Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES INDUSTRI KIMIA

PEMBUATAN TOILET SHOAP

Dibuat Oleh :

Fransisca Annatasya

116022

Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang

Semarang

2018
Nama : Fransisca Annatasya

Judul Praktikum : Pembuatan Toilet Soap

Tanggal Praktikum : 21 November – 26 November 2017

A. Tujuan :
1. Dapat mengetahui bahan dan karakteristik dalam pembuatan toilet
shoap
2. Dapat mengetahui tahap pembuatan toilet shoap dengan benar
B. Dasar Teori
Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci
dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk batang atau padatan tercetak
adapula yang berbentuk cair. Sabun ditemukan secara pengembangan
campuran alkalidan lemak/minak. Penggunaan sabun cair juga telah
meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu
permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi
mudah dibawa oleh air bersih. Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi
menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebgai produk
sampingnya. Reaksi yang terjadi ketika minyak/lemak dicampurkan dengan
larutan alkali (NaOH atau KOH)
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari
asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan
direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada
suhu 80-100°C melalui suatu proses yag dikenal dengan saponifikasi.
Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun
mentah. Secara tradisional alkali yang digunakan adalah kalium yang
dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat
dibuat pula dari minyak tumbuhan seperti minyak zaitun.
Glyserin adlah humektan sehingga berfungsi sebagai pelembab dalam kulit.
Diketahui sekarang dengan sederhana, detergent sintetik adalah pembersih
non sabun dan produk pembersih itu adalah menjadi satu atau mengambil
bersama dari jenis bahan mentah. Penjelajahan dari detergent juga
diterbangkan oelh kebutuhan alat untuk alat kebersihan itu, tidak seperti
sabun, tidak akan dikombinasi dengan garam mineral di air untuk
membentuk sesuatu yang tidak dapat dipecahkan diketahui itu adalah dadih
sabun.
Seiring berkembangnya zaman, sabun sebagai produk perawatan diri
memiliki bagian varian bentuk dan warna, salah satunya adalah sabun
transparan. Sabun ini memiliki sifat layaknya sabun lainnya namun
berwarna transparan. Prinsip dari pembuatan sabun transparan adalah
pencampuran massa sabun dalam bahan etanol kemudian dipanaskan
dengan pemanasan lembut dan penambahan bahan lainnya. Yang
menentukan transparasi produk salah satunya adalah humektan yang
bersifat higroskopis dan bahan lain seperti gliserin, sukrosa, dan lain-lain.
Sabun batang terbuat dari lemak netral yang dikeraskan melalui proses
hidrogenasi. Jenis alkali yang digunakan natrium hidroksida dan sukar larut
dalam air. Sabun ini dianggap kurang higienis dan menjadi resiko
berkumpulnya kuman.

C. Alat dan Bahan


I. Alat
 Beaker glass
 Pipet tetes
 Cawan porselen
 Neraca analitis
 Gelas ukur
 Bunsen
 Kassa asbes
 Tripot
 Selang gas
 Termometer
 Baskom
 Pengaduk
 Cetakan
II. Bahan
 Tallow
 Coconut oil
 NaOH
 Aquades
D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan menimbang bahan yang dibutuhkan
2. Memananaskan tallow hingga mencair dan menambahkan coconut oil
(campuran I)
3. Pada tempat lain melarutkan NaOH dengan aquades (campuran II)
4. Panaskan campuran tallow dan coconut oil suhu dijaga ± 90oC
5. Menambahkan larutan NaOH sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
homogen dan suhu tetap dijaga ± 90oC
6. Lalu pemanasan dihentikan dan langsung dimasukkan dicetakan
7. Ditunggu hingga mengeras
E. Diagram Alir
Tallow

Pemanasan Campuran I Pemanasan

Coconut oil
Pencetakan
NaOH

Reaktor Pendinginan
Campuran II

Aquadest

F. Perhitungan
Basis 100 gram minyak dan lemak
INS : 165
Tallo x%: oil 100-x%
INS = tallow + oil
165 = 156x + (248 – 248x)
165 = 156x – 248x + 248
92x = 83
X = 0,90
 Fat 90 % : 90 gram
 Oil 10 % : 10 gram
Larutan NaOH 23,5 % : 60 gram larutan
𝑥 𝑁𝑎𝑂𝐻
0,235 = 60 𝑔𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

NaOH = 14,1 gram


G. Data Pengamatan
Wujud Warna Aroma pH
Padat Putih Tallow 10
H. Pembahasan
Pada pembuatan sabun dengan bahan utama tallow dan coconut oil
digunakan bahan baku lainnya seperti NaOH, reaksi yang terjadi ialah
penyabunan. Dengan cara mencampurkan tallow dan coconut oil
dipanaskan hingga tallow mencair, suhu dijaga 70oC dalam pemanasan.
Setelah itu dilakukan penambahan NaOH encer untuk membentuk sabun,
pada percampuran ini akan menimbulkan busa oleh karena itu harus sambil
diaduk dengan penambahan sedikit demi sedikit dan mengecek suhunya,
hal ini agar reaksi yang dihasilkan berjalan sempurna dan emulsinya dapat
terbentuk. Setelah semua tercampur merata langsung dapat dicetak dan
dikeringkan. Hasil yang didapat sabun ini berwarna putih pucat dengan
aroma tallow yang kuat dan pada bgaian luar masih menimbulkan minyak
yang banyak.
I. Simpulan
Dari praktikum pembuatan toilet shoap dari bahan dasar tallow dihasilkan
produk berwarna putih padat dengan aroma khas tallow yang kuat,
mengeluarkan minyak yang cukup banyak dibagian dinding sabun.
J. Daftar Pustaka
S, Daniel, matil, F, Karl,dkk. 1964. Bailey’s Industrial Oil and Fat
Products. New York. John Wiley and Soon inc.
Margiana, A dan kawan-kawan. 2013. Sabun Mandi. http://himamia.mipa
.uns.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/SA BUN- MANDI kel-
7.pdf&ved. Diakses tanggal 12 Desember 2017
Semarang, 20 Desember 2017

Dosen Pembimbing Praktikan

Drs. Singgih S Fransisca Annsatasya

Anda mungkin juga menyukai