KEMENTERIAN PERDAGANGAN
2015
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................v
ABSTRAK ..........................................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
5.1. Determinan Impor Produk Negara Selatan Selatan Kawasan Asia dari
Indonesia ............................................................................................. 28
Tim Analisis
ABSTRACT
This study aims to identify the potential trade South-South member countries, analyze
factors that affect trade of manufactured products in the South-South with gravity model
approach, and to develop policy recommendations in order to increase Indonesia‘s
manufacturing exports to the South-South. The analysis showed that the South-South
region has considerable potential for Indonesia due to its high import growth from the
world while Indonesia’s export to the Souh-South is still relatively low. Analysis of gravity
model shows that PDB elastic on Indonesia’s exports of textile products, automotive, and
chemical products in South America and Asia; chemical products, paper and electronics
in Africa. Economic distance positively influences South south’s import of manufactured
products, except automotive and footwear in America as well as textiles and machinery in
Africa. Population has positive effect on imports of automotive, footwear and electronics in
South America; automotive products and chemical products in Asia as well as chemical
products and paper products in Africa. While the exchange rate has positive influence on
the import of manufactured products except electronic products and chemical products in
Asia; chemical products, paper and electronics in Africa. Several recommendations for
increasing exports to the South South are the intensification of exhibition trade mission
and the establishment of export-import bank,the establishment of a working group to
overcometrade barrier, and development cooperation between Indonesia and the South
South through technical assistance.
Gerakan Non Blok dan G77 yang semula untuk kepentingan politik
dan collective bargaining, kemudian berkembang pada kepentingan
ekonomi (new international economic order). Sehingga ada dua pilar
kerjasama dalam SSC. Pertama kerjasama ekonomi terutama pada aliran
perdagangan, investasi asing dantransfer teknologi diantara negara
berkembang, termasuk menghilangkan diskriminasi kelembagaan dan
kebijakan. Kedua, bantuan teknis terutama dalam hal capacity building
dari segi teknis melalui training, pertukaran expert dan berbagi
pengalaman dan know-how (OECD/WTO,2009), serta bentuk pertukaran
lainnya yang menjadikan negaraSouth-South semakin terintegrasi (Jha &
McCawley, 2012).
1
Pertumbuhan perdagangan antara negara berkembang dengan
South-South lebih tinggi dibandingkan perdagangan antara negara
berkembang dengan negara kaya, North-South (The Economist, 2013).
Perdagangan antara Afrika dengan BRICS (Brazil, Russia, India,
China,and South Africa) tumbuh cepat, melebihi perdagangan antar
negara-negara BRICS (Freemantle & Stevens,2013). Strategi Brazil
dengan menempatkan 37 duta besar yang tersebar di seluruh Afrika,
mampumeningkatkan nilai perdagangan ke Afrika dari USD 4 miliar pada
tahun 2000, menjadi USD 28 miliar pada tahun 2012 (Stuenkel, 2013).
Teori model Gravity berasal dari hukum tarik menarik gravitasi yang
dikemukakan oleh Isaac Newton yang menyatakan bahwa kedua benda
yang memiliki massa akan saling tarik menarik. Besarnya daya tarik-
menarik dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
𝐺 = konstanta gravitasi
𝑌1 𝑌2
𝑇=𝑐 (2.2)
𝑑
Dimana:
𝑐 = konstanta
Dimana:
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘𝑔𝑒𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑖
𝑒𝑐𝑜𝑑𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 = 𝐺𝐷𝑃𝑖⁄ (2.5)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐺𝐷𝑃
Dimana:
Jika exchange rate mata uang negara tujuan ekspor terhadap USD
semakin tinggi maka terjadi depresiasi mata uang negara tersebut yang
menyebabkan harga barang-barang impor termasuk dari Indonesia
semakin mahal sehingga permintaan impor berkurang. Sebaliknya jika
terjadi apresiasi mata uang negara tujuan ekspor terhadap USD, harga
barang-barang impor semakin murah dan permintaan impor meningkat.
Oleh karena itu hubungan antara exchange rate dengan barang-barang
impor secara umum diduga negatif.
Bila dilihat berdasarkan jarak ekonomi pada Tabel 3.5, jarak antara
Indonesia-Brazil dan jarak antara Indonesia-Cape Verde masing-masing
merupakan yang tertinggi dan terendah di antara dua puluh lima negara
yang terpilih. Jarak ekonomi antara Indonesia dengan Brazil mencapai
8.749,94 sementara jarak antara Indonesia dengan Cape Verde hanya
sebesar 4,03.
PDB Riil
Populasi (POP)
Sementara itu, nilai impor pada produk elektronik dan produk kimia
menunjukkan hubungan yang negatif dengan nilai tukar, hal ini diduga
kedua produk tersebut merupakan kebutuhan sekunder sehingga ketika
terjadi depresiasi mereka mengurangi impornya. Nilai variabel nilai RER
produk kimia sebesar -1,15 mengindikasikan bahwa jika terjadi depresiasi
nilai mata uang negara tersebut terhadap dolar sebesar 1 persen, maka
permintaan imporproduk kimia akan turun sebesar 1,15 persen.
PDB Riil
Populasi (POP)
Variabel nilai tukar riil pada impor produk tekstil dan mesin-mesin
memiliki nilai koefisien lebih besar dari satu masing-masing sebesar 2,86
dan 3,19. Jika terjadi depresiasi nilai mata uang negara mitra dagang
terhadap dolar sebesar 1%, maka volume impor produk tekstil dan mesin-
mesindari Indonesiaakan meningkat sebesar 2,86% dan 3,19%. Hasil
analisis tidak sesuai dengan hipotesis.
Populasi (POP)
10. Masih sulit bersaing dengan negara pesaing yang sudah menguasai
pasar Selatan Selatan, yaitu RRT dan Vietnam.
6.1. Kesimpulan
1. Negara Selatan Selatan yang berpotensi dan berpeluang untuk
ditingkatkan ekspornya dibedakan berdasarkan kawasan, sebagai
berikut:
- Asia: Negara potensial adalah RR Tiongkok, India, Thailand,
Malaysia, dan Singapura. Negara yang berpeluang adalah Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Filipina, Pakistan dan Vietnam
- Sub-Sahara: Negara potensial adalah Nigeria, Mesir, Aljazair,
Angola, Sudan. Negara yang berpeluang adalah Afrika Selatan,
Maroko, Sudan, Kenya Tunisia, dan Ghana.
- Amerika: Negara potensial adalah Brazil, Argentina, Kolombia,
Chile dan Peru. Negara yang berpeluang adalah Venezuela,
Ekuador, Guatemala, Costa Rica dan Panama.
6.2 Rekomendasi
Baltagi, BH. 2007. Econometric analysis of panel data. (3rd Edition). West
Sussex (GB): John Wiley & Sons, Ltd.
Bhattacharyya and Banerjee. 2006. Does the Gravity Model Explain India’s
Direction of Trade? Indian Institute of Management. Ahmedabad,
India