Anda di halaman 1dari 12

BAB V

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada 1 November 2017 sampai dengan

30 November 2017 di satuan kerja blasting PT Sumber Gunung Maju (PT SGM)

unit Bravo 9. Pengamatan kegiatan peledakan diamati pada ketiga lokasi tambang

yaitu Kiwik, Batu Lawang, dan Puncak Atas.

Sumber : Arsip PT Sumber Gunung Maju

Gambar 5.1

Lokasi PT Sumber Gunung Maju

V-1
V-2

5.2 Sifat Fisik Batuan

Batuan yang terdapat pada ketiga lokasi tambang PT SGM memiliki nilai kadar air

yang berbeda – beda . Pengujian nilai kadar air dilakukan pada laboratorium yang

dimiliki oleh PT SGM menggunakan contoh batuan dari masing – masing lokasi

tambang. Pengujian nilai kadar air ini dilakukan dengan cara menghitung berat air

yang terkandung pada batuan dibagi dengan berat sample batuan yang digunakan

kemudian dikalikan 100%. Hasil pengujian nilai kadar air batuan pada ketiga lokasi

tambang PT SGM dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Selain pengujian nilai kadar air juga dilakukan pengujian sifat fisik, sifat mekanik

dan nilai rock quality designation (RQD) pada batuan. Data hasil pengujian

laboratorium lengkapnya terdapat pada Lampiran.

Tabel 5.1

Nilai Kadar Air Batuan PT Sumber Gunung Maju

Lokasi Nilai Kadar Air (%)


Kiwik 10 ─ 15
Batu Lawang 6 ─ 10
Puncak Atas 17

5.3 Pengamatan Rancangan Kegiatan Peledakan

5.3.1 Kegiatan Pemboran

Kegiatan pemboran yang dilakukan oleh PT SGM menggunakan 4 alat bor

jenis Hydraulic Crawler Drill Marton JD-800 dengan diameter 3 inchi dan panjang

masing – masing batang bor ialah 3 meter.


V-3

Pola pengeboran yang diterapkan pada perusahaan ini yaitu pola pemboran

zig zag dengan kedalaman lubang bervariasi sesuai dengan ketinggian jenjang pada

lokasi yang akan dibor dengan jumlah baris 2 – 3 baris dan untuk sekali peledakan

berjumlah 20 – 40 lubang perlokasinya. Kemiringan lubang pemboran yang

diterapkan yaitu berkisar 100 – 150 mengikuti bentuk jenjang pada lokasi pemboran.

5.3.2 Kegiatan Peledakan

A. Desain Geometri Peledakan

Geometeri peledakan yang saat ini diterapkan pada diameter lubang 3 ichi yaitu:

burden 3 meter , spasi 2,7 meter, stemming 2,7 meter, panjang kolom isian

bahan peledak berkisar 3,3 meter – 6,3 meter sesuai dengan kedalaman lubang

ledak dan subdriiling 0,5 meter. Kedalaman lubang tembak bervariasi antara 3

meter – 9 meter. Geometri ini diperoleh dari trial and eror setiap kegiatan

peledakan. Pengukuran data geometri di lapangan lebih lengkapnya dapat dilihat

pada tabel 5.1

B. Pola Peledakan

Peledakan yang dilakukan oleh PT SGM menggunakan metode peledakan listrik

(electric) dimana detonator yang digunakan ialah jenis delay detonator dan

connecting wire yang digunakan jenis kawat tembaga. Pola peledakan yang

diterapkan mengikuti pola V-cut dan pola rangkaian yang digunakan yaitu

rangkaian seri serta rangkaian seri – paralel.


V-4

C. Bahan Peledak

Bahan peledak yang digunakan yaitu ANFO dengan perbandingan AN 94,5%

dan FO 5,5% sesuai dengan zero oxygen balance . Pencampuran dilakukan

langsung dilapangan dimana solar dituangkan langsung kedalam karung

ammonium nitrat sebelum dilakukan pengisian bahan peledak. Setelah

dilakukan perangkaian primer (dynamit + detonator) lalu ANFO dimasukkan ke

dalam lubang ledak sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan menggunakan

bantuan stik kayu sebagai pengukuran. Takaran bahan peledak yang digunakan

sebanyak 3,5 kg/meter untuk setiap panjang kolom isian bahan peledak.

Penggunaan jumlah bahan peledak untuk kegiatan peledakan dapat dilihat pada

tabel 5.2

D. Powder Factor

Powder factor ialah nilai yang menunjukkan keekonomisan penggunaan suatu

bahan peledak, dengan kata lain powder factor merupakan perbandingan

penggunaan jumlah bahan peledak terhadap volume massa batuan yang

diledakkan. PT SGM menerapkan nilai 0,26 kg/m3 . Nilai powder factor dari

setiap kegiatan peledakan dapat dilihat pada tabel 5.2

5.3 Pengamatan Fragmentasi Hasil Peledakan

5.3.1 Pengamatan Fragmentasi Aktual

Pengamatan secara aktual dilakukan dengan mengambil foto hasil peledakan

menggunakan kamera Nikon B500 dengan pulpen berukuran 14.5 cm sebagai


V-5

pembanding. Pengambilan foto dilakukan pada beberapa titik yang dianggap

mewakili keseluruhan hasil peledakan dan dilakukan secara tegak lurus ± 30 cm

tegak lurus di atas batuan hasil peledakan.

Gambar 5.2

Fragmentasi Aktual Hasil Peledakan

Setelah dilakukan pengambilan foto maka dilakukan analisa menggunakan

software imageJ. Hasil analisa dari software imageJ berupa grafik yang

menunjukkan besarnya ukuran batuan dan persentase material batuan yang lolos

pada ukuran ayakan tertentu. Hasil analisa fragmentasi menurut software imageJ

yang diubah dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Lampiran D


Tabel 5.1

Geometri Peledakan Aktual PT Sumber Gunung Maju

Tinggi loading
Tanggal Lokasi Diameter Burden Spasi Stemming Kedalaman Jumlah
NO jenjang density
Peledakan Peledakan lubang (in) (m) (m) (m) lubang (m) Lubang
(m) (kg/m)

3.00 3.00 2.70 2.70 5.50 6.00 34 3.50


1 10-Nov-17 Batu Lawang
3.00 3.00 2.70 2.00 2.5 3.00 7 2.00
2 11-Nov-17 Kiwik 3.00 3.00 2.70 2.70 5.5 6.00 41 3.50
3 12-Nov-17 Kiwik 3.00 3.00 2.70 2.70 8.5 9.00 28 3.50
4 14-Nov-17 Kiwik 3.00 3.00 2.70 2.70 5.5 6.00 47 3.5
3.00 3.00 2.70 2.70 6.5 7.00 36 3.5
5 14-Nov-17 Puncak Atas
3.00 3.00 2.70 2.00 2.5 3.00 7 2
3.00 3.00 2.70 2.70 8.5 9.00 27 3.5
6 15-Nov-17 Kiwik
3.00 3.00 2.70 2.00 2.5 3.00 1 2
7 17-Nov-17 Kiwik 3.00 3.00 2.70 2.70 5.5 6.00 45 3.5
8 18-Nov-17 Puncak Atas 3.00 3.00 2.70 2.70 8.5 9.00 30 3.5
3.00 3.00 2.70 2.00 2.5 3.00 1 2
9 19-Nov-17 Puncak Atas
3.00 3.00 2.70 2.70 8.5 9.00 31 3.5
10 20-Nov-17 Puncak Atas 3.00 3.00 2.70 2.70 8.5 9.00 39 3.5

V-6
V-7

Tabel 5.2

Penggunaan Jumlah Bahan Peledak dan Powder Factor

Volume Powder
Jumlah AN
NO Tanggal Lokasi Bongkaran factor
(Kg)
(m3) (kg/m3)

392.70 1652.40
Batu
1 10-Nov-17 0.22
Lawang
14.00 170.10

2 11-Nov-17 Kiwik 473.55 1992.60 0.24

3 12-Nov-17 Kiwik 617.40 2041.20 0.30

4 14-Nov-17 Kiwik 542.85 2284.20 0.24

541.80 2041.20
5 14-Nov-17 Puncak Atas 0.25
14.00 170.10

595.35 1968.30
6 15-Nov-17 Kiwik 0.30
2.00 24.30

7 17-Nov-17 Kiwik 519.75 2187.00 0.24

8 18-Nov-17 Puncak Atas 661.50 2187.00 0.30

2.00 24.30
9 19-Nov-17 Puncak Atas 0.30
683.55 2259.90

10 20-Nov-17 Puncak Atas 859.95 2843.10 0.30

5.3.2 Prediksi Fragmentasi Teoritis Model Kuz – Ram

Pada pengamatan fragmentasi menurut Kuz-Ram diperlukan beberapa

parameter bantuan seperti nilai faktor batuan, jarak antar bidang

diskontinuitas, orientasi bidang diskontinuitas, indeks bobot isi, dan

kekerasan skala mohs batuan.


V-8

Tabel 5.3

Pembobotan massa batuan

Parameter Kondisi Lapangan Bobot


Rock Mass Description Totally Massive 50
Joint Plane Spacing Close < 0.1 m 10
Joint Plane Orientation Dip out to face 20
Spesific Gravity Influence 25 x SG - 50 12
Skala Mohs Andesit 6.5

Sehingga diperoleh nilai Rock Factor (RF) :

BI = 0.5 x ( 50 + 10+ 20 + 12 + 6.5 ) = 49.25

RF = 49.25 x 0.15 = 7.39

Fragmentasi teoritis ini menggunakan dua formula yaitu persamaan

Kuznetsov yang digunakan untuk menentukan ukuran fragmentasi rata-rata

dan Kurva Rosin-Rammler yang digunakan untuk menganalisis ukuran

batuan sesuai dengan ukuran ayakan tertentu.

Contoh perhitungan dilakukan untuk peledakan tanggal 10 November

2017 pada lokasi Batu Lawang, yaitu sebagai berikut:

 Persamaan Kuznetsov

3 × 2.7 × 5.5 0.8 0.167


100 −0.63
𝑥̅ = 7.39 × ( ) × (3.5 × 3.3) ×( )
3.5 × 3.3 115

𝑥̅ = 35.74 𝑐𝑚

 Persamaan Rosin-Ramler

3 0 0.9−1 3.3
𝑛 = (2.2 − 14 × ) (1 − 3) (1 + ( )) ( 6 )
76 2
V-9

𝑛 = 0.94

35.74
𝑋𝑐 = 1
( 0.693 )0.94

𝑋𝑐 = 52.82 cm

Maka jumlah batuan hasil peledakan yang berukuran lebih besar dari 80

cm, diperoleh:

80 0.94
−( )
𝑅>80 = 2.72 52.82

𝑅>80 = 24.10 %

Perhitungan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 5.4

Perhitungan Fragmentasi Teoritis Menurut Kuz-Ram

Tanggal Lokasi
Peledakan Peledakan
X R > 80 R < 80

35.74 24% 76%


10-Nov-17 Batu Lawang
57.72 62% 38%
11-Nov-17 Kiwik 35.74 24% 76%
12-Nov-17 Kiwik 33.63 13% 87%
14-Nov-17 Kiwik 35.74 24% 76%
34.55 19% 81%
14-Nov-17 Puncak Atas
57.72 62% 38%
33.63 13% 87%
15-Nov-17 Kiwik
57.72 62% 38%
17-Nov-17 Kiwik 35.74 24% 76%
18-Nov-17 Puncak Atas 33.63 13% 87%
57.72 62% 38%
19-Nov-17 Puncak Atas
33.63 13% 87%
20-Nov-17 Puncak Atas 33.63 13% 87%
V - 10

5.4 Rekomendasi Peledakan

Berdasarkan hasil perhitungan geometri peledakan secara teoritis (Lampiran

A) dan ( Lampiran B ), didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.5

Perhitungan Geometri Peledakan Menurut Teoritis & Aktual

Parameter R.L Ash CJ Konya Aktual

Burden (m) 2.96 1.98 3

Spasi (m) 3.4 3.32 2.7

Subdrilling (m) 0.592 0.594 0.5

Stemming (m) 2.072 1.4 2.7

Kedalaman lubang ledak (m) 6 6 6

Panjang Kolom Isian(m) 3.928 4.6 3.3

Volume peledakan 60.384 39.4416 48.6

PF(kg/m3) 0.24 0.42 0.24

Ukuran Fragmentasi Rata-rata (cm) 39.89 25.68 38.02

Ukuran Fragmentasi > 80cm (%) 5.5 1.1 3.9

5.5 Pengamatan Alat Gali – Muat

Alat gali muat yang diamati pada kegiatan pengangkutan material hasil

blasting yaitu excavator Kobelco SK 330 dengan lama pengamatan selama 2

jam. Material diangkut menggunakan dump truck dengan kapasitas bak 12 m3

dengan jumlah pengisian sebanyak 5 – 7 kali pengisian bucket excavator.

Kegiatan yang diamati yaitu waktu penggalian material (digging time), waktu
V - 11

swing dengan bucket terisi, waktu menumpahkan material (loading time),

waktu swing dengan bucket kosong hingga kembali lagi ke posisi semula.

Cycle time alat gali muat dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah

ini, sebagai contoh perhitungan cycle time pada tanggal 12 November 2017 :

𝐶𝑇 = 5.61 + 4.78 + 11.54 + 4.68 = 26.61

Tabel 5.6 dibawah ini menunjukkan nilai rata – rata cycle time excavator

yang diamati.

Tabel 5.6

Rata – Rata Cycle Time Excavator

Loading Swing
Tanggal Digging Swing Isi
NO Time kosong CT (s)
Pengamatan Time (s) (s)
(s) (s)

1 12-Nov-17 5.61 4.78 11.54 4.68 26.60


2 13-Nov-17 5.58 5.18 12.23 3.87 26.85
3 14-Nov-17 3.95 6.17 14.97 4.91 29.98
4 15-Nov-17 7.50 6.25 11.44 5.20 30.40
5 16-Nov-17 4.48 5.06 13.55 4.66 27.74
6 17-Nov-17 4.57 7.50 8.50 6.32 26.89
7 18-Nov-17 5.57 5.49 10.31 5.05 26.41
8 19-Nov-17 4.14 5.19 11.55 4.30 25.19
9 21-Nov-17 6.98 9.41 13.70 5.62 35.71
10 22-Nov-17 6.45 7.38 13.53 4.27 31.63

Bucket Fill Factor (BFF) dapat ditentukan dengan membandingkan

nilai kapasitas bucket excavator aktual dan teoritis. Dimana kapasitas aktual
V - 12

bucket bernilai 1.8 m3 dan kapasitas teoritis alat bernilai 1.4 m3 sehingga

nilai BFF diperoleh sebesar 128.57 %

1.8
𝐵𝐹𝐹 = × 100% = 128.57 %
1.4

Tabel 5.7

Nilai Digging Rate Excavator

Digging Rate
No Tanggal Pengamatan
(m3/jam)
1 12-Nov-17 1,108,213.30
2 13-Nov-17 1,342,393.10
3 14-Nov-17 1,498,897.32
4 15-Nov-17 1,519,552.59
5 16-Nov-17 1,386,716.30
6 17-Nov-17 1,344,032.72
7 18-Nov-17 1,760,530.83
8 19-Nov-17 1,469,010.82
9 21-Nov-17 1,487,559.91
10 22-Nov-17 1,581,038.54

Anda mungkin juga menyukai