Tabel 5. SNI 01-2970-1999 untuk standar mutu susu bubuk rendah lemak
Kriteria mutu Satuan Susu bubuk rendah lemak
Bau - normal
Rasa - normal
Air b/b, % maks. 5
Lemak % 1,5
Protein % 30
Cemaran logam
Tembaga (Cu) mg/kg maks. 20
Timbal (Pb) mg/kg maks. 0,3
Seng (Zn) mg/kg maks. 40
Raksa (Hg) mg/kg maks. 0,03
Arsen mg/kg maks. 0,1
Cemaran mikroba
TPC koloni/g maks. 5x105
Coliform APM maks. 10
E.coli koloni/g negatif
Salmonella koloni/g negatif
S. Aureus koloni/g 1 x 102
Sumber: BSN, 2006
15
Gum arab
berantai panjang yang larut dalam air sehingga berpengaruh terhadap proses
memberikan cita rasa gurih dan kesan lembut di mulut (Info Pangan, 2012).
Gum arab adalah eksudat kering dari pohon acacia. Senyawa ini
dan asam D-glukoronat. Gum arab merupakan salah satu dari beberapa gum yang
Gum arab bersifat netral, agak asam dalam bentuk garam, dan merupakan
kalium. Gum arab memiliki sifat dapat mempertahankan flavor dari bahan yang
dikeringkan hal ini dikarenakan gum arab mampu melapisi partikel flavor
sehingga bahan terlindung dari oksidasi, evaporasi dan absorpsi air dari udara.
Gum arab dapat digunakan untuk pengikatan flavor, bahan pengental, pembentuk
lapisan tipis, dan pemantap emulsi. Gum arab mempunyai gugus arabino galactan
protein (AGP) dan gliko protein (GP) yang berperan sebagai pengemulsi dan
16
pengental (Gaonkar, 1995). Adapun kandungan zat gizi gum arab tiap 100 g
Tabel 6. Kandungan zat gizi gum arab (per 100 gram bahan)
No Kandungan gizi Jumlah
1. Kadar air 10,8 g
2. Kadar abu 3,4 g
3. Kadar protein 1,7 g
4. Sodium 14,0 mg
5. Potassium 310,0 mg
6. Total karbohidrat 86,6 mg
7. Serat makanan larut 86,6 mg
8. Kalsium 1117,0 mg
9. Magnesium 292,0 mg
10. Besi 2,0 mg
Sumber : Rabah dan Abdalla (2012)
Karena sifatnya yang tidak berbau atau berasa gum arab dapat digunakan pada
Adapun struktur kimia dari gum arab dapat dilihat pada Gambar 3.
Jeruk nipis
Jeruk nipis adalah salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin
C dan berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Buah ini termasuk dalam
keluarga Citrus yang berasal dari suku Rutaceae. Sebagian besar jeruk memiliki
rasa yang asam dan menyegarkan, itu karena kandungan asam sitrat dalam jeruk
17
tersebut, meskipun tidak jarang kita menemukan buah jeruk yang rasanya manis.
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan yang menghasilkan buah yang bulat
dan berwarna hijau atau kuning memiliki diameter 3-6 cm, umumnya
mengandung daging buah yang asam, agak serupa rasanya dengan lemon (Astarini
tumbuh di Asia bagian selatan, Jepang, dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh
dengan baik pada lingkungan beriklim tropis. Tanaman ini memiliki bunga yang
berwarna putih. Buah yang dihasilkan memiliki rasa yang sangat asam. Kulit
buahnya tipis dan berwarna hijau atau kuning (Astarini dan Ferbriani, 2010).
Garam
Secara fisik garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal
(NaCl) sebesar 80% serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium
higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan)
sebesar 0,8 – 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 80oC (Burhanuddin, 2001).
Garam juga dapat mempengaruhi aktivitas air (Aw) dari bahan, sehingga
pengaruh racunnya, namun ada beberapa organisme seperti bakteri halofilik dapat
tumbuh dalam larutan garam yang hampir jenuh, tetapi mikroorganisme ini
18
Tahap Pembuatan Serbuk Minuman Penyegar
homogenisasi serbuk batang sereh, serbuk jahe dan serbuk gula aren, pengemasan.
Salah satu tahapan pengolahan serbuk minuman penyegar yaitu penyortiran dan
disemprot air yang bertekanan tinggi, atau dicuci dengan tangan. Bila
penampakan yang baik. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air atau
termal dan umumnya membutuhkan suhu berkisar 75-95oC selama 1-10 menit
(Estiasih dan Ahmadi, 2009). Secara umum tujuan blansing adalah menonaktifkan
19
Dan yang paling penting dalam blansing adalah mengurangi jumlah mikroba
endapan pada sari yang dihasilkan. Setelah bahan hancur dilakukan penyaringan
dengan kain saring atau saringan yang halus. Tujuan dari penyaringan ini adalah
untuk mengurangi biji atau daging buah yang tidak hancur sempurna
(Buckle, et al., 2009). Campuran sari batang sereh dan jahe kemudian dicampur
dengan bahan tambahan yang telah disiapkan, semua hasil pencampuran tersebut
di dalam oven dengan suhu 60 oC selama 48 jam. Adapun tujuan lain pengeringan
ialah untuk mengurangi volume dan berat produk sehingga dapat mengurangi
20
Pembentukan serbuk campuran dilakukan dengan proses penghalusan dengan
menjadi granula-granula yang kecil yang dapat mengubah tekstur dari produk
kembali dengan cara mengayak untuk mendapat butiran-butiran yang lebih halus
(Bernasconi, et al., 1995). Ayakan yang digunakan adalah ayakan komersil berupa
anyaman dengan mata jala yang berbentuk bujur sangkar atau empat persegi
Proses pencampuran sari campuran yang telah halus (bubuk instan yang
yang dicampurkan sesuai perlakuan yaitu 12% atau 72 g, 14% atau 84 g, 16% atau
merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan
maupun non pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan
bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat aneka warna,
dapat diproduksi secara masal, harga relatif, dan berbagai jenis pilihan bahan
21
Kemasan klip plastik merupakan kemasan yang cocok digunakan pada
serbuk minuman penyegar. Klip plastik merupakan kantong berbahan LDPE (Low
mempunyai rel atau klip diatasnya yang bisa dibuka atau ditutup kembali. Klipnya
ekonomis serta tahan lama dan dapat digunakan kembali merupakan alasan
pemilihan klip plastik ini (Wikipedia, 2010). LDPE merupakan salah satu jenis
plastik yang memiliki massa jenis rendah, kuat, agak tembus cahaya, fleskibel dan
permukaannya agak berlemak. Pada suhu dibawah 60oC sangat resisten terhadap
senyawa kimia dan daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, namun kurang
baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Titik lelehnya berkisar antara
22