Anda di halaman 1dari 31

Manajemen Operasional

Ada beberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli, antara lain:
Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output.

Menurut Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya
produksi menjadi keluaran yang diinginkan.

 Menurut William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem manajemen atau
serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.

 Menurut Richard L. Daft (2006:216), manajemen operasional adalah bidang manajemen yang
mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus untuk memecahkan
masalah produksi.

 Menurut James Evans dan David Collier (2007:5), manajemen operasional adalah ilmu dan seni untuk
memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.

Jadi, manajemen operasional adalah ilmu yang mempelajari serangkaian proses pengubahan input
menjadi output yang bernilai untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Sepuluh Keputusan Strategis Manajemen Operasional


Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:56-57), diferensiasi, biaya rendah dan respons yang
cepat dapat dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam sepuluh wilayah manajemen
operasional. Keputusan ini dikenal sebagai keputusan operasi (operations decisions). Berikut
sepuluh keputusan manajemen operasional yang mendukung misi dan menerapkan strategi:
a. Perancangan barang dan jasa. Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar
proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumber daya manusia
bergantung pada keputusan perancangan.
b. Kualitas. Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur
dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.
c. Perancangan proses dan kapasitas. Keputusan proses yang diambil membuat manajemen
mengambil komitmen dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia dan
pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya
dasar suatu perusahaan.
d. Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan
perusahaan.
e. Perancangan tata letak. Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan,
keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak.
f. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan. Manusia merupakan bagian yang integral dan
mahal dari keseluruhan rancang sistem. Karenanya, kualitas lingkungan kerja diberikan, bakat dan
keahlian yang dibutuhan, dan upah yang harus ditentukan dengan jelas.
g. Manajemen rantai pasokan. Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang
harus dibeli.
h. Persediaan. Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan,
pemasok, perencanaan produksi dan sumber daya manusia dipertimbangkan.
i. Penjadwalan. Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan.
j. Pemeliharaan. Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang diinginkan.

Strategi Manajemen Operasional


Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:51), perusahaan mencapai misi mereka melalui tiga
cara yakni:

a. Bersaing dalam diferensiasi.


Diferensiasi berhubungan dengan penyajian sesuatu keunikan. Diferensiasi harus diartikan
melampaui ciri fisik dan atribut jasa yang mencakup segala sesuatu mengenai produk atau jasa
yang mempengaruhi nilai dimana konsumen dapatkan darinya.

b. Bersaing dalam biaya.


Kepemimpinan biaya rendah berarti mencapai nilai maksimum sebagaimana yang diinginkan
pelanggan. Hal ini membutuhkan pengujian sepuluh keputusan manajemen operasi dengan usaha
yang keras untuk menurunkan biaya dan tetap memenuhi nilai harapan pelanggan. Strategi biaya
rendah tidak berarti nilai atau kualitas barang menjadi rendah.

c. Bersaing dalam respons.


Keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu,
penjadwalan yang dapat diandalkan dan kinerja yang fleksibel.

Respons yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di
pasar dimana terjadi pembaruan rancangan dan fluktuasi volume.

Tiga strategi yang ada masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih
keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing berarti menciptakan sistem yang mempunyai
keunggulan unik atas pesaing lain. Idenya adalah menciptakan nilai pelanggan (customer value)
dengan cara efisien dan efektif.

Peramalan (Forecasting)
Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku
atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan
pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar
atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat. Ada beberapa pengertian peramalan (forecasting)
menurut para ahli, antara lain:

 Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:162), peramalan adalah seni atau ilmu untuk
memperkirakan kejadian di masa depan dan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis.

 Menurut Singgih Santoso (2009:8), peramalan adalah kegiatan yang bersifat teratur, berupaya
memprediksi masa depan dengan menggunakan tidak hanya metode ilmiah, namun juga
mempertimbangkan hal-hal yang bersifat kualitatif.

 Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:40), peramalan adalah penggunaan data untuk menguraikan
kejadian yang akan datang di dalam menentukan sasaran yang dikehendaki.

 Menurut Eddy Herjanto (2004:116), peramalan adalah proses suatu variabel (kejadian) di masa datang
dengan data variabel yang bersangkutan pada masa sebelumnya.

 Menurut Arman Hakim Nasution (2006:235), peramalan adalah proses memperkirakan berapa
kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam urusan kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa.

Jadi, peramalan adalah teknik untuk meramalkan kejadian di masa depan yang menggunakan
model matematis dan melibatkan data masa lalu.

Meramalkan Horizon Waktu


Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:163), peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan
horizon waktu masa depan yang dilingkupinya. Horizon waktu terbagi menjadi beberapa kategori:
a. Peramalan jangka pendek
Peramalan ini meliputi jangka waktu hingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari 3 bulan.
Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja,
penugasan kerja, dan tingkat produksi.

b. Peramalan jangka menengah


Peramalan jangka menengah atau intermediate, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3
tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi,
anggaran kas, serta menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

c. Peramalan jangka panjang


Umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk
merencanakan produk baru, pembelanjaan, modal, lokasi atau pembangunan fasilitas, serta
penelitian dan pengembangan (litbang).

Jenis-Jenis Peramalan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:164), pada umumnya berbagai organisasi
menggunakan tiga jenis peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan:
a. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan
indikator perencanaan lainnya.
b. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang
dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan
suatu perusahaan. Peramalan ini disebut peramalan penjualan yang mengendalikan produksi,
kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran,
dan sumber daya manusia.

MANAJEMEN OPERASI MENURUT PARA AHLI

Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu


manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan – keputusan dalam
upaya pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari
kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau
manajemen operasional. Berikut ini adalah definisi manajemen operasi dan
produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :

Jay Heizer dan Barry Render: manajemen operasi adalah serangkaian


kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.

Pangestu Subagyo: manajemen operasi adalah penerapan ilmu


manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat
dilakukan secara efisien.

Eddy Herjanto: manajemen operasi dan produksi dapat diartikan sebagai


suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi –
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara
efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Dari definisi – definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan


bahwa Manajemen Operasi dan Produksi merupakan serangkaian proses
dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk
dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Secara History kegiatan operasi sudah dikenal beribu-ribu tahun yang lalu,
sejak manusia mengenal cara berburu, membuat suatu benda, dan lain-
lain. Pengetahuan atau cara tersebut berkembang terus dengan ditemukan
prinsip serta metode baru, dan akhirnya terbentuk menjadi suatu ilmu
sendiri, dilengkapi dengan masuknya unsur-unsur ilmu pengetahuan yang
lain.

Perkembangan manajemen operasi lebih terasa sejak meletusnya Revolusi


Industri pada abad ke-18. Pada saat itu, pola kerajinan tangan mulai
tergeser, dan sistem pabrik mulai berkembang. Dilengkapi dengan
penemuan teknologi yang semakin lama semakin canggih, selain fasilitas
produksi menjadi lebih modern, penanganannya juga menjadi lebih
kompleks.

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan perekonomian, konsep


manajemen operasi menjadi semakin berkembang dan semakin terasa
peranannya dalam pengembangan perusahaan agar semakin efisien dan
efektif sehingga memiliki daya saing yang kuat.

Perkembangan manajemen operasi sampai dalam bentuknya sekarang ini


didasarkan atas penemuan dari para ahli.

Hal ini dapat dilihat dari adanya aliran utama yang menyumbang terhadap
perkembangan bidang manajemen operasi, yaitu:

1. Pembagian Kerja

Menurut Adam Smith, spesialisasi tenaga kerja akan meningkatkan keluaran


karena tiga faktor, yaitu:

a) Peningkatan keterampilan karyawan;

b) Penghematan waktu kerja yang hilang karena perubahan pekerjaan;

c) Penemuan peralatan-peralatan dan mesin.

2. Revolusi Industri

Merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin, dan James


Watt adalah orang yang memberikan sumbangan terbesar dalam Revolusi
Industri dengan penemuan mesin uapnya sebagai cumber utama tenaga
mesin mobil untuk pertanian dan pabrik.

3. Manajemen Ilmiah
Dikembangkan oleh Frederick W. Taylor dengan pengertian bahwa
manajemen ilmiah merupakan:

a) Penerapan metode-metode ilmiah pada studi, analisis, dan pemecahan


masalah-masalah operasi;

b) Seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik-teknik untuk


meningkatkan efisiensi operasi organisasi;

c) Hubungan manusiawi.

Dikembangkan oleh Elton Mayo, bahwa motivasi karyawan adalah unsur


krusial dalam peningkatan produktivitas tanpa mengabaikan aspek
lingkungan fisik dan teknik.

4. Model-model Keputusan Kuantitatif

Digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalam model- model


matematika, contohnya rumusan EOQ untuk manajemen persediaan,
metode simpleks linear programming.

5. Komputer

Kegiatan operasi memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan,


scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sister pembiayaan.

Kalau sebelumnya saya sudah menjelaskan pengertian manajemen operasi


dalam lingkup yang sangat generik, yaitu suatu proses, perlu kiranya
disampaikan seberapa luas ruang lingkup manajemen operasi. Beberapa hal
yang membatasi ruang lingkup tersebut adalah:

Manajemen operasi merupakan satu dari fungsi manajemen (functional


management) dalam perusahaan. Selain pemasaran, keuangan, sumber
daya manusia, maka operasi adalah satu fungsi yang sangat penting dalam
menjalankan suatu perusahaan. Belakangan ini sudah umum kita jumpai
jabatan dalam perusahaan yang terkait dengan manajemen operasi, seperti
manajer dan direktur operasi.

Konsep proses dalam pengertian manajemen operasi pada dasarnya


mencakup semua proses, mulai dari proses global/utama hingga subproses
terkecil yang dapat dijumpai dalam perusahaan. Walaupun hierarkinya boleh
jadi sangat panjang, level proses yang dianalisis hanya melibatkan beberapa
level saja sesuai kebutuhan. Yang perlu menjadi perhatian adalah level
terbesar dari analisis proses adalah level dimana unit dalam perusahaan
berinteraksi dengan pihak lain seperti pemasok dan pelanggan. Lebih dari
itu, kajiannya sudah memasuki topik manajemen rantai pasok (supply Chain
Management).

Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen menurut T. Hani Handoko ( 2003 : 3 ) adalah Proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya - sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan ( 2006 : 2 ) adalah:
”Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Menurut Kosasih dan Soewedo (2009:1) adalah: ”Pengarahan
menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Operasional
Sedangkan pengertian manajemen operasional menurut Richard L. Daft ( 2006 : 216) adala
”Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan
tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.”
Operasional berasal dari kata operasi yang mempunyai arti menurutSubagyo (2000:1) ialah
“kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari
suatu barang atau jasa.”
Menurut Soentoro ali idris (2000:1) dalam bukunya cara mudah belajar Manajemen Operasi bahwa
dari Perkembangan dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi produk
riel. Jadi operasi (operation) merupakan proses transformasi dari input menjadi output yang
mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan inputnya.

Ruang lingkup Manajemen Operasi


Istilah "Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management diartikan sebagai kumpulan dari selu
barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai proses konversi sumber-sumber yang dimiliki perusa
"Management" diartikan sebagai pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengko
Production/Operations Management didefinisikan sebagai pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengara
kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang dan jasa (James R Evan, Applied Productio

Menurut Richard B Chase dalam bukunya Production and Operation Management; Manufacture and Service, 1
sebagai disain, operasi dan perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama perusa
manajemen operasi merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini dalam
manajemen operasi sering kali dicampur-adukkan dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain (Operation Resear
Engineering (IE).

Perbedaan pokok antara Manajemen Operasi dengan OR atau MS atau IE adalah bahwa MO merupakan bidan
metode kuantitatif untuk pengambilan keputusan di segala bidang, sementara IE merupakan disiplin ilmu teknik.
sebagai alat untuk pengambilan keputusan seperti misalnya dalam penyusunan skedul dengan menggunakan jalu
bahasan yang sama dengn IE seperti otomatisasi pabrik. Perbedaan peran manajemen membuat MO menjadi berb
menuruty Agus Ahyari manajemen produksi/ operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaa
dari produksi dan proses produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/ operasi Merupakan usaha me
produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.

Manajemen operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor men
bidang produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas, menggunakan fungsi
aturan dan prosedur dalam operasi system produksi

Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu: 1) Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan S
Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi. 2) Sistem Pengendalian Pro
kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan. 3) Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas dasar pesan
komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management Pr

Dalam perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan pend
Artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan pada tiga kategori yakni:
1. Keputusan dan Rencana Strategik
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti misalnya, penentuan product line, distributio

2. Keputusan dan Rencana Taktis


Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin
yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.

3. Keputusan dan Rencana Operasional


Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menent
yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan d
penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi ha
pengawasan terhadap kualitas produksi.

Perencanaan dan keputusan pada tataran strategik diambil oleh mereka yang berada pada tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang k
tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau batasan dalam perencanaan dan keputusan taktis. Selanjutnya perencanaan da
keputusan stratejik, dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.

Sistem Operasi/ Produksi

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa produksi adalah proses konversi sumber-sumber yang ada dalam perusahaan men
didefinisikan sebagai kumpulan dari semua kegiatan dan operasi yang saling berkaitan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
Sistem operasi/ produksi terdiri dari lima komponen dasar seperti terlihat pada bagan sistem operasi. Apapun prosesnya dan apapu
output. Apa input yang diperlukan dan proses konversi/ transformasi/ penciptaan yang bagaimana yang dilakukan utuk menghasilkan o

1) Input and Output


Input pada sistem produksi adalah sumber-sumber utama , dan sumber-sumber lain yang diperlukan untuk mendukung keseluruhan pro
diinginkan. Diambil contoh misalnya, bahan baku dan bahan penolong, mesin, tenaga kerja, energi, informasi mengenai permintaan, ko
masuk dalam proses transormasi atau kreasi menjadi produk. Produk di sini bisa berupa barang, bisa juga berupa jasa.Sedang Output M
Produk sebagai output dari sistim produksi/ operasi dapat berupa barang atau jasa, yang masing-masing memiliki karakteristik yan
hal transformasi/ penciptaannya. Perbedaan utama antara produksi barang dan produksi jasa disarikan dalam tabel di bawah ini.

Perbedaan Produk Barang dan Jasa

No Produksi Barang Produksi Jasa

1 Output proses bersifat fisik Output proses bersifat Intangible

2 Konsumen tidak terlibat langsung dalam proses Konsumen terlibat langsung dalam proses
menghasilkan output menghasilkan output

3 Lokasi fasilitas proses dapat berada jauh Lokasi fasilitas proses dekat dengan
dari konsumen/ pasar konsumen/ pasar

2) Proses konversi atau kreasi atau transformasi


Proses konversi merupakan istilah yang dipakai untuk proses manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi barang. Proses perubaha
ketajaman bahan baku, misalnya proses membuat pisau. (ii) Perubahan komposisi atau bentuk input misalnya obat-obatan. (iii) Assemb
suatu produk. Proses konversi dapat saja meliputi bentuk-bentuk seperti:Fisik, misalnya manufaktur. Lokasi, misalnya transportasi. Per
Fisiologikal, misalnya perawatan kesehatan. Informasional, misalnya telekomunikasi
Fungsi transformasi di atas tidak bersifat mutually exclusive. misalnya department store. Fungsi tranformasi di department store m
pertukaran. Contoh hubungan Input-Transformasi-Output tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel Input – Transformasi - Output


No Sistim Input Utama Sumber daya Fungsi Output yang
transformasi diinginkan
utama

1 Departement Shoppers Display, persediaan pertukaran Penjualan yang


Store barang, pelayan toko memuaskan
pelanggan
2 Pabrik Plat baja, Peralatan,perlengkapan, Fabrikasi Kendaraan
otomotif komponen pekerja dan berkualitas tinggi
mesin assembling

Pada organisasi jasa, istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi proses penciptaan. Proses penciptaan ini meliputi misalnya meny
organisasi tersebut adalah rumah sakit, staf yang ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.

3) Managers
Manajer merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem produksi. Agar sistem produksi dapat berjalan efektif, diperlukan ma
Manajer harus menyediakan input, mengendalikan proses konversi dan kreasi, dan menjamin tersedianya output pada waktu dan tempa
dalam sistem produksi harus memiliki kemampuan teknis dan perilaku.

4) Feedback
Merupakan proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan informasi untuk mengendalikan proses produksi. Feedback yan
organisasi untuk memperbaiki produk yang ditawarkan agar dapat lebih memuaskan permintaan pasar. Sebagai catatan, bila perencanaa
dengan feedback. Feedback mengalir dari bawah ke atas sehingga memberikan keterkaitan antar tingkatan hirarkhis.

Sistem produksi hanya merupakan salah satu komponen dari sekian banyak komponen yang ada dalam organisasi. Sistem produks
dalam perusahaan. Misalnya, fungsi Finance bertanggung jawab atas penyediaan dana, mengendalikan penggunaannya, analisis kesemp
berdasarkan pada tingkat biaya yang efektif. Keputusan finansial mempengaruhi pilihan peralatan produksi, penggunaan kelebihan wak
Fungsi Accounting mencatat segala biaya dan harga yang berkaitan dengan keputusan finansial, pembelian, dll, yang sering kali data-da
bertanggung jawab dalam hal pengelolaan permintaan, dan menjamin kepuasan konsumen, serta mengembangkan pasar baru dan produ
Production sangat penting agar estimasi dan peramalan permintaan dapat digunakan secara efektif, dan untuk menjamin kecukupan kap
mendistribusikan produk jadi pada waktu yang tepat. Fungsi Engineering menetapkan pedoman kualitas produk, metode produksi, dan
melatih tenaga kerja dan bertanggung jawab atas moral pekerja, administrasi upah, dll. Oleh karena manusia merupakan faktor terpentin
vital dalam membantu kelancaran sistem produksi. Research and Development (R&D) menginvestigasi gagasan baru dan kemanfaatan
Pembelian bertanggungjawab atas tersedianya bahan dan supplies dan distribusi produk jadi.

Lebih jauh, keseluruhan tujuan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai pengaruh eksternal, yang juga pasti berdampa
lingkungan yang terpenting, yaitu (i) Kondisi Ekonomi seperti tingkat bunga, ketersediaan modal, peraturan perpajakan, dan skala ekon
polusi dan dampak lingkungan. (iii) Kompetisi. Kondisi persaingan, market share dan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap strategi
lines dan keputusan strategic lainnya. (iv) Teknologi. Adanya teknologi baru dalam proses produksi, peralatan dan bahan-bahan dapat s
produksi.

Pendekatan Five P's Dalam Konteks Manajemen Operasi/ Produksi

Menurut pendekatan lima P (5P), sistim produksi/ operasi didefinisikan sebagai proses penggunaan sumber-sumber untuk mengubah
Kalau di manajemen pemasaran ada istilah 4P, sedang di manajemen operasi dikenal istilah Five P’s (5P). 5P dalam konteks mana
langsung dan tenaga kerja tidak langsung. 2) Plant mencakup pabrik atau kantor cabang dimana produksi dilakukan. 3) Parts meliputi b
meliputi prosedur, dan tahap-tahap pelaksanaan produksi. 5) Planning dan Control Sysem merupakan prosedur dan manajemen informa
Poerwanto G).

efinisi Manajemen Operasional

Yang dimaksud Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan input – input menjadi
output – output yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa.
Menurut Anoraga(2009)Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan
mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan
menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.

Render dan Heizer (2005 : 2)mendefinisikan Manajemen Operasional adalahSerangkaian


kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran.

Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)mendefinisikan Manajemen
Operasional adalah Fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan
keluaran dengan nilai tambah yang besar.

Menurut Eddy Herjanto (2007) Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya
produksi menjadi keluaran yang diinginkan.

Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan Manajemen produksi (operasi)


adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat
barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain.

Agus Ahyari mengartikan Manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.

Aquilano (2001) Mendefinisikan Manajemen Operasional sebagai suatu proses perancangan,


pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang menghasilkan produk atau jasa utama
perusahaan.
jika digambarkan maka proses manajemen Operasional sb:

Menurut (Anoraga, 2009) proses transformasi dapat dijabarkan sebagai berikut :


1. Alter (mengubah)
2. Transport
3. Store (penyimpangan)
4. Inspect (memeriksa)
Dalam melakukan keempat proses transformasi di atas tentunya dibutuhkan peran dari manajer
operasi yang dapat mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai
keluaran (output) dengan jumlah yang sesuai dengan permintaan konsumen, selain itu juga
memperhatikan dan menanggapi kekuatan-kekuatan dari lingkungan eksternal yang terus menerus
berkembang.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Operasional

Menurut Higgins (1994)Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Operasional adalah:


1. Manajer/Pimpinan
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh manajer atau pimpinan mempengaruhi dalam
beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi
terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya
komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan,
interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada permasalahan
yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan
karyawan.

2. Tingkah laku karyawan


Tingkah laku karyawan mempengaruhi melalui kepribadian mereka, terutama kebutuhan mereka dan
tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi
karyawan memainkan bagian penting, karena cara seseorang berkomunikasi menentukan tingkat
sukses atau gagalnya hubungan antar manusia.
3. Tingkah laku kelompok kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu
kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada kelompok kerja;
dan informal, sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan minat.

4. Faktor eksternal organisasi


Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi pada organisasi tersebut. Keadaan ekonomi
merupakan faktor utama yang mempengaruhi organisasi. Keadaan ekonomi adalah faktor utama. Di
lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang
mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga hasilnya menjadi lebih
positif.

Sebagian orang pasti tidak asing lagi dengan Manajemen Operasional. Fisher College of Business-The
Ohio State University mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu pengaturan dan
pengendalian secara sistematis dari serangkaian proses yang
mentransformasikan input menjadi output (barang/jasa). Sasarannya sebenarnya sederhana saja yaitu
memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Namun pada prakteknya ternyata proses yang
harus dilalui untuk mencapai sasaran ini sangatlah kompleks. Dalam proses transformasi menghasilkan
barang/jasa yang dimaksud ada banyak aspek, tanggung jawab, fokus, analisis, pengukuran dan
pengambilan keputusan operasional yang harus dipertimbangkan dan dikerjakan sedemikian rupa
sehingga sangat menguras energi, biaya, waktu dan pikiran. Ini membuat setiap organisasi modern
memberikan porsi yang sangat besar pada pengelolaan manajemen operasional. Sekolah-sekolah bisnis
terkemuka pun sekarang sudah mulai membuat program dengan gelar berkonsentrasi pada operation
management.

Pentingnya manajemen operasional meningkat sangat dramatis beberapa tahun terakhir ini. Hal ini
ditandai dengan makin ketatnya kompetisi antar perusahaan, penetrasi pasar sudah mulai meng-global,
teknologi maju tak terbendung lagi, dan yang terpenting: para pelanggan/konsumen makin cerdas, kritis
dan makin melek kualitas. Lazimnya manajemen operasional memainkan peranan besar pada industri
manufaktur, namun jaman sekarang ini ternyata juga signifikan pada kelompok usaha trading & jasa,
tidak saja buat swasta namun juga sektor publik, tanpa memandang apakah
bermotif profit maupun non-profit.

Pengelolaan manajemen operasional umumnya berada pada divisi operasi,quality/business


process atau pada bagian yang sejenis (namanya tidak persis sama di setiap jenis organisasi). Namun
yang jelas secara kategorial, kita bisa membagi dua peranan work-process yang memegang kunci
berhasilnya pengelolaan manajemen operasional. Pertama kategori operational process dan
kedua administrative process. Di dalam kategori operational process biasanya terdapat kegiatan
merancang, memproduksi dan menyerahkan barang/jasa untuk pelanggan. Dari sisi fungsi operasional,
kegiatan-kegiatan ini biasa disebut product development, manufaktur dan logistik & distribusi.
Sementara itu dalam kategori administrative processumumnya meliputi kegiatan yang tidak
memproduksi output namun tetap diperlukan untuk berjalannya proses operasional. Secara fungsional
kegiatan dalam kategoriadministrative process lazim disebut strategic planning, budgeting, dan
pengukuran kinerja.

Dari sisi pengelolanya, umumnya jabatan person-in-charge yang memegang peranan biasa disebut
sebagai operation manager, quality manager, business process manager atau supply chain
manager (bisa berbeda-beda di tiap organisasi). Tugas utama mereka adalah memonitor setiap tahapan
yang dilalui oleh suatu proses dalam rangka penyediaan barang/jasa. Lebih rinci lagi bisa dikatakan
mereka adalah pihak berkompeten yang menentukan input (peralatan, tenaga kerja, bahan baku,
energi, informasi, cara & teknik) untuk ditransformasi menjadi output (barang/jasa) untuk memenuhi
permintaan pasar. Dengan demikian peranan mereka sangat signifikan dalam tiap organisasi.

Signifikansi peranan mereka tertuang dalam tanggung jawab penting yang mereka pikul dan biasanya
meliputi aspek human resource management, asset managementdan cost management.
Aspek human resource management menekankan pada koordinasi dan integrasi sumber daya manusia
(baik itu fungsi langsung maupun penunjang). Aspek asset management memperhatikan dengan cermat
pemanfaatan maksimal dari gedung, fasilitas, peralatan dan persediaan bahan baku. Sementara itu
aspek cost management meliputi pengendalian biaya mulai dari pengadaan input, proses transformasi,
sampai kepada penyerahan output kepada pelanggan. Secara garis besar fokus dari pengelolaan
manajemen operasional menekankan pada manajemen kualitas, perencanaan kapasitas, manajemen
input (sumber daya) dan proses pengadaan dan penjadwalan.

Sekarang mari kita lihat model transformasi dalam manajemen operasional. Secara sederhana kita dapat
melihat input masuk ke dalam proses transformasi untuk menghasilkan output dan yang turut
memegang peran penting dalam lingkungan seperti supplier (penyedia input) dan pelanggan
(penerima output). Juga ada garis yang ditarik dari output menuju input yang menggambarkan suatu
umpan balik untuk mengakomodasi persoalan kualitas, performa dan biaya.

Secara lebih rinci, di dalam input atau bisa disebut sebagai transformed resources(sumber daya yang akan
ditransformasi) unsur-unsur yang berperan antara lain adalah bahan baku, informasi dan pelanggan.
Selanjutnya input akan masuk ke dalam proses transformasi, di mana yang akan berperan di dalamnya
selain proses itu sendiri adalah transforming resources (sumber daya dalam proses transformasi). Yang
relevan di sini antara lain adalah staf yang ikut ambil bagian dalam proses, fasilitas (tanah, bangunan,
mesin, peralatan). Sementara dalam output yang dihasilkan dari proses transformasi biasanya
ada output yang bermanfaat dan output limbah (waste). Yang juga menarik adalah umpan balik yang
bisa berasal dari dua sumber: internal dan eksternal. Sumber internal bisa berupa pengujian, evaluasi
dan perbaikan berkelanjutan sedangkan sumber eksternal berasal dari masukan ataupun keluhan dari
baik supplier maupun pelanggan.

Model Tranformasi Rinci


Agar output yang dihasilkan memenuhi sasaran manajemen operasional maka perlu dilakukan
analisis output. Agar lebih mudah dalam melakukan identifikasi mari kita lihat contoh berikut ini.
Apakah yang menjadi output utama dari bisnis Bar? Penerbit? Hotel? Perusahaan Asuransi? Output dari
Bar misalnya adalah Bir, Vodka, Martini, Johny Walker. Output dari Pernerbit bisa berupa buku, majalah,
atau surat kabar. Bagaimana dengan Hotel? Mungkin tidak bisa langsung terlihat seperti bisnis yang
berproses menghasilkan barang. Kita bisa menyebut pelanggan yang puas sebagaioutput dari Hotel.
Kalau Perusahaan Asuransi? Kita bisa menyebut pelanggan dengan resiko keuangan yang kecil
sebagai outputnya. Tapi coba mari kita pikirkan sejenak. Walaupun kita bisa mengidentifikasi secara
jelas outputnya, sasarannya tetap satu jenis saja, yaitu: kepuasan pelanggan. Pengunjung Bar memang
membeli produk minuman seperti bir atau vodka, tapi yang lebih esensial lagi adalah kepuasan yang
didapatkannya ketika mengkonsumsi minuman itu di dalam lingkungan Bar tersebut. Di sini kental sekali
terasa integrasi dari kepiawaian mengkoordinasikan sumber daya manusia yang dengan cepat melayani
pelanggan dengan penciptaan suasana fasilitas dalam gedung Bar seperti musik, dekorasi dan
kebersihan. Singkatnya, peranan integrasi aspek human resources dan asset management sangatlah
penting di samping pengendalian biaya sedemikian rupa agar tercipta efisiensi di dalam prosesnya
(aspek cost management).

Setelah melakukan analisis output, kita bisa melakukan pengukuran apakah misi dari manajemen
operasional sudah dapat dikatakan berhasil atau tidak. Umumnya organisasi
bermotif profit mengukurnya dengan tingkat profit yang dihasilkan, growthyang terjadi, dan tingkat
daya saingnya dalam pasar. Sementara itu organisasi non-profit biasanya mengukur prestasinya
dari value for money atau dengan kata lain melihat sudut pandang luasan efektifitas yang tercipta dari
implementasi program-program dengan dana yang disalurkan.

Di tengah-tengah berjalannya proses di atas, kita akan menemui banyak keputusan-keputusan


operasional yang harus diambil. Pengambilan keputusan-keputusan ini bisa dicerna dari dua esensi yaitu
pertama berdasarkan jenisnya dan kapan akan dilakukan. Berdasarkan jenisnya, pengambilan keputusan
akan banyak ditemui dalam pengadaan sumber daya (bahan baku dan manusia), kualitas & kuantitas
barang/jasa, dan dalam proses menghasilkan barang dan jasa. Sementara dari sisi kapan akan dilakukan,
pengambilan keputusan sangat krusial pada saat perancangan sistem, pengelolaan sistem dan perbaikan
sistem.

Agar manajemen operasional tidak hanya sekedar memenuhi sasarannya saja, namun lebih jauh lagi
memenuhi sasarannya secara konstan dan berkelanjutan, maka setiap work-process yang ada haruslah
terdokumentasi dengan baik termasuk setiap data masalah/problem yang timbul secara rutin dan
disiplin ditabulasi untuk keperluan analisis, kemudian penggunaan kriteria pengukuran yang memadai
akan memungkinkan manajemen mengetahui secara persis bagian atau tahapan mana yang
membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Di samping itu melakukan review dan kontrol secara kontinu
akan membuat setiap aktifitas operasional tetap berada dalam koridor yang benar dan sesuai
perencanaan . Selanjutnya yang juga tidak boleh dilupakan adalah integrasi dan koordinasi lintas
fungsi dan kategori work-process harus senantiasa terjaga dengan baik.

Perkembangan sistem manajemen operasi dapat ditempuh dengan cara:


1. Menciptakan produk baru (product innovation).
2. Membeli hak cipta atau dengan mengadakan kontrak dengan pihakluar tentang penciptaan
produk baru.
3. Mengembangkan produk yang sudah ada (product development).
Sistem, menurut Webster adalah kumpulan unsur yang secara teratur saling tergantung satu sama
lain dan merupakan satu kesatuan. Kumpulan-kumpulan dalam sistem adalah faktor-faktor
produksi yaitu man, money, material, method dan informasi yang dalam proses produksitidak
dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga antara komponen yang satu dengan komponen yang
lain saling terintegrasi untuk mencapai tujuan.

Di dalam manajemen sistem, kedudukan sistem produksi sejajar dengan sistem-sistem yang lain,
yaitu keuangan, personalia, pemasaran, dan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
operasi adalah kumpulan kegiatan berupa perencanaan, pelaksanaan, pembatasan,
pengendalian, serta pengambilan keputusan yang memungkinkan proses perubahan dari input
menjadi output.

Dengan demikian maka sifat sistem operasi dikategorikan sebagai: a) sifat sistem sederhana,
seperti kincir air, b) sifat sistem yang rumit, seperti televisi, dan c) sifat sistem yang rumit sekali,
seperti komputer.

Secara umum, sistem dibagi dua macam, yaitu: a) sistem deterministik, yatu sistem yang
operasinya dapat diramalkan secara pasti, misal pembuatan mobil, b) sistem probabilistik, yaitu
sistem yang operasinya dapat diramalkan berdasar kemungkinan, misal cuaca.

Sedangkan macam sistem operasi dikategorikan menjadi dua, yaitu: a) sistem seri, yaitu terdapat
dua sistem atau lebih yang salah satunya rnerupakan sistem yang lebih besar, b) sistem paralel,
yaitu apabila terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi barang yang sama
sehingga nampak sebagai suatu sistem yang besar.

Apabila mendalami lebih lanjut tentang sistem, maka sistem dapat dikatakan sebagai
sekumpulan bagian yang mempunyai kaitan satu sama lain, yang secara bersama-sama beraksi
menurut pola tertentu terhadap suatu input dengan tujuan menghasilkan output tertentu.
Sistem dibagi menjadi sub-sub sistem. Setiap sub sistem saling terkait satu sama lain, sub-sub
sistem dalam manajemen operasi dapat berupa input, output, perencanaan kualitas
dan kuantitas, pengendalian, dan pengawasan, serta teknik. Apabila dalam suatusistem, sub-
sub sistem tidak saling terkait, maka tidak akan memberikan hasil yang optimal.

Berikut ini digambarkan peranan dan arti penting kegiatan operasi dalam manajemen sistem:
Gambar 1. Peranan dan Arti Penting Kegiatan Operasi

Pada gambar di atas dapat kita lihat kedudukan manajemen operasi sebagai sub sistem sejajar
dengan kegiatan perencanaan, pengawasan, dan fungsi manajemen yang lain, yaitu pemasaran,
keuangan, dan personalia dalam menentukan kebijakan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan operasi tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan.

Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang dan
jasa. Semakin efisien perusahaan mampu melakukan transformasi, maka semakin produktif dan
nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Produktivitas
(productivity) adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input. Tugas
manajer operasi adalah meningkatkan perbandingan antara input dan output ini. Meningkatkan
produktivitas berarti meningkatkan efisiensi.

Peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Pengurangan input pada saat
output konstan. 2) Peningkatan output pada saat input konstan.

Produksi adalah proses pembuatan barang dan jasa. Produksi yang tinggi dapat
mencerminkan bahwa lebih banyak orang yang bekerja dan tingkat ketenagakerjaan tinggi
(tingkat pengangguran rendah), tetapi belum tentu mencerminkan tingginya
produktivitas. Hanya dengan peningkatan produktivitas, maka standar hidup dapat
diperbaiki. Lebih jauh lagi, hanya dengan peningkatan produktivitas inilah, tenaga kerja,
pemodal, dan manajemen dapat menerima penghasilan yang lebih besar. Jika tenaga
kerja, modal dan manajemen meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya produktifitas,
maka harga akan menjadi mahal. Di lain pihak, harga dipaksa turun saat produktifitas
meniingkat, karena lebih banyak produk dibuat, dengan sumber daya yang sama.

Dalam kajian lebih lanjut, sistem operasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Sistem Operasi

Gambar 2 menunjukkan sistem operasi meliputi perubahan fisik, proses pemindahan, proses
penyimpanan,proses meminjamkan, dan inspeksi. Sistem ekonomi menamnag nilai dengan
mengubah input menjadi output. Berdasar input yang ada, yaitu sumber daya manusia, manajer,
mesin-mesin, alat-alat bahan baku, bahan pembantu, energi, bangunan, tanah, dan informasi
proses operasi menghasilkan output berupa barang dan jasa.

Setiap kegiatan ekonomi menghasiklan barang atau jasa. Beberapa kriteria produk berupa jasa
dapat dilihat sebagai berikut :
 Jasa biasanya tidak nyata, sedangkan barang bersifat nyata
 Jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi secara langsung, tidak ada persediaan,
 Jasa bersifat khas, bagi individu satu dengan yang lain akan berbeda, meskipun jenis jasanya
sama, missal jasa potong rambut,
 Jasa memiliki interaksi yang tinggi dengan pelanggan. Jasa sulit distandardisasi, dibuat
otomatis dan dibuat seefisien yang kita inginkan, karena interaksi pelanggan membutuhkan
kekhususan, sehingga pelanggan bersedia membayar sejumlah harga tertentu. Oleh karena
itu, manajer operasi harus memastikan bahwa produk telah didesain sedemikian rupa,
sehingga memberikan kekhasan tertentu sesuai dengan keinginan pelannggan.
 Jasa memiliki definisi produk yang tidak konsisten.
 Jasa sering berdasarkan pada pengetahuan, seperti jasa pendidikan, kesehatan, dan hokum,
karena sulit dibuat otomatisasi
 Jasa sering kali tersebar. Penyebaran ini terjadi karena jasa biasanya diberikan kepada klien
atau pelanggan melalui kantor setempat, took pengecer, atau bahkan panggilan ke rumah.

Sistem operasi bekerja berdasar partisipasi peianggan, yaitu pelanggan tidak hanya sekedar
memakai atau membutuhkan output, tetapi juga ikut aktif berperan dalam menghasilkan barang
dan jasa. Partisipasi pelanggan memberikan keuntungan sebagai berikut: a) menghemat tenaga
kerja, b) membagi resiko kesalahan dengan pelanggan, c) pelanggan merasa lebih dihargai, ikut
berperan serta dan lebih dipercaya.

Umpan balik adalah informasi mengenai keadaan proses dan hasil operasi, misalnya setelah
sebuah model motor dihasilkan, diketahui kelemahan sistem pengapiannya. Umpan balik ini
digunakan sebagai dasar untuk rnemperbaiki proses dan hasilnya. Sedangkan umpan ke depan
sudah dapat diketahui atau diperkirakan pengaruh saat hal yang sekarang belum terjadi, dengan
kata lain informasi diperoleh sebelum terjadi kesalahan atau kekurangan. Sebuah rangkaian
umpan balik yang efektif dapat mengevaluasi kinerja proses apakah sesuai dengan rencana atau
standar. Rangkaian umpan balik ini juga mengevaluasi kepuasan pelanggan dan mengirimkan
tanda bagi mereka yang mengendalikan input dan proses.

Dalam proses operasi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu keadaan diluar
perusahaanyang ikut menentukan kelancaran proses dan kualitas output. Misalnya
keadaanmasyarakat, politik, ekonomi, dan sebagainya.

Manajemen Operasi dan Produksi terdiri dari kata manajemen dan operasi/produksi. Para ahli
manajemen, mempunyai banyak definisi tentang manajemen. Manajemen adalah tindakan atau
kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol
untuk mencapai tujuan organisasi. Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi
output sehingga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya. Operasi merupakan salah satu dari
fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi lain selain operasi adalah keuangan,
personalia, pemasaran, dan lain-lain. Operasi inilah yang menentukan kemampuan suatu
lembaga melayani pihak luar. Jadi manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen
untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Mekasisme
atau system manajemen operasi masing-masing perusahaan berbeda, akan terdapat proses
mengubah bentuk fisik, atau memindahkan (transportasi), menyimpan, memeriksa dan
meminjamkan. Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:
 Menurut Jay Helzer dan Barry Render (2005;4), manajemen operasi adalah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.
 Menurut Pangestu Subagyo (2000;1), manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen
untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakuakn secara efisien.
 Menurut Edy Herjanto (2003;2), manajemen oprasi adalah suatu proses yang secara
berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi–fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Jadi, manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan
produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien selain itu juga dapat menghasilkan
suatu produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses
produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara
mengelola operasinya. Manajemen operasi dalam agribisnis ditujukan pada pengarahan dan
pengawasan proses yang digunakan oleh perusahaan makanan dan agribisnis untuk produksi di
pabrik dengan memiliki tujuan sebagai berikut :

 Merancang program mutu


 Merencanakan lokasi pabrik
 Memilih tingkat kapasitas yang tepat
 Mendesain layout operasi
 Memutuskan desain proses
 Menentukan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab
 Memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas,
harga, waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan. Untuk menciptakan barang dan jasa (produk),
semua organisasi bisnis (perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu :

1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat
menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke pasar.
2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan didalam
perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan.
3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Handoko (1994) ada beberapa alasan yang menjadi
dasar mengapa perlu belajar manajemen operasi, diantaranya:

 Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses
dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur, tidak
demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi dengan
pendekatan modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem dalam
perusahaan atau organisasi
 Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak diterapkan pada
fungsi manajemen yang lain. mengapa demikian? karena setiap fungsi manajemen juga
melibatkan proses dalam pekerjaannya.
 Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup menantang
seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah biasa kita jumpai jabatan
manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi. Dalam pendidikan bisnis, manajemen
operasi memang sudah menjadi 1 pilar yang wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait
dengan poin 3, maka banyak sekali para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang
sudah memiliki cukup pengetahuan seputar manajemen operasi.

TOKOH-TOKOH TEKNIK MANAJEMEN OPERASI


DAN PRODUKSI
Robert Owen (1771-1858)
Robert owen mempunyai teori tentang perbaikan dan perhatian terhadap faktor-faktor produksi,
Robert owen pernah bekerja pada suatu perusahaan pemintal kapas di new Lanark dia mendia
mencurahkan semua perhatiannya terhadap faktor produksi, seperti penggunaan alat, traktor dan
manusia sebagai tenaga kerja. Menurut hasil pengamatannya disimpulkan bahwa setiap barang
seperti mesin diberi perawatan dan pada manusianya di berikan kompensasi (asuransi
kerja,tunjangan kesehatan dll) maka hal tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi
perusahaan dan menguntungkan. Selanjutnya di katakan bahwa kualitas dan kuantitas pekerjaan
di pengaruhi oleh faktor intern dan ekstern pekerjaan. Robert owen di kenal sebagai manajemen
personalia.

Charles Babbage (1792-1871)


Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris dia mencurahkan semua
perhatiannya kedalam prinsip manajemen. Charles Babbage memiliki prinsip pembagian kerja
(devision of labour), prinsip ini memiliki keunggulan, yaitu:

 Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.


 Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi
dalam pekerjaannya.
 Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus
dalam tugasnya.
 Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja

Frederick Winslow Taylor


Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan di bahas
pada tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah
seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick
management). Taylor mempunyai teori tentang teknik manajamennya yaitu, “a bag of tricks”,
untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi. Kontribusi terhadap perkembangan teori tersebut
adalah perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi, dan sebagainya dalam
memecahkan masalah-masalah manajemen. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management:
a) Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap
unsur-unsur kegiatan.
b) Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan
pendidikan kepada pekerja.
c) Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugasnya.
d) Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja. Taylor salah satunya
adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bawahannya yang
bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan
manajer.

Henry Laurance Gantt (1861- 1919)


Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik
perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan
yang dicetuskannya yaitu:
a) Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan bersama b) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c) Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d) Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

Harrington Emerson (1853-1931)


Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran
prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Dua belas
prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu:

 Clearly defined ideals


 Common sense
 Competent causal
 Dicipline
 The fair deal
 Reliable
 Give an order, planning and scheduling
 Schedul, standard working and time
 Standard condition
 Standard operation
 Written standard practice instruction
 Effisiensi reward

TANTANGAN MASA DEPAN BAGI BIDANG


MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
Manajemen operasi merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari karena dihadapkan pada
kondisi yang selalu berubah. Dinamika ini terjadi karena berbagai tekanan dari globalisasi
perdagangan dunia hingga transfer ide, produk dan uang dengan kecepatan tinggi. Situasi dan
kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis.
Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam tekanan, diantaranya perdagangan dunia
yang mengarah pada globalisasi sehingga berdampak pada pergeseran desain produk, mutu,
proses, kapasitas,strategi lokasi maupun layout, pemberdayaan sumber daya manusia, integrasi
kegiatan dalam dan di luar perusahaan, konsep persedian, penjadwalan maupun pemeliharaan
dan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang benar tentang apa yang
seharusnya dilakukan manajer operasional. Maka proses manajemen operasional harus konsisten
dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan
operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan diperkenalkan beberapa tantangan
dinamis yang ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Daftar Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional

RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI DAN


PRODUKSI
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang
menghasilkan barang-barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian
produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang
ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan
demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank,
pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi
dapat digambarkan sbb:
Skema Sistem Produksi

Ada sekurang–kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu : a.
Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktovitasnya akan
lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa
pelayanan b. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan
standarnya c. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi
sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat
dielakkan d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam
usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.

Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :

 Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan
produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan
operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
 Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi
yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai
pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
 Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan
menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun
transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan
angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi

Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi adalah :

1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa


2. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi
3. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu :

1. Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun
sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
2. Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen
struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun
perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
3. Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa
pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.

Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan
serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :

1. Perencanaan output
2. Desain proses transformasi
3. Perencanaan kapasitas
4. Perencanaan bangunan pabrik
5. Perencanaan tata letak fasilitas
6. Desain aliran kerja
7. Manajemen persediaan
8. Manajemen proyek
9. Scheduling
10. Pengendalian kualitas
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan

Sedangkan menurut Krajewsky dan Ritsman (1987) dalam Zulian Yamit, memberikan tiga aspek
dalam manajemen operasi, yaitu :

1. Manajemen operasi dilihat dari segi fungsi


2. Manajemen operasi dilihat dari segi profesi
3. Manajemen operasi dilihat dari segi pengambilan keputusan

Ruang Lingkup Manajemen Produksi


PERANAN MANAJER OPERASI DAN PRODUKSI
Manajemen Produksi dan Operasi menawarkan kesempatan profesi sebagai contoh: direktur
operasi, direktur pabrik, manajer operasi, manajer pengawasan produk, manajer lapang, asisten
manajer, dan lain sebagainya. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh Manajer Operasi adalah
:

1. Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca
panen
2. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar tidak
menyita waktu dalam gerakan
3. Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pabrik agar menjamin keandalan
dan kontinuitas operasi
4. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah
5. Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli
6. Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca
panen
7. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapang maupun di
kantor
8. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan
9. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses
10. Dan lain-lain

Kegiatan yang demikian banyaknya, maka peran dari manajer operasional sangatlah strategis
dalam menciptakan sistem produksi yang ampuh untuk membuat produk secara efisien.

PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan
manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan. Untuk dapat memisahkan
jenis proses produksi dalam perusahaan dengan baik, maka kita perlu untuk mengetahui terlebih
dahulu dari mana atau dari sudut pandangan apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari
proses produksi tersebut. Masing-masing dari sudut pandangan ini, akan mempunyai arti dan
kegunaan sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga sebenarnya
pemisahan proses produksi dalam perusahaan tersebut akan dapat disesuaikan dengan tujuan
pemisahan proses produksi dalam perusahaan itu sendiri. Adapun proses produksi dalam
perusahaan ini pada umumnya akan dapat dipisahkan menurut beberapa segi, dapat dilihat pada
bagan dibawah ini:

Jenis Proses Produksi

Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut
pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan
tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan
faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang
diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi

 Proses produksi kimiawi; Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.

 Proses produksi perubahan bentuk; Proses perubahan bentuk adalah proses produksi
dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi
keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut.
Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.
 Proses produksi assembling; Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi
yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen
produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan
elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.

 Proses produksi transportasi; Proses produksi transportasi merupakan suatu proses


produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia.
Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini
akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan
kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

 Proses produksi penciptaan jasa administrasi; Proses produksi penciptaan jasa


administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada
perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian
metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh
masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan
akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.

2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi


a) Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang
selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Ciri-ciri :
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3) Mesin bersifat khusus.
4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6) Tenaga kerja sedikit.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:

 Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
 Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
 Biaya tenaga kerja rendah.
 Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:

 Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.


 Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
 Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b) Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam
perusahaan tidak selalu sama.

Ciri-ciri:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi.
7) Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin
bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan
uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti,
walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.

Kekurangan:

 Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung
pemesanan.
 Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
 Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
 Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga
kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c) Proses produksi campuran


Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-
putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha
untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi


Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi
dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan
yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama. Adapun proses produksi utama
meliputi:

1. Proses produksi terus-menerus merupakan proses produksi yang mempunyai pola atau urutan
yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus ialah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam
perusahaan tidak selalu sama.
3. Proses produksi proses yaitu suatu proses produksi yang terjadi saat produksi itu terjadi.
4. Proses produksi proses yang sama merupakan sebuah proses produksi yang dilakukan secara
bersamaan dalam sebuah perusahaan.
5. Proses produksi proyek khusus merupakan suatu proses produksi yang dilakukan perusahaan
dalam sebuah proyek tertentu yang sedang ditangani oleh perusahaan tersebut.
6. Proses produksi industri berat merupakan proses produksi yang dilakukan oleh sebuah industri
yang menggunakan tenaga mesin-mesin besar dalam proses produksi seperti pabrik baja dan
pabrik besi. Proses produksi bukan utama meliputi:

 Penelitian yaitu metode produksi yang dilakukan melalui sebuah pencarian sumber pengetahuan
terlebih dahulu sebelum melakukan produksi.
 Model ialah proses produksi untuk memberikan gambaran produksi yang dilakukan oleh
perusahaan.
 Prototipe yaitu bentuk awal produksi atau standar dari entitas yang memiliki perbedaan yang unik
namun belum tentu berbentuk fisik.
 Percobaan merupakan proses produksi awal sebagai permulaan dalam pembentukan produk,
biasanya dalam uji coba produk baru.
 Demonstrasi ialah pola produksi yang dilakukan untuk memaparkan hasil dari produksi sebuah
perusahaan yang telah terjadi.

4. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi


Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya untuk
mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Proses produksi tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian
pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang
dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.

b. Proses produksi tipe B


Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam penyelesaian proses
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari
masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa
tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.

c. Proses produksi tipe C


Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C ini
adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling).
Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau
penggabungan komponen-komponen produk.

d. Proses produksi tipe D


Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan
menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang
dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk
melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

e. Proses produksi tipe E


Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa.
Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini
menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai