Anda di halaman 1dari 21

Mengenal Pohon Cendana, Si Wangi Sahabat Wanita

Budidaya Cendana
CENDANA (Santalum album) atau sering juga disebut cendana wangi adalah pohon penghasil
kayu cendana dan minyak cendana.
Di nusantara, jenis juga dikenal dengan berbagai nama, antara lain: Candana (Minangkabau)
Tindana, Sindana (Dayak), Candana (Sunda), Candana, Candani (Jawa), Candhana, Candhana
lakek (Madura), Candana (BeIitung), Ai nitu, Dana (Sumbawa), Kayu ata (FIores), Sundana
(Sangir), Sondana (Sulawesi Utara), Ayu luhi (Gorontalo), Candana (Makasar), Ai nituk (Roti),
Hau meni, Ai kamelin (Timor), Kamenir (Wetar) dan Maoni (Kisar).

Parasit

Pada awal kehidupannya, tanaman ini merupakan parasit. Untuk proses pengecambahannya
Cendana memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya.

Ini karena sistem perakaran Cendana tidak sanggup untuk mendukung kehidupannya sendiri. Hal
inilah yang membuat jenis ini sulit untuk dibudidayakan.
Tanaman yang biasanya dijadikan inang oleh cendana antara lain Akasia, Albasia, Dalbergia,
Inga, Pongamia dan Alang-alang.

Penyebaran Pohon Cendana

Cendana banyak ditemukan tumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Sumba, Nusa Tenggara
Timur. Jika ditinjau dari bahasa Belanda (sandelhout) dan bahasa Inggris (sandalwood), pohon
ini diyakini memang berasal dari wilayah sana.

Hal tersebut bisa diketahui dari julukan Pulau Sumba, yaitu Sandalwood Island. Julukan ini
dibawa secara turun temurun sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang.

Sejak abad XV, pohon Cendana memang menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa untuk
mendapatkannya. Karena itulah, pohon jenis ini kemudian ditetapkan sebagai flora identitas
provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kayu Cendana yang kualitasnya dianggap paling bagus adalah yang berasal dari daerah
Mysoram di India Selatan. Di Indonesia, kayu cendana yang berasal dari Timor juga dihargai
cukup mahal.

Namun sekarang, kayu cendana wangi sudah sangat langka, sehingga harganya semakin mahal.
Sebagai gantinya, digunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum).

Meskipun keduanya memiliki kandungan konsentrasi bahan kimia yang berbeda dan karena itu
kadar harumnya pun berbeda.

Ciri-ciri Pohon Cendana

Cendana tumbuh baik pada daerah yang memiliki perbedaan iklim yang jelas antara musim
kemarau dan penghujan. Ia dapat tumbuh di dataran dengan ketinggian hingga 1.500 meter di
atas permukaan laut. Cendana juga kerap ditemukan di daerah penuh bebatuan atau bebatuan
vulkanis yang meneruskan aliran air.

Cendana termasuk family Santalaceae dari ordo Loranthaceae. Ia dapat tumbuh hingga
ketinggian 11 – 15 meter, dengan diameter batang 25 – 30 cm.

Cendana memiliki batang yang bulat dan kulit berwarna mulai coklat keabu-abuan hingga coklat
merah. Cabang mulai tumbuh pada bagian setengah pohon.
Dahan-dahan primer jenis ini sangat tidak beraturan, kerap bengkok dan memiliki banyak
ranting. Dahan bagian bawahnya cenderung tumbuh menggantung.

Daunnya berhadap-hadapan berbentuk elips hingga lanset (bulat telur) dengan dua ujungnya
lancip.

Ada Dua Jenis

Terdapat dua jenis Cendana, yaitu Cendana Merah dan Cendana Putih.

Cendana Merah banyak tumbuh di daerah Funan dan India, sedangkan Cendana Putih banyak
tumbuh di Nusa Tenggara Timur, antara lain di Pulau Flores, Alor, Sumba, Solor, Adonara,
Lomblen, Pantar, Timor, Rote, dan Sabu.

Dari segi kualitas, keduanya tak sama. Kayu Cendana Merah relatif kurang harum dan
kualitasnya kurang bagus, sehingga tidak terlalu laris diperdagangkan.

Pemanfaatan Cendana

Bau harum khas Cendana berasal dari kayunya. Oleh karenanya, kayu cendana sering digunakan
orang untuk rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta warangka keris.
Kayu Cendana juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, furniture, kriya atau
kerajinan tangan, karya seni, hingga tasbih.

Diluar hal-hal tersebut, sebenarnya masih ada manfaat pohon Cendana, khususnya untuk
kesehatan. Ia bermanfaat untuk bahan terapi pengobatan herbal.

Bagian yang biasanya dijadikan obat adalah kayu, kulit dan minyak Cendana.
Kayu Cendana

Sebagai bahan untuk aromaterapi, kayu cendana memberi efek tenang. Ia diyakini berkhasiat
untuk menentramkan hati, mampu merukunkan rumah tangga dan sebagai pewangi ruangan
untuk menetralisir hawa negatif.

Minyak pohon Cendana kerap digunakan dalam terapi penyembuhan cara Ayurveda dan untuk
menghilangkan rasa cemas.

Salah satu keunikan kayu cendana adalah dapat menyimpan wangi aromanya selama berabad-
abad. Konon, di Srilanka kayu ini digunakan untuk mengawetkan jenazah putri-putri raja sejak
abad ke-9.

Sahabat Wanita

Sebagai bahan herbal, cendana memiliki khasiat antara lain sebagai anti radang, anti disentri.
Cendana juga bermanfaat bagi kewanitaan. Ia berkhasiat sebagai pembersih haid. Caranya, kulit
cendana digiling hingga halus kemudian seduh dengan air panas, dan tunggu beberapa saat
hingga air berubah warna.

Setelah itu, disaring hingga terpisah dengan ampasnya. Ramuan tersebut diminum selama
beberapa hari hingga darah haid benar-benar bersih.

Ramuan tersebut bila diminum secara rutin diyakini bisa membuat organ intim wanita menjadi
harum.

Bedak dari kayu cendana sangat baik digunakan untuk wajah berminyak sebab ia dapat
menghilangkan minyak yang berlebihan.

Penggunaan secara teratur masker wajah dari bedak cendana dan jus tomat dapat membantu
mengontrol kulit berminyak serta mengencangkan pori-pori.

Cendana juga dapat mengatasi kulit keriput. Caranya dengan mengoleskan pasta bedak cendana,
air mawar, dan gliserin pada wajah secara teratur. Masker ini dapat menjadikan kulit lebih bersih
dan tampak lebih muda.

Masker kayu cendana yang digunakan secara teratur dapat membantu menghilangkan jerawat di
wajah.

Caranya ambil 2 sendok makan bubuk cendana dan tambahkan air mawar, lalu aduk hingga
berbentuk pasta. Lalu bersihkan wajah, dan oleskan pasta ke wajah, selanjutnya biarkan selama
15 menit. Kemudian, cuci wajah dengan air dingin dan oleskan toner.

Klasifikasi ilmiah Cendana


Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Santalales
Famili : Santalaceae
Genus : Santalum
Spesies : Santalum album

http://alampriangan.com/mengenal-pohon-cendana-wangi/
KESIMPULAN :

CENDANA (Santalum album) adalah pohon penghasil kayu cendana dan minyak
cendana. Di Nusantara Cendana dikenal dengan berbagai nama sesuai dengan daerah tempat dia
tumbuh, contohnya Candana (Minangkabau) Tindana, Sindana (Dayak), Candana (Sunda),
Candana, Candani (Jawa) atau Candhana lakek (Madura). Diawal pertumbuhannya Pohon
Cendana dikenal sebagai parasite, Ini karena sistem perakaran Cendana tidak sanggup untuk
mendukung kehidupannya sendiri. Hal inilah yang membuat jenis ini sulit untuk dibudidayakan.
Tanaman yang biasanya dijadikan inang oleh cendana antara lain Akasia, Albasia, Dalbergia,
Inga, Pongamia dan Alang-alang.

Cendana banyak ditemukan tumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Sumba, Nusa


Tenggara Timur. Jika ditinjau dari bahasa Belanda (sandelhout) dan bahasa Inggris
(sandalwood), pohon ini diyakini memang berasal dari wilayah sana. Pohon Cendana memiliki
beberapa ciri-ciri yaitu diantaranya Cendana tumbuh baik pada daerah yang memiliki perbedaan
iklim yang jelas antara musim kemarau dan penghujan. Ia dapat tumbuh di dataran dengan
ketinggian hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.

Terdapat dua jenis Cendana, yaitu Cendana Merah dan Cendana Putih. Cendana Merah
banyak tumbuh di daerah Funan dan India, sedangkan Cendana Putih banyak tumbuh di Nusa
Tenggara Timur Pohon Cendana memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai Kayu Cendana
juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, furniture, kriya atau kerajinan tangan, karya
seni, hingga tasbih. Selain digunakan sebagai furniture Pohon kayu cendana juga bisa digunakan
sebagai masker anti penuaan untuk wanita.
Merbau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Merbau

Kayu merbau,
sebagai lantai parket

Status konservasi

Rentan (IUCN 2.3)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae

Upafamili: Caesalpinioideae

Genus: Intsia

Spesies: I. bijuga

Nama binomial

Intsia bijuga
(Colebr.) O.K[1]

Sinonim

Macrolobium bijugum Colebr.[2]


Intsia amboinensis DC.
Intsia retusa (Kurz) O.K.

Merbau atau ipil adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi
anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Karena kekerasannya, di
wilayah Maluku dan Papua barat kayu ini juga dinamai kayu besi. Di Papua Nugini, kayu ini
dikenal sebagai kwila; sedangkan nama-namanya dalam bahasa Inggris adalah mirabow,
Moluccan ironwood, Malacca teak, dan lain-lain.[3][4]

Pengenalan[sunting | sunting sumber]


Habitus

Pohon berperawakan sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 50m, dengan batang bebas
cabang sekitar 20m dan gemang hingga 160(-250) cm.[3] Dengan banir (akar papan) yang tinggi
dan tebal. Pepagan berwarna abu-abu terang atau coklat pucat, halus dengan bintil-bintil kecil
lentisel, mengelupas serupa sisik bulat-bulat.[5]

Daun majemuk dengan 2 pasang anak daun, terkecuali daun-daun di ujung yang hanya memiliki
sepasang anak daun. Anak daun bundar telur miring tak simetris, 2,5-16,5 × 1,8–11 cm, dengan
ujung tumpul atau melekuk dan pangkal membundar, permukaannya gundul dan licin, tulang
daun utama berambut panjang di sisi bawah.[5]

Daun

Bunga-bunga terkumpul dalam karangan di ujung (terminal), panjang hingga 10 cm, berambut
halus. Mahkota berwarna putih, yang berubah menjadi jambon atau merah; benangsari
seluruhnya merah atau ungu. Buah polong, 10-28 × 2–4 cm, berbiji 1-8 butir, hitam dan besar, 2-
3,5 × 1,5-3 × 0,7-0,8 cm.[5]

Intsia bijuga kebanyakan tumbuh di daerah pantai, seringkali pada zona di belakang hutan
bakau.[3]

Sifat-sifat kayu[sunting | sunting sumber]

Batang kayu

Kayu teras berwarna kelabu coklat atau kuning coklat sampai coklat merah cerah atau hampir
hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, jelas dibedakan dari kayu teras.
Merbau memiliki tekstur kayu yang kasar dan merata, dengan arah serat yang kebanyakan lurus.
Kayu yang telah diolah memiliki permukaan yang licin dan mengkilap indah.[6]

Kayu merbau termasuk ke dalam golongan kayu berat (BJ 0,63-1,04 pada kadar air 15%) dan
kuat (kelas kuat I-II). Kayu ini memiliki penyusutan yang sangat rendah, sehingga tidak mudah
menimbulkan cacat apabila dikeringkan. Merbau juga awet: daya tahannya terhadap jamur
pelapuk kayu termasuk kelas I dan terhadap rayap kayu kering termasuk kelas II.[6] Kayu merbau
termasuk tahan terhadap penggerek laut (teredo), sehingga acap digunakan pula dalam pekerjaan
konstruksi perairan.[3]

Merbau termasuk tidak sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus, diamplas dan
dipelitur dengan memuaskan, namun kurang baik untuk dibubut. Kayu ini juga biasanya pecah
apabila dipaku, dan dapat menimbulkan noda hitam apabila berhubungan dengan besi atau
terkena air.[6]

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]

Merbau terutama dimanfaatkan kayunya, yang biasa digunakan dalam konstruksi berat seperti
balok-balok, tiang dan bantalan, di bangunan rumah maupun jembatan.[6] Oleh karena kekuatan,
keawetan dan penampilannya yang menarik, sekarang kayu merbau juga dimanfaatkan secara
luas untuk pembuatan kusen, pintu dan jendela, lantai parket(parquet flooring), papan-papan dan
panel, mebel, badan truk, ukiran dan lain-lain.[3]

Bahan pewarna coklat dan kuning dapat diekstrak dari substansi berminyak yang dikandung oleh
kayu dan pepagannya. Pepagan dan daun juga digunakan sebagai bahan obat tradisional.[3]

Pepagan yang mengelupas, ditumbuk dan dicampur dengan buah pinang yang tua, sebagai obat
untuk menghentikan murus. Biji-bijinya dibembam dalam arang atau abu panas agar pecah
kulitnya, lalu direndam dalam air garam selama 3-4 hari, sebelum direbus dan dimakan.[7]

Kerabat dan perdagangan

Marga Intsia memiliki anggota 8 spesies, yang menyebar luas mulai dari Afrika timur
dan Madagaskar di sebelah barat, ke timur hingga Melanesia, Mikronesia dan bagian
utara Australia. Tiga spesiesnya terdapat di kawasan Malesia; Intsia bijuga adalah jenis yang
tersebar paling luas, semenjak Tanzania dan Madagaskar, India bagian selatan, Burma, kawasan
Malesia, sampai ke Australia dan Polinesia.[3]

I. palembanica Miq. (berasal dari kata Palembang; sinonim I. bakeri, I. plurijuga) juga
merupakan penghasil kayu merbau (nama perdagangan) yang baik dan banyak
dieksploitasi. Kayu alai atau anglai (Mly.) ini menyebar mulai dari bagian selatan
Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Palawan di Filipina, dan
Kepulauan Nusantara hingga Papua; pada umumnya tumbuh lebih ke pedalaman hingga
ketinggian 1.000 m dpl.[3]

I. acuminata Merr. juga menghasilkan kayu bermutu baik, yang dalam perdagangan dimasukkan
sebagai kayu merbau. Jenis ini menyebar terbatas di Filipina dan kemungkinan juga di Papua.[3]

Pada masa lalu (1980-1992) kayu merbau terutama diproduksi dari Malaysia
(termasuk Sabah dan Serawak), Indonesia dan Papua Nugini. Karena kualitasnya, kayu ini
disukai konsumen baik domestik maupun internasional; dengan importir utama adalah negara-
negara Eropa (Belanda dan Jerman), Jepang dan belakangan juga Cina. Tekanan perdagangan
telah menyusutkan populasi kayu ini di alam, sehingga sejak tahun 1992 jenis ini telah diusulkan
untuk diatur perdagangannya melalui Apendiks II CITES, akan tetapi ditolak oleh Malaysia.[3][8]
Beberapa tahun terakhir ini importir terbesar kayu merbau adalah Cina, terutama terkait dengan
persiapannya sebagai tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing.[9] Kebutuhan yang besar terhadap
kayu ini telah mendorong terjadinya penggelapan dan penyelundupan kayu merbau, terutama
dari Papua.[10]

Kayu Merbau adalah kayu besi yang sekarang ini hanya bisa di temui di wilayah Papua. Karena
selain habitat nya memang disini, di tempat lain sudah habis ditebangin..
area tumbuhnya ini mulai dari Philipina, Indonesia, Australia dan Kepulauan Pacific Barat.
Paling banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Papua.
Kayu Merbau sebenernya sudah merupakan kayu yang ilegal untuk diekspor. menurut
Greenpeace , kepunahan pohon Merbau tinggal menunggu 35 Tahun lagi? what? hal ini
didukung maraknya illegal logging di Indonesia. Setelah Pulau Sumatera dan Kalimantan habis
ditebangin , si pembalak liar tidak berbudi itu mulai beralih menebang hutan Papua yang terkenal
dengan Taman Firdaus yang indah (karena banyak species baru dan belum teridentifikasi di
dalam hutan ini)
Apa sih kelebihan kayu Merbau?
harganya sangat mahal karena tipe kayu ini sangat kuat. warnanya eksotik. baik untuk dijadikan
lantai kayu berjenis parquet. apalagi kalo di alusin (lupa bahasa tukang kayunya) gampang
sekali. padahal tipe kayu kuat tapi mudah di haluskan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Merbau
KESIMPULAN :

Merbau atau ipil adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi
anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Karena kekerasannya, di
wilayah Maluku dan Papua barat kayu ini juga dinamai kayu besi. Ciri-ciri dari pohon merbau ini
adalah Pohon berperawakan sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 50m, dengan batang
bebas cabang sekitar 20m dan gemang hingga 160(-250) cm.[3] Dengan banir (akar papan) yang
tinggi dan tebal.

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan


Jenis-jenis kayu untuk konstruksi di proyek- Pada kesempatan ini saya akan berbagi
informasi tentang jenis-jenis kayu apa saja yang digunakan untuk konstruksi. Kayu adalah
material alam dari pohon yang sering dimanfaatkan untuk kontruksi bangunan. Alasan mengapa
kayu digunakan untuk kontruksi bangunan adalah mempunyai sifat yang mudah dibentuk dan
kuat. Selain itu untuk jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan masih mudah didapatkan.
Bahan bangunan tersebut sering digunakan untuk elemen-elemen struktur dan arsitektur pada
rumah tinggal seperti kuda-kuda, usuk, reng, pintu kayu, jendela kayu dan sebagainya. Artikel
dengan judul jenis-jenis kayu ini akan menyajikan berbagai kayu yang sering dan umum
digunakan pada bangunan.
Beberapa orang lebih menyukai rumah atau hunian dengan tema kayu sehingga permintaan pasar
mengenai jenis-jenis kayu masih tinggi. Selain sebagai material terpasang, kayu juga digunakan
untuk material pendukung pekerjaan struktur pada bangunan gedung seperti pembuatan bekisting
balok, kolom, dan pelat. Beberapa material yang digunakan sebagai pendukung pekerjaan
struktur adalah kayu glugu, kruing, dan kayu jawa. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu
jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan.

Kayu Jati

Jenis kayu jati ini sering terkenal karena kekuatannya yang tinggi dibanding dengan kayu lain
pada ummnya. Selain itu, kayu ini mempunyai serat dan tekstur yang indah, tahan terhadap
rayap, jamur, dan serangga. Tipe kayu ini lebih sering digunakan untuk pekerjaan furniture
seperti pintu, jendela, dan meja kursi. Kini masyarakat sudah yang banyak mengetahui dan
menggunakan untuk keperluan interior mebel. Adapun ciri-ciri kayu jati adalah sebagai berikut.

1. Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik


2. Berwarna coklat muda hingga coklat tua
3. Mudah dipotong – potong dan mudah diolah menjadi banyak produk
4. tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan cuaca.
5. Memiliki bobot yang berat dan kokoh

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi biasanya mempunyai harga yang dipengaruhi dari asal, ukuran
dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada
doreng, ada putih. Penentuan kualitas jenis kayu jati yang diinginkan seharusnya
mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi
luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut
dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
Jenis Kayu jati berasal dari pohon jati yang memiliki ukuran yang besar, yang bisa tumbuh
hingga ketinggian 30-40 meter. Jati merupakan jenis pohon yang memiliki daun yang lebar-lebar
dan memiliki ciri khas, dengan daunnya yang gugur ketika mengering. Pohon jati sendiri
merupakan jenis pohon yang tumbuh pada daerah hutan hujan tropis yang bersuhu antara 27-37
derajat. Penggunaan untuk konstruksi bangunan diantaranya untuk bantalan kereta api dan
kontruksi kuda-kuda atap serta struktur jembatan pada jaman dahulu.

jenis kayu jati

Kayu Kelapa atau Glugu

jenis-jenis kayu untuk konstruksi memang banyak sekali karena Indonesia sendiri kaya akan
hutan tropis yang terdapat berbagai macam variasi. Di jawa sendiri terdapat kayu glugu atau
kelapa yang sudah biasa digunakan untuk kontruksi bangunan seperti membat kanopi teras,
bahkan untuk rangka atap. Jenis kayu glugu ini sering digunakan pada proyek gedung untuk
membuat bekisting balok (gelagar, sekor, suri-suri).

Glugu memiliki serat dan tekstur yang berbeda dengan jenis-jenis kayu lainnya karena memiliki
serat yang jelas dan lurus. Jika anda berniat untuk menggunakan kayu glugu sebagai rangka
kanopi ekspos sebaiknya dilapisi dengan cat akrilik agar seratnya tetap terlihat. Pilihlah kayu
glugu dengan kelas no.1 sehingga lebih awet.
kayu glugu

Kayu Kamper

jenis-jenis kayu yang lain untuk konstruksi bangunan adalah kayu kamper. kayu kamper sering
disebut dengan kayu borneo. jenis material alam ini mempunyai serat dan tekstur yang indah.
Biasa digunakan untuk pembuatan kusen pintu maupun jendela walaupun kekuatannya tidak
sebaik dengan kayu jati. Alasan sering digunakan untuk kusen adalah jenis kayu ini tidak disukai
rayap dan serangga lainnya sehingga sangat cocok digunakan sebagai material furniture.

Secara umum kayu kamper dibagi dalam 3 kategori yang dijual dipasaran. Pertama kayu kamper
samarinda kedua kayu kamper surabaya dan ketiga kayu kamper kruing dari sumatera. Hal ini
disebabkan karena kayu kamper menjadi komoditas penting penyangga perekonomian
masyarakat di Indonesia. Sehingga saat ini perkebunan Tanaman kamper hampir merata di
seluruh Indonesia. Mengingat manfaat perekonomian yang dihasilkan dari kayu kamper ini.
kayu kamper

Kayu Bengkirai

Jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan memiliki harga yang berbeda-beda tergantung dari
tingkat kelas kayu. Salah satu jenis kayu yang lumayan kuat, awet, dan tahan cuaca adalah
bengkirai. Kayu bengkirai sering digunakan untuk material konstruksi bangunan seperti atap
kayu. karena kelebihannya yang kuat dan tahan lama sering dijadikan material eksterior seperti
listplank, decking dan sebagainya.

Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Jenis kayu ini
berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada
saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

kayu bengkirai

Kayu Merbau
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan terhadap serangga adalah kayu merbau.
Kayu merbau berwarna coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan highlit kuning dan
tekstur serat garisnya terputus-putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Jenis
kayu ini termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya
difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus
putus. Jenis kayu ini tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.

Kayu Merbau

Kayu Ulin

kayu Ulin merupakan jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang terkenal sangat kuat. Pohon
ulin ini tumbuh subur di kalimantan. material alam ini banyak digunakan untuk bahan bangunan
rumah, kantor, gedung, serta bangunan lain. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang
tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah
sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.

Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang pancang, sirap (atap
kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain
yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan
Kelas Awet I.
kayu ulin

Kayu Gelam

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan lainnya adalah kayu gelam. Material alam ini sering
digunakan pada proyek-proyek rumah, kayu bakar, pagar, dan tiang-tiang sementara. Selain itu
juga sering digunakan sebagai stager atau perancah saat pelaksanaan proyek. Pada beberapa
daerah jenis kayu ini digunakan untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembaran.
kayu gelam

Kayu Meranti

kayu meranti merah merupakan jenis kayu keras yang mempunyai warna merah muda tua hingga
merah muda pucat. Jenis kayu ini bertektur tidak terlalu halus. bahan alam ini sering digunakan
untuk membuat multiplek yang sering digunakan untuk bekisting. Pohon meranti sangat mudah
ditemui di hutan di pulau Kalimantan.

Kayu Meranti

Kayu Akasia

Kayu akasia adalah jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang mempunyai nama lain acacia
mangium dengan berat jenis 0,75 sehingga pori-pori dan seratnya cukup rapat. Kelas awetnya II,
yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-
I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas
650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah,
kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka jenis kayu ini
mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan
konstruksi maupun bahan meibel-furnitur.

kayu akasia

Itulah jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang umum digunakan di beberapa wilayah
Indonesia. Mungkin di beberapa pulau bagian timur dan barat ada beberapa jenis kayu konstruksi
yang tidak tercantum diatas. Untuk saat ini permintaan pasar mengenai kayu sangat tinggi
walaupun sekarang sudah bermunculan inovasi-inovasi baru pengganti kayu. Demikian info
tentang jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan semoga bermanfaat.

http://www.jasasipil.com/2015/10/jenis-jenis-kayu-untuk-kontruksi-gedung.html

Anda mungkin juga menyukai