Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN PADA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Stratejik

yang dibina oleh Dr. Syihabudhin, S.E, M.Si.

Oleh:

Yuliatri Retno Sari 110413406538

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Desember 2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum PT Telkom


Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan
telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada
hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai
Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham,
pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia
sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di
BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (“POWL”) di Jepang.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta
optimalisasi sumber daya Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas,
Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi usaha utama dan usaha
penunjang.
Usaha utama PT. Telkom adalah Merencanakan, membangun, menyediakan,
mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan
memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-
luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemudian, merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau
menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam
arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Usaha Penunjang PT. Telkom adalah menyediakan layanan transaksi
pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan
informatika. Serta menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi
sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset
bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas
pemeliharaan dan perbaikan.

1.1.1 Visi PT Telekomunikasi Indonesia Persero


“Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan
Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di
kawasan regional”.

1.1.2 Misi PT Telkom

 “Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga


yang kompetitif.”
 “Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.”

1.1.3 Tujuan PT Telkom


“Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency &
meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri
pada tahun 2015”

1.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Telkom telah mencanangkan sebuah grand strategy menuju sustainable
competitive growth, dengan sasaran sebagai berikut:
1. Pertumbuhan organik yang akan dicapai dengan penguatan bisnis inti melalui
fokus pada strategi segmentasi pelanggan yaitu layanan konsumer, layanan
enterprise, dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh 10
juta sambungan POTS dan 5 juta sambungan Speedy.
2. Pertumbuhan inorganik yang akan dicapai melalui strategi
relateddiversification berupa pengembangan bisnis baru, pengelolaan
portofolio strategis, serta membangun sinergi antara perusahaan induk dan
entitas anak cabang.

Dalam rangka implementasi yang efektif dari strategi-strategi tersebut di atas,


dipandang perlu adanya beberapa hal sebagai berikut:
1. Direktur yang fokus menangani segmen layanan wholesale dan internasional
2. Direktur yang fokus menangani pengembangan portofolio bisnis.
3. Mekanisme atau model parenting yang mampu membangun sinergi antara
Entitas Anak dengan Induk Perusahaan maupun antar-Entitas Anak.
Untuk itu, pada tahun 2012 Telkom telah melakukan beberapa perubahan
menyangkut pembagian tugas dan wewenang Direksi, sebagai berikut:
1. Mengalihkan tugas dan wewenang penanganan bisnis di segmenwholesale dan
internasional, dari semula di bawah Direktur Enterprise & Wholesale
(“EWS”) menjadi di bawah Direktur Compliance & Risk Management
(“CRM”). Dengan demikian Direktur EWS dapat lebih fokus pada
pengembangan segmen bisnis enterprise.
2. Menambah tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen
bisnis wholesale dan internasional, selain tugas dan wewenangnya sebagai
Direktur CRM.
3. Menyesuaikan tugas dan wewenang Direktur IT, Solution & Strategic
Portfolio (“ITSSP”) agar lebih fokus pada upaya inovasi dan pengembangan
portofolio bisnis, dengan mengalihkan sebagian aktivitas Direktorat ITSSP,
khususnya yang terkait dengan pengelolaan dan pendayagunaan IT dan tarif,
menjadi di bawah Direktorat Network & Solution (“NWS”).
4. Menambah tugas dan wewenang Direktur NWS untuk menangani pengelolaan
dan pendayagunaan IT serta service operation & management, untuk
mendukung upaya pengembangan bisnis yang sudah berjalan (established).

Selain itu, untuk membangun sinergi yang lebih efektif di lingkungan Telkom
Group, PT Telkom membentuk struktur Dewan Eksekutif beranggotakan empat
Direktur Utama dari Entitas Anak. Dewan Eksekutif menjalankan tugas advisory
terkait dengan formulasi strategi, perencanaan, penetapan kebijakan serta
pemantauan kinerja, untuk masing-masing lini bisnis yaitu bisnis seluler, bisnis
internasional, bisnis IME dan bisnis menara telekomunikasi.

1.3 Identifikasi Masalah


1. Bagaimana visi PT Telkom?
2. Bagaiaman misi PT Telkom?
3. Bagaima bentuk operasional PT Telkom?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Visi
Visi adalah gambaran ideal masa depan yang spesifik dan yang dipilih untuk
diwujudkan (dalam jangka panjang). Menurut Kotler visi adalah pernyataan
tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang
ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta
aspirasi dan cita-cita masa depan.
Visi merupakan bayangan cermin mengenai keadaan internal dan
kehandalan inti seluruh organisasi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan
yang realistic dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah
pernyataan organisasi tentang tujuan utama organisasi, kebijakan, dan nilai nilai
yang dianut.
Berdasarkan pengertian-pengertian visi perusahaan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa visi perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, kemana
perusahaan-perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan
oleh perusahaan. Visi perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang
masa depan yang realistis, dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya
tarik.
Visi perlu secara intensif dikomunikasikan kepada semua anggota organisasi
sehingga merasa sebagai pemilik visi tersebut. Visi juga harus dapat memberi
kepekaan yang kuat tentang area fokus bisnis. Pernyataan visi perlu diekspresikan
dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan semua unit dalam
organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sebagai
sumber kreativitas dan inovasi organisasi.
Sebuah visi haruslah:
- Visi bukanlah fakta, tetapi visi juga harus realistic
- Measureable
- Simple, visi akan lebih mudah diingat dan dijadikan komitmen bila dibuat
dengan kalimat yang sederhana dan
- Attractive
Suatu visi agar menjadi realistic, dapat dipercaya meyakinkan, serta
mengandung daya tarik maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan
semua stakeholder. Selain keterlibatan berbagai pihak, visi perlu secara intensif
dikomunikasikan kepada semua anggota organisasi sehingga merasa sebagi
pemilik visi tersebut. Hal lain yang terkadang terlihat sederhana namun sering
dilupakan dalam pembuatan visi bahwa visi akan lebih mudah diingat dan
dijadikan komitmen jika dibuat dalam kalimat yang singkat. Sebagai pernyataan
yang bersifat permanen, visi adalah pernyataan dari organisasi tentang tujuan
utama organisasi, kebijakanm dan nilai-nilai yang dianut. Sebagai pernyataan
yang bersifat permanen, visi tidak perlu diperbaharui pada setiap planning cycle
(misalnya dalam jangka waktu satu tahun), namun visi ini merupakan subyek
untuk di revisi dalam interval yang lebih lama misalnya lima tahun atau lebih.
Menurut Akdon (2007) kriteria – kriteria pembuatan visi meliputi antara lain:
- Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang
ingin diwujudkan.
- Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk
menunjukan kinerja yang baik.
- Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
- Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
- Gambaran yang realistic dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
- Sifatnya tidak statis dan tidak harus untuk selamanya.

2.2 Pengertian Misi


Visi yang telah ada tersebut akan sulit dimengerti oleh pihak-pihak yang
ada dalam orhanisasi atau perusahaan karena sifatnya yang multidimensi, tidak
tertulis dan hanya ada dalam benak para pendirinya. Pihak-pihak terkait ataupun
personil yang baru saja masuk kedalam organisasi tentunya tidak akan mengerti
arah mana yang akan dituju oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Agar setiap
orang dalam organisasi memahami cita-cita perusahaan maka dipandang perlu
“Visi” terebut dibuat secara tertulis. Visi tertulis inilah yang dikenal sebagai
“Misi”.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi
bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa dating. Pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan tentang bisnis/produk atau
pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk
pencapaian misi (Akdon, 2007).
Pernyataan misi menunjukan dengan jelas arti penting eksistensi
organisasi, karena misi mewakili alas an dasar untuk berdirinya organisasi.
Banyak organisasi gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya
memperhatikan kepentingan dirinya sensiri saja, dan mengabaikan kepentingan
masyarakat, pelanggan maupun stakeholder. Oleh karena itu misi harus jelas
menyatakan kepedulian organisasi terhadap kepentingan pelanggan.
Suatu pernyataan misi yang baik adalah bagian penting untuk dapat
membuat, mengaplikasi, dan mengevaluasi strategi. Mengembangkan dan
mengkomunikasikan pernyataan misi yang baik adalah salah satu tahap yang
terpenting dalam Manajemen Strategik (Wahyudi, 1996).
Seiring berubahnya waktu, suatu pernyataan misi seharusnya selalu
direvisi untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada, tetapi revisi
tersebut hanya dapat dilakukan jika telah dipersiapkan dengan teliti dan hati-hati.
Misi yang baik juga haruslah memfokuskan pada kebutuhan konsumen (customer
needs) dan kegunaan dari pada sebuah produk. Jika focus misi terlalu sempit,
hanya pada produk, maka suatu saat perusahaan akan mengalami kesulitan
manakala produk tersebut sudah tidak disenangi konsumen.
Misi berubah apabila kehendak organisasi berubah atau karena adanya
validasi langkah atau komponen Manajemen Stratejik yang lain. Misi adalah
pernyataan mengenai hal hal yang harus dicapai organisasi di masa mendatang
oleh semua pihak yang berkepentingan dalam organisasi (Akdon, 2007)
Wahyudi (1996) juga menyebutkan bahwa pernyataan misi dapat
bervariasi dalam bentuk, panjangm isi dan spesifikasinya. Pada umumnya terdapat
delapan karakteristik penting yang dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam
penyusunan misi perusahaan. Suatu misi yang baik adalah yang dapat menjawab
salah satu atau lebih karakteristik berikut ini:
1. Pelanggan. Siapakah yang menjadi nasabah perusahaan?
2. Produk barang atau jasa. Produk utama apakah yang dijual?
3. Pasar. Dimana perusahaan bersaing?
4. Teknologi: teknologi dasar apa yang dihunakan?
5. Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas. Komitmen apa
yang dianut untuk pencapaian tujuan perusahaan?
6. Konsep perusahaan. Apa yang menjadi kekuatan dan keunggulan perusahaan.
7. Komitmen terhadap image masyarakat. Apa yang menjadi persepsi masyarakat
terhadap perusahaan.
8. Komitmen terhadap karyawan. Bagaiman perlakuan perusahaan terhadap
karyawannya.
Pernyataan misi yang jelas akan member arahan jangka panjang sehingga
memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Proses
pengembangan misi sangat ditentukan oleh aspirasi dan persepsi pelanggan
maupun input dari para stakeholder. Namun, demikian rumusannya seharusnya
tidak terlalu melebar yang mengakibatkan organisasi bergerak dalam segala hal
sehingga tidak efektif.

2.3 Pengertian Tujuan


Pada dasarnya seluruh organisasi bisnis bertujuan utama yaitu pada
profitabilitas perusahaan. Setelah itu, perusahaan akan secara otomatis
memikirkan hal-hal yang dapat mendukung untuk tercapainya tujuan utamanya
tersebut yang mana kemudian dapat menjadi salah satu dari tujuan-tujuan
perusahaan selanjutnya.
Seperti dari pernyataan Glueck, yang mengemukakan bahwa terdapat
perbedaan tujuan yang nantinya menjadikan variasi dari tujuan perusahaan-
perusahaan yang biasanya ingin dicapai /diburu oleh organisasi bisnis ,contohnya
meliputi:
 Profatibilas
 Efesiensi
 Kepuasan dan pengembangan karyawan
 Kualitas produk atau jasa untuk langganan klien
 Tanggung jawab sosial dan hubungan atau nama baik dengan masyarakat
 Kepemimpinan pasar
 Maksimumisasi dividen atau harga saham untuk para pemegang saham
 Kelangsungan hidup
 Kemampuan beradaptasi
 Pelayanan masyarakat
Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
organisasi atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai
pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu. Tujuan
berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dalam beberapa karakteristik
antara lain :
1. Tujuan Jangka panjang,
2. Tujuan Jangka menengah dan,
3. Tujuan Jangka pendek
Alasan sehingga perusahaan mempunyai tujuan adalah:
1. Membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya
2. Membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan
3. Menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi
4. Merupakan sasaran yang nyata daripada pernyataan misi
Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hamper
semua organisasi bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenari sasaran-
sasaran ini maupun tidak, pernyataan misi menceerminkan maksud perusahaan
untuk memastikan kelangsungan hidup melalui pertumbuhan dan profitabilitas.
Profitabilitas merupakan tujuan utama sekaligus sebagai tujuan tetap dari
suatu organisasi bisnis. Membuat keputusan dengan mendasarkan pada laba
jangka pendek dapat mengarah pada ketidakmampuan untuk melihat jangka
panjang yang strategis. Mengabaikan keinginan konsumen, pemasok, kreditor,
mungkin apat menghasilkan laba dalam jangka pendek tetapi dalam jangka
panjang konsekuensi keuangan akan sangat terganggu.
BAB III
PEMBAHASAN

4.1 Visi PT Telkom


PT Telkom mempunya visi yaitu “Menjadi Perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan
Services (“TIMES”) di kawasan regional” yang memberikan gambaran tentang
bagaimana kinerja, tugas, dan pelayanan yang diberikan oleh PT Telekomunikasi
Indonesia atau yang kerap disebut Telkom ini.
Dengan visinya tersebut, membuktikan bahwa PT Telkom mempunyai visi
yang rasional yang dianggap paling ideal oleh pihak Telkom sendiri. Visi PT
Telkom yang spesifik menjelaskan tentang pandangan untuk mewujudkan cita-cita
memanglah pantas. Merupakan sangat realistik untuk dapat diwujudkan.
Dengan terbukti sudah ada lebih dari 151,9 juta pelanggan yang terdiri dari
seluler (Telkomsel) lebih dari 125 juta dan pelanggan tetap 25,8 juta. PT Telkom
juga mendominasi lebih dari 60% pangsa pasar broadband di Indonesia yang
mencapai lebih dari 19 juta pelanggan. PT Telkom juga telah mampu
mengkontribusi 35% terhadap total pendapatan perusahaan. Kapasitas gateway
internet PT Telkom juga sebagai yang terbesar di Indonesia, saat ini sudah lebih
dari 106,4 Gbps merupakan salah satu dari rentetan langkah menuju perusahaan
yang unggul dalam bidangnya untuk dikawasan regional.
Dengan visinya ini pula, demi untuk menghadapi tantangan dengan
semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus,
maka PT Telkom telah bertransformasi, bisnis yang mencakup telekomunikasi,
informasi, media, edutainment dan Services (TIMES). Upaya transformasi ini
difokuskan pada sisi portofolio, infrastruktur dan system, organisasi dan budaya
perusahaan. Dengan berfokus kuat pada layanan TIMES (Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Service), PT Telkom berusaha untuk tetap
berkomitmen untuk Mempelopori Masyarakat Digital di Indonesia.
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin
mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan
pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di
daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien
dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan
memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan
dan produknya menuju Information, Media & Edutainment, dan Services
(“IMES”). Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan,
fokus Telkom pada penyelenggaraan IMES juga merupakan sumbangsih Telkom
pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa.
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon
bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak
Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak,
layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan
interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel.
Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai
dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”)
serta korporasi.INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom
dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki
karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan
transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed
Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services
(“ITeS”).MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan
sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”)
dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB
Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan
beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan
lain-lain.SERVICES
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada
pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan
Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.

4.2 Misi PT Telkom


Misi PT Telkom ada dua, yang pertama “Menyediakan layanan TIMES
yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.” Dan yang kedua adalah
“Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.”

Seperti diketahui, di kawasan dalam negeri, PT Telkom merupakan salah


satu perusahaan terbesar dalam bidang komunikasi yang juga sangat bersaing
dalam harga dibandingkan dengan perusahaan komunikasi lainnya. Dengan mutu
dan layanan yang sangat diutamakan, terbukti dengan kepercayaan dan loyalitas
para konsumen yang tinggi.

Komitmen PT Telkom untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa


batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi
terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta layanan produk yang
ditawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah
pelanggan, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau
meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggannya
merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon
nirkabel tidak bergerak dan 107 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan
jumlah pelanggan seluler PT Telkom sebesar 13,8% atau 13 juta pelanggan
menjadi 107 juta pelanggan di akhir tahun 2011 (http://www.telkom.co.id/tentang-
telkom)

Selain upayanya dalam meningkatkan mutu produk dan pelayanannya, PT


Telkom juga berusaha agar dapat “Menjadi model korporasi terbaik di Indonesia.”
Demi mengusahakan hal tersebut, maka PT Telkom senantiasa menjalankan etika
bisnis dan budaya serta nilai-nilai perusahaan.
Etika Bisnis Dan Budaya Perusahaan PT Telkom

Sosialisasi dan Upaya Penegakan Etika Bisnis

Pemahaman dan upaya mengingatkan kembali kepada karyawan tentang


Tata Nilai dan Etika Bisnis dilakukan melalui pengiriman materi sosialisasi dan
sekaligus assessment yang dilaksanakan setiap tahun. Materi tersebut berkaitan
dengan pemahaman: GCG, etika bisnis, pakta integritas, fraud, manajemen risiko,
pengendalian internal (“SOA”), whistleblowing, pelarangan gratifikasi, tata kelola
TI, menjaga keamanan informasi dan hal-hal lainnya yang terintegrasi terkait
dengan praktik tata kelola Perusahaan. Upaya dimaksud dilakukan melalui
program Survei Etika Bisnis dengan populasi seluruh karyawan. Survei dilakukan
secara online, melalui media portal/intranet Perusahaan yang diakhiri dengan
pernyataan kesediaan karyawan untuk menjalankan etika bisnis di Perusahaan.
Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei setiap tahun
diaudit secara internal maupun eksternal melalui proses audit SOA 404 terkait
dengan penerapancontrol environment sesuai kerangka kerja pengendalian
internal COSO pada audit pengendalian internal tingkat entitas.

Budaya Perusahaan
Telkom senantiasa membangun sistem dan budaya Perusahaan yang
terintegrasi sebagai pendekatan pengelolaan bisnis yang komprehensif untuk
mencapai keunggulan kinerja Perusahaan, menjalankan kepatuhan, menjalankan
bisnis yang beretika dan dimilikinya kesadaran Perusahaan dan karyawan yang
peka akan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai wujud warga negara
yang baik. Lebih dari itu sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan
tuntutan dan perubahan bisnis untuk mewujudkan cita-cita agar Telkom terus
maju, dicintai pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role
model Perusahaan. Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru
Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”.

Nilai-Nilai Perusahaan
Budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima nilai Perusahaan
yaitu:Commitment to long-term, Customer first, Caring meritocracy, Co-creation
of win-win partnership, dan Collaborative innovation yang selanjutnya disebut
dengan istilah 5C.

Nilai-nilai 5C merupakan upgrade dari nilai-nilai budaya perusahaan yang


terdahulu, dengan lebih menonjolkan terbangunnya perilaku baru yang spesifik
melalui beberapa pendekatan. Pada semester II tahun 2012, Perusahaan
menetapkan Great Spirit 3S (Solid, Speed, Smart) agar lebih memacu pencapaian
kinerja unggul.

Evaluasi Implementasi Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan


Pada akhrinya, PT Telkom akan melakukan Evaluasi dari implementasi
etika bisnis dan budaya perusahaannya dimana setiap tahun dilakukan survei
internal untuk mengetahui efektivitas penerapan budaya Perusahaan dan etika
bisnis, ini disebut dengan istilah Etika BisnisFamily Survey. Beberapa pertanyaan
survei yang ditanyakan kepada karyawan secaraonline agar dapat menjangkau
semua karyawan secara cepat, antara lain meliputi: GCG, Etika Bisnis, Tata Nilai
The Telkom Way, anti fraud, pengendalian internal, pakta integritas,
whistleblowing system, dan lain-lain dan hasil survei tiga tahun terakhir adalah
73,62 poin (tahun 2010); 79,07 poin (tahun 2011) dan 76,53 poin (tahun 2012)
dari skala 100 poin. (http://www.telkom.co.id/etika-bisnis-dan-budaya-
perusahaan.html)

4.3 Tujuan PT Telkom


Yang menjadi tujuan dari PT Telkom adalah “Menciptakan posisi terdepan
dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk
memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015”. Perusahaan
berupaya menyediakan layanan komunikasi terdepan bagi konsumen agar dapat
berkomunikasi dimana saja dan kapan saja serta dapat meningkatkan cakupan
bisnis yang lebih luas di mata dunia agar dapat memperoleh sebagian besar dari
pendapatan industri yang ada pada tahun 2015 mendatang.
Telkomsel memiliki cakupan jaringan terbesar dari semua penyelenggara
selular di Indonesia, dengan menyediakan cakupan jaringan hingga 95% dari
penduduk Indonesia dan merupakan satu-satunya penyelenggara di Indonesia
yang mencakup seluruh propinsi dan kabupaten serta seluruh kecamatan di
Sumatra, Jawa, dan Bali/Nusa Tenggara. Perusahaan menawarkan GSM Dual
Band (900 & 1800), GPRS, Wi-Fi, EDGE, dan Teknologi 3G yang tidak hanya
membantu komunikasi lewat telepon dan sms, tetapi juga lewat internet maupun
video call.
• Berdasarkan fungsinya manajemennya termasuk umum karena
ditujukan untuk masyarakat luas bukan untuk kalangan terbatas.
• Dari tingkatan dan keterampilan manajemennya termasuk dalam
manajer menengah dimana keterampilan konseptual dan teknis
seimbang.
Saat ini perusahaan tidak hanya berorientasi keuntungan, tapi juga dituntut
untuk memberikan kontribusi yang bersifat sosial. Dalam hal ini Telkomsel juga
turut berpartisipasi dalam aksi sosial seperti sumbangan bantuan bagi korban-
korban bencana alam juga menyediakan tempat rest area atau tempat istirahat di
sepanjang jalur mudik lebaran bagi pengemudi yang lelah saat berkendara jauh.
Untuk melancarkan tujuan-tujuan dari PT Telkom itu sendiri, maka
perusahaan menggunakan strategi-strategi yang dianggap strategis oleh
perusahaan:
 Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak /
Fixed wireline (”FWL”).
Dengan kemajuan teknologi komunikasi secara global, PT.Telkom
dapat mengikuti kemajuan teknologi terebut dengan memberikan
layanan FWL guna memberikan pelayan terbaik bagi konsumennya.
Semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi di era globalsasi maka
perusahaan telekomunikasi sejenis akan bersaing dengan
meningkatkan layanan yang terbaru. Adanya FWL, akan memudahkan
konsumen dalam berkomunikasi dan memperluas pangsa pasar yang
ada.
 Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel
tidak bergerak / fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola
portofolio nirkabel.
Dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi secara global yang
mengedepankan kepraktisan, tepat sekali bagi PT.Telkom untuk
memperkuat dan megembangkan bisnis FWA dan mengelola portofolio
nirkabel. Dengan mengembangkan bisnis tersebut maka konsumen
yang sudah menjadi pelanggan akan merasa puas memakai layanan
PT.Telkom dan mudah untuk menarik konsumen baru dengan berbagai
layanan yang semakin baik.
 Melakukan investasi pada jaringan broadband.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan
broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring,
itulah salah satu cara investasi perusahaan untuk memperluas jaringan
diseluruh Indonesia, karena PT.Telkom memiliki tujuan untuk
mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara
Super Highway.
 Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis
wholesale.
Dengan menggandeng perusahaan kecil maka PT.Telkom dapat
memperluas jaringan komunikasi karena perusahaan tidak perlu
membangun dari awal semuanya. Dengan cara merger, akuisisi akan
lebih efektif dan efisien demi mencapai tujuan perusahaan apabila
dibandingkan dengan memperluas usaha sendiri dari awal
 Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
Dengan layanan elektronik, konsumen perusahaaan dapat secara
praktis melakukan transaksi yang berhubungan dengan pelayanan
perusahaan. Contohnya membayar tagihan telepon akan sangat
memudahkan apabila dapat dilakukan dengan cara transfer
dibandingkan cara lama dengan cara mengantri diteller. Dengan cara
transaksi elektonik, konsumen akan merasakan kepuasan tersendiri
karena bisa mengakses semua layanan dan menggunakan cara
pembayaran elektronik.
 Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
Konsentrasi perusahan sekarang bukan hanya dalam hal
komunikasi saja, banyak sekali layanan baru yang selalu ditawarkan
dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Contohnya
informasi yang berupa iklan-iklan dalam layanan yang berisikan
informasi terbaru dunia global, pengguna juga dapat mengakses segala
macam jenis aplikasi yang berhubungan dengan pendidikan seperti e-
book.
 Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
Komunikasi bersifat global, maka perusahaan sangat dituntut untuk
berhubungan secara global pula. Untuk menyediakan layanan yang
dapat diakses secara global, bukan hanya untuk daerah tertentu saja.
Itulah gunannya komunikasi, untuk itu perusahaan melakukan
investasi internasional dan bekerja sama dengan perusahaan asing
demi menyediakan layanan komunikasi global.
 Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE
(Operational support system, Business support system, Customer
support system and Enterprise relations management).
Pertumbuhan teknologi sangatnya cepat, untuk itu perusahaan
harus peka terhadap perubahan didalam komunikasi, perusahaan juga
harus mampu melihat peluang komunikasi dimasa depan. Selain itu,
perusahaan harus mampu menyediakan layanan yang lebih baik bagi
konsumen untuk mendukung sistem poperasi perusahaan.
 Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
Dengan cara mengevaluasi produk-produk bisnis perusahaan
sehingga perusahaan dapat memfokuskan pada satu jenis usaha tetapi
tetap memiliki diversifikasi usaha.
 Melakukan transformasi budaya perusahaan.
Budaya disetiap perusahaan pasti berbeda, untuk itu sangatlah
penting untuk mentrasformasikan budaya yang ada disebuah
perusahaan. Karena perusahaan tidaklah berdiri sendiri, perusahaan
juga melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan lain dan
budaya di setiap perusahaan yang diajak bekerja sama haruslah
memiliki budaya yang sama sesuai budaya perusahaan, untuk itu
diperlukan transformasi budaya
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT Telkom merupakan korporasi yang bercita cita untuk dapat menjadi
Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Upaya yang dilakukan PT Telkom dalam melaksanakan “TIMES” yakni:
1. Telecomunication. Layanan telekomunikasi yang telah menjangkau
beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha
Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
2. Information. Layanan informasi PT Telkom memiliki karakteristik sebagai
layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang
mencakup Value Added Services dan Managed Application/IT Outsourcing,
e-Payment dan IT enabler Services.
3. Media. Layanan media PT Telkom menawarkan Free To Air (“FTA”) dan
Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
4. Edutainment. Edutainment menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom
menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS
Content, portal dan lain-lain.
5. Services. Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang
berorientasi kepada pelanggan yang sejalan dengan Customer Portfolio
Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise,
Wholesale, dan Internasional.
PT Telkom juga memiliki misi untuk menyediakan layanan TIMES yang
berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif dan bisa menjadi model
pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Dalam menjalankan misinya, Telkom menerapkan etika bisnis dan budaya


perusahaan pada organisasinya, dimana didalamnya terdapat:

1. Sosialisasi dan Upaya Penegakan Etika Bisnis


2. Budaya Perusahaan
3. Nilai-Nilai Perusahaan
Serta PT Telkom memiliki tujuan untuk dapat menciptakan posisi terdepan
dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk
memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015. Adapun strategi-
strategi untuk melancarkan tujuan dari perusahaan, PT Telkom melakukan:

1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak /


Fixed wireline (”FWL”).
2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel
tidak bergerak / fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola
portofolio nirkabel.
3. Melakukan investasi pada jaring’an broadband.
4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis
wholesale.
5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE
(Operational support system, Business support system, Customer
support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

4.2 Saran
PT Telkom merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang
juga sebagai perusahaan BUMN. Seperti kebanyakan permasalahan yang
ada di perusahaan-perusahaan BUMN lainnya, PT Telkom memiliki jumlah
pekerja yang terlampau besar sehingga membuatnya kurang efisien dan
boros dalam anggaran untuk pernggajian pegawainya. Selain itu, sebagai
BUMN, PT Telkom juga relative dibebani dengan beragam peraturan dan
regulasi yang acap kali membuat mereka lamban dalam mengambil
keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat PT
Telkom juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perusabahan pasar.
Dengan demikian, bisa dikatakan pihak Telkom sangat lemah dan
lamban dalam mengambil keputusan sehingga sulit untuk bisa mengambil
keputusan dengan baik, tetapi pemerintah terkadang juga membuat
perusahaan ini tidak bisa bersikap dinamis dan royal dalam perubahan pasar.
Pelayanan Telkom juga seharusnya diperbaiki, karena pengguna Telkom
yang sudah sangatlah banyak, namun tidak diimbangi dengan system
pelayanan yang cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Strategic Management For Educational Management.Bandung:


Alfabeta.
Syihabudhin. 2009. Manajemen Stratejik. Malang: Universitas Negeri Malang
Telkom. (Online), (http://www.telkom.co.id/), diakses pada tanggal 30 November
2013
Wahyudi, Agustinus S. (1996). Manajemen Stratejik: Pengantar Proses Berpikir
Strategik. Grogol: Binarupa Aksara.
_._, (Online), (http://sharaarief.blogspot.com/2012/04/visi-dan-misi-
perusahaan.html), diakses pada tanggal 6 Desember 2013
_._, (Online) (http://id.shvoong.com/business-
management/management/2037796-pondasi-organisasi/), diakses pada
tanggal 6 Desember 2013
_._,(Online) (http://carapedia.com/pengertian_definisi_tujuan_info2100.html),
diakses pada tanggal 6 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai