Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya ragam budaya dan adat istiadat. Setiap derah
belahan Indonesia, memeiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik tersebut terbentuk
dikarenakan salah satunya oleh kebiasaan penduduk/masyarakat daerah tersebut. Kegiatan
masyarakat tidak lepas dari pengaruh akan kepercayaan terhadap mitos-mitos yang bahakn
dianggap tidak logis. Mitos-mitos tersebut beragam, salah satu contohnya ialah mitos terhadap air.

Di daerah Sumatera, khususnya Lampung masi banyak asyarakat yang mempercayai bahwa
air yang diberi doa oleh kyai atau dukun mampu mengobati suatu penyakit keluhan-keluhan ringan
sampai dengan yang berat.

Pada makalah ini, akan dijelaskan hubungan antara mitos air dukun dengan ilmu secara ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah untuk mengetahui apakah mitos tentang air
dukun dapat dijelaskan secara ilmiah?
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari makalah ini adalah untuk mengetahui mitos tentang air dukun
dapat dibuktikan secara ilmiah.

BAB II
ISI

A. Air
Ar merupakan suatu unsur terbesar penyusun bumi. Air hamper menutupi 70% permukaan
bumi.
B. Air Dukun/Kiyai
Pada zaman duu, mitos mengenai air Dukun/Kiyai masih banyak dipercaya masyarakat di
Indonesia, khususnya masyarakat Lampung Tengah. Tidak sedikit masyarakat lebih
mempercayakan kesehatan mereka kepada air dukun daripada ke dokter. Air Dukun/Kiyai
merupakan air yang telah dibacakan doa oleh Seorang dukun/Kiyai diberikan kepada
seseorang yang sakit yang dipercaya mampu menyembuhkan penyakit orang tersebut.
C. Penjelasan Secara Ilmiah Air Dukun/Kiyai
Seorang penemu dari Jepang aitu Dr. Masaru Emoto melalukan penelitian tentang respon
air terhadap kata-kata yang diucapkan, suara musik dan lingkungan.

1. Molekul Air Berdasarkan Lingkungan


Dr. Masaru Emoto mengambil sampel dari dari beberapa sumber yang berbeda dan
mengamatinya di bawah mikroskop. Pengamatan Dr. Masaru Emoto ternyata membuahkan
hasil, air zam-zam yang diambil dari Arab Saudi berbeda molekulnya dengan air yang
diambil di sungai Yodo, jepang. Dr. Masaru Emoto juga mengambil beberapa sampel lain
seperti, air dari pegunungan, air dari Antartika, air dari sungai Ganges, India, dan lain
sebagainya.

Gambar 2.1 molekul air yang diambil dari sumber yang berbeda (Sumber: )
2. Penelitian Respon Air Terhadap Kata yang Diucapkan
Tidak hanya manusia, tetapi air juga bias membrerikan sebuah ekspresi apabila
diucapkan sebuah kata dari berbagai bahasa. Apabila diucapkan kata yang baik maka
molekul air tersebut akan menunjukan ekspresi yang baik yaitu berupa kristal yang
indah. Sebaliknya, apabila diucapkan kalimat yang buruk maka molekul air akan
menunjukkan ekspresi yang tidak baik bahkan molekulnya tidak membentuk kristal
sama sekali. Hasil pengamatan di bawah mikroskop oleh Dr. Masaru Emoto mengenai
respon air terhadap kata yang diucapkan.

Gambar 2.2 Respon Air Terhadap Kata yang Diucapkan (Sumber

3. Respon Air terhadap Musik yang Diperdengarkan


Air akan memberi respon yang sesuai dengan jenis music yang diperdengarkan,
contohnya apabila air diperdengarkan musik dari alunan piano yang lembut dan indah,
molekul air akan mengekspresikan dan membentuk kristal heksagonal yang indah.
Sebaliknya, apabila air diperdengarkan dengan musik ”heavy metal” maka molekul air
tidak membentuk kristal. Hasil pengamatan Dr,. Masaru Emoto mengenai respon air
terhadap music yang dieprdengarkan.
Gambar 2.3 respon molekul air terhadap kunci piano yang diperdengarkan (Sumber: )

Gambar 2.4 Respon molekul air terhadap jenis musik yang dieprdengarkan (Sumber: )

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Masaru Emoto, dapat diketahui bahwa air memiliki
respon sesuai dengan apa yang kita ucapkan, musik yang dieprdengarkan, dan
lingkungan air itu berada.

Anda mungkin juga menyukai