SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI
Disusun Oleh:
AGUS PUTRA
ERA1D012036
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendapatkan dukungan penuh dari orang tua baik moral maupun materil yang
tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai
adalah lembaga pendidikan yang formal yaitu sekolah. Sekolah merupakan tempat
juga banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan
pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka. Hal ini disebabkan oleh
di luar sekolah.
1
2
dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tidak hanya menyampaikan ilmu
mengajar ini tugas guru adalah juga memberika bimbingan kepada anak didiknya.
Pemperian bantuan kepada anak didik ini dipandang penting agar mereka dapat
yang berharga dari keputusan yang diambilnya. Upaya ini dilakukan dengan
dilakukan secara terencana, termasuk menggali segala hal yang berkaitan dengan
Mutu pendidikan sangat erat kaitannya dengan mutu infut dalam hal ini
adalah siswa, karena siswa disini merupakan titik pusat proses belajar mengajar.
Oleh karena itu dalam meningkatkan mutu pendidikan maka harus diikuti pula
peningkatan mutu siswa dalam proses belajar yang diikutinya. Proses belajar
adalah proses di mana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat, juga
mutlak yang tidak bisa ditawar lagi, perkembangan pendidikan juga harus sejalan
dengan tuntunan pembangunan setahap demi setahap. Maka dari itu, dalam proses
pembelajaran yang diikuti oleh siswa dituntut harus disiplin, dalam artian siswa
harus menjalani seluruh kegiatan dalam belajar dengan teratur dan terarah
3
Cara belajar yang baik adalah dengan adanya keteraturan, yaitu siswa teratur
dalam belajar, teratur membaca materi pelajaran, serta teratur dalam menyiapkan
tata tertib yang ada di lingkungannya. Disiplin merupakan sikap yang menepati
diterapkan. Dengan adanya sikap disiplin dalam belajar, siswa akan menjadi
termotivasi dan terbiasa dalam menjalani proses belajar tanpa harus disuruh atau
motivasi belajar siswa, keseriusan belajar dan daya tangkap siswa terhadap materi
belajar siswa sewaktu di rumah, hal ini juga mempengaruhi pemahaman siswa
melakukan hal yang benar untuk memperoleh perasaan nyaman yang hakiki saat
Disiplin tidak sama dengan hukuman. Hukuman adalah sesuatu yang menyakitkan
atau menghina yang dilakukan orang yang lebih berkuasa kepada orang yang
hukuman, menantang orang dewasa atau penyenang orang dari pada memilih
pendidikan dan yang dituruti orangtua saat ini mengandalkan modifikasi prilaku
atau hukuman dan imbalan. Salah satu upaya sekolah dalam mengajarkan perilaku
tata tertib sekolah. Hapsari, (2009:42) menjelaskan bahwa ‘Tata tertib sekolah
oleh seluruh siswa agar proses belajar mengaja berlangsung dengan lancar.
mudah, diperlukan pembiasaan yang konsisten pada siswa sejak siswa mulai
dengan sendirinya, jika setiap individu berdisiplin maka tata tertib di sekolah akan
terwujud”.
disiplin dalam belajar bukanlah perkara yang mudah. Di sekolah, guru berusaha
untuk dapat menegakkan peraturan atau tata tertib yang disusun sedemikian rupa
untuk dapat membatu pembentukan sikap disiplin belajar dalam diri siswa.
Dengan adanya peraturan sekolah yang wajib ditaati oleh seluruh siswa, maka
diharapkan dapat memberikan dampak pada pembentukan disiplin pada diri siswa,
sehingga dalam sikap disiplin tersebut dapat diaplikasikan siswa dalam setiap
kegiatan yang diikutinya, terutama sekolah untuk meraih prestasi belajar yang
Setelah lulus dari dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) siswa akan
Atas (SMA). Ditingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA), saat siswa sampai
pada kelas XI maka umumnya siswa akan dibagi dalam dua jurusan. Jurusan yang
Pengetahuan Alam (IPA) dan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berbicara
tentang kedua jurusan tersebut, memang tidak dapat dilepaskan tentang perilaku
yang dimiliki siswa dari kedua jurusan tersebut, dan yang peling menonjol tentang
perilaku tersebut adalah berkaitan dengan kedisiplinan yang dimiliki oleh siswa.
Menengah Atas terbaik yang terdapat di provinsi Jambi, yang sekarang terus
pembelajaran.
kelas XI jurusan IPA terlihat lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran,
lebih banyak pergi kepustakaan untuk mencari buku penunjang materi pelajaran.
Sedangkan siswa kelas XI jurusan IPS terlihat lebih santai, di dalam kelas sering
sering terlihat di lingkungan sekolah. fenomena ini terjadi disebabkan oleh banyak
faktor, antara lain seperti gaya belajar antar siswa, materi pelajaran, gaya
mengajar yang diterapkan oleh guru dan lain-lain. Disinilah letak pentingnya
B. Batasan Masalah
1. Aspek disiplin belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini hanya pada
aspek-aspek:
2. Penelitian ini dilakukan hanya pada siswa kelas XI pada semester ganjil
C. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan fenomena yang terjadi di lapangan,
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: “untuk mengetahui bagaimanakah
perbedaan disiplin belajar antara siswa kelas XI IPA dengan siswa kelas XI IPS di
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa,
memuaskan.
belajar siswa di sekolah, bahwa disiplin dan prestasi belajar yang diraih
siswa tidak terlepas dari peran dan pengawasan yang diberikan oleh orang
tua di rumah.
F. Anggapan Dasar
beda.
G. Hipotesis Penelitian
diuji kebenarannya dengan jalan penelitian. Maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah: terdapat perbedaan disiplin antara siswa kelas XI IPA dan siswa kelas XI
H. Definisi Operasional
belajar. Yang diindikasikan dengan sikap disiplin siswa berkaitan waktu belajar,
I. Kerangka Konseptual
seperti berikut :
Disiplin Belajar
Munawi (2007)
.
Disiplin waktu belajar
Disiplin tempat belajar
Disiplin terhadap tata tertib
10
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian Disiplin
Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan
ketentuan dan perintah. Jadi arti disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk
melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-
Menurut Djamarah (2002:12) disiplin adalah “Suatu tata tertib yang dapat
tata tertib, didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya”.
10
11
“upaya untuk dapat mengendalikan diri dan sikap mental individu atau
dan tata tertib berdasarkan dorongan/ kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”.
pendidikan. Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor
yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping faktor lingkungan, baik keluarga,
diri, dimana kesadaran diri tersebut dapat termanifestasi dalam disiplin belajar.
Disiplin belajar sebenarnya adalah suatu bentuk kesadaran diri yang dimiliki
seorang individu untuk mengendalikan dirinya. Dalam hal ini, disiplin belajar
berfungsi sebagai pengendali diri yang berada pada diri orang tersebut sehingga
Spesifikya yaitu orang yang berdisiplin belajar akan sadar untuk belajar dan terus
mudah tetapi tidak berarti tidak mungkin berhasil. Karena untuk mampu disiplin
dalam belajar memerlukan suatu perenungan untuk terus bertanya pada diri
mengapa saya harus belajar hingga orang tersebut memperoleh suatu alasan yang
mendalam dan memuat spiritualitas, emosi dan kognitif mengapa harus belajar.
com) disiplin belajar adalah:”...suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa
persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah
Maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa yang berdisiplin akan
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam hal
belajar. Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan teratur.
Siswa yang terbiasa belajar teratur baik di rumah maupun di sekolah maka
ditarik kesimpulan bahwa disiplin belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
C. Unsur-Unsur Disiplin
4 (empat) unsur disiplin yang memberikan pengaruh yang cukup besar untuk
1. Peraturan
dan juga mengajarkan siswa akan perilaku mana yang benar dan mana
yang salah.
2. Hukuman
menghindari kesalahan.
3. Penghargaan
selalu berupa materi, tetapi dapat juga berupa kata-kata, pujian, senyuman,
diperbuat benar.
sosial.
4. Konsistensi
menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsisten dalam peraturan,
hukuman atas perilaku yang salah dan penghargaan atas perilaku yang
benar.
mampu bersikap disiplin atau dapat pula dikatakan bahwa peserta didik tersebut
2. Faktor genetik, yaitu segala sesuatu dibawa pada setiap individu sejak lahir
dapat dipengaruhi dari faktor genetik juga dapat dipengaruhi dari faktor
peraturan dan tata tertib serta bekerja dengan disiplin maka secara otomatis
peserta didik juga mampu menerapkan sikap disiplin pada dirinya sendiri dengan
belajarnya.
Sedangkan apabila staf sekolah tidak dapat bersikap disiplin maka pengaruh
negatif yang akan peserta didik terima karena menurut mereka tidak adanya
motivasi sendiri dari pihak sekolah sehingga proses belajar senang sulit
alat yang dipakai untuk belajar. Siswa yang memiliki tempat belajar
b. Faktor sosial,
terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan kampus,
Faktor yang berasal dari dalam diri dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
a. Faktor fisiologis,
b. Faktor Psikologis,
1) Minat
akan dapat meraih hasil yang tinggi pula. Bila siswa memiliki
proses belajar.
18
2) Bakat
3) Motivasi
4) Konsentrasi
sebagai berikut:
secara tepat waktu dan harus mampu disiplin menggunakan jadwal belajar
Seorang siswa juga harus bisa membagi waktu antara belajar dan
sebagai berikut:
19
luang.
pagar sekolah, dan ruang lain milik sekolah, dan selalu membuang sampah
di tempat sampah.
Selain itu, siswa juga wajib menjaga tempat belajar di rumah, agar
terciptanya suasana yang aman dan nyaman, seperti menjaga meja dan kursi
belajar yaitu:
penting untuk diterapkan, karna dalam suatu sekolah tidak memiliki tata
tertib maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana. Sedangkan ciri–ciri anak yang disiplin terhadap tata tertib
Antara peraturan dan tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak
tersebut.
Berkaitan dengan hal ini, staf sekolah atau guru perlu terjalinnya kerja
sama sehingga tercipta disiplin kelas dan tata tertip kelas yang baik tampa
adanya kerja sama tersebut dalam pembinaan disiplin sekolah maka akan
berikut :
21
untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa yang
Jadi langkah pertama yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara
efektip dan efisien adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan
sendiri dan tidak menggantungkan nasib pada orang lain. Belajar akan lebih
disiplin tinggi setiap siswa. Belajar secara efektip dan efisien dapat
dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang memiliki disiplin dalam
atau siswa adalah banyak pelajar atau siswa yang mengeluh kekuragan
demikian itu harus ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu
waktu secara efisien merupakan hal yang terpenting dalam masa studi
hanya dalam pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi disiplin perlu juga
dilakukan oleh setiap orang dalam setiap waktu dan kesempatan yang
b. Pengelompokan waktu.
waktu studi.
hari.
mata pelajaran yang akan dipekajari suatu saat dan apa yang harus
dikerjakannya.
kerja atau daftar waktu dalam belajar. Adapun cara untuk membuat
dipelajari.
berupa pengerjaan tes atau ulangan atau ujian yang diberikan guru,
berupa tes atau ulangan dan juga dapat berupa latihan-latihan soal atau
tes atau ulangan harian, ulangan umum ataupun ujian, baik yang
sebelumnya).
26
4) Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah
dikerjakan.
ditempuh.
D. Fungsi Disiplin
2. Membangun kepribadian
3. Melatih kepribadian
4. Pemaksaan
5. Hukuman
3. Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar,
Sikap mental yang baik dalam belajar akan membawa aktivitas yang
mendukung kepada proses keteraturan dalam belajar, sehingga akan tercapai hasil
belajar yang optimal. Salah satu sikap mental tersebut adalah kedisiplinan diri
dalam melakukan aktivitas belajar. Perilaku belajar yang tidak teratur, atau baru
belajar ketika ada ujian menandakan bahwa kedisiplinan dalam belajar itu rendah.
Belajar merupakan aktivitas mental yang tidak tampak dari luar. Seorang
siswa tidak akan tampak apakah ia sedang belajar atau tidak. Seseorang dikatakan
sudah belajar apabila ia dapat menunjukkan hasil belajar dalam kurun waktu
tertentu.
Salah satu aktivitas yang dipandang baik dalam belajar di sekolah adalah
adanya tingkat kehadiran yang tinggi dalam belajar. Meskipun itu bukan jaminan
belajar.
28
yang dihadapi siswa dalam belajar tidak hanya dihadapi oleh mereka yang kurang
kemampuan atau terbelakang tetapi bisa juga dialami oleh siswa yang tergolong
pandai.
Dalam penjurusan ini, siswa diberi kesempatan untuk memilih jurusan yang
Alam (IPA), Ilmu Sosial (IPS) dan Ilmu Bahasa. Penjurusan akan disesuaikan
dengan minat dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Adapun tujuan dari
kerja.
tertentu (IPA,IPS atau Bahasa) boleh memiliki nilai tidak tuntas paling banyak
tiga mata pelajaran. Jurusan IPA adalah program studi yang menitik-beratkan
seperti membuat peta, interaksi sosial, sejarah dan adaptif terhadap lingkungan
sosial. Berbeda pula halnya dengan program studi/jurusan bahasa, yang mana
surat, menyusun karya tulis, mengerjakan instruksi lisan, dialog dan berpidato.
sama-sama memerlukan minat dan kecerdasan. Maka dari itu, hendaknya orang
tua dan guru mampu untuk bersikap arif dalam melakukan penjurusan tersebut.
Penjurusan hendaknya disesuaikan dengan minat dan potensi yang dimiliki oleh
siswa itu sendiri, sedangkan guru dan orang tua patut memberikan dorongan dan
hal yang sangat penting bagi masa depan siswa, hendaknya guru pembimbing
mampu untuk mengenali potensi yang ada pada diri siswa sehingga penjurusan
yang dilakukan sesuai dengan minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa.
pendidikan, karena masih banyaknya masalah tentang siswa yang kurang disiplin
karena dengan adanya sikap disiplin, maka siswa dapat mengatur dirinya sendiri
Siswa yang memiliki disiplin belajar yang baik akan mempunyai kecakan
dalam belajar, sebab berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam usaha belajarnya
tergantung dari bagaimana ia melakukan cara belajar yang baik yang dapat
membuatnya memahami materi dari pelajaran yang ada. dalam layanan bimbingan
kelompok adalah “suasana yang hidup, yang berkembang dan ditandai dengan
Maka dari itu, layanan konseling kelompok dirasa lebih efektif untuk
digunakan dalam usaha mengatasi masalah kedisiplinan siswa dalam belajar. Hal
masing terhadap topik permasalahan yang sedang dibahas. Melalui layanan ini,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adalah “penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada
Sesuai dengan penjabaran di atas dan tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini bersifat
1. Populasi
32
33
adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Kota Jambi, yang terdaftar secara
resmi pada semester genap tahun ajaran 2016/2017, yang mana terdiri dari 2
jurusan, yaitu IPA dan IPS. Secara keseluruhan, jumlah populasi siswa kelas
XI di SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah 414 orang siswa. Siswa yang
berada jurusan IPA berjumlah 286 orang yang tersebar ke dalam 7 kelas,
sedangkan siswa yang berada jurusan IPS berjumlah 128 orang yang hanya
populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat seperti pada tabel di bawah:
Jumlah Jumlah
No Kelas Kelas
populasi populasi
1 XI IPS 1 40 XI IPS 1 40
2 XI IPS 2 42 XI IPS 2 41
3 XI IPS 3 40 XI IPS 3 39
4 XI IPS 4 39 XI IPS 4 38
5 XI IPS 5 41 XI IPS 5 41
6 XI IPS 6 40 XI IPS 6 40
7 XI IPS 7 39 XI IPS 7 39
Jumlah 281 siswa Jumlah 278 siswa
2. Sampel
terdiri dari populasi untuk dijadikan sumber data atau responden”. Untuk
dari anggota populasi yang ada. Untuk mencari jumlah sampel representatif
% 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − % 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
% 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − . {𝑛 − 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙}
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
54,,9925
54 25 54,9 25
54,9,9280 121281
54 121
258121 54,9 278 121
280 121 280 121
29
29,,99160 29,9
54,9,9
54 137 54,9 157
159
159 159
54,9,900,18805
54 ,18805137
160 54,9 0,18805157
54,9,930
54 25,,088
76 54,9 29,523889
24,8%
29,1% 24,5%
25% 25%
35
Yang berarti 25% x 281 = 70,25 dan 25% x 278 = 69,5. Dengan hasil
1. Jenis data
jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Dengan demikian, maka data
dalam penelitian ini tergolong sebagai data primer. Artinya data tentang
bersangkutan.
36
2. Sumber Data
data penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS dan IPS di SMA Negeri 10
Kota Jambi.
penelitian ini yaitu berupa angket, yang disusun untuk mendapatkan data tentang
disiplin belajar siswa kelas XI IPS dan IPS di SMA Negeri 10 Kota Jambi.
tim ahli.
berikut :
penelitian ini adalah dengan menggunakan model Dichotomis, yaitu angket yang
Karena sifat item angket yang terdiri dari item positif dan negatif,
maka penskoran data dilakukan dengan cara pada pernyataan yang bersifat
positif akan diberi bobot 1 pada jawaban YA, dan 0 pada jawaban TIDAK,
dan pada pernyataan yang bersifat negatif, maka akan diberi bobot 0 pada
2. Analisis Persentase
dari disiplin belajar siswa kelas XI IA dan siswa kelas XI IS di Kota Jambi,
maka data dari jawaban angket siswa yang diperoleh akan dianalisis
fb 100
n.(i)(bi)
Keterangan : P = Persentase yang dihitung
fb = Jumlah bobot dari frekuensi yang diperoleh
n = banyaknya data / subjek
i = banyaknya item / soal
bi = bobot ideal
melakukan analisis uji beda (T-test). Adapun jenis-jenis pengujian dalam uji
a. Uji Normalitas Data, adalah uji beda atau uji hubungan, yang
tidak.
atau tidak.
Untuk hasil yang lebih akurat, maka pelaksanaan uji asumsi statistik
SPSS 21.0.
(Uji Beda). Adapun formula yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
X1 − X 2
𝑡=
S1 S2
√ +
n1 − 1 n2 − 1
Keterangan:
t : nilai t hitung yang dicari
X1 : angka rata-rata 1
X2 : angka rata-rata 2
S1 : standar deviasi 1
S2 : standar deviasi 2
n1 : jumlah data 1
n2 : jumlah data 2
40
ini dilakukan dengan bantuan aplikasi program SPSS 21.0 dengan metode
5. Kriteria Penafsiran
kalimat bahasa penelitian yang sesuai dengan patokan atau acuan dalam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bab ini disajikan data tentang hasil penelitian mengenai perbedaan
disiplin belajar antara siswa IPS dan IPS di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Data
yang dikumpulkan adalah mengenai tiga indikator yaitu, Disiplin siswa terhadap
waktu belajar, Disiplin siswa terhadap tempat belajar dan Disiplin siswa terhadap
tata tertib.
Item pertanyaan mengenai perbedaan disiplin belajar antara siswa IPS dan
IPS terdiri dari 35 item, yang tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang
utuh mengenai perbedaan disiplin belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XI IPS
dan disiplin belajar yang dimiliki siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 10 Kota
Jambi.
sekolah tempat penelitian dan dengan izin Kepala Sekolah peneliti meminta waktu
kepada setiap guru kelas yang sedang mengajar di setiap kelas yang menjadi
sampel penelitian yaitu kelas XI atau kelas 2. Setelah angket diisi oleh siswa yang
dijadikan sampel penelitian, maka data (informasi) yang telah terkumpul pada
lembaran jawaban angket dimasukan ke dalam tabel tabulasi data untuk kemudian
tabulasi data dalam penelitian ini, sebagaimana tampilan pada tabel deskripsi data
di bawah ini:
41
42
Tabel 6. Deskripsi data jawaban angket responden penelitian untuk siswa kelas XI
IA IS
No Sifat Jawaban No Sifat Jawaban
Item Item Ya Tdk Item Item Ya Tdk
1 + 68 2 1 + 65 5
2 - 29 41 2 - 48 22
3 + 43 27 3 + 29 41
4 + 61 9 4 + 55 15
5 + 63 7 5 + 54 16
6 + 64 6 6 + 60 10
7 + 58 12 7 + 52 18
8 - 7 63 8 - 13 57
9 + 58 12 9 + 41 29
10 - 8 62 10 - 10 60
11 + 65 5 11 + 64 6
12 + 40 30 12 + 28 42
13 + 62 8 13 + 48 22
14 + 37 33 14 + 64 6
15 + 48 22 15 + 50 20
16 + 22 48 16 + 19 51
17 + 59 11 17 + 65 5
18 - 18 52 18 - 34 36
19 - 11 59 19 - 19 51
20 + 63 7 20 + 51 19
21 - 21 49 21 - 35 35
22 + 54 16 22 + 50 20
23 + 56 14 23 + 52 18
24 - 19 51 24 - 26 44
25 - 32 38 25 - 41 29
26 + 70 0 26 + 70 0
27 + 56 14 27 + 47 23
28 - 10 60 28 - 40 30
29 + 54 16 29 + 58 12
30 - 5 65 30 - 35 35
31 + 65 5 31 + 45 25
32 - 2 68 32 - 19 51
33 + 70 0 33 + 65 5
34 - 2 68 34 - 19 51
35 + 70 0 35 + 66 4
Tabel di atas hanya menampilkan deskripsi data yang diperoleh dari hasil
SMA Negeri 10 Kota Jambi, maka data pada tabel di atas harus diberikan nilai
Kota Jambi adalah sebesar 80,9%. Sedangkan rata-rata dari disiplin belajar siswa
Uji asumsi statistik merupakan syarat untuk melakukan perhitungan uji beda
Berdasarkan data yang diperoleh, maka hasil uji asumsi statistik yang dilakukan
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji beda atau uji hubungan, yang bertujuan
N 70 70
Mean 28,31 24,27
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,899 4,809
Absolute ,113 ,163
Most Extreme Differences Positive ,085 ,118
Negative -,113 -,163
Kolmogorov-Smirnov Z ,943 1,366
Asymp. Sig. (2-tailed) ,337 ,058
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
46
dan 0,058. Sesuai dengan kriteria penafsiran di atas, maka diketahui ke dua
nilai Asympt Sig variabel > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
apakah dari kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau
tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang
metode Uji Levene, dengan menggunakan aplikasi SPSS 21.0, hasil output
Sesuai dengan tampilan output di atas, diketahui bahwa nilai Sig. yang
diperoleh adalah lebih besar dari 0,05 yaitu 0,660 dan 0,541. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa variansi data yang ada dalam penelitian ini adalah
homogen.
47
apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
berikut:
,752 35 ,718 35
dibandingkan nilai r tabel yakni (0,0,752 dan -,718 > 0,2335). Dengan hasil
C. Hasil Penelitian
kehomogenitasan data, yang mana ditemukan bahwa seluruh data yang diambil
Tabel 12. Perolehan skor disiplin belajar antara siswa IA dengan siswa IS
Nilai Disiplin Nilai Disiplin
Responden Belajar siswa Responden Belajar siswa
Siswa IA Siswa IS siswa IA siswa IS
Responden 1 31 33 Responden 36 31 26
Responden 2 23 21 Responden 37 29 17
Responden 3 30 27 Responden 38 33 24
Responden 4 21 25 Responden 39 30 24
Responden 5 29 24 Responden 40 33 28
Responden 6 31 26 Responden 41 33 23
Responden 7 26 17 Responden 42 31 16
Responden 8 20 24 Responden 43 31 17
Responden 9 21 24 Responden 44 23 18
Responden 10 23 28 Responden 45 30 29
Responden 11 28 23 Responden 46 21 27
Responden 12 27 16 Responden 47 29 33
Responden 13 34 17 Responden 48 31 31
Responden 14 28 18 Responden 49 26 26
Responden 15 32 29 Responden 50 20 25
Responden 16 32 27 Responden 51 21 24
Responden 17 32 33 Responden 52 23 26
Responden 18 22 31 Responden 53 28 17
Responden 19 29 31 Responden 54 27 24
Responden 20 27 30 Responden 55 34 24
Responden 21 33 17 Responden 56 28 28
Responden 22 32 20 Responden 57 32 33
Responden 23 24 26 Responden 58 32 21
Responden 24 27 25 Responden 59 32 27
Responden 25 30 24 Responden 60 22 25
Responden 26 30 26 Responden 61 29 24
Responden 27 33 17 Responden 62 27 26
Responden 28 29 24 Responden 63 33 17
Responden 29 27 24 Responden 64 32 24
Responden 30 26 28 Responden 65 24 23
Responden 31 27 33 Responden 66 27 16
Responden 32 28 21 Responden 67 30 17
Responden 33 26 27 Responden 68 30 18
Responden 34 29 25 Responden 69 33 29
Responden 35 34 24 Responden 70 26 27
49
penelitian.
menyebutkan bahwa: terdapat perbedaan disiplin belajar antara siswa kelas XI IPS
dan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 10 Kota Jambi (H0), maka lawan dari
hipotesis awal tersebut adalah hipotesis alternatif (Ha) yang menyebutkan bahwa:
tidak terdapat perbedaan disiplin belajar antara siswa kelas XI IPS dan siswa kelas
Tolak Ho dan terima Ha jika thitung < ttabel, pada α=0,05 dan df=69
Pada output di atas, terlihat bahwa rata-rata disiplin belajar untuk siswa
kelas XI IA adalah 28,31 dan rata-rata isiplin belajar untuk siswa kelas XI IS
adalah 24,27. Bersdasarkan hasil tersebut, maka jelas bahwa rata-rata dsisiplin
belajar siswa di SMA Negeri 10 Kota Jambi berbeda antara siswa kelas XI IA dan
siswa kelas XI IS. Sedangkan untuk melihat apakah perbedaan ini memang nyata
(signifikan) secara statistik, maka perlu kita perhatikan pada output bagian kedua,
Pada tabel di atas, terlihat bahwa nilai Fhitung Levene test yang diperoleh
adalah sebesar 1,453 dengan probabilitas 0,230. Dikarenakan nilai probabilitas >
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variansi data dalam penelitian ini adalah
sama. Dengan demikian, analisis uji beda (t-test) harus menggunakan Equal
variances assumed.
Pada tabel di atas bagian Equal variances assumed, diketahui bahwa nilai
thitung yang diperoleh adalah sebesar 5,463 dengan probabilitas sebesar 0,013 (two
tail). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar
siswa di SMA Negeri 10 Kota Jambi berbeda antara siswa kelas XI IA dan IS.
51
Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, berdasarkan nilai thitung yang
diperoleh dibandingkan dengan nilai ttabel, diketahui bahwa nilai thitung >ttabel pada
α=0,05 dan df=69, yakni 5,463 > 1.66724, dengan hasil tersebut maka Terima Ho
dan tolak hipotesis lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan disiplin belajar antara siswa kelas XI IPS dan siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 10Kota terbukti secara nyata melalui analisis
statistik.
Melalui analisis data dengan menggunakan analisis persentase dan uji beda
dengan program aplikasi SPSS 21.0. berdasarkan hasil analisis data dengan teknik
90.0%
80.9%
80.0%
69.3%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
siswa kelas XI IA siswa kelas XI IS
52
Terlihat pada chart di atas, bahwa persentase rata-rata dari disiplin belajar
siswa kelas XI IA di SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah sebesar 80,9%. Hasil ini
Negeri 10 Kota Jambi berada pada kualitas yang baik. sedangkan perolehan
Jambi berada pada kualitas yang baik namun persentase rata-rata sebesar 69,3%,
terbukti lebih rendah dibandingkan dengan perolehan rata-rata siswa jurusan IA.
Dalam penjurusan ini, siswa diberi kesempatan untuk memilih jurusan yang
sekolah.
Selain itu, menurut Arikunto (2004:117) salah satu faktor yang dapat
1. Faktor genetik, yaitu segala sesuatu dibawa pada setiap individu sejak lahir
dapat dipengaruhi dari faktor genetik juga dapat dipengaruhi dari faktor
Alam (IPS), Ilmu Sosial (IPS) dan Ilmu Bahasa. Penjurusan akan disesuaikan
dengan minat dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Adapun tujuan dari
kerja.
tertentu (IPS,IPS atau Bahasa) boleh memiliki nilai tidak tuntas paling banyak tiga
mata pelajaran. Jurusan IPS adalah program studi yang menitik-beratkan pada
dan menemukan konsep-konsep IPS. Sedangkan untuk jurusan IPS, lebih menitik-
sejarah dan adaptif terhadap lingkungan sosial. Berbeda pula halnya dengan
sama-sama memerlukan minat dan kecerdasan. Maka dari itu, hendaknya orang
tua dan guru mampu untuk bersikap arif dalam melakukan penjurusan tersebut.
Penjurusan hendaknya disesuaikan dengan minat dan potensi yang dimiliki oleh
siswa itu sendiri, sedangkan guru dan orang tua patut memberikan dorongan dan
4 (empat) unsur disiplin yang memberikan pengaruh yang cukup besar untuk
1. Peraturan,
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk mengatur perilaku. Pola
tersebut bertujuan untuk membekali individu dengan pedoman perilaku
yang disetujui bersama dalam kelompok, rumah, sekolah dalam situasi
tertentu.
2. Hukuman,
Hukuman bertujuan untuk mencegah tindakan yang tidak baik, untuk
mendidik dan menyadarkan siswa bahwa perbuatan yang salah mempunyai
akibat yang tidak menyenangkan.
3. Penghargaan,
Penghargaan yang diberikan kepada siswa sebenarnya tidak perlu
selalu berupa materi, tetapi dapat juga berupa kata-kata, pujian, senyuman,
tepukan punggung dan sebagainya.
4. Konsistensi,
Konsisten berarti keseragaman atau tingkat kestabilan, konsisten harus
menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsisten dalam peraturan,
hukuman, dan juga penghargaan, supaya anak tidak bingung.
55
Sedangkan hasil analisis uji beda yang dilakukan dengan program aplikasi
rata-rata dsisiplin belajar siswa di SMA Negeri 10 Kota Jambi berbeda antara
siswa kelas XI IA dan siswa kelas XI IS. Selanjutnya diketahui bahwa nilai
Fhitung Levene test yang diperoleh adalah sebesar 1,453 dengan probabilitas
0,230. Dikarenakan nilai probabilitas > dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
variansi data dalam penelitian ini adalah sama. Dengan demikian, analisis uji beda
Pada tabel di atas bagian Equal variances assumed, diketahui bahwa nilai
thitung yang diperoleh adalah sebesar 5,463 dengan probabilitas sebesar 0,013 (two
tail). Maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar siswa di SMA Negeri 10
Kota Jambi berbeda secara nyata antara siswa kelas XI IA dan IS. Untuk
pengujian hipotesis, diketahui bahwa nilai thitung >ttabel pada α=0,05 dan df=69,
yakni 5,463 > 1.66724, dengan hasil tersebut maka Terima Ho dan tolak hipotesis
perbedaan disiplin belajar antara siswa kelas XI IPS dan siswa kelas XI IPS di
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis uji statistik yang dilakukan, maka pada dasarnya
hasil penelitian ini sejalan dengan teori-teori yang diungkkapkan oleh para ahli
pada bab sebelumnya. Kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil dari analisis data
dengan menggunakan analisis persentase dan analisis uji beda sampel bebas (t-test
3. Diketahui bahwa nilai thitung yang diperoleh adalah sebesar 5,463 dengan
disiplin belajar siswa di SMA Negeri 10 Kota Jambi berbeda secara nyata
bahwa nilai thitung >ttabel pada α=0,05 dan df=69, yakni 5,463 > 1.66724,
dengan hasil tersebut maka Terima Ho dan tolak hipotesis lainnya. Maka
disiplin belajar antara siswa kelas XI IPS dan siswa kelas XI IPS di SMA
56
57
B. Saran
peneliti dapat mengajukan saran-saran kepada pihak yang terkait dalam penelitian
1. Bagi siswa,
siswa kelas XI IS, agar dapat membantu siswa dalam memahami materi
yang memuaskan.
siswa, hal ini disebabkan oleh disiplin belajar yang baik dan prestasi belajar
yang diraih siswa di sekolah tidak terlepas dari peran dan pengawasan yang
terutama bagi siswa kelas XI IS, Selain itu, sebagai bahan pertimbangan
C. Implikasi Terhadap BK
kegiatan belajar siswa yang diikuti oleh siswa disekolah agar siswa mampu
meraih prestasi belajar yang memuaskan. Sikap disiplin dalam belajar yang
dimiliki siswa berkaitan erat dengan pengawasan yang diberikan guru dan orang
tua terhadap anak, sehingga siswa mampu untuk tidak melanggar disiplin di
Hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah, terutama konselor
di sekolah untuk dapat mengusahakan dan menjalin suatu bentuk komunikasi serta
kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Selain itu guru
kedisipilinannya dalam belajar, dan akan sangat baik sekali, jika tercipta suatu
hubungan kerja sama antara orang tua dan konselor sekolah untuk berusaha
belajar, maka akan membantu siswa dalam usaha untuk meraih prestasi belajar
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran