PENDAHULUAN
A. Pengertian
Studi sendiri berasal dari kata serapan yang berinduk dari abhasa Inggris
study yang berarti belajar atau pelajaran (Kamus Bahasa Inggris-Indonesia: Lintas
Media, Jakarta hal 271). Kelayakan sendiri berasal dari kata layak yang artinya
patut, dan pantas (artikata.com/kbbisource3). Bisnis merupakan sebuah
merupakan sebuah kesatuan yuridis (hukum), teknis dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan (id.wikipedia.org).
Jadi berdasarkan pengartian tiap kata-katanya, Studi Kelayakan Bisnis
adalah kajian atau pembelajaran yang membahas mengenai pantas atau tidaknya
sebuah usaha berdiri dan berjalan serta menghasilkan profit atau tidak.
C. Industri Pertanian
Industri pertanian atau yang biasa disebuat dengan agroindustri
(www.rajaihsan.wordpress.com) kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian
sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk
kegiatan tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali
1
diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati
(yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses
yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik
atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi.
Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap
dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya. Agroindustri
merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan
pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya
oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan
(interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan,
pemasaran dan distribusiproduk pertanian. Dari pandangan para pakar sosial
ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima
subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana
produksidan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan
pembinaan
Hal ini juga berhubungan dengan perencanaa pendirian usaha budidaya
jamur tiram yang sudah kami rencanakan. Dalam usaha ini kami bermaksud untuk
membudidayakannya dari penanaman sampai panen yang siap untuk di komsumsi
secara segar untuk konsumen.
2
Studi kelayakan bisnis juga mempunyai manfaat yaitu untuk mengetahui
tingkat keuntungan perusahaan yang sedang diteliti apakah layak atau tidak atau
dapat dikatakan menjanjikan keuntungan serta akan mengalami suatu kerugian
usaha.
3
BAB II
DESAIN STUDI KELAYAKAN BISNIS
4
Dan juga bisa didapatkan dari Organisasi Pemerintah terkait seperti
Badan Pusat Statis, Kepala Dinas setempat, Lembaga-lembaga
penelitian, dan juga yang terpenting adalah Departemen pertanian.
2. Pengolahan data yang sudah diinput
Data yang sudah diambil selanjutnya akan diproses oleh pihak itern
untuk dikaji dan diolah menjadi kesimpulan awal. Dengan adanya
eksimpulan awal ini maka pihak terkait akan melakukan uji coba
yang berkaitan dengan analisis data dibawah.
3. Analisis data
Dengan setelah dilakukan pengolahan data yang sudah masuk
kedalam proses, maka akan dilakukan penelitian untuk mecoba
mencari dan memilah data. Setelah kesimpulan serta uji coba
dilakukan maka hasilnya akan diberikan pada saat diadakan
pemberian keputusan.
4. Pengambilan keputusan
Seperti yang sudah dibaca sebelumnya, data yang masuk diolah
dan dianalisa sehingga menimbulkan sebuah kesimpulan utama
yang akhirnya disodorkan pada pihak yang terkait yang
membutuhkan. Baik itu hasilnya baik maupun buruk tetap
diberikan pada pihak terkait.
5. Pemberian rekomendasi atau masukan yang berarti.
5
Pemilik - Usaha milik bersama, jadi bersama-sama bertanggung
jawab terhadap usaha yang dijalankan.
- Merinci ulang dan mencocokkan hasil rincian dari
bagian keuangan.
- Memenuhi kebutuhan usaha bersama bagian yang
terkait
6
BAB III
TEKNIK BUDIDAYA
A. Jamur tiram
Jamur tiram merupakan salah satu spesies jamur dari beberapa jamur
pangan. Yang artinya jamur ini aman untuk di konsumsi oleh siapapun. Jamur
tiram berasal dari kerajaan jamur atau fungi, dan berasal dari filum basidiomicita.
Dalam silsilah selanjutnya, jamur tiram berada dikelas homobasidiomycetes dan
berada dalam ordo agaricales. Selanjutnya jamur tiram dimasukkan dalam
keluarga/famili tricholomataceae dan berada dalam genus pleurotus. Dan
akhirnya para ahli biologi menamakannya Pleurotus ostreatus, atau ditunjukkan
dengan spesiesnya yang bernama P.Ostreatus.
Dinamakan Pleurotus ostreatus karena tubuh buah jamur tiram memiliki
tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya
seperti tiram (ostreatus). Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari
hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin,
diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. diameter 5-20 cm
yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.(id.wikipedia.org)
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan
pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu,
saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan
habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon
berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan
cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh
lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa
sinar.
Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan
dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah
memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada
cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya
7
badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas
penyinaran 60 - 70Â %.
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting
untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu
yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu
fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 – 28 C. Kondisi di
atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.
Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim
ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.
(http://bestbudidayatanaman.blogspot.com)
1. Masa Pembibitan
Dalam masa pembibitan diawali dengan pembuatan bibit. Yang
awalnya spora jamur dikembangbiakkan dalam wadah kemudian di
masukkan dalam inang perantaranya bisa berupa jagung atau
bahlan bulir padi.
Dalam pembuatan bibit ini menurut owner DTC (Drenges Tiram
Center) Prasetyo Handrianto, S.Si, M.Si menyatakan butuh setahun
lebih untuk pembuatan bibit dilaboratorium. Sejak muali dari
proses inokulasi hingga menjadi bibit F0. Beliau menambahkan
lagi F0 digunakan untuk membuat F1 dan F1 dugunakan untuk
membuat F2. Ada bibit jenis F3 nsmun bibit ini dalam beberapa
studi literatur dinaytakan kurang begitu bagus dan hasil panennya
kurang baik dibandingkan dengan F2.
8
Hal ini karena kayu keras banyak mengandung selulosa yang
dibutuhkan oleh jamur. Jenis-jenis kayu keras yang bisa digunakan
sebagai media tanam jamur tiram antara lain sengon, kayu
kampung, dan kayu mahoni. Untuk mendapatkan serbuk kayu
pembudidaya harus memperolehnya ditempat penggergajian kayu.
Sebelum digunakan sebagai media biasanya sebuk kayu harus
dikompos terlebih dahulu agar bisa terurai menjadi senyawa yang
lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh jamur. Proses
pengomposan serbuk kayu dilakukan dengan cara menutupnya
menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari. Pengomposan
berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50
derajat Celcius.
9
Wadah yang digunakan untuk meletakkan campuran media adalah
kantong plastik bening tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 cm x
30 cm. Adapun komposisi media semai adalah serbuk gergaji 100
kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus 10 kg; kompos 0,5 kg; kapur
(CaCo3) 0,5 kg; dan air 50-60%. Ada dua hal yang harus
diperhatikan sebelum melakukan penanaman bibit jamur, yaitu
sterilisasi bahan dan sterilisasi baglog.
Sterilisasi Bahan
Sterilisasi Baglog
10
minyak atau dapat juga menggunakan oven. Memang, sterilisasi
baglog menggunakan drum memakan waktu lebih lama, yaitu
sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.
2. Masa perawatan.
Setelah masa pembibitan selesai dan baglog sudah ditutup, maka
tinggal masa petumbuhan miselium jamur tiram. Masa
penumbuhan miselium ini sekitar empat minggu hingga seluruh
media tanam dipenuhi oleh miselium. Sementara hingga tumbuh
dan panen pertama butuh waktu kurang lebih seminggu lagi. Atau
total dari awal adalah empat puluh hari.
Jamur tiram tidak membutuhkan perawatan esklusif seperti
tanaman yang lain. Perawatannya juga mudah dengan hanya
disiram minimal sekali sehari atau maksimal tiga kali sehari,
tergantung cuaca dna kondisi iklim tempat yang digunakan untuk
membubidayakan jamur tiram.
Pembuatan lokasi budidaya ini juga tidak terlalu sulit. Hanya
menggunakan lantai tanah atau bata bisa jadikan tempat. Tidak
perlu steril yang penting bersih dan bukan merupakan tempat
pembuangan sampah sebelumnya. Sehingga pertumbuhan jamur
tiram dapat optimal dan jauh dari hama. Seperti jamur liar yang
merugikan dan ataupula serangga kecil seperti semut atau ayng
lainnya yang bisa menghantarkan bakteri didalam media tanam.
Selain itu untuk menyingkat tempat dan memperbanyak kapasitas
maka diperlukan rak untuk menaruh baglog seperti pada gamabr
dibawah ini.
11
Gambar 0…. Baglog ebserta rak
Atap tempat budidaya dari apapun tidak masalah. Asalkan bisa
menutupi dari sinar matahari dan air hujan. Namun akan lebih baik
jika terbuat dari genteng tanah liat. Jika bisa tempat budidaya ingin
lebih baik lagi maka ketinggian tempatnya bisa diatur tiga meter
lebih. Bahkan luasnya tidak usah dikhawatirkan karena luas tempat
2 4 bisa maksimal bisa memuat 1000 baglog. Atau minimal bisa
menampung 600 baglog.
3. Masa Panen
Seperti yang dikatakan diawal tadi jika miselium sudah memenuhi
baglog maka penutup kertas dan kapas bisa dibuang. Seperti pada
gambar dibawah.
Gambar 02.
Pada bentuk diatas akan butuh sekitar dua atau tiga minggu untuk
muncul kepala jamur untuk yang pertama kalinya. Dan inilah yang
12
disebut panen pertama. Sesudah panen pertama maka cincin
paralon bisa dibuka dan plastik yang berada disekitar ujung baglog
bisa dilipat aatu digunting.
Pengguntingan plastik ini dimaksudkan untuk memperluas
tumbuhnya badan jamur tiram. Sesudah panen pertama baglog
harus tetap disiram seperti diawal untuk terus melembabkan media
tumbuh. Dan jaraknya setelah panen pertama sekitar dua atau tiga
minggu hingga panen untuk kedua kalinya kembali. Dan jika ingin
hasil yang lebih banyak sesudah panen kedua bagian bawah plastik
baglog bisa dilubangi dengan membuat tanda silang dan jamur bisa
keluar dengan sendirinya dari sana. Dan menurut keterangan dari
Prasetyo Handrianto, S.Si, M.Si jamur tiram bisa panen sekitar
empat kali. Dan bahkan ada yang mengatakan ada hingga enam
kali.
13
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
14
konsumen. Dan sangat jelas adanya jika barang yang diciptakan haruslah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
B. Bentuk Pasar
Seperti yang kita pelajari dalam beberapa literatur kuliah, pasar
berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi lima yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana terdapat
sejumlah penjual dan sejumlah pembeli. Sehingga tindakan apapun
yang dilakukan penjula secara individu tidak akan mempengaruhi
harga barang dipasar. Selain itu produk yang dihasilkan oleh
produsen homogen sehingga satu sama lain menjadi pelengkap
bagi produsen yang lain pula.
2. Pasar persaingan monopolistik
Suatu pasar yang dimana terdapat banyak penjula yang memiliki
ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilkan juga
relatif berbeda coraknya, sehingga dengan mudah bisa dibedakan
antara produsen satu dengan produsen yang lainnya.
3. Pasar oligopoli
Pasara yang hanya didalamnya terdapat sedikit penjual dan barang
yang dihasilkan adalah barang standar dan barang yang berbeda
coraknya. Dan kebanyakan dalam psar ini produsen akan bersaing
dalam hal desain dan kualitas.
4. Pasar monopoli
Merupakan sebuah pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja.
Karena dalam pasar ini tidak terdapat barang pengganti yang mirip
dengan barang utama.
Berdasarkan bentuknya, terdapat dua macam pasar tradisional dan pasar
modern. Sementara bentuk pasar yang kami tuju adalah pasar tradisional dan juga
pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat yang strategis sekaligus
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan yang lain. Keunggulan pasar
tradisional antara lain mudahnya interaksi sosial dengan konsumen sehingga
dengan begitu produsen (dalam hal ini kami sendiri) dengan mudah mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh konsumen itu sendiri.
Selain itu pasar modern kami jadikan sasaran karena selain masih
sedikitnya penjulan jamur tiram disana, harganya juga bisa dua kali jauh lebih
tinggi dari dipasar tradisional. Karena itu keuntungannya bisa berlipat jika dijual
15
disana. Selain itu biasanya pasr modern memiliki banyak cabang sehingga
kemungkinan besar akan bisa dijual pada cabang-cabang mereka jika produk kami
meyakinkan mereka.
16
3. Pasar Sroyo
4. Pasar Sumberrejo
5. Giant bojonegoro
Posisi kami di pasar termasuk dalam kondisi yang menguntungkan.
Karena di kelima sasaran pasar diatas masih belum terdapat penjual jamur tiram.
E. Strategi Pemasaran
Dalam melakukan strategi pemasaran, yang dilakukan pertama adalah
penguatan mutu produk. Kemudian penetapan harga yang sesuai dengan pasar dan
sesuai dengan estimasi anggaran pada yang kami terapkan di aspek keuangan
nanti. Dan kemudian pendistribusiannya untuk konsumen menggunakan dua
macam rantai distribusi yaitu:
a. Produsen konsumen
b. Produsen pengecer/reseller konsumen
17
BAB V
ASPEK MANAJEMEN
A. Perencanaan
Rencana usaha menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu usaha
dilaksanakan. Dalam melaksanakan usaha yang perlu dianalisis dalam hal
perencanaan adalah meliputi aktivitas, waktu penyelesaian, tenaga pelaksana,
peralatan dan anggaran.
Tujuan utama dalam usaha ini adalah usaha pembudidayaan jamur tiram.
Sehingga apapun kegiatan yang dilakukan akan berkaitan dengan pembudidayaan
jamur tiram. Usaha ini hanya berkutat pada penanaman bibit jamur tiram yang
sudah dalam baglog hingga masa panen berakhir.
Langkah utama yang dilakukan adalah:
1. Studi mengenai pembibitan, penanaman serta perawatan pada
pihak yang terlebih dahulu berpengalaman didalam bidangnya.
Pertama di Desa Drenges Kecamatan Sugihwaras dan yang kedua
di Kecamatan Balen.
Setelah dilakukan berbagai studi serta dilakukan berbagai
pertimbangan maka dilakukanlah pembuatan kedimpulan dan
keputusan. Kesimpulan awal adalah bahwa sebagai pihak pemula
maka lebih mudah dan lebih menguntungkan untuk terlibat dalam
pembudidayaan. Selain biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi,
resikonya juga tidak terlalu besar, namun prospeknya cukup tinggi.
2. Pembelian bibit jamur tiram yang sudah tersedia dalam baglog.
Untuk saat ini sudah terdapat 133 baglog.
3. Perawatan dan penyiangan
4. Pembuatan tempat dan lokasi untuk budidaya jamur tiram.
B. Pengorganisasian/Penjadwalan Usaha
18
Dalam melakukan sebuah usaha, jadwal sanagt diperlukan. Dnegan adanya
jadwal usaha dapat ditentukan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan
mana yang bisa dilakukan nanti. Selain itu jadwal juga bisa membantu untuk
mengkukur dan menaksir secara realistis dana yang dibutuhkan dalam waktu
dekat dan dalam jangka jauh. Dan bahlan bisa memperbaharui rencana atau
memperbaiki dari jadwal semula.
6 Panen ketiga*
Pembelian baglog
7
kembali**
8 Panen ke empat*
* Sesuai dengan petunjuk pada bab sebelumnya, panen setelah yang pertama
bisa terjadi dua atau tiga minggu setelahnya.
** pembelian baglog tidak menunggu pada akhir panen. Bisa dilakukan
kondisional sesuai dengan keadaan dana dan situasi yang terjadi.
C. Pengawasan
Dalam menjalankan suatu usaha, pengendalian atau pengawasan dalam
usaha merupakan hal yang sangat penting. Tindakan pengawasan terdiri dari
pengawasan terhadap sumber daya baik alam maupun manusia, biaya, kualitas
output yang dihasilkan, serta anggaran usaha. Bukan itu saja pengawasan juga
berarti menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek dan
memindahkan sumber daya untuk dilairkan ke bagian yang lebih membutuhkan.
Maka untuk lebih baiknya maka kami tampilkan lagi job deskripsi pada bab
sebelumnya.
Bagian Tugas dan Tanggung Jawab
19
Pemilik - Usaha milik bersama, jadi bersama-sama bertanggung
jawab terhadap usaha yang dijalankan.
- Merinci ulang dan mencocokkan hasil rincian dari
bagian keuangan.
- Memenuhi kebutuhan usaha bersama bagian yang
terkait
20
BAB VI
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
B. Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Jadi
dengan kata lain, analisis jabatan dapat diartikan menjadi suatu proses yang
sistematis untuk mengumpulkan, menganalisa, dan mensintesiskan data jabatan.
Dari sebuah analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan serta spefisikasi
jabatan.
Uraian jabatan memuat keterangan yang lengkap, singkat dan jelas serta
konsisten mengenai suatu jabatan. Biasanya dalam uraian jabatan memuat
komponen dibawah ini:
1. Identitas jabatan
21
2. Fungsi jabatan
3. Uraian tugas
4. Wewenang
5. Tanggung jawab
6. Hubungan kerja
7. Bahan, alat, dan mesin yang digunakan
8. Serta kondisi kerja
Sedangkan spesifikasi jabatan memuat syarat-syarat minimum yang harus
dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Biasanya spesifikasi jabatan memuat komponen dibawah ini:
1. Persyaratan pendidikan
2. Persyaratan pelatihan
3. Persyaratan pengalaman
4. Persyaratan psikologi
5. Persyaratan khusus
Contohnya:
Nama pekerjaan : Kepala Divisi Keuangan
Spesifikasi Jabatan :
a) Tugas pokok dan tanggung jawab
Membantu Manajer Keuangan dalam hal merencanakan, megnatur
dan melaksanakan serta mengawasi dalam mencari, dna mengelola
keuangan.
b) Tugas rutin
1. Menyiapkan data keuangan untuk pengusaha dana
2. Melaksanakan pengumpulan dana perusahaan yang dapat
dipertanggung secara finansial, ekonomis dan mengatur
penggunaan dan pengendaliannya
3. Mengatur penyimpanan uang yang sebaik-baiknya
4. Mengatur likuiditas dan solvabilitas keuangan
5. Menyusun cash flow bulanan, triwulan, tahunan dan
forecast beberapa tahun dengan asumsi-asumsi yang
ditentukan
6. Melaksanakan verifikasi tingkat kedua terhadap bukti
penerimaan dan pengeluaran dan dengan syarat-syarat yang
telah ditetapkan sesuai dengan prisedur.
7. Menyiapkan data dan penagihan dan mengatur
pelaksanaannya
8. Mengatur dan melaksanakan pembayaran pajak-pajak yang
menjadi bebarn perusahaan
9. Mengurus verifikasi dan ketetapan rampung terhadap pajak
perusahaan
10. Menyusun laporan periodik divisinya
22
11. Bertanggung jawab atas keberhasilan tugasnya
c) Tugas kadangkala
1. Menyusun RAPB perusahaan
2. Mengawasi pemakaian barang dan perabot divisinya
d) Wewenang
1. Berwenang memberikan tugas kepada bawahan
2. Berwenang memberi peringatan/teguran kepada bawahanya
3. Menilai bawahannya
e) Hubungan kerja
Bertanggung jawab kepada Manajer Keuangan
Persyaratan jabatan
a) Pendidikan
Sarjana Ekonomi Perusahaan
b) Pengalaman
1. Sekurang-kurangnya 3 tahun bagi sarjana/staf direksi
2. Seorang supervisor senior bidang administrasi keuangan
dapat dipromosikan sebagai kepala Divisi keuangan setelah
melalui ujian dinas
c) Kemampuan
1. Menguasai seluk beluk bidang keuangan
2. Menguasai sisstem dan prosedur keuangan, pembelian dan
lain-lain dengan baik
3. Mampu menyusun cashflow
4. Menguasai undang-undang perpajakan
5. Memahami pelaksanaan RABP
6. Menguasai dan menganalisa cash flow cabang-cabang/unit
d) Ketrampilan
1. Memiliki ketrampilan
a. Mengelola cash management
b. Disiplin terhadap sistem dan prosedur perusahaan
2. Penyusunan laporan
3. PenyusunanRABP divisinya
23
BAB VII
ASPEK KEUANGAN
DALAM SATU TAHUN
Dalam 1 tahun kami dapat membudidayakan jamur sebanyak 3 x, dan tiap
periode tentu berbeda kebutuhannya.
A. Anggaran Dana dan Sumbernya
a. Anggaran dana pada periode pertama
BARANG YANG BIAYA
DIBUTUHKAN
8 baglog untuk uji coba @2.500 Rp. 20.000,-
d. Sumber dana
Sumber dana dalam pendirian usaha Budidaya Jamur Tiram ini
adalah modal bersama dari kami berlima.
B. Aliran Kas
a. Proyeksi pendapatan
24
Perbaglog diasumsikan mendapatkan 2 ons perpanen. Artinya tiap 5
buah baglog menghasilkan 1 kg jamur
Harga per/kilo jamur tiram adalah Rp 12.000,-
baglog yang kami miliki untuk saat ini adalah 125 buah + sampel 8
buah, maka penghitungan proyeksi pendapatan kami, yaitu :
untuk priode pertama ini adalah:
133/5 = 26 kg/ panen
26 kg x Rp.12.000 = Rp.312.000
Rp.312.000 x 4 (kali panen) = Rp.1.248.000 (priode pertama)
Untuk priode ke dua kami berencana membudidayakan 500 baglog
500/5 = 100 kg/ panen
100 kg x Rp.12.000 = Rp.1.200.000
Rp.1.200.000 x 4 = Rp.4.800.000 (periode ke dua)
Untuk priode ke tiga kami berencana membudidayakan 1.500
baglog
1.500/5 = 300 kg
300 kg x Rp.12.000 = Rp.3.600.000
Rp.3.600.000 x 4 = Rp.14.400.000 (periode ke tiga)
b. Proyeksi Biaya Satu Tahun
Periode pertama = Rp. 500.000,-
Periode ke dua = Rp. 1.248.000,-
Periode ke tiga = Rp. 4.800.000,-
Jumlah = Rp. 6.548.000,-
c. Proyeksi pendapatan satu tahun
Pendapatan periode pertama = Rp.1.248.000,-
Pendapatan periode ke dua = Rp.4.800.000,-
Pendapatan periode ke tiga = Rp.14.400.000,-
Jumlah = Rp.20.448.000,-
d. Proyeksi Rugi/Laba
Perhitungan laba/rugi yaitu dengan menghitung selisih
pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/rugi = pendapatan – pengeluaran
Laba/rugi = Rp.20.448.000 - Rp. 6.548.000
Laba/rugi = Rp.13.900.000,-
Dengan demikian laba yang diperoleh dalam satu tahun adalah sebesar
Rp.13.900.000,-
25
BAB VIII
ASPEK EKONOMI
26
a. Jika masyarakat ikut mengembangkan usaha ini maka
keluarga akan mendapatkan peningkatan pendapatan.
b. Perubahan pola nafkah. Dengan adanya peningkatan
pendapatan, otomatis nafkah yang diberikan akan ebrbeda
dari sebelumnya.
c. Pola nafkah berganda. Selain dari bertani padi disawah atau
ladang, mereka bisa mendapatkan pendapatan lain dari
usaha jamur tiram.
d. Tersedianya bahan pangan alternative yang bisa
menggantikan daging merah yang harganya semakin
membumbung tinggi. Masyarakat akan tetap mendapatkan
konsumsi gizi yang sama dengan harga yang pas dikantong.
e. Rumah tangga lain bsa memanfaatkan jamur tiram menjadi
olahan pangan sehingga selain dari bertanam jamur,
masyarakat bisa mendapatkan penghasilan lain dan bisa
menambah penghasilan mereka lagi.
2. Pengembangan wilayah
Meratakan pembangunan daerah. Pusat pembibitan seperti
di Drenges beserta daerah sekitarnya memang sudah
memiliki sarana dan prasarana yang bisa dikatakan cukup
memadai. Namun untuk membuka wilayah tersebut kepada
public sebagai tempat destinasi agrowisata masih belum
bisa dilakukan. Sehingga jika suatu hari nanti tempat itu
terbuka untuk masyarakat, masyarakat disana bisa
merasakan dampak baiknya dan menjaid lebih terbuka pada
cakrawala yang lebih luas.
27
BAB IX
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
28
6. Kenyamana lingkungan hidup
7. Nila-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan
hidup
Karena usaha jamur tiram ini tidak memenuhi akibat diatas, maka yang
kami gunakan adalah analisa pada tanah dan lingkungan. Kenapa? Karena usaha
jamur tiram tidak menyebabkan polusi udara dan air serta tidak berdampak buruk
pada manusia. Yang dikhawatirkan sejka awal adalah sisa baglog yang akan
menumpuk bila dibiarkan begitu saja sesudah masa panen.
29
30
Lampiran-lampiran
Foto lokasi studi pertama Desa Drenges, Sugihawaras Bojonegoro 9 april 2014.
31
Baglog yang sudah selesai diproduksi
32
Miselium tumbuh hingga 100 %
33
Panen selanjutnya setelah cincin paralon dibuka
34
Profil lima serangkai
35
36
Foto bersama seusai studi bisnis di Sungai Kedung Latung, Desa Drenges
Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro
37