DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Rumusan Masalah
A. Sejarah Perusahaan
B. Visi Misi dan Nilai-Nilai Dasar Perusahaan
C. Logo dan Arti
D. Lokasi Perusahaan
E. Organisasi Perusahaan
F. Anak Perusahaan dan Usaha Patungan
E. Unit Produksi
F. Utilitas
G. Unit Pengolahan Limbah
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kuliah Kerja Langan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam sebuah industri
dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus. KKL dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi
mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan.
Pada era globalisasi dan pasar bebas ini kompetisi dalam setiap bidang semakin ketat,
termasuk dalam bidang lapangan pekerjaan. Persaingan terbuka dengan berbagai
negara di dunia sudah tidak dapat dihindari lagi. Hal ini mengakibatkan tiap individu
dituntut untuk mampu bersaing dan mengimbangi setiap kemajuan yang sesuai dengan
tuntutan zaman. Penguasaan skill yang sesuai dan komunikasi yang baik serta
pengetahuan mengenai segala informasi merupakan faktor penting yang sangat
berpengaruh pada kemampuan individu untuk mampu bersaing.
Bagi mahasiswa, kegiatan KKL harus dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru
yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga setelah KKL mahasiswa akan
memiliki wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat
melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di kemudian hari.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan wajib yang harus di lakukan oleh
mahasiswa Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang dengan bobot nilai
sebanyak 1 SKS. KKL penting adanya sebagai tempat bagi mahasiswa teknik kimia
untuk mengetahui seperti apa lulusan diploma teknik kimia digunakan dalam insustri
dengan terjun langsung melihat industri-industri yang berkaitan dengan teknik kimia.
KKL juga ditujukan untuk mempelajari secara langsung mengenai kegunaan alat,
pengolahan limbah, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan hal-hal lainnya yang
telah diajarkan di perkuliahan.
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa,
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman umumnya sedikit
mengandung bahan berbahaya. Namun penggunaan pupuk kandang, limbah industri
dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos/pupuk organik cukup mengkhawatirkan
karena banyak mengandung bahan berbahaya seperti misalnya logam berat dan asam-
masam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan,
beberapa bahan berbahaya ini justru terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk
itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya
dan beracun (B3).
Di Indonesia sebenarnya pupuk organik itu sudah lama dikenal para petani. Mereka
bahkan telah mengenal pupuk organik sebelum Revolusi Hijau turut melanda pertanian
di Indonesia. Setelah Revolusi Hijau kebanyakan petani lebih suka menggunakan
pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk
organik, harganyapun relatif murah karena di subsidi, dan mudah diperoleh.
Kebanyakan petani sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan, sehingga dapat
berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian, ketika terjadi
kelangkaan pupuk dan harga pupuk naik karena subsidi pupuk dicabut, serta belum lagi
bahan dasar pupuk-pupuk tersebut yang mungkin saja berpotensi menimbulkan limbah
yang membahayakan lingkungan.
Tujuan
Manfaat
Rumusan Masalah
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan yang berada di bawah
holding company PT. Pupuk Indonesia (dahulunya bernama PT. Pupuk Sriwijaya)
yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Petrokimia Gresik
adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan
kimia, dan jasa lainnya.
Sebagai sebuah perusahaan yang besar PT. Petrokimia Gresik mempunyai sejarah
yang cukup panjang. Penjelasan secara ringkas tentang sejarah PT. Petrokimia
Gresik sebagai berikut :
• Tahun 1960
PT. Petrokimia Gresik didirikan dengan dasar hukum TAP MPRS No.
II/MPRS/1960 dan Keppres RI No. 260 Tahun 1960, dengan nama PROJEK
PETROKIMIA SOERABAJA, yang pada masa itu merupakan proyek prioritas.
• Tahun 1964
Pembangunan fisik tahap pertama Projek Petrokimia Soerabaja didasarkan pada
Inpres RI No. 1/Instr/1963, dilaksanakan oleh Consindit Sp. A dari Italia.
• Tahun 1968
Proyek ini sempat terhenti karena terjadi pergolakan politik dan keadaan ekonomi
memburuk.
• Tahun 1972
Projek Petrokimia Soerabaja diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai badan
usaha berbentuk perusahaan umum dengan nama Perum Petrokimia Gresik.
Selanjutnya setiap tanggal 10 Juli diperingati sebagai Hari Ulang Tahun PT.
Petrokimia Gresik.
• Tahun 1975
Bentuk perusahaan menjadi PT. Petrokimia Gresik (Persero).
• Tahun 1997
PT. Petrokimia Gresik telah berubah status menjadi Holding Company bersama
PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.
• Tahun 2000
Pabrik Pupuk Majemuk PHONSKA dengan teknologi Spanyol INCRO dimana
konstruksinya ditangani oleh PT. Rekayasa Industri dengan kapasitas produksi
3000 ton/tahun. Pabrik ini diresmikan oleh presiden Abdurrachman Wachid pada
tanggal 25 Agustus 2000.
• Tahun 2003
Pada Bulan Oktober dibangun pabrik NPK blending dengan kapasitas produksi
60.000 ton/tahun.
• Tahun 2004
Penerapan Rehabilitation Flexible Operation (RFO) ditujukan agar Pabrik Fosfat
I (PF I) dapat memproduksi pupuk PHONSKA selain memproduksi SP-36 dengan
harapan dapat memenuhi permintaan pasar akan PHONSKA yang tinggi sewaktu-
waktu.
• Tahun 2005
Bulan Maret diproduksi pupuk Kalium Sulfat (ZK) dengan kapasitas produksi
10.000 ton/tahun. Bulan Desember diproduksi/dikomersialkan pupuk petroganik
dengan kapasitas produksi 3.000 ton/tahun. Pada bulan Desember pula
dikomersialkan pupuk NPK Granulation dengan kapasitas produksi 100.000
ton/tahun
Daerah Gresik dipilih sebagai lokasi pabrik pupuk berdasarkan hasil studi
kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I)
yang dikoordinir oleh Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Gresik
dianggap ideal dengan pertimbangan berikut ini :
1. Tersedianya sumber air dari aliran sungai Brantas dan Bengawan Solo.
2. Dekat dengan daerah konsumen pupuk besar, yaitu perkebunan dan petani
3. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut peralatan
pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, serta pendistribusian hasil
produksi melalui jalur laut.
4. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai.
PT. Petrokimia Gresik menampati lahan kompleks seluas 450 hektar di Area
Kawasan Industri Gresik. Areal tanah yang di tempati berada di tiga kecamatan
yang meliputi 11 desa. Yaitu Kecamatan Gresik 5 desa, Kecamatan Kebomas 3
desa dan Kecamatan Manyar 3 desa.
PT. PETROKIMIA GRESIK terus maju dan berkembang hingga kini memiliki 21
Unit pabrik pupuk dn non pupuk dengan jumlah produksi yang dihasilkan
pertahunnya yaitu sebanyak 6.076.000 ton/tahun dan karyawan berjumlah 3344
orang.
PT. PETROKIMIA GRESIK menjadi pabrik pupuk pertama di Indonesia yang
tidak menggunakan gas sebagai bahan baku pembuatannya, namun menggunakan
minyak bumi, keberadaannya pun senantiasadekat dengan konsumennya dan
mempertahankan penggunaan minyak dengan kadar belerang yang rendah (LSFO)
B. Visi Misi dan Nilai-Nilai Dasar Perusahaan
2.1.1.1 Visi
Menjadi Produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing
tinggi dan produknya paling diminati konsumen.
2.1.1.2 Misi
Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya
program swasembada pangan
Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha perusahaan
Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industry kimia
nasional dan berperan aktif dalam Community development
2.1.1.3 Nilai-nilai Dasar Perusahaan
Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian
lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasional
Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan
pelanggan
Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis
Mengutamakan integritas di atas segala hal
Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik
C. Logo dan Arti
Logo
Arti
Logo dengan gambar kerbau berwarna emas di pilih sebagai
bentuk penghormatan terhadap daerah Kecamatan Kebomas. Selain itu
kerbau juga melambangkan sikap yang suka bekerja keras, loyal, dan
jujur. Kerbau juga merupakan hewan yang di kenal luas oleh
masyarakat Indonesia sebagai Sahabat Petani. Logo mempunyai arti
keseluruhan ”Dengan hati yang bersih berdasarkan kelima sila
Pancasila, PT. Petrokimi Gresik berusaha mencapai masyarakat yang
adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa”.
D. Lokasi Perusahaan
Kawasan Industri PT Petrokimia Gresik menempati areal seluas 450 ha.
Daerah-daerah yang ditempati meliputi:
Kecamatan Gresik, meliputi desa-desa: Ngipik, Karangturi, Sukorame,
Tlogopojok
Kecamatan Kebomas, meliputi desa-desa: Kebomas, Tlogopatut, Randu
Agung Kecamatan Manyar, meliputi desa-desa: Roomo Meduran, Pojok
Pesisir, Tepen Pemilihan lokasi kawasan industri ini berdasarkan atas
pertimbangan keuntungan teknis dan ekonomis yang optimal, yaitu:
Tersedianya lahan yang kurang produktif. Tersedianya sumber air dari aliran
Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Dekat dengan daerah konsumen pupuk
terbesar, yaitu perkebunan dan petani. Dekat dengan pelabuhan sehingga
memudahkan untuk mengangkut peralatan pabrik selama masa konstruksi,
pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian hasil produksi melalui angkutan
laut. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai, antara
lain tersedianya tenaga-tenaga terampil. PT. Petrokimia Gresik juga mempunyai
dua kantor pusat, yaitu : Kantor Pusat Kantor pusat PT. Petrokimia Gresik
terletak di Jalan Ahmad Yani Gresik 61119. Kantor Cabang Kantor cabang PT.
Petrokimia Gresik terletak di Jalan Tanah Abang III No.16 Jakarta Pusat 10160.
E. Unit Produksi
Proses Granulasi
Material dari Raw material conveyor dibawa oleh Raw
material Bucket Elevator menuju ke granulator. Proses
granulasi atau pembutiran di granulator ini dengan
menggunakan bantuan steam dan slurry atau air. Pengaturan
steam dan air ini masih diatur dengan cara manual.Pemakaian
steam dan air ini diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan
NPK granul yang terbaik.
Pengeringan Produk
NPK granul dari granulator kemudian dibwa oleh
Product Granulator Conveyor ke Dryer untuk pengurangan
kadar air. Udara panas, sebagian uap air, gas amoniak, dan debu
di dalam granulator dihisap ke scrubber unit dan granulator
fan. Untuk mengeringkan NPK granul di dalam dryer
digunakan udara panas dari furnace. Gas panas hasil
pembakaran di dalam furnace diencerkan dengan udara dari
furnace fan. Gas panas dari dalam dryer dibawa ke scrubber
unit setelah sebelumnya dipisahkan dari debu yang terbawa
oleh dryer yang dihisap oleh blower. Debu dari dryer akan
dikembalikan ke raw material conveyor untukdigunakan
kembali sebagai bahan baku.
Bagging System
Produk NPK dari final product bucket elevator masuk ke
product hopper yang dilengkapi dengan level indicator.
Produk NPK di dalam product hopper dikantongi dengan
menggunakan bagging machine dan di jahit menggunakan
sewing machine. NPK dalam kantong kemudian diterima oleh
bagging product conveyor kemudian dibawa forklift menuju
gudang penyimpanan sementara
F. Utilitas
PT. Petrokimia Gresik dilengkapi dengan perangkat penyediaan utilitas
yang meliputi unit power, phosparic acid storage, sulfuric acid storage,
unit mixed acid, ammonia storage, steam generation, plant air instrument
air, dan waste water system.
Unit produksi atau service unit merupakan sarana penunjang agar
pabrik dapat beroperasi, yang meliputi:
1. Unit penyediaan tenaga listrik
Tenaga listrik dissuplay dari 2 sumber yaitu dari PLN dan gas turbin
generator (GTG). Tenaga listrik dari PLN sebesar 150 KV
diturunkan menjadi 20 KV di travo gardu induk. Sedangkan tenaga
listrik dari GTG sebesar 11, 5 KV kemudian dinaikkan di gardu
induk menjadi 20 KV.
2. Unit penyediaan uap
Unit penyediaan uap pada utilitas pabrik mempunyai 2 buah boiler
yaitu 02 B.911 dan 03 B.911 dengan kapasitas masing-masing 10
dan 12 ton/jam dan jenisnya adalah boiler pipa api (fire tube). Air
umpan boiler merupakan air demin yang telah diinjeksikan
carbohidrazit untuk menghilangkan O2, selanjutnya ditambahkan
PO4 untuk melunakkan kerak dalam tube dan menghindari korosi.
3. Unit penyediaan udara tekan dan instrument
Unit ini menghasilkan 2 jenis udara bertekanan yaitu, plant air dan
instrument air. Perbedannya terletak pada kandungan air.
Instrument digunakan untuk mengirimkan sinyal pada
instrumentasi pabrik sehinga membutuhkan udara kering.
Sedangkan plant air digunakan dalam proses produksi dan tidak
membutuhkan kadar air yang rendah.
4. Unit penyediaan air
Kebutuhan air di PT. Petrokimia Gresik disuplay dari dua sumber
air, yaitu dari sungai brantas dan sungai bengawan solo yang
diambil dari water intake Gunung Sari dan water intake babat
5. Unit penyediaan bahan bakar
Kebutuhan gas alam PT. Petrokimia Gresik di supplay dari
Pertamina.
6. Unit Utilitas Batubara
PT. Petrokimia Gresik membangun Proyek konversi energi
Batubara dengan kapasitas 25 Megawatt Nett. Pengoprasian Unit
Utilitas Batubara mampu menghemat penggunaan Gas sebesar 6,3
MMSCFD.