Ada beberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli, antara lain:
Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output.
Menurut Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya
produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Menurut William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem manajemen atau
serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
Menurut Richard L. Daft (2006:216), manajemen operasional adalah bidang manajemen yang
mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus untuk memecahkan
masalah produksi.
Menurut James Evans dan David Collier (2007:5), manajemen operasional adalah ilmu dan seni untuk
memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.
Jadi, manajemen operasional adalah ilmu yang mempelajari serangkaian proses pengubahan input
menjadi output yang bernilai untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Respons yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di
pasar dimana terjadi pembaruan rancangan dan fluktuasi volume.
Tiga strategi yang ada masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih
keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing berarti menciptakan sistem yang mempunyai
keunggulan unik atas pesaing lain. Idenya adalah menciptakan nilai pelanggan (customer value)
dengan cara efisien dan efektif.
Peramalan (Forecasting)
Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku
atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan
pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar
atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat. Ada beberapa pengertian peramalan (forecasting)
menurut para ahli, antara lain:
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:162), peramalan adalah seni atau ilmu untuk
memperkirakan kejadian di masa depan dan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis.
Menurut Singgih Santoso (2009:8), peramalan adalah kegiatan yang bersifat teratur, berupaya
memprediksi masa depan dengan menggunakan tidak hanya metode ilmiah, namun juga
mempertimbangkan hal-hal yang bersifat kualitatif.
Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:40), peramalan adalah penggunaan data untuk menguraikan
kejadian yang akan datang di dalam menentukan sasaran yang dikehendaki.
Menurut Eddy Herjanto (2004:116), peramalan adalah proses suatu variabel (kejadian) di masa datang
dengan data variabel yang bersangkutan pada masa sebelumnya.
Menurut Arman Hakim Nasution (2006:235), peramalan adalah proses memperkirakan berapa
kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam urusan kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa.
Jadi, peramalan adalah teknik untuk meramalkan kejadian di masa depan yang menggunakan
model matematis dan melibatkan data masa lalu.
Jenis-Jenis Peramalan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:164), pada umumnya berbagai organisasi
menggunakan tiga jenis peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan:
a. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan
indikator perencanaan lainnya.
b. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang
dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan
suatu perusahaan. Peramalan ini disebut peramalan penjualan yang mengendalikan produksi,
kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran,
dan sumber daya manusia.
Hal ini dapat dilihat dari adanya aliran utama yang menyumbang terhadap
perkembangan bidang manajemen operasi, yaitu:
1. Pembagian Kerja
2. Revolusi Industri
3. Manajemen Ilmiah
Dikembangkan oleh Frederick W. Taylor dengan pengertian bahwa
manajemen ilmiah merupakan:
c) Hubungan manusiawi.
5. Komputer
Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen menurut T. Hani Handoko ( 2003 : 3 ) adalah Proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya - sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan ( 2006 : 2 ) adalah:
”Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Menurut Kosasih dan Soewedo (2009:1) adalah: ”Pengarahan
menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Operasional
Sedangkan pengertian manajemen operasional menurut Richard L. Daft ( 2006 : 216) adala
”Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan
tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.”
Operasional berasal dari kata operasi yang mempunyai arti menurutSubagyo (2000:1) ialah
“kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari
suatu barang atau jasa.”
Menurut Soentoro ali idris (2000:1) dalam bukunya cara mudah belajar Manajemen Operasi bahwa
dari Perkembangan dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi produk
riel. Jadi operasi (operation) merupakan proses transformasi dari input menjadi output yang
mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan inputnya.
Menurut Richard B Chase dalam bukunya Production and Operation Management; Manufacture and Service, 1
sebagai disain, operasi dan perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama perusa
manajemen operasi merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini dalam
manajemen operasi sering kali dicampur-adukkan dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain (Operation Resear
Engineering (IE).
Perbedaan pokok antara Manajemen Operasi dengan OR atau MS atau IE adalah bahwa MO merupakan bidan
metode kuantitatif untuk pengambilan keputusan di segala bidang, sementara IE merupakan disiplin ilmu teknik.
sebagai alat untuk pengambilan keputusan seperti misalnya dalam penyusunan skedul dengan menggunakan jalu
bahasan yang sama dengn IE seperti otomatisasi pabrik. Perbedaan peran manajemen membuat MO menjadi berb
menuruty Agus Ahyari manajemen produksi/ operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaa
dari produksi dan proses produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/ operasi Merupakan usaha me
produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Manajemen operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor men
bidang produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas, menggunakan fungsi
aturan dan prosedur dalam operasi system produksi
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu: 1) Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan S
Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi. 2) Sistem Pengendalian Pro
kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan. 3) Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas dasar pesan
komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management Pr
Dalam perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan pend
Artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan pada tiga kategori yakni:
1. Keputusan dan Rencana Strategik
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti misalnya, penentuan product line, distributio
Perencanaan dan keputusan pada tataran strategik diambil oleh mereka yang berada pada tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang k
tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau batasan dalam perencanaan dan keputusan taktis. Selanjutnya perencanaan da
keputusan stratejik, dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa produksi adalah proses konversi sumber-sumber yang ada dalam perusahaan men
didefinisikan sebagai kumpulan dari semua kegiatan dan operasi yang saling berkaitan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
Sistem operasi/ produksi terdiri dari lima komponen dasar seperti terlihat pada bagan sistem operasi. Apapun prosesnya dan apapu
output. Apa input yang diperlukan dan proses konversi/ transformasi/ penciptaan yang bagaimana yang dilakukan utuk menghasilkan o
2 Konsumen tidak terlibat langsung dalam proses Konsumen terlibat langsung dalam proses
menghasilkan output menghasilkan output
3 Lokasi fasilitas proses dapat berada jauh Lokasi fasilitas proses dekat dengan
dari konsumen/ pasar konsumen/ pasar
Pada organisasi jasa, istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi proses penciptaan. Proses penciptaan ini meliputi misalnya meny
organisasi tersebut adalah rumah sakit, staf yang ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.
3) Managers
Manajer merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem produksi. Agar sistem produksi dapat berjalan efektif, diperlukan ma
Manajer harus menyediakan input, mengendalikan proses konversi dan kreasi, dan menjamin tersedianya output pada waktu dan tempa
dalam sistem produksi harus memiliki kemampuan teknis dan perilaku.
4) Feedback
Merupakan proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan informasi untuk mengendalikan proses produksi. Feedback yan
organisasi untuk memperbaiki produk yang ditawarkan agar dapat lebih memuaskan permintaan pasar. Sebagai catatan, bila perencanaa
dengan feedback. Feedback mengalir dari bawah ke atas sehingga memberikan keterkaitan antar tingkatan hirarkhis.
Sistem produksi hanya merupakan salah satu komponen dari sekian banyak komponen yang ada dalam organisasi. Sistem produks
dalam perusahaan. Misalnya, fungsi Finance bertanggung jawab atas penyediaan dana, mengendalikan penggunaannya, analisis kesemp
berdasarkan pada tingkat biaya yang efektif. Keputusan finansial mempengaruhi pilihan peralatan produksi, penggunaan kelebihan wak
Fungsi Accounting mencatat segala biaya dan harga yang berkaitan dengan keputusan finansial, pembelian, dll, yang sering kali data-da
bertanggung jawab dalam hal pengelolaan permintaan, dan menjamin kepuasan konsumen, serta mengembangkan pasar baru dan produ
Production sangat penting agar estimasi dan peramalan permintaan dapat digunakan secara efektif, dan untuk menjamin kecukupan kap
mendistribusikan produk jadi pada waktu yang tepat. Fungsi Engineering menetapkan pedoman kualitas produk, metode produksi, dan
melatih tenaga kerja dan bertanggung jawab atas moral pekerja, administrasi upah, dll. Oleh karena manusia merupakan faktor terpentin
vital dalam membantu kelancaran sistem produksi. Research and Development (R&D) menginvestigasi gagasan baru dan kemanfaatan
Pembelian bertanggungjawab atas tersedianya bahan dan supplies dan distribusi produk jadi.
Lebih jauh, keseluruhan tujuan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai pengaruh eksternal, yang juga pasti berdampa
lingkungan yang terpenting, yaitu (i) Kondisi Ekonomi seperti tingkat bunga, ketersediaan modal, peraturan perpajakan, dan skala ekon
polusi dan dampak lingkungan. (iii) Kompetisi. Kondisi persaingan, market share dan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap strategi
lines dan keputusan strategic lainnya. (iv) Teknologi. Adanya teknologi baru dalam proses produksi, peralatan dan bahan-bahan dapat s
produksi.
Menurut pendekatan lima P (5P), sistim produksi/ operasi didefinisikan sebagai proses penggunaan sumber-sumber untuk mengubah
Kalau di manajemen pemasaran ada istilah 4P, sedang di manajemen operasi dikenal istilah Five P’s (5P). 5P dalam konteks mana
langsung dan tenaga kerja tidak langsung. 2) Plant mencakup pabrik atau kantor cabang dimana produksi dilakukan. 3) Parts meliputi b
meliputi prosedur, dan tahap-tahap pelaksanaan produksi. 5) Planning dan Control Sysem merupakan prosedur dan manajemen informa
Poerwanto G).
Yang dimaksud Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan input – input menjadi
output – output yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa.
Menurut Anoraga(2009)Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan
mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan
menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)mendefinisikan Manajemen
Operasional adalah Fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan
keluaran dengan nilai tambah yang besar.
Menurut Eddy Herjanto (2007) Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya
produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Agus Ahyari mengartikan Manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
Sebagian orang pasti tidak asing lagi dengan Manajemen Operasional. Fisher College of Business-The
Ohio State University mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu pengaturan dan
pengendalian secara sistematis dari serangkaian proses yang
mentransformasikan input menjadi output (barang/jasa). Sasarannya sebenarnya sederhana saja yaitu
memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Namun pada prakteknya ternyata proses yang
harus dilalui untuk mencapai sasaran ini sangatlah kompleks. Dalam proses transformasi menghasilkan
barang/jasa yang dimaksud ada banyak aspek, tanggung jawab, fokus, analisis, pengukuran dan
pengambilan keputusan operasional yang harus dipertimbangkan dan dikerjakan sedemikian rupa
sehingga sangat menguras energi, biaya, waktu dan pikiran. Ini membuat setiap organisasi modern
memberikan porsi yang sangat besar pada pengelolaan manajemen operasional. Sekolah-sekolah bisnis
terkemuka pun sekarang sudah mulai membuat program dengan gelar berkonsentrasi pada operation
management.
Pentingnya manajemen operasional meningkat sangat dramatis beberapa tahun terakhir ini. Hal ini
ditandai dengan makin ketatnya kompetisi antar perusahaan, penetrasi pasar sudah mulai meng-global,
teknologi maju tak terbendung lagi, dan yang terpenting: para pelanggan/konsumen makin cerdas, kritis
dan makin melek kualitas. Lazimnya manajemen operasional memainkan peranan besar pada industri
manufaktur, namun jaman sekarang ini ternyata juga signifikan pada kelompok usaha trading & jasa,
tidak saja buat swasta namun juga sektor publik, tanpa memandang apakah
bermotif profit maupun non-profit.
Dari sisi pengelolanya, umumnya jabatan person-in-charge yang memegang peranan biasa disebut
sebagai operation manager, quality manager, business process manager atau supply chain
manager (bisa berbeda-beda di tiap organisasi). Tugas utama mereka adalah memonitor setiap tahapan
yang dilalui oleh suatu proses dalam rangka penyediaan barang/jasa. Lebih rinci lagi bisa dikatakan
mereka adalah pihak berkompeten yang menentukan input (peralatan, tenaga kerja, bahan baku,
energi, informasi, cara & teknik) untuk ditransformasi menjadi output (barang/jasa) untuk memenuhi
permintaan pasar. Dengan demikian peranan mereka sangat signifikan dalam tiap organisasi.
Signifikansi peranan mereka tertuang dalam tanggung jawab penting yang mereka pikul dan biasanya
meliputi aspek human resource management, asset managementdan cost management.
Aspek human resource management menekankan pada koordinasi dan integrasi sumber daya manusia
(baik itu fungsi langsung maupun penunjang). Aspek asset management memperhatikan dengan cermat
pemanfaatan maksimal dari gedung, fasilitas, peralatan dan persediaan bahan baku. Sementara itu
aspek cost management meliputi pengendalian biaya mulai dari pengadaan input, proses transformasi,
sampai kepada penyerahan output kepada pelanggan. Secara garis besar fokus dari pengelolaan
manajemen operasional menekankan pada manajemen kualitas, perencanaan kapasitas, manajemen
input (sumber daya) dan proses pengadaan dan penjadwalan.
Sekarang mari kita lihat model transformasi dalam manajemen operasional. Secara sederhana kita dapat
melihat input masuk ke dalam proses transformasi untuk menghasilkan output dan yang turut
memegang peran penting dalam lingkungan seperti supplier (penyedia input) dan pelanggan
(penerima output). Juga ada garis yang ditarik dari output menuju input yang menggambarkan suatu
umpan balik untuk mengakomodasi persoalan kualitas, performa dan biaya.
Secara lebih rinci, di dalam input atau bisa disebut sebagai transformed resources(sumber daya yang akan
ditransformasi) unsur-unsur yang berperan antara lain adalah bahan baku, informasi dan pelanggan.
Selanjutnya input akan masuk ke dalam proses transformasi, di mana yang akan berperan di dalamnya
selain proses itu sendiri adalah transforming resources (sumber daya dalam proses transformasi). Yang
relevan di sini antara lain adalah staf yang ikut ambil bagian dalam proses, fasilitas (tanah, bangunan,
mesin, peralatan). Sementara dalam output yang dihasilkan dari proses transformasi biasanya
ada output yang bermanfaat dan output limbah (waste). Yang juga menarik adalah umpan balik yang
bisa berasal dari dua sumber: internal dan eksternal. Sumber internal bisa berupa pengujian, evaluasi
dan perbaikan berkelanjutan sedangkan sumber eksternal berasal dari masukan ataupun keluhan dari
baik supplier maupun pelanggan.
Setelah melakukan analisis output, kita bisa melakukan pengukuran apakah misi dari manajemen
operasional sudah dapat dikatakan berhasil atau tidak. Umumnya organisasi
bermotif profit mengukurnya dengan tingkat profit yang dihasilkan, growthyang terjadi, dan tingkat
daya saingnya dalam pasar. Sementara itu organisasi non-profit biasanya mengukur prestasinya
dari value for money atau dengan kata lain melihat sudut pandang luasan efektifitas yang tercipta dari
implementasi program-program dengan dana yang disalurkan.
Agar manajemen operasional tidak hanya sekedar memenuhi sasarannya saja, namun lebih jauh lagi
memenuhi sasarannya secara konstan dan berkelanjutan, maka setiap work-process yang ada haruslah
terdokumentasi dengan baik termasuk setiap data masalah/problem yang timbul secara rutin dan
disiplin ditabulasi untuk keperluan analisis, kemudian penggunaan kriteria pengukuran yang memadai
akan memungkinkan manajemen mengetahui secara persis bagian atau tahapan mana yang
membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Di samping itu melakukan review dan kontrol secara kontinu
akan membuat setiap aktifitas operasional tetap berada dalam koridor yang benar dan sesuai
perencanaan . Selanjutnya yang juga tidak boleh dilupakan adalah integrasi dan koordinasi lintas
fungsi dan kategori work-process harus senantiasa terjaga dengan baik.
Di dalam manajemen sistem, kedudukan sistem produksi sejajar dengan sistem-sistem yang lain,
yaitu keuangan, personalia, pemasaran, dan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
operasi adalah kumpulan kegiatan berupa perencanaan, pelaksanaan, pembatasan,
pengendalian, serta pengambilan keputusan yang memungkinkan proses perubahan dari input
menjadi output.
Dengan demikian maka sifat sistem operasi dikategorikan sebagai: a) sifat sistem sederhana,
seperti kincir air, b) sifat sistem yang rumit, seperti televisi, dan c) sifat sistem yang rumit sekali,
seperti komputer.
Secara umum, sistem dibagi dua macam, yaitu: a) sistem deterministik, yatu sistem yang
operasinya dapat diramalkan secara pasti, misal pembuatan mobil, b) sistem probabilistik, yaitu
sistem yang operasinya dapat diramalkan berdasar kemungkinan, misal cuaca.
Sedangkan macam sistem operasi dikategorikan menjadi dua, yaitu: a) sistem seri, yaitu terdapat
dua sistem atau lebih yang salah satunya rnerupakan sistem yang lebih besar, b) sistem paralel,
yaitu apabila terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi barang yang sama
sehingga nampak sebagai suatu sistem yang besar.
Apabila mendalami lebih lanjut tentang sistem, maka sistem dapat dikatakan sebagai
sekumpulan bagian yang mempunyai kaitan satu sama lain, yang secara bersama-sama beraksi
menurut pola tertentu terhadap suatu input dengan tujuan menghasilkan output tertentu.
Sistem dibagi menjadi sub-sub sistem. Setiap sub sistem saling terkait satu sama lain, sub-sub
sistem dalam manajemen operasi dapat berupa input, output, perencanaan kualitas
dan kuantitas, pengendalian, dan pengawasan, serta teknik. Apabila dalam suatusistem, sub-
sub sistem tidak saling terkait, maka tidak akan memberikan hasil yang optimal.
Berikut ini digambarkan peranan dan arti penting kegiatan operasi dalam manajemen sistem:
Gambar 1. Peranan dan Arti Penting Kegiatan Operasi
Pada gambar di atas dapat kita lihat kedudukan manajemen operasi sebagai sub sistem sejajar
dengan kegiatan perencanaan, pengawasan, dan fungsi manajemen yang lain, yaitu pemasaran,
keuangan, dan personalia dalam menentukan kebijakan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan operasi tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan.
Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang dan
jasa. Semakin efisien perusahaan mampu melakukan transformasi, maka semakin produktif dan
nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Produktivitas
(productivity) adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input. Tugas
manajer operasi adalah meningkatkan perbandingan antara input dan output ini. Meningkatkan
produktivitas berarti meningkatkan efisiensi.
Peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Pengurangan input pada saat
output konstan. 2) Peningkatan output pada saat input konstan.
Produksi adalah proses pembuatan barang dan jasa. Produksi yang tinggi dapat
mencerminkan bahwa lebih banyak orang yang bekerja dan tingkat ketenagakerjaan tinggi
(tingkat pengangguran rendah), tetapi belum tentu mencerminkan tingginya
produktivitas. Hanya dengan peningkatan produktivitas, maka standar hidup dapat
diperbaiki. Lebih jauh lagi, hanya dengan peningkatan produktivitas inilah, tenaga kerja,
pemodal, dan manajemen dapat menerima penghasilan yang lebih besar. Jika tenaga
kerja, modal dan manajemen meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya produktifitas,
maka harga akan menjadi mahal. Di lain pihak, harga dipaksa turun saat produktifitas
meniingkat, karena lebih banyak produk dibuat, dengan sumber daya yang sama.
Dalam kajian lebih lanjut, sistem operasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2 menunjukkan sistem operasi meliputi perubahan fisik, proses pemindahan, proses
penyimpanan,proses meminjamkan, dan inspeksi. Sistem ekonomi menamnag nilai dengan
mengubah input menjadi output. Berdasar input yang ada, yaitu sumber daya manusia, manajer,
mesin-mesin, alat-alat bahan baku, bahan pembantu, energi, bangunan, tanah, dan informasi
proses operasi menghasilkan output berupa barang dan jasa.
Setiap kegiatan ekonomi menghasiklan barang atau jasa. Beberapa kriteria produk berupa jasa
dapat dilihat sebagai berikut :
Jasa biasanya tidak nyata, sedangkan barang bersifat nyata
Jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi secara langsung, tidak ada persediaan,
Jasa bersifat khas, bagi individu satu dengan yang lain akan berbeda, meskipun jenis jasanya
sama, missal jasa potong rambut,
Jasa memiliki interaksi yang tinggi dengan pelanggan. Jasa sulit distandardisasi, dibuat
otomatis dan dibuat seefisien yang kita inginkan, karena interaksi pelanggan membutuhkan
kekhususan, sehingga pelanggan bersedia membayar sejumlah harga tertentu. Oleh karena
itu, manajer operasi harus memastikan bahwa produk telah didesain sedemikian rupa,
sehingga memberikan kekhasan tertentu sesuai dengan keinginan pelannggan.
Jasa memiliki definisi produk yang tidak konsisten.
Jasa sering berdasarkan pada pengetahuan, seperti jasa pendidikan, kesehatan, dan hokum,
karena sulit dibuat otomatisasi
Jasa sering kali tersebar. Penyebaran ini terjadi karena jasa biasanya diberikan kepada klien
atau pelanggan melalui kantor setempat, took pengecer, atau bahkan panggilan ke rumah.
Sistem operasi bekerja berdasar partisipasi peianggan, yaitu pelanggan tidak hanya sekedar
memakai atau membutuhkan output, tetapi juga ikut aktif berperan dalam menghasilkan barang
dan jasa. Partisipasi pelanggan memberikan keuntungan sebagai berikut: a) menghemat tenaga
kerja, b) membagi resiko kesalahan dengan pelanggan, c) pelanggan merasa lebih dihargai, ikut
berperan serta dan lebih dipercaya.
Umpan balik adalah informasi mengenai keadaan proses dan hasil operasi, misalnya setelah
sebuah model motor dihasilkan, diketahui kelemahan sistem pengapiannya. Umpan balik ini
digunakan sebagai dasar untuk rnemperbaiki proses dan hasilnya. Sedangkan umpan ke depan
sudah dapat diketahui atau diperkirakan pengaruh saat hal yang sekarang belum terjadi, dengan
kata lain informasi diperoleh sebelum terjadi kesalahan atau kekurangan. Sebuah rangkaian
umpan balik yang efektif dapat mengevaluasi kinerja proses apakah sesuai dengan rencana atau
standar. Rangkaian umpan balik ini juga mengevaluasi kepuasan pelanggan dan mengirimkan
tanda bagi mereka yang mengendalikan input dan proses.
Dalam proses operasi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu keadaan diluar
perusahaanyang ikut menentukan kelancaran proses dan kualitas output. Misalnya
keadaanmasyarakat, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Manajemen Operasi dan Produksi terdiri dari kata manajemen dan operasi/produksi. Para ahli
manajemen, mempunyai banyak definisi tentang manajemen. Manajemen adalah tindakan atau
kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol
untuk mencapai tujuan organisasi. Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi
output sehingga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya. Operasi merupakan salah satu dari
fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi lain selain operasi adalah keuangan,
personalia, pemasaran, dan lain-lain. Operasi inilah yang menentukan kemampuan suatu
lembaga melayani pihak luar. Jadi manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen
untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Mekasisme
atau system manajemen operasi masing-masing perusahaan berbeda, akan terdapat proses
mengubah bentuk fisik, atau memindahkan (transportasi), menyimpan, memeriksa dan
meminjamkan. Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:
Menurut Jay Helzer dan Barry Render (2005;4), manajemen operasi adalah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.
Menurut Pangestu Subagyo (2000;1), manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen
untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakuakn secara efisien.
Menurut Edy Herjanto (2003;2), manajemen oprasi adalah suatu proses yang secara
berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi–fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Jadi, manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan
produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien selain itu juga dapat menghasilkan
suatu produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses
produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara
mengelola operasinya. Manajemen operasi dalam agribisnis ditujukan pada pengarahan dan
pengawasan proses yang digunakan oleh perusahaan makanan dan agribisnis untuk produksi di
pabrik dengan memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat
menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke pasar.
2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan didalam
perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan.
3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Handoko (1994) ada beberapa alasan yang menjadi
dasar mengapa perlu belajar manajemen operasi, diantaranya:
Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses
dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur, tidak
demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi dengan
pendekatan modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem dalam
perusahaan atau organisasi
Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak diterapkan pada
fungsi manajemen yang lain. mengapa demikian? karena setiap fungsi manajemen juga
melibatkan proses dalam pekerjaannya.
Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup menantang
seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah biasa kita jumpai jabatan
manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi. Dalam pendidikan bisnis, manajemen
operasi memang sudah menjadi 1 pilar yang wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait
dengan poin 3, maka banyak sekali para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang
sudah memiliki cukup pengetahuan seputar manajemen operasi.
Ada sekurang–kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu : a.
Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktovitasnya akan
lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa
pelayanan b. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan
standarnya c. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi
sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat
dielakkan d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam
usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.
Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan
produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan
operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi
yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai
pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan
menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun
transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan
angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi
Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi adalah :
1. Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun
sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
2. Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen
struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun
perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
3. Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa
pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan
serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :
1. Perencanaan output
2. Desain proses transformasi
3. Perencanaan kapasitas
4. Perencanaan bangunan pabrik
5. Perencanaan tata letak fasilitas
6. Desain aliran kerja
7. Manajemen persediaan
8. Manajemen proyek
9. Scheduling
10. Pengendalian kualitas
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan
Sedangkan menurut Krajewsky dan Ritsman (1987) dalam Zulian Yamit, memberikan tiga aspek
dalam manajemen operasi, yaitu :
1. Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca
panen
2. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar tidak
menyita waktu dalam gerakan
3. Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pabrik agar menjamin keandalan
dan kontinuitas operasi
4. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah
5. Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli
6. Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca
panen
7. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapang maupun di
kantor
8. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan
9. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses
10. Dan lain-lain
Kegiatan yang demikian banyaknya, maka peran dari manajer operasional sangatlah strategis
dalam menciptakan sistem produksi yang ampuh untuk membuat produk secara efisien.
PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan
manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan. Untuk dapat memisahkan
jenis proses produksi dalam perusahaan dengan baik, maka kita perlu untuk mengetahui terlebih
dahulu dari mana atau dari sudut pandangan apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari
proses produksi tersebut. Masing-masing dari sudut pandangan ini, akan mempunyai arti dan
kegunaan sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga sebenarnya
pemisahan proses produksi dalam perusahaan tersebut akan dapat disesuaikan dengan tujuan
pemisahan proses produksi dalam perusahaan itu sendiri. Adapun proses produksi dalam
perusahaan ini pada umumnya akan dapat dipisahkan menurut beberapa segi, dapat dilihat pada
bagan dibawah ini:
Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut
pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan
tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan
faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang
diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
Proses produksi kimiawi; Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.
Proses produksi perubahan bentuk; Proses perubahan bentuk adalah proses produksi
dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi
keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut.
Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.
Proses produksi assembling; Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi
yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen
produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan
elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.
Kebaikan:
Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
Biaya tenaga kerja rendah.
Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
Ciri-ciri:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi.
7) Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin
bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan
uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti,
walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan:
Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung
pemesanan.
Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga
kerja dan mempunyai tenaga ahli.
1. Proses produksi terus-menerus merupakan proses produksi yang mempunyai pola atau urutan
yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus ialah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam
perusahaan tidak selalu sama.
3. Proses produksi proses yaitu suatu proses produksi yang terjadi saat produksi itu terjadi.
4. Proses produksi proses yang sama merupakan sebuah proses produksi yang dilakukan secara
bersamaan dalam sebuah perusahaan.
5. Proses produksi proyek khusus merupakan suatu proses produksi yang dilakukan perusahaan
dalam sebuah proyek tertentu yang sedang ditangani oleh perusahaan tersebut.
6. Proses produksi industri berat merupakan proses produksi yang dilakukan oleh sebuah industri
yang menggunakan tenaga mesin-mesin besar dalam proses produksi seperti pabrik baja dan
pabrik besi. Proses produksi bukan utama meliputi:
Penelitian yaitu metode produksi yang dilakukan melalui sebuah pencarian sumber pengetahuan
terlebih dahulu sebelum melakukan produksi.
Model ialah proses produksi untuk memberikan gambaran produksi yang dilakukan oleh
perusahaan.
Prototipe yaitu bentuk awal produksi atau standar dari entitas yang memiliki perbedaan yang unik
namun belum tentu berbentuk fisik.
Percobaan merupakan proses produksi awal sebagai permulaan dalam pembentukan produk,
biasanya dalam uji coba produk baru.
Demonstrasi ialah pola produksi yang dilakukan untuk memaparkan hasil dari produksi sebuah
perusahaan yang telah terjadi.