Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
Puskesmas di butuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas. Puskesmas dengan tempat perawatan (PDTP), dan puskesmas di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan terluar (PDTPK), Jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga Laboratorium Puskesmas dapat di lihat pada tabel I berikut:
Tabel 1 Jenis, Kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium Puskesmas
Ketentuan Lainnya: 1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja laboratorium 2. Penanggung jawab laboratorium Puskesmas adalah dokter Puskesmas/ Kepala Puskesmas 3.Tenaga teknis di anjurkan jangan merangkap tugas lain 4. Setiap Petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan diketahui oleh kepala Puskesmas
A. Penanggung jawab laboratorium Puskesmas
1.Penanggung jawab laboratorium puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab 2.Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium 3.Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium 4.per tugas, contoh mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium 5.Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu. B.Tenaga Teknis ( Analis Kesehatan )
1. Tenaga teknis laboratorium puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai pelaksana teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan 2.Penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan 3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan 4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (Promotion Health Laboratory) C. Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan dan pengetahuan yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Antara lain : 1.Ilmu pengetahuan yang melatarbelakangi dan berkaitan dengan fungsinya dilaboratorium kesehatan 2.Kemampuan untuk merancang proses teknik operasional - Dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan mulai tahap pra analitik, analitik sampai paska analitik. - Membuat SOP, manual mutu, indikator kinerja dan proses analisis yang digunakan. 3.Kemampuan melaksanakan proses teknik operasional. -Melakukan pengambilan spesimen, pengetahuan persiapan pasien -Penilaian terhadap spesimen (memenuhi syarat atau tidak) -Pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman. -Dapat melakukan pemilihan alat, alat bantu, metode, reagen untuk pemeriksaan atau analisa tertentu.. -Dapat mengerjakan prosedur laboratorium. -Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam proses teknis operasional. -Mengetahui cara-cara kalibrasi dan cara menguji kelaikan alat. -Dapat memelihara alat dan menjaga kinerja alat tetap baik 4.Kemampuan untuk memberikan penilaian (judgement) hasil teknis operasional. -Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan, pemantapan mutu yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan proses selanjutnya. -Mampu menilai proses pemeriksaan atau rangkaian pemeriksaan. Diterima tidaknya suatu hasil atau rangkaian hasil pemeriksaan. 5.Kemampuan komunikasi dengan pelanggan atau pemakai jasa, seperti pasien, klinisi, mitra kerja dll. 6.Mampu mendeteksi secara dini : -Munculnya penyimpangan dalam proses opersional. -Terjadinya kerusakan media, reagen, alat yang digunakan atau lingkungan pemeriksaan -Mampu menilai validitas (kesahihan) suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian hasil pemeriksaan. 7.Kemampuan untuk melakukan koreksi atau penyelesaian terhadap masalah teknis operasional yang muncul. 8.Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja 9. kemampuan administrasi. D.Tugas Pokok Analis Kesehatan Analis kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, patologi anatomi, toksikologi, kimia lingkungan, biologi dan fisika. Di dalam pelayanan laboratorium, analis kesehatan melakukan pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia yang tujuannnya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat. E.Uraian Tugas Analis Kesehatan 1.Analis Kesehatan Sebagai Profesi -Memberikan pelayanan kepada masyarakat bersifat khusus atau spesialis. -Melalui jenjang pendidikan tinggi -Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat. -Mempunyai kewenangan yang syah, peran dan fungsi jelas. -Mempunyai kompetensi jelas dan terukur. -Memiliki organisasi profesi, kode etik, standar pelayanan, standar praktek dan standar pendidikan 2.Standar Profesi Analis Kesehatan -Profesionalisme : tuntutan profesi sebagai jawaban memenangkan kompetisi global. -Standar mutu : berlaku bagi semua analis kesehatan di Indonesia. -Melindungi Pasien/klien dan masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional. -Melindungi analis kesehatan dari tuntutan klien -Penapisan ahli laboratorium asing. 3.Kewajiaban Analis Kesehatan -Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen. -Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, yang berkisar dari yang sederhana sampai dengan yang canggih. -Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji. -Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat kepraktisannya. -Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam menginterpretasi hasil uji. -Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium. -Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik kelaboratoriuman. -Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan. 4.Kemampuan Yang Harus Dimiliki Analis Kesehatan -Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di laboratorium kesehatan. -Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen, termasuk penyiapan pasien (bila diperlukan), Labeling, penanganan, pengawetan, atau fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, dan pengiriman spesimen. -Keterampilan dalam melaksanakan prosedur laboratorium. -Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat dengan benar. -Keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi, dan penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan. -Keterampilan dalam pembuatan uji kualitas media dan reagen untuk pemeriksaan laboratorium. -Pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur laboratorium. -Kewaspadaan terhadap faktor yang mempengaruhi hasil uji. -Keterampilan dalam menginterpretasikan hasil uji. -Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan jenjangnya.