2.2 Alat dan Bahan yang digunakan untuk pembuatan cuka apel.
Asam Sitrat
Ragi roti (Sacharomyces cerevisiae) sebanyak 0,5 gram untuk 500 ml sari
buah apel
(Sumber : www.kimball’sbiology.com)
2.3 Pembahasan.
Pada organisme tingkat tinggi, fermentasi terjadi apabila dalam proses respirasi tidak
tersedia oksigen. Fermentasi terdiri tas dua tahap, yaitu tahap glikolisis dan pembentukan
NAD+. Pada proses tersebut, asam pirufat hasil glikolisis tidak di ubah menjadi asetil Co-A.
Namun senyawa tersebut akan di reduksi menjadi senyawa lain dengan bantuan NADH.
Fermentasi asam laktat terjadi pada sel-sel otot. Proses tersebut mengunakan
bahan baku berupa asam piruvat ( hasil dari glikolisis). Hasil dari proses tersebut
berupa asam laktat dan ATP. Timbunan asam laktat yang berlebuhan dapat
mengakibatkan otot terasa nyeri dan lelah. Berikut adalah reaksi fermentasi dari asam
laktat :
Glikolisis
B. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol dapat terjadi pada khamir dan yeast (saccharomyces sp).
Pada proses tersebut menggunakan bahan baku berupa asam piruvat. Hasil dari proses
tersebut berupa etanol, CO2, dan ATP.
Glikolisis
Page |8
a. Disiapkan buah apel yang masak dan tidak busuk, dicuci bersih, jangan
dikupas kulitnya, direbus dan ditambah air sebanyak 500 ml sampai mendidih
agar buah apel tidak terjadi pencoklatan pada saat diblender, didinginkan.
b. Buah apel yang sudah direbus, dipotong kecil – kecil, diblender bersama
dengan air rebusan buah apel, Kemudian disaring dengan kain saring untuk
mendapatkan sari buah (filtrat).
d. Larutan sari buah apel ditambahkan gula pasir sebanyak ± 10% (100 gr
per liter),dan ditambah air sebanyak 500 ml, dipasteurisasikan pada suhu 70 – 80
ºC selama 15 menit (dihitung mulai dari setengah mendidih), lalu didinginkan
dengan cara diangin-anginkan sampai suhunya turun, diaddkan ke dalam labu
ukur 500 ml dihomogenkan, Kemudian dimasukan dalam botol fermentasi,
Ditambahkan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) sebanyak 0,5 gr untuk 500 ml
sari buah apel.
e. Botol fermentasi disumbat dengan karet / gabus yang diberi lubang kecil
untuk memasukkan pipa plastik yang berbentuk “U” serta rapatkan lubang gabus
Page |9
tadi dengan lilin dan ujung pipa dan ujung pipa dimasukkan ke dalam air
dimasukkan ke dalam air.
i. Supaya ragi dapat tumbuh dan bekerja dengan baik dapat ditambahkan
amonium phosphat [ (NH4)3 PO4] 0,25 gram/liter.
Awal fermentasi dihasilkan kadar alkohol hingga mendapatkan hasil kadar alkohol
optimum. Setelah kadar alkohol optimum tercapai lakukan fermentasi kembali sehingga
didapatkan kadarasam asetat optimum dalam pembuatan cuka apel, semakin lama fermentasi
maka semakin bagus pula kadar asam asetat yang terjadi.
Gula (Glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + karbondioksida + energi (ATP)
+ asam asetat.
↓ ↓ ↓
↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Buah apel yang selama ini kita kenal dengan segala kandungan vitamin,
mineral, serta unsurunsur lainnya seperti fitokimian, serat tanin, dll, ternyata dapat
juga diolah menjadi cuka. Cuka apel (apple cider vinegar) berasal dari hasil
fermentasi buah apel segar. Cairan bening kuning keemasan ini memiliki rasa
yang masam dan aroma segar menyengat. Konon, cuka apel sudah digunakan
sejak ratusan tahun yang lalu untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati
sakit tenggorokan, hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, jerawat, dan
gangguan kulit. Cuka apel juga telah dimanfaatkan oleh orang Mesir dan Romawi
zaman dulu sebagai ramuan herbal. Cuka apel tidak menimbulkan keasaman
dalam tubuh, walaupun sebenarnya rasa dari cuka apel tersebut masam. Seperti
kita ketahui, tidak selalu makanan yang rasanya asam memiliki pH asam. Contoh,
jeruk, nanas, mangga, jeruk nipis, atau jeruk lemon termasuk makanan dengan pH
basa. Sebaliknya makanan dengan pH asam tidak selalu rasanya asam. Contoh
makanan dengan pH asam; daging yang dapat meningkatkan keasaman darah,
coklat yang rasanya sama sekali tidak asam, dll. Hal ini disebabkan karena faktor
yang menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa bukan
berdasarkan rasa atau baunya, melainkan dari jenis kandungan mineralnya, kadar
proteinnya, dan kadar airnya. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan pH
asam, dapat meningkatkan keasaman dalam darah sehingga menimbulkan kondisi
yang disebut asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme yang diikuti
terjadinya pengentalan atau penggumpalan darah, salah gizi (malnutrisi), serta
munculnya penyakit-penyakit degeneratif, termasuk obesitas.
1. Adapun kandungan mineral dan vitamin dari cuka apel sebagai berikut:
Kalium: merupakan salah satu mineral dalam cuka apel yang berperan dalam
proses penyembuhan. Sebagai elektrolit yang komposisinya hampir sama
denganelektrolit tubuh, kalium berguna meningkatkan metabolisme tubuh.
P a g e | 11