2958 - 2954 - Modul Prak-1 Protum PENDAHULUAN 2018
2958 - 2954 - Modul Prak-1 Protum PENDAHULUAN 2018
1. Sediakan buku catatan praktikum yang dapat digunakan sebagai buku jurnal Praktikum
3. Buatlah skema kerja setiap praktikum yang akan saudara lakukan dengan ringkas dan
mudah dipahami
4. Periksa setiap alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan, apakah sudah tersedia
dengan lengkap
5. Berhati-hatilah bekerja dengan alat-alat yang digunakan, karena kalau rusak atau pecah
disamping harus mengganti dengan alat yang sama, ada kemungkinan dapat mencelakan
diri anda sendiri
6. Bekerja dengan cermat dan penuh pengertian, sehingga percobaan berjalan dengan baik
dan dengan hanya satu kali percobaan.
7. Berhati-hatilah terhadap api dan bahan kimia pada waktu melakukan suatu percobaan
8. Amati dengan seksama setiap percobaan yang saudara lakukan dan catatlah hasilnya pada
buku catatan (jurnal) praktikum
9. Cuci alat-alat setelah saudara selesai mengerjakan suatu percobaan serta bersihkan meja
kerja saudara
10. Buatlah laporan dari percobaan yang sudah selesai dikerjakan dan serahkan laporan
tersebut kepada asisten minggu berikutnya
Prinsip kerja dari mikroskop adalah pem-fokus-an bayangan yang diperbesar dari suatu specimen,
yang tidak terlihat oleh mata, dengan bantuan suatu lensa atau medan magnet tertentu. Dua
parameter penting dalam penggunaan mikroskop yang harus diperhatikan adalah perbesaran dan
daya resolusi. Perbesaran dalam mikroskop merupakan perbandingan bayangan dengan ukuran
sebenarnya. Daya resolusi merupakan pengukuran kejelasan bayangan, sehingga jarak minimum
di antara dua titik dapat dipisahkan dan dua titik yang terpisah masih dapat dibedakan dengan
jelas. Gambar 1 memperlihatkan salah satu mikroskop cahaya yang akan digunakan dalam
kegiatan praktikum ini.
Okuler
Pemutar lensa
objektif
Lensa objektif
Meja preparat
Kondensor Pengatur
meja Sekrup
Diafragma medan penggerak
kasar/halus
Pengatur diafragma
Cermin
Sumber
cahaya
Mikroskop Cahaya
Mikroskop ini menggunakan lensa kaca dan cahaya tampak untuk membentuk bayangan benda.
Daya resolusinya sekitar 0,2 m. Mikroskop cahaya yang umum digunakan memiliki
keterbatasan dalam hal perbesaran objek, sehingga objek yang berukuran kurang dari 0,2 m
tidak akan dapat teramati dengan jelas. Mikroskop cahaya secara efektif dapat membesarkan
objek sampai 1000 x, lebih dari itu objek yang diamati akan terlihat buram.
Perbaikan mikroskop cahaya telah banyak dilakukan, di antaranya adalah untuk memperbaiki
kontras dari bayangan, sehingga objek dapat terlihat secara jelas. Para ilmuwan juga telah
mengembangkan metoda untuk melabel/mewarnai komponen sel tertentu agar dapat terlihat
secara visual.
Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron menggunakan magnet untuk memfokuskan sinar elektron, seperti halnya
lensa kaca pada mikroskop cahaya untuk meluruskan sinar. Kita tidak mungkin dapat melihat
elektron, oleh sebab itu mikroskop ini menunjukkan bayangan benda dengan layar fluorescent
atau foto. Daya resolusi mikroskop elektron ini adalah sekitar 0,5 nm, atau sekitar 400.000 kali
daya resolusi mata manusia. Daya resolusi yang sangat kecil menyebabkan mikroskop ini
memungkinkan untuk melihat dan membedakan struktur sub seluler secara jelas.
A B C
A B
Gambar 4. Penampakan spesimen di bawah TEM (A) pada perbesaran yang lebih rendah dari
pada Gambar 3B, dan SEM (B)
Pencahayaan Köhler
• Bersihkan kaca objek dan kaca tutup dengan sabun dan air kemudian alkohol 95%
• Teteskan air atau pewarna (reagen) di atas kaca objek.
• Buat sayatan setipis mungkin simpan di atas air/pewarna
• Gunakan pinset untuk memegang kaca penutup
• Letakkan salah satu ujung kaca penutup pada kaca objek tanpa menyentuh air/pewarna
yang mengandung spesimen
• Turunkan kaca penutup perlahan-lahan sampai menyentuh air/pewarna
• Lepaskan pinset secara perlahan sehingga kaca penutup menyentuh spesimen dengan
posisi yang baik
• Hilangkan kelebihan air dengan menggunakan kertas saring atau tissue pada salah satu
ujung kaca penutup. Hati-hati jangan sampai spesimen ikut terbawa saat kelebihan cairan
diambil.
• Jika menggunakan larutan pewarna, ketika kelebihan zat warna ditarik pada satu ujung
kaca penutup, tambahkan air pada ujung lainnya dari kaca penutup. Jangan
menghilangkan seluruh larutan pewarna.
Harus diingat bahwa sayatan harus terendam dalam reagen dengan baik sehingga tidak ada
gelembung udara yang terperangkap, karena gelembung udara akan mengganggu pengamatan.
Bila spesimen yang akan dibuat sayatannya mempunyai struktur yang tipis dan lemas sehingga
sulit untuk disayat misalnya daun rumput-rumputan, spesimen dapat disisipkan ke dalam bahan
pendulung seperti wortl, lobak atau empulur singkong (Gambar 6). Setelah spesimen dan bahan
pendukung mempunyai permukaan yang sama tinggi, spesimen kemudian disayat tipis bersama
dengan bahan pendukung.
Gambar 5. Tahapan pembuatan preparat segar
Gambar 6. Penyayatan spesimen dengan menggunakan bahan pendukung wortel.
Sel Tumbuhan
Setiap organisme tersusun atas unit yang dinamakan sel. Pada tumbuhan, sel terdiri atas protoplas
yang dikelilingi oleh dinding sel (Gambar 7). Dinding sel merupakan bagian mati dari sel,
sedangkan protoplas merupakan bagian yang hidup dari sel.
Seluruh sel tumbuhan terbentuk dari meristem yang kemudian berkembang menjadi beberapa tipe
sel yang dikelompokkan menjadi jaringan. Pada tumbuhan terdapat tiga sistem jaringan, yaitu
jaringan dermal, jaringan dasar/pengisi dan jaringan pembuluh. Jaringan dermal menutupi
permukaan luar tumbuhan dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan luar.
Jaringan dermal tersusun oleh epidermis, yang terdiri atas sekelompok sel yang kompak. Pada
beberapa bagian tumbuhan, epidermis akan mensekresikan kutikula yang berfungsi untuk
mencegah penguapan air yang berlebihan. Jaringan dasar merupakan jaringan utama pengisi
tubuh tumbuhan, misalnya parenkim, kolenkim dan sklerenkim merupakan jaringan dasar yang
umum. Jaringan pembuluh melalukan air, nutrisi, hormon dan mineral di dalam tumbuhan.
Jaringan pembuluh tersusun atas xilem, floem, parenkim dan sel kambium.
LATIHAN :
1. Ambil satu helai rambut filamen (tangkai sari) bunga Rhoeo discolor, letakkan di atas
kaca objek yang telah ditetesi air dan tutup perlahan dengan kaca tutup. Ambil rambut
dengan hati-hati supaya diperoleh sel-sel yang hidup daan tidak rusak. Pilih bunga yang
baru mekar atau belum mekar. Amati dan gambarkan sel yang anda lihat di bawah
mikroskop!
2. Pada preparat ini sapat dilihat adanya aliran plasma (sirkulasi) yang dapat diamati dengan
mengikuti gerakan mitokondria.
3. Buat penampang permukaan daun Vallesneria dalam air. Pada sel mesofil, aliran plasma
yang dapat diamati adalah aliran yang searah atau rotasi
4. Buat kerokan umbi kentang, letakkan di atas kaca objek yang telah diberi satu tetes air
atau larutan I2KI tutup dengan kaca tutup. Amati pati yang terlihat dan gambarkan
strukturnya!
5. Buat penampang melintang daun Ficus elastica, batang suji (Pleomele angustifolia) dan
tangkai daun Carica papaya, letakkan masing-masing di atas kaca objek yang berbeda,
yang telah diberi air. Tutup dengan kaca tutup! Bandingkan dan gambarkan kristal yang
ada pada tumbuhan tersebut. Setelah teramati, pada preparat daun Ficus teteskan larutan
cuka di tepi kaca tutup dan amati apa yang tejadi dengan kristal tersebut!
Pembuatan Larutan
Dalam percobaan-percobaan, seringkali kita berhubungan dengan berbagai macam larutan dengan
konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi larutan yang paling sering digunakan adalah persen
(%), molar (M), molal, dan ppm.
1. Persen (%) : menunjukkan perbandingan jumlah berat gram zat terlarut dalam 100 gram
larutan (w/w) atau dapat pula merupakan perbandingan antara jumlah berat zat terlarut
dalam 100 mL larutan (w/v), atau sejumlah volume zat terlarut dalam 100 mL larutan
(v/v).
2. Molar (M) : sejumlah mol zat dilarutkan dalam air sampai volume larutan menjadi 1 L.
LATIHAN :
Hitung dan kemudian timbang zat Sukrosa untuk membuat larutan Sukrosa dengan konsentrasi
berikut :
a. 0,25 M dengan 10 mL
b. 0,2 M dengan 10 mL
c. 0,15 M dengan 10 mL
Metabolisme tumbuhan memerlukan air dari lingkungan. Air berperan penting dalam
kehidupan tumbuhan. Penyerapan air oleh tumbuhan dilakukan pada bulu akar. Berdasarkan
prosesnya, penyerapan air dapat dilakukan melalui difusi, osmosis, maupun imbibisi. Peristiwa
tersebut dapat dilakukan jika terdapat perbedaan tekanan potensial air antara larutan di luar sel
tumbuhan dengan di dalam sel tumbuhan tersebut. Salah satu peristiwa yang disebabkan oleh
adanya pertukaran larutan dari dan ke dalam sel tumbuhan adalah peristiwa plasmolisis.
Plasmolisis merupakan pemisahan sitoplasma sel tumbuhan dari dinding sel akibat kehilangan air.
Cara Kerja
1. Isi vial atau botol kaca dengan 10 mL larutan sukrosa yang telah dibuat, satu vial/botol kaca
untuk satu konsentrasi
2. Buatlah sayatan permukaan epidermis bawah daun Rhoeo discolor, paling sedikit
mengandung 25 sel yang berwarna merah (masih mengandung antosianin)
3. Amati keadaan sel di bawah mikroskop
4. Masukkan 2-3 sayatan ke dalam masing-masing botol kaca/vial yang berisi larutan sukrosa
5. Biarkan sayatan berada dalam larutan selama 30 menit
6. Setelah 30 menit, periksa sayatan permukaan epidermis bawah daun Rhoeo discolor tadi di
bawah mikroskop cahaya dengan reagen larutan sukrosa dimana sayatan tersebut disimpan
7. Cari konsentrasi sukrosa di mana 50% dari jumlah sel epidermisnya telah mengalami
plasmolisis. Keadaan ini disebut insipien plasmolisis
Catatan: sel pada keadaan insipien plasmolisis akan memiliki potensial osmotik yang sama
dengan PO larutan yang digunakan.