Anda di halaman 1dari 3

Sistem Pendidikan di Jepang*

A. Latar Belakang

 Jepang yang luasnya setara dengan luas pulau-pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara ini
merupakan negara kepulauan berbentuk bulan sabit yang menjulur dari utara ke selatan di
Asia Timur Jauh.
 Hampir semua orang Jepang adalah ras Mongoloid Asia sehingga masyarakatnya relatif
homogen.

 Secara sosial-ekonomi, tidak terjadi kesenjangan yang tinggi dalam kekayaan, dan hampir
semua orang Jepang dapat dikatakan berada dalam kelas menengah dengan pendapat rata-
rata pekerja sekitar 7 juta yen (sekitar Rp.560 juta) per tahun.

 Kemajuan yang dicapai dalam waktu singkat diberbagai aspek tersebut tentu berkorelasi
kuat dengan kemajuan yang dicapai di bidang pendidikan.

B. Tujuan Pendidikan

 Tujuan pendidikan ditegaskan dalam undang-undang pokok pendidikan tahun 1947.


 Secara umum, pendidikan di Jepang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian secara
penuh dengan berupaya keras membangun manusia yang sehat pikiran dan badan, yang
mencintai kebenaran dan keadilan, menghormati perseorangan, menghargai kerja,
mempunyai rasa tanggungjawab yang dalam, dan memiliki semangat independen sebagai
pembangun negara dan masyarakat yang damai.

 Pendidikan di Jepang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan dasar dalam diri


generasi muda.

C. Struktur dan Jenis Pendidikan

 Taman kanak-kanak (kindegarten) menerima murid usia 3,4, atau 5 tahun dan memberikan
pelajaran selama tiga, dua, atau satu tahun. Sejak tahun 1950 semua anak wajib mengikuti
pendidikan 9 tahun yang terdiri dari sekolah dasar (elementary school) dan sekolah
lanjutan tingkat pertama (junior secondary school) sejak usia 6 sampai 15 tahun

 Seperti halnya di Indonesia, ada dua jenis sekolah lanjutan tingkat atas (secondary school),
yaitu umum dan kejuruan.

 Dalam hal cara mengikuti pelajaran ada tiga jenis sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA):
sehari penuh (full-day), malam hari, dan korespondensi.

 Sekolah dengan pendidikan khusus (sekolah untuk tuna netra, sekolah untuk tuna rungu,
dan sekolah untuk penyandang cacat lain) memberikan penyandang cacat pendidikan yang
memadai secara fisik dan mental,
 Untuk masuk universitas disyaratkan lulus dari sekolah lanjutan tingkat atas atau yang
setara. Universitas menawarkan empat tahun masa studi (6 tahun untuk kedokteran) dan
memberikan gelar sarjana strata satu.

 Di samping universitas, terdapat berbagai pendidikan tinggi lain seperti junior colleges,
colleges of technology, specialized training colleges, dan misclellaneous schools. Junior
colleges mensyaratkan lulus dari sekolah lanjutan tingkat atas atau yang sederajat untuk
diterima.

D. Manajemen Pendidikan

1. Otorita
 Kebijakan-kebijakan pendidikan adalah tanggung jawab Kementrian Pendidikan ,
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan dan mengalokasikan dana untuk Board of
Education tiap distrik dan kota praja.

 Kementrian juga memberikan pedoman untuk menyusun kurikulum, mata pelajaran


serta persyaratan kredit mulai dari kanak-kanak sampai PT.

 Board of education bertugas mengurus masalah-masalah pendidikan di daerahnya.

2. Pendanaan

 Sistem administrasi keuangan Jepang menyediakan dana secara bersama-sama bagi


institusi pendidikan pemerintah yaitu oleh pemerintah pusat, distrik, maupun kota
praja.

 Dalam tahun 1980, 16,7 trilyun yen diberikan untuk keperluan pendidikan.

 Pada tahun 1992-1994 pemerintah Jepang mengeluarkan dana sebesar 3,6% dari
GNP nya untuk pendidikan.

3. Pendidikan Guru

 Guru-guru untuk sekolah dasar dan sekolah menengah dididik dan dilatih di
lembaga-lembaga pendidikan tinggi yaitu di Universitas, Pasca Sarjana dan junior
Colage.

 Sertifikat mengajar untuk SD memberi hak kepada guru untuk mengajarkan semua
mata pelajaran sedangkan sertifikat untuk sekolah menengah diberikan untuk mengajar
bidang studi tertentu.

 Untuk memperoleh tempat mengajar di SD atau sekolah menengah negeri seorang


calon harus mengikuti ujian rekrutmen.

4. Kurikulum
 Kurikulum sekolah didasarkan pada program studi seperti yang ditentukan oleh
Kementrian Pendidikan.

 Pada awal tahun 1980, program pendidikan sekolah dasar terdiri dari Bahasa
Jepang sebagai bahasa pengantar, studi ilmu-ilmu social, berhitung, ilmu pengetahuan
umum, musik, seni, kerajinan dan pendidikan jasmani.

 Pada sekolah menengah tingkat pertama, mata pelajaran terbagi dalam dua kategori
yaitu wajib dan elektif.

 Tahun ajaran dimulai bulan April dan berakhir bulan maret tahun berikutnya.

5. Ujian, Kenaikan Kelas dan Sertifikasi

 Ujian sekolah ditentukan oleh sekolah masing-masing, tidak ada ujian lain yang
sifatnya eksternal. Kenaikan kelas berlaku secara otomatis pada sekolah-sekolah wajib
belajar.

 Pelamar SMTA didasarkan atas hasil ujian kemampuan akademik yang


diselenggarakan oleh dewan Pendidikan masing-masing.

 Pelamar ke Universitas atau akdemi diseleksi oleh masing-masing lembaga


penerima dengan persyaratan telah menyelesaikan pendidikan formal minimal 12
tahun.

E. Isu-isu Pendidikan

 Populasi sekolah yang terus meningkat jumlahnya terutama di perkotaan ditambah


lagi anak muda yang cendrung berpindah ke kota.
 Kemajuan teknologi menuntut pendidikan tinggi mengubah tekanan atau prioritas
program-program studi yang ada yang lebih diutamakan pada tekanan kreativitas dan
pengembangan karakter setiap anak.

 Tidak ada usaha baik sekolah maupun rumah tangga secara sungguh-sungguh
memberikan perhatian kepada anak tentang bagaimana sikap hidup yang cocok dan
benar.

Anda mungkin juga menyukai