Anda di halaman 1dari 4

Dampak Dari Serangga Hama Bagi Petani

Oleh : Krismanto
Nim : 08041381722075
Serangga merupakan salah satu bagian dari keragaman hayati. Serangga juga adalah
makhluk hidup yang berdarah dingin. Beberapa dari serangga ada yang mampu hidup di suhu
yang sangat rendah dan ada juga yang mampu hidup di suhu yang sangat tinggi. Banyak
sekali jenis Serangga yang mempunyai keuntungan dan kerugian bagi manusia terutama
petani.
Keuntungan yang di peroleh petani yaitu serangga yang berperan sebagai penyerbukan,
dimana serangga ini membantu produksi dari hasil panen petani. Serta ada serangga yang
berperan sebagai predator yang sangat bermanfaat dalam pengendalian hayati. Sedangkan
kerugian yang diperoleh petani yaitu dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan
mengakibatkan kerusakan dalam per ekonomian petani. Kerugian yang ditimbulkan oleh
hama membuat produksi suatu tanaman berkurang dan menimbulkan kematian terhadap
tanaman tersebut.
Serangga hama mempunyai bagian tubuh yang utama yaitu caput, abdomen, dan thorax.
Serangga sering digunakan sebagai model dalam kajian ilmu pengetahuan yang memiliki
keragaman yang tinggi baik dalam sifat-sifat morfologi, fisiologi maupun perilaku adaptasi
dalam lingkungannya. Di serangga hama ini mempunyai 8 Ordo atau kelompok yang terdiri
dari Orthoptera (ortho = lurus; pteron = sayap), Hemiptera (hemi = setengah; pteron = sayap),
Homoptera (homo = merata; pteron = sayap), Lepidoptera (lepidos = sisik; pteron = sayap),
Coleoptera (coleos = seludang; pteron = sayap), Diptera (di = dua; pteron = sayap),
Thysanoptera (thysanos = rumbai; pteron = sayap), Isoptera (iso = sama; ptheron = sayap).
Masing-masing ordo memiliki ciri yang berbeda satu sama lain. Setiap ordo ditentukan
melalui bentuk sayap serangga. Namun, dewasa ini petani masih bergantung pada pestisida
dalam mengendalikan serangga hama, petani masih beranggapan bahwa pestisida merupakan
satu-satunya jalan penyelamat tanamanya. Tentunya hal ini tidaklah benar, petani dapat
mengurangi serangan hama dan mencegah serangan hama melalui pecegahan hayati dan
memanfaatkan musuh alami dari hama serangga tertentu.
Muncul dan berkembangnya permasalahan hama disuatu tempat diakibatkan oleh
kegiatan manusia dalam mengubah ekosistem, agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan
manusia yang terus berkembang.

Dari masalah diatas, contoh tiga sampel hama yang dapat dikatakan sebagai hama yang
merunggikan bagi petani yaitu :
Ordo Orthoptera
Othoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan
sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran tubuh sedang sampai
besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman pertanian, ada pula yang bersifat
sebagai predator. Jenis – jenisnya mudah dikenali karena tungkai bagian belakang membesar
yang di gunakan untuk meloncat, misalnya belalang, kecoa dan jangkrik. (Dan et al., 2004).

Tipe perkembangbiakan pada ordo ini adalah paurometabola (bertahap),sama halnya


seperti pada ordo homoptera yaitu dari telur-nimfa-imago. Semua jenis belalang merupakan
contoh dari serangga orthoptera, hanya saja belalang jenis kembara merupakan serangga
hama penting di pertanian. Hama ini merupakan salah satu factor penghambat dalam program
peningkatan produksi tanaman terutama tanaman jagung, padi dan tebu.Pengendalianhama
terpadu pada belalang ini sebernanya sudah ada akan tetaapi ada sedikit masalah. Salah
satuya adalah rendahnya kemampuan untuk menganalisis atau mengidentifikasi sampai
tingkat jenis.

Tipe alat mulutnya yaitu, mandibulata( menggigit, mengunyah). Contoh hama adalah
belalang kembara (Locusta migratoria) merupakan hama yang merusak tanaman seperti
jagung, tebu, dan padi. Dampak yang ditimbulkan dari serangan belalang adalah terdapat
robekan pada daun. Jika seranganya parahbisa mengakibatkan hanya tersisa tulang daun saja..
Belalang kembara ini mampu menghancurkan ratusan hektar ladang dengan hitungan
hari.(Dan et al., 2004).

Ordo Isoptera
Ordo isoptera memiliki ciri-ciri melakukan metamorphosis tidak sempurna, hanya
memiliki satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya, sayapnya tipis seperti jaringan dan
tipe mulutnya menggigit. Contoh serangga yang tergolong sebagai serangga berordo
ortoptera ialah rayap (reticulitermis flavipes).
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya didalam satu spesies terdapat bermacam-
macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup dengan berkoloni, dalam koloni ini,
rayap melakukan pembagian tugas, yaitu :
1. Ratu, yaitu laron (rayap betina fertile)biasanya bertubuh gemuk dan tugasnya
ialah bertelur.
2. Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil) tugasnya melestarikan keturunan.
3. Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan
hewan lain.
Gejala serangan awal rayap dapat dideteksi setelah dibentuknya tabung kembara pada
batang tanaman yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik secara langsung. Dan
berpengaruh terhadap struktur perakaran tanaman serta mengganggu proses tanaman dalam
menyerap undur hara dari dalam tanah. Semakin lama tingkat serangan nya semakin
meningkat pula seranganya. Bila tingkat serangan hama ini telah kronis maka bagian tanaman
yang tersisa hanya pangkal batangnya saja. Sebagian batangnya menjadi rebah dan daun nya
menjadi kekuningan. Tentunya serangan ini mengakibatkan jaringan tanaman terganggu dan
menghambat fotosintesis hingga tanaman mengalami kematian hingga menimbulkan
kerugian secara ekonomis.

Ordo Diptera
Diptera berasal dari kata di yang berarti dua, dan ptera yang berarti sayap. Ordo
Diptera memiliki satu pasang sayap yaitu sayap depan, sepasang sayap belakang yang telah
mengalami modifikasi menjadi halter yang berfungsi untuk mejaga keseimbangan pada saat
terbang. Sementara sepasang lainya hanya sebagai detector kecepatan udara dan alat
mendengar (Herlinda,2015).
Serangga ordo diptera mengalamai metamorfosisi holometabolan atau
sempurna.Dimana meliputi telur-larva-pupa-imago.Dan memiliki tipe alat mulut haustelata
(menusuk dan menghisap).Contoh serangga yang termasuk dalam ordo diptera adalahLalat
buah (Bactrocera sp) merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman. Dimana lalat
buah menyerang dengan menyuntikan telur mereka kedalam buah, inilah yang menyebabkan
buah menjadi busuk sebelum dipetik. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan lalat buah
adalah adanya noda atau titik bekas tusukan pada permukaaan kulit buah yang mana dapat
menimbulkan kerugian besar bagi petani buah. Pengendalian secara alaminya dengan
menggunakan parasitoid, namun cara ini belum terlaalu dikenaal oleh kalangan petani. Jika
metode ini berhasil atau sudah dikenal di kalangan petani prospek yang baik untuk
mengendalikan lalat buah.Sehingga masih menjaga keseimbangan populasi.(Sambung et al.,
no date).
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari materi hama serangga di atas yaitu hama
serangga merupakan hewan yang dapat merugikan petani karena hama serangga menyerang
bagian tanaman. Mulai dari akar hingga daun. Kerusakanya pun bervariasi. Inilah yang
menyebabkan kerugian secara ekonomis bagi petani. hama serangga dibedakan menjadi
delapan berdasarkan ordonya, dimana setiap ordo memiliki ciri sayap yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai