TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1. Identitas klien
Nama : An.A
Umur : 2 Tahun
Agama : Islam
Bayongbong Garut
No Cm : 798925
Nama : Ny. A
Umur : 42 Tahun
Bayongbong Garut
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
mengalami sesak nafas dan demam tinggi, sehingga pada tanggal 06 Juni
2017 ibu klien memmbawa klien ke IGD RSUD dr. Slamet Garut .Pada
saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2017 jam 08.00 WIB ibu klien
mengatakan anaknya batuk berdahak, kondisi saat pada dikaji An.A batuk
nafas di rasakan semakin berat keadaan klien adalah pada saat cuaca
dingin dan klien sedang dalam posisi terlentang dan kondisi membaik saat
duduk ( di gendong oleh ibu klien ), gejala yang dirasakan langsung oleh
klien dan gejala tersebut membuat klien terhambat aktifitasnya dan lebih
parah dari keadaan sebelumnya, gejala muncul sejak 4 hari yang lalu,
dirasakan
batuk sebelumnya sering, namun sekarang sudah mulai
malam. Ibu klien mengatakan di saat klien sesak seperti terikat tali dada
nya sehingga sulit bernafas. Ibu klien sebelumnya sudah pernah di suruh
dirawat yang disarankan oleh poliklinik anak, namun ibu klien menolak
penyakit seperti yang klien alami saat ini, ataupun penyakit yang lainya.
Ibu klien mengatakan klien sudah menderita kejang pada saat klien
berusia 3 bulan dan ibu klien mengatakan bahwa dokter telah mendiagnosa
mengalami penyakit seperti yang yang diderita klien saat ini, dan tidak ada
mengatakan pernah ada anak klien yang meninggal karena kejang pada
a. Prenatal
selama hamil sejak usia 3 bulan diperiksa setiap bulan, keluhan ibu saat
hamil pusing dan mempunyai tekanan darah tinggi, tidak ada riwayat
terkena sinar x, kenaikan berat badan selama hamil 9 kg (dari 49 kg-58 kg),
b. Intra Natal
c. Post Natal
setelah lahir, dengan kondisi bayi saat lahir 3700 gram dengan panjang
badan tidak di ketahui karena pada saat lahir tidak di ukur , tidak diberikan
imunisasi pada saat lahir, penyakit yang pernah dialami klien adalah
kejang, dan ibu klien mengatakan klien pernah mengalami epilepsi dan
obatan selama 2 tahun , dan klien juga mengalami cerebral palsy setelah di
Tinggi badan : 77 cm
Lingkar kepala : 36 cm
Lingkar dada : 46 cm
Lingkar perut : 38 cm
b. Perkembangan
c. Motorik Halus
Melakukan kegiatan dengan satu tangan seperti mencurat coret dengan alat
berperekat atau tanpa tali, melepas celana dan baju sederhana, memegang
pensil atau krayon besar, menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.
d. Motorik Kasar
Pada saat di kaji klien tidak mampu melakukan keterampilan motorik kasar
seperti :
Mulai dapat memanjat dan melompat dengan 2 kaki , berdiri dengan satu
kaki beberapa saat , naik turun 4-6 anak tangga tanpa bantuan dan biasanya
tidak jatuh , menaiki benda keras dan mendorong benda keras seperti meja,
objek dari lantai tanapa terjatuh, melempar bola dengan kedua tangan di
atas kepala. .
f. Personal/Sosial
wajah mahasiswa klien tidak melihat secara spontan dan tidak dapat
g. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian Asi
Menurut penuturan ibu klien sejak lahir sampai usia 6 bulan selalu diberi
ASI dan setelah itu diberi makanan tambahan seperti cerelac dan
promina. Sekarang klien bisa makan nasi dan suka diberi sayuran dan
buah buahan.
Tabel 3.1
Riwayat Nutrisi
No Usia Jenis Nutrisi Lama
Pemberian
1 0-6 bulan ASI 6 bulan
2 6-24 bulan ASI-PASI-Nasi 24 bulan
6. Riwayat Imunisasi
a. Imunisasi
Tabel 3.2
2 DPT-HB-Polio - - - -
3 Campak - - - -
4 Hepatitis - - - -
5 Lain-lain - - - -
Imunisasi Dasar Pada Anak
Alasan klien tidak di imunisasi menurut penuturan ibu klien karena klien
mengalami kejang sejak usia 3 bulan sehingga ibu klien merasa takut untuk di
imunisasi.
7. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Dengan GCS : 15
E =4 , M = 6 , V = 5
Respirasi : 26x/m
Suhu : 36,3 C
2. Antropometri
BB : 7,2 Kg
TB : 77 Cm
Lingkar kepala : 36 cm
Lingkar dada : 46 cm
Lingkar perut : 38 cm
3. Aspek Biologis
a. Sistem Integumen
Bentuk kepala bulat,tidak ada benjolan atau luka pada kulit kepala,
tekstur warna hitam dan tidak lengket, tidak ada kerontokan rambut,
kebersihan cukup bersih, dan tidak ada nyeri tekan di daerah kepala,
b. Sistem Penginderaan
Mata kedua mata klien sipit, letak kedua mata simetris , sklera tampak
dengan diameter < 2 mm, fungsi penglihatan kurang baik terbukti klien
tidak dapat melihat perawat dan orang di sekitar klien secara fokus,
Letak telinga simetris antara kiri dan kanan , fungsi pendengaran tidak
lebih 15 cm, lalu tidak merespon dan menoleh ke sumber suara, pada
telinga tidak terdapat serumen, tidak ada lesi, dan luka pada daerah
Gigi bewarna putih gigi mulai tumbuh 6 buah pada gigi seri, gusi
bewarna merah muda, tidak terdapat karies gigi, tidak ada tanda tanda
karena klien belum bisa berbicara sehingga tidak dapat di tanya saat
c. Sistem endokrin
klien, tidak terdapat massa pada leher klien, tidak terdapat nyeri tekan
d. Sistem Kardiovaskuler
Saat di palpasi letak dada simetris antara kiri dan kanan, tidak terjadi
e. Sistem Pernafasan
Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada ,pada waktu bernafas baik tipe
pernafasan perut dan dada, tidak ada nyeri tekan, suara nafas ronchi,
pada bagian pernafasan bawah pada paru paru sebelah kanan, terjadi
f. Sistem Pencernaan
Fungsi menelan kurang baik, tampak sisa nasi di sekitar mulut klien,
baik, tidak teraba distensi abdomen, tidak teraba pembesaran hati, dan
tidak ada nyeri tekan, , saat di perkusi bunyi perut tympani, tidak
terdapat luka ataupun bekas operasi di perut. Pada anus tidak terdapat
g. Sistem muskuloskeletal
1) Ekstermitas Atas
kuku cukup bersih, Capilary Refill Time (CRT) kembali kurang dari 2
detik, tidak terdapat sianosis, kekuatan otot kanan 3 kiri 3. Tidak ada
2) Ekstremitas Bawah
kekuatan otot kanan 2 kiri 2 akral hangat, kuku pendek, jumlah jari
reflek babinski ada, terpasang infus pada kaki sebelah kiri. Tidak ada
h. Sistem Perkemihan
Pada saat di palpasi ginjal tidak teraba, pada saat di perkusi tidak ada
nyeri yang di rasakan oleh klien, tidak terdapat kelainan pada ureter,
tidak terdapat distensi kandung kemih , tidak terdapat nyeri pada saat
BAK.
i. Sistem persyarafan
berbicara
2 mm
rasa manis dan asam karena pada saat di kaji klien belum bisa
berbicara.
8. Riwayat Psikososial
Klien tinggal di rumah sendiri dan tinggal bersama kedua orang tua nya
Hubungan antar anggota keluarga baik . Yang mengasuh klien : orang tua
klien. Klien mendapatkan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tua
nya dan keluarga nya terbukti klien sering di jenguk oleh kakak dan adik
nya dan kedua orang tua nya selalu menemani klien di rumah sakit selama
di rawat.
9. Data Spritual
Klien beragama islam sesuai dengan kepercayaan yang orang tuanya anut,
tentang kondisi anak nya selain epilepsi dan kejang. Kondisi ibu klien saat
ini cemas, ibu klien mengatakan khawatir terhadap anaknya, ibu klien
kondisi anaknya, ekspresi wajah ibu klien tampak dan orang tua menangis
2 Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Konsistensi Padat Lembek
Warna Kuning Feces Kuning Feces
Bau Khas Feces Khas Feces
Cara Dibantu Dibantu
b. BAK
Frekuensi Tidak Tentu Tidak tentu klien memakai
Kuning Jernih pempers dan diganti
Khas Urine 2x/hari
Dibantu
Warna Kuning Jernih Kuning
Bau Khas Urine Khas Urine
Cara Dibantu Dibantu
3 Pola Istirahat Tidur
a. Tidur Siang
- Kuantitas 3-4 Jam/Hari 1-2 Jam/ Hari
- Kualitas Tidak Ada Keluhan Tidak ada keluhan
b. Tidur Malam
8-9 Jam/ Hari 6-7 Jam/ Hari
- Kuantitas Tidak Ada Keluhan Tidak ada keluhan
- Kualitas
4 Personal Hygine
a. Mandi 2x/hari 1x diwaslap
b. Gosok gigi 3x/hari 1x/hari
c. Ganti baju 2x/hari 2x/hari
d. Cuci Rambut Tidak teratur Tidak Teratur
e. Cara Dibantu Dibantu
1 2 3 4
5 Aktifitas
a. Mainan Kesukaan - -
b. Tempat Bermain Rumah Gedung Nusa Indah Bawah
Ibu dan Ayah
c. Teman Bermain Sodara dan ibu klien
a. Pemeriksaan laboratorium
a. Therapy
Glibotik 1X100 mg IV
Glibotik 1X100 mg IV
A. Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Bakteri, Virus , Bersihan Jalan
a. Ibu klien Jamur Nafas Tidak
mengatakan Efektif
anaknya batuk Invasi saluran
berdahak pernafasan
Do :
a. Klien tampak Kuman berlebih di
batuk berdahak broncus
b. Suara nafas
ronchi Inflamasi
c. Sputum (+) trakeobronkial
d. Pada saat di
auskultasi Akumulasi sekret di
bagian bronkus
pernafasan
bawah pada Bersihan Jalan Nafas
paru paru Tidak Efektif
sebelah kanan,
terjadi
penumpukan
sekret pada
bronkus dan
lobus paru.
e. Respirasi
26x/m
2. Ds : Cerebral palsy Nutrisi kurang
a. ibu klien dari kebutuhan
mengatakan BB Gangguan Syaraf
anak 7,2 kg nervus ke V
b. ibu klien (trigeminus)
mengatakan jika
klien makan selalu Reflek menelan
belepotan kurang baik
c. ibu klien
mengatakan pasien Intake kurang
hanya
menghabiskan
porsi makan hanya Nutrisi kurang dari
½ porsi kebutuhan
Do :
d. Porsi makan hanya
½ porsi
e. Klien tampak
lemah
f. Klien tampak
kurus
g. Lingkar perut 38
cm
h. Perut tampak
cekung
i. BBI untuk anak
dengan rumus
(umur (tahun) X2)
8
j. LILA : 13 cm
k. Reflek menelan
kurang baik
l. Tampak sisa nasi
di sekitar mulut
klien
3. Ds: Gangguan Gangguan rasa
a. Ibu klien mengalami aman dan
mengatakan keterlambatan Cemas .
khawatir terhadap tumbuh kembang
kondisi anaknya
b. Ibu klien Kurang pengetahuan
mengatakan cemas
terhadap kondisi Cemas dan khawatir
anaknya
c. Ibu klien bertanya Cemas
terhadap kondisi
anak nya
d. Ibu klien
mengatakan dokter
tidak menceritakan
tentang kondisi
anak nya selain
epilepsi dan kejang
Do :
a. Ibu klien tampak
menangis melihat
kondisi anaknya
b. Ibu klien tampak
bertanya-tanya
terhadap kondisi
klien
c. Ekspresi wajah ibu
klien tampak
cemas
4. DS : Kejang & konginetal Gangguan
a. Ibu klien Tumbuh
mengatakan Pembebanan listrik Kembang
anaknya belum di korteks serebri
bisa melakukan
apa apa Kerusakan Syaraf
DO Nervus II (optikus),
a. a. Anak belum bisa nervus V
melakukan motorik (Trigeminus), nervus
Halus VIII (Vestibulo
b. seperti : coclear), nervus x
Melakukan kegiatan (vagus)
dengan satu tangan
seperti mencurat coret Kelemahan tonus
dengan alat tulis, otot
menggunakan sendok
dan garpu tanpa Gangguan tumbuh
menumpahkan kembang
makanan, membuka
halaman buku dengan
halaman besar satu
persatu , memegang
gunting dan mulai
memotong kertas ,
memakai dan melepas
sepatu berperekat atau
tanpa tali, melepas
celana dan baju
sederhana, memegang
pensil atau krayon
besar, menyikat gigi
dan menyisir rambut
sendiri .
b. klien tidak mampu
melakukan
keterampilan
motorik kasar
seperti :
Mulai dapat
memanjat dan
melompat dengan
2 kaki , berdiri
dengan satu kaki
beberapa saat ,
naik turun 4-6 anak
tangga tanpa
bantuan dan
biasanya tidak
jatuh , menaiki
benda keras dan
mendorong benda
keras seperti meja,
kursi dan lain-lain,
bermain dengan
bola ( melempar ,
menangkap dan
menggulirkan) ,
dapat berjalan jinjit
dan berjingkat-
jingkat, mengambil
objek dari lantai
tanapa terjatuh,
melempar bola
dengan kedua
tangan di atas
kepala. .
c. klien belum
mampu melakukan
keterampilan
bahasa secara
maksimal namun
hanya mampu
mengatakan 1 kata
yaitu “nen” saja
pada ibu klien
d. klien belum
mampu melakukan
kemampuan
bersosialisasi dan
kemampuan
kemandirian
seperti :
Mematuhi perintah
sederhana seperti
ketika klien di
perintah untuk
melihat wajah
mahasiswa klien
tidak melihat
secara spontan dan
tidak dapat
merespon
mahasiswa. Klien
juga belum mampu
makan sendiri
tanpa bantuan ,
mencuci tangan
tanpa bantuan ,
menyisir rambut
sendiri dan
bermain dengan
anak yang lain dan
melakukan
interaksi
e. pada tingkat
perkembangan
klien pada usia 24
bulan ( 2 tahun ) :
1) klien belum
mampu
berguling
2) klien belum
mampu duduk
3) klien belum
mampu
merangkak
4) klien belum
mampu berdiri
5) klien belum
mampu
berjalan
f. klien hanya
mampu
mengatakan “nen”
2. Diagnosa Keperawatan
kejang
3. Proses Keperawatan ( Perencanaan,Imlementasi,dan Evaluasi)
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tujuaan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Gangguan oksigenasi : .Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Memberi Tanggal 09-06-2017 jam Tgl 08-06-2017,
berhubungan dengan tindakan keperawatan terutama respirasi informasi tentang 08.00 Wib jam 10.00 wib.
adanya sekret berlebihan dalam waktu 3x24 jam pola pernafasan 1. Mengukur Tanda- S : ibu klien
terhadap infeksi bersihan jalan nafas tidak pasien, tekanan Tanda Vital mengatakan
ditandai dengan : efektif teratasi dengan darah pasien dan T :90/50 mmHg anaknya sudah
Ds : kriteria hasil: suhu tubuh pasien P : 108x/m tidak sesak dan
a. Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan 2. Auskultasi area 2. Crekels, ronchi R : 26x/m masih batuk
anaknya batuk anaknya sudah tidak paru dan bunyi dan mengi dapat S : 36,3 C sedikit
berdahak sesak, dan batuk lagi nafas terdengar pada 2. Mengauskultasi O : Sputum
Do : Sesak nafas tidak saat inspirasi dan bunyi nafas ronkhi Bertambah,
a. Klien tampak batuk ada ekspirasi pada 3. Berkolaborasi Ronkhi
berdahak Suara ronchi hilang tempat konsolidasi pemberian obat bertambah
b. Suara nafas ronchi Menunjukan status sputum Cefotaxime 3x350 A : Masalah
c. Sputum (+) pernafasan : 3. Berikan nebulizer 3. Memudahkan mg= 1,75 cc teratasi
d. Pada saat di auskultasi kepatenan jalan sesuai kebutuhan pengenceran dan 4. Glybotic = 1x 100 P : Lanjutkan
bagian pernafasan nafas, yang di (combivent 1 pembuangan mg = 0,8 cc Intervensi
bawah pada paru paru buktikan dengan amp) secret
sebelah kanan, terjadi indikator 4. Mendorong
penumpukan sekret Kemudahan bernafas 4. Atur posisi pasien ekspansi paru
pada bronkus dan Frekuensi pernafasan semi fowler lebih baik dan
lobus paru. 20-30X/menit meningkatkan
Sputum keluar dari pertukaran udara
jalan nafas
5. Lakukan postural 5. Untuk
drainage dan mempermudah
clapping dan pengeluaran secret
vibrating pada pasien serta
keluarga
memahami teknik
yang tepat untuk
menjaga saluran
nafas terbebas dari
secret
6. Latih pasien 6. Meningkatkan
dalam melakukan produktifitas
batuk efektif batuk dan
membantu
mengeluarkan
secret
7. berikan O2 sesuai 7. Untuk mengurangi
kebutuhan distrees respirasi
8. Peningkatan
8. Beri dan anjurkan asupan cairan
cairan oral (air mengurangi
hangat) sesuai viskositas lender
kebutuhan dan lebih mudah
bagi pasien
mengeluarkan
lendir
9. Untuk mengobati
infeksi pada
9. Berikan obat saluran pernafasan
antibiotik sesuai dan sputum keluar
dengan indikasi serta tidak
(cefotaxime menumpuk pada
3x350 mg/IV saluran pernafasan
2. Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor intake 1. Penanda Tanggal 09-06-2017 jam Tanggal 09-06-
kebutuhan nutrisi: ingesti keperawatan selama 3x24 makanan / terpenuhinya 09.00 Wib 2017 jam 11.00
berhubungan dengan jam masalah teratasi minuman dan nutrisi ataupun 1. Memantau berat Wib
penurunan reflek menelan dengan, kriteria hasil: hitung kalori malnutrisi badan, dengan hasil S : ibu klien
akibat gangguan syaraf 1. Pemasukan nutrisi harian secara berat badan : 7,2 kg mengatakan
kranial V dan VII adekuat tepat 2. Memonitor intake makan 1 porsi
Ds : 2. Klien mampu 2. Berikan klien diet 2. Agar terpenuhi nutrisi O : BB : 7,2 kg,
a. ibu klien mengatakan menghaiskan diet yang TKTP nya jumlah harian 3. Memotivasi ibu nafsu makan baik
BB anak 7,2 kg di hidangkan 3. Lakukan kalori klien untuk selalu A : Masalah
3. Tidak ada tanda tanda perawatan mulut / 3. Untuk memberi ASI dan teratasi sebagian
b. ibu klien mengatakan
malnutrisi oral hygiene meningkatkan Menyarankan ibu P : lanjutkan
jika klien makan 4. Memran mukosa dan nafsu makan klien klien untuk posisi intervensi
selalu belepotan konjungtiva tidak 4. berikan makanan 4. Untuk menamah duduk klien ketika
c. ibu klien mengatakan pucat selagi hangat nafsu makan klien makan agar tidak
pasien hanya 5. Berat badan dalam dengan variasi tersedak.
menghabiskan porsi batas normal yang menarik
makan hanya ½ porsi 6. Klien tampak 5. jelaskan pada 5. Meningkatkan
berenergi keluarga klien motivasi keluarga
Do :
7. Nafsu makan tentang manfaat agar anaknya
a. Porsi makan hanya ½ bertambah baik nutrisi diberikan
porsi 8. Klien mampu makanan bergizi
b. Klien tampak lemah mengunyah dan 6. Motivasi ibu klien 6. Untuk memenuhi
c. Klien tampak kurus menelan dengan baik untuk selalu kebutuhan gizi
d. Lingkar perut 38 cm memberikan ASI. anak
e. Perut tampak cekung 7. berikan diet
makanan tinggi 7. Untuk mencegah
f. BBI untuk anak
serat konstipasi
dengan rumus (umur 8. Kolaborasi 8. Untuk
(tahun) X2) 8 dengan ahli gizi menentukan
g. LILA : 13 cm untuk jumlah kalori dan
h. Reflek menelan menentukan nutrisi yang di
program diet butuhkan klien
kurang baik
klien dan bahan
i. Tampak sisa nasi di makanan yang
sekitar mulut klien memenuhi standar
gizi klien
3. Cemas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan 1. Untuk Tanggal 10-06-2017 jam Tanggal 10-06-
dengan kurang keperawatan 1x24 jam saling percaya memudahkan 10.00 Wib 2017 jam 10.00
pengetahuan klien tentang kriteria hasil : intervensi 1. Menggunakan Wib
penyakit klien yang 1. Cemas berkurang 2. Libatkan keluarga selanjutnya pendekatan yang S : ibu klien
ditandai dengan : pada ibu klien dalam melakukan 2. Untuk memantu menerangkan mengatakan
Ds: 2. Ekspresi wajah klien penanganan mengurangi 2. Memberikan mengerti akan
a. Ibu klien tenang cemas dengan kecemasan klien penjelasan tentang kondisi anaknya
mengatakan 3. Klien mengerti tentang cara saling dan ibu klien kondisi penyakit O : Ekspresi
khawatir terhadap kondisi anaknya memberikan klien wajah ibu klien
kondisi anaknya dukungan 3. Mengkaji perasaan tentang
b. Ibu klien terutama pada ibu ibu klien A : Masalah
mengatakan cemas klien 4. Menginstruksikan teratasi
terhadap kondisi 3. Jelaskan tentang 3. Membantu klien ibu klien untuk P : Hentikan
anaknya kondisi pasien dalam menggunakan teknik intervensi
c. Ibu klien bertanya kepada ibu klien meningkatkan relaksasi tarik nafas
terhadap kondisi pengetahuan dan berdoa
anak nya tentang status 5. Mendengarkan
d. Ibu klien kesehatan dan perasaan ibu klien
mengatakan dokter meningkatkan dengan penuh
tidak menceritakan kontrol kecemasan perhatian
tentang kondisi 4. Jelaskan semua 4. Agar orang tua
anak nya selain prosedur klien mengetahui
epilepsi dan kejang pengobatan kondisi klien dan
Do : kepada ibu klien mampu mengikuti
a. Ibu klien tampak prosedur
menangis melihat pengobatan yang
kondisi anaknya 5. Berikan ada
b. Ibu klien tampak reinforcement 5. Penggunaan
bertanya-tanya untuk strategi adaptasi
terhadap kondisi menggunakan secara bertahap
klien sumer koping ( dari mekanisme
yang efektif pertahanan,
koping sampai
strategi
penguasaan) dapat
membantu klien
cepat mengatasi
kecemasan
4. Gangguan tumbuh Setelah dilakukan tindakan 1. Latih dan ajarkan 1. Untuk melatih Tanggal 10-06-2017 jam Tanggal 10-06-
kembang berhubungan keperawatan selama 3x24 klien untuk tonus otot dan 10.45 Wib 2017 jam 10.45
dengan konginetal dan jam , diharapkan anak mengunyah dan syaraf lebih kuat 1. Mengkaji tumbuh Wib
kejang yang di tandai akan menunjukan tingkat menelan dan memperbaiki kembang anak S : ibu klien
dengan : pertumbuhan dan refleks menelan mengatakan
DS : perkembangan sesuai klien yang kurang 2. Memberikan anaknya belum
a. Ibu klien mengatakan dengan usia dengan baik aktifitas yang sesuai, bisa melakukan
anaknya belum bisa kriteria hasil : 2. proses tumbuh menarik dan dapat apa apa
melakukan apa apa 1. Melakukan 2. latih aktifitas kembang dilakukan anak O : klien tampak
DO : keterampilan sesuai yang sesuai, hanya bisa
a. Anak belum bisa dengan usia menarik dan 3. Memberikan penkes menggerakan
melakukan motorik Menunjukan dapat dilakukan stimulasi tumbuh tangan dan
Halus, seperti peningkatan dalam oleh anak 3. Aktifitas yang kembang anak pada kakinya sedikit
:Melakukan kegiatan berespon 3. berikan aktivitas menarik akan keluarga tumbang
dengan satu tangan yang menarik menanmbah A : Masalah
seperti mencurat coret melalui aktivitas kemauan anak belum teratasi
dengan alat tulis, bermain sesuai untuk mencapai P : Lanjutkan
menggunakan sendok dengan usia anak aktifitas tersebut intervensi
dan garpu tanpa (2 tahun) 4. Lebih mudah
menumpahkan 4. Berikan menentukan
makanan, membuka penyuluhan pendidikan
halaman buku dengan kesehatan kesehatan yang
halaman besar satu stimulasi tumbuh tepat
persatu , memegang kembang anak 5. Memberikan
gunting dan mulai pada keluarga waktu pada anak
memotong kertas , 5. Gunakan kartu untuk memahami
memakai dan melepas baca, bahasa pembicaraan
sepatu berperekat atau tubuh dan gambar
tanpa tali, melepas untuk
celana dan baju memfasilitasi
sederhana, memegang komunikasi dua
pensil atau krayon arah yang optimal 6. Agar anak tidak
besar, menyikat gigi mempelajari
dan menyisir rambut 6. Ajari anak kebiasaan
sendiri . komunikasi yang komunikasi yang
b. klien tidak mampu baik buruk
melakukan 7. Untuk
keterampilan motorik mempertahankan
kasar seperti :Mulai 7. Berikan sebanyak rasa otonomi
dapat memanjat dan mungkin 8. Meningkatkan
melompat dengan 2 kebebasan kemampuan /
kaki , berdiri dengan bergerak tolak ukur dari
satu kaki beberapa saat 8. Ajarkan dan pertumbuhan
, naik turun 4-6 anak bantu klien dalam 9. Mungkin untuk
tangga tanpa bantuan proses menurunkan
dan biasanya tidak Pemindahan yang perasaan
jatuh , menaiki benda aman Immobilisasi
keras dan mendorong 9. Ubah posisi di 10. Mencegah
benda keras seperti tempat tidur terjadinya
meja, kursi dan lain- kontraktur dan
lain, bermain dengan meningkatkan
bola ( melempar , 10. Ajarkan dan kekuatan otot
menangkap dan dukung pasien
menggulirkan) , dapat dalam latihan
berjalan jinjit dan ROM pasif untuk
berjingkat-jingkat, mempertahankan 11. Untuk mengetahui
mengambil objek dari atau tumbuh kembang
lantai tanapa terjatuh, meningkatkan anak dan untuk
melempar bola dengan kekuatan dan menentukan
kedua tangan di atas ketahanan otot intervensi yang
kepala. . 11. Rujuk ke klinik tepat
c. klien belum mampu tumbuh kembang
melakukan anak
keterampilan bahasa
secara maksimal
namun hanya mampu
mengatakan 1 kata
yaitu “nen” saja pada
ibu klien
a. klien belum
mampu
melakukan
kemampuan
bersosialisasi
dan
kemampuan
kemandirian
seperti
:Mematuhi
perintah
sederhana
seperti ketika
klien di
perintah untuk
melihat wajah
mahasiswa
klien tidak
melihat secara
spontan dan
tidak dapat
merespon
mahasiswa.
Klien juga
belum mampu
makan sendiri
tanpa bantuan ,
mencuci
tangan tanpa
bantuan ,
menyisir
rambut sendiri
dan bermain
dengan anak
yang lain dan
melakukan
interaksi
b. pada tingkat
perkembangan
klien pada usia
24 bulan ( 2
tahun ) : klien
belum mampu
berguling
c. klien belum
mampu duduk
d. klien belum
mampu
merangkak
e. klien belum
mampu berdiri
f. klien belum
mampu
berjalan
g. klien hanya
mampu
mengatakan
“nen”
4. Catatan Perkembangan
Tabel 3.7
Catatan Perkembangan
1 2 3 4 5
1 11-06-2017 I S: Neng Lamis
Jam 09.00 wib Ibu klien mengatakan anaknya masih
batuk namun sedikit
O:
- Klien tidak nampak batuk
- RR : 22x/m
- Ronchi masih ada sedikit
- Klien tidak sesak
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Kaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan dan gerakan dada
- Auskultasi area paru dan bunyi
nafas
- Berikan/ Anjurkan minum air
hangat
- Atur posisi klien dengan posisi
semi fowler
I : - Mengkaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan pada dada
- Mengauskultasi area paru dan
bunyi nafas
- Memberikan air hangat
- Mengatur posisi klien dengan
posisi semi fowler
R : Klien tidak batuk dan sputum
berkurang
2 11-06-2017 II S : Ibu klien mengatakan klien makan Neng Lamis
Jam 09.00 wib 1 porsi dan meminum ASI dengan
lahap
O : klien tampak berenergi dengan
BB : 7,3 kg, nafsu makan klien baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : - monitor intake nutrisi
- Motivasi ibu untuk selalu memberi
ASI
1 2 3 4 5
- Informasikan pada klien dan
keluarga tentang nutrisi gizi
balita
I : - memonitor intake nutrisi
- Memotivasi ibu untuk selalu
memberikan ASI
- monitor intake nutrisi
- Motivasi ibu untuk selalu
memberi ASI
- meginformasikan pada klien
dan keluarga tentang nutrisi
gizi balita
E :Masalah teratasi sebagian
R:
Keluarga mengerti arti penting
nutrisi
B. Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan praktek
ruang Anak Nusa Indah Bawah RSU Dr. Slamet Garut. Kesenjangan yang
keperawatan tersebut tidak dapat sepenuhnya sesuai dengan teori yang penulis
sebagai :
1. Tahap Pengkajian
data objektif. Dalam tahap ini masalah yang penulis ditemukan tidak
(Riyadi dan Sukarmin, 2011) keluhan utama yang biasa terjadi pada klien
sampai 39-400C disertai kejang karena demam yang tinggi, anak gelisah,
serta sianosis disekitar hidung dan mulut. Kadang kadang disertai muntah
dan diare. Namun pada saat awal pengkajian ditemukan beberapa data yang
terjadi pada An. A seperti ibu klien mengatakan anaknya batuk berdahak
dari reflek menelan klien yang kurang baik akibat kerusakan syaraf. Klien
sepatu berperekat atau tanpa tali, melepas celana dan baju sederhana,
memegang pensil atau krayon besar, menyikat gigi dan menyisir rambut
sendiri .
b. Motorik Kasar
satu kaki beberapa saat , naik turun 4-6 anak tangga tanpa bantuan dan
biasanya tidak jatuh , menaiki benda keras dan mendorong benda keras
d. Personal/Sosial
melihat wajah mahasiswa klien tidak melihat secara spontan dan tidak
dapat merespon mahasiswa. Klien juga belum mampu makan sendiri
dikarenakan lingkungan yang tidak bersih dan dari kotoran kucing yang
2. Diagnosa Keperawatan
produksi sputum.
2. Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan Dengan Peningkatan
proses infeksi
melakukan keterampilan
c. Cemas
3. Perencanaan
dengan permasalahan yang ada teori (Riyadi & Sukarmin, 2011) yaitu
Observasi TTV terutama respirasi, auskultasi area paru dan bunyi nafas,
semi fowler, lakukan postural drainage dan clapping dan vibrating, latih
dan anjurkan cairan oral (air hangat) sesuai kebutuhan, berikan obat
berikan makanan selagi hangat dengan variasi yang menarik, jelaskan pada
keluarga klien tentang manfaat nutrisi motivasi ibu klien untuk selalu
dan ajarkan klien untuk mengunyah dan menelan, latih aktifitas yang
sesuai, menarik dan dapat dilakukan oleh anak, berikan aktivitas yang
bantu klien dalam proses pemindahan yang aman, ubah posisi di tempat
tidur, ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM pasif untuk
kemampuan situasi dan kondisi dari klien serta penulis sendiri, sehingga
posisi semi fowler , memantau berat badan setiap hari, memonitor intake
dalam asuhan keperawatan pelaksanaan pada kasus ini adalah orang tua
keperawatan.
Pada saat ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
5. Evaluasi
baik atas kerja sama sama antara penulis, perawat ruangan, dan keluarga