Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

I. Tinjauan Pustaka

Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat


mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini
digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Suatu ester
asam karboksilat ialah suatu senyawa yang menggandung gugus –CO2R
dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk
dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, yang
disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan
reaksi yang reversibel.

Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus empiris


CH3COOC2H5. Senyawa ini merupakan ester dari ethanol dan asam asetat.
Berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Etil asetat adalah pelarut
polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak
higroskopis. Etil asetat dibuat melalui reaksi esterifikasi Fischer dari asam
asetat dan etanol. Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester
dengan cara merefluks asam karboksilat bersama etanol dengan katalis asam.
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversible yang sangat lambat, tetapi bila
menggunakan katalis, kesetimbangan reaksi akan tercapai lebih cepat. Dari
reaksi asam asetat dan etanol inilah akan menghasilkan etil asetat dengan
persamaan reaksinya :

CH3COOH + C2H5OH ⇌ CH3COOC2H5 + H2O


Asam asetat Etanol Etil asetat Air
Asam asetat

Asam asetat atau lebih di kenal sebagai asam cuka (CH3COOH) adalah
suatu senyawa berbentuk cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki
rasa asam yang tajam dan larut di dalam air, alkohol, gliserol, dan eter. Asam
asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam
format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya
hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-.
Asam sulfat
Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua perbandingan.
Etanol
Etanol (methyl alcohol) dengan rumus molekul C2H5OH adalah zat kimia
yang tidak berwarna, berbentuk cair pada temperatur kamar, mudah menguap
dan sedikit berbau ringan.
Tabel 1 sifat fisika bahan
Sifat Asam asetat Asaam sulfat Etanol Etil asetat
fisika
Berat 60,05 g/mol 98,94 g/mol 46 g/mol 88,105 g/mol
molekul
Wujud Cairan Cairan Cairan Cairan
Densitas 1,05 g/cc 1,75 g/cc 0,789 g/ml O,897 g/ml
Titik didih 116-118 249 78 77,1
(oC)

Laju reaksi merupakan laju perubahan konsentrasi zat kompenen


reaksi setiap satuan waktu. Terdapat faktor yang mempengaruhi laju reaksi
seperti suhu, luas permukaan sentuh atau ukuran partikel, konsentrasi dan
katalis. Kecepatan reaksi adlah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi
atau produk terhadap waktu. Hal tersebut sama dengan perubahan posisi
(jarak yang ditempuh) dibagi dengan waktu. Sehingga kecepatan reaksi
ditentukan dengan mengukur kecepatan perubahan konsentrasi pereaksi atau
produk, atau mudah dapat dilakukan dengan menentukan konsentrasi setiap
internal waktu tertentu.

Jumlah pangkat konsentrasi pereaksi yang memberikan garis lurus


disebut orde reaksi. Pada reaski konstanta tidak tergantung pada konsentrasi
pereaksi, koefisien reaksi tidak ada hubungannta dengan orde reaksi. Dalam
menentukan konstanta kecepatan reaksi terbagi dalam 3 metode yaitu :

a. Analisis Data Metode Integral


▪ Reaksi Irreversible – TipeOrde ke-1
A → Produk
𝑑𝐶𝐴
- 𝑟𝐴 = = k . 𝐶𝐴
𝑑𝑡

Rumus yang dapat digunakan dalam bentuk konsentrasi :


𝐶
-In (𝐶 𝐴 ) = kt
𝐴0

Rumus yang digunakan jika orde dalam bentuk konversi :


-In (1 - 𝑋𝐴 ) = kt
▪ Reaksi Irreversible Bimolekular – Tipe Orde ke-2
A + B → Produk
Perhitungan yang dapat digunakan seperti :
𝑀− 𝑋
In 𝑀 ( 1− 𝑋𝐴 ) = 𝐶𝐴𝑂 (M – 1) kt = (𝐶𝐵0 - 𝐶𝐴0 ) kt M≠1
𝐴

2A → Produk
1 1 1 𝑋𝐴
-𝐶 =𝐶 = kt
𝐶𝐴 𝐴0 𝐴0 1− 𝑋𝐴

A + 2B → Produk
1 1 1 𝑋𝐴
-𝐶 =𝐶 = 2kt M=2
𝐶𝐴 𝐴0 𝐴0 1− 𝑋𝐴

▪ Reaksi Irreversible – Tipe Orde ke– 3


A + B + D → Produk
▪ Tipe Orde nth
Orde ini dapat digunakan berapa pun selain orde 1, sehingga pecahan
atau decimal dapat digunakan.
𝐶𝐴1−𝑛 - 𝐶𝐴0
1−𝑛
= (n – 1) kt n≠1
▪ Orde reaksi nol
𝐶𝐴0
𝐶𝐴0 - 𝐶𝐴 = 𝐶𝐴0 𝑋𝐴 = kt untuk t < 𝑘

▪ Orde untuk Irreversible Reaksi dari 𝑡1 (t paruh waktu)


2

𝛼A + 𝛽B + . . . → Produk
2𝑛−1 −1 1−𝑛
𝑡1 = 𝑘 ′ (𝑛−1) 𝐶𝐴0
2

b. Analisis Data Metode Deverensial

c. Analisis Data Metode Lisquer

II. Tujuan
Percobaan kali ini ingin menentukan orde reaksi dan keceptan reaksi
dan mengetahui pengaruh temperatur saat suhu 65oC terhadap orde reaksi
dan konstanra kecepatan reaksi pada pembuatan etil asetat
BAB II
METODELOGI
I. AlatdanBahan
Alat :
a. Beaker glass : 2 buah l. Threeneck : 1 buah
b. Erlenmeyer : 6 buah m. Labu alas bulat : 1 buah
c. Pendingin bola : 1 buah n. Krop : 5 buah
d. Bola hisap : 1 buah o. Selang : 2 buah
e. Pipet volum : 1 buah p. Bunsen : 1 buah
f. Termometer : 2 buah q. Pipet serum 5 ml : 1 buah
g. Kaleng : 1 buah r. Klemburet : 1 buah
h. Hot plate : 1 buah s. Klem : 3 buah
i. Magnetic stirrer : 1 buah t. Gelasukur 100 ml : 2 buah
j. Pengaduk : 2 buah u. Kaki tiga : 1 buah
k. Labutakar 1000 ml : 1 buah v. Corongkaca : 1 buah

Bahan :

a. Asam Asetat murni


b. Etanol
c. Asam Sulfat
d. NaOH
e. Asam Oksalat
f. Indikator PP

II. Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan
2. Memanaskan etanol sebanyak 57,19 cc pada labu alas bulat hingga suhu
65oC
3. Pada threeneck memanaskan asam asetat sebanyak 184,04 cc dan asam
sulfat hingga mencapai suhu 65oC
4. Lalu masukkan etanol ke dalam campuran asam asetat dan asam sulfat
melalui lubang yang tertutup krop
5. Pasang kondensor pada bagian kanan, thermometer pada bagian tengah,
dan pada bagian kiri ditutup oleh krop
6. Kemudian panaskan kembali pada suhu 65oC, selang 10 menit sampel
diambil 10 ml dengan pipet volume melalui lubang yang ditutup oleh krop
dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer hingga suhu kamar
7. Lakukan titrasi untuk mengukur konsentrasi asam asetat sisa menggunakan
larutan NaOH 1 N
8. Lakukan pengecekan pada suhu tetap sebanyak 6 kali atau didapatkan

konsentrasi konstan

III. Prosedur Analisa

A. Membuat 1 L larutan standar NaOH 1 N

1. Menentukan kebutuhan NaOH dengan rumus :


gr 1000
N = BM x val x lar

2. Menimbang dan melarutkan NaOH dalam labu takar 1 L dengan

aquades bebas CO2 sampai batas

3. Aquades bebas CO2 dapat dibuat dengan mendidihkan aquades ± 10

menit

B. Membuat 100 cc larutan standar primer oksalat 1 N

1. Menentukan kebutuhan H2C2O4.2H2O 99,5% dengan rumus :


gram x kadar 1000
N= x val x larutan
BM

2. Menimbang dengan tepat kebutuhan asam oksalat


3. Melarutkan asam oksalat dalam labu takar 1 L dengan aquades
hingga batas
4. Menghitung ulang normalitas larutan standar primer asam oksalat
C. Standarisasi larutan standar NaOH

1. 10 cc larutan standar primer oksalat ditambah 3 tetes indikator PP


dan dititrasi dengan larutan standart NaOH sampai TAT (tak
berwarna – merah muda)
2. Mencatat volume titrasi
3. Mengulangi minimal 3x
4. Menentukan normalitas larutan standar NaOH
D. Analisa Konsentrasi Asam Asetat Sisa (CA)

1. Larutan 10 ml yang terambil dipisahkan di kedua Erlenmeyer untuk


2. 5 ml larutan sampel ditambahkan 3 tetes indikator PP di titrasi
dengan larutan standar NaOH hingga TAT (tidak berwarna – merah
muda) untuk didapatkan kadar asam asetat sisa
3. Catat volume titrasi
4. Ulangi minimal 2x
5. Tentukan Normalitas larutan

IV. Gambar Alat


BAB III

KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dibuktikan bahwa semakin besar suhu yang digunakan
semakin cepat perbahan konsentrasi setiap satuan waktu, dibuktikan pada suhu 65oC
dihasilkan orde 2,58 dan memiliki konstanta kecepatan laju reaksi 0,0052
liter1,58/(mol1,58 . menit).
Lampiran

I. Kebutuhan bahan untuk percobaan


CH3COOH + C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2O
H2SO4
m 1 mol 3 mol - -
r 1 mol 1 mol 1 mol 1 mol
s - 2 mol 1 mol 1 mol
• Massa etanol = mol x BM
𝑔
= 3 mol x 46 ⁄𝑚𝑜𝑙
= 138 gram
𝑚
• Volume etanol = 𝜌
138 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑔
0,7893 ⁄𝑐𝑐

= 174,84 cc
100
• Volume etanol 95 % = 174,84 cc x 95

= 184,04 cc
• Massa asam asetat = mol x BM
𝑔
= 1 mol x 60 ⁄𝑚𝑜𝑙
= 60 gram
𝑚
• Volume asam asetat = 𝜌
60 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑔
1,05 ⁄𝑐𝑐

= 57,14 cc
0,5
• Mol asam sulfat = 1 mol x 100

= 0,005 mol
• Massa asam sulfat = mol x BM
𝑔
= 0,05 mol x 98 ⁄𝑚𝑜𝑙
= 0,49 gram
𝑚
• Volume asam sulfat = 𝜌
0,49 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑔
1,84 ⁄𝑐𝑐

= 0,2663 cc
1000
• Konsentrasi asam asetat mula-mula (CA0) = 1 mol x 231,98 𝑐𝑐 = 4,3 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
1000
• Konsentrasi etanol mula-mula (CB0) = 3 mol x 231,98 𝑐𝑐 = 12,9 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙

𝐶𝐴0 12,9 mol⁄l


• M = = =3
𝐶𝐵0 4,3 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙

II. Hasil Percobaan


A. Tabel data hasil percobaan

V rata- Ca
t, menit V (ml) V (ml)
rata (mol/liter)
0 5,5
10 6,0 7,1 6,55 3,1850
20 5,7 5,6 5,65 2,7685
30 4,6 5,0 4,8 2,352
40 3,9 4,0 3,95 1,9355
50 3,4 3,3 3,35 1,6415
60 3,0 2,9 2,95 1,4455
70 2,8 2,7 2,75 1,3475
90 2,3 2,2 2,25 1,1025
100 2,3 2,2 2,25 1,1025
110 1,9 1,9 1,9 0,9310
120 1,9 1,9 1,9 0,9310

B. Perhitungan Penentuan CA tiap 10 menit


1) CA waktu 10 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 6,5 ml = N2 x 5 ml

N2 = 3,1850 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
2) CA waktu 20 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 5,65 ml = N2 x 5 ml

N2 = 2,7685 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
3) CA waktu 30 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 mol⁄𝑙 x 4,8 ml = N2 x 5 ml

N2 = 2,3520 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
4) CA waktu 40 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 3,95 ml = N2 x 5 ml

N2 = 1,9355 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
5) CA waktu 50 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 3,35 ml = N2 x 5 ml

N2 = 1,6415 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
6) CA waktu 60 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 mol⁄𝑙 x 2,95 ml = N2 x 5 ml

N2 = 1,4455 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
7) CA waktu 70 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 2,75 ml = N2 x 5 ml

N2 = 1,3475 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
8) CA waktu 90 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 2,25 ml = N2 x 5 ml

N2 = 1,1025 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
9) CA waktu 100 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 2,25 ml = N2 x 5 ml

N2 = 1,1025 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
10) CA waktu 110 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 1,9 ml = N2 x 5 ml

N2 = 0,931 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
11) CA waktu 120 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 x 1,9 ml = N2 x 5 ml

N2 = 0,931 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙
C. Data Percobaan Hasil Perhitungan Diferensial

Waktu CA 𝑑𝐶𝐴 𝑚𝑜𝑙 𝑑𝐶𝐴


Slope , (𝑙 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) Log log A
(menit) (𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 ) 𝑑𝑡 𝑑𝑡

0 5,5 (5 – 0)/(0 – 12,2) = -0,4508 - 0,3460 0,7404


10 3,1850 (4,5 – 0)/(0 – 32,5) = - 0,1385 - 0,8586 0,5031
20 2,7685 (3,5 – 0)/(0 – 85) = - 0,0412 - 1,3851 0,4423
30 2,3520 (3,49 – 0)/(0 – 87,5) = - 0,0399 - 1,3990 0,3714
40 1,9355 (3,19 – 0)/(0 – 97,5) = - 0,0327 - 1,4855 0,2868
50 1,6415 (2,9 – 0)/(0 – 108,5) = - 0,0267 - 1,5735 0,2152
60 1,4455 (1,75 – 1,2)/(30 – 80) = - 0,011 - 1,9586 0,1600
D. Perhitungan Mencari Konstanta dari Metode Diferensial
A = -2,2883; B = 2,5787; r = 0,9645
Intercept : log k = -2,2883
k = 0,0052 liter1,58/(mol1,58 . menit)
Slope : n = 2,5787 = 2,58
𝑑𝐶𝐴
K:- = k CA2,58
𝑑𝑡

K = (mol . liter-1)1-2,58 . menit-1


K = mol-1,58 . liter1,58 . menit-1
K = liter1,58/(mol1,58 . menit)
E. Perhitungan Metoder Intergral Orde n
1) Saat CA : 3,1850 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 waktu 10 menit pertama
CA1-n – CAO1-n = (n – 1) k t
3,18501 – 2,58 – 5,51 – 2,58 = (2,58 – 1) x k x 10 menit

0,0927 = 15,8 k

k = 0,0059

2) Saat CA : 2,7685 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 waktu 10 menit kedua


CA1-n – CAO1-n = (n – 1) k t
2,76851 – 2,58 – 5,51 – 2,58 = (2,58 – 1)x k x 20 menit
0,1325 = 31,6 k
k = 0,0042
3) Saat CA : 2,3520 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 waktu 10 menit ketiga
CA1-n – CAO1-n = (n – 1) k t
2,35201 – 2,58 – 5,51 -2,58 = (2,58 – 1) x k x 30 menit
0,1913 = 47,4 k
k = 0,0040
4) Saat CA : 1,9355 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 waktu 10 menit keempat
CA1-n – CAO1-n = (n – 1) k t
1,93551 – 2,58 – 5,51 - 2,58 = (2,58 – 1) x k x 40 menit
0,2846 = 63,2 k
k = 0,0045
5) Saat CA : 1,6415 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 waktu 10 menit kelima
CA1-n – CAO1-n = (n – 1) k t
1,64151 – 2,58 – 5,51 – 2,58 = (2,58 – 1) x k x 50 menit
0,3894 = 79 k
k = 0,0049
6) Saat CA : 1,4455 𝑚𝑜𝑙⁄𝑙 waktu 10 menit keenam
CA1-n – CAO1-n = (n – 1) k t
1,44551 – 2,58 – 5,51 – 2,58 = (2,58 – 1) x k x 60 menit
0,4911 = 94,8 k
k = 0,0052
0,0059+0,0042 + 0,004 +0,0045 + 0,0049 + 0,0052
k rata-rata : = 0,0048
6
DAFTAR PUSTAKA

Rosmayanti,M. 2014. Material Safety Sheet (MSDS) Asam Asetat Murni. Politeknik
Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta

https://id.scribd.com/doc/190234883/LAPORAN-Pembuatan-Etil-Asetat-Melalui-
Reaksi-Esterifikasi
https://dokumen.tips/documents/sifat-fisika-dan-kimia-asam-sulfat.html
http://eprints.polsri.ac.id/3165/3/BAB%20II.pdf
PROPOSAL TEKNIK REAKSI KIMIA

PEMBUATAN ETIL ASETAT

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Fransisca Annatasya (116022)
Oktovina Dwi Kristiana (116039)
Sinta Utama (116042)
Aditya Krisyulianto (116047)
Alus Indah (116048)
Yohanes Ervin W (116055)

POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA


SEMARANG
2018

Anda mungkin juga menyukai