OLEH:
LA ODE MUHAMMAD MAWARDIN ANIM
A1C3 07 040
A. SEJARAH HIDUP
1906. Dia adalah anak seorang ahli psikologi universitas, Prof. Albrecht
Bethe. Saat remaja Hans Bethe menyukai matematika dan fisika, namun
saat masuk di perguruan tinggi dia memilih fisika karena menurutnya “Persamaan
matematika ditunjukan untuk membuktikan hal-hal yang nyata”. Bethe belajar fisika
pada tahun 1933 oleh Nazi yang berkuasa saat itu karena ibunya adalah keturunan
Oppenheimer dari Amerika Serikat untuk bergabung dalam Manhattan Project, yaitu
suatu proyek militer AS untuk mendesain bom. Dia berangkat ke Amerika Serikat
ditemani oleh Rose Ewald (Putri dari P.P. Ewald, seorang ahli fisika sinar-X), yang
kemudian dinikahinya pada tahun 1939 dan memeberinya 2 anak, Henry George dan
Kemudian pada tahun 1941 ia resmi menjadi warga negara Amerika Serikat. Di
Cornell university, dia belajar fisika tentang reaksi nuklir, dan mengantarkan
dan melanjutkan penelitiannya tentang reaksi nuklir. Bethe juga menjadi ilmuwan
pertama yang berhasil menjelaskan fenomena tingkat energi atom (Lamb shift) dalam
spektrum hidrogen yang dilaporkan oleh Willis Lamb pada tahun 1947 dalam
konperensi fisika.
asal usul elemen kimia pada saat terjadinya peristiwa Big-Bang. Makalah yang
disusunnya bersama dengan Ralph Alpher dan Georges Gamow ini dikenal dengan
eksperimen nuklir di Review Modern Physics dan kemudian ketiga makalah ini
menjadi Textbook (Bethe bible) bagi para fisikawan yang bergelut dalam bidang
nuklir.
untuk bergabung dalam usaha bembuatan super bom (bom Hidrogen). Namun ia
menyadari akibat yang dahsyat jika bom itu dibuat, sehingga ia menantang
sahabatnya sendiri dan kemudian aktif berkampanye anti penggunaan nuklir untuk
kekerasan. Dia terus menyerukan anti penggunaan nuklir untuk kekerasan pada dunia,
dan hal ini membuatnya mendapatkan penghargaan sebagai Honorary Doctor dari
Maret 2005. Semua prestasi dan aktivitas Bethe, membuatnya dikenang sebagai
B. PENEMUAN KONSEP
Cornell University pada tahun 1934. Dia belajar banyak tentang reaksi nuklir disana.
fisika sehingga ia berhasil menjelaskan fenomena tingkat energi atom (Lamb shift)
dalam spektrum hidrogen yang dilaporkan oleh Willis Lamb pada tahun 1947 dalam
konperensi fisika.
yang terjadi pada bintang-bintang yang relatif terang mengikuti Siklus Karbon-
C. PENGEMBANGAN KONSEP
menemukan bahwa reaksi yang terjadi pada bintang-bintang yang relatif terang
Sementara yang terjadi di Matahari dan bintang-bintang yang lebih redup merupakan
Reaksi Proton-Proton.
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua
nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari
produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel
tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi
fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fusi juga
menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi
manusia. Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan
Reaksi yang terjadi di matahari seperti halnya pada bom hidrogen yaitu reaksi
Fusi (Penggabungan), lain halnya dengan bom nuklir yang melalui reaksi Fisi
(Pemecahan). Para ilmuwan meyakini bahwa matahari dengan reaksi Fusinya dapat
massa sekitar 32.000 massa bumi. Temperatur matahari dipermukaan adalah sekitar
6000 °C dan inti sekitar 20 juta °C (bayangkan pada 100 °C, air sudah menjadi uap),
dengan kandungan paling banyak 70% hidrogen dan 27 % Helium. Panas yang kita
terima adalah hasil dari reaksi yang terjadi di matahari, matahari seperti tungku yang
karena reaksi yang terjadi adalah reaksi berantai, artinya tiap energi Fusi yang terjadi
menghasilkan energi dan atom lain yang tidak stabil. Energi yang dihasilkan ini
kemudian menghasilkan pengahancuran materi dan menghasilkan energi, sementara
atom yang tidak stabil meluruh menjadi unsur yang stabil yang kemudian bereaksi
fusi lagi dengan proton sehingga timbul unsur lain yang tidak stabil dan energi,
hilangnya massa matahari akibat proses penghancuran materi tadi (Deffect massa).
E adalah energi yang timbul, m adalah massa yang hilang dan c adalah kecepatan
Siklus reaksi berantai yang dikemukakan oleh Dr. Hans Albrecht Bethe dan
Dr. Carl Friedrich Von Weizshacher ini sering disebut “Hidrogen Helium Sintesis”.
Proses ini pada intinya adalah pembakaran empat inti Hidrogen menjadi inti Helium,
pada proses ini terjadi kurang lebih 0.75% pengurangan massa Hidrogen yang diubah
menjadi energi. Para ilmuwan menghitung bahwa daya pancar matahari kira-kira 3.78
x 1033 erg / det, dengan menggunakan perumusan Einstein kita dapat menentukan
massa yang hilang dari matahari setiap detik adalah sekitar 4 juta ton setiap detik.
D. APLIKASI KONSEP
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua
inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi.
Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom
Hidrogen meledak. Senjata nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi
bom nuklir, bom hidrogen dan reaktor nuklir untuk digunakan sumber tenaga baik
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti
bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi
tak terkendali.
Di USA dan seluruh Eropa, investasi pada penelitian daur bahan bakar nuklir
terus berlanjut, dan dengan prediksi beberapa ahli akan kelangkaan listrik,
peningkatan harga bahan bakar fosil dan perhatian akan emisi gas rumah kaca akan
reaktor thermal dan reaktor cepat. Korea Selatan dan USA hanya mengembangkan
teknolgi reaktor thermal, Afrika Selatan dan China mengembangkan versi baru
Pebble Bed Modular Reactor (PBMR). Finlandia dan Perancis aktif mengembangkan
energi nuklir; Finladia mempunyai European Pressurized Reactor yang dibangun oleh
Areva.
bom nuklir, bom hidrogen dan reaktor nuklir untuk digunakan sumber tenaga baik
listrik maupun bahan bakar. Diharapkan kedepan energi nuklir sudah dapat
diaplikasikan pada energi penggerak pesawat ruang angkasa guna menjelajahi tata
surya lebih jauh. Mengingat unsur yang banyak di luar angkasa adalah hidrogen,
dengan demikian kita dapat menggunakan siklus hidrogen pada penggerak pesawat
ruang angkasa.
http://www.fisikanet.lipi.go.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklir
http://id.wikipedia.org/wiki/Hans_Bethe
http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_nuklir
http://teguhinside.blogspot.com/2008/01/kapankah-matahari-akan-padam.html