Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI

“PENTINGNYA SAYUR DAN BUAH BAGI LANSIA”


DI POLI GERIATRI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO
Diajukan sebagai salah satu tugas individu Praktik Kerja Lapangan Rumah
Sakit dalam Asuhan Gizi Klinik

Oleh

ISNA MA’RUFIANI DEWI

NIM : P1337431214042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN GIZI
2017
LATAR BELAKANG
Gizi memegang peranan sangat penting dalam kesehatan usia lanjut. Dalam
kehidupan ini manusia tidak dapat terhindar dalam proses penuaan yang berlaku dalam
kehidupan dirinya. Banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi
mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut. Penurunan
mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung,
nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah buang air besar (BAB) yang dapat
menyebabkan wasir. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban,
kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan
sehari-hari.

Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh
dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara
biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain
penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia sehingga dihubungkan dengan
kekurangan vitamin A, vitamin C dan asam folat. Sedangkan gangguan pada indera pengecap
dihubungkan dengan kekurangan kadar Zn yang juga menyebabkan menurunnya nafsu
makan. Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel syaraf
pendengaran.

Masalah gizi yang dihadapi oleh para Lansia seperti penurunan dalam proses
metabolisme sekitar 15-20 % pada usia lanjut yang disebabkan berkurangnya masa otot dan
aktivitas dan masa otot per hari berkurang akan terjadi di usia lanjut maka konsumsi sumber
protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan. Salah satu
masalah yang banyak diderita Lansia adalah sembelit atau kosntipasi (susah BAB) dan
terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan te;ah terbukti dapat
menyembuhkan konstipasi dan benjolan-benjolan pada usus. Sumber serat yang baik bagi
lansia adalah sayuran, buah-buahan dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan
mengkonsumsi suplemen serat karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu tinggi yang
dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak diserap oleh
tubuh.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi


vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, vitamin D dan E umumnya kekurangan
ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan khususnya buah-buahan dan sayur.
Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme
zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat. Sehingga perlu dilakukan suatu penyuluhan tentang pentingya
konsumsi buah dan sayur bagi Lansia agar terjadi perbaikan status gizi dan peningkatan
pengetahuan tentang gizi bagi Lansia.
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Pokok Bahasan : Sayur dan Buah bagi Lansia

Sub Pokok Bahasan : Memahami pentingnya konsumsi sayur dan buah bagi Lansia

Tanggal : Kamis, November 2017

Sasaran : Pasien rawat jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

A. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Manula dapat memahami
tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Manula dapat :
a. Menjelaskan tentang masalah gizi Lansia
b. Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan bagi Manula
c. Menjelaskan pentingnya konsumsi sayur bagi Manula
d. Menjelaskan pentingnya konsumsi buah bagi Manula

B. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

C. MEDIA
Leaflet

D. SETTING TEMPAT

KETERANGAN :

P = Audience

= Pemateri
A
E. PENGORGANISASIAN
Pemateri : Isna Ma’rufiani Dewi
Sekretaris : Nurul Hasna
Sie. Perkap : Oktarina L
Dokumentasi : Pingki Larasputri

F. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : , November 2017
Pukul :
Sasaran : Pasien rawat jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
G. SUSUNAN KEGIATAN

NO ACARA WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN MEDIA

1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab Kata-kata/


memperkenalkan diri salam dan kalimat
2. Menyampaikan tujuan pokok
menyimak
materi 2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu
dan menyimak
4. Apersepsi dengan memberi
3. Menyepakati
pertanyaan awal tentang
kontrak waktu
masalah gizi pada Lansia 4. Menjawab
pertanyaan
2 Inti 20 menit Menjelaskan meteri penyuluhan : Mendengarkan Leaflet
1. Tentang masalah gizi Lansia
dan menyimak
2. Peserta dapat menjelaskan
tentang masalah gizi Manula
3. Peserta dapat menjelaskan
tentang makanan yang
dianjurkan bagi Manula
4. Pentingnya konsumsi sayur
bagi Manula
5. Pentingnya konsumsi buah
bagi Manula
Tanya jawab 15 menit Meminta peserta untuk Mengajukan Kata-kata/
mengajukan pertanyaan pertanyaan Kalimat
3 Penutup 10 menit 1. Menyimpulkan bersama-sama 1. Mendengarkan Kata-kata/
hasil penyuluhan dan memberi kalimat
2. Menutup penyuluhan dan
kesimpulan
mengucapkan salam 2. Menjawab
salam
H. EVALUASI
1. Peserta dapat menjelaskan tentang masalah gizi Manula
2. Peserta dapat menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan bagi Manula
3. Peserta dapat menjelaskan pentingnya konsumsi sayur bagi Manula
4. Peserta dapat menjelaskan pentingnya konsumsi buah bagi Manula
LAMPIRAN MATERI

A. Masalah gizi pada Manula


1. Perubahan Fisiologis
Menurut (Darmojo,2010) adapun perubahan fisiologis sebagai berikut :
a. Gigi dan mulut
Gigi merupakan unsur penting untuk pencapaian derajat kesehatan dan gizi
yang baik. Perubahan fisiologis yang terjadi ]ada jaringan keras gigi sesuai
perubahan pada gigi. setelah gigi erupsi,morfologi gigi berubah karena
pemakaian kemudian tanggal digantikan gigi permanen.pada usia lanjut gigi
permanen menjadi kering,lebih rapuh,berwarna lebih gelap,dan bahkan
sebagian gigi telah tanggal (Arisman,2004).Dengan hilangnya gigi geligi
akan mengganggu hubungan oklusi gigi atas dan bawah akan mengakibatkan
daya kunyah menurun. Pada lansia saluranpencernaan tidak dapat
mengimbangi ketidaksempurnaan fungsi kunyah sehingga akan
mempengaruhi kesehatan umum (Darmojo,2010)
b. Indra pengecap dan pencium
Dengan bertambahnya umur ,kemampuan mengecap,mencerna,dan
metaboisme makanan berubah. Dalam Darmojo (2010) menyatakan 80%
tunas pengecap hilang padausia 80 tahun. Wanita pasca menopause
cenderung berkurang kemampuan mearasakan manis dan asin.keadaan ini
dapat menyebabkan lansia kurang menikmati makanan dan mengalami
penurunan nafsu makan dan asupan makanan.
c. Gastrointestinal
Motilitas lambung dan pengosongan Lambung menurun seiring dengan
meningkatnya usia. Lapisan lambung lansia menipis di atas 60 tahun,sekresi
HCL dan pepsin berkurang. Akibatnya penyerapan vitamin dan zat besi
berkurang sehingga berpengaruh pada kejadian osteoporosis dan
osteomalasia pada lansia. Pada manusia lanjut usia,reseptor pada esophagus
kurang sensitive dengan adanya makanan. Hal ini menyebabkan kemampuan
peristaltic esophagus mendorong makanan ke lambung menurun sehingga
pengosongan esophagus terlambat (Darmojo.2010).
2. Masalah Kesehatan
a. Konstipasi
Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi, seperti kurangnya
gerakan fisik, makanan yang kurang sekali mengandung serat, kurang
minum, akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain-lain. Akibatnya,
pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau isi usus menjadi tertahan.
Pada konstipasi, kotoran di dalam usus menjadi keras dan kering, dan pada
keadaan yang berat dapat terjadi akibat yang lebih berat berupa penyumbatan
pada usus disertai rasa sakit pada daerah perut.
b. Penyakit diabetes pada usia lanjut
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditnadai dengan
metabolisme karbohidrat dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan
insulin atau secara relatif kekurangan insulin. Klasifikasi diabetes mellitus
yang utama adalah tipe I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan
tipe II : Non Insulin Dependent Mellitus (NIDDM). Lebih dari 50% lansia
diatas usia 60 tahun yang tanpa keluhan, ditemukan hasil Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) yang abnormal. Cara mencegah diabetes pada lansia
salah satunya yaitu konsumsi sayur dan buah, mengonsumsi sayur dan buah
akan meningkatkan metabolisme tubuh, termasuk tingkat gula darah. Selain
itu mengonsumsi sayur dan buah juga akan melancarkan aliran darah
sehingga mencegah kerusakan pembuluh darah.
c. Hipertensi pada usia lanjut
Beberapa gejala hipertensi pada Lansia :
1) Sering merasa sakit kepala atau pusing.
2) Penderita bisa mengalami pendarahan di hidung.
3) Mengalami rasa mual dan muntah.
4) Sering merasa mati rasa atau kesemutan di bagian tangan dan kaki
terutama pada jari-jari.
5) Sering mengalami gangguan mata seperti pandangan mata yang menjadi
kurang jelas.
6) Sering merasa mengantuk.
7) Menjadi sensitif dan mudah sekali untuk marah
d. Pengeroposan tulang pada usia lanjut
Suatu penyakit yang ditandai dengan brekurangnya masa tulang dan adanya
perubahan mikrostruktur jaringan tulang yang berakibat menurunnya
kekuatan tulang dan meningkatnya kerpauhan tulang serta resiko terjadinya
patah tulang. Sementara, kepadatan tulang turun seiring dengan
bertambahnya usia, bahkan melebihi kecepatan siklus regenerasi tulang.
Sedangkan pengeroposan tulang menungkat tajam setelah usia 50 tahun
untuk perempuan dan 60 tahun untuk laki-laki.

B. Makanan yang dianjurkan untuk Manula


1. Makanan berprotein tinggi
Pada lansia terjadi penurunan massa otot, namun ternyata kebutuhan
tubuh akan protein tidak berkurang, bahkan harus ditingkatkan karena pada
lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah
berkurang, disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien.
Beberapa penelitian merekomendasikan kebutuhan protein lansia
ditingkatkan 12-14% dari kebutuhan untuk orang dewasa
2. Makanan yang mengandung serat tinggi
Manula masa yang berat saat menghadapi berbagai gangguan pada
sistem pencernaan. Kondisi sistem pencernaan akan ikut menurun
aktifitasnya seiring bertambahnya usia. Akibatnya, penyerapan makanan
tidak sempurna, sering mengalami sakit lambung dan sulit buang air besar.
Sayur, buah, nasi merah, gandum dan ubi-ubian dapat dikonsumsi untuk
mememnuhi kebutuhan serat per hari bagi manula.
3. Makanan kaya lutein
Salah satu masalah yang kebanyakan akan dialami para manula adalah
kehilangan penglihatan. Semakin tua, otot mata akan semakin kendur, selaput
mata pun akan mengalami penebalan. Namun hal ini bisa dicegah dengan
makanan yang kaya lutein seperti telur, sayuran hijau, buah anggur, dll.
4. Makanan kaya vitamin B12
Memasuki usia 50 tahun, sistem peredaran darah akan mudah
terhambat akibat menurunnya aktivitas tubuh. Namun masih bisa dicegah
dengan rutin mengkonsusmsi makanan kaya vitamin B12.
5. Makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D
Diusia 50 tahun seseorang akan mudah mengalami masalah
pengeroposan tulang dan nyeri persendian. Itu disebabkan karena faktor usia
lanjut yang membuat seseorang kehilangan kalsium. Maka konsumsi
makanan berkalsium tinggi seperti susu, kerang, sayuran hijau, ikan, dll.
Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan pemeliharaan tulang.
Selain itu, suplemen vitamin D dapat mengurangi kejadian patah tulang
nonvertebral pada pria dan wanita lansia. Kombinasi kalsium dan vitamin D
dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang serta mengurangi risiko
pinggul dan patah tulang belakang. Kalsium dan vitamin D menjadi
kebutuhan harian tertinggi pada wanita menopause dan laki-laki lanjut usia,
yaitu 1500 mg kalsium dan 400-800 IU vitamin D. Vitamin D dapat
diperoleh dari paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet dari matahari
meningkatkan sintesis vitamin D3 (cholecalciferol) dalam kulit. Hal ini
terjadi dalam waktu 15 menit setelah terpapar dari sinar matahari. Vitamin D
juga dapat ditemukan dalam beberapa sumber makanan, termasuk susu,
kuning telur, ikan laut, dan hati
6. Makanan mengandung kalium
Manula adalah angka rawan terhadap hipertensi, jantung,stroke. Pada
usia 50-an seseorang akan mengalami tekanan darah yang tidak stabil. Untuk
menekan resiko tersebut harus mengurangi asupan natrium namun
meningkatkan asupan kalium. Beberapa sumber kalium yang sehat ada buah
pisang, brokoli dan kentang.
7. Makanan yang mengandung vitamin dan mineral
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya lansia kurang
mengonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E.
Kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang
mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat
besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia
menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat.
C. Pentingnya konsumsi sayur bagi Manula
Sayuran merupakan sumber penting dari banyak nutrisi, termasuk didalamnya
potasium, asam polat, serat makanan, vitamin A, vitamin E, vitamin C dan antara
satu sayuran dengan sayuran lainnya tentu saja memiliki kandungan gizi atau
nutrisi yang berbeda.
Manfaat sayuran bagi Lansia :
1. Mencegah dan mengurangi stres berlebihan
Beberapa macam sayuran juga dapat membantu untuk terhindar dari stres,
dengan kandungan nutrisi yang terdapat di dalam sayuran. Sayuran dapat
menstimulasi berbagai jenis hormon dan kelenjar di dalam tubuh kita
sehingga merangsang mood anda untuk selalu merasa senang dan bahagia.
Sayuran yang dapat mencegah stres antara lain :sayurah hijau, tomat, labu,
jamur, paprika, buncis, kacang merah, bit
2. Memperlancar baung air besar
Sayuran yang memiliki kandungan serat tinggi antara lain; bayam, kubis,
wortel dan kacang-kacangan.
3. Mencegah penyakit Jantung dan Kanker
Sayuran terbaik untuk mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker adalah
lobak, labu dan jamur, paprika merah dan bayam yang berguna untuk
melemahkan benih kanker dalam tubuh seseorang
4. Membersihkan racun dalam tubuh
Sayuran, buah-buahan dan jenis makanan lain terbaik untuk detoksifikasi
adalah; selada air, kubis, bawang putih, brokoli, jahe, kunyit, dan serai.
5. Memperkuat tulang
Sayuran yang baik untuk kesehatan tulang antara lain; sayuran-sayuran
berwarna hijau gelap seperti sawi hijau, lobak hijau, kangkung, bayam,
brokoli dan kacang hijau yang memiliki kandungan kalsium dan vitamin K.

Secara umum sayuran apa saja bisa dikonsumsi oleh para manula ada 3 kelompok
sayuran yang dikelompokan berdasarkan nilai gizi yang dikandungnya. Namun
ada beberapa sayuran yang telah dijelaskan diatas memilki manfaat khusus untuk
para lansia. Dalam sehari lansia dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran
sebanyak tiga mangkuk, cara pengolahan sayuran yang perlu diperhatikan oleh
para lansia yaitu pengolohan/ cara memasak sayur sebaiknya mengurangi dalam
menggunakan santan dan minyak. Akan lebih baik jika cara memasak sayur yaitu
merebus, menumis dan mengukus.

Sayuran kelompok A, mengandung sedikit sekali protein dan karbohidrat.


Sayuran ini boleh digunakan sesukanya tanpa diperhitungkan jumlahnya.
Tabel sayuran kelompok A

Baligo Kembang kol


Daun bawang Labu air
Daun kacang panjang Lobak
Daun koro Pepaya muda
Daun labu siam Pecai
Daun wuluh Rebung
Daun lobak Sawi
Jamur segar Seledri
Oyong (gambas) Selada
Kangkung Tauge
Ketimun Tebu terubuk
Tomat Terong
Kecipir muda Cabe hijau besar
Kol

Sayuran kelompok B, dalam 1 satuan penukar mengandung 25 kalori, 1 gram


protein dan 5 gram karbohidrat.
1 satuan penukar = 100 gram sayuran mentah dalam keadaan bersih
= 1 gelas setelah direbus dan ditiriskan

Tabel sayuran kelompok B


Bayam Jagung muda
Bit Jantung pisang
Buncis Genjer
Daun bluntas Kacang panjang
Daun ketela rambat Kacang kapri
Daun kecipir Katuk
Daun leunca Kucai
Daun lompong Labu siam
Daun mangkokan Labu wuluh
Terung Kangkung
Daun pakis Pare
Sawi Tekokak
Pepaya muda Wortel
Sayuran kelompok C, dalam 1 satuan penukar mengandung 50 kalori, 3 gram
protein dan 10 gram karbohidrat.
1 satuan penukar = 100 gram sayuran mentah dalam keadaan bersih
= 1 gelas setelah direbus dan ditiriskan

Tabel sayuran kelompok C


Bayam merah Daun singkong
Daun katuk Kacang kapri
Daun pepaya Nangka muda
Daun melinjo Melinjo
Daun talc Tauge
Kluwih Kacang kedelai

D. Pentingnya komsumsi buah bagi Manula


Ketika memasuki usia senja atau lansia, hendaknya makanan yang
dikonsumsi mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Semakin
bertambahnya usia mengakibatkan fungsi tubuh mulai mengalami penurunan.
Maka perlu mengkonsumsi buah pada para manula agar dapat menjaga
metabolisme tubuh tetap terjaga. Dan berikut buah-buahan yang baik untuk
manula, antara lain :
1) Jeruk
Jeruk mengandung vitamin c, yang baik untuk menjaga daya tahan
tubuh. Dengan daya tahan tubuh yang tetap terjaga, tentu akan
menghindarkan manula dari penyakit. Jeruk bisa dikonsumsi secara langsung
maupun dibuat menjadi minuman yang hangat.
2) Melon
Kandungan vitamin dan mineral dalam buah melon mampu membasmi
asam tubuh. Dimana asam ini akan menyebabkan terjadi masalah dibagian
pencernaan, terutama masalah dibagian tulang. Dalam buah melon juga
terdapat zat antikoagulan, yang bermanfaat untuk menghentikan
penggumpalan darah yang menjadi penyebab terjadinya stroke.
3) Pisang
Buah pisang mengandung banyak nutrisi seperti kalium, karbohidrat,
vitamin, fosfor dan kalori. Semua nutrisi dalam pisang tersebut sangat baik
untuk mengatasi tekanan darah tinggi, anemia, depresi, menjaga kesehatan
mata, kesehatan jantung, dll.
4) Semangka
Agar terhindar dehidrasi saat lansia, maka disarankan untuk
mengonsumsi buah semangka. Karena didalam semangka terkadnung air
yang cukup banyak dan bisa mencegah manula dehidrasi.
5) Alpukat
Buah alpukat mengandung lemak tak jenuh, yang baik untuk kesehatan
jantung.
6) Pepaya
Kandungan serat yang cukup dalam buah pepaya, sangat baik untuk
memperlancar pencernaan. Ini untuk mencegah terjadinya sembelit yang
menjadi masalah yang sering dialami saat usia lansia. Selain itu, kandungan
nutrisi yang lain dalam pepaya sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
7) Buah Naga
Buah naga mampu mengobati rematik, asam urat, sakit mata, tumor,
jantung, diabetes dan lain-lain karena kandungan vitamin C, serat tinggi dan
betakaroten.
8) Apel
Buah apel khususnya pada kulitnya mengandung senyawa fenolik yang
berperan besar untuk menyehatkan organ vital (jantung). Buah apel
mengandung serat larut yang mampu menangkal penyakit diabetes. Sehingga
buah apel sangat layak dikonsumsi untuk menghindarkan diri dari bahaya
diabetes dikalangan dewasa dan lansia. Buah apel juga memliki kandungan
antioksidan yang berjenis quercetin yang dapat meningkatkan sistem daya
tahan tubuh, agar tidak mudah jatuh sakit atau terserang penyakit seperti
penyakit musiman dan penyakit berbahaya lainnya.
9) Anggur
Anggur merupakan buah yang memiliki banyak kandungan gizi. Mulai
dari vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, hingga vitamin K. Tak
hanya itu, anggur mengandung kalium yang membantu mencegah gejala
stroke dan menstabilkan tekanan darah.Kandungan antioksidan juga terdapat
pada anggur. Antosianin dan proantosianidin bekerja dengan baik untuk
melawan kanker akibat radikal bebas serta peradangan dan penyakit
degeneratif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai