Anda di halaman 1dari 10

Nama : Eko Junaidi

Nim : 1511127

BAB I

PENDAHULUAN

Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang
bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan
mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet
memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet
membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan
orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan
begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba
menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari
keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan
melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di
seluruh dunia.

Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui
media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang
sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai
penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-
Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce
pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan
menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.

Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada
saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak
penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan,
meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak
memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena itu jaringan internet ini dapat menembus
batas geografis dan teritorial termasuk yurisdiksi hukumnya.

I.1 Pengertian e-commerce

E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara
online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling
yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get
and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas
biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk
belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara
pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit
Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika
perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau
penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan
fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold
dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.

Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam
sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang
dilakukan melalui email.

Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung
transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft
dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-
perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat
transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan
keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :

1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.

2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu
kredit).

4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

I.2 Jenis-jenis e-commerce

a. Business to Business (B2B)

Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange

b. Business to Consumer (B2C)

Business to Consumer eCommerce memiliki mekanisme untuk mendekati consumer

c. Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).

Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.
d. Consumen to consumen(C2C)

Di sebut juga sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama
lain.

e. Comsumen to Business(C2B).

kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk
atau jasa tersebut ke konsumen

f. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)

Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk memperbaiki operasinya

g. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)

penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan
informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang
bekerja di sektor publik.

h. Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).

Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan telepon selluler
berbelanja

I.3 Standar Teknologi e-commerce

a. Electronic Data Interchange (EDI)

EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar
untuk mengirimkan informasi melalui jaringan prívate

b. Open Buying on the Internet (OBI)

Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa
berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya

c. Open Trading Protocol (OTP)

OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti
AT&T, IBM, dan Sun Microsystems

d. Open Profiling Standard (OPS)

OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk
transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
e. Secure Socket Layer (SSL)

Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.

f. Secure Electronic Transaction (SET)

SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant.

g. Truste

Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public
dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada
situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.

I.4 Istilah-istilah Dalam e-commerce

a. Digital atau electronic cash

metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan
nomor dari satu komputer ke komputer yang lain.

b. Digital money

terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet.

c.Disintermediation

proses untuk memotong jalur perantara

d. Electronic checks

pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil
uang dari account check di bank.

e. Electronic wallet:

Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di
harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian
pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. f. Extranet

sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan
jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka.

g. Micropaymet:

transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk
mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.
I.5 Contoh e-commerce.

Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :

1. Pembelian buku melalui online.

2. Pembelian elektronik melalui online.

3. Pembelian kendaraan melalui online.

4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

BAB II

II.1 Dampak Positif & Negatif e-commerce

Dampak positifnya:

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di
sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).

4. Melebarkan jangkauan (global reach).

5. Meningkatkan customer loyality.

6. Meningkatkan supplier management.

7. Memperpendek waktu produksi.

8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negativenya:

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari
rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi
rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar
bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis
seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau
kesalahan sistem

II.2 Kelemahan & Kendala e-commerce

Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli / pembelanja belum menaruh
kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce,
belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce
belum lancar betul.

Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi
terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan
menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download
gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor
kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.

Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian
pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet meramalkan
sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun
mendatang.

Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan informasi tentang
produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara
online. Hal tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang
menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan
kompetitor lebih murah.

Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu
serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-
commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang
diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah
ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama
dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.

Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa
dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved, padahal
kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil
keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it
amplifies problems with their operation they already had.”

II.3 Ruang Lingkup e-commerce

a. Technology

b. Marketing and “New Consumer Processes”

c. Economic

d. Electronic Linkage

e. Information Value Adding

f. Market Making

g. Service Infrastructure

h. Legal, privacy, and public policy

II.4 Hubungan Hukum Antar Pelaku e-commerce

Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang
mengakomodasi perkembangan e-commerce. Padahal pranata hukum merupakan salah satu ornamen
utama dalam bisnis. Dengan tiadanya regulasi khusus yang mengatur mengatur perjanjian virtual, maka
secara otomatis perjanjian-perjanjian di internet tersebut akan diatur oleh hukum perjanjian non
elektronik yang berlaku.

Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerd.
Asas ini memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian untuk
menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian para pihak yang membuat
perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan hukum diantara mereka.

Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce menimbulkan perikatan antara para pihak
untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang
harus dipenuhi oleh para pihak yang terlibat.
Didalam hukum perikatan Indonesia dikenal apa yang disebut ketentuan hukum pelengkap. Ketentuan
tersebut tersedia untuk dipergunakan oleh para pihak yang membuat perjanjian apabila ternyata
perjanjian yang dibuat mengenai sesuatu hal ternyata kurang lengkap atau belum mengatur sesutu hal.
Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari ketentuan umum dan ketentuan khusus untuk jenis
perjanjian tertentu.

Jual-beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUHPerd, sedangkan e-commerce
pada dasarnya merupakan model transaksi jual-beli modern yang mengimplikasikan inovasi teknologi
seperti internet sebagai media transaksi. Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka
ketentuan umum tentang perikatan dan perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerd berlaku
sebagai dasar hukum aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e- commerce
tersebut timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut.

Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu. E-commerce merupakan model perjanjian jual-
beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang berbeda dengan model transaksi jual-beli konvensional,
apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Adaptasi secara langsung
ketentuan jual-beli konvensional akan kurang tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Oleh
karena itu perlu analisis apakah ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan KUHD sudah cukup
relevan dan akomodatif dengan hakekat e-commerce atau perlu regulasi khusus yang mengatur tentang
e-commerce.

II.5 Perlindungan Pembeli & Penjual

a. perlindungan pembeli.

Carilah merek yang dapat dipercaya di berbagai situs

Cari alamat dan nomor telepon perusahaan yang situsnya belum anda kenali, beserta nomor faksnya

Periksalah Better Business Bureau. Carilah segel autentifikasi seperti TRUSTe.

Selidiki seberapa amannya situs penjual dengan mempelajari prosedur keamanan

Pelajari jaminan untuk uang kembali, garansi, serta perjanjian perbaikan.

Bandingkan harganya dengan ditoko biasa.

Carilah kesaksian dan pengesahan dalam situs komunitas serta papan buletin yang terkenal.

Kolsultasi dengan lembaga perlindungan konsumen

Periksa consumerworld.org untuk daftar sumber yang dapat bermanfaat.


b. Perlindungan Penjual.

Para penjual online juga membutuhkan perlindungan. Mereka harus dilindungi dari pelanggan yang
menolak untuk membayar dan yang membayar dengan cek kosong serta dari klaim pembeli bahwa
barang dagangan tidak sampai. Mereka juga memiliki hak untuk dilindungi dari penggunaan nama
mereka oleh pihak lain serta dilindungi dari penggunaan kata serta frase, slogan, dan alamat web milik
mereka (perlindungan merek dagang).

II.6 Dukungan e-commerce di Indonesia:

a. Dukungan pemerintah.

Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang
mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system
teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan
e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.

BAB III

III.1 Penutup

Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem
yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan
memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta
mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut
dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara
umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs,
online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce,
auctions, travel, online publishing dan consumer services.

Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business to business (B2B)
dan business to customer (B2C). Dalam perkembangannya B2B lebih pesat dibandingkan B2C. Business
to business dalam e-commerce umumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic data interchange).
Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara
pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible
Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). dalam XML ini
tersimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML
sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda. Sehingga yang sebelumnya EDI
menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added network) dengan populernya jaringan
internet mulai dikenal sebuah system yang disebut EDI over internet dan system lainnya yang sedang
berkembang seperti electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning).

Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran data (data exchange)
yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan dalam business to customer (B2C) umumnya
menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan
konsep portal. Kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping mall
lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online catalog dan sebagainya.
Adapun contoh dari system ini seperti amazon dan netmarket. Sedangkan dalam konsep portal lebih ke
pelayanan yang lebih kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan
tetap berbasis website, di dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online
database, news dan sebagainya. Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home dan yahoo.

III.2 Kesimpulan

Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses yang cukup
kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.

Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi
sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka
web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di
jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.

Anda mungkin juga menyukai