PENDAHULUAN
I. Tinjauan Pustaka
Asam asetat
Asam asetat atau lebih di kenal sebagai asam cuka (CH3COOH) adalah suatu
senyawa berbentuk cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki rasa
asam yang tajam dan larut di dalam air, alkohol, gliserol, dan eter. Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya
terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-.
Asam sulfat
Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam
air pada semua perbandingan. Katalis asam sulfat dalam reaksi esterifikasi
adlah katalisator positif karena berfungsi untuk mempercepat reaksi esterifikasi
yang berjalan lambat, tergolong dalam katalisator homogeny karena
membentuk satu fase dengan pereaksi (fase cair). Pemilihan katalisato asam
sulfat ini karena agen pengoksida yang kuat, dapat larut dalam air pada semua
kepekatan, dan konsentrasi ion H+ berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.
Etanol
Etanol (methyl alcohol) dengan rumus molekul C2H5OH adalah zat kimia yang
tidak berwarna, berbentuk cair pada temperatur kamar, mudah menguap dan
sedikit berbau ringan.
Tabel 1 sifat fisika bahan
Sifat fisika Asam asetat Asam sulfat Etanol Etil asetat
Berat 60,05 g/mol 98,94 g/mol 46 g/mol 88,105 g/mol
molekul
Wujud Cairan Cairan Cairan Cairan
Densitas 1,05 g/cc 1,75 g/cc 0,789 g/ml O,897 g/ml
Titik didih 116-118 249 78 77,1
(oC)
Laju reaksi merupakan laju perubahan konsentrasi zat kompenen reaksi setiap
satuan waktu. Terdapat faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti suhu, luas
permukaan sentuh atau ukuran partikel, konsentrasi dan katalis. Kecepatan
reaksi adlah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk
terhadap waktu. Hal tersebut sama dengan perubahan posisi (jarak yang
ditempuh) dibagi dengan waktu. Sehingga kecepatan reaksi ditentukan dengan
mengukur kecepatan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk, atau mudah
dapat dilakukan dengan menentukan konsentrasi setiap internal waktu tertentu.
Jumlah pangkat konsentrasi pereaksi yang memberikan garis lurus disebut orde
reaksi. Pada reaski konstanta tidak tergantung pada konsentrasi pereaksi,
koefisien reaksi tidak ada hubungannta dengan orde reaksi. Dalam menentukan
konstanta kecepatan reaksi terbagi dalam 3 metode yaitu :
2A → Produk
1 1 1 𝑋�
-
�� �
=� 1− 𝑋
= kt
�
0 �0 �
A + 2B → Produk
1 1 1 𝑋�
-
�� �
=� = 2kt M=2
�
0 �0 1− 𝑋�
�A + �B + . . . → Produk
2𝑛−1 − 1
��1 = �′ (�−1) ��0�1−�
2
Ea = Energi aktivasi
��𝑎
In k = In A - 𝑅𝑇
II. Tujuan
Percobaan kali ini ingin menentukan orde reaksi dan konstanta kecepatan
reaksi. Mengetahui pengaruh temperatur 65oC terhadap orde reaksi dan
konstanta kecepatan reaksi pada pembuatan etil asetat.
BAB II
METODELOGI
I. Alat dan Bahan
Alat :
a. Beaker glass : 2 buah l. Threeneck : 1 buah
b. Erlenmeyer : 6 buah m. Labu alas bulat : 1 buah
c. Pendingin bola : 1 buah n. Krop : 5 buah
d. Bola hisap : 1 buah o. Selang : 2 buah
e. Pipet volum 10 ml : 1 buah p. Bunsen : 1 buah
f. Termometer : 2 buah q. Pipet serum 5 ml : 1 buah
g. Kaleng : 1 buah r. Klem buret : 1 buah
h. Hot plate : 1 buah s. Klem : 3 buah
i. Magnetic stirrer : 1 buah t. Gelas ukur 100 ml : 2 buah
j. Pengaduk : 2 buah u. Kaki tiga : 1 buah
k. Labu takar 1000 ml : 1 buah v. Corong kaca : 1 buah
Bahan :
0 5,5
10 3,1850
20 2,7685
30 2,3520
40 1,9355
50 1,6415
60 1,4455
Tabel 1. Data Percobaan Hasil Konsentrasi Tiap Waktu
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pengaruh suhu reaksi terhadap nilai
konstanta kecepatan reaksi berbanding lurus. Dimana pada setiap kenaikan
suhu nilai konstanta reaksi semakin besar.
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dibuktikan bahwa semakin besar suhu yang digunakan
semakin cepat perubahan konsentrasi setiap satuan waktu dibuktikan pada suhu 65oC,
orde yang digunakan pada percobaan kali ini menggunakan orde n. Dihasilkan orde
2,58 dan memiliki konstanta kecepatan laju reaksi 0,0052 liter1,58/(mol1,58 . menit) pada
metode diferensial. Sedangkan saat menggunakan orde 2,5 kontanta kecepatan reaksi
yang dihasilkan sebesar 0,0052 liter1,5/(mol1,5.menit) dan energi aktivasi sebesar
16309,8220.
Lampiran
Perhitungan
= 174,84 cc
100
• Volume etanol 95 % = 174,84 cc x 95
= 184,04 cc
• Massa asam asetat = mol x BM
𝑔
= 1 mol x 60 ⁄�𝑜�
= 60 gram
�
• Volume asam asetat = 𝜌
60 𝑔𝑟 ���
= 1,05 ��⁄
�
�
= 57,14 cc
0, 5
• Mol asam sulfat = 1 mol x 100
= 0,005 mol
• Massa asam sulfat = mol x BM
𝑔
= 0,05 mol x 98 ⁄�𝑜�
= 0,49 gram
�
• Volume asam sulfat = 𝜌
0, 49 𝑔𝑟 ���
= ��
1,84 ⁄� �
= 0,2663 cc
• Konsentrasi asam asetat mula-mula (CA0) = 1 mol x 231,98 �� = 4,3 �𝑜�⁄ �
1000
��0 12 ,9 mo ll⁄
• M = =3
4,3 � ��
⁄�
=
�
�
0
V rata- Ca
t, menit V (ml) V (ml)
rata (mol/liter)
0 5,5
10 6,0 7,1 6,55 3,1850
20 5,7 5,6 5,65 2,7685
30 4,6 5,0 4,8 2,352
40 3,9 4,0 3,95 1,9355
50 3,4 3,3 3,35 1,6415
60 3,0 2,9 2,95 1,4455
70 2,8 2,7 2,75 1,3475
90 2,3 2,2 2,25 1,1025
100 2,3 2,2 2,25 1,1025
110 1,9 1,9 1,9 0,9310
120 1,9 1,9 1,9 0,9310
B. Perhitungan Penentuan CA tiap 10 menit
1) CA waktu 10 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 6,5 ml = N2 x 5 ml
N2 = 3,1850 �𝑜�⁄�
2) CA waktu 20 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 5,65 ml = N2 x 5 ml
N2 = 2,7685 �𝑜�⁄�
3) CA waktu 30 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 mol⁄�x 4,8 ml = N2 x 5 ml
N2 = 2,3520 �𝑜�⁄�
4) CA waktu 40 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 3,95 ml = N2 x 5 ml
N2 = 1,9355 �𝑜�⁄�
5) CA waktu 50 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 3,35 ml = N2 x 5 ml
N2 = 1,6415 �𝑜�⁄�
6) CA waktu 60 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 mol⁄�x 2,95 ml = N2 x 5 ml
N2 = 1,4455 �𝑜�⁄�
7) CA waktu 70 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 2,75 ml = N2 x 5 ml
N2 = 1,3475 �𝑜�⁄�
8) CA waktu 90 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 2,25 ml = N2 x 5 ml
N2 = 1,1025 �𝑜�⁄�
9) CA waktu 100 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 2,25 ml = N2 x 5 ml
N2 = 1,1025 �𝑜�⁄�
10) CA waktu 110 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 1,9 ml = N2 x 5 ml
N2 = 0,931 �𝑜�⁄�
11) CA waktu 120 menit
N1 V1 = N2 V2
2,45 �𝑜�⁄�x 1,9 ml = N2 x 5 ml
N2 = 0,931 �𝑜�⁄�
C. Data Percobaan Hasil Perhitungan Diferensial
Waktu CA
��� � �� �� �
Slope , ( ��𝑖𝑡 ) Log log A
(menit) (�𝑜�⁄�) ��� �� �𝑡
0,0927 = 15,8 k
Dokumentasi
Rosmayanti,M. 2014. Material Safety Sheet (MSDS) Asam Asetat Murni. Politeknik
Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta.
https://id.scribd.com/doc/190234883/LAPORAN-Pembuatan-Etil-Asetat-Melalui-
Reaksi-Esterifikasi.
https://dokumen.tips/documents/sifat-fisika-dan-kimia-asam-sulfat.html
http://eprints.polsri.ac.id/3165/3/BAB%20II.pdf
LAPORAN TEKNIK REAKSI KIMIA
Disusun Oleh :
Kelompok 5