Tesis
NPM : 20117479011
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil ulangan akhir semester kedua Kelas VII A, B, dan C SMP Budi
Agung Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Kompetensi Dasar Menulis Tahun
Akademik 2016-2017 adalah rata-rata 73. Adapun KKM adalah 68. Jumlah
peserta ulangan 104 dan siswa yang gagal 23. Mungkin kondisi tersebut sama
atau tidak berbeda jauh di sekolah-sekolah swasta lain. Hal ini membuat peneliti
faktornya.
(Speaking) dengan baik, tetapi seorang yang mampu berbicara dengan baik belum
lama, bahkan terkadang untuk memulainya tidak mudah. Bisa jadi siswa yang
kegagalan. Kegagalan menulis juga berkaitan dengan tata bahasa. Ide yang ada
tidak akan disampaikan dengan baik apabila tidak memenuhi syarat gramatikal.
Demikian halnya dengan kosa kata. Tulisan terbentuk dari kata-kata atau frase
dalam struktur kalimat yang benar. Kata-kata yang berulang atau redundant
sebuah usaha sederhana dalam menulis. Tulisan yang awalnya sudah dimulai
dengan baik segera dihapus hanya karena ragu. Setiap menulis selalu dihapus,
menunda-nunda dapat menimbulkan rasa malas dan bahkan tidak jadi menulis.
Kurang fokus merupakan salah satu penyebab dari banyaknya pikiran yang
muncul silih berganti. Fokus merupakan salah satu hal yang dicari penulis agar
dapat berkonsentrasi dengan ide yang telah dibangun sebelumnya. Kurang fokus
juga dapat menyebabkan ide tersebut gagal terbentuk. Sesuatu yang telah ada di
otak menjadi hilang begitu saja karena kurangnya konsentrasi pada tujuan
tersebut.
B. Identifikasi masalah
Jakarta Utara?
Jakarta Utara?
Utara?
menulis?
Peneliti memberi batasan agar penelitian ini dapat lebih terarah dan akurat,
yakni:
sesuai dengan materi pelajaran Bahasa Inggris kelas viii Kurikulum 2013.
D. Rumusan Masalah
Jakarta Utara?
E. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui:
F. Keguanaan Penelitian
Secara praktis, Penulis berharap, untuk peneliti sendiri, penelitian ini akan
relevan.
G. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
penulisan.
Bab ini berisi kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
deskripsi data, uji persyaratan analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari keseluruhan penulisan dan
penelitian yang telah dilakukan disertai dengan saran-saran yang dapat digunakan
A.Landasan Teori
1. Tata Bahasa
Jeffrey Coghill and Stacy Magendanz, dua orang pendiri Perpustakaan dan
Kampus McNeese State University di Lake Charles, Los Angeles (2003:xvi)
mendefinisikan grammar sebagai berikut:
“The grammar of a language is the set of rules that govern its structure. Grammar
determines how words are arranged to form meaningful units.”
“Grammar sebuah bahasa adalah satu kumpulan aturan yang menata bagian
susunannya. Grammar menentukan bagaimana kata-kata disusun dalam
membentuk unit-unit bahasa yang bermakna.”
Sama halnya dengan definisi diatas, Michael Swan (2005:xix), ahli bahasa
yang lebih cenderung memperhatikan Bahasa Inggris asli Inggris (British English)
mendefinisikan grammar seperti dibawah ini:
“The rules that show how words are combined, arranged or changed to show
certain kinds of meaning.”
Selain definisi yang umum seperti diatas, ada beberapa pakar bahasa yang
mendefinisikan Grammar dengan gaya yang berbeda seperti Greenbaum dan
Leech. Leech et al (1982:3) mendefinisikan grammar sebaga
“Reference to the mechanism according to which language works when it
is used to communicate with other people. …..Grammar is a mechanism for
putting words together, but we have said little about sound of meaning.”
“In the concrete sense of the word grammar, a grammar is a book of one or more
volumes. We of course also use grammar for the contents of the book. When we
compare grammars for their coverage and accuracy, we are referring to the
contents of the book: a grammar is a book on grammar, just as a history is a book
on history.”
“Menurut makna konkrit kata Grammar, grammar adalah sebuah buku
yang berisi satu volume atau lebih. Kita juga tentu mengartikan grammar sebagai
isi sebuah buku. Ketika kita membandingkan grammar dengan bahasan dan
kebebenarannya, kita tentu mengacu pada isi dari sebuah buku: jadi Grammar
adalah sebuah buku tentang grammar, seperti halnya sejarah adalah sebuah buku
tentang sejarah.”
Merujuk pada kutipan para pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa Tata
Bahasa ialah aturan-aturan untuk menciptakan unit-unit bahasa yang mengandung
makna dalam kaitannya dengan penggabungan, penyusunan maupun pengubahan
kata atau bunyi kata.
A. Orthography
B. Etymology
C. Syntax
A. ortography
1. Letter (huruf)
2. Word (kata) merupakan rangkaian dari huruf huruf yang membentuk sebuah
arti. Contoh : love, smart.
Monosyllable adalah kata yang terdiri dari satu suku kata saja. Contoh : High,
smart, big, or, tall, clean.
Dissyllable adalah kata yang terdiri dari dua suku kata. Contoh : cra-zy, hap-py,
li-ke, ve-ry.
Trisyllable adalah kata yang terdiri dari tiga suku kata. Contoh : im-por-tant, ex-
pen-sive
Polyssyllable adalah kata yang terdiri dari empat suku kata atau lebih. Contoh : e-
xa-mi-na-tion, a-lo-ca-tion, be-au-ti-ful.
B. etymology
Dari kedelapan jenis kata diatas mempunyai fungsi atau kegunaan masing
masing dalam sebuah kalimat. Apabila terjadi kesalahan dalam penempatannya,
maka akan terjadi kesalahan besar dalam penyusunan kalimat Bahasa Inggris.
C. syntax
Dalam Bahasa Inggris terdapat Delapan Bagian Tata Bahasa ” The Eight
Parts of Speech”, yaitu :
1.Noun(katabenda)
2.Verb(katakerja)
3.Adjective(katasifat)
4.Pronoun(kataganti)
5.Adverb(kataketerangan)
6.Preposition(katadepan)
7.Conjunction(katasambung)
8. Interjection (kata seru)
1. Noun
Adalah kata yang menunjukkan barang atau benda di dunia ini baik
konkrit maupun abstrak.
Contohnya:
Konkrit:
Table (meja)
Dress (baju)
Book, etc – buku, dsb
Abstrak:
God (Tuhan)
News (berita)
Air, etc (Udara), dsb
Cirinya:
1.Mempunyai nama
( rose – mawar, tiger – macan, etc )
Contohnya:
Aktifitas lahiriyah :
Study (belajar)
Eat (makan)
Drink ( minum), dsb.
Aktifitas batiniyah :
Want (ingin)
Think (berfikir)
Love (mencintai), dsb.
Cirinya:
3.Adjective
Adjective (Adj) = Kata Sifat
Adalah kata yang memberi sifat atau keterangan tentang kata benda atau
Noun.
Contohnya:
Hot (panas)
Fresh (segar)
Green (hijau)
Beautiful (cantik)
Clever (pandai)
Big (besar)
Cirinya:
Karena:
Karena:
Contohnya:
I walk slowly.
Saya berjalan perlahan.
Slowly – perlahan = adverb.
Cirinya :
Adverb akan selalu menunjang makna dari kata kerja sehingga posisinya
dekat dengan verb.
Adalah kata yang sering menggantikan kata benda. Tapi tidak selamanya
kata benda diganti kedudukannya.
Contohnya :
Saya I Me My
Kamu You You Your
Kami We Us Our
Mereka They Them Their
Dia pria He Him His
Dia wanita She Her Her
Dia benda/binatang It It Its
Cirinya :
3. Kalau sebagai kepunyaan, maka letaknya di depan benda dan selalu di depan
benda yang dipunyai.
7.Preposition
Contohnya :
In (di)
Beside (di samping)
Over (di atas)
Under (di bawah)
At (pada)
In (di) = preposition
Adalah kata yang menghubungkan satu kata dengan kata yang lainnya,
kalimat dengan kalimat yang lainnya, atau satu kelompok kalimat dengan
kelompok kalimat yang lainnya.
Contohnya :
And (dan)
Or (atau)
But (tapi)
Because (karena)
If (jika)
Though ( walaupun)
Cirinya :
Untuk menentukan kata sambung bisa dilihat dari posisinya di antara kata
atau di antara kalimat.
Adalah kata yang digunakan untuk ungkapan tertentu dengan nada dan
tanda seru.
Contohnya :
Hi ! – hai !
Hello ! – hallo !
Bravo ! – hidup !
Hurrah ! – horee !
Yell ! – yel !
2. The Tenses
( ? ): Do + Subject + V,
Contoh Kalimat :
Rumus :
( + ): Subject + V-2
Contoh Kalimat :
Rumus :
Note :
Rumus:
Contoh Kalimat :
( + ): She is cooking
( ? ): Is she cooking
Present perfect tense adalah bentuk kata kerja yang meyatakan suatu aksi
(action) yang dimulah di masa lalu, dan telah selesai pada waktu tertentu sebelum
detik ini (sekarang).
Present perfect tense dibentuk dari Subject ditambah auxiliary verb seperti
“have” (untuk I, You, They, We) dan “has” (untuk She, He, It) dan ditambah
dengan bentuk kata kerja ke-3 atau “Past Participle” (Baik Irregular verb maupun
regular verb). Dan Selebihnya dapat ditambah Objek kalimat dan Adverb (Kata
keterangan).
Menyatakan tindakan atau peristiwa yang telah selesai dikerjakan pada masa lalu
atau baru dimulai pada masa lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.
Rumus:
Contoh Kalimat :
Rumus:
( + ): S + had + V-3
( ? ): had + S + V-3
Contoh Kalimat :
Rumus:
( + ): S + was/were + Verb-ing
( ? ): was/were + S + Verb-ing
Contoh Kalimat :
Rumus:
Contoh :
Menyatakan peristiwa atau tindakan yang akan sudah selesai pada suatu
waktu pada masa mendatang.
Rumus:
Contoh Kalimat:
Menyatakan peristiwa atau tindakan yang akan sedang terjadi pada suatu
waktu tertentu pada masa mendatang
Rumus:
( + ): S + will be + Verb-ing
( ? ): Will + S + be + Verb-ing
Contoh Kalimat :
Rumus:
Menggunakan would:
( + ): S + would + V-1
( ? ): would + S + V-1
Menggunakan going:
Contoh Kalimat :
Menyatakan peristiwa atau yang akan sedang dilakukan atau akan sedang
terjadi pada masa akan datang ketika berada di masa lalu.
Rumus :
( + ): S + would/should + be + Verb-ing
( ? ): Would/should + S + be + Verb-ing?
Contoh Kalimat:
( ? ): Would he be studying?
Menyatakan peristiwa atau tindakan yang akan telah dilakukan pada masa
lampau
Rumus:
Contoh Kalimat:
Rumus:
Contoh Kalimat:
Rumus:
Contoh Kalimat:
2. Kosa Kata
2.Kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik Kosakata aktif yang
digunakan oleh pembaca dan penulis maupun Kosakata fasif yang digunakan oleh
pembaca dan pendengar.
“Kosakata 1). Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, 2). Kata yang
dikuasai oleh seseorang atau kata-kata yang dipakai oleh segolongan orang dalam
lingkungan yang sama, 3). Daftar sejumlah kata dan frase dari suatu bahasa yang
disusun secara alfabetis disertai batasan dan keterangan”.
Menurut Hurlock (1978: 187) ada dua jenis kosakata yakni kosakata
umum dan kosakata khusus. Kosakata umum terdiri atas kata yang dapat
digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda. Kosakata khusus terdiri atas kata
arti spesifik yang hanya digunakan pada situasi tertentu.
d. Kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada umur yang sama untuk
kata sifat. Kata keterangan yang muncul paling awal dalam kosakata anak,
umumnya adalah ”disini” dan ”dimana”.
2. Kosakata Khusus
Kosakata khusus terdiri dari Kosakata warna, Kosakata jumlah, Kosakata
waktu, Kosakata uang, Kosakata ucapan populer, dan Kosakata sumpah.
a. Kosakata warna. Sebagian besar anak mengetahui nama warna dasar pada
usia 4 tahun. Seberapa mereka akan mempelajari nama warna lainnya
bergantung pada kesempatan belajar dan minat mereka tentang warna.
b. Kosakata jumlah. Dalam skala inteligensi Stanford-Binet, anak yang berusia 5
tahun diharapkan dapat menghitung tiga objek dan diharapkan dapat menghitung
3 objek dan pada usia 6 tahun diharapkan cukup baik memahami kata ”tiga”,
”sembilan”, ”lima” untuk menghitung biji.
c. Kosakata waktu. Biasanya anak yang berusia 6 atau 7 tahun mengetahui arti
pagi, siang, musim panas dan musim hujan.
d. Kosakata uang. Anak yang berumur 4 atau 5 tahun mulai menamai mata uang
logam sesuai dengan ukuran dan warnanya.
e. Kosakata ucapan populer. Kebanyakan anak yang berusia 4 sampai 8 tahun
khusunya anak lelaki menggunakan ucapan populer untuk mengungkapkan emosi
dan kebersamaan dengan kelompok sebaya.
f. Kosakata sumpah. Sumpah, terutama oleh anak digunakan mulai pada usia
sekolah untuk menyatakan bahwa ia sudah besar, menyadari perasan rendah
dirinya, menegaskan kejantanannya dan menarik perhatian.
3.Membaca Pemahaman
1.1.Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar
makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam
Tarigan, 1986:7).
Membaca merupakan kegiatan merespons lambang-lambang tertulis
dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y.
Slamet, 2008:67).
Begitu juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986: 34) bahwa
membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan merespon
pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis.
3.3.Periode Membaca
1.Prabaca
Menurut Burns, dkk. (1996: 224) siswa akan terdorong memahami
keseluruhan materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan
aktivitas prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Tahap-tahap membaca itu tidak sama
prosedurnya. Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca sebab
tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula.
Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk
membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk.
(1996:224) bisa berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun
pertanyaan tujuan. Adapun Moore (1991: 22) menyarankan kepada siswa agar
pada prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang
dilanjutkan dengan menyusun pertanyaan. Leo (1994: 5) mempertegas pendapat
Moore bahwa sebelum kegiatan membaca, siswa mensurvei judul bab supaya bisa
mengembangkan membaca secara efektif ,dan bisa mengatur waktunya secara
fleksibel.
2.Saat baca
Aktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca.
Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengatahuan baru dari kegiatan
membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan berusaha secara
maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi. Burns, dkk.
(1996:229-236) mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat
digunakan pada saat-baca untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan
aktivitas yang dimaksud meliputi strategi matakognitif, prosedur cloes dan
pertanyaan penuntun. Sedangkan Leo (1994: 8) lebih menekankan pada kegiatan
membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau
membuat ikhtisar bacaan tersebut.
3.Sesudah baca
Sesuai dengan judul penelitia ini, yakni Pengaruh Penguasaan Tata bahasa
dan Pemahaman Membaca terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa
SMP Swasta di Kecamatan Penjaringan _ Jakarta Utara, maka variable-variabel
adalah sebagai berikut:
1.Varibel Penguasaan Tata Bahasa (X1) dan Variable Pemahaman Membaca (X2)
bersama-sama berpengaruh terhadap Variable Kemampuan Menulis Bahasa
Inggris(Y).
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
November Desember
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan
1 x x
Proposal
Persetujuan
2 x
instrumen
3 Ijin penelitian x
Uji Coba
4 x
Insttrumen
Laporan Hasil
5 Uji Coba x
Instrumen
Penyebaran
6 x
Instrumen
Pengumppulan
7 x
Instrumen
8 Analisis Data x
Penyelesaian
9 x
Tesis
Persiapan
10
Sidang
11 Sidang Tesis
B. Metode Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang bersekolah di
SMP swasta Kecamatan Penjaringan-Jakarta Utara tahun ajar 2016-2017. Jumlah
SMP swasta di Kecamatan Penjaringan –Jakarta Utara ada 22 (dua puluh dua)
sekoalah, yakni:
1.SMP Al-Mutaqin
2. SMPBudhidaya
3. SMPBudiAgung
4. SMPChandraKusuma
5. SMPDarmaSatria
6. SMPDharmaSuci
7. SMPDiakonia
8. SMPGenesareth
9. SMPHarapanZaman
10. SMP IPEKA Pluit
11.SMPK Penabur
12. SMPK .Yusuf
13. SMP Methodist
14. SMP Nazaret
15. SMP Permai
16. SMP PermataIndah
17. SMP PluitRaya
18. SMP PusakaAbadi
19. SMP SaintNicolas
20. SMP Stella Maris
2. Sampel Penelitian
Hal ini sesuai dengan pendapat Hadi (2003:73), yang mengatakan bahwa
tidak ada aturan yang jelas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk
penelitian, tetapi cara ini menunjukkan adanya sampling acak sederhana dan
proporsional.
Dari pernyataan di atas, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII SMP Budi Agung ( 120 siswa) , siswa kelas VIII SMP Methodist Jakarta
Utara (155 siswa), dan siswa kelas VIII SMP Pusaka Abadi (238) siswa.
Untuk memperoleh data diperlukan metode agar data yang didapat atau
diperoleh relevan atau ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
Arikunto (2006:32) menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Data dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, dan metode pengumpulan
datanya adalah sebagai berikut:
Adapun bobot skor adalah 1 (satu) untuk satu item soal yang dijawab
dengan benar pada bagian tatabahasa dan membaca pemahaman serta 5 maksimal
untuk bagian menulis.
a. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dinyatakan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Sumber Data Penelitian
Teknik
Variabel
Pengumpulan Data
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu varibel bebas
atau independen dan variabel terikat atau dependen. Yang termasuk dalam
variabel independen (variabel yang menyebabkan terjadi suatu atau variabel yang
mempengaruhi) yaitu:
1. Penguasaan Tatabahasa siswa sebagai variabel bebas pertama (X1),
F. Instrumen Penelitian
Uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang masih mentah dilakukan untuk
mengecek konsistensi alat ukur dan validitas dari masing-masing kuesioner.
Untuk memperoleh hasil perhitungan yang akurat, proses perhitungan
menggunakan komputer sebagai berikut.
a.Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Y = c + b1X1 + b2X2
Penjelasan:
Y = Kemampuan Menulis
c = Konstanta
X2 = Pemahaman Membaca
I. Pengujian Hipotesis
H1 : B1 = 0
Kriteria Uji:
Jika hipotesis nol ditolak, berarti yang diuji berpengaruh terhadap variabel
terikat. Sebaliknya jika hipotesis nol diterima, maka variabel bebas yang diuji
tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Mekanisme yang digunakan untuk
menguji koefisien korelasi serentak adalah:
Ho : Bl = B2
H1 : B1= B2
KriteriaUji:
Jika hipotesis nol ditolak berarti minimal ada satu variabel bebas yang
diteliti berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika hipotesis nol
diterima, berarti secara bersama-sama variabel bebas yang diteliti tidak bisa
menjelaskan variabel peubah terikat.