Anda di halaman 1dari 6

Peran Ruang Terbuka Hijau Bagi Masyarakat Sekitaran

Selokan Mataram (Perumnas – Seturan) Sleman Yogyakarta

OLEH:
Hilary Gagat Prihatma

140115376

Perancangan Kota E

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017/2018

i|Page
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh:

Hilary Gagat Prihatma (140115376)

Penelitian ini telah disetujui oleh Guru Pembimbing Mata Perancangan Kota
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Pada:

Hari :

Tanggal :

Guru Pembimbing,

Surya Gunanta Tarigan, S.T., M.A.

ii | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Peran Ruang Terbuka
Hijau Bagi Masyarakat Sekitaran Selokan Mataram (Perumnas – Seturan) Sleman
Yogyakarta”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada
waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Surya Gunanta Tarigan,
S.T., M.A. selaku Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta pengampu mata kuliah
Perancangan Kota yang telah memberikan saya tugas karya ilmiah ini. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya
ilmiah ini.

Karya tulis ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ruang
terbuka hijau dan perannya di suatu wilayah khususnya selokan mataram (
Perumnas – Seturan), yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan YME akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya karya tulis ini. Saya berharap semoga karya tulis
ini bisa bermanfaat bagi saya dan masyarakat sekitaran Selokan Mataram
(Perumnas – Seturan) khususnya dan bagi pembaca pada umumnya .

Sleman,Maret 2017

Penyusun

iii | P a g e
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar v
Abstrak vi

BAB I PENDAHULUAN 1
I. 1. Latar Belakang Penelitian 1
I. 2. Rumusan Masalah 2
I. 3. Tujuan Penelitian 2
I. 4. Manfaat Penelitian 2
I. 5. Metode Penelitian 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS 3
II. 4. Ruang Terbuka Hijau 3
II. 4. 1. Pengertian Ruang Terbuka Hijau 4
II. 4. 2. Bentuk Ruang Terbuka Hijau 4
II. 4. 3. Peranan Ruang Terbuka Hijau 5
II. 4. 4. Potensi Ruang Terbuka Hijau 6
II. 5. Grand Theory sebagai Landasan Analisis 8
BAB III TINJAUAN OBJEK STUDI 9
III. 1. Kawasan Selokan Mataram (Perumnas – Seturan) 9

III. 2. Faktor dan Dampak Lingkungan 10


III.2.1 Faktor dan dampak yang Mempengaruh 10
Pembangunan Kawasan

BAB IV KESIMPULAN 14
Daftar Pustaka 30

iv | P a g e
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Taman Denggung Kota Sleman 7


Gambar 2.1.2 Jalur Hijau 8
Gambar 3.1.1 Peta rencana pemanfaatan ruang desa Caturtunggal, 9
Kecamatan Depok, 2007
Gambar 3.1.2 Peta rencana taman pemanfaatan ruang desa 12
Caturtunggal, Kecamatan Depok, Yogyakarta
Gambar 3.1.3 Desain jalur hijau selokan Mataram 12
Gambar 3.1.4 Perspektif desain jalur hijau dan taman selokan 13
Mataram dari jl. Seturan

v|Page
ABSTRAK

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di wilayah selatan


Sleman khususnya Kecamatan Depok membuat sesaknya kota semakin menjadi,
serta perubahan iklim akibat pemanasan global yang menambah parah kondisi
lingkungan. Pemanasan global merupakan fenomena dunia dimana setiap
tahunnya bertambah buruk. Efek rumah kaca merupakan faktor terjadinya
pemanasan global. Disebut demikian karena prinsip kerjanya sama seperti panas
yang terperangkap di ruang kaca , sehingga hanya terjadi pantulan panas yang
membuat kalor semakin tinggi. CO2 paling banyak dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil yang digunakan oleh kendaran transportasi, sehingga tingginya
mobilitas akibat laju pertumbuhan penduduk menjadi salah satu penyebabnya.
Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan salah satu pembentuk struktur kota,
dimana keberadaannya sangat penting dengan peran utamanya sebagai paru –
paru kota , penunjang ekologi kota dan public space. Didalam Undang-Undang
Penataan Ruang, setiap wilayah/kota wajib menyediakan 30 persen dari
wilayahnya untuk ruang terbuka hijau, sebesar 20 persen di area publik yang
dikelola oleh pemerintah daerah dan 10 persen di area privat. Namun banyaknya
pembangunan yang terjadi di wilayah selatan kabupaten Sleman, dikhawatirkan
ruang terbuka hijau yang tersedia akan semakin berkurang seiring berjalannya
perkembangan kota yang pesat. Oleh dari itu, perlu diketahui potensi
keterseediaan ruang terbuka hijau di wilayah selatan Kabupaten Sleman,untuk
melakukan pengembangan ruang terbuka hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk merumuskan strategi potensi ketersediaan jenis ruang terbuka hijau di
wilayah selatan Sleman. Secara garis besar, penelitian ini berupa penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan preskriptif. Dari hasil perhitungan
data luas wilayah selatan kabupaten Sleman,ruang terbuka hijau yang dapat
digunakan yaitu sebesar 5966,1 ha (30%). Dengan mengetahui dilakukannya
pengembangan terhadap potensi RTH tersebut dengan optimal, maka wilayah
selatan Sleman akan dapat memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau dan
kebutuhan penduduknya. Dan lebih baik pengembangan tidak hanya berfokus
pada kuantitasnya saja, melainkan juga memperhatikan kualitas dari RTH dalam
memenuhi fungsi sebagai paru kota, ekologis kota dan public space.

Kata kunci: Perencanaan RTH, Peran Ruang Terbuka Hijau, Ketersediaan Lahan

vi | P a g e

Anda mungkin juga menyukai