Anda di halaman 1dari 4

PENINGKATAN NILAI TAMBAH MELALUI AGROINDUSTRI

Nilai tambah (value added) adalah


Komoditas Potensi Harga jual Potensi Rendemen Harga Jual
Produksi/hektar olahan Olahan
Singkong 40 ton Rp 650- Mocaf 30% Rp 4.500/kg
1.500/kg 1)
Kopi 2,2-2,5 ton3) Rp 21.000- Kopi 20% 22.500/150gr5)
41.500/kg4) bubuk
kemasan,
minuman
kopi
instan

Jagung 4 ton Rp 3.300 Tepung 55,2%14) Rp 3.750-


(kadar air jagung 5.000/kg
19%)2) pakan
ternak,
Rp 4.600
tepung
(kadar air
jagung
10%)2)
industri
bentuk: jagung
makanan
pipilan

Nanas 720 ton Rp Selai Selai Keripik nanas:


8.000/kg6) nanas, nanas: Rp 26.000/kg9)
serat 67,30%7)
Selai nanas: Rp
nanas,
Nata de 25.000/600gr11)
manisan
pina: kadar
buah, Leather nanas:
air 98%8)
nata de Rp
pina, Dodol: 1.200/bungku10)
dodol 50%
cocktail nanas:
nanas,
Manisan: Rp
keripik
75% 20.000/165ml12)
nanas,
leather dodol nanas: Rp
nanas, 60.000/kg13)
cocktail
manisan nanas:
nanas
Rp 28.500/kg13)
Sumber:
2)
agromaret.com

Erdiansyah, N.P., Sumirat, U., dan Priyono. 2014. Keragaman potensi daya hasil populasi bastar
3)

kopi robusta (Coffea canephora). Pelita Perkebunan 30(2): 92-99.

Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kopi 2015-2017. 2106. Direktorat Jenderal


4)

Perkebunan.

Sukirno, Astro, H.M., dan Sutrisno. 2106. Kajian peningkatan kemampuan teknologi unit usaha
5)

pengolahan Lombokmule Paece di Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat. Seminar Nasional IENACO
418-425.
6)
http://batam.tribunnews.com/2016/02/10/bisnis-buah-nanas-di-bintan-kian-menggiurkan

Diharjo, S.S., Suyanti, dan Sunarmani. 2006. Tingkat kematangan panen buah nanas sampit untuk
7)

konsumsi segar dan selai. Jurnal Hortikultura. 16(3): 258-266.

Rizal, M., dan Triwidyawati, A. 2015. Diversifikasi produk olahan nanas untuk mendukung
8)

ketahanan pangan di Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas


Indonesia 1(8): 2011-2015.
9)
https://www.kompasiana.com/febbytrisakti/membudayakan-kewirausahaan-olahan-nanas-
khas-riau_55182432a333114f07b6631e

Wulan Dani Sartika Sari, Wignyanto, Arie Febrianto Mulyadi. 2014. PERANCANGAN UNIT
10)

PENGOLAHAN LEATHER NANAS SKALA INDUSTRI KECIL DALAM ASPEK TEKNIS DAN FINANSIAL DI
KABUPATEN KEDIRI . Skripsi. Universitas Brawijaya.

Budihastuti, D., Katiandagho, T.M., dan Benu, N.M. 2016. Profil usaha selai nanas “Cap Burung
11)

Maleo” UD Asli Totabuana di Kelurahan Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Agri-Sosio Ekonomi
Unsrat 12(2A): 201-212.
12)
http://radarbanyumas.co.id/ngudiono-inovasi-mengolah-nanas-menjadi-berbagai-produk/

Agustina, R., Jayanti, D.S, dan Mechram, S. 2104. Model simulasi penanganan pascapanen
13)

sekunder (teknologi pengolahan) nanas (Ananas comosus merr) (studi kasus: Kabupaten Aceh
Tengah). Jurnal Rona Teknik Pertanian 7(1): 45-57.

14)Aini, N., Wijonarko, G., dan Sustriawan, B. 2107. Sifat fisik, kimia, dan fungsional tepung jagung
yang diproses melalui fermentasi. Agritech 36(2): 160-169

GAHARU
Lahan gambut adalah lahan dengan ekosistem unik dan rentan (fragile). Di
dalamnya, terdapat flora dn fauna spesifik yang tidak terdapat di ekosistem lain.
Oleh karenanya, penyelamatan dan konservasi keanekaragaman perlu dilakukan
untuk mencegah hilangnya plasma nutfah pada ekosistem lahan gambut. Dari
beberapa jenis flora penting yang juga bernilai ekonomis tinggi di lahan gambut
salah satunya adalah gaharu (Aquilaria sp) (Mawardi, 2007).

Tabel-VI.1. Analisis Kelayakan Usahatani Gaharu Per Tahun


Profil Basah
Produksi (kg/Ha) 1.760
Harga Satuan (Rp/kg) 6.000.000
Nilai (Rp) 10.560.000.000
Total Biaya (Rp) 748.488.710
Gross Margin (Rp) 9.752.796.705
Sumber: Wuysang, dkk., 2015

Anda mungkin juga menyukai