BAB 2 Fiks
BAB 2 Fiks
BAB II .................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2
2.1 Konsep Penyakit Jantung ........................................................................ 2
1.2.1 Anatomi Dan Fisiologi Jantung ............................................................... 2
1.2.2 Definisi Penyakit Jantung ........................................................................ 4
1.2.2.1 Gagal Jantung .................................................................................. 5
1.2.2.2 Penyakit Jantung Koroner ................................................................ 6
1.2.2.3 Kardiomiopati .................................................................................. 8
1.2.2.4 Penyakit Jantung Reumatik .............................................................. 9
1.2.2.5 Penyakit Jantung Bawaan ............................................................... 10
1.2.2.6 Infark Miocard ............................................................................... 10
2.2 Kualitas Hidup ............................................................................................ 11
2.2.1 Definisi Kualitas Hidup ........................................................................ 11
2.2.2 Kualitas Hidup pada pasien kateterisasi jantung .................................... 13
2.2.3 Pengukuran Kualitas Hidup .................................................................. 13
2.2.4 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup pada Pasien
Penyakit jantung ............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 19
BAB II .................................................................................................................... 19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit Jantung
1.2.1 Anatomi Dan Fisiologi Jantung
atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Jantung terletak di
sedikit ke sebelah kiri sternum. Menurut Daniel (2005: 54) Jantung terdapat
di rongga badan atau diafragma dalam keadaan terbungkus oleh selaput yang
melekat pada otot jantung yaitu pericardium visceral dan yang luar
dada. Dan rasa nyeri biasanya bersifat menusuk. Bagian jantung yang
terbaring di bagian diafragma adalah bilik kanan, sedangkan bilik kiri terdapat
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh
Menurut Mutaqqin (2009) Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua
seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah meningkatkan suplai darah
vital seperti jantung dan otak agar sirkulasi organ dapat terpenuhi.
berfungsi sengan baik agar seluruh jaringan dan organ tubuh dapat menerima
jantung. Dari kinerja otot jantung tersebut akan memenuh kebutuhan system
oksigen, glukosa, asam amino, asam lemak, hormone, dan elektrolit ke sel-sel
dan selanjutnya mengangkut karbon dioksida, urea, asam laktat, dan sisa
sirkulasi paru. Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang
menjangkau seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran
gas di paru. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta besar, arteri
kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar.
Pembuluh balik dari perut vena cava inferior dan bermuara ke serambi kanan
balik besar yang membawa darah dari kepala, leher dan anggota gerak atas
atau vena cava superior. Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi sebagai pembawa
mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler
lalu masuk ke paru. Setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena
dan CO2 dimana pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler
kapiler.
Gagal Jantung atau Heart Failure (HF) adalah suatu kondisi dimana
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrient dan oksigen secara adekuat (Udjianti,
2010). Sering ditandai dengan sesak nafas dan fatik yang di sebabkan oleh
gejala dan intensitas gejala ada 2, yaitu: gagal jantung akut dan gagal jantung
kronis. Gagal jantung akut akan timbul gejala secara mendadak, biasanya
selama beberapa hari atau beberapa jam. Sedangkan gagal jantung kronis
jika otot jantung melemah maka tidak mampu memompa dengan kuat. Tiga
Frank Starling, dan hipertrofi otot jantung. Menurut Senni (2015) gagal
tandai dengan tanda-tanda dan gejala normal atau nendekati normal seperti
koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman
di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang mendaki/kerja berat
ataupun berjalan terburu-buru pada saat berjalan di jalan datar atau berjalan
tidak stabil (UAP: unstable angina pectoris). Infark miokard dengan elevasi
NSTEMI dan angina pektoris tidak stabil ditegakkan jika terdapat keluhan
angina pektoris akut tanpa elevasi segmen ST yang persisten di dua sadapan
2015).
2010). Angina pectoris merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan
nyeri dada yang timbul saat peningkatan aktifitas fisik maupun stress
emosional. Unstable angina berkaitan dengan nyeri dada yang timbul karena
aktivitas dengan derajat yang sulit diramalkan dengan tanda khas yaitu
peningkatan frekuensi serangan dan intensitas nyerinya, menunjukkan
penyakit arteri koronaria makin parah, yang dapat berlanjut menjadi infark
miokard. Variant angina digambarkan sebagai nyeri dada yang biasanya terjadi
1.2.2.3 Kardiomiopati
hipertrofik ventrikel tanpa penyakit jantung atau sestemik lain yang dapat
ditandai dengan adanya dilatasi ruang jantung dan gagal jntung kongestif.
Pompa sistolik berkurang secara progresif, volume akhir diastolic dan sistolik
sendi dan inflamasi. Serta di ikuti dengan munculnya nodus-nodus kulit, dan
Menurut Nur Ain (2015) Penyakit jantung bawaan (PJB) disebut juga
defek jantung bawaan, merupakan istilah umum untuk kelainan pada struktur
jantung dan pembuluh darah besar yang muncul sejak lahir yang sering
Apabila tidak dioprasi kebanyakan akan meninggal pada waktu bayi. Penyakit
bahwa pasien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah mengalami
oprasi dini pada usia muda. Hal tersebut yang membedakan antara penyakit
jatung bawaan pada anak dan orang dewasa. Angka kejadian PJB adalah 9-10
per 1000 bayi lahir hidup. Factor predisposisi PJB ada 2 yaitu factor prenatal,
otot yang permanen karena otot jantung kehilangan suplai oksigen. MI terjadi
sebagai akibat dari suatu gangguan mendadak yang timbul karena suplai darah
yang kurang akibat oklusi atau sumbatan pada arteri koroner. Sumbatan atau
plak yang terjadi di arteri koroner tersebut yang akan menyebabkan
dari fungsi fisik, peran fungsi, nyeri tubuh, kesehatan umum, vitalitas, fungsi
sosial, fungsi peran emosional, kesehatan mental dan satu item mengenai
hidup pasien dengan berbagai penyakit atau orang pada umumnya (Qing Du,
2017).
tentang aspek positif, dan negative. Domain yang paling penting dalam
hubungannya dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian mereka. Hal ini
social.
belum tentu pasien dengan kateterisasi jantung memiliki kualitas hidup yang
memuasakan. Oleh karena itu kualitas hidup pada pasien yang terpasang
Nicholson, 2007) adalah sebagai sebuah konsep yang disusun untuk menilai
pasien hanya mampu mengenal dengan pasti pada saat gejala penyakit sudah
sangat berat, sedangkan yang lainnya dapat mengenal gejala dini penyakitnya.
2010).
untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan yang dijalani setiap hari. Pada
kualitas hidup akibat kondisi comorbid dan faktor risiko penyakit jantung
WHOQOLBREF yang dibuat oleh tim dari World Health Organization (WHO)
yang valid (r=0,89 - 0,95) dan reliable (R= 0,66 – 0,87), dan dapat pula
1. Kesehatan fisik
Item yang dinilai dari domain 1 ini berhubungan dengan kondisi fisik
2. Kondisi psikologi
3. Hubungan Sosial
Item yang dinilai dari domain 3 adalah hubungan sosial yang meliputi:
4. Kondisi Lingkungan
Kualitas hidup
umur 45-54 tahun yaitu 174,6 per 100.000 penduduk dan 461,9 per
depresi pada wanita sebesar 25% sedangkan pria 12 %, hal ini diduga
3. Tingkat pendidikan
5. Kepatuhan Pengobatan
Tingkat kepatuhan seseorang dalam menjalankan pengobatan
2017).
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
Center of Disesase Control (CDC). (2014). National Kidney Disease Fact Sheet.
UnitedStates of America : Center of Disesase Control
Du, Q., Salem, Y., Liu, H. (., Zhou, X., Chen, S., Chen, N., et al. (2017). A
home-based exercise program for children with congenital heart
disease following interventional cardiac catheterization: study
protocol for a randomized controlled trial. BioMed Central , 1-9.
Irmalita, juzar, D. A., Andrianto, Setianto, B. Y., Tobing, D. P., Firman, D.,
et al. (2015). Dalam P. D. INDONESIA, PEDOMAN
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (hal. 1-88).
Indonesia: Centra Communications.
Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Potter, PA dan Perry, AG. (2010). Fundamental of Nursing (Edisi 7). Jakarta:
Salemba Medika.
RI, K. (2014). PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Senni, m., Paulus, w. J., Gavazzi, A., Fraser, A. G., Diez, J., Solomon, S. D.,
et al. (2015). European Heart Journal. New strategies for heart failure with
preserved ejection fraction: the importance of targeted therapies for heart failure
phenotypes , 1-19.