Anda di halaman 1dari 48

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

1. Identitas klien

Nama : An.A

Umur : 2 Tahun

Jenis Klamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp. Koropeak RT/RW 02/02

Bayongbong Garut

Suku Bangsa : Sunda

Tanggal Masuk : 06 juni 2017

Tanggal Pengkajian : 09 juni 2017

No Cm : 798925

Diagnosa Medis : Bronchopneumonia

2. Identitas Orang Tua

Nama : Ny. A

Umur : 42 Tahun

Jenis Klamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Alamat : Kp Koropeak RT/RW 02/02

Bayongbong Garut

Hubungan Dengan klien : Ibu Kandung Klien

2. Identitas Saudara kandung


No Nama Usia Status Nutrisi Jenis Kelamin Keterangan
1 Ny. S 26 thn Sehat P Hidup
2 Tn. A 15 thn Sehat L Hidup
3 An. E 2,5 thn - P Meninggal
4 An. A 4 bln - P Meninggal
5 An. I 11 thn Sehat P Hidup
6 An. A 2 thn Tidak Sehat L Hidup

3. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Ibu klien mengatakan anaknya batuk berdahak

b. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)

Menurut penuturan ibu klien sebelum masuk rumah sakit anaknya

mengalami sesak nafas dan demam tinggi, sehingga pada tanggal 06 Juni

2017 ibu klien memmbawa klien ke IGD RSUD dr. Slamet Garut .Pada

saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2017 jam 08.00 WIB ibu klien

mengatakan anaknya batuk berdahak, kondisi saat pada dikaji An.A batuk

berdahak dan berbunyi sehingga membuat klien susah bernafas, sesak

nafas di rasakan semakin berat keadaan klien adalah pada saat cuaca

dingin dan klien sedang dalam posisi terlentang dan kondisi membaik saat

duduk ( di gendong oleh ibu klien ), gejala yang dirasakan langsung oleh

klien dan gejala tersebut membuat klien terhambat aktifitasnya dan lebih

parah dari keadaan sebelumnya, gejala muncul sejak 4 hari yang lalu,
dirasakan
batuk sebelumnya sering, namun sekarang sudah mulai

berkurang,dan batuk yang dirasakan sebelumnya baik pagi, siang, dan

malam. Ibu klien mengatakan di saat klien sesak seperti terikat tali dada

nya sehingga sulit bernafas. Ibu klien sebelumnya sudah pernah di suruh

dirawat yang disarankan oleh poliklinik anak, namun ibu klien menolak

dan minta memakai obat saja.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan sebelumnya klien belum pernah mengalami

penyakit seperti yang klien alami saat ini, ataupun penyakit yang lainya.

Ibu klien mengatakan klien sudah menderita kejang pada saat klien

berusia 3 bulan dan ibu klien mengatakan bahwa dokter telah mendiagnosa

klien mengalami epilepsi.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah

mengalami penyakit seperti yang yang diderita klien saat ini, dan tidak ada

penyakit keturunan ataupun penyakit yang sifatnya menular. Ibu klien

mengatakan pernah ada anak klien yang meninggal karena kejang pada

saat usia 2,5 tahun.

4. Riwayat kehamilan dan Persalinan

a. Prenatal

Ibu klien mengatakan mulai melakukan pemeriksaan kehamilan

selama hamil sejak usia 3 bulan diperiksa setiap bulan, keluhan ibu saat

hamil pusing dan mempunyai tekanan darah tinggi, tidak ada riwayat
terkena sinar x, kenaikan berat badan selama hamil 9 kg (dari 49 kg-58 kg),

riwayat imunisasi 2x pemberian jenis imunisasi ibu mengatakan TT

(Tetanus Toxoid), dan golongan darah ibu klien adalah A.

b. Intra Natal

Ibu klien mengatakan melahirkan di rumah sendiri, tidak ada

kesulityan, melahirkan secara spontan dengan pertolongan dukun beranak,

saat melahirkan usia kandunganya 9 bulan .

c. Post Natal

Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak ada riwayat kelainan

setelah lahir, dengan kondisi bayi saat lahir 3700 gram dengan panjang

badan tidak di ketahui karena pada saat lahir tidak di ukur , tidak diberikan

imunisasi pada saat lahir, penyakit yang pernah dialami klien adalah

kejang, dan ibu klien mengatakan klien pernah mengalami epilepsi dan

kejang sehingga harus melakukan pengobatan harus mengkonsumsi obat-

obatan selama 2 tahun , dan klien juga mengalami cerebral palsy setelah di

diagnosa oleh dokter.

5. Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Pertumbuhan klien saat ini :

Berat badan saat ini : 7,2 kg

Berat badan sebelum sakit : 8,5 kg 2 bulan terakhir

Tinggi badan : 77 cm

Lingkar kepala : 36 cm

Lingkar dada : 46 cm
Lingkar perut : 38 cm

Lingkar lengan atas : 13 cm

Tumbuh gigi : 14 bulan

b. Perkembangan

Riwayat perkembangan klien pada usia 2 tahun di dapatkan langsung dari

keluarga dan hasil pengkajian sebagai berikut:

Usia anak saat ini

Berguling : klien belum mampu berguling

Duduk : klien belum mampu duduk

Merangkak : klien belum mampu merangkak

Berdiri : klien belum mampu berdiri

Berjalan : klien belum mampu berjalan

Bicara : klien hanya mampu mengatakan “nen”

c. Motorik Halus

Kondisi pada saat di kaji klien belum mampu melakukan keterampilan

motorik halus seperti :

Melakukan kegiatan dengan satu tangan seperti mencurat coret dengan alat

tulis, menggunakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makanan,

membuka halaman buku dengan halaman besar satu persatu , memegang

gunting dan mulai memotong kertas , memakai dan melepas sepatu

berperekat atau tanpa tali, melepas celana dan baju sederhana, memegang

pensil atau krayon besar, menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.
d. Motorik Kasar

Pada saat di kaji klien tidak mampu melakukan keterampilan motorik kasar

seperti :

Mulai dapat memanjat dan melompat dengan 2 kaki , berdiri dengan satu

kaki beberapa saat , naik turun 4-6 anak tangga tanpa bantuan dan biasanya

tidak jatuh , menaiki benda keras dan mendorong benda keras seperti meja,

kursi dan lain-lain, bermain dengan bola ( melempar , menangkap dan

menggulirkan) , dapat berjalan jinjit dan berjingkat-jingkat, mengambil

objek dari lantai tanapa terjatuh, melempar bola dengan kedua tangan di

atas kepala. .

e. Kemampuan bicara dan bahasa

Pada saat di kaji klien belum mampu melakukan keterampilan bahasa


hanya
secara maksimal namun mampu mengatakan 1 kata yaitu “nen” saja

pada ibu klien

f. Personal/Sosial

Pada saat di kaji klien belum mampu melakukan kemampuan bersosialisasi

dan kemampuan kemandirian seperti :

Mematuhi perintah sederhana seperti ketika klien di perintah untuk melihat

wajah mahasiswa klien tidak melihat secara spontan dan tidak dapat

merespon mahasiswa. Klien juga belum mampu makan sendiri tanpa

bantuan , mencuci tangan tanpa bantuan , menyisir rambut sendiri dan

bermain dengan anak yang lain dan melakukan interaksi.

g. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian Asi

Menurut penuturan ibu klien sejak lahir sampai usia 6 bulan selalu diberi

ASI dan setelah itu diberi makanan tambahan seperti cerelac dan

promina. Sekarang klien bisa makan nasi dan suka diberi sayuran dan

buah buahan.

Tabel 3.1
Riwayat Nutrisi
No Usia Jenis Nutrisi Lama
Pemberian
1 0-6 bulan ASI 6 bulan
2 6-24 bulan ASI-PASI-Nasi 24 bulan

6. Riwayat Imunisasi

a. Imunisasi

Tabel 3.2

No Jenis Waktu Frekuensi Reaksi Tempat


Imunisasi
1 BCG 1 bulan 1x Tidak Rumah
panas sakit

2 DPT-HB-Polio - - - -
3 Campak - - - -
4 Hepatitis - - - -
5 Lain-lain - - - -
Imunisasi Dasar Pada Anak
Alasan klien tidak di imunisasi menurut penuturan ibu klien karena klien

mengalami kejang sejak usia 3 bulan sehingga ibu klien merasa takut untuk di

imunisasi.

7. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Penampilan : Klien tampak lemah, klien tampak kurus

Kesadaran : Compos mentis

Dengan GCS : 15

E =4 , M = 6 , V = 5

Tanda Tanda Vital :

Nadi : 108 x/m

Respirasi : 26x/m

Suhu : 36,3 C

Tekanan darah : 90/60 mmHg

2. Antropometri

BB : 7,2 Kg

TB : 77 Cm

Lingkar lengan atas : 13 cm

Lingkar kepala : 36 cm

Lingkar dada : 46 cm

Lingkar perut : 38 cm

3. Aspek Biologis

a. Sistem Integumen
Bentuk kepala bulat,tidak ada benjolan atau luka pada kulit kepala,

rambut klien berawarna hitam, distribusi rambut merata, dengan

tekstur warna hitam dan tidak lengket, tidak ada kerontokan rambut,

kebersihan cukup bersih, dan tidak ada nyeri tekan di daerah kepala,

letak simetris berada di garis tengah tubuh, rambut rapih.

b. Sistem Penginderaan

Mata kedua mata klien sipit, letak kedua mata simetris , sklera tampak

putih, konjungtiva tidak anemis, reaksi pupil terhadap cahaya lambat,

dengan diameter < 2 mm, fungsi penglihatan kurang baik terbukti klien

tidak dapat melihat perawat dan orang di sekitar klien secara fokus,

kebersihan mata baik tidak ada kotoran.

Letak telinga simetris antara kiri dan kanan , fungsi pendengaran tidak

baik terbukti ketika perawat memanggil klien dengan jarak kurang

lebih 15 cm, lalu tidak merespon dan menoleh ke sumber suara, pada

telinga tidak terdapat serumen, tidak ada lesi, dan luka pada daerah

telinga, terbukti daun telinga teraba lembut.

Bentuk hidung mancung, lubang hidung tampak bersih, tidak terdapat

pernafasan cuping hidung. Lubang simetris antara kiri dan kanan.

Septum nasal ditengah, tidak terdapat sekret pada lubang hidung,

fungsi penciuman tidak terkaji karena klien belum bisa berbicara

sehingga tidak dapat di tanya saat pemeriksaan fungsi penciuman.

Bibir lembab, kebersihan mulut cukup bersih, tidak ada stomatitis.

Gigi bewarna putih gigi mulai tumbuh 6 buah pada gigi seri, gusi
bewarna merah muda, tidak terdapat karies gigi, tidak ada tanda tanda

peradangan, lidah bewarna merah muda dapat di gerakan ke segala

arah, tidak ada pembesaran tonsil,dan fungsi pengecapan tidak terkaji

karena klien belum bisa berbicara sehingga tidak dapat di tanya saat

pemeriksaan fungsi pengecapan.

c. Sistem endokrin

Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, maupun kelenjar getah

bening, tidak terdapat gigantisme dan kretinisme, tidak terdapat

peningkatan tekanan jugularis vena pressure (JVP), tidak terdapat

hiperpigmentasi dan hipopigmentasi kulit, kuku, sikut dan lutut pada

klien, tidak terdapat massa pada leher klien, tidak terdapat nyeri tekan

pada leher , reflek menelan klien kurang baik.

d. Sistem Kardiovaskuler

Saat di palpasi letak dada simetris antara kiri dan kanan, tidak terjadi

peningkatan JVP, saat di auskultasi irama jantung reguler, bunyi

jantung (S1 S2) , tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 108x/menit.

e. Sistem Pernafasan

Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada ,pada waktu bernafas baik tipe

pernafasan perut dan dada, tidak ada nyeri tekan, suara nafas ronchi,

frekuensi pernafasan : 26X/menit, tidak ada pernafsan cuping hidung,

pada bagian pernafasan bawah pada paru paru sebelah kanan, terjadi

penumpukan sekret pada bronkus dan lobus paru.

f. Sistem Pencernaan
Fungsi menelan kurang baik, tampak sisa nasi di sekitar mulut klien,

Bentuk abdomen cekung, bising usus 10x/menit, kebersihan cukup

baik, tidak teraba distensi abdomen, tidak teraba pembesaran hati, dan

tidak ada nyeri tekan, , saat di perkusi bunyi perut tympani, tidak

terdapat luka ataupun bekas operasi di perut. Pada anus tidak terdapat

hemoroid pada anus dan pada anus tidak lecet.

g. Sistem muskuloskeletal

1) Ekstermitas Atas

Letak simetris, kesimetrisan simetris antara kiri dan kanan, akral

hangat, tidak ada kelainan bentuk, jumlah jari lengkap, kebersihan

kuku cukup bersih, Capilary Refill Time (CRT) kembali kurang dari 2

detik, tidak terdapat sianosis, kekuatan otot kanan 3 kiri 3. Tidak ada

lesi, tidak ada krepitasi, tidak ada edema.

2) Ekstremitas Bawah

Pergerakan kurang aktif, bentuk simetris antara kiri dan kanan,

kekuatan otot kanan 2 kiri 2 akral hangat, kuku pendek, jumlah jari

lengkap, Capilary Refill Time (CRT) kembali kurang dari 2 detik,

reflek babinski ada, terpasang infus pada kaki sebelah kiri. Tidak ada

lesi, tidak ada krepitasi, tidak ada edema.

h. Sistem Perkemihan

Pada saat di palpasi ginjal tidak teraba, pada saat di perkusi tidak ada

nyeri yang di rasakan oleh klien, tidak terdapat kelainan pada ureter,

tidak terdapat distensi kandung kemih , tidak terdapat nyeri pada saat

BAK.
i. Sistem persyarafan

1) Nervus I (olfactorius) : klien tidak dapat membedakan

bau-bauan karena pada saat di kaji klien tidak dapat berbicara

2) Nervus II (opticus) : klien tidak dapat menyebutkan

gambar yang di tunjukan mahasiswa karena klien tidak dapat

berbicara

3) Nervus III ( oculomotorius) : klien dapat menggerakan bola

mata, refleks pupil mengecil namun lambat dengan diameter >

2 mm

4) Nervus IV (trochlearis) : klien dapat menggerakan mata ke

bawah dan ke dalam

5) Nervus V ( trigeminus ) : sensasi sensori kulit wajah klien baik,

terbukti dapat merasakan goresan kapas pada pipi kanan dan

klien berusaha meraih tangan perawat, klien mampu melakukan

gerakan mengunyah namun lambat, klien mampu berkedip,

klien mampu menyeringai terbukti pada saat klien menangis,

klien tidak dapat mengikuti perintah saat akan di lakukan

pemeriksaan pergerakan lidah karena klien tidak dapat

merespon perintah dari perawat.

6) Nervus VI (abdusen ) : klien dapat menggerakan bola mata ke

samping kiri dan ke kanan


7) Nervus VII ( fasialis ) : klien dapat mengerutkan alis dan

mengerutkan dahi terbukti pada saat klien menangis.

8) Nervus VIII ( vestibulococlear ) : fungsi keseimbangan klien

kurang baik terbukti karena klien belum bisa berjalan.

9) Nervus IX ( glasopharingeus ) : klien tidak dapat membedakan

rasa manis dan asam karena pada saat di kaji klien belum bisa

berbicara.

10) Nervus X ( vagus ) : klien mampu menelan saliva, reflek

menelan klien lemah, klien mampu mengucap “ah” terbukti

saat klien di beri injeksi klien mengatakan ”ah”.

11) Nervus XI ( accesorius ) : klien tidak dapat menggerakan

bahunya namun klien tidak mampu merespon ketika perawat

memberi perintah untuk melawan tahanan yang di berikan

perawat pada bahu klien.

12) Nervus XII : klien tidak dapat mengikuti perintah untuk

menjulurkan lidah karena klien tidak dapat berbicara

8. Riwayat Psikososial

Klien tinggal di rumah sendiri dan tinggal bersama kedua orang tua nya

dan ketiga saudara nya. Lingkungan klien berada di daerah pedesaan.

Hubungan antar anggota keluarga baik . Yang mengasuh klien : orang tua

klien. Klien mendapatkan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tua

nya dan keluarga nya terbukti klien sering di jenguk oleh kakak dan adik

nya dan kedua orang tua nya selalu menemani klien di rumah sakit selama

di rawat.

9. Data Spritual
Klien beragama islam sesuai dengan kepercayaan yang orang tuanya anut,

dan keluarga selalu mendoakan kesembuhan anaknya. Namun klien sendiri

belum dapat di kaji terkait data spiritual.

10. Reaksi Hospitalisasi

a. Pemahaman keluarga klien tentang sakit dan rawat inap

Ibu klien membawa anaknya ke RS karena mengalami sesak nafas dan

demam tinggi. Menurut penuturan ibu klien dokter tidak menceritakan

tentang kondisi anak nya selain epilepsi dan kejang. Kondisi ibu klien saat

ini cemas, ibu klien mengatakan khawatir terhadap anaknya, ibu klien

mengatakan cemas terhadap kondisi anaknya, ibu klien bertanya terhadap

kondisi anaknya, ekspresi wajah ibu klien tampak dan orang tua menangis

saat di kaji perasaan nya.

b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Belum dapat di kaji


11. Aktifitas sehari hari
Tabel 3.3
Pola Aktifitas Sehari- Hari
No Jenis Kegiatan Rumah Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi
a. Makan
Jenis Bubur/Nasi, Sayur, Lauk pauk Tim dan Bubur Nasi
Porsi 3x/ Hari 3x/hari
Keluhan Tidak ada Keluhan Makan hanya ½ porsi
Cara Dibantu Di bantu
. b. Minum
Jenis Air putih dan ASI Air Putih dan ASI
Frekuensi Tidak Tentu Tidak tentu
Cara Dibantu Dibantu

2 Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Konsistensi Padat Lembek
Warna Kuning Feces Kuning Feces
Bau Khas Feces Khas Feces
Cara Dibantu Dibantu
b. BAK
Frekuensi Tidak Tentu Tidak tentu klien memakai
Kuning Jernih pempers dan diganti
Khas Urine 2x/hari
Dibantu
Warna Kuning Jernih Kuning
Bau Khas Urine Khas Urine
Cara Dibantu Dibantu
3 Pola Istirahat Tidur
a. Tidur Siang
- Kuantitas 3-4 Jam/Hari 1-2 Jam/ Hari
- Kualitas Tidak Ada Keluhan Tidak ada keluhan
b. Tidur Malam
8-9 Jam/ Hari 6-7 Jam/ Hari
- Kuantitas Tidak Ada Keluhan Tidak ada keluhan
- Kualitas
4 Personal Hygine
a. Mandi 2x/hari 1x diwaslap
b. Gosok gigi 3x/hari 1x/hari
c. Ganti baju 2x/hari 2x/hari
d. Cuci Rambut Tidak teratur Tidak Teratur
e. Cara Dibantu Dibantu

1 2 3 4
5 Aktifitas
a. Mainan Kesukaan - -
b. Tempat Bermain Rumah Gedung Nusa Indah Bawah
Ibu dan Ayah
c. Teman Bermain Sodara dan ibu klien

12. Data Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

No. Nama test Hasil Flag Unit Nilai normal


1. Hematologi
Hemoglobin 10,1 * g/dL 11,5 – 13,5
Hematokrit 30 * % 34-40
Leukosit 16,030 * /mm3 5000-14.300
Trombosit 213.000 Juta/mm3 150.000-440.000
Eritrosit 3,73 * Juta/mm3 3,96-5,32
Hitung jenis leukosit
Basofil 1 * % 0-1
Eusinofil 0 * % 1-6
Batang 0 * % 3-5
Netrofil 77 * % 50-70
Limfosit 16 * % 30-45
Monosit 6 * % 2-10
2. KIMIA KLINIK
AST (SGOT) 33 * U/L s/d 31
ALT (SGPT) 17 U/L s/d 31
Pemeriksaan Radiologi
- Ronsent ( Tanggal 08 Juni 2017)

a. Therapy

1. Tanggal 8 Juni 2017

Infus : Kaen4a 20 tts/mnt (microdript)

Injeksi : Cefotaxime 3X350 mg IV

Glibotik 1X100 mg IV

2. Tanggal 9 Juni 2017

Infus : Kaen4a 20 tts/mnt (microdript)

Injeksi : Cefotaxime 3X350 mg IV

Glibotik 1X100 mg IV

Nebulizer : Combivent 1 amp

A. Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Bakteri, Virus , Bersihan Jalan
a. Ibu klien Jamur Nafas Tidak
mengatakan Efektif
anaknya batuk Invasi saluran
berdahak pernafasan
Do :
a. Klien tampak Kuman berlebih di
batuk berdahak broncus
b. Suara nafas
ronchi Inflamasi
c. Sputum (+) trakeobronkial
d. Pada saat di
auskultasi Akumulasi sekret di
bagian bronkus
pernafasan
bawah pada Bersihan Jalan Nafas
paru paru Tidak Efektif
sebelah kanan,
terjadi
penumpukan
sekret pada
bronkus dan
lobus paru.
e. Respirasi
26x/m
2. Ds : Cerebral palsy Nutrisi kurang
a. ibu klien dari kebutuhan
mengatakan BB Gangguan Syaraf
anak 7,2 kg nervus ke V
b. ibu klien (trigeminus)
mengatakan jika
klien makan selalu Reflek menelan
belepotan kurang baik
c. ibu klien
mengatakan pasien Intake kurang
hanya
menghabiskan
porsi makan hanya Nutrisi kurang dari
½ porsi kebutuhan
Do :
d. Porsi makan hanya
½ porsi
e. Klien tampak
lemah
f. Klien tampak
kurus
g. Lingkar perut 38
cm
h. Perut tampak
cekung
i. BBI untuk anak
dengan rumus
(umur (tahun) X2)
8
j. LILA : 13 cm
k. Reflek menelan
kurang baik
l. Tampak sisa nasi
di sekitar mulut
klien
3. Ds: Gangguan Gangguan rasa
a. Ibu klien mengalami aman dan
mengatakan keterlambatan Cemas .
khawatir terhadap tumbuh kembang
kondisi anaknya
b. Ibu klien Kurang pengetahuan
mengatakan cemas
terhadap kondisi Cemas dan khawatir
anaknya
c. Ibu klien bertanya Cemas
terhadap kondisi
anak nya
d. Ibu klien
mengatakan dokter
tidak menceritakan
tentang kondisi
anak nya selain
epilepsi dan kejang
Do :
a. Ibu klien tampak
menangis melihat
kondisi anaknya
b. Ibu klien tampak
bertanya-tanya
terhadap kondisi
klien
c. Ekspresi wajah ibu
klien tampak
cemas
4. DS : Kejang & konginetal Gangguan
a. Ibu klien Tumbuh
mengatakan Pembebanan listrik Kembang
anaknya belum di korteks serebri
bisa melakukan
apa apa Kerusakan Syaraf
DO Nervus II (optikus),
a. a. Anak belum bisa nervus V
melakukan motorik (Trigeminus), nervus
Halus VIII (Vestibulo
b. seperti : coclear), nervus x
Melakukan kegiatan (vagus)
dengan satu tangan
seperti mencurat coret Kelemahan tonus
dengan alat tulis, otot
menggunakan sendok
dan garpu tanpa Gangguan tumbuh
menumpahkan kembang
makanan, membuka
halaman buku dengan
halaman besar satu
persatu , memegang
gunting dan mulai
memotong kertas ,
memakai dan melepas
sepatu berperekat atau
tanpa tali, melepas
celana dan baju
sederhana, memegang
pensil atau krayon
besar, menyikat gigi
dan menyisir rambut
sendiri .
b. klien tidak mampu
melakukan
keterampilan
motorik kasar
seperti :
Mulai dapat
memanjat dan
melompat dengan
2 kaki , berdiri
dengan satu kaki
beberapa saat ,
naik turun 4-6 anak
tangga tanpa
bantuan dan
biasanya tidak
jatuh , menaiki
benda keras dan
mendorong benda
keras seperti meja,
kursi dan lain-lain,
bermain dengan
bola ( melempar ,
menangkap dan
menggulirkan) ,
dapat berjalan jinjit
dan berjingkat-
jingkat, mengambil
objek dari lantai
tanapa terjatuh,
melempar bola
dengan kedua
tangan di atas
kepala. .
c. klien belum
mampu melakukan
keterampilan
bahasa secara
maksimal namun
hanya mampu
mengatakan 1 kata
yaitu “nen” saja
pada ibu klien
d. klien belum
mampu melakukan
kemampuan
bersosialisasi dan
kemampuan
kemandirian
seperti :
Mematuhi perintah
sederhana seperti
ketika klien di
perintah untuk
melihat wajah
mahasiswa klien
tidak melihat
secara spontan dan
tidak dapat
merespon
mahasiswa. Klien
juga belum mampu
makan sendiri
tanpa bantuan ,
mencuci tangan
tanpa bantuan ,
menyisir rambut
sendiri dan
bermain dengan
anak yang lain dan
melakukan
interaksi
e. pada tingkat
perkembangan
klien pada usia 24
bulan ( 2 tahun ) :
1) klien belum
mampu
berguling
2) klien belum
mampu duduk
3) klien belum
mampu
merangkak
4) klien belum
mampu berdiri
5) klien belum
mampu
berjalan
f. klien hanya
mampu
mengatakan “nen”

2. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif : berhubungan dengan adanya

sekret berlebihan terhadap infeksi

2. Gangguan pemenuhan kurang nutrisi kurang dari kebutuhan : ingesti

berhubungan dengan penurunan reflek menelan akibat gangguan

syaraf kranial V dan VII

3. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang

pengetahuan ibu klien tentang penyakit klien.

4. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan konginetal dan

kejang
3. Proses Keperawatan ( Perencanaan,Imlementasi,dan Evaluasi)

Nama : An. A No Cm : 798925


Umur : 2 Tahun Ruang : Nusa Indah Bawah
Jenis Klamin : Perempuan Dx : Bronchopneumonia

Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tujuaan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Gangguan oksigenasi : .Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Memberi Tanggal 09-06-2017 jam Tgl 08-06-2017,
berhubungan dengan tindakan keperawatan terutama respirasi informasi tentang 08.00 Wib jam 10.00 wib.
adanya sekret berlebihan dalam waktu 3x24 jam pola pernafasan 1. Mengukur Tanda- S : ibu klien
terhadap infeksi bersihan jalan nafas tidak pasien, tekanan Tanda Vital mengatakan
ditandai dengan : efektif teratasi dengan darah pasien dan T :90/50 mmHg anaknya sudah
Ds : kriteria hasil: suhu tubuh pasien P : 108x/m tidak sesak dan
a. Ibu klien mengatakan  Ibu klien mengatakan 2. Auskultasi area 2. Crekels, ronchi R : 26x/m masih batuk
anaknya batuk anaknya sudah tidak paru dan bunyi dan mengi dapat S : 36,3 C sedikit
berdahak sesak, dan batuk lagi nafas terdengar pada 2. Mengauskultasi O : Sputum
Do :  Sesak nafas tidak saat inspirasi dan bunyi nafas ronkhi Bertambah,
a. Klien tampak batuk ada ekspirasi pada 3. Berkolaborasi Ronkhi
berdahak  Suara ronchi hilang tempat konsolidasi pemberian obat bertambah
b. Suara nafas ronchi  Menunjukan status sputum Cefotaxime 3x350 A : Masalah
c. Sputum (+) pernafasan : 3. Berikan nebulizer 3. Memudahkan mg= 1,75 cc teratasi
d. Pada saat di auskultasi kepatenan jalan sesuai kebutuhan pengenceran dan 4. Glybotic = 1x 100 P : Lanjutkan
bagian pernafasan nafas, yang di (combivent 1 pembuangan mg = 0,8 cc Intervensi
bawah pada paru paru buktikan dengan amp) secret
sebelah kanan, terjadi indikator 4. Mendorong
penumpukan sekret  Kemudahan bernafas 4. Atur posisi pasien ekspansi paru
pada bronkus dan  Frekuensi pernafasan semi fowler lebih baik dan
lobus paru. 20-30X/menit meningkatkan
 Sputum keluar dari pertukaran udara
jalan nafas
5. Lakukan postural 5. Untuk
drainage dan mempermudah
clapping dan pengeluaran secret
vibrating pada pasien serta
keluarga
memahami teknik
yang tepat untuk
menjaga saluran
nafas terbebas dari
secret
6. Latih pasien 6. Meningkatkan
dalam melakukan produktifitas
batuk efektif batuk dan
membantu
mengeluarkan
secret
7. berikan O2 sesuai 7. Untuk mengurangi
kebutuhan distrees respirasi
8. Peningkatan
8. Beri dan anjurkan asupan cairan
cairan oral (air mengurangi
hangat) sesuai viskositas lender
kebutuhan dan lebih mudah
bagi pasien
mengeluarkan
lendir
9. Untuk mengobati
infeksi pada
9. Berikan obat saluran pernafasan
antibiotik sesuai dan sputum keluar
dengan indikasi serta tidak
(cefotaxime menumpuk pada
3x350 mg/IV saluran pernafasan
2. Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor intake 1. Penanda Tanggal 09-06-2017 jam Tanggal 09-06-
kebutuhan nutrisi: ingesti keperawatan selama 3x24 makanan / terpenuhinya 09.00 Wib 2017 jam 11.00
berhubungan dengan jam masalah teratasi minuman dan nutrisi ataupun 1. Memantau berat Wib
penurunan reflek menelan dengan, kriteria hasil: hitung kalori malnutrisi badan, dengan hasil S : ibu klien
akibat gangguan syaraf 1. Pemasukan nutrisi harian secara berat badan : 7,2 kg mengatakan
kranial V dan VII adekuat tepat 2. Memonitor intake makan 1 porsi
Ds : 2. Klien mampu 2. Berikan klien diet 2. Agar terpenuhi nutrisi O : BB : 7,2 kg,
a. ibu klien mengatakan menghaiskan diet yang TKTP nya jumlah harian 3. Memotivasi ibu nafsu makan baik
BB anak 7,2 kg di hidangkan 3. Lakukan kalori klien untuk selalu A : Masalah
3. Tidak ada tanda tanda perawatan mulut / 3. Untuk memberi ASI dan teratasi sebagian
b. ibu klien mengatakan
malnutrisi oral hygiene meningkatkan Menyarankan ibu P : lanjutkan
jika klien makan 4. Memran mukosa dan nafsu makan klien klien untuk posisi intervensi
selalu belepotan konjungtiva tidak 4. berikan makanan 4. Untuk menamah duduk klien ketika
c. ibu klien mengatakan pucat selagi hangat nafsu makan klien makan agar tidak
pasien hanya 5. Berat badan dalam dengan variasi tersedak.
menghabiskan porsi batas normal yang menarik
makan hanya ½ porsi 6. Klien tampak 5. jelaskan pada 5. Meningkatkan
berenergi keluarga klien motivasi keluarga
Do :
7. Nafsu makan tentang manfaat agar anaknya
a. Porsi makan hanya ½ bertambah baik nutrisi diberikan
porsi 8. Klien mampu makanan bergizi
b. Klien tampak lemah mengunyah dan 6. Motivasi ibu klien 6. Untuk memenuhi
c. Klien tampak kurus menelan dengan baik untuk selalu kebutuhan gizi
d. Lingkar perut 38 cm memberikan ASI. anak
e. Perut tampak cekung 7. berikan diet
makanan tinggi 7. Untuk mencegah
f. BBI untuk anak
serat konstipasi
dengan rumus (umur 8. Kolaborasi 8. Untuk
(tahun) X2) 8 dengan ahli gizi menentukan
g. LILA : 13 cm untuk jumlah kalori dan
h. Reflek menelan menentukan nutrisi yang di
program diet butuhkan klien
kurang baik
klien dan bahan
i. Tampak sisa nasi di makanan yang
sekitar mulut klien memenuhi standar
gizi klien
3. Cemas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan 1. Untuk Tanggal 10-06-2017 jam Tanggal 10-06-
dengan kurang keperawatan 1x24 jam saling percaya memudahkan 10.00 Wib 2017 jam 10.00
pengetahuan klien tentang kriteria hasil : intervensi 1. Menggunakan Wib
penyakit klien yang 1. Cemas berkurang 2. Libatkan keluarga selanjutnya pendekatan yang S : ibu klien
ditandai dengan : pada ibu klien dalam melakukan 2. Untuk memantu menerangkan mengatakan
Ds: 2. Ekspresi wajah klien penanganan mengurangi 2. Memberikan mengerti akan
a. Ibu klien tenang cemas dengan kecemasan klien penjelasan tentang kondisi anaknya
mengatakan 3. Klien mengerti tentang cara saling dan ibu klien kondisi penyakit O : Ekspresi
khawatir terhadap kondisi anaknya memberikan klien wajah ibu klien
kondisi anaknya dukungan 3. Mengkaji perasaan tentang
b. Ibu klien terutama pada ibu ibu klien A : Masalah
mengatakan cemas klien 4. Menginstruksikan teratasi
terhadap kondisi 3. Jelaskan tentang 3. Membantu klien ibu klien untuk P : Hentikan
anaknya kondisi pasien dalam menggunakan teknik intervensi
c. Ibu klien bertanya kepada ibu klien meningkatkan relaksasi tarik nafas
terhadap kondisi pengetahuan dan berdoa
anak nya tentang status 5. Mendengarkan
d. Ibu klien kesehatan dan perasaan ibu klien
mengatakan dokter meningkatkan dengan penuh
tidak menceritakan kontrol kecemasan perhatian
tentang kondisi 4. Jelaskan semua 4. Agar orang tua
anak nya selain prosedur klien mengetahui
epilepsi dan kejang pengobatan kondisi klien dan
Do : kepada ibu klien mampu mengikuti
a. Ibu klien tampak prosedur
menangis melihat pengobatan yang
kondisi anaknya 5. Berikan ada
b. Ibu klien tampak reinforcement 5. Penggunaan
bertanya-tanya untuk strategi adaptasi
terhadap kondisi menggunakan secara bertahap
klien sumer koping ( dari mekanisme
yang efektif pertahanan,
koping sampai
strategi
penguasaan) dapat
membantu klien
cepat mengatasi
kecemasan
4. Gangguan tumbuh Setelah dilakukan tindakan 1. Latih dan ajarkan 1. Untuk melatih Tanggal 10-06-2017 jam Tanggal 10-06-
kembang berhubungan keperawatan selama 3x24 klien untuk tonus otot dan 10.45 Wib 2017 jam 10.45
dengan konginetal dan jam , diharapkan anak mengunyah dan syaraf lebih kuat 1. Mengkaji tumbuh Wib
kejang yang di tandai akan menunjukan tingkat menelan dan memperbaiki kembang anak S : ibu klien
dengan : pertumbuhan dan refleks menelan mengatakan
DS : perkembangan sesuai klien yang kurang 2. Memberikan anaknya belum
a. Ibu klien mengatakan dengan usia dengan baik aktifitas yang sesuai, bisa melakukan
anaknya belum bisa kriteria hasil : 2. proses tumbuh menarik dan dapat apa apa
melakukan apa apa 1. Melakukan 2. latih aktifitas kembang dilakukan anak O : klien tampak
DO : keterampilan sesuai yang sesuai, hanya bisa
a. Anak belum bisa dengan usia menarik dan 3. Memberikan penkes menggerakan
melakukan motorik Menunjukan dapat dilakukan stimulasi tumbuh tangan dan
Halus, seperti peningkatan dalam oleh anak 3. Aktifitas yang kembang anak pada kakinya sedikit
:Melakukan kegiatan berespon 3. berikan aktivitas menarik akan keluarga tumbang
dengan satu tangan yang menarik menanmbah A : Masalah
seperti mencurat coret melalui aktivitas kemauan anak belum teratasi
dengan alat tulis, bermain sesuai untuk mencapai P : Lanjutkan
menggunakan sendok dengan usia anak aktifitas tersebut intervensi
dan garpu tanpa (2 tahun) 4. Lebih mudah
menumpahkan 4. Berikan menentukan
makanan, membuka penyuluhan pendidikan
halaman buku dengan kesehatan kesehatan yang
halaman besar satu stimulasi tumbuh tepat
persatu , memegang kembang anak 5. Memberikan
gunting dan mulai pada keluarga waktu pada anak
memotong kertas , 5. Gunakan kartu untuk memahami
memakai dan melepas baca, bahasa pembicaraan
sepatu berperekat atau tubuh dan gambar
tanpa tali, melepas untuk
celana dan baju memfasilitasi
sederhana, memegang komunikasi dua
pensil atau krayon arah yang optimal 6. Agar anak tidak
besar, menyikat gigi mempelajari
dan menyisir rambut 6. Ajari anak kebiasaan
sendiri . komunikasi yang komunikasi yang
b. klien tidak mampu baik buruk
melakukan 7. Untuk
keterampilan motorik mempertahankan
kasar seperti :Mulai 7. Berikan sebanyak rasa otonomi
dapat memanjat dan mungkin 8. Meningkatkan
melompat dengan 2 kebebasan kemampuan /
kaki , berdiri dengan bergerak tolak ukur dari
satu kaki beberapa saat 8. Ajarkan dan pertumbuhan
, naik turun 4-6 anak bantu klien dalam 9. Mungkin untuk
tangga tanpa bantuan proses menurunkan
dan biasanya tidak Pemindahan yang perasaan
jatuh , menaiki benda aman Immobilisasi
keras dan mendorong 9. Ubah posisi di 10. Mencegah
benda keras seperti tempat tidur terjadinya
meja, kursi dan lain- kontraktur dan
lain, bermain dengan meningkatkan
bola ( melempar , 10. Ajarkan dan kekuatan otot
menangkap dan dukung pasien
menggulirkan) , dapat dalam latihan
berjalan jinjit dan ROM pasif untuk
berjingkat-jingkat, mempertahankan 11. Untuk mengetahui
mengambil objek dari atau tumbuh kembang
lantai tanapa terjatuh, meningkatkan anak dan untuk
melempar bola dengan kekuatan dan menentukan
kedua tangan di atas ketahanan otot intervensi yang
kepala. . 11. Rujuk ke klinik tepat
c. klien belum mampu tumbuh kembang
melakukan anak
keterampilan bahasa
secara maksimal
namun hanya mampu
mengatakan 1 kata
yaitu “nen” saja pada
ibu klien
a. klien belum
mampu
melakukan
kemampuan
bersosialisasi
dan
kemampuan
kemandirian
seperti
:Mematuhi
perintah
sederhana
seperti ketika
klien di
perintah untuk
melihat wajah
mahasiswa
klien tidak
melihat secara
spontan dan
tidak dapat
merespon
mahasiswa.
Klien juga
belum mampu
makan sendiri
tanpa bantuan ,
mencuci
tangan tanpa
bantuan ,
menyisir
rambut sendiri
dan bermain
dengan anak
yang lain dan
melakukan
interaksi
b. pada tingkat
perkembangan
klien pada usia
24 bulan ( 2
tahun ) : klien
belum mampu
berguling
c. klien belum
mampu duduk
d. klien belum
mampu
merangkak
e. klien belum
mampu berdiri
f. klien belum
mampu
berjalan
g. klien hanya
mampu
mengatakan
“nen”
4. Catatan Perkembangan

Nama : An. A No CM :798925


Umur : 2 tahun Diagnosa : Bronchopneumonia

Tabel 3.7
Catatan Perkembangan

No Hari/ Tanggal No Dx Catatan Perkembangan Paraf

1 2 3 4 5
1 11-06-2017 I S: Neng Lamis
Jam 09.00 wib Ibu klien mengatakan anaknya masih
batuk namun sedikit
O:
- Klien tidak nampak batuk
- RR : 22x/m
- Ronchi masih ada sedikit
- Klien tidak sesak
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Kaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan dan gerakan dada
- Auskultasi area paru dan bunyi
nafas
- Berikan/ Anjurkan minum air
hangat
- Atur posisi klien dengan posisi
semi fowler
I : - Mengkaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan pada dada
- Mengauskultasi area paru dan
bunyi nafas
- Memberikan air hangat
- Mengatur posisi klien dengan
posisi semi fowler
R : Klien tidak batuk dan sputum
berkurang
2 11-06-2017 II S : Ibu klien mengatakan klien makan Neng Lamis
Jam 09.00 wib 1 porsi dan meminum ASI dengan
lahap
O : klien tampak berenergi dengan
BB : 7,3 kg, nafsu makan klien baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : - monitor intake nutrisi
- Motivasi ibu untuk selalu memberi
ASI

1 2 3 4 5
- Informasikan pada klien dan
keluarga tentang nutrisi gizi
balita
I : - memonitor intake nutrisi
- Memotivasi ibu untuk selalu
memberikan ASI
- monitor intake nutrisi
- Motivasi ibu untuk selalu
memberi ASI
- meginformasikan pada klien
dan keluarga tentang nutrisi
gizi balita
E :Masalah teratasi sebagian
R:
Keluarga mengerti arti penting
nutrisi

3 11-06-2017 IV S: Neng Lamis


Jam 10.00 wib Ibu klien mengatakan anaknya
belum bisa melakukan apa apa
O:
- Klien tampak mengalami
keterlambatan tumbuh
tumbang
- Masalah belum teratasi
A : Masalah belum teratasi
P :
- Kaji tumbuh kembang anak
- Berikan aktifitas yang sesuai,
menarik dan dapat dilakukan
anak
- Memberikan penkes tentang
stimulasi tumbang kembang
I:
1 2 3 4 5
- Mengkaji tumbuh kembang
anak
- Memberikan aktifitas yang
sesuai, menarik dan dapat
dilakukan anak
- Memberikan penkes yang
sesuai tentang stimulasi
tumbuh tumbang
E:
Klien masih mengalami
keterlambatan tumbang

4 12-06-2017 I S: Neng Lamis


Jam 09.00 wib Ibu klien mengatakan anaknya
sudah tidak batuk lagi
O:
- Klien tidak batuk
- RR : 21x/m
- Ronchi berkurang
- Sputum berkurang
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
I:
E:
5 12-06-2017 IV S: Neng lamis
Jam 09.15 wib - Ibu klien mengatakan
mengatakan anaknya sudah
mampu menoleh apabila ibu
klien lewat
O:
- Klien tampak menggerak
gerakan tangan dan kakinya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
I:
- Kaji tumbuh kembang anak,
berikan aktivitas yang sesuai,
menarik dan sesuai aktivitas
anak
E:
Klien sudah mulai melanjutkan
peningkatan tumbuh kembang
6 12-06-2017 II S: Neng Lamis
Jam 09.15 wib Ibu klien mengatakan klien selalu
menghabiskan porsi makan dan
1 2 3 4 5
ibu klien mengatakan nafsu
makan klien membaik
O:
- Klien tampak berenergi
- BB : 9,3 kg
- Nafsu makan klien baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : - monitor intake nutrisi
- Motivasi ibu untuk selalu
memberikan ASI
- Informasikan tentang gizi
balita
- Berikan makaan TKTP dan
makanan selingan
I:
- memotivasi ibu untuk selalu
memberikan ASI
- Menginformasikan tentang
gizi balita
- Memberikan makanan TKTP
dan makanan selingan
E : - BB : 7,3 kg
- Klien tampak bersemangat
memberi makan pada klien
7 13-06-2017 II S : ibu klien mengatakan klien Neng Lamis
Jam 10.00 wib selalu menghabiskan porsi makan
dan ibu klien mengatakan nafsu
makan klien membaik
O : - klien tampak berenergi
- BB : 7,4 kg
- Nafsu makan klien baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : - monitor intake nutrisi
- Motivasi ibu untuk selalu
memberikan ASI
- Informasikan tentang gizi
balita
- Berikan makaan TKTP dan
makanan selingan
I : - memotivasi ibu untuk selalu
memberikan ASI
- Menginformasikan tentang
gizi balita
- Memberikan makanan TKTP
dan makanan selingan
1 2 3 4 5
E:
- BB : 7,4 kg
- Klien tampak bersemangat
memberi makan pada klien

B. Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan praktek

yang ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan pada An. A di

ruang Anak Nusa Indah Bawah RSU Dr. Slamet Garut. Kesenjangan yang

ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan pada An A dengan

Bronchopneumonia akan dibahas berdasarkan tahap perencanaan , tahap

pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

Setelah penulis menyusun laporan studi kasus pada An. A dengan

Bronchopneumonia, pada prinsipnya pemberian asuhan keperawatan dapat

dilaksanakan dengan lancar, meskipun dalam pelaksanaan pemberian asuhan

keperawatan tersebut tidak dapat sepenuhnya sesuai dengan teori yang penulis

didapatkan. Penulis menemukan beberapa kesenjangan antara teori dan

kenyataan dilapangan saat melaksanakan seluruh proses keperawatan.

Asuhan kesenjangan antara teori dan kenyataan dapat penulis uraikan

sebagai :

1. Tahap Pengkajian

Tahap ini merupakan tahap awal dari sebuah proses keperawatan

dimana penulis melakukan suatu pendekatan terlebih dahulu kepada

keluarga dan menjelaskan maksud serta tujuan dilakukanya asuhan

keperawatan pada klien. Tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan data


yang dilaksanakan melalui wawancara langsung kepada keluarga klien

untuk memperoleh data subjektif dan pemeriksaan fisik untuk memperoleh

data objektif. Dalam tahap ini masalah yang penulis ditemukan tidak

semuanya sesuai dengan teori.

Menurut Teori pengkajian pada klien dengan Bronchopneumonia menurut

(Riyadi dan Sukarmin, 2011) keluhan utama yang biasa terjadi pada klien

dengan bronchopneumonia adalah suhu tubuh naik sangat mendadak

sampai 39-400C disertai kejang karena demam yang tinggi, anak gelisah,

dyspnea, pernafasan cepat, dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung

serta sianosis disekitar hidung dan mulut. Kadang kadang disertai muntah

dan diare. Namun pada saat awal pengkajian ditemukan beberapa data yang

terjadi pada An. A seperti ibu klien mengatakan anaknya batuk berdahak

dimana respirasi 46x/menit dan saat dilakukan auskultasi bunyi nafas

ronchi, hal ini disebabkan karena adanya penumpukan secret di bronkus

yang menghalangi jalan nafas sehingga terjadinya sumbatan . Gejala lain

nya yang di temukan klien mengalami kesulitan dalam menelan terbukti

dari reflek menelan klien yang kurang baik akibat kerusakan syaraf. Klien

juga mengalami keterlambatan tumbuh kembang seperti klien belum

mampu melakukan keterampilan

a. Motorik halus seperti :

Melakukan kegiatan dengan satu tangan seperti mencurat coret

dengan alat tulis, menggunakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan

makanan, membuka halaman buku dengan halaman besar satu persatu ,


memegang gunting dan mulai memotong kertas , memakai dan melepas

sepatu berperekat atau tanpa tali, melepas celana dan baju sederhana,

memegang pensil atau krayon besar, menyikat gigi dan menyisir rambut

sendiri .

b. Motorik Kasar

Pada saat di kaji klien tidak mampu melakukan keterampilan

motorik kasar seperti :

Mulai dapat memanjat dan melompat dengan 2 kaki , berdiri dengan

satu kaki beberapa saat , naik turun 4-6 anak tangga tanpa bantuan dan

biasanya tidak jatuh , menaiki benda keras dan mendorong benda keras

seperti meja, kursi dan lain-lain, bermain dengan bola ( melempar ,

menangkap dan menggulirkan) , dapat berjalan jinjit dan berjingkat-

jingkat, mengambil objek dari lantai tanapa terjatuh, melempar bola

dengan kedua tangan di atas kepala. .

c. Kemampuan bicara dan bahasa

Pada saat di kaji klien belum mampu melakukan keterampilan

bahasa secara maksimal namun hanya mampu mengatakan 1 kata yaitu

“nen” saja pada ibu klien

d. Personal/Sosial

Pada saat di kaji klien belum mampu melakukan kemampuan

bersosialisasi dan kemampuan kemandirian seperti :

Mematuhi perintah sederhana seperti ketika klien di perintah untuk

melihat wajah mahasiswa klien tidak melihat secara spontan dan tidak
dapat merespon mahasiswa. Klien juga belum mampu makan sendiri

tanpa bantuan , mencuci tangan tanpa bantuan , menyisir rambut sendiri

dan bermain dengan anak yang lain dan melakukan interaksi.

Berdasarkan hasil yang di dapat sanitasi lingkunganya kurang

ventilasi udara, dan banyak asap pembakaran sampah, serta di rumah

klien keluarga klien memelihara kucing sehingga hal ini bisa

menyebabkan terjadinya cerebral palsy pada An. A dan karena

lingkungan klien yang terpaparnya oleh asap pembakaran, ayah klien

juga merokok di lingkungan rumah, dan terdapat peliharaan kucing

sesuai teori salah satu penyebab terjadinya bronchopneumonia ini

dikarenakan lingkungan yang tidak bersih dan dari kotoran kucing yang

dapat mengandung virus toksoplasmosis yaitu infeksi yang di sebabkan

oleh parasit yang di bawa dan di sebarkan melalui kotoran kucing.

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan teori (Riyadi dan Sukarmin, 2011) kemungkinan

diagnosa keperawatan yang muncul pada klien bronchopneumonia adalah

adalah sebagai berikut:

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum.
2. Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan Dengan Peningkatan

Tekanan Kapiler Alveolus


3. Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim paru
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan : Ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen atau kelelahan yang berhubungan

dengan gangguan pola tidur.


5. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan

proses infeksi

6. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan toksemia

Namun masalah yang muncul berdasakan teori adalah

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif : berhubungan dengan adanya

sekret berlebihan terhadap infeksi. Masalah ini penulis diangkat

karena pada saat pengkajian didapatkan data bahwa ibu klien

mengatakan anaknya batuk berdahak

2. Gangguan pemenuhan kurang nutrisi kurang dari kebutuhan :

ingesti berhubungan dengan penurunan reflek menelan akibat

gangguan syaraf kranial V dan VII. Masalah ini penulis diangkat

karena pada saat pengkajian didapatkan data bahwa ibu klien

mengatakan BB anak 7,2 kg , ibu klien mengatakan jika klien

makan selalu belepotan, ibu klien mengatakan pasien hanya

menghabiskan porsi makan hanya ½ porsi.


Sedangkan masalah yang tidak ada dalam teori tetapi muncul

pada An. A yaitu

1. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang

pengetahuan ibu klien tentang penyakit klien. Masalah ini

penulis diangkat karena pada saat pengkajian didapatkan data

bahwa klien Ibu klien mengatakan khawatir terhadap kondisi

anaknya, bertanya tanya terhadap kondisi anaknya, ibu klien

mengatakan dokter tidak menceritakan tentang kondisi anak nya

selain epilepsi dan kejang

2. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan konginetal

dan kejang. Masalah ini penulis diangkat karena pada saat

pengkajian didapatkan data bahwa klien belum mampu

melakukan keterampilan

Setelah dilakukan pengkajian pada An. A yang dapat

ditegakan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

a. Bersihan jalan nafas tidak efektif

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan

c. Cemas

d. Gangguan tumbuh kembang

3. Perencanaan

Perencanaan dimulai setelah pengkajian selesai sampai tegaknya

diagnosa keperawatan. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan

tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah pada An. A. Dalam


menentukan perencanaan tindakan dasarnya sesuai dengan disesuaikan

dengan permasalahan yang ada teori (Riyadi & Sukarmin, 2011) yaitu

diagnosa pertama : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

adanya sekret berlebihan terhadap infeksi, dengan perencanaan intervensi

Observasi TTV terutama respirasi, auskultasi area paru dan bunyi nafas,

berikan nebulizer sesuai kebutuhan (combivent 1 amp), atur posisi pasien

semi fowler, lakukan postural drainage dan clapping dan vibrating, latih

pasien dalam melakukan batuk efektif, berikan O2 sesuai kebutuhan, beri

dan anjurkan cairan oral (air hangat) sesuai kebutuhan, berikan obat

antibiotik sesuai dengan indikasi cefotaxime 3x350 mg/IV. Diagnosa

kedua : Gangguan pemenuhan kurang nutrisi kurang dari kebutuhan

ingesti berhubungan dengan penurunan reflek menelan akibat gangguan

syaraf kranial V dan VII adapun perencanaan/intervensi yang dilakukan

yaitu Monitor intake makanan/minuman dan hitung kalori harian secara

tepat, berikan klien diet TKTP, Lakukan perawatan mulut/oral hygiene,

berikan makanan selagi hangat dengan variasi yang menarik, jelaskan pada

keluarga klien tentang manfaat nutrisi motivasi ibu klien untuk selalu

memberikan ASI, berikan diet makanan tinggi serat, kolaborasi dengan

ahli gizi untuk menentukan program diet klien. Diagnosa ketiga :

Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan ibu

klien tentang penyakit klien adapun perencanaan/intervensi yang akan

dilakukan yaitu bina hubungan saling percaya, libatkan keluarga dalam

melakukan penanganan cemas dengan cara saling memberikan dukungan


terutama pada ibu klien, jelaskan tentang kondisi pasien kepada ibu klien,

jelaskan semua prosedur pengobatan kepada ibu klien , berikan

reinforcement untuk menggunakan sumber koping yang efektif. Diagnosa

keempat : Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan konginetal

dan kejang. Adapun perencanaan/intervensi yang dilakukan yaitu Latih

dan ajarkan klien untuk mengunyah dan menelan, latih aktifitas yang

sesuai, menarik dan dapat dilakukan oleh anak, berikan aktivitas yang

menarik melalui aktivitas bermain sesuai dengan usia anak (2 tahun),

berikan penyuluhan kesehatan stimulasi tumbuh kembang anak pada

keluarga ,gunakan kartu baca, bahasa tubuh dan gambar untuk

memfasilitasi komunikasi dua arah yang optimal , ajari anak komunikasi

yang baik, berikan sebanyak mungkin kebebasan bergerak, ajarkan dan

bantu klien dalam proses pemindahan yang aman, ubah posisi di tempat

tidur, ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM pasif untuk

mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot, rujuk

ke klinik tumbuh kembang anak. penulis menyesuaikan dengan

kemampuan situasi dan kondisi dari klien serta penulis sendiri, sehingga

pada tahap ini penulis tidak menemukan hambatan dalam menyusun

rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada anak An,A.


4. Pelaksanaan

Perencanaan yang dibuat untuk setiap diagnosa keperawatan yang

muncul dilaksanakan oleh penulis bersama-sama dengan orang tua dan

keluarga klien. Dalam melakukan tindakan keperawatan yang telah

direncanakan ada pelaksanaan yang penulis lakukan tanpa ada diteori

yaitu memantau pernafasan, irama kedalaman dan usaha respirasi,

memeriksatanda tanda vital, mengauskultasi bunyi nafas , berkolaborasi

pemberian obat sesuai indikasi, melakukan postural drainage ,melakukan

posisi semi fowler , memantau berat badan setiap hari, memonitor intake

nutrisi , informasikan pada keluarga klien dan keluarga tentang manfaat

nutrisi , memotivasi ibu untuk selalu memberikan ASI, Kolaborasi dengan

ahli gizi , menggunakan pendekatan yang menenangkan, menjelaskan

tentang kondisi pasien,mengkaji perasaan ibu klien, menginstruksikan ibu

klien untuk menggunakan teknik relaksasi , mengkaji tingkat tumbuh

kembang anak,mengajarkan untuk intervensi awal dengan terapi dan

aktifitas bermain , memberikan aktifitas yang sesuai, menarik dan dapat

dilakukan oleh anak,dan memberikan penyuluhan kesehatan stimulasi

tumbuh kembang anak pada keluarga. Fokus yang sangat mendukung

dalam asuhan keperawatan pelaksanaan pada kasus ini adalah orang tua

dan keluarga klien dapat membantu dalam mengarahkan klien dalam

pelaksanaan tindakan keperawatan, pembimbing, dan perawat ruangan

yang memberikan arahan dan bimbingan selama melakukan asuhan

keperawatan.
Pada saat ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai

dengan intervensi yang direncanakan untuk mengatasi masalah dengan

memperhatikan keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan penulis,

namun pada saat melakukan asuhan keperawatan penulis mengalami

kendala di antara nya adalah keterbatasan alat-alat kesehatan namun

penulis menyiasatinya dengan meminjam alat-alat kesehatan dari

laboratorium kampus , dan kendala ketika penulis akan merujuk klien ke

poliklinik tumbuh kembang tidak terdapat di RSUD dr. Slamet Garut.

5. Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang

berguna untuk menilai perkembangan klien setelah dilakaukan asuhan

keperawatan. Setelah melakukan asuhan keperawatan pada An. A selama

5 hari dari tanggal 08 Juni 2017- 13 Juni 2017.

Dari keempat diagnosa yang muncul akhirnya tujuan asuhan

keperawatan dapat tercapai walaupun pelaksanaannya tidak dilakukan

sepenuhnya oleh penulis. Tetapi semua ini dapat dilaksanakan dengan

baik atas kerja sama sama antara penulis, perawat ruangan, dan keluarga

llien sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan dapat berjalan

dengan lancer dan tujuan penulis pun telah tercapai seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai