Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUASIA

DENGAN GANGGUAN NUTRISI DI RUANG AMARYLIS 1


RSUD Dr. ADHYATMA, MPH SEMARANG

DISUSUN OLEH :

DIAN HARDIYANTI NINGRUM


P.1337420916008

PRODI NERS SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Jalan Tirto Agung Padalangan Banyumanik Semarang 50268
Tahun Ajaran 2017/2018
A. KONSEP DASAR
 Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat
sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi
adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
 Kebutuhan Nutrisi Manusia
1. Air
Merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel tergantung pada
lingkungan cairan. Air menyusun 60%-70% dari seluruh berat badan.
Prosentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada
yang gemuk karena otot terdiri dari banyak air dari pada jaringan lain kecuali
darah. Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan, buah-buahan segar
dan sayuran yang diproduksi selama oksidasi makanan.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Setiap 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pecahan energi selama masa istirahat atau puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme karbohidrat
mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air disebut
glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
glukoneogenesis.
3. Protein
Protein memberikan sumber energi dan juga penting untuk mensintesis/
membangun jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan.
Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino
esensial adalah yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan
dalam diet, yang lainnya/ dapat disintesis diklasifikasi sebagai non esensial.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam
kuantitas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan
keseimbangan nitrogen, juga sebagai protein yang bernilai biologis tinggi
contoh: daging hewan ternak, susu dan telur. Sedangkan yang tidak lengkap
adalah sereal, kacang-kacangan, dan sayuran, ini bisa dibuat lengkap dengan
menambahkan sintetik asam amino seperti sintetik lisin untuk gandum.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana
dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan
berbentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis
dalam tubuh, tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1 gram lemak akan
menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu
ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak.
Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan yang
membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
g. Pengeluaran hasil metabolisme.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :


a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
Merupakan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial
untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin dalam
jumlah yang dibutuhkan dan tergantung pada asupan diet. Walau vitamin
terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh; proses penyimpanan/
persiapan. Kandungan tertinggi terdapat pada makanan segar .Vitamin sebagai
yang larut air dan lemak.
a. Vitamin larut air
Adalah termasuk vit C dan B compleks, yang terdiri dari 8 vitamin. Vitamin
yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh/ harus tersedia sebagai
asupan makanan tiap hari. Hipervitaminosis adalah kondisi yang
disebabkan oleh asupan vitamin yang berlebihan jarang terjadi tapi dosis
berlebih vitamin C dan B6 dapat terjadi toksisitas. Vitamin merupakan zat
kimia yang digunakan sebagai katalis dalam biokimia.
b. Vitamin larut lemak
Adalah termasuk vitamin A, D, E dan K disimpan dalam tubuh. Kecuali
vitamin D yang disediakan melalui asupan diet. Toksis dapat terjadi karena
kelebihan dosis (disengaja/ tidak) dari vitamin sintetik, dalam makanan, dan
diet yang mengandung minyak hati ikan. Vitamin tertentu dipertimbangkan
sebagai antioksidan / substansi yang menetralisir radikal bebas. Vitamin ini
termasuk beta karotin, vitamin A, C dan E.

6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih dari
100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida, dan
sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah kurang
lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga,
dan klorida.
 Kebutuhan Nutrisi Menurut Usia
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang
perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas
berat seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan,
dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.
No Rentang usia Kebutuhan Nutrisi
1. Neonatus Kecukupan energi: 550 kkal
Kecukupan protein: 10 gram
2. Bayi Kecukupan energi: 650 kkal
Pada bayi pencernaan dan absorbsi Kecukupan protein: 16 gram
masih sederhana sampai 6 bulan. Nutrisi
yang cocok adalah ASI.
3. Toddler Kecukupan energi: 650 kkal
Kecukupan protein: 16 gram
4. Pra sekolah Kecukupan energi: 1800 kkal
Kecukupan protein: 45 gram
5. Usia anak sekolah (6- 12 tahun) Laki-laki
- Kecukupan energi: 2050 kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
Perempuan
- Kecukupan energi: 2050 kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
6. Remaja (13 – 21 tahun) Laki-laki
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan - Kecukupan energi: 2600 kkal
- Kecukupan protein: 65 gram
vitamin sangat tinggi berkaitan dengan
Perempuan
proses pertumbuhan. Lemak tubuh
- Kecukupan energi: 2200 kkal
meningkat akan mengakibatkanobesitas
- Kecukupan protein: 55 gram
sehingga akan menimbulkan stress pada
body image.
7. Dewasa (23- 45 tahun) Laki-laki
Kebutuhan nutrisi berkaitan dengan - Kecukupan energi: 2550 kkal
- Kecukupan protein: 60 gram
proses pemeliharaan dan perbaikan
Perempuan
tubuh. Masa dewasa merupakan masa
- Kecukupan energi: 1900 kkal
produktif khususnya terkait dengan
- Kecukupan protein: 50 gram
aktivitas fisik.
8. Lansia Laki-laki
- Kecukupan energi: 2250 kkal
- Kecukupan protein: 60 gram
Perempuan
- Kecukupan energi: 1750 kkal
- Kecukupan protein: 50 gram

 Patofisiologi Gangguan Pemenuhan Nutrisi


Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan
serta prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas,
maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat
aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur
atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan,
pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit
fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada
penyakit-penyakit saluran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan
tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat
menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit pada
kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar, empedu
yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif.

 Faktor Yang Memengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Manusia


1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.
2. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal
ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar dibandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita
0,9 kkal/kgBB/jam.
4. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga
kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
6. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7. Faktor Psikologis serta stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai
simbolik yang kuat bagi banyak orang misalnya susu menyimbolkan
kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan.

 Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Manusia


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung
Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
1. Berat badan 10-20% dibawah normal
2. Tinggi badan dibawah ideal
3. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
4. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
5. Adanya penurunan albumin serum
6. Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
2. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
3. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
4. Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2. Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
3. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
4. Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
1. Perubahan pola makan
2. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan
asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan
rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
a) PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
b) PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB
Normal.
c) PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan ASI. Defisiensi dapat berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak
tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis.

3. Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat :
kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal,
diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien
selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.
e. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas,
serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
g. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit
jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.

B. PATHWAYS
(terlampir)

C. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Biodata pasien (nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk,
diagnosa medis, no. register)
b. Biodata penanggung jawab (nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan,
hubungan dengan klien)
2. Catatan Masuk
a. Keluhan utama
b. Bagaimana klien masuk ke rumah sakit, apakah melalui IGD atau poli.
c. Kapan klien masuk ke rumah sakit dan obat-obatan yang diberikan saat di
ruang IGD atau poli.
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat keperawatan sekarang
b. Riwayat keperawatan dahulu
c. Riwayat kesehatan keluarga
4. Pemeriksaan Fisik
Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk Nutrisi Tanda-Tanda untuk Nutrisi
yang Baik yang Buruk
Penampilan umum Sadar; responsif Lesu, apatis, kakeksia,
Berat badan Berat badan normal untuk penampilan obesitas atau
tinggi badan, usia, bentuk kurus (perhatian khusus
tubuh. untuk yang kurus)
Postur Postur tegak; lengan dan Bahu kendur;dada cekung;
Tungkai lurus punggung bungkuk

Otot Otot berkembang baik, kuat; Penampilan lemah, tonus


Tonus bagus;beberapa lemak buruk, tonus tidak
Di bawah kulit berkembang; nyeri;edema
penampilan terbuang,
tidak mampu berjalan
dengan baik

Kontrol sistem Rentang perhatian baik; kurang perhatian;


saraf kurang iritabilitas atau iritabilitas;bingung
kelelahan, refleks normal; tangan dan kaki teras
kestabilan psikologis terbakar dan kesemutan
(prestesia), kehilangan posisi
dan rasa vibratorik,
kelemahan dan nyeri otot
(dapat menyebabkan
ketidakmampuan berjalan),
penurunan atau kehilangan
refleks lutut dan tumit, tidak
adanya ras vibtratorik

Fungsi nafsu makan dan pencernaan anoreksia;tidak dapat


gastrointestinal baik; eliminasi teratur normal; mencerna; konstipasi atau
tidak ada organ atau massa diare;pembesaran hati atau
yang teraba. limpa

Fungsi laju denyut dan irama jantung laju denyut jantung ;


kardiovaskuler yang normal; tidak ada cepat (diatas100 kali/ menit),
murmur: tekanan darah normal pembesaran jantung ; irama
untuk usianya tidak normal; tekanan darah
meningkat
Vitalitas umum ketahanan; bertenaga, mudah lelah; kurang energi;
kebiasaan Tidur baik; mudah tertidur, penampilan
penampilan kuat capek dan apatis
Rambut bersinar, penampilan berkilat; rambut berserabut,
kuat;helai rambut tidak mudah kusam,kusut,kering, Tipis
dicabut, kulit kepala sehat. ,dan kasar, penampilan
depigmentasi
helai mudah terlepas
Kulit (umum) kulit halus dan sedikit lembab kasar,kering.bersisik,
dengan warna baik pucat,berpigmen,
penampilan iritasi,
lebam;petechiae;
kehilangan lemak
pada subkutan
Wajah dan leher warna merata;halus, merah penampilan berminyak,
muda,penampilan sehat, Tidak diskolorasi bersisik,
ada bengkak bengkak; Kulit gelap di pipi
, Dan di bawah mata; Tidak
halus atau Kasar pada kulit
Sekitar hidung dan mulut
Bibir halus;warna baik;penampilan penampilan kering,
penampilan kering, Lembab (tidak pecah atau bersisik,bengkak;
bengkak) kemerahan atau
bengkak(keilosis);
lesi angular, pada
sudut mulut; fisura
atau skar (stomatitis)

(stomatitis).
Mulut, membran membran mukosa di dalam membran mukosa mulut
mukosa rongga mulut berwarna merah yang lembut, bengkak.
membran mukosa muda sampai kemerahan
di dalam
membran mukosa
Gusi warna merah muda baik; gusi bengkak dan mudah
penampilan sehat dan merah; berdarah; margin
tidak bengka atau berdarah kemerahan inflamasi;gusi
tertarik kebelakang
Lidah warna merah muda atau penampilan bengkak,skarlet
Kemerahan gelap baik, tidak dan kasar;warna
Bengkak;halus;terdapat papila magenta,seperti
Pada permukaan;tidak ada lesi daging(glositis); papilla
hiperemia dan hipertropi;
dan papil atropi
Gigi gigi tidak berlubang dan nyeri; karies tidak terisi; gigi tidak
penampilan terang dan lurus; ada; permukaan terpakai;
tidak penuh;dagu dicukur buruk(fluorosis),penampilan
dengan tidak ada diskolorasi. salah posisi
Mata mata terang;jernih; penampilan membran mata pucat
bersinar;tidak ada luka disudut (konjungtiva puicat);
membran ;bulu mata;lembab membran kemerahan
dan sehat dengn warna merah (injeksi konjungtiva);kering;
muda; pembuluh darah terlihat tanda-tanda infeksi; atau
atau tidak ada benjolan pada sklera; tidak ada lingkaran
jaringan kelelahan di bawah bintik bitot, kemera han, dan
mata. fisura pada sudut kelopak
mata(angular palpebritis)
;kekeringan membran mata
(konjungtival
serosis);penampilan buram
dari kornea(korneal serosis);
kornea
lunak(keratomalasia).
Leher (kelenjar) tidak ada pembesaran kelenjar pembesaran tiroid
Kuku penampilan keras,merah muda bentuk kuku seperti sendok
(koilonishia);mudah patah
Kaki, tungkai tidak nyeri;lemah;atau edema;nyeri betis;
Bengkak;warna baik kesemutan;lemah.
Kerangka tidak ada malformasi kaki bengkok;lutut
menyatu;deformitas pada
dada diafragma;skapula &
rusuk menonjol
5. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pengukuran Atropometri
a. Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%
b. Lingkaran Pergelangan tangan
c. Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
- Nilai normal wanita: 28.3 cm
- Nilai normal pria: 28,5 cm
- Tabel ukuran lingkungan lengan atas untuk remaja dan dewasa
Lingkar Lengan Atas (LLA)
Usia 100% (standar) 85% 80%
Laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki perempuan
15-16 25,0 24,5 21,0 20,5 20,0 19,5
16 26,0 24,5 22,0 21,0 20,5 19,5
17 27,0 25,0 23,0 21,5 21,5 20,0
Dewasa 29,5 28,5 25,0 23,5 23,5 23,0

d. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)


- Nilai normal wanita: 16,5-18 cm
- Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
e. Penilaian IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT = Berat badan (kg) ATAU IMT = Berat badan (lb) x 704,5
Tinggi badan (m)2 Tinggi badan (in)2

Tabel kategori ambang batas IMT untuk Indonesia


Katagori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan <17,0
Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

2) Pengukuran Biokimia
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13 mg/100ml,
perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)

D. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (DAFTAR MASALAH)


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Gangguan menelan
3. Kesiapan untuk meningkatkan nutrisi
4. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh

E. PERENCANAAN (NCP)
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Ketidakseimban Setelah dilakukan asuhan NIC
gan Nutrisi keperawatan 3 x 24 jam Nutrition Management
Kurang dari diharapkan masalah a. Kaji adanya alergi makanan
Kebutuhan keperawatan b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Tubuh ketidakseimbangan nutrisi menentukan jumlah kalori dan
kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi yang dibutuhkan pasien
dapat teratasi dengan : c. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Kriteria Hasil d. Anjurkan pasien untuk
a. Adanya peningkatan meningkatkan protein dan
berat badan sesuai vitamin C
dengan tujuan e. Berikan substansi gula
b. Berat badan ideal sesuai f. Yakinkan diet yang dimakan
dengan tinggi badan mengandung tinggi serat untuk
c. Mampu mencegah konstipasi
mengidentifikasi
g. Berikan makanan yang terpilih
kebutuhan nutrisi
(sudah dikonsultasikan dengan
d. Tidak ada tanda-tanda
ahli gizi)
malnutrisi
e. Menunjukkan
h. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian
peningkatan fungsi
pengecapan dari i. Monitor jumlah nutrisi dan
menelan kandungan kalori
f. Tidak terjadi penurunan j. Berikan informasi tentang
berat badan yang berarti kebutuhan nutrisi
k. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam batas normal
b. Monitor adanya penurunan berat
badan
c. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
d. Monitor interaksi anak atau orang
tua selama makan
e. Monitor lingkungan selama
makan
f. Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
g. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
j. Monitor mual dan muntah
k. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
m. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
n. Monitor kalori dan intake kalori
o. Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papilla lidah dan
cavitas oral
p. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
2 Gangguan NOC NIC
Menelan Setelah dilakukan asuhan Apriration Precautios
keperawatan … x 24 jam a. Memantau tingkat kesadaran,
diharapkan masalah reflex batuk, reflex muntah, dan
keperawatan gangguan kemampuan menelan
menelan pada pasien dapat b. Memonitor status paru
teratasi dengan menjaga/mempertahankan jalan
Kriteria Hasil : nafas
a. Dapat mempertahankan c. Posisi tegak 90 derajat atau
makanan dalam mulut sejauh mungkin
b. Kemampuan menelan d. Jauhkan manset trakea
adekuat meningkat
c. Pengiriman bolus ke
e. Jauhkan pengaturan hisap yang
hipofaring selaras
tersedia
dengan reflex menelan
f. Menyuapkan makanan dalam
d. Kemampuan untuk
jumlah kecil
mengosongkan rongga
mulut g. Periksa penempatan tabung NG
e. Mampu mengontrol atau gastrostomy sebelum
mual dan muntah menyusui
f. Imobilitas konsekuensi : h. Periksa penempatan tabung NG
fisiologis atau gastrostomy sisa sebelum
g. Pengetahuan tentang makan
prosedur pengobatan i. Hindari makan, jika residu
h. Tidak ada kerusakan tinggi tempat "pewarna" dalam
otot tenggorong atau tabung pengisi NG
otot wajah, menelan, j. Hindari cairan atau
menggerakkan lidah menggunakan zat pengental
atau reflex muntah k. Penawaran makanan atau cairan
i. Pemulihan pasca yang dapat dibentuk menjadi
prosedur pengobatan bolus sebelum menelan
j. Kondisi pernapasan, l. Potong makanan menjadi
ventilasi adekuat potongan-potongan kecil
k. Mampu melakukan m. Permintaan obat dalam bentuk
perawatan terhadap non obat mujarab
pengobatan parenteral n. Istirahat atau menghancurkan pil
l. Mengidentifikasi faktor sebelum pemberian
emosi atau psikologis o. Jauhkan kepala tempat tidur
yang menghambat ditinggikan 30 sampai 45 menit
menelan setelah makan
m. Dapat mentoleransi
p. Sarankan pidato/berbicara
ingesti makanan tanpa
patologi berkonsultasi
tersedak
q. Sarankan barium menelan kue
n. Menyusui adekuat
atau video fluoroskopi
o. Kondisi menelan bayi
p. Memelihara kondisi gizi
: makanan dan asupan
cairan ibu dan bayi
q. Hidrasi tidak ditemukan
r. Pengetahuan mengenai
cara menyusui
s. Kondisi pernafasan
adekuat
t. Tidak terjadi gangguan
neurologis

3 Kesiapan untuk NOC NIC


meningkatkan Setelah dilakukan asuhan a. Managemen nutrisi: membantu
nutrisi keperawatan 3 x 24 jam atau menyediakan asupan
diharapkan kesiapan untuk makanan dan cairan dengan diet
meningkatkan nutrisi dapat seimbang
tercapai dengan : b. Konseling nutrisi : member
bantuan dengan proses interaktif
Kriteria Hasil yang berfokus pada kebutuhan
a. Mampu terhadap modifikasi diet
mempertahankan berat c. Penyuluhan individu : membuat
badan yang ideal perencanaan., implementasi, dan
b. Mengonsumsi diet yang evaluasi program penyuluhan
seimbang yang dirancang untuk memenuhi
c. Melaporkan peningkatan kebutuhan khusus pasien
nilai gizi makanan yang d. Penyuluhan : Program Diet :
dikonsumsi (mis; lebih mempersiapkan pasien untuk
banyak mengonsumsi benar-benar mematuhi pola diet
makanan non olahan, yang diprogramkan
dengan sedikit
kandungan lemak jenuh)
4 Ketidakseimban NOC NIC
gan Nutrisi: Setelah dilakukan asuhan Managemen Nutrisi
Lebih dari keperawatan 3 x 24 jam a. Berikan informasi yang sesuai
Kebutuhan diharapkan masalah tentang kebutuhan nutrisi dan
Tubuh keperawatan cara memenuhi kebutuhan
ketidakseimbangan nutrisi tersebut
lebih dari kebutuhan tubuh b. Lakukan kolaborasi dengan ahli
dapat teratasi dengan : diet untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis zat gizi yang
Kriteria Hasil dibutuhkan untuk memenuhi
a. Pasien menyadari kebutuhan nutrisi
masalah berat badan Bantuan menurunkan berat badan
b. Pasien mengungkapkan a. Bantu pasien untuk
secara verbal keinginan mengidentifikasi motivasi untuk
untuk menurunkan berat makan dan isyarat internal dan
badan eksternal yang dikaitkan dengan
c. Berpartisipasi dalam makan
program penurunan b. Tentukan bersama pasien
berat badan tentang jumlah penurunan berat
d. Berpartisipasi dalam badan yang diinginkan
program latihan yang c. Bantu pasien menyesuaikan diet
teratur dengan gaya hidup dan tingkat
e. Menahan diri untuk aktivitas
tidak makan banyak d. Susun rencana yang realistis
dalam satu waktu dengan pasien untuk
tertentu mengurangi asupan makanan
f. Mengalami asupan dan meningkatkan penggunaan
kalori, lemak, energy
karbohidrat, vitamin, e. Anjurkan untuk mengganti
mineral, zat besi dan kebiasaan yang tidak diinginkan
kalsium yang adekuat, dengan aktivitas yang disukai
tetapi tidak berlebihan f. Rencanakan program latihan
fisik, pertimbangkan
keterbatasan pasien
g. Anjurkan pasien untuk hadir
dalam kelompok pendukung
penurunan berat badan
5 Resiko NOC NIC
Ketidakseimban Setelah dilakukan asuhan Managemen Nutrisi
gan Nutrisi : keperawatan 3 x 24 jam a. Membantu atau menyediakan
Lebih dari diharapkan masalah asupan makanan dan cairan
Kebutuhan keperawatan resiko dengan diet seimbang
Tubuh ketidakseimbangan nutrisi b. Timbang berat badan pasien
lebih dari kebutuhan tubuh dalam interval yang sesuai
dapat teratasi dengan : Managemen Berat Badan
a. Memfasilitasi pemeliharaan
Kriteria Hasil berat badan yang optimal dan
a. Mengetahui adanya lemak tubuh yang ada
faktor resiko b. Diskusikan bersama pasien
b. Turut serta dalam mengenai hubungan antara
program latihan fisik asupan makanan, latihan fisik,
yang teratur kenaikan berat badan, dan
c. Mampu penurunan berat badan
mempertahankan berat c. Menetukan berat badan dan
badan ideal presentase lemak tubuh ideal
d. Mampu mengonsumsi pasien
diet yang ideal d. Diskusikan bersama individu
mengenai kebiasaan, adat
istiadat, budaya, dan faktor
keturunan yang dapat
mempengaruhi berat badan
e. Bantu pasien dalam
mengembangkan rencana makan
yang konsisten sesuai dengan
tingkat penggunaan energi
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A. Aziz. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika.
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Barbara, Kozier. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik
Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC.
Brunner&Suddarth, Suzanne C. Smeltzer, Brenola G. Bare. 2001. Keperawatan Medikal
Bedah. EGC: Jakarta.
Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2012.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 13. Jakarta:EGC
NANDA International. 2012.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014.Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta.
Jackson, Lee dan Marilynn Jackson. 2009. Seri Panduan Praktis: Keperawatan Klinis.
Penerbit Erlangga Medical Series: Jakarta.
B. Pohon Masalah

Gastrointestinal Malnutrisi
obesitas

Disfagia Gastritis Ggn. Usus halus Makanan yang


Intake dan output yang
tidak adekuat
tidak seimbang
menyebabkan non
Esofagus Respon Malabsorpsi Intake berlebihan & balance intake dan
masuknya mucosa Terganggunya output
basa kuat/ output kurang
lambung absorpsisatu menyebabakan Non
asam kuat
terhadap /banyak zat gizi balance intake dan
Nekrosis
kolkuatifa iritasi pd dlm mukosa usus output
lambung

Kekurangan nutrisi
Ketidakma- Risikokelebihann
Ketidakmamp dalam tubuh
mpuan utrisi
Ketidakmampuan uan untuk
menelan
untuk mencerna mengabsorpsi
makanan
makanan nutrient
Akumulasi lemak pd
seluruh jaringan Kesiapan meningkatkan
Ggn. Menelan dan adiposa nutrisi

Kelebihan nutrisi
Ketidakseimba-
ngan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai