A. Metode Pengeringan
Pengeringan bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
penjemuran(drying), pengeringan buatan menggunakan alat pengering (dehydration)
dan pengeringan secara pembekuan (freeze drying)
1. Penjemuran
Penjemuran adalah pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara
langsung sebagai energi panas. Penjemuran memerlukan tempat pengeringan yang
luas, waktu pengeringan yang lama dan waktu pengeringan bahan yang dikeringkan
tergantung pada cuaca. Contohnya pada pengeringan labu kuning, pengeringan
tersebut dilakukan selama 4-6 hari (tergantung pada cuaca)3
2. Pengeringan Buatan(dehydration)
Pengeringan buatan adalah pengeringan dengan menggunakan alat pengering,
suhu kelembaban udara, kecepatan pengaliran udara dan waktu pengeringan dapat
diatur dan di awasi. Pengeringan buatan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
pengeringan adiabatic dan pengeringan isothermik.
a. Pengeringan adiabatic adalah pengeringan dimana panas dibawa ke alat
pengering oleh udara panas. Udara panas ini akan memberikan panas pada
bahan pangan yang akan dikeringkan dan mengangkut uap air yang dikeluarkan
oleh bahan.
b. Pengeringan isotermik adalah pengeringan dimana bahan yang akan
dikeringkan berhubungan langsung dengan lembaran (pelat logam yang panas).
3. Pengeringan secara pembekuan (Freeze Drying)
Pada freeze drying, bahan terlebih dahulu dibekukan dan air dikeluarkan dari
bahan secara sublimasi, jadi prosesnya adalah perubahan dari bahan padat menjadi
uap dan proses ini dilakukan dalam keadaan vakum (tekanan lebih kecil dari 4
mmHg). Suhu yang digunakan pada freeze drying adalah sekitar -10o F (-12,2o C)
oleh karena itu dengan cara ini bahan pangan akan terhindar dari kerusakan kimiawi
dan mikrobiologi.
Hal ini menyebabkan bahan pangan kering mempunyai citarasa yang tetap
dan daya rehidratasi yang baik serta nilai gizi yang tetap. Namun proses ini
biayanya mahal. Pada pengeringan beku, uap air disublimasikan keluar dari bahan
pangan beku. Struktur bahan pangan dipertahankan dengan baik pada kondisi ini.
Suhu dan tekanan yang sesuai harus dipersiapkan dalam alat pengering untuk
menjamin terjadinya proses sublimasi(Earle : 1969)
Jenis-jenis pengeringan:
a. Penjemuran (sun drying)
hot-air dryer 7
d. Pengeringan kabinet (cabinet drying)
Metode menggunakan alat pengering untuk sistem batch dengan proses
pengeringan dilakukan pada suhu konstan. alat pengering ini biasanya
digunakan untuk pengembangan produk baru sebelum diproduksi skala besar. 6
Pengering cabinet merupakan pengering paling murah pembuatannya, mudah
pemeliharaannya, dan sangat luwes penggunaannya. umumnyadi gunakan untuk
penelitian dehidrasi sayuran dan buah-buahan di dalam laboratorium dan dalam
skala kecil serta digunakan secara komersial yang bersifat musiman. 4
l. Pengeringan-pembekuan (dehydrofreezing)
Hasil kombinasi pengeringan dan pembekuan. kualitas bahan pangan yang
dikeringkan dengan metode ini memiliki kualitas yang setara dengan bahan
pangan yang dibekukan. teknik pengeringan-pembekuan telah di terapkan pada
pengawetan buah-buahan.
B. MEKANISME PENGERINGAN13
Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang berlangsung secara
simultan, yaitu :
1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di
permukaan benda padat
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi,
konveksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh
temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas
permukaan kontak dengan udara dan tekanan. Proses ini merupakan proses penting
selama tahap awal pengeringan ketika air tidak terikat dihilangkan. Penguapan
yang terjadi pada permukaan padatan dikendalikan oleh peristiwa difusi uap dari
permukaan padatan ke lingkungan melalui lapisan film tipis udara.
b. Capillary flow
Cairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan kapilaritas. Pergerakan ini terjadi
bila equilibrium moisture content berada di atas titik jenuh atmosferik.
Contoh: pada pengeringan tanah, pasir, dll. Benda padat basah yang diletakkan
dalam aliran gas kontinyu akan kehilangan kandungan air sampai suatu saat
tekanan uap air di dalam padatan sama dengan tekanan parsial uap air dalam
gas. Keadaan ini disebut equilibrium dan kandungan air yang berada dalam
padatan disebut equilibrium moisture content. Pada kesetimbangan,
penghilangan air tidak akan terjadi lagi kecuali apabila material diletakkan pada
lingkungan (gas) dengan relative humidity yang lebih rendah (tekanan parsial
uap air yang lebih rendah).
Mekanisme kerja
a. Menyiapkan bahan bakar pada tangki .
b. Memasukan bahan yang akan dikeringkan ke dalam Box.
c. Mengalirkan bahan bakar ditengki menuju kompor dengan membuka kran bahan bakar.
d. Menyalakan Burner dengan korek api.
e. Setelah api didalam kompor/Burner membesar / kemudian menghidupkan motor listrik.
f. Motor listrik akan memutar Blower sehingga akan menghembuskan udar panas kebox
dryer.
g. Pada saat proses berlangsung bahan perlu dibolak-balik supaya pengeringannya merata.
h. Setelah selesai proses pengeringan kran bahan bakar di tutup supaya tidak mengalir kan
minyak tanah / bahan bakar ke kompor (Burner).
i. Setelah api diburner mengecil, mematikan blower dengan mematikan motor listrik.
j. Mengeluarkan bahan melalui pintu pengeluaran.
Bagian-bagian dari kiln Drying , yaitu :
a. Pintu Utama umumnya terbuat dari aluminium frame dengan dinding aluminium
corrugated, dan lapisan insulasi (glasswool atau rockwool)
b. Heat Exchanger, berfungsi sebagai penukar panas terbuat dari sejumlah pipa sirip
atau finned tube yang didalamnya mengalir uap panas (steam), air panas, atau Oli panas
(thermal oil) sebagai media pengahantar panas dari boiler ke heat exchanger.
c. Damper fungsinya adalah membuang kelebihan kadar air udara didalam ruangan
kiln dry, berbentuk persegi 500x500mm atau silinder dia.500 didalamnya ada flap yang
dapat membuka dan menutup digerakkan oleh servomotor.
d. Fan fungsinya adalah mengalirkan udara panas dalam kiln dry agar dapat mengalir
melalui celah-celah tumpukan kayu (stacking). Ukuran fan umumnya 800mm, 900mm,
1000mm dan 1200mm terbuat dari aluminium cor.
e. Subceiling, adalah pembatas antara ruang fan dan stacking kayu
f. Spray System, adalah untuk menambah kelembaban udara dalam ruang KD media
yang di spray dapat berupa air dingin/panas atau uap jenuh (saturated steam).
g. Door Carriage, pengungkit pintu. Pintu yang di-ungkit akan menempel pada carriage
ini dan di geser untuk membuka ruangan KD
h. Pintu Kontrol , terletak dibelakang KD berukuran kecil 700x900mm cukup untuk
dialalui tubuh manusia untuk kontrol dalam ruang KD
i. Aparatus inlet steam , terdiri dari valve (globe), strainer, aktuator valve, dan valve
j. Pipa inlet steam, pipa inlet menuju heat exchanger
k. Header, adalah pipa pengumpul inlet steam dari boiler masuk kedalam header ini,
kemudian dari header dengan pipa yang lebih kecil menuju masing-masing KD.
l. Kontrol, panel kontrol yang berfungsi memonitor temperatur, kelembaban udara,
dan kadar air kayu di dalam ruang KD.