Anda di halaman 1dari 12

AKREDITASI PUSKESMAS

PENDAFTARAN
No.Dokumen : /UKP/2017
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 1/4

Puskesmas Rawat Inap dr.H. Andre Syahputra


Pijoan Baru NIP.198302182009041002

1. Pengertian Suatun proses mencatat data pasien untuk mendapatkan pelayanan data
yang dibutuhkan yang meliputi nama, tanggal lahir, alamat, jenis
kelamin, serta kartu jaminan kesehatan yang dimiliki

2. Tujuan 1. Bagi Puskesmas


Sebagai acuan atau pedoman petugas dalam memberikan pelayanan
pendaftaran bagi pasien yang akan berobat agar dapat terlaksana
dengan baik, teratur, dan sesuai dengan standar prosedur pelayanan
puskesmas.
2. Bagi Pasien
Agar pasien / pendamping pasien mendapatkan pelayanan yang baik,
cepat dan terarah sesuai dengan kondisi pasien dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di Puskesmas Perawatan Pijoan Baru.

3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Dirjen Yanmed No 78 Th 1991 Tentang Petunjuk


Pelaksanaan Rekam Medis/ Medical Record di Rumah Sakit.

5. Prosedur 1. Alat
a. Alat tulis
b. komputer
2. Bahan
a. Kertas nomor antrian
b. Kartu berobat
c. Buku register pendaftran
d. Rekam medis
6. Langkah-langkah 1. Pasien datang ke loket pendaftaran untuk mengambil nomor antrian
kecuali pasien gawat darurat langsung ke UGD, pasien bersalin
langsung ke ruang bersalin.
2. Petugas loket pendaftaran memanggil sesuai nomor urut antrian.
3. Petugas menanyakan apakah pasien merupakan pasien baru atau pasien
lama.
4. Jika pasien tersebut pasien baru, petugas mendaftar sebagai berikut :
a. Petugas menanyakan identitas pasien berupa KTP serta kartu jaminan
kesehatan jika ada.
b. Petugas memeriksa keabsahan identitas serta kartu jaminan kesehatan.
c. Petugas mencatat identitas pasien ke buku register dan buku kunjungan
pasien.
d. Petugas membuat family folder dan melengkapi lembar rekam medis.
e. Petugas membuatkan kartu berobat.
f. Petugas menanyakan pelayanan yang dituju.
g. Petugas mengantarkan buku rekam medis ke poli yang dituju.
5. Jika pasien tersebut merupakan pasien lama, petugas mendaftar sebagai
berikut :
a. Petugas menanyakan kartu berobat atau menanyakan indentitas pasien
jika kartu berobat tidak dibawa.
b. Petugas menanyakan kartu jaminan kesehatan.
c. Petugas memeriksa keabsahan kartu jaminan kesehatan.
d. Petugas mengambil buku rekam medis pasien.
e. Petugas menanyakan pelayanan yang dituju.
f. Petugas mengatarkan buku rekam medis ke poli yang dituju.
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Unit pendaftaran


2. Unit poli pelayanan
10. Dokumen terkait 1. Kartu berobat pasien
2. Buku register kunjungan pasien umum
3. Buku register kunjungan peserta jaminan kesehatan
4. Buku rekam medis pasien
5. Resep

11. Rekam historis


Yang
perubahan No Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
diubah
STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)
“ PEMERIKSAAN GULA DARAH ”

Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula darah
seseorang.
Macam- macam pemeriksaan gula darah:
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2
kali pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu ≤ 200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa ≤ 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) ≤ 200
mg/dl.
Indikasi Klien yang tidak mengetahui proses penyakitnya.
Petugas 1.Mahasiswa semester IV
2.Perawat
Tujuan 1. Untuk mengetahui kadar gula pada pasien.
2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya.
Persiapan Alat 1. Glukometer
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone
4. Stik GDA
5. Lanset
6. Bengkok
7. Sketsel
Persiapan Menjaga privace klien.
Lingkungan
Prosedur kerja 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Pasang sketsel.
4. Memakai handscone
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Dekatkan alat di samping pasien.
7. Pastikan alat bisa digunakan.
8. Pasang stik GDA pada alat glukometer.
9. Menusukkan lanset di jari tangan pasien.
10. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik GDA.
11. Meletakkan stik GDA dijari tangan pasien.
12. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
13. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.
14. Membereskan dan mencici alat.
15. Mencuci tangan.
Evaluasi Sikap 1. Sabar
2. Teliti
3. Sopan-santun

upoksi Penanggung Jawab Laboratorium

PJ Lab bertugas (1) Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan teknis laboratorium; (2)
Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan laboratorium,
mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium; (3) Melaksanakan pengawasan,
pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium; (4) Merencanakan dan mengawasi kegiatan

pemantapan mutu.

Tupoksi Tenaga Teknis Laboratorium (Analis Kesehatan)

Analis kesehatan bertugas (1) Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur operasional;
(2) Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium; (3) Melaksanakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan; (4) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium; (5)
Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau tenaga kesehatan lain; (6)
Menyiapkan bahan rujukan spesimen.

Tupoksi Tenaga Non Teknis Laboratorium

Tenaga non teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab: (1)
Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat dan bahan; (2) Membantu tenaga teknis dalam
menyiapkan pasien; (3) Membantu administrasi.
KUMPULAN SOP
Monday, 3 August 2015
sop penanganan tb paru

PENANGANAN TB PARU BARU Penanggung Jawab


No. Disusun Diperiksa Disahkan
Kode /SOP-RPU/NGASEM/2014
:
No.Revisi
00
:
Tgl. Mulai
30 SEPTEMBER 2014
Berlaku :
Sunariyah dr. Mustadhim

STANDAR dr. Ace Tolau


Sansail
OPERASIONAL
PROSEDUR

Halaman
1 dari 5
:

UPTD. Puskesmas ngasem


Kabupaten Kediri

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan sebagai acuan pelayanan pelanggan dengan TB Paru di Ruang Pemeriksaan
Umum di UPTD Puskesmas Ngasem.

2. RUANG LINGKUP
Tindakan mulai dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, penegakan
diagnosa sampai dengan pemberian terapi pada pelanggan TB paru

3. KRITERIA PENCAPAIAN
Semua pelanggan yang dicurigai TB paru di UPTD Puskesmas Ngasem tertangani 100% sesuai
dengan prosedur Penanganan TB Paru

4. DEFINISI
TB Paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri yang
bernama Mycrobacterium tuberculosa.
5. URAIAN UMUM
5.1. Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
5.2. Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran
darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara
dengan karbon dioksida dari darah
5.3. Mycobacterium tuberculosa adalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosa.

7. ALUR PROSES
1 Petugas melakukan Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Medis & Paramedis
2 Apabila pada anamnesa pelanggan mengatakan sudah menderita Medis & Paramedis
batuk lebih dari 2 minggu, maka segera sarankan pelanggan
untuk melakukan pemeriksaan Laboratorium tes BTA
3 Petugas memberikan rujukan internal ke laboratorium Medis & Paramedis
4 Apabila hasil tes BTA menunjukkan hasil positif,positif 2 atau Medis & Paramedis
positif 3, maka berikan pengobatan sesuai Kategori I

5 Apabila hasil BTA positif pada pelanggan kambuh atau gagal atau Medis & Paramedis
putus berobat, diobati kategori II.

6 Apabila hasil tes BTA menunjukkan negative namun ada curiga Medis & Paramedis
TB beri antibiotik spectrum luas. Bila ada perbaikan bukan TB.
Bila tidak ada perbaikan foto thorax

8. DIAGRAM ALIR
9. REFERENSI
9.1. Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2008.
9.2 Standard Puskesmas, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, Dinkes Provinsi JATIM, 2013
9.3 ISO 9001:2008 klausul 7.5.1 tentang pengendalian produksi dan penyediaan jasa
10. DOKUMEN TERKAIT
10.1. Formulir Rujukan Internal Laboratorium.
10.2. Formulir Rujukan Eksternal ( RS, Laboratorium luar Puskesmas, TB O9 ).
10.3. Kertas Resep.
10.6. Buku Register harian RPU.

11. RUANG TERKAIT.


11.1 Ruang Pengobatan Umum
11.2 Ruang Laboratorium
11.3 Ruang Sanitasi
11.4 Ruang Obat
Pasal 34
(1) Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas.
(2) Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas:
a. kepala Puskesmas;
b. kepala sub bagian tata usaha;
c. penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
d. penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e. penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi Puskesmas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Anda mungkin juga menyukai