Anda di halaman 1dari 8

Makalah Filsafat Ilmu

Air Dukun

Oleh:
Lia sari rahmatin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya ragam budaya dan adat istiadat. Setiap derah
belahan Indonesia, memeiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik tersebut terbentuk
dikarenakan salah satunya oleh kebiasaan penduduk/masyarakat daerah tersebut. Kegiatan
masyarakat tidak lepas dari pengaruh akan kepercayaan terhadap mitos-mitos yang bahkan
dianggap tidak logis. Pada zaman dahulu, di daerah Sumatera, khususnya Lampung Tengah, masih
banyak masyarakat yang mempercayai bahwa air yang diberi doa oleh kyai atau dukun mampu
mengobati suatu penyakit seperti keluhan-keluhan ringan sampai dengan yang berat.

Air dipercaya mampu memberikan efek pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit manusia.
Meskipun tidak semua jenis air, harus diperhatikan sumber air dan kandungan yang ada di
dalamnya. Contohnya saja air yang didapat dari limbah akan mengandung banyak polutan yang
berbahaya bagi kesehatan tubuh, berbeda dengan air yang diambil dari sumber mata air
pegunungan yang jernih akan memberikan kesejukkan dan kesehatan bagi tubuh. Air memiliki
energi yang positif dan negatif. Air mampu merespon kata-kata yang diucapkan, apabila kata yang
diucapkan memiliki makna baik maka akan memberi respon yang baik pula, dan sebaliknya
apabila kata yang diucapkan buruk maka air akan memberi respon yang buruk pula.

Pada makalah ini, akan dijelaskan hubungan antara mitos air dukun sebagai sarana pengobatan
dengan ilmu secara ilmiah mengenai cara air mampu menyembuhkan penyakit.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah untuk mengetahui apakah mitos tentang air
dukun sebagai sarana pengobatan dapat dijelaskan secara ilmiah?
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari makalah ini adalah untuk mengetahui kebenaran mitos tentang
air dukun dapat menyembuhkan penyakit.

BAB II
ISI

A. Air Dukun Sebagai Sarana Pengobatan

Pada zaman dahulu, mitos mengenai air dukun masih banyak dipercaya masyarakat di
Indonesia, khususnya masyarakat Lampung Tengah. Tidak sedikit masyarakat lebih
mempercayakan kesehatan mereka kepada air dukun daripada ke dokter. Air dukun merupakan air
yang telah dibacakan doa oleh seorang dukun/Kiyai dan diberikan kepada seseorang yang sedang
sakit yang dipercaya mampu menyembuhkan penyakit orang tersebut. Di daerah Tasikmalaya
tepatnya di Desa godebag kecamatan Pagerageung, setiap harinya, ratusan jamaah tarekat
Qadiriyyah Naqsaandiyyah datang menemui sesepuh pesantren Suryalaya bernama Abah Anom
untuk bersillaturrahmi dan berdoa bersamanya meminta penyembuhan berbagai penyakit
(Purwanto, 2008).

B. Penjelasan Secara Ilmiah Air dukun Sebagai Sarana Pengobatan

Air merupakan komponen kimia utama pada organisme hidup.sifat fisiknya yang unik yang
mencakup kemampuan untuk melarutka berbagai molekul organik dan anorganik (Murray, dkk.
2009:5). 75% tubuh manusia terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras
pun mengandung 22% air (Purwanto, 2008). Air yang baik akan membentuk struktur heksagonal
membentuk kristal yang indah dan air yang buruk memiliki struktur yang tidak beraturan dan tidak
membentuk kristal. Air heksagonal ialah air yang sangat penting bagi kesehatan karena efek
bentuknya, air ini berperan sebagai antioksidan dengan mengikat radikal bebas H+ dan OH-. Oleh
karena itu, jika dikonsumsi akan muncul reaksi di dalam tubuh, seperti pilek, bersin, batuk, mual,
berkeringat, biduran, dan sering buang air besar maupun air kecil. Reaksi seperti ini adalah proses
detoksifikasi racun di dalam tubuh (Purwanto, 2008).

Mitos tentang pengobatan dengan air dukun berhubungan erat dengan pengobatan gelombang
dan resonansi atau biasa dikenal dengan terapi dengan media air. Ketika gelombang pada berbagai
tempat di tubuh manusia terganggu maka tubuh manusia juga akan terganggu. Jika situasi ini
terjadi, gelombang luar yang baru dapat masuk ke sel tubuh yang terganggu untuk kemudian
beresonansi dengan sel tubuh yang terganggu tersebut. Pada sisi lain, gelombang intrinsik tubuh
yang tergangu itu sendiri akan tersimpan. Dengan menempatkan suatu gelombang di atas
gelombang yang lainnya maka sifat asli gelombang tersebut akan hilang. Ini adalah gambaran
sederhana mengenai pengobatan gelombang (Purwanto, 2008).

Untuk mengobati orang yang sedang sakit, terlebih dahulu diperiksa gelombang di dalam tubuh
orang tersebut. Selanjutnya, disiapkan air sebagai media yang menerima transfer informasi
(gelombang tubuh yang diperiksa). Air bermanfaat untuk memperbaiki gelombang tubuh yang
terganggu. Air yang diberi gelombang berupa doa yang tercipta ini akan meresap ke dalam
molekul, atom, dan partikel sub-atom, sebagai faktor-faktor pembentuk tubuh manusia, untuk
menghentikan ganguan gelombang yang ada di dalam tubuh orang tersebut. Dengan meminum air
ini, orang yang sakit akan mampu memperbaiki gelombang yang terganggu (Purwanto, 2008).

Seorang ilmuan dari Jepang yaitu Dr. Masaru Emoto melalukan penelitian tentang respon air
terhadap kata-kata yang diucapkan, suara musik dan lingkungan.

1. Respon Air terhadap Musik yang Diperdengarkan

Air akan memberi respon yang sesuai dengan jenis music yang diperdengarkan, contohnya
apabila air diperdengarkan musik dari alunan piano yang lembut dan indah, molekul air akan
mengekspresikan dan membentuk kristal heksagonal yang indah. Sebaliknya, apabila air
diperdengarkan dengan musik ”heavy metal” maka molekul air tidak membentuk kristal. Hasil
pengamatan Dr,. Masaru Emoto mengenai respon air terhadap music yang dieprdengarkan.

Gambar 2.3 respon molekul air terhadap kunci piano yang diperdengarkan (Sumber: Abdinanon, 2011)
Gambar 2.4 Respon molekul air terhadap jenis musik yang dieprdengarkan (Sumber: Abdinanon, 2011)

2. Molekul Air Berdasarkan Lingkungan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap air yang diambil dari berbagai tempat sumber air. Air
keran sama sekali tidak membentuk kristal, sedangkan air alami atau air murni dapat membentuk
kristal. Kristal indah dari air alami ini mengelompok, coraknya keluar begitu bebasnya dengan
bentuk persegienam. Air alami adalah air yang keluar dari tanah setelah turun hujan, yang sebelumnya
telah disaring oleh bumi (Purwanto, 2008). Dr. Masaru Emoto juga mengambil beberapa sampel lain
seperti, air dari pegunungan, air dari Antartika, air dari sungai Ganges, India, dan lain sebagainya.

Gambar 2.1 molekul air yang diambil dari sumber yang berbeda (Sumber: Abdinanon, 2011)
3. Penelitian Respon Air Terhadap Kata yang Diucapkan

Tidak hanya manusia, tetapi air juga bisa memberikan sebuah ekspresi apabila diucapkan
sebuah kata dari berbagai bahasa. Apabila diucapkan kata yang baik maka molekul air tersebut
akan menunjukan ekspresi yang baik yaitu berupa kristal yang indah. Sebaliknya, apabila
diucapkan kalimat yang buruk maka molekul air akan menunjukkan ekspresi yang tidak baik
bahkan molekulnya tidak membentuk kristal sama sekali (Purwanto, 2008).

Hasil pengamatan di bawah mikroskop oleh Dr. Masaru Emoto mengenai respon air terhadap
kata yang diucapkan.

Gambar 2.2 Respon Air Terhadap Kata yang Diucapkan (Sumber Abdinanon, 2011)
BAB III
KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian Dr. Masaru Emoto, dapat diketahui bahwa air
memiliki respon sesuai dengan apa yang kita ucapkan, musik yang dieprdengarkan,
dan lingkungan air itu berada.
2. Air yang membentuk struktur heksagonal dan membentuk kristal yang indah akan
mampu mengikat antioksidan di dalam tubuh.
3. Kebenaran mitos tentang air dukun sebagai sarana pengobatan dapat dijelaskkan
secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Abdinanon, Masaru Emoto The True Power of water. 2011.


http://id/scribd.com/doc/69404690/Masaru-Emoto-the-True-Power-Of-Water
diakses tanggal 27 September 2017 pukul 10.00 WIB.
Murray, dkk. (2009). Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC.
Purwanto, Yedi. (2008). Seni Terapi Air. Jurnal Sosioteknologi Edisi 13.

Anda mungkin juga menyukai