Anda di halaman 1dari 4

Studi Penanganan Logam Berat Pada Air Asam Tambang

Dengan Menggunakan Mineral Carbonat

Oleh :

Windhy Satria Agung


22116023

Jurusan Rekayasa Pertambangan


Bidang Khusus Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
Institut Teknologi Bandung
2018
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang punya sumbangsih besar
bagi Indonesia mulai dari peningkatan pendapatan ekspor, pembangunan daerah, peningkatan
aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan sumber pemasukan terhadap anggaran
pusat dan anggaran daerah.

Sektor pertambangan memiliki daya saing tinggi dan tidak hanya bersaing di tingkat nasional
namun juga di kancah internasional. Oleh karena itu industri pertambangan harus didukung
oleh semua pihak untuk terus berkarya dalam mendukung perekonomian nasional.

Kegiatan pertambangan mengacu pada ekstraksi logam dan mineral dari dalam bumi yang
dapat menghasilkan emas, perak batubara uranium dan lainya. Pertambangan dapat
memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan dan negara serta membuka lapangan
pekerjaan yang besar.

Perusahaan yang menjalankan aktifitas penambangan dituntut oleh pemerintah agar selalu
menerapkan prinsip – prinsip penambangan yang bertanggung jawab pada lingkungan. Oleh
sebab itu dalam kegiatan pertambangan, perusahaan selalu berusaha mempelajari dan
menerapkan sejumlah langkah pencegahan dan penanganan limbah yang berpotensi merusak
lingkungan.

Salah satu proses yang dilakukan untuk pengolahan air asam tambang adalah proses
flokulasi, yang termasuk dalam metode pengolahan secara kimiawi. Flokulasi merupakan
proses pembentukan flok yang pada dasarnya menggunakan pengelompokkan aglomerasi
antara partikel dengan koagulan (menggunakan proses pengadukkan lambat atau slow
mixing). Pada flokulasi terjadi proses penggabungan beberapa partikel menjadi flok yang
berukuran besar. Partikel yang ukurannya besar akan lebih mudah diendapkan dari pada yang
kecil. Agar partikel koloid menggumpal, gaya tolak menolak elektrostatik antara partikelnya
harus dikurangi dan transportasi partikelnya harus menghasilkan kontak diantara partikel
yang mengalami destabilisasi. Setelah partikel-partikel koloid mengalami destabilisasi.
Setelah partikel-partikel koloid mengalami destabilisasi, sangat penting untuk membawa
partikel-partikel tersebut kedalam suatu wadah berpengaduk antara satu dengan yang lainnya
sehingga dapat menggumpal dan membentuk partikel atau flok yang lebih besar.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu rekomendasi kadar koagulan yang akan
digunakan untuk membentuk flok-flok endapan hasil ikatan antara fly ash dan logam berat
Fe2+ , Fe3+ dan Mn2+ berdasarkan hasil uji flokulasi menggunakan alat flokulator Jar Test.
Sehingga dapat menunjang kegiatan pengelolaan air asam tambang unuk selanjutnya terbebas
dari kandungan logam berat.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan jumlah sampel yang telah
ditentukan.
2.

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Studi literatur
Tahapan ini berupa studi literatur mengenai konsep – konsep yang digunakan dalam
pengoperasian alat Jar Test dan konsep flokulasi.
2. Percobaan di Laboratorium
Tahapan ini dilakukan di sejumlah Laboratorium pendukung agar diperoleh hasil yang tepat
untuk menghasilkan suatu rekomendasi dosis untuk flokasi dilapangan.

1.5 Alur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini dapat digambarkan dengan
diagram alur berpikir secara umum yang disajikan dalam gambar 1.1.
FAKTA

Terdapat logam terlarut yang harus dihilangkan sesuai standar baku mutu lingkungan.

Problem Statement

Berapa jumlah penetral koagulan dan flokulanuntuk


menurunkan kandungan logam berat Fe2+ , Fe3+ dan Mn2+

Data pH sebelum Analisa sampel AAT Analisa kandungan Analisa


menggunakan endapan logam
dan setelah Kandungn air
penambahan slurry dengan alat XRF, pada sampel
dengan
PHREEQC dan
karbonat pada 800 XRD dan SEM
menggunakan XRF, ICP-MS
ml AAT
XRD dan SEM

Tidak
Kandungan logam Berat
hilang

ya
Pembahasan

Rekomendasi jumlah dosis yang disarankan


berdasarkan hasil penelitian

Rangkuman

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai