Ketika Rasulullah SAW tiba-tiba berdiri, tentu saja para Sahabat kaget.
Namun, para Sahabat akhirnya paham ternyata Rasulullah SAW tidak
mengikuti ritual pemakaman orang Yahudi tersebut. Beliau cuma berdiri,
tidak sampai ikut menghantarkan ke liang lahat dengan berbagai
ritualnya.
Jadi, toleransi Islam antar umat beragama itu hanya menyentuh ranah
sosial. Coba perhatikan, beliau berkata alasannya menghormati;
“Bukankah dia manusia”.
Ayat di atas harus dibaca utuh. Bunyi ayat lengkapnya adalah; “Tidak
ada paksaan untuk (memasuki ) agama (Islam). Sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar dan jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa
yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang
tidak akan putus dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
(QS. Al-Baqarah: 256).