OLEH :
MUTIARA NURFAIZAH
NABILAH AHMAD
KABUPATEN WAJO
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, taufik, serta hidayah-
Kepercayaan Animisme.
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sepanjang sejarah kehidupan manusia didunia ini ada dua kekuatan besar
yang mewarnainya pertama adalah kepercayaan (agama) dan filsafat. Orang berani
mati untuk dan karena mempertahankan kepercayaan atau agamanya, bahkan tidak
tata nilai guna menopang hidup dan budayanya. Sebuah kepercayaan yang dianut
oleh manusia akan melahirkan nilai nilai kemudian nilai nilai tersebut melembaga
dalam sebuah tradisi sehingga dalam tradisi tradisi tersebut akan melahirkan sebuah
Dalam kenyataan yang ada didunia ini bentuk kepercayaan yang ada
beranekaragam dan kepercayaan yang dianut oleh manusia berbeda sifatnya antara
satu dengan yang lainya, sudah barang tentu sebuah kepercayaan mengandung
kesemuanya salah ataukah hanya salah satu yang benar, akan tetapi secara prinsip
manusia, ini karena manusia memiliki intuisi (daya batin) dalam menangkap pesan
–pesan kebenaran tanpa harus dipelajari sehingga sifat khas manusia yang memiliki
yang termanifestasikan dalam sebuah bentuk amalan – amalan atau ritual ritual
4
sosial. Amalan –amalan ritual biasanya diwujudkan dalam bentuk pemujaan dan
yang mereka yakini dapat memberikan manfaat bagi dirinya maupun kehidupan
sosial disekelilingnya.
Agama merupakan sumber nilai yang berasal dari tuhan sebagi manifestasi
dari kehidupan, agama lahir bukan secara kebetulan akan tetapi melalui beberapa
proses yang panjang, mulai dari bentuk kepercayaan akan adanya benda benda
disekitar yang memiliki kekuatan atau roh kepercayaan inilah yang kemudian
sebuah paham kepercayaan yang mempercayai benda benda diluar manusia yang
merek anggap sebagi tuhan,dimana kepercayaan ini lahir dari masyarakat primitive
yaitu masyarakat yang masih sederhana dalam berfikir artinya bahwa masyarakat
dalam fase pertama dalam unsure kepercayaan (animism dan dinamisme) manusia
memuja dan menyembah benda benda serta peristiwa alam yang menakutkan dan
moyang, roh para raja, pahlawan dan pembesar baru kemudian para masyarakat
sehingga orang primitive percaya akan adanya kekuatan yang berada diluar dirinya.
doktrin yang dijadikan sebagai acuan dalam kegiatan atau tradisi masyarakat
5
didalamnya terdapat rangkaian upacara upacara yang mengambarkan makhluk
makhluk sakti yang memiliki pribadi dan kehendak.selain sebagi suatu kepercayaan
dalam mengenal tentang agama, animism dan dinamisme lebih meyakini roh dan
benda benda sebagi alat untuk menyandarkan dirinya bahkan animisme dan
merupakan kebenaran yang obyrktif atau hanya sebatas kebenaran yang hanya
bersifat relative, namun sejarah telah mencatat bahwa animisme dan dinamisme
1.3. Tujuan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
diartikan dengan haluan dan jalan. Pendapat lain mengatakan bahwa agama berasal
dari dua buah kata, yaitu A yang artinya tidak, dan GAMA yang artinya kacau
balau. Jadi agama adalah tidak adanya kacau balau atau dengan kata lain teratur.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa hidup beragama adalah hidup yang teratur,
sesuai dengan haluan atau jalan yang telah dilimpahkan Tuhan dengan dijiwai oleh
semangat kebaktian.
dengan instink dan fitrahnya untuk mengakui adanya kekuatan yang luar biasa di
atas alam yang ada ini. Di sini memeluk sebuah agama merupakan tuntutan hati
Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa mereka yang mengngkari agama
ketika mendapat kesulitan atau sesuatu yang di luar kemampuannya lalu menyebut
nama Tuhan sebagai pelarian. Walau terkadang Tuhan yang disebutnya bisa saja
tanpa nama. Karena ketika Tuhan bisa diungkapkan dengan banyak nama, maka
yang berarti lebih banyak yang dapat dilakukannya sendiri, maka semakin sedikit
Tuhan yang dipercayainya. Hali ini dapat dilihat dari perubahan berangsur-angsur
7
dari keyakinan akan banyak Tuhan (polytheisme) sampai pada keyakinan akan satu
Tuhan (monotheisme).
tergantung dengan adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang diyakini
(Tuhan).
Kata animisme berasal dari anima yang berarti nyawa atau roh. Kata roh di
sini menjadi kata kunci dalam pemahaman konsep animisme. Kalau dikembangkan,
halus atau roh-roh yang ada pada setiap benda baik benda hidup atau benda mati
Penghormatan ini dilakukan agar tidak mendapat gangguan mereka tetapi justru
roh ini dapat memberi banyak manfaat (dalam keyakinan mereka) dan dapat
dimintai pertolongan.
8
Sedangkan pengertian roh dalam masyarakat primitif tidak sama dengan
membayangkan roh yang bersifat immateri. Karenanya, roh terdiri atas materi yang
sangat halus sekali. Sifat dari roh ini adalah memiliki bentuk, umur, dan mampu
makan. Hal ini dapat diketahui dari sesajen yang diberikan masyarakat primitif
Teori animisme ini, pertama kali dikemukakan oleh taylor, seorang sarjana
aliran evolusionisme bangsa Inggris yang mengatakan bahwa segala seuatu yang
ada di dunia ini semuanya bernyawa (memiliki roh). Dan roh-roh ini ada yang
melekat pada diri manusia yang disebut jiwa, ada juga yang tidak melekat pada diri
manusia atau terpisah dari badan, seperti lelembut atau hantu, genderuwo dan
primitif.
ada empat tahap proses yang dilalui animisme untuk bisa diakui sebagai agama
(ghost-soul) orang mati yang mengunjungi orang hidup. Hantu jiwa inilah yang
mengganggu orang-orang yang masih hidup. Tahap kedua, jiwa menampakkan diri.
Tahap ketiga, timbul kepercayaan dalam masyarakat tersebut bahwa segala sesuatu
berjiwa. Tahap keempat, dari yang berjiwa itu ada yang menonjol, seperti pohon
besar atau batu yang aneh. Akhirnya, yang paling menonjol dari kesemuanya itu
disembah.
9
1.3. Sejarah Lahirnya Kepercayaan Animisme
kehidupan pra sejarah atau masyarakat primitife istilah primitif dicirikan pada
manusia atau sekelompok hidup pada kurun waktu lampau. Dengan ciri demikian
dapat dikatakan bahwa sesuatu yang primitif adalah sesuatu yang kuno dan
tertinggal zaman. Bila diterapkan pada suatu proses sejarah, berarti sesuatu yang
primitif pada skala yang sangat rendah dari kebudayaan manusia kontemporer.
Animisme dianut oleh orang-orang zaman dahulu sebelum agama masuk kedalam
makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan berladang yang
pada zaman prasejarah hal ini tampak dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara
yang cara berfikirnya masih sederhana (masyarakat primitip) yang meyakini bahwa
penganutnya
animisme. Maka dapat dikatakan bahwa animisme adalah cikal bakal agama.
10
Karena sesuai dasar pertama dalam agama yakni iman atau percaya, maka hal ini
dirasa benar adanya. Lebih lanjut Tylor menjelaskan karakteristik yang dimiliki
semua agama, baik besar maupun kecil, kuno atau modern adalah kepercayaan pada
roh yang berpikir, bertindak, dan merasa seperti pribadi manusia.[6] Inilah yang
yang gaib dan barang-barang ruhaniah, memuja kekuatan dan kekuasaan yang maha
tinggi untuk mendapatkan limpahan kasih saying dan kebahagiaan hidupnya, insyaf
akan kelemahan manusia sehingga mereka dengan rela dan patuh menyandarkan
Dalam anggapan mereka siapa saja yang memakai atau menggunakan benda-benda
kepercayaan pada batu akik, besi buat jimat, air buat obat, api untuk membakar
11
keselamatan dan kemanfaatan. Seperti sapi di Bali, Lembu di Mesir, ular di india,
worship). Dalam kepercayaan orang primitif, roh orang-orang yang sudah mati
masih hidup dan dapat diminta pertolongannya. Maka tidak jarang lagi orang yang
mengadakan peringatan bagi si mati selama tiga atau tujuh hari, seratus hari dan
roh-roh ini dapat dipanggil oleh orang-orang tertentu untuk dimintai doa restu dan
lainnya
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
berarti lebih banyak yang dapat dilakukannya sendiri, maka semakin sedikit
Tuhan yang dipercayainya. Hali ini dapat dilihat dari perubahan berangsur-
dynaomos yang artinya kekuatan atau tenaga. Dari sini dapatdiambil kata kunci
dari dinamisme yaitu kekuatan atau tenaga. Jika dikembangkan dalam sebuah
akan adanya kekuatan atau gaib yang terdapat pada berbagai barang, baik yang
hidup atau mati di mana kuatan gaib ini memancarkan pengaruhnya secara gaib
1. Benda-benda keramat
2. Binatang-binatang keramat
3. Orang-orang keramat
Kata animisme berasal dari anima yang berarti nyawa atau roh. Kata roh di sini
13
dikembangkan, animisme dapat diartikan sebagai sebuah kepercayaan
terhadap adanya makhluk halus atau roh-roh yang ada pada setiap benda baik
benda hidup atau benda mati sekalipun. Tidak hanya percaya, mereka bahkan
Dalam anggapan mereka siapa saja yang memakai atau menggunakan benda-
benda tersebut akan terhindar dari malapetaka dan kesengsaraan hidup. Seperti
kepercayaan pada batu akik, besi buat jimat, air buat obat, api untuk membakar
worship). Dalam kepercayaan orang primitif, roh orang-orang yang sudah mati
masih hidup dan dapat diminta pertolongannya. Maka tidak jarang lagi orang
yang mengadakan peringatan bagi si mati selama tiga atau tujuh hari, seratus
14
hari dan seterusnya. Ditambah dengan pemberian sesajen kepada roh-roh
btersebut. Bahkan roh-roh ini dapat dipanggil oleh orang-orang tertentu untuk
3.2. Saran
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
16
17