Anda di halaman 1dari 8

2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

Skip to navigation

"Bondan Punya Cerita"

"Yang pasti di dunia ini adalah ketidak pastian. Namun ada


satu yang pasti yakni kepastian Allah SWT"

June 24, 2013

Cara Pembuatan Obat Hewan

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

CARA PEMBUATAN OBAT HEWAN YANG BAIK (CPOHB)

KELOMPOK 6

PKH A 2010

Syarofina P. 105130100111005

Yesy Vita A. 105130100111012

BondanMaulana 105130100111037

Ida Trisna S. 105130104111003

Sukarno Wahyu 105130100111025


https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 1/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

ZaadinFaaris N. 105130101111006

PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kesehatan hewan ataupun dunia veteriner, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan
hewan dan segala penyakit-penyakitnya. Dunia kesehatan, sangat erat kaitannya dengan adanya penyakit,
karena bila hewan terkena penyakit maka dibutuhkan pengobatan agar hewan dapat sehat kembali, serta
tidak membahayakan atau menularkan penyakitnya pada hewan lain atau manusia. Pengobatan yang
diberikan untuk hewan bukan menggunakan sembarang obat, namun menggunakan obat khusus untuk
penggunaan pada hewan.

Dalam obat hewan, komposisinya mungkin ada yang sama dengan obat bagi manusia, namun ada pula yang
berkomposisi khusus untuk penggunaan dalam veteriner. Hal ini perlu diperhatikan, selain harus
memperhatikan dosis yang diberikan agar dapat efektif dalam penyembuhan penyakit. Dalam pembuatan
obat hewan pun harus benar-benar memenuhi aturan agar dihasilkan obat hewan yang memenuhi standar
mutu, layak, dan aman.

Seperti halnya dalam dunia kedokteran manusia yang menggunakan aturan pembuatan obat, yaitu CPOB
atau Cara Pembuatan Obat yang Baik, dalam dunia veteriner juga diterbitkan aturan tertentu dalam
pembuatan obat hewan yaitu CPOHB atau Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik. Tujuan dibuatnya
peraturan ini adalah agar menghasilkan obat hewan yang aman, layak dan berkualitas.Oleh karena itu
penyusunakan menjelaskan CPOHB atau Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik.

1.2. Tujuan

1.2.1. Untukmengetahui CPOHB

1.2.2. Untukmengetahuitujuanpenerapan CPOHB

1.2.3. Untukmengetahuimanfaatpenerapan CPOHB

1.2.4. Untukmengetahuiperan BBPMSOH dalamperedaranobathewan

https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 2/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

1.2.5. Untukmengetahuipenerapan CPOHB dalam industry obathewan

1.3. RumusanMasalah

1.3.1. Apa yang dimaksud CPOHB?

1.3.2. Apatujuanpenerapan CPOHB?

1.3.3. Apamanfaat yang diperolehdaripenerapan CPOHB?

1.3.4. Bagaimanaperanan BBPMSOH dalamperedaranobathewan?

1.3.5. Bagaimanapenerapan CPOHB dalam industry obathewan?

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. CPOHB atau Cara PembuatanObatHewan yang Baik

Obat hewan sekarang ini telah banyak dipergunakan sehingga seperti halnya pembuatan obat untuk manusia,
pembuatan obat untuk hewan pun memiliki peraturan tersendiri, dengan adanya tuntunan yaitu CPOHB
(Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik). Adanya tuntunan tersebut bertujuan untuk mengatur seluruh
proses produksi dan kontrol kualitas obat hewan secara baik dan benar sehingga dihasilkan suatu produk
akhir obat hewan yang aman dan berkualitas.

Hal tersebut didasari oleh peraturan pemerintahan RI Nomor 78 Tahun 1992 Tentang Obat Hewan,
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 466 Tahun 1999 Tentang Pedoman CPOHB, Keputusan Direktur
Jenderal Bina Produksi Peternakan Nomor 247 Departemen Pertanian Tahun 1999 tentang petunjuk
Operasional Penerapan CPOHB dan Farmakope Obat Hewan Indonesia.

CPOHB bertujuan agar sifat serta mutu obat hewan yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan atau standar
mutu yang ditetapkan. Pemerintah sendiri telah menargetkan seluruh produsen obat hewan dalam negeri
harus memiliki sertifikat CPOHB. Penerapan CPOHB sangat menguntungkan bagi produsen maupun
konsumen. Bagi produsen efisiensi dan iklim akan jauh lebih baik,sementara bagi konsumen adanya jaminan
kualitas produk yang konsisten yang akan meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan.

1. B. TujuanPenerapan CPOHB

CPOHB merupakan salah satu rambu pengaman dan sebagai salah satu bentuk sistem pengawasan kualitas
secara dini sejak produksi.Sistim produksi dirancang untuk menjamin obat hewan yang diproduksi dengan
mutu dan jumlah yang benar sesuai dengan SOP. CPOHB diterapkan untuk memperoleh jaminan mutu obat
https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 3/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

hewan sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing obat hewan produk dalam negeri. Mutu obat
hewan tergantung dari bahan awal,cara produksi, cara pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan
personalia serta terkendalinya cara produksi dan pemantauannya. Bahan awal dari obat hewan harus
mempunyai ketentuan dengan penandaan Master Seed Virus/Bakteri harus jelas. Setiap kiriman bahan awal
harus ditimbang dan diperiksa kondisi fisik (kemasan, kebocoran dan kerusakan). Penyimpanan bahan awal
harus sesuai dengan aturan dengan dilihat daru suhu dan kondisi ruang penyimapanan. Bahan awal yang
dikeluarkan harus ditimbang terlebih dahuluoleh petugas yang berwenang. Pemasukan, pengeluaran serta
sisa bahan awal harus tercatat, dan harus ada juga sertifikat analisa dari bahan awal.

Bangunan serta lokasi yang digunakan dalam pembuatan obat hewan juga perlu aturan untuk menjaga
kualitas dari obat hewan. Lokasi serta bangunan harus terhindar dari pencemaran udara,air dan debu.
Gedung yang digunakan harus terlindung dari pengaruh cuaca,banjir, rembesan air dan bersarangnya
binatang pengganggu dan berbagai persyaratan lainnya. Kriteria bagi bangunan yang digunakan antara lain
untuk ruang administrasi, gudang bahan awal,ruang produksi, ruang pengujian mutu,ruang pencucian dan
sterilisasi peralatan gelas, gudang produk jadi, stasiun LPG, Generator Set, pengolahan air bersih,pengolahan
limbah serta kandang hewan percobaan. Pengaturan ruangan dengan perancangan bangunan dan penataan
ruangan mencegah terjadinya campur terhadap produk, memisahkan pengolahan antara produk biologik dan
farmasetik, memisahkan ruangan untuk penyimpanan bahan awal,bahan dan alat kebersihan, produksi,
pengujian mutu dan gudang produk jadi dan lain sebagainya.

Peralatan yang digunakan antara lain peralatan utama menurut jenis, spesifikasi, jumlah, pemasangan,
penempatan, pemeliharaan, kalibrasi. Jumlahnya sesuai kebutuhan dengan kualifikasi pendidikan formal,
pelatihan training (produksi,CPOHB),workshop, kesehatan program pemeriksaan kesehatan dan loyalitas.

Sanitasi serta higiene perlu diperhatikan dalam penerapan CPOHB. Sanitasi dan higiene antara lain meliputi
personalia (program pemeriksaan kesehatan karyawan),bangunan terdiri dari bahan dan bentuk bangunan
serta mudah tidaknya dalam pembersihan dan desinfieksi, peralatan dilihat dari mudah tidaknya
dibersihkan,desinfeksi dan disterilkan, bahan produksi perlu diperhatikan terutama Seed Vaksin jangan
sampai terlepas keluar lingkungan pabrik dan lain-lain.

Jenis produk antara lain produk biologik, vaksin bakteri aktif,inaktif, antigen dan antisera. Vaksin virus antara
lain vaksin virus aktin, inaktif dan antigen antisera. Produk farmasetik dan premiks antara lain steril dan
infuse serta non steril (oral, topikal, salep dan lain-lain).

Persyaratan yang diperlukan untuk pembuatan obat hewan yang baik seperti tugas lain produksi, proses
produksi, pengawasan umum, inspeksi internal, tindak lanjut bahkan juga penanganan hasil pengamatan,
keluhan dan penarikan kembali obat hewan yang beredar serta dokumentasi serta alur penerbitan sertifikat
CPOHB.

1. C. Manfaat penerapan CPOHB

CPOHB yang diterapkan dengan baik akan memberikan manfaat bagi produksi serta konsumen itu sendiri.
Manfaat CPOHB yang diterapkan dengan baik antara lain

1. Jaminan kualitas

CPOHB telah mengatur setiap produk yang dibuat harus sudah melewati bagian Quality Control. Bagian ini
yang melakukan pengujian mutu terkait standar potensi dan kemanan obat baik dilaboratorium maupun
peternakan komersial. Ketentuan ini menyantuh setiap hal yang berkaitan dengan produk termasuk
didalamnya bahan baku, proses produksi dan produk jadi. Jaminan kualitas juga terkait dengan model
distribusi obat hingga konsumen, dimana distribusi harus bisa menjaga kualitas obat sama seperti ketika di
pabrik. Penerapan SOP akan menghindari variasi dalam proses produksi sehingga proses produksi antara

https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 4/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

satu nomor batch obat dengan nomor batch yang lain sama. Manfaatnya kualitas yang dihasilkan seragam,
sehingga peternak tidak perlu khawatir terjadinya perbedaan kualitas obat yang dibeli dalam waktu yang
berbeda.

1. Jaminan pelayanan

Pencantuman keterangan yang jelas mengenai indikasi ,komposisi obat, aturan pakai, kadaluarsa hingga cara
penyimpanan termasuk dalam jaminan pelayanan. Hal tersebut ditujukan agar peternak memiliki panduan
dalam menggunakan obat. Pelayanan purna jual berupa service dan konsultasi teknis mengenai produk dan
teknis peternakan.

1. D. Peran BBPMSOH dalam beredarnya Obat Hewan

Obat hewan yang beredar dalam masyarakat perlu dijamin mutunya dengan melakukan pengawasan, obat
hewan yang akan diproduksi dan diedarkan harus didaftar dan diuji mutunya. Sehingga semua obat hewan
yang akan diedarkan di dalam wilayah Republik Indonesia harus mendapatkan nomor pendaftaran.

Nomor pendaftaran semua obat hewan yang akan diedarkan dapat didapatkan melalui persyaratan yang
ada,minimal dapat memenuhi persyaratan pengujian mutu obat hewan. Pengujian mutu obat hewan
dilakukan di Balai Besar Pengujian Mutu Obat Hewan (BBPMSOH), yang berada di Gunungsindur, Bogor.
BBPMSOH di negara lain dikenal sebagai National Veterinary Drug Assay Laboratory (NVDAL).BBPMSOH
adalah satu-satunya laboratorium di Indonesia yang mempunyai wewenang untuk melakukan pengujian
mutu dan sertifikasi obat hewan.Pengujian mutu obat hewan dilaksanakan di BBPMSOH sesuai dengan SK
Menteri Pertanian nomor 328/Kpts/TN.260/4/1985 tentang Pengoperasian Laboratorium Pengujian Obat
Hewan di Gunung sindur, Bogor.

Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) adalah satu-satunya institusi
pemerintah Indonesia yang mempunyai wewenang melakukan pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan
yang beredar di Indonesia. BBPMSOH merupakan salah satu unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. BBPMSOH mempunyai
wewenang untuk melakukan pengujian mutu obat hewan dan penerbitan sertifikat hasil pengujian mutu obat
hewan yang telah memenuhi persyaratan mutu baik obat hewan obat hewan yang diedarkan di dalam negeri
maupun untuk dijual keluar negeri. Sertifikat hasil dari pengujian tersebut sangat dibutuhkan dalam
penjaminan mutu obat hewan Indonesia yang akandi expor ke luar negeri.BBPMSOH juga berperan dalam
pembinaan teknis kepada produsen obat hewan untuk meningkatkan jaminan mutu obat hewan produksi
dalam negeri.

1. E. Penerapan Cara PembuatanObatHewan yang BaikdalamIndustriObatHewan

Penerapan CPOHB dalam industry obat hewan sangat diperlukan. Sebab dalam industry obat hewan,
terutama yang skala besar, tentunya pemasaran obat sudah skala besar pula sehingga sangat banyak
konsumen yang akan menggunakan obat dari industry tersebut. Dalam penerapan CPOHB, sangat dikaitkan
dengan SOP atau Standar Operasional Prosedur yang juga mengatur tentang kehigienisan proses pembuatan
sekaligus operator maupun pekerjanya.

Penerapan CPOHB dalam industry obathewan, sekurang-kurangnyamencakuphal-halberikutini.

1. Produkdan Proses Produksi

https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 5/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

Dalam aspek ini, pelaku industry obat hewan diharapkan dapat mengacu kestandar nasional yaitu dari
Farmakope Indonesia (FI )dan Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI) .Serta diharapkan dapat mengacu pada
standar internasional yaitu US Pharmacopeia (USP), British Pharmacopeia (BIP), dan Office International des
Epizooties (OIE).Aspek yang dilihat yaitu mulai dari bahan baku obat hewan, proses produksi, hingga menjadi
produk obat yang sudah jadi. Produk dan proses produksi obat ini merupakan poin yang terpenting dalam
penerapan CPOHB, guna menghasilkan obat hewan yang aman dan berkualitas. Bahan baku yang digunakan,
harus melalui seleksi yang ketat terhadap supplier bahan, dan diaudit atau evaluasi secara berkala agar
kualitasnya tetap terjaga. Hal ini berlangsung pula selama proses produksi yang harus diawasi secara ketat
serta melakukan evaluasi secara berkala pada setiap komponen yang terlibat dalam pembuatannnya. Hal ini
dapat dituangkan dalam SOP (Standard Operational Procedure) industry obat hewan yang bersangkutan untuk
dapat dijadikan pedoman menekan variasi proses produksi obat agar dapat menyetarakan seluruh kualitas
produk obat hewan jadi. Penerapan system dan teknologi modern serta pengembangan dalam ruang
produksi untuk menunjang kualitas produk dan proses produksi juga sangat dibutuhkan mengingat pesatnya
perkembangan kebutuhan obat hewan saat ini.

1. Pekerja

Aspek pekerja yaitu dengan menerapkan prosedur sanitasi dan hygiene personal yang baik serta pengecekan
kesehatan karyawan secara berkala agar tidak ada atau minimal kontaminasi pada produk obat yang
dihasilkan sehingga aman dan berkualitas. Hal ini dikarenakan pekerja di bagian pembuatan vaksin dan obat
lain yang berkaitan dengan virus yang dilemahkan, tetap mengandung potensi bahaya bagi pekerja. Selain itu
diterapkan peningkatan kompetensi pekerja melalui perbaharuan pengetahuan dan kemampuan baik hardskill
(teknis) maupun dari segi softskill (sikap dan motivasi diri) harus selalu dilakukan agar pengetahuan
mengenai hal-hal yang baru dalam system CPOHB dapat diketahui dan diterapkan oleh pekerja. Cara-
caranya adalah dengan melakukan atau mengikuti kegiatan seminar yang berkaitan dengan CPOHB atau
dengan melakukan training atau secara berkala untuk pekerja sebagai sarana pembelajaran, dengan pemateri
internal perusahaan maupun dari kalangan luar yang berkompeten dalam bidang ini. Program ini dapat
dijalankan dengan ditunjang oleh system kerja yang berbasis Total Quality Management (TQM) yang dimaksud
kan untuk dijalankan oleh seluruh karyawan tanpa terkecuali yakni dari kepemimpinan perusahaan hingga
seluruh karyawan agar dapat meningkatkan efektivitas kerja dan efisiensi waktu.

1. Lingkungan

Aspek lingkungan ini ditujukan untuk kelestarian lingkungan disekitar industry serta masyarakat di sekitar
industry berada. Tujuannya untuk tetap mempertahankan kelestarian lingkungan serta mewujudkan kondisi
masyarakat di sekitar industry agar tetap nyaman dan tenang walaupun dengan adanya perusahaan.
Program yang harus dijalankan antara lain dapat diatur dalam SOP Sanitasi dan pengaturan pembuangan
limbah agar tidak mencemari lingkungan dan menghasilkan produksi yang bersih. Hal yang dapat
diterapkan adalah produksi bersih, InstalasiPengolahan Air limbah (IPAL),danBaku Mutu Air Limbah (BMAL).

1. InspeksiDiri

Inspeksi diri berkala dapat dilakukan melalui audit internal yang dilakukan untuk mengevaluasi setiap lini
atau poindalam proses produksi. Tujuannya untuk melaksanakan CPOHB dengan baik, mengetahui
gambaran keberhasilan pelaksanaan CPOHB dalam perusahaan, serta untuk mengetahui kekurangan dan
memberikan masukan agar CPOHB bias diterapkan lebih baik lagi.

https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 6/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"

1. DokumentasidanPenangananKeluhan

Setiap proses produksi yang berlangsung, bahan baku, dan produk obat hewan jadi yang dihasilkan selaluter
dokumentasi. Hal ini bertujuan agar produk obat hewan yang dihasilkan selalu berkualitas, aman, dan
terstandarisasi. Selain itu, bila ada complain atau keluhan konsumen dapat ditangani dan ditelusuri dengan
cepat dan mudah karena ada dokumentasi yang sudahdibuat, jadi penanganan keluhan dapat diatasi cepat
dan tepat.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik) bertujuan untuk mengatur seluruh proses produksi dan
kontrol kualitas obat hewan secara baik dan benar sehingga dihasilkan suatu produk akhir obat hewan yang
aman dan berkualitas.Sistim produksi dirancang untuk menjamin obat hewan yang diproduksi dengan mutu
dan jumlah yang benar sesuai dengan SOP.Sanitasi serta higiene perlu diperhatikan dalam penerapan
CPOHB.Manfaat CPOHB yang diterapkan dengan baik antara lain adanya jaminan kualitas dan jaminan
pelayanan. Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) adalah satu-satunya institusi
pemerintah Indonesia yang mempunyai wewenang melakukan pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan
yang beredar di Indonesia, sertadalam pembinaan teknis kepada produsen obat hewan untuk meningkatkan
jaminan mutu obat hewan produksi dalam negeri.Penerapan CPOHB dalam industry obat hewan, sekurang-
kurangnya mencakup 5 hal yaitu produk dan proses produksi, pekerja, lingkungan, inspeksi diri,
dokumentasi dan pelayanan keluhan.

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Obat Hewan Indonesia. 2001. Setengah Abad AyamRas di Indonesia – Chicken
Industry.AsosiasiObatHewan Indonesia.

Bartens, K. 2000. PengantarEtikaBisnis. Kanisius. Yogyakarta

KeputusanMenteriPertanianNOMOR302/Kpts/KP.150/6/2003TentangPembentukanPanitiaPenilai Cara
PembuatanObatHewan Yang Baik (CPOHB)

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. 2000. Pusat Penelitian Peternakan Badan Litbang Pertanian,
Departemen Pertanian.

https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 7/8
2/8/2018 Cara Pembuatan Obat Hewan | "Bondan Punya Cerita"
Advertisements

Report this ad

Report this ad
Ilmiah Bro :D 0 Comments

Create a free website or blog at WordPress.com.

https://bondanmaulana1992.wordpress.com/2013/06/24/cara-pembuatan-obat-hewan/ 8/8

Anda mungkin juga menyukai